0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan25 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang sistem, model dan simulasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan definisi sistem dan model, klasifikasi model simulasi seperti model statis dan dinamis serta diskrit dan kontinyu, serta tahapan-tahapan yang dilakukan dalam simulasi seperti merumuskan masalah, menentukan tujuan, mengembangkan solusi, verifikasi dan validasi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem, model dan simulasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan definisi sistem dan model, klasifikasi model simulasi seperti model statis dan dinamis serta diskrit dan kontinyu, serta tahapan-tahapan yang dilakukan dalam simulasi seperti merumuskan masalah, menentukan tujuan, mengembangkan solusi, verifikasi dan validasi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem, model dan simulasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan definisi sistem dan model, klasifikasi model simulasi seperti model statis dan dinamis serta diskrit dan kontinyu, serta tahapan-tahapan yang dilakukan dalam simulasi seperti merumuskan masalah, menentukan tujuan, mengembangkan solusi, verifikasi dan validasi.
2. Klasifikasi Model simulasi 3. Tahapan Simulasi Defini dan karakteristik Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Karakteristik atau ciri-ciri system :
1. Sistem terdiri dari berbagai elemen yang membentuk satu kesatuan 2. Adanya interaksi, saling ketergantungan dan kerjasama antar elemen 3. Sebuah sistem ada untuk mencapai tujuan tertentu 4. Memiliki mekanisme / transformasi 5. Memiliki lingkungan yang mengakibatkan dinamika system Tujuan Model Akademik Untuk menjelaskan sekumpulan fakta karena belum ada teori - Untuk mencari konfirmasi, bila telah ada teori Manajerial Alat pengambilan keputusan - Proses belajar - - Alat komunikasi Simulasi Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi atau proses- proses yang terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga sistem tersebut bisa dipelajari secara ilmiah (Law and Kelton, 1991) Klasifikasi Model Simulasi Pada dasarnya model simulasi dikelompokkan dalam tiga dimensi yaitu [Law and Kelton, 1991] :
1. Model Simulasi Statis dengan Model Simulasi Dinamis
2. Model Simulasi Deterministik dengan Model Simulasi Stokastik. 3. Model simulasi Kontinu dengan Model Simulasi Diskret. Model Simulasi Statis dengan Model Simulasi Dinamis
Model simulasi statis digunakan untuk mempresentasikan
sistem pada saat tertentu atau sistem yang tidak terpengaruh oleh perubahan waktu. Sedangkan model simulasi dinamis digunakan jika sistem yang dikaji dipengaruhi oleh perubahan waktu. Model Simulasi Statis Model statik yaitu representatsi sistem pada waktu tertentu, atau model yang digunakan untuk mempersentasikan sistem dimana waktu tidak mempunyai peranan. Model statik memberikan informasi tentang peubah-peubah model hanya pada titik tunggal dari waktu. Contoh model statik yaitu simulasi Monte Carlo (simulasi perilaku sistem Fisika dan Matematika). Model Simulasi Dinamis Model dinamik yaitu representasi sistem sepanjang pergantian waktu ke waktu. Model dinamik lebih sulit dan mahal pembuatannya, namun memberikan kekuatan yang lebih tinggi pada analisis dunia nyata. Contoh model Dinamis yaitu sistem Conveyor di pabrik. Model Simulasi Deterministik Model Deterministik yaitu model simulasi yang tidak mengandung komponen yang sifatnya probabilistik (random) dan output yang telah dapat ditentukan begitu sejumlah input dan hubungan tertentu dimasukkan. Output yang diperoleh akan tetap sama jika inputnya sama walaupun diproses ulang. Model determinsitik memusatkan penelaahannya pada faktor-faktor kritis yang diasumsikan mempunyai nilai eksak tertentu pada waktu yang spesifik. Simulasi Deterministik (2) a. Tidak memiliki komponen input yang bersifat acak b. Tidak memiliki keacakan (randomness) c. Seluruh status yang akan datang dapat ditentukan setelah data input dan status (initial state) didefinisikan
- Sebagai contoh, simulasi kedatangan pasien seorang dokter
