Anda di halaman 1dari 13

BAB 4

EKOLOGI
Kurikulum Merdeka
1. Ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik atau
interaksi antara organisme dengan lingkungannya.
Elemen: 2. Ekosistem adalah suatu system ekologi yang terbentuk oleh hubungan
Pemahaman Biologi timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Lingkungan hidup meliputi komponen biotic dan komponen abiotik.
Profil Pelajar 3. Komponen abiotik adalah:
Pancasila:
a. Udara
Bernalar
kritis, Mandiri, dan  Suhu
Kreatif Berkaitan langsung dengan metabolisme enzimatik. Setiap organisme
mempunyai kisaran suhu udara tertentu untuk hidup, sehingga terdapat
suhu maksimum dan suhu minimum untuk hidup. Ada yang mampu hidup
Capaian Pembelajaran: pada suhu 80oC atau lebih, ada juga yang mampu bertahan pada suhu 0oC
Peserta didik memiliki atau di bawahnya misalnya tumbuhan di kutub. Di antara rentang suhu
kemampuan menciptakan
tersebut terdapat suhu udara yang paling sesuai untuk hidup (suhu
solusi atas permasalahan-
permasalahan berdasarkan optimum).
isu lokal, nasional atau  Kelembaban
global terkait pemahaman Adalah kadar air di udara. Mempengaruhi kecepatan penguapan air dari
keanekaragaman makhluk permukaan tubuh organisme. Tingkat kelembaban rendah  tingkat
hidup dan peranannya, transpirasi organisme tinggi.
virus dan peranannya,  Angin
inovasi teknologi Udara yang bergerak karena berbagai kondisi. Kecepatan angin
biologi, komponen berpengaruh pada kemampuan akar tumbuh, proses penyebaran biji atau
ekosistem dan interaksi spora, kecepatan angin membantu proses persarian.
antarkomponen serta
perubahan lingkungan. b. Air
 Suhu air
Kepekaan enzim dalam metabolisme terhadap suhu. Variasi suhu
relatif lebih stabil dari pada suhu udara. Variasi suhu menentukan jenis
organisme yangbisa bertahan hidup
 Arus dan Ombak
Ombak besar dapat menghanyutkan Porifera. Berperan dalam
penyebaran biji atau buah pada organisme hidrokori contohnya kelapa.
 Salinitas
Berpengaruh pada bentuk adaptasi organisme  perbedaan tekanan
osmotik dan viskositas antara sitoplasma sel dengan lingkungan perairan
tempat tinggalnya
- Contoh:
a. ikan-ikan air laut selalu minum air dan sedikit mengekskresi air
b. tingkah laku sebaliknya pada ikan air tawar.
c. vakuola kontraktil protozoa di perairan air tawar.
 pH air
- Organisme sangat peka terhadap pH terutama biota air.
- Beberapa organisme tahan hidup pada lingkungan asam ataubasa

Ekosistem Page 1
c. Tanah
 Organisme yang hidup di darat membutuhkan tanah sebagai habitat
 Fungsitanah:
a. bagi tanaman  menancapkan akar dan sumber hara
b. bagi hewan  tempat berlindung
c. tempat mencari makan.
 Aspek-aspek lain dari tanah pH tanah, tekstur tanah, dan kandungan mineral. pH tanah
sangat dipengaruhi oleh kandungan air dan mineral tanah

d. Topografi
Keadaan muka bumi suatu daerah sangat mempengaruhi distribusi organisme. Erat hubungannya
dengan intensitas cahaya, kelembaban dan suhu udara.

e. Cahaya
Energi cahaya dapat diubah menjadi energi kimia (makanan). Cahaya juga berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman (menghambat)

4. Lingkungan biotik adalah semua organisme yang berinteraksi dengan organisme tersebut.
5. Interaksi ini mempengaruhi penyebaran organisme dan kepadatan populasi di suatu daerah.
6. Bentuk interaksi makhluk hidup dapat dilihat dalam beberapa aspek misalnya:
a. Interaksi tingkah laku (kompetisi, mutualis, predasi, dll)
b. Interaksi fungsional (produsen, konsumen, pengurai)
c. Aliran energi (tingkat trofik 1, 2, dst.)
7. Tingkatanorganisasiorganisme:
Individu
 Komponen terkecil  suatu organisme tunggal.

