Anda di halaman 1dari 24

Ilmu Pengetahuan Alam

dan Sosial SMK X


BAB I : Makhluk Hidup dan Lingkungannya
Mengenal Ekosistem

• Ekosistem merupakan hubungan timbal balik atau interaksi antara komponen penyusun ekosistem.
• lingkungan adalah suatu kesatuan dari faktor abiotik yang memengaruhi kehidupan dari biotik.
• Suatu lingkungan pasti terdiri atas makhluk hidup dan benda tak hidup yang keduanya dinamakan
komponen ekosistem.
• Komponen ekosistem yang terdiri atas komponen abiotik dan komponen biotik.
Komponen abiotik merupakan komponen tak hidup yang mendukung kehidupan dari makhluk hidup.
Berikut komponen-komponen abiotik.
• Cahaya matahari
• Air
• Udara
• Tanah
• Iklim
• Topografi
• Suhu dan kelembapan
• Derajat keasaman
• Bebatuan
• Garam mineral
Komponen biotik merupakan komponen hidup yang terdiri atas makhluk
hidup, seperti manusia, tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Berdasarkan
peran dan fungsinya, berikut jenis-jenis komponen biotik.
• Produsen merupakan organisme yang dapat membuat makanannya sendiri
dan juga menyediakan makanan bagi organisme lainnya karena dapat
melakukan proses fotosintesis. Beberapa macam organisme produsen,
yaitu tumbuhan, protista mirip tumbuhan (alga), dan fitoplankton.
• Konsumen terdiri atas organisme yang tidak dapat mengolah makanan
sendiri dan memanfaatkan organisme lain untuk mencukupi kebutuhan
nutrisinya. Berdasarkan kebutuhan makanannya, organisme konsumen
terdiri atas tiga macam, yaitu herbivora (pemakan tumbuhan), karnivora
(pemakan daging), dan omnivora (pemakan tumbuhan dan daging).
• Detritivor adalah organisme yang memakan zat-zat organik. Detritivor
mencerna bahan organik secara internal atau di dalam tubuhnya untuk
mendapatkan nutrisi. Contoh organisme yang termasuk detritivor, yaitu
cacing tanah, siput, lipan atau kelabang, keluwing, dan teripang.
• Dekomposer adalah organisme pengurai yang dapat menguraikan sisa-sisa
makhluk hidup yang sudah mati menjadi zat hara organik. Contoh
organisme dekomposer, yaitu bakteri dan jamur saprofit.
Hubungan Antarmakhluk Hidup dengan Lingkungannya
Hubungan timbal balik atau interaksi antara komponen ekosistem tersebutlah yang membentuk tingkatan
organisasi makhluk hidup.
1. Tingkatan Organisasi Makhluk Hidup
a. Individu alah satuan makhluk hidup tunggal. Individu merupakan tingkat organisasi makhluk hidup yang
paling rendah karena hanya terdiri atas satu organisme.
b. Populasi menunjukkan sejumlah individu sejenis yang hidup bersama dalam suatu lingkungan.
c. Komunitas adalah kumpulan dari beberapa populasi yang hidup bersama di suatu ekosistem dalam
waktu yang sama.
d. Ekosistem menunjukkan kumpulan berbagai organisme yang hidup dalam suatu lingkungan dan saling
berinteraksi dengan komponen abiotiknya.
e. Bioma adalah persebaran flora dan fauna di darat yang terbentuk dari beberapa ekosistem.
f. Biosfer adalah lapisan-lapisan lingkungan yang ada di dalam permukaan bumi baik berupa daratan
maupun lautan serta atmosfer bumi yang mendukung kehidupan makhluk hidup.
Hubungan Antarmakhluk Hidup dengan Lingkungannya

2. Interaksi Antarkomponen Biotik


Interaksi yang terjadi antarkomponen biotik dalam suatu ekosistem terdiri
atas beberapa macam sebagai berikut.
a. Netral adalah hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam
habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak
merugikan kedua belah pihak. Contohnya antara kucing dengan ayam
yang hidup dalam satu wilayah hutan.
b. Predasi adalah hubungan antara pemangsa dan organisme yang
dimangsa. Contohnya hubungan antara buaya dan zebra. Buaya berperan
sebagai pemangsa dan zebra sebagai yang dimangsa.
c. Simbiosis merupakan interaksi yang sangat erat antarindividu lain jenis.
1) Simbiosis mutualisme adalah hubungan timbal balik antara dua organisme
yang berbeda di mana kedua belah pihak saling diuntungkan. Misalnya,
interaksi antara tanaman berbunga dengan lebah madu.
2) Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua organisme di mana
satu pihak diuntungkan sedangkan pihak lainnya tidak mendapatkan
pengaruh apapun. Misalnya, hubungan antara tanaman anggrek dengan
pohon mangga.
3) Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua organisme di mana
satu pihak diuntungkan dengan pihak lainnya dirugikan. Contoh simbiosis
parasitisme yaitu hubungan antara manusia dengan nyamuk.
3. Interaksi Antarkomponen Abiotik
Interaksi antarkomponen abiotik terjadi untuk membentuk suatu fenomena atau gejala
alam. Misalnya, proses terbentuknya hujan di mana terjadi interaksi dengan air dan
cahaya matahari. Interaksi Antarkomponen Abiotik dan Biotik
4. Interaksi Antarkomponen Abiotik dan Biotik
Bentuk interaksi antara komponen abiotik dan biotik dapat kalian amati dalam proses
pelapukan batuan secara biologi.
5. Interaksi Antarpopulasi
Interaksi antarpopulasi terdiri atas alelopati dan kompetisi. Alelopati adalah interaksi di
mana satu populasi menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi dari
organisme lainnya. Contoh alelopati yaitu pada gulma yang dapat menghambat
pertumbuhan tanaman padi.
Kompetisi atau persaingan yang terjadi antarpopulasi berbeda bertujuan untuk
memperebutkan makanan atau wilayah kekuasaan dalam suatu ekosistem.
Keseimbangan Ekosistem