praktek yang telah diatur jadwal pelayanannya - Rumus Y= a+ b.x F= 32+9/5 C = 30 ﹾC -> 86 ﹾF Model Simulasi Stokastik Pada umumnya sistem yang dimodelkan dalam simulasi mengandung beberapa input yang bersifat random (jika nilai-nilai input yang digunakan terdiri dari nilai-nilai dugaan), maka pada sistem seperti ini disebut model simulasi stokastik. Data output hasil simulasi yang diperoleh dengan penggunaan nilai- nilai input dugaan juga termasuk nilai dugaan, meskipun simulasi dilakukan dengan langkahlangkah yang pasti. Hasil simulasi dalam bentuk nilai dugaan tidak dapat diubah menjadi nilai pasti. Simulasi Stokastik (2) a. Satu atau lebih variabel input merupakan variabel acak b. Menghasilkan output yang acak dengan sendirinya (self random) c. Memberikan hanya satu titik data untuk mengetahui bagaimana sistem berperilaku -setiap percobaan bervariasi secara statistik. Contoh kejadian stokaastik adalah Jumlah penumpang bus. Sebagai contoh jumlah penumpang ketika pagi hari, mendekati jam kerja sangat banyak. berangsur- menurun ketika jam kerja sudah dimulai dan menjelang jam istirahat, kembali naik ketika jam pulang kerja. Hal ini berlangsung hampir setiap hari, namun tidak dapat dipastikan fungsi apa yang mendekatinya Y= a + bx + e (residual) Pelemparan dadu , harga saham Model simulasi Diskrit
Sebuah model diskrit memiliki variabel dependen yang hanya
berubah pada saat tertentu selama waktu simulasi. Setiap perubahan status sistem disebut peristiwa. Contohnya adalah pada sistem antrian. Pelayanan yang diberikan ke pelanggan (customer) oleh teller di sebuah bank. State variabel nya = nasabah dalam bank berubah hanya ketika nasabah tiba atau nesabah telah selesai dilayani dan pulang. (variabel lain = jumlah teller yang sibuk, waktu kedatangan masing-masing nasabah dalam bank dst) Model simulasi Kontinyu Model kontinyu memiliki variabel dependen yang mengikuti fungsi kontinyu waktu. State (status) dari system berubah karena berubahnya waktu (continuouschange state variables).
Sebagai contoh, waktu yang dibutuhkan untuk membongkar
minyak dari tangki atau posisi sebuah “crane”. Contoh lain contohnya simulasi populasi penduduk Langkah-langkah dalam studi Simulasi Langkah-langkah dalam studi Simulasi 1. Merumukan masalah 2. Menentukan tujuan penelitian 3. Mengembangkan penyelesaian masalah 4. Verifikasi 5. Validasi 6. Implementasi dan hasil jawaban masalah Merumukan masalah Sebuah permasalahan ditandai dengan munculnya gejala.
Untuk mengetahui sebuah permasalahan, perlu mengumpulkan
informasi secara aktual (kejadian lapangan) dan semua gejala yang ditimbulkannya.
Pencarian informasi tersebut bisa dilakukan dengan mencari jawaban
dari pertanyaan : apa , bagaimana, mengapa, dimana, kapan dan siapa . Menentukan tujuan penelitian Setelah pokok permasalahan ditemukan, tentukan tujuan penelitian.
Untuk membuat suatu model, tidak semua kondisi dapat
dipastikan kejadiannya. Untuk kondisi yang sangat sulit diprediksikan dengan pasti, diberikan asumsi. Dengan tujuan yang telah ditetapkan, akan didapat batasan yang pasti pada saat pengembangan penyelesaian masalah. Mengembangkan penyelesaian masalah Dalam tahap ini pendekatan teoritis dilakukan dengan menggunakan metode tertentu sebagai alternative cara menyelesaikan masalah. Ketika data pendukung pengamatan di lapangan dan tujuan telah ditentukan, tindakan berikutnya adalah menganalisis data tersebut. Dari proses analisis akan didapatkan suatu ketentuan yang berupa asumsi, kendala, sebab akibat dari satu variable dengan variable yang lain, serta faKtor lain yang berhubungan dengan pembuatan model. Verifikasi Menentukan program komputer simulasi bekerja sebagaimana mestinya, yaitu sama dengan men-debug program komputer. Verifikasi memeriksa penerjemahan model simulasi konseptual (mis., flowchart dan asumsi-asumsi) menjadi program yang berjalan dengan benar. Proses pengujian terhadap model tersebut perlu dilakukan. Jika pengujian model yang diharapkan dengan pengembangan aplikasi dapat dipastikan tidak timpang maka proses penyesuaian metode yang digunakan dalam model akan mampu memberikan alternative tanpa harus mengubah model. Validasi Jika model simulasi dan hasilnya diterima oleh manajer/client sebagai valid, dan digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan, berarti model tersebut kredibel. Validasi (dianalisis secara statistik data dapat mewakili) dapat dilakukan dengan membandingkan model output dengan system yang sebenarnya. Pengujian subyektif - dengan pakar menilai hasil output berdasarkan kemahiran dalam sisstem dan pengalaman. pengujian obyektif - menggunakan statistik - membandingkan data sebenarnya dengan hasil simulasi Implementasi dan hasil jawaban masalah Penyajian dari aplikasi yang disesuaikan dengan model diharapkan mampu menerjemahkan permasalahan dan fungsi aplikasi yang dibangun kepada seluruh orang yang berinteraksi dengan aplikasi tersebut. Proses ini juga mampu menggambarkan prosedur operasional yang mudah dimengerti dan mudah dilaksanakan oleh orang yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian permasalahan tersebut. Good Luck