Populasi
 Kumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu
 Tempathiduppopulasidisebuthabitat.

Komunitas
 Kumpulan populasi dari species yang berlainan
 Contoh: populasitumbuhan air, beberapapopulasiikan, fitoplankton, zooplankton.
 Jumlah populasi dalam suatu habitat berfluktuasi, karena:
a. adanya interaksi dengan populasi lainnya dalam komunitas
b. perubahan suhu lingkungan, intensitas cahaya.

Ekosistem
 Komunitas akan melakukan interaksi dengan lingkungannya sehingga membentuk
suatu sistem pada suatu daerah tertentu
 Dalam interaksi tersebut terdapat rangkaian peristiwa makan memakan yang
menciptakan keseimbangan ekosistem.

Ekosistem Page 2
Biosfer
 Merupakan bagian bumi dan atmosfer yang dihuni oleh organisme.
 Di dalam biosfer semua komponen ekosistem saling berinteraksi

8. Di dalam satu populasi yang sama dapat terjadi interaksi antar individu anggota populasi
tersebut. Interaksi tersebut dapat terlihat misalnya:
a. tingkah laku seekor induk ayam memberi makan anaknya
b. kumpulan semut bahu-membahu mengumpulkan makanan
9. Dalam dunia tumbuhan interaksi antar populasi tidak begitu terlihat, misalnya:
a. antara pohon mangga dan pohon rambutan dalam mendapatkan sinar matahari
b. antara serbuk sari yang satu dengan yang lain dalam mencapai kepala putik.
10. Secara fungsional ada yang berperan sebagai produsen, konsumen atau pengurai.
11. Di antara populasi-populasi tersebut terjadi interaksi misalnya:
a. sekelompok domba memakan rumput di padang rumput
b. sekelompok burung camar menyambar ikan di perairan pantai.
12. Usaha manusia untuk membangun pemukiman baru dengan membuka hutan yang
sebetulnya merupakan habitat dari banyak populasi lain juga merupakan satu bentuk
interaksi antar populasi.

KONSEP DASAR AKSI INTERAKSI


Rantai Makanan
1. Di dalam suatu ekosistem Laut terdapat populasi Thallasiothrix (Diatomae atau
Chrysophyta bersel satu), Calanus (Copepoda) dan Ikan paus biru. Thallasiothrix menjadi
santapan Calanus dan Ikan paus biru memakan Calanus  terangkai dalam suatu rantai
makanan.
2. Apabila salah satu populasi dalam rangkaian itu hilang atau lenyap maka dapat diikuti oleh
lenyapnya populasi lain yang tergantung pada keberadaan Thallasiothrix.
3. Peran populasi berbeda-beda sesuai dengan status fungsionalnya yaitu produsen, konsumen
1, konsumen 2, konsumen 3, pengurai dan detritivor.
4. Tiap status fungsional di dalam rantai makanan disebut tingkat trofi (trofos = memakan).

5. Macam-macam status fungisonal:


Produsen
 Bersifat autotrof mengkonversi sinar matahari atau energi dari bahan kimia menjadi
energi kimia
 Ditinjau dari jaraknya terhadap sumber energi primer tingkat trofik pertama.
 Di ekosistem air produsen yang dominan adalah Alga uniselular atau multiselular, di
ekosistem darat produsen didominasi oleh tumbuhan hijau

Konsumen 1
 Organisme yang memakan produsen atau hasil dari produsen.
 Dari segi aliran energi kelompok ini disebut tingkat trofik ke-2.
 Disebut juga kelompok herbivora (pemakan tumbuhan).
 Di darat herbivora meliputi: Insekta, Reptilia, Aves, Mammalia, Rodentia, dan

Ekosistem Page 3
Ungulata (hewan berkuku genap atau ganjil misalnya sapi, kuda dll.).
 Di air herbivora terdiri atas:
a. udang tingkat rendah dan Mollusca, Protozoa.
b. zooplanktonsebagian besar dari organisme ini seperti misalnya kutu air, kopepoda,
larva kepiting, remis, kerang-kerangan, Protozoa merupakan zooplankton yang
memakan fitoplankton
c. kelompokparasitbaikituMycota, Animalia ataupunPlantae.
Konsumen 2
 Pemangsa bagi kelompok konsumen ke-1  karnivora.
 Ditinjau dari aspek aliran energi disebut tingkat trofik ke-3.
 Merupakan Predator (pemangsa), Pemakan bangkai, dan Parasit.
Konsumen 3
 Pemangsakonsumen ke-2.
 Ditinjau dari segi aliran energi disebut tingkat trofik ke-4.