• Keseimbangan ekosistem juga terjaga kelestariannya karena adanya aliran


energi. Aliran energi adalah perpindahan energi dari satu organisme ke
organisme lainnya dalam bentuk yang sama atau berbeda.

1. Matahari sebagai Sumber Energi


Tumbuhan memanfaatkan energi cahaya dan panas matahari melalui proses
fotosintesis. Energi matahari diserap oleh tumbuhan untuk mengolah dan
membuat makanan sendiri. Energi matahari diubah bentuknya menjadi energi
kimia dalam bentuk karbohidrat amilum dan oksigen sebagai hasil dari
fotosintesis.
2. Rantai Makanan
• Rantai makanan menunjukkan hubungan makan
dan dimakan antara organisme berbeda jenis
yang hidup pada suatu lingkungan dalam waktu
yang sama. Dalam proses rantai makanan
terjadi aliran energi. Energi kimia dari tumbuhan
berpindah ke hewan herbivora, kemudian
berpindah lagi ke hewan karnivora, hingga
berlanjut ke dekomposer.
• Suatu rantai makanan berperan organisme
sesuai dengan kedudukan tertentu seperti pada
gambar.
Terdapat tiga jenis rantai makanan sebagai berikut.
1) Rantaimakanan perumput adalah rantai makanan yang organismenya
berawal dari tumbuhan. Tingkat tropik I diduduki oleh tumbuhan hijau.
2) Rantai makanan detritus adalah rantai makanan yang organismenya
berawal dari organisme perombah. Contohnya rayap, cacing tanah,
tripang, wawung, dan sebagainya.
3) Rantaimakanan parasit adalah rantai makanan dengan organismenya
berawal dari organisme parasit.
3. Jaring-Jaring Makanan
Kumpulan dari beberapa rantai makanan
yang saling berhubungan disebut jaring-
jaring makanan. Dalam jaring-jaring
makanan, satu organisme dapat dimakan
atau memakan satu atau lebih organisme
lainnya.
4. Piramida Ekologi
Piramida ekologi menunjukkan kepadatan
populasi, berat organisme, dan
kemampuan organisme dapat menyimpan
energi pada susunan tingkat tropik.
Piramida ekologi terdiri atas tiga macam
sebagai berikut.
a. Piramida jumlah merupakan hubungan
kepadatan populasi di antara tingkat
tropik yang menunjukkan jumlah
organisme dalam tiap tingkatan.
Piramida jumlah digambarkan dalam
bentuk segiempat, yang luasnya
sebanding dengan jumlah organisme
dalam area tertentu.
b. Piramida biomassa menunjukkan massa
atau berat dari masingmasing organisme
yang menempati suatu tingkatan tropik.
Piramida biomassa terdiri atas piramida
ekosistem terestrial dan piramida
ekosistem akuatik. Dalam piramida
ekosistem terestrial, produsen berupa
tumbuhan pohon yang massanya lebih
berat dibandingkan konsumen tingkat 1.
Adapun piramida ekosistem akuatik
menunjukkan produsen berupa plankton
yang massanya lebih ringan
dibandingkan konsumen tingkat 1.
c. Piramida energi menunjukkan jumlah
energi yang diperoleh dari setiap
organisme dalam tingkatan tropik.
Piramida ini paling ideal dan mendasar
untuk menunjukkan hubungan
organisme pada setiap tingkatan
tropik. Semakin tinggi tingkat
tropiknya, semakin efisien dalam
penggunaan energi. Piramida energi
dapat memperhitungkan kecepatan
produksi dan dapat digunakan untuk
membandingkan berbagai ekosistem.
5. Daur Biogeokimia
Daur biogeokimia adalah daur atau siklus dalam ekosistem yang
melibatkan peran dari makhluk hidup. Dalam proses daur biogeokimia
terjadi dengan melibatkan unsur senyawa kimia yang mengalami
perpindahan melalui organisme dan beredar kembali ke lingkungan.

