Anda di halaman 1dari 20

2021

MODUL KELISTRIKAN
LEMARI ES1 PINTU

Penyusun
Moh. Eko Prasetya, ST
1/12/2021
Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu
Tujuan Kegiatan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini peserta dapat menjelaskan cara kerja komponen kelistrikan pada
lemari es dengan benar.

Pertemuan 1
Tujuan Kegiatan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini peserta dapat terminal C,S.R kompresor dengan benar.

1.1 Kompresor

Kompresor digerakkan/diputar oleh motor listrik. Motor yang digunakan adalah motor
listrik 1 fasa. Motor listrik pada kompresor ada yang dipisah dan ada yang menjadi satu
dengan kompresor, hal itu bergantung dari type kompresor berdasarkan konstruksinya.
Motor listrik 1 (satu) fasa terdiri dari 2 kumpran, yaitu kumparan start (bantu) dan
kumparan run (utama). Kedua kumparan tersebut dirangkai agar dapat bekerja. Gambar di
samping menunjukkan rangkaian motor kompresor. Terminal “C” adalah terminal common,
“S” adalah Start, dan “R” adalah Run.
Kumparan start hanya digunakan pada saat start awal. Untuk membantu start awal
kompresor, setelah putaran kompresor mencapai putaran penuh kumparan start (bantu)
tidak dialiri arus listrik.

Gambar1, Bagian dalam motor kompresor


Ciri-ciri kumparan bantu dan kumparan utama sebagai berikut;
* Kumparan bantu (starting winding)
a. Diameter kawat kumparan kecil.
b. Jumlah lilitan/kumparan banyak.
c. Hambatannya besar.
*Kumparan utama (running winding)
a. Diameter kawat kumparan lebih besar.

Modul Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu 2


b. Jumlah lilitan/kumparan sedikit.
c. Hambatannya kecil.

Mencari Terminal C, S dan R


Pada umumnya kompresor hermetik mempunyai tiga buah terminal, yaitu
C (Common), S (Start) dan R (Run). Letak dan susunan ketiga terminal tersebut
idak sama untuk tiap model kompresor. Ada yang satu baris mendatar dan ada
t

juga yang berbentuk segitiga. Sebelum kita mencoba kompresor hermetik secara
langsung, kita harus lebih dahulu mencari C, S dan R dari terminal-terminal
tersebut

Untuk mencari terminal C, S dan R kita harus memakai ohmmeter dengan skala
yang kecil. karena hambatan dari kumparan motor kecil. Sebelum kita mulai mengukur
dengan ohmmeter, semua hubungan kabel dari terminal harus dilepas lebih dahulu.

Gambar 2, Terminal C, S, R dari kompresor


Misalnya dari pengukuran didapat hasil sebagai berikut:
X - Y = 50 ohm
X - Z = 10 ohm
Y - Z = 60 ohm

Kita ketahui hambatan yang terbesar yaitu 60 ohm pada Y- Z, ini adalah gabungan
hambatan dari kumparan utama (running) dan kumparan pembantu (starting). Terminal lain
yang tidak diukur adalah terminal X, ialah gabungan dari ujung-ujung kumparan pembantu
dan kumparan utama disebut terminal C = Common atau Central. Sekarang kita lihat C - Y =
50 ohm dan C - Z = 10 ohm. Telah kita ketahui bahwa kumparan pembantu kawatnya lebih
kecil dan jumlah lilitannya lebih banyak, maka hambatannya lebih besar daripada kumparan
utama. Jadi C — Y = 50 ohm adalah hambatan kumparan pembantu atau Y = S(Start) dan Z
= R(Run).

Modul Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu 3


Tugas 1
Bagaimana cara menentukan terminal C,S,R kompresor dengan menggunakan Avometer
(ohm meter)!

Pertemuan 2
Tujuan Kegiatan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini peserta dapat memahami fungsi, cara kerja dan penyetelan termostat
dengan benar.