6. Terdapatduajenisrantaimakananyaitu:
Rantai makanan herbivora atau perumput
 Tingkat trofik I diduduki tumbuhan hijau.
 Tingkat trofik II didudukiherbivora
 Tingkat trofik III, IV, dst. diduduki oleh karnivora
 Tingkat trofik setelah karnivora diduduki oleh pengurai atau perombak yaitu Mycota
atau Bakteri yang hidup saprofitik

Gambar 1 Rantai makanan

Rantaimakanan detritus
 Tingkat trofik I adalah tanah detritus
 Tingkat trofik II diduduki detritivor
 Contoh Detritivor:

Ekosistem Page 4
a. di darat: cacing tanah, kutukayu, keluwing, nematoda, rayap
b di laut: cacing palolo, siput pantai, dan mentimun laut (tripang)
 Contoh rantai makanan detritus adalah :
Sampah daunCacing tanahBurung jalak putihBurung elang

Sampahdaun Udangtana Burunghitam Dekomposer


h (Turdusmerula) (Pseudomonas)
(Armadillidi
um
vulgare)

Gambar 2 Rantai makanan detritus

Jaring-jaring Makanan
Di alam atau di dalam suatu ekosistem, kenyataan menunjukkan bahwa rantai-rantai makanan
itu saling berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga membentuk jaring-
jaring makanan.

Gambar 3 Jaring-jaring makanan

Piramida Ekologi
1. Adalah suatu cara untuk mempelajari dengan jelas hubungan antar organisme dalam
ekosistem secara kuantitatif.

Ekosistem Page 5
2. Terdiri atas tiga macam yaitu:
Piramida Jumlah
 Organisme yang terdapat di daerah habitat tertentu dihitung dan dikelompokkan
berdasarkan tingkat trofinya.
 Dalam perhitungan biasanya jumlah populasi berbanding terbalik dengan tingkat trofi.
 Diwujudkan dalam bentuk segi empat yang luasnya sebanding dengan jumlah
organisme yang terdapat dalam areal tertentu. Karnivor yang berada di tingkat trofi
paling atas disebut karnivor puncak.
 Dapat menimbulkan kesan yang kurang tepat dan kadang-kadang sulit diterima
karena perbandingan jumlah tingkat-tingkat trofi yang terlalu besar perbedaannya.

Gambar 4. Piramida Jumlah

PiramidaBiomassa
 Massa atau berat organisme ditaksir untuk tiap taraf trofi.
 Penaksiran dilakukan dengan menimbang keseluruhan individu yang dianggap
mewakili dan juga mencatat jumlahnya
 Idealnya massa tersebut berasal dari organisme yang sudah kering.
 Massa diperoleh dari tiap tingkat trofi per satuan luas areal.
 Penurunan berat berbanding terbalik dengan tingkat trofi.
 Bentuk piramida biomassa berubah-ubah tergantung perubahan iklim

Gambar 5 Piramida Biomassa


PiramidaEnergi
 Memilikibeberapakeuntunganyaitu:
a. memperhitungkan kecepatan produksi dan menyatakan keadaan organisme pada
periode tertentu.
b. tiap batang segi empat menyatakan jumlah energi tingkat trofi tiap satuan luas atau
volume dalam waktu yang terukur (misalnya per jam, per hari, per tahun).

Ekosistem Page 6
c. perbandingan berdasarkan biomassa dapat keliru, karena berat dua species yang sama
tidak berarti memiliki energi yang sama.
d. dapat digunakan untuk membandingkan berbagai ekosistem, dan tidak dijumpai
adanya piramida terbalik.
e. masukan energi matahari dapat ditambahkan sebagai segi empat tambahan pada dasar
piramida.
 Proses memperoleh datanya paling rumit karena memerlukan pengukuran lebih banyak
dan lebih teliti
 Dalam praktek piramida biomassa diubah menjadi piramida energi berdasarkan
eksperimen sebelumnya.