Daur biogeokimia terdiri dari sebagai


berikut.
a. Daur hidrologi bertujuan untuk
menjaga ketersediaan air di bumi.
Daur hidrologi berasal dari atmosfer
ke bumi kemudian kembali lagi ke
atmosfer dan berulang. Daur
hidrologi terjadi melalui beberapa
tahapan, seperti pada gambar.
b. Daur nitrogen hanya dapat dilakukan oleh beberapa
jenis bakteri yang memiliki kemampuan mengikat
nitrogen di udara bebas (N2) menjadi bentuk terikat di
tanah (NO3). Bakteri yang dapat memfiksasi nitrogen
meliputi Rhizobium, Marsiella crenata, Azotobacter,
Rhodospirillum, Clostridium, dan bakteri kemoautotrof.
• Proses daur nitrogen dilakukan melalui tahap
amonifikasi, nitrifikasi, dan denitrifikasi.
• Nitrifikasi dilakukan dengan mengubah amonium
menjadi senyawa nitrat dengan adanya bantuan dari
enzim nitrogenase.
• Amonifikasi merupakan pengubahan senyawa amonia
atau nitrat menjadi amonium (NH4+).
• Denitrifikasi merupakan proses nitrat di dalam tanah
menjadi nitrogen bebas di udara yang dipicu oleh kondisi
anaerob di dalam tanah.
c. Daur Karbon
Daur karbon diawali dari karbon dioksida yang berada di atmosfer dan aktivitas
manusia yang menghasilkan karbon dalam bentuk karbon dioksida. Karbon
tersebut akan diikat oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
• Kebutuhan karbon bagi hewan berasal dari tumbuhan melalui rantai makanan.
• makhluk hidup yang mati seperti hewan dan tumbuhan dalam jangka waktu
lama akan berubah menjadi fosil dan digunakan untuk batubara
d. Daur Fosfor
• Fosfor dimanfaatkan oleh organisme produsen
untuk disintesis menjadi senyawa organik yang
penting untuk metabolisme tumbuhan.
• Tumbuhan akan dimakan oleh hewan melalui
rantai makanan kemudian beberapa
organisme akan mati dan mengalami proses
pelapukan.
• Proses pelapukan organisme mati tersebut
akan melepaskan fosfor ke tanah, kemudian
fosfor akan terbawa oleh aliran hujan menjadi
bentuk padat di dalam tanah, air tawar, dan di
dasar laut kembali.
e. Daur sulfur
• Daur sulfur diawali dari dalam tanah ketika ion-ion sulfat diserap oleh akar tumbuhan. Oleh
tumbuhan, ion sulfat dijadikan untuk menyusun protein dalam tubuh tumbuhan. Melalui
rantai makanan, protein akan berpindah dari tumbuhan ke hewan dan manusia. Senyawa
sulfur mengalami metabolisme sisanya diuraikan oleh bakteri di lambung berupa gas. Gas
kemudian dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk zat ekskresi.

Apabila suatu organisme mati,


senyawa sulfur dalam organisme akan
terurai secara aerob membentuk
sulfat kembali. Jika penguraian
berlangsung secara anaerob, maka
akan menghasilkan gas sulfur dan
sulfida. Sulfur dan sulfida juga berasal
dari reduksi senyawa sulfat secara
anaerob oleh bakteri pereduksi sulfur.
6. Perubahan Lingkungan
Keseimbangan ekosistem yang terganggu dapat menyebabkan perubahan
lingkungan. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena faktor alam dan faktor
manusia. Perubahan lingkungan dapat menyebabkan pencemaran air, pencemaran
tanah, dan pencemaran udara. Agar perubahan lingkungan tidak menimbulkan
dampak yang besar, perlu dilakukan upaya pelestarian lingkungan sebagai berikut.
a. Tidak membuang sampah atau limbah di saluran air.
b. Tidak membakar sampah.
c. Menghemat energi.
d. Melakukan reboisasi.
e. Tidak melakukan perburuan hewan secara liar.
f. Menggunakan produk daur ulang.
Ekosistem Alami dan Buatan

1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat memiliki lingkungan fisik berupa daratan dengan struktur vegetasi dominan
dalam skala luas. Ekosistem darat tersusun atas komponen biotik berupa tumbuhan dan hewan
yang dapat beradaptasi sesuai dengan jenis ekosistemnya. Macam-macam ekosistem darat yang
terbentuk secara alami yaitu sebagai berikut.
a. Hutan gugur
b. Hutan hujan tropis
c. Padang rumput
d. Sabana
e. Tundra
f. Gurun
g. Taiga
2. Ekosistem Perairan
Berbagai organisme pada komponen ekosistem perairan membentuk suatu
ekosistem air tawar dan ekosistem laut sebagai berikut.
a. Ekosistem air tawar merupakan zona air di permukaan bumi arah ke darat
dari garis pasang surut terendah baik berair tawar maupun payau.
Contohnya adalah sungai, danau, dan perairan rendah atau wetland.
b. Ekositem laut merupakan sistem akuatik yang terbesar sekitar 70% dari
luas permukaan bumi. Ekosistem laut memiliki salinitas yang tinggi
terutama di daerah laut tropis. Hal tersebut berhubungan dengan suhu
tinggi dan penguapan yang besar. Contohnya adalah ekosistem laut
dalam, ekosistem pantai pasir dangkal, dan ekosistem estuari.

Anda mungkin juga menyukai