1.2 Thermostat

Thermostat adalah sebuah alat yang dapat memutus dan menghubungkan arus listrik
yang bekerjanya berdasarkan pengaruh suhu. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut
apabila suhu pada evaporator telah tercapai maka kompresor akan mati dan apabila suhu
pada evaporator suhunya naik sampai di atas setting-nya maka kompresor akan jalan
kembali. Pada thermostat terdapat bulb yang berfungsi sebagai sensor suhu. bulb
diletakkan pada evaporator. Thermostat mempunyai beberapa fungsi sebagai berikurt:
a. Mengatur batas – batas suhu di dalam lemari es.
b. Menghentikan dan menjalankan kembali kompresor secara otomatis.
c. Mengatur lamanya kompresor berhenti.
a. Macam-macam Thermostat
Termostat terdiri dari 2 jenis atau macam yaitu termostat tampa dilengkapi
dengan tombol defrost dan thermostat yang dilengkapi tombol defrost.
1) Thermostat tampa tombol defrost
Thermostat ini banyak digunakan pada lemari es sekarang, pada thermostat
hanya terdapat knob pengatur suhu tampa dilengkapi tombol defrost.

Gambar 3, Thermostat.

Modul Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu 4


2) Thermostat dilengkapi dengan tombol defrost
Thermostat ini sekarang ini sudah jarang digunakan, thermostat ini dilengkapi
dengan tombol defrost pada bagian tengah, bila kita ingin mencairkan bunga es
dievaporator cukup dengan menekan tombol defrost. Bila tombol defrost ditekan
kontak yang menghubungkan ke kompresor putus, sehingga kompresor mati dan
defrost bekerja.
Setelah bunga es dievaporator telah mencair maka thermostat kontaknya akan
kembali pada keadaan awal, sehingga kompresor bekerja kembali. Pada dasarnya
prinsip kerja thermostat sama.

Keterangan
1. Tombol pengatur
2. Tombol defrost
3. Batang
4. Pegas
5. Bellow
6. Pipa kapiler
7. Terminal
8. Kontak listrik

Gambar 4, Thermostat dengan tombol defrost.

Modul Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu 5


Pengatur suhu untuk lemari es dalam keadaan normal mempunyai batas – batas
suhu sebagai berikut:
Membukanya kontak ( Cut off ) 5 – 19 oF ( -15 - -7,2oC )
Menutupnya kontak ( Cut in ) 35 – 52oF ( 1,7 – 10,6oC )
Perbedaan ( deferensial ) 13 – 16 oF ( 7,3 – 9 oC )
Batas- batas ( range ) 5 – 51 oF ( - 15 – 10,6 oC)
Mengatur suhu dengan tombol ( knop )
Kedudukan tombol pada 1 2 3 4 5
o
Cut-on / Cut-off F 39/11 35/7 31/3 27/-1 22/-6

b. Sensing Bulb
Sensing bulb pada thermostat berfungsi untuk mendeteksi temperatur pada
ruangan yang dikondisikan. Bentuk sensing bulb thermostat yang digunakan pada
mesin pendingin ada 3 yaitu tabung (bulb), pipa yang dililitkan (koil) dan pipa lurus
biasa. Bentuk sensing bulb yang banyak digunakan pada lemari es ada 2 yaitu
tabung (bulb) dan pipa lurus biasa. Cairan yang berada pada sensing bulb adalah air
raksa. Wujud dari cairan pada sensing bulb ada 3 macam yautu cair, gas, dan
campuran dari keduannya.

c. Pemasangan Thermostat
1) Rangkaian kelistrikan
Pemasangan kelistrikan thermostat dipasang seri dengan sumber yang ke
kompresor. Hal ini menyebabkan bila thermostat putus (membuka kontaknya),
maka arus yang mengalir melalui thermostat terputus.

Modul Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu 6


N
L

Door switch Lampu

Thermostat

Run
C
Start
Overload
R. Arus Compresor

Gambar 5, Rangkaian lemari es frost

2) Pemasangan sensing element (bulb)


Sensing element (bulb) thermostat dipasang pada evaporator, atau pada
ruangan yang dikondisikan sesuai dengan keperluan. Pemasangan bulb
thermostat tidak boleh menempel pada pipa/sirip-sirip evaporator secara langsung,
karena suhu ruangan yang kita setting tidak akan tercapai (thermostat
memutuskan kontaknya sebelum temperatur ruangan tercapai). Hal itu disebabkan
pemasangan bulb thermostat akan mempengaruhi kerja dari thermostat tersebut.