Gambar 6 Piramida Energi

Angka-angka di dalam tiap segi empat menunjukkan arus energi dalam KJ m-2th-1.
Supaya lebih jelas lihatlah tabel di bawah ini.
NO KONSUMEN I KEPADATAN BIOMASSA ARUS ENERGI
(Jumlah/m2) (g/m2) (kj/m2/hari)
1 Bakteritanah 1012 0.001 4.2
2 Kopepodalaut 105 2.0 10.5
3 Siputpasangsurut 200 10.0 4.2
4 Belalang 10 1.0 1.7
5 Tikuspadang 10-2 0.6 2.9
6 Kijang 10 -5
1.1 2.1

Produktivitas Ekosistem
1. Adalah kemampuan ekosistem untuk menghasilkan dan mengalirkan energi. Pembahasan
tentang produktivitas menyangkut studi tentang arus energi dalam ekosistem.
2. Energi masuk dalam suatu ekosistem melalui produsen, energi ini disimpan dalam bentuk
zat organik yang dapat digunakan sebagai bahan makanan dan disebut produksi primer.
3. Kecepatan menyimpan energi kimia oleh tumbuhan ini disebut Produksi Primer
Kotor(PPK).

Ekosistem Page 7
4. Kurang lebih 20% dari PPK digunakan oleh tumbuhan sendiri untuk respirasi dan
fotosintesis, sisanya disimpan oleh tumbuhan sebagai Produksi Primer Bersih (PPB).
5. Makanan (materi dan energi) dipindahkan dari tingkat trofi satu ke tingkat trofi berikutnya.
6. Energi yang tersisa karena proses pencernaan, ekskresi dan respirasi akan digunakan untuk
produksi yaitu tumbuh, perbaikan dan reproduksi.
7. Produksi oleh organisme heterotrof disebut produksi sekunder apapun tingkat trofinya. Jadi
energi yang dikonsumsi oleh hewan dapat digambarkan dalam persamaan berikut:

Makanan yang dikonsumsi = tumbuh + respirasi + egesta + ekskreta

Egesta = Sisa pencernaan (faeces)


Ekskreta = Sisa ekskresi
8. Karena adanya energi yang hilang pada tiap tingkat trofi dalam rantai makanan, maka
panjang rantai makanan dibatasi oleh banyaknya energi yang hilang tersebut.
9. Efisiensi transfer energi dari tumbuhan ke herbivor kurang lebih 10% sedang dari hewan ke
hewan berikutnya kurang lebih 20%.
10. Organisme yang mati, daun yang gugur, ranting dan dahan yang patah akan mengawali
rantai makanan detritus dan pengurai.
11. Pada ekosistem lautan atau ekosistem padang rumput lebih dari setengah PPB masuk ke
dalam rantai makanan herbivora.

Pola Interaksi
Di dalam ekosistem organisme membentuk pola-pola tertentu dalam berinteraksi yaitu:
Kompetisi
 Melibatkan beberapa species (populasi) yang menempati habitat yang sama dan
mempunyai kepentingan atau kebutuhan yang sama pula.
 Kepentingan tersebut antara lain berkaitan dengan makanan atau tempat hidup.
Kesamaankebutuhanitumengakibatkanterjadinyapersaingandiantaramereka
 Contoh: antara ilalang dengan tanaman jagung atau tanaman padi di sawah.

Predasi
 Individu yang satu memangsa sejenisnya atau populasi suatu species tertentu memangsa
anggota populasi species yang lain.
 Dalam rantai makanan konsumen II dinamakan predator atau pemangsa sedangkan
konsumen I adalah yang dimangsa.

Netralis
 Interaksi tidak saling mengganggu karena makanan cukup tersedia dan dapat memenuhi
kebutuhan bersama.
 Contohnya adalah antara ikan dan siput air yang hidup di suatu kolam.

Simbiosismutualis

Ekosistem Page 8
 Persekutuan hidup saling menguntungkan antara dua populasi yang berbeda
 Contoh: Ascomycotina dengan Alga hijau yang dikenal sebagai lumut kerak, antara ikan
badut dengan anemon.

