Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 6

KELAS A DAN C
Nur Hadi Saputra (3335210075)
Sulaiman Muntaz (3335210045)
Fandito Utomo (3335210002)
Allwa Bai’aturridwan (3335210011)
Khoirul Fikri (3335210034)

Chiller
Chiller adalah alat perpindahan panas yang menggunakan sistem pendingin untuk
menghilangkan panas dari beban proses dan mengalihkan atau melepaskan panas ke
lingkungan. Chiller juga dapat dikategorikan sebagai mesin pendingin pilihan untuk
mengkondisikan fasilitas industri dan fasilitas umum
Fungsi chiller sendiri umumnya digunakan untuk menurunkan suhu semua jenis
peralatan dan proses seperti untuk mesin injeksi, peralatan pengelasan, kilang minyak, stasiun
pembangkit listrik, pabrik kimia dan pabrik makanan dan minuman. Bahkan hanya untuk
mendinginkan air minum ke tingkat yang diinginkan.
Chiller terdiri dari reservoir yang diisi dengan cairan seperti air atau campuran etilen
glikol dimana sirkulasi air akan terus terjadi. Chiller dapat diklasifikasikan sebagai pendingin
absorpsi dan pendingin kompresi refrigeran, berdasarkan siklus refrigeran tempat mereka
bekerja. Pendingin Chiller umumnya menggunakan kompresi mekanik dan merupakan yang
paling umum. Chiller kompresi (compressor chiller) terdiri dari empat komponen utama,
meliputi kompresor, evaporator, kondensor dan valve matering sistem. Pada dasarnya,
pendingin mengumpulkan panas, dan kemudian menggunakan penukar panas evaporator
untuk menghilangkan panas itu.
Ada dua jenis media pendingin chiller, yaitu :
1. Water-Cooled Chillers

Gambar 1 Water-Cooled Chiller


Water-Cooled Chillers menggunakan air untuk mengelilingi pipa condenser
dan terjadi pertukaran panas. Air kemudian dipompa ke menara pendingin untuk
melepaskan panas

2. Air-Cooled Chillers

Gambar 2 Air-Cooled Chiller


Air-Cooled Chillers menggunakan udara sebagai proses pertukaran panas di
condenser. Kipas digunakan untuk mengedarkan udara luar melalui celah-celah yang
ada di kondensor sehingga udara luar akan menyerap panas dari refrigerant yang
masuk kedalam kondensor.

Reciprocating chillers

Gambar 3 Reciprocating Compressor


Reciprocating Chiller adalah jenis chiller yang menggunakan  kompresor Tipe
Reciprocating (berputar bolak-balik). Kompresor reciprocating (piston) adalah kompresor
perpindahan positif yang menggunakan piston yang digerakkan oleh poros engkol untuk
menghasilkan gas pada tekanan tinggi. Tekanan hingga 5.000 PSIG umumnya dihasilkan
oleh kompresor reciprocating bertingkat.
Kompresor udara reciprocating adalah kompresor perpindahan positif yang
menggunakan piston dan silinder yang digerakkan oleh poros engkol untuk  mengompres
udara.