d. Penyetelan Thermostat
Penyetelan thermostat (pengatur suhu) ada 3 macam, yaitu
1) Menyetel thermostat dari knop (tombol)
Menyetel thermostat dari knop (tombol) umumnya pada thermostat yang
dipasang pada lemari es untuk rumah tangga. Knop (tombol) thermostat dapat
diatur dalam batas-batas tertentu. Memutar knop (tombol) thermostat, dapat
mengubah suhu didalam lemari es, juga dapat menjalankan dan menghentikan
kompresor.
Memutar knop (tombol) thermostat searah jarum jam, miasalnya dari No.3 ke
No.4 akan menurunkan suhu didalam lemari es. Memutar berlawanan arah jarum
jam, dari No.4 ke No.3, akan menaikkan suhu didalam lemari es.
2) Menyetel thermostat dengan mengatur range

Modul Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu 7


Mengatur range adalah mengatur tombol yang lebih diperluas batas-batasnya.
Cut-in dan cut-out keduanya berubah, tetapi dengan differensial yang tetap.
Biasanya pada baut

pengatur range ada petunjuk yang menunjukkan arah putaran baut, untuk
mendapatkan suhu yang lebih tinggi atau lebih rendah.

Keterangan
1. Tombol pengatur/knop.
2. Baut range.
3. Kontak listrik.
4. Baut differensial.
5. Terminal listrik.
6. Sensing bulb.
7. Pipa kapiler.
8. Membran/diafragma.

Gambar 6, Konstruksi bagian dalam thermostat

Memutar baut range ke dalam, searah jarum jam - suhu kerja naik.
Memutar baut range ke keluar, melawan jarum jam - suhu kerja turun.
3) Menyetel thermostat dengan mengatur differensial
Thermostat memiliki titik kontak "cut-in" dan "cut-out". Dalam hal ini
thermostat diatur/distel untuk menjalankan kompresor bila temperature diruangan
atau produk naik hingga temperatur maksimum yang telah ditentukan (cut-in
temperatur) dan akan menghentikan kompresor bila temperature ruangan atau

Modul Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu 8


produk turun sampai temperatur minimum yang telah ditentukan semula (cut-out
temperatur).
Perbedaan antara temperatur "cut-in" dan "cut-out" disebut dengan
"differensial".Secara umum besarnya differensial tergantung pada penggunaan
dan tergantung pada penempatan sensing bulb.
Mengatur differensial thermostat, dengan cara memutar baut differensial
pada thermostat. Untuk mengatur besar kecilnya differensial dapat dilakukan
sebagai berikut:
Memutar baut differensial ke dalam, differensial makin kecil.
Memutar baut differensial ke luar, differensial makin besar.

e. Memeriksa Kondisi Thermostat


Untuk mengetahui kondisi thermostat itu masih baik atau sudah tidak berfungsi
adalah harus dilakukan pengecekan terhadap thermostat tersebut. Untuk
mengetahui kondisi thermostat dapat dilakukan dengan cara:
1) Melihat kondisi sensor dan pipa kapiler thermostat, bila dalam keadaan
baik, dilakukan langkah pengecekan selanjutnya.
2) Mengambil alat ukur.
3) Memutar selector alat ukur pada skala ohm.
4) Mengukur therminal thermostat, sambil memutar knopnya, bila terminal
terhubung, dilakukan langkah selanjutnya.
5) Memutar knop thermostat pada skala paling kecil, kemudian masukkan
thermostat dalam ruang freezer yang temperaturenya lebih rendah
temperature thermostat membuka kontaknya, tunggu beberapa menit.
Thermostat diambil lalu diukur, bila masih terhubung bearti thermostat
rusak, bila kontaknya terbuka thermostat masih dalam keadaan baik.

Tugas 2
1. Jelaskan fungsi thermostat ?
2. Bagaimana cara penenpatan sensing bulb thermostat yang benar?
3. Bagaiamana cara pemasangan thermostat pada kelistrikan lemari es?

Modul Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu 9


Pertemuan 3
Tujuan Kegiatan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini peserta dapat memahami fungsi, cara kerja overload, relay dengan
benar.