Simbiosiskomensalis
 Yang satu diuntungkan, yang lain tidak untung dan tidak rugi.
 Contoh: lumut kerak dengan pohon, anggrek dengan pohon yang bertajuk tinggi.

Simbiosisparasitis
 Hubungan antara dua populasi yang hidup bersama dimana yang satu diuntungkan sedang
yang lain dirugikan.
 Parasit menggantungkan kebutuhan makanannya dari inangnya, sering terjadi organisme
parasit meracuni dan mengakibatkan kematian organisme inangnya.
 Apabila inangnya mati maka parasit tersebut akan mati juga.

Daur Biogeokimia
1. Adalah daur yang melibatkan senyawa kimia tertentu yang mengalami perpindahan
melewati organisme hidup dan lingkungan fisik.
2. Limadaurzat yang dibicarakandisiniadalah:

Gambar 7 Siklus Nitrogen


Daur Nitrogen (N)
 Nitrogen bahanpentingpembentukanasam amino dan protein.
 Agar Nitrogen dapat dikonsumsi oleh tumbuhan hijau dan organisme lainnya adalah
melalui fiksasi Nitrogen oleh bakteri nitrogen.
 Proses fiksasi nitrogen juga dilakukan oleh Bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan
akar tumbuhan leguminoceae.
 Selain proses fiksasi nitrogen, terdapatjuga proses

Ekosistem Page 9
nitrifikasipembentukansenyawanitritdannitratNitrobacterdannitrosomonas.
 Senyawa nitrat hasil nitrifikasi larut dalam air tanah, diserap oleh akar-akar tumbuhan
 Ekskreta dan egesta serta organisme yang mati mengakibatkan kembalinya senyawa
nitrogen ke dalam tanah dan mengalami peristiwa denitrifikasi menjadi senyawa nitrogen
bebas kembali ke atmosfer.
 Lepasnya nitrogen bebas dapat juga terjadi karena proses terbakarnya organisme
misalnya kebakaran hutan.

Daur Sulfur (belerang)


 Sulfur banyakdijumpai di
kerakbumidantumbuhandapatmengambilnyadalambentuksulfatbahanpentinguntukpem
bentukan protein.
 Hewan sepenuhnya tergantung pada tumbuhan dalam memenuhi kebutuhannya akan
sulfur.
 Secara alamiah sulfur tidak dijumpai di atmosfer namun peristiwa alam seperti letusan
gunung berapi, pembakaran senyawa organik misalnya bahan bakar fosil (BBM) akan
menyebabkan sulfur dalam bentuk gas SO2 bertebaran di atmosfer.
 Pembentukan sulfur menjadi hidrogen sulfida dilakukan oleh bakteri sulfur kemudian
hidrogen sulfida akan dioksidasi menjadi asam sulfat.

Gambar 8 Siklus Sulfur

Daurfosfor
 Fosformerupakanunsurpentingdalampembentukanasamnukleat, protein, ATP
dansenyawa vital lainnyadalamtubuhorganismehidup.
 Jarang terdapat  merupakan faktor pembatas produktivitas ekosistem.
 Daur fosfor tidak begitu rumit karena tidak dijumpai dalam bentuk gas.
 Sebagian besar fosfor mengalir ke laut membentuk endapan di dasar.
 Dapat ditemukan dalam bentuk padat atau asam fosfat larut dalam air.

Ekosistem Page 10
 Keluar dari organisme melalui sistem ekskresi.