1. Mekanisme Reciprocating Chiller


Reciprocating chiller bekerja dengan menggunakan piston untuk mengompres
refrigeran. Saat piston bergerak ke bawah, ia menciptakan ruang hampa di dalam
silinder, yang memaksa katup masuk terbuka dan menyedot refrigeran ke dalam
silinder. Piston kemudian bergerak ke atas, menekan refrigeran dan memaksanya
keluar dari silinder. Proses ini diulang terus menerus untuk mendinginkan air atau
udara yang disirkulasikan melalui chiller.
Reciprocating chiller kurang efisien dibandingkan jenis chiller lainnya karena
memiliki lebih banyak bagian yang bergerak dan membutuhkan lebih banyak
perawatan. Namun, mereka lebih murah untuk dibeli dan dipasang daripada pendingin
sentrifugal untuk muatan kecil. Kompresor bolak-balik bisa berukuran kecil dan
digunakan untuk aplikasi berkapasitas rendah..
Secara menyeluruh, reciprocating chiller bekerja berdasarkan prinsip kerja
siklus pendinginan yang melibatkan empat komponen utama: kompresor, kondensor,
katup ekspansi, dan evaporator.
 Kompresor
Komponen ini berfungsi untuk memampatkan refrigeran dan
memindahkan refrigeran dari kondensor ke evaporator. Kompresor
reciprocating biasanya digunakan dalam reciprocating chiller.
 Kondensor
Setelah refrigeran keluar dari kompresor, refrigeran akan masuk ke
kondensor untuk membuang panas ke lingkungan sekitarnya. Kondensor
bekerja dengan cara mengalirkan refrigeran yang panas melalui pipa-pipa
yang terletak di dalamnya. Pendingin atau udara luar kemudian melewati pipa-
pipa ini dan mengambil panas dari refrigeran sehingga refrigeran dapat
menjadi cair.
 Katup ekspansi
Setelah refrigeran menjadi cair di kondensor, refrigeran akan
memasuki katup ekspansi yang berfungsi untuk menurunkan tekanan
refrigeran dan memungkinkannya untuk memasuki evaporator. Katup ekspansi
mengontrol jumlah refrigeran yang masuk ke evaporator dan juga mengontrol
suhu evaporator.
 Evaporator
Refrigeran yang ditekan dan didinginkan masuk ke evaporator untuk
menyerap panas dari cairan atau udara yang didinginkan. Pendingin atau udara
yang didinginkan melewati pipa-pipa di dalam evaporator dan panasnya
diserap oleh refrigeran. Refrigeran kemudian kembali ke kompresor dan siklus
pendinginan dimulai kembali.
Proses ini terus berulang, dengan refrigeran terus bergerak melalui siklus pendinginan
hingga mencapai suhu yang diinginkan.

2. Ciri Ciri :
 Digunakan dalam beban pendinginan kecil hingga sedang – umum pada lemari
es sederhana dengan biaya rendah
 Biasanya tersedia dalam 50 – 500 TR, 170 – 1.700 kW
 COP 4,2 hingga 5,5
 Menggunakan piston dan ruang untuk mengompres refrigerant
 Kontrol kapasitas melalui staging kompresor atau pembongkaran silinder dan
kontrol kecepatan

3. Keuntungan :
 Hingga 200 ton chiller reciprocating tersedia dari berbagai produsen dengan
kelipatan 20, 25, 30.
 Reciprocating chiller merupakan refrigenerator yang ramah lingkungan.
 Pilihan kondensasi yang berbeda, seperti chiller udara dan operasi ambien
rendah, tersedia.
 Jika dibandingkan dengan chiller tradisional, chiller reciprocating jauh lebih
mudah dikendalikan. Karena kemajuan teknologi, fungsinya telah ditingkatkan
dan tersedia.
 Biasanya chiller reciprocating hadir dalam ukuran yang lebih kecil, mulai dari 1
hingga 100 ton. 

4. Refrigerant Reciprocating Chiller


Tabel 1 Refrigerant untuk Chiller Compressor Positive Displacement
5. Bagian-Bagian Kompressor Reciprocating

Gambar 4 Bagian Kompressor Reciprocating


1. Cylinder Support
2. Connectiing Rod
3.Distance Piece
4.Pulsation
5.Frame
6.Crosshead
7.Piston Rod
8.Packing
9.Valves
10.Water Jackets
6. Menentukan Kinerja Chiller
Nilai Coefficient of Performance (COP) digunakan untuk menunjukkan
seberapa baik kinerja dari sebuah siklus refrigerasi. Secara definisi COP merupakan
perbandingan antara kalor yang dimanfaatkan dengan kerja yang dimasukkan ke
dalam sistem. Jika siklus refrigerasi ini digunakan sebagai pendingin maka kalor yang
dimanfaatkan adalah besarnya kalor yang diserap pada evaporator. Sedangkan jika
siklus ini digunakan sebagai pemanas maka kelar yang dimanfaatkan adalah kalor
yang dilepaskan pada kondenser.

Kalor yang diserap evaporator(Qe)


COP ¿
Kerja yang dilakukan kompressor (W c)

Anda mungkin juga menyukai