1.3 Overload

Overload suatu pengaman atau sekering yang dapat membuka kontaknya dan
memutuskan arus listrik. Bimetal overload motor protector ada 2 macam yaitu internal
overload motor protector dan exsternal overload motor protector.
Prinsip kerja:
Jika temperature atau suhu pada kompresor tinggi melebihi batas dari overload, maka
overload akan membuka kontaknya dan menghentikan arus listrik. Bila temperature
kompresor turun overload kontaknya akan terhubung kembali dan mengalirkan arus
listrik.
Overload pada kompresor terterdapat 2 macam yaitu internal overload protector dan
eksternal overload protector. Internal overload protector biasanya dipasang pada bagian
dalam kompresor, menempel pada motor kompresor. Biasanya dipasang pada kompresor
hermatik. Motor listrik bekerja pada suhu 50 oC, jika suhu motor kompresor naik sampai
90 - 120 oC overload akan memutuskan arus listrik. Pada suhu 65 – 77oC, kontak listrik
akan menutup kembali.

Gambar 7, Internal overload protector


External overload protector, biasanya dipasang pada bagian luar kompresor dan
menempel pada badan kompresor. Bimetal akan membuka kontaknya pada suhu 125 -
135 oC dan menutup kembali pada suhu 62 – 76 oC

Modul Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu 10


Gambar 8, Eksternal overload protector
1.4 Saklar Pintu (Door Switch)

Pada refrigrator frost, apabila pintu dibuka maka lampu dalam ruangan akan menyala
dan pada saat pintu tertutup, maka pintu akan mati. Pengontrolan lampu ini dilakukan oleh
saklar pintu (door switch). Door switch adalah salah satu jenis saklar yang tergolong pada
saklar jenis push off. Saklar pintu dirangkai dengan lampu secara seri.

Gambar 9, Door switch


1.5 Lampu

Seperti halnya lampu pada alat-alat lain, lampu pada refrigrator frost digunakan sebagai
alat bantu penerangan pada ruangan. Berdasarkan fungsi tersebut maka lampu hanya
dinyalakan pada saat pintu dibuka.

1.6 Heater Pintu (Door Heater)

Modul Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu 11


Heater pintu digunakan untuk memanaskan karet pintu agar tidak beku. Pintu akan
susah dibuka apabila terjadi pembekuan pada karetnya. Pembekuan juga akan
menyebabkan kerusakan pada karet dan pintunya. Heater pintu dikemas oleh pabrik
pembuatnya dalam isolasi,seperti kabel sehingga mudah untuk ditempatkan dan dapat
disesuaikan.

1.7 Start Relay

Relay adalah suatu saklar magnetik, prinsip kerjanya tak jauh beda dengan kontaktor.
Pada relay juga terdapat 2 kontak yaitu kontak NC dan NO. Relay ada 4 macam yaitu:
1. Current Relay ( Relay arus )
2. Potensial Relay ( Relay tegangan )
3. Hot wire Relay
4. Solid state relay
Prinsip Kerja:
1. Current relay (relay arus)
Pada kondisi atau keadaan normal kontak ternuka (NO), setelah mendapat arus,
lilitan atau kumparan pada relay terjadi medan magnet, sehingga menarik kontak
(kontak tertutup). Bila arus dihentikan atau tidak ada arus maka kontaknya akan
kembali pada keadaan semula (NO/membuka).
Relay arus ada 2 model pemasangannya yaitu:
a. Model dorong yaitu cara pemasangannya di dorongkan ke terminal
kompresor.
b. Model gantung yaitu memasangnya digantung memakai kabel ke terminal
kompresor.

Gambar 10, Relay arus


Pemasangan relay arus (current relay) dengan kompresor hermatik pada kelistrikan
lemari es, ditunjukan gambar berikut ini:

Modul Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu 12


Gambar 11, Pemasangan relay arus

2. Potential Relay (relay tegangan)


Pada keadaan normal kontak tertutup (NC), setelah dialiri arus lilitan atau
kumparan pada relay terjadi medan magnet, sehingga menarik medan magnet, yang
mengakibatkan kontak terbuka. Bila tidak dialiri arus maka kontak akan kembali pada
keadaan awal (menutup/NC).