Gambar 9 Siklus Posfor

DaurKarbon
 Bahan karbon banyak ditemukan pada endapan dan dalam air.
 Di atmosfer kadar karbon kurang lebih 0.03% dalam bentuk CO2
 Masuk ke dalam tubuh organisme secara kimia yaitu pertama-tama dalam bentuk CO2
melalui proses fotosintesis pada tumbuhan hijau, selanjutnya senyawa karbon dalam
bentuk makanan di rantai makanan.
 Keluardariorganismedalambentuk CO2melalui proses respirasi.
 Pada hewan dapat tersimpan antara lain dalam bentuk kalsium karbonat yang merupakan
bahan pembentukan tulang.
 Lautan mengikat karbon (fitoplankton) sebanyak 40 x 1012 kg tiap tahun dalam bentuk
CO2 melalui proses fotosintesis, sebagian dibebaskan melalui proses respirasi.
 Daratanmengikat CO2 35 x 1012 kg tiaptahunmelalui proses fotosintesis.
 10 x 1012 kg karbon dibebaskan sebagai CO2 melalui respirasi hewan dan tumbuhan tiap
tahun dan 25 x 1012 kg karbon dibebaskan dalam bentuk CO2 melalui respirasi oleh
pengurai tiap tahun.
 5 x 1012 kg karbon tiap tahun dibebaskan sebagai CO2 pada pembakaran bahan bakar
fosilmenyebabkan kenaikan kadar CO2 di atmosfer.

DaurOksigen
 Oksigen bebas di atmosfer kurang lebih 20%, selain itu dapat juga dijumpai di air, di
rongga-rongga tanah.
 Kedudukan oksigen dalam daur sangat berhubungan dengan karbon.

Ekosistem Page 11
Gambar 10 Siklus karbon dan oksigen

Daur Air
 Air merupakankebutuhanmutlak, tersedia di bumidalamberbagaibentuk.
 Daur air melalui daratan, lautan dan atmosfer
 Kemampuan tanah untuk menyerap air sangat tergantung pada luasnya wilayah hutan
yang ada di permukaan bumi.
 Kemampuanpenyerapan air semakintinggijikaluaswilayahhutansemakinluas.

Gambar 11 Siklus air

Suksesi
1. Susunan komunitas dibangun dalam waktu lama melalui suatu pertumbuhan yang dinamik.
2. Komunitas dapat lahir dan berkembang melalui suatu invasi yaitu serbuan organisme dari
luar suatu wilayah tertentu dan kolonisasi yaitu tumbuhnya organisme di wilayah tertentu
3. Ada dua macam ekosistem suksesi, yaitu ekosistem suksesi primer dan ekosistem suksesi
sekunder.
4. Ekosistem suksesi primer: hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehingga di
tempat komunitas asal tersebut terbentuk habitat baru atau substrat baru contoh munculnya
anak krakatau yang semula merupakan tanah dengan batuan gundul, namun setelah 150
tahun sudah menjadi hutan. Tahap-tahap suksesinya adalah:

Ekosistem Page 12
a. invasi dan kolonisasi Alga dan lumutkerak yang menyerbu dan tumbuh pada lapisan
batuan tersebut membangun suatu komunitas perintis (pionir).
b. invasi dan kolonisasi berbagai tumbuhan lebih besar seperti lumut dan paku-pakuan.
c. invasi dan kolonisasi tumbuhan yang lebih besar dan membutuhkan makanan yang lebih
banyak seperti tumbuhan biji, rumput-rumputan, perdu dan pepohonan.

Pohon besar

Gambar 12 Suksesi Primer


4. Pergantian beberapa populasi (species) oleh populasi lainnya dalam kurun waktu tertentu
disebut suksesi ekologi.
5. Komunitas terakhir yang stabil (perubahan tidak tampak) yang mencapai keseimbangan
dengan lingkungannya dan bertahan dalam waktu panjang disebut komunitas klimaks.
6. Ekosistem yang diawali pembentukan substrat baru disebut ekosistem suksesi primer.
7. Ekosistem yang berkembang tanpa terbentuknya substrat baru, yang diakibatkan oleh ulah
manusia misalnya penebangan hutan yang tak terkendali, kebakaran hutan disebut
Ekosistem suksesi sekunder.

Gambar 13. Suksesi Sekunder


8. Pada ekosistem suksesi primer maupun sekunder, flora dan fauna dari daerah sekitar
merupakan faktor utama yang memberi pengaruh
9. Berbagai tipe klimaks dapat tercapai dalam suatu suksesi tergantung pada lingkungan
tempat suksesi berlangsung, misalnya kita mengenal:
TYPE URAIAN
Hidrosere Klimaks terjadi di lingkungan berair
Halosere Klimaks terjadi di lingkungan payau
Xerosere Klimaks terjadi di lingkungan gurun yang kering.

Ekosistem Page 13

Anda mungkin juga menyukai