Gambar 12, Relay Potential

Pemasangan relay tegangan (potential relay) dengan kompresor hermatik


ditunjukan gambar berikut ini:

Modul Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu 13


Gambar 13, Pemasangan relay Potential dan Kapasitor

3. Hot wire Relay (relay thermal)


Pada hot wire relay terdapat 2 bimetal yang mempunyai koefesien muai yang
berbeda. Hot wire relay mempunyai 3 terminal seperti pada current dan potensial relay.
Terminal L dihubungkan ke sumber, terminal M dihubungkan ke terminal R dari
kompresor dan terminal S hot wire relay dihubungkan dengan terminal S pada
kompresor.
Cara kerja Hot wire relay:
1. Waktu mmotor berhenti ( dalam keadaan normal ) kedua kontak S dan M
tertutup.
2. Pada waktu start diperlukan arus listrik yang besar pada kumparan utama dan
kumparan pembantu motor listrik, akan mengembang dan membuka kontak S.
3. Jika terjadi beban lebih, maka kontak M juga akan membuka. Pada beban yang
besar pemakaian arus listrik juga menjadi besar, sehingga hot wire lebih
mengembang lagi dan membukaa kontak S dan M. Setelah menjadi dingin hot
wire akan menyusut kembali dan kontak S dan M berhubungan kembali.
Pemasangan relay thermal (Hot wire relay) dengan kompresor hermatik ditunjukan
gambar berikut ini:

Modul Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu 14


L N

Thermostat
Run
Run Bimetal
C
Start Bimetal Start
Overload
Compresor

Hot Wire

Gambar 14, Pemasangan relay thermal

4. Solid State Relay


Solid state relay juga disebut relay PTC (positive temperature coeffecient) dapat
dipakai untuk menjalankan motor listrik 1 fasa dari 1/12 sampai ½ DK. Solid state relay
tidak mempunyai lilitan kawat tembaga seperti pada relay magnetik (arus).
Bekerjanya solid state relay tidak dipengaruhi besarnya arus listrik pada kumparan
pertama, tegangan dan panas dari motor listrik. Solid state relay dapat dipakai pada
semua kompresor tanpa membedakan besarnya ampere motor listrik.
Pada waktu start solid state relay dapat menjalankan motor listrik dengan
mengalirka arus listrik ke kumparan pembantu, setelah motor mencapai putaran penuh,
logam didalam relay menjadi panas dan hambatannya menjadi sangat besar, sehingga
dapat menghentikan arus listrik yang mengalir ke kumparan pembantu.
Setelah kompresor berhenti, solid state relay tidak dapat langsung menutup
kontaknya, solid state relay memerlukan waktu tunggu agar menjadi dingin dan
kontaknya menyambung kembali, sehingga motor dapat berputar atau bekerja kembali.
Pemasangan solid state relay dengan kompresor hermatik ditunjukan gambar
berikut ini:

Modul Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu 15


Gambar 15, Pemasangan PTC relay

Tugas 3
1. Jelaskan fungsi overload?
2. jelaskan fungsi relay?
3. sebutkan macam-macam relay?

Pertemuan 4
Tujuan Kegiatan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini peserta dapat memahami fungsi, cara kerja kapasitor pada kelistrikan
lemari es dengan benar.

1.8 Kapasitor

Kapasitor adalah suatu alat yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik. Kapasitor yang
dipakai pada sistem pendinginan dan tata udara.
Macam-macam Kapasitor
Kapasitor yang dipakai pada sistem pendingin dan tata udara terdapat 2 macam yaitu,
sebagai berikut;
1) Kapasitor start
2) Kapasitor Run
1) Kapasitor start
Kapasitor start mempunyai 2 satuan yang ada pada badan kapasitor. Satuan tersebut
adalah microfarad (MFD =mF= µF) dan volt alternating current (VAC).

Modul Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu 16


MFD menerangkan daya muatan listrik (electrical capacitance), sedangkan VAC
menerangkan arus bolak-balik (AC) dan maksimum tegangan (volt) yang dapat dipakai.
Start kapasitor biasanya mempunyai MFD yang besar, dengan bentuk yang kecil. MFD
pada kapasitor start mempunyai toleransi 0-20%. Biasanya disebut nilai MFD terendah
dan nilai MFD tertinggi, bila disebutkan satu nilai MFD, maka itu nilai MFD terendah.
Start kapasitor direncanakan untuk dipakai dalam waktu yang singkat dan tidak
berulang-ulang. Start kapasitor biasanya dipakai pada sistem pendingin dan tata udara
yang berkapasitas lebih dari 1/2HP/PK.

Gambar 16, Kapasitor start


2) Run Kapasitor
Kapasitor start mempunyai 2 satuan yang ada pada badan kapasitor. Satuan
tersebut adalah microfarad (MFD =mF= µF) dan volt alternating current (VAC).
MFD dari run kapsitor biasanya kecil, tetapi VAC-ny besar dan bentuknya juga
besar. Run kapsitor di isi dengan minyak untuk memperbaiki isolasi dan membuang
panas yang timbul. Run kapasitor direncanakan untuk bekerja terus menerus pada VAC
yang tinggi.
Run capasitor dapat memperbaiki effesiensi dengan mempertinggi dan
memperbaiki faktor kerja (power factor) dan menurunkan ampere. Toleransi dari run
kapsitor hanya kurang lebih 10%, maka hanya memakai satu nilai MFD. Tidak
diperbolehkan memakai nilai MFD yang lebih kecil dari pada seharusnya diperlukan,
tetapi hanya diperbolehkan kurang lebih 10% lebih besar. Volt (tegangan) dari run
kapasitor harus lebih tinggi dari pada yang diperlukan.
Run kapasitor dengan 3 terminal adalah gabungan gabungan dari 2 buah run
kapasitor. Tanda TERM dari hermatik untuk kompresor dan tanda FAN untuk fan
motor. Sedangkan terminal tanda C yang ditenggah adalah untuk keduanya dan harus
dihubungkan dengan terminal M dari kompresor dan M dari fan motor.

Pengujian Kapasitor

Modul Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu 17


Dalam pengujian keadaan kapasitor tersebut dalam keadaan baik atau rusak dapat
dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1. Dilihat dari fisik kapasitor.
Menentukan keadaan atau kondisi kapasitor yang paling mudah dengan
melihat keadaan fisiknya. Adapun ciri-ciri secara fisik kapasitor yang rusak,
sebagai berikut:
a. Terdapat benjolan pada body kapasitor.
b. Keluar minyak pada body kapasitor.
2. Diukur dengan menggunakan AVO meter.
a. Hubungkan kapasitor dengan sumber listrik
1) Pasang kabel pada jepit buaya.
2) Hubungkan jepit buaya pada terminal kapasitor.
3) Hubungkan ke sumber listrik.
b. Periksa kondisi kapasitor.
1) Lepas kabel yang dihubungkan ke sumber listrik.
2) Posisikan selector AVO meter pada skala Ohm.
3) Hubungkan probe AVO meter dengan terminal kapasitor.
4) Perhatikan jarum AVO meter, bila bergerak tidak kembali lagi ke
angka nol atau tidak bergerak bearti kapasitor rusak, sebaliknya bila
kapasitor bergerak kemudian kembali lagi menunjuk ke angka nol
kapasitor bagus.

Tugas 4
1. Jelaskan fungsi kapasitor pada kelisrikan lemari es?
2. Bagaimana cara kerja kapasitor pada lemari es ?

Modul Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu 18


LEMBAR PRAKTEK

Topik : Merangkai kelistrikan lemari es 1 pintu (frost)

Alat/Bahan :
- Kompresor - Obeng (+)
- Thermostat - Obeng (-)
- Overload - Tang Kombinasi
- Relay
- Door switch
- Kabel
- Avometer

Keselamatan Kerja:
1. Gunakan jas lab saat melakukan praktikum
2. Memeriksa kelengkapan bahan dan peralatan yang digunakan.
3. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
4. Menempatkan bahan sesuai aturan keselamatan kerja.
5. Jangan bergurau pada waktu praktek.
6. Mengambil alat dan bahan sesuai prosedur.
7. Membersihkan alat dan bahan sesuai prosedur.
8. Mengembalikan alat dan bahan sesuai prosedur.

Langkah kerja:
1. Periksa kelengkapan peralatan praktek kelistrikan lemari es frost.
2. Ukurlah terminal C, S, R pada kompresor dengan menggunakan AVOmeter.
3. Rangkailah kelistrikan sesuai dengan gambar kelistrikan yang ada.
4. Laporkan ke pembimbing.
5. Lakukan uji coba rangkaian tersebut.

Gambar Kerja
L N

Door switch Lampu

Thermostat

Run
C
Start
Overload
R. Arus Compresor

Modul Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu 19


DAFTAR PUSTAKA

Althouse A. D., Turnquist C. H., Bracciano A.F., Modern Refrigeration and Air
th
Conditioning, 18 Edition, The Goodheart-Willcox Company Inc

Handoko, Lemari es. Ichtiar Baru Jakarta 1981

Modul Kelistrikan Lemari Es 1 Pintu 20

Anda mungkin juga menyukai