Semester 3
DAFTAR ISI
SELAMAT BELAJAR!
SEMOGA SUKSES!
AKADEMIS IMTK 2014
1
A + 2B + 2C 2D + E
Jika konversi di reaktor adalah 50% hitung jumlah mol D yang dihasilkan per mol umpan
reaktor
Soal 2 (60%)
Asam Perklorat dapat dihasilkan melalui diagram alir berikut:
H2SO4
BaSO4
2HClO4
H2SO4 diumpankan ke reaktor dengan jumlah 20% berlembih dari jumlah stokiometri ynag
dibutuhkan untuk reaksi dengan umpan segar Ba(ClO4)2 dan rasio jumlah mol H2SO4
terhadap
Ba(ClO4)2 yang masuk ke reaktor adalah 1:1:2. Jika 1000 kg/jam aliran 1
diumpankan ke reaktor . hitunglah semua nilai variabel aliran yang belum diketahui dan
asumsikan semua komposisi dalam fraksi berat.
2
JAWABAN
Soal 1 (40%)
Diketahui:
3
Reaksi
A + 2B + 2C 2D + E
Konversi di reaktor 50%
Ditanya:
Jumlah mol D yang dihasilkan per mol umpan reaktor?
Jawab
A
M
R
S
+ 2B
1
0,25
0,75
0,5
3
1
0,5
0,5
1
0,375
0,625
=6
Soal 2 (60%)
Diketahui :
- Laju alir 1 = 100 kg/jam
- H2SO4 excess 20%
- H2SO4 : Ba(ClO4)2 = 1 : 1,2 mol
Reaksi dalam reaktor
Ba(ClO4)2
3
2D
0,5
0,5
+ E
0,25
Ba(ClO4)2
H2SO4
BaSO4
2HClO4
1,2
0,833
0,833
0,833
0,833
0,367
0,167
0,833
1,666
Lihat separator 2
BaSO4 keluar semua di laju alir 8 dengan presentase 98%. Sehingga % mol Ba(ClO4)2
Adalah 0,017 mol
Lihat laju alir 4
Laju alir mol Ba(ClO4)2 = 0,367 0,017 = 0,35
Kita tahu bahwa :
= 1,2
Soal 1(30%)
Sebuah usaha laundry dapat membeli sabun yang mengandung 30% berat air dengan harga
$7 per kg. penjual sabun yang sama menawarkan sabun yang mengandung 5% (massa) air.
Jika ongkos kirim adalah $6 per 100 kg, berapa harga maksimum yang harus dibayar pemilik
laundry untuk pembelian sabun dengan kadar air 5% (massa)? Catatan: pembeli harus
memperhitungkan ongkos kirim.
Soal 2 (45%)
Methanol diproduksi dengan mereaksikan karbon monoksida dan hydrogen. Aliran umpan
segar yang mengandung CO dan H2 bergabung dengan aliran recycle, dan aliran gabungan ini
diumpankan ke reactor. Sebagian methanol yang meninggalkan reactor dikondensasikan dan
diambil sebagai produk. CO dan H2 yang tidak beraksi dan methanol yang tak terkondensasi
direcycle. Aliran yang meninggalkan reactor menuju condenser mempunyai laju 275
mol/menit dan mengandung 10,6% (massa) H2, 64% CO, dan 24,5 % methanol. Fraksi mol
methanol di dalam aliran recycle adalah 0,004.
Tentukanlah:
a. Gambar diagram alir proses beserta komponen- komponen dalam setiap alirannya
(gunakan notasi aliran berikut: F= umpan segar; F1= umpan ke reactor; R= recycle;
C= ke condenser; P= produk)
b. Laju alir produk methanol cair (mol/menit)
c. Laju alir molar CO dan H2 dalam aliran umpan segar (mol/menit)
d. Konversi H2 overall
e. Konversi H2 one-pass through
Soal 3 (25%)
Pembuatan suatu minuman fermentasi melibatkan sederet reaksi kompleks yang sebagian
besar dilakukan oleh mikro organism. Konsentrasi gula dalam larutan awal menentukan
kandungan bakteri baik dan rasa manis dari minuman. Oleh karena itu berat jenis (specific
gravity) dari larutan awal harus diatur untuk mencapai kualitas minuman yang diinginkan.
Suatu larutan awal memiliki berat jenis 1,075 dan mengandung 12,7% (beerat) gula. Jika
semua gula diasumsikan sebagai C12H22O11 tentukan:
a. Kg gula/ kg H2O
b. Lb larutan/ft3 larutan
c. g gula/L larutan
JAWABAN
(solved by WMP TK11)
Nomor 1
Basis = 100 kg sabun
Massa larutan sabun 70 % = 100/70 x 100 kg sabun = 142,86 kg larutan sabun
Harga
= 1008,572 $
Massa larutan sabun 95% = 100/95 x 100 kg sabun = 105,26 kg larutan sabun
Harga
= (105,26 z + 6,316) $
Harga maksimum yang harus dibayar untuk pembelian sabun dengan kadar air 5% supaya
tidak rugi yaitu:
Harga sabun dengan kadar air 5% = Harga sabun dengan kadar air 30%
(105,26 z + 6,316) $ = 1008,572 $
Z=
1008,5726,316
102,26
= 9,52 kg
.
6
b. Basis = 1 menit
C = 275 mol
= 25,4 gr
mol CH4O
Massa H2 = 10,6 gr
mol CO
Mol total
= 8,3795 mol
Note:
Untuk reaktan:
In = mula-mula
Generated = 0
Pada kondensor:
C=P+R
R=CP
Untuk produk:
R = 275 p
In = mula-mula
Generated = yang dihasilkan dari reaksi
(9,47%)275
= (100%)P + (0,4%)(275 P)
26,04
= P + 1,1 0,004P
P=
c.
26,041,1
10,004
= 24,94 mol
Mol CH4O
= 24,94 mol
Laju CH4O
= 24,94 mol/menit
Menentukan nilai R
R=CP
R = 275 -24,94
R = 250 mol
= (0%)P + (X H2,R )R
(63,25%)275
= 0 + (X H2,R )250
X H2,R
= 0,696
= (0%)P + (X CO,R )R
(27,28%)275
= 0 + (X CO,R )250
X CO,R
= 0,3
Pada reactor
CO
2H2
In
Mol CO,F +
mol CO,R
1 mol
react
-25,04 mol
-50,08 mol
25,04 mol
Out
Mol CO,C
Mol H2,C
26,04 mol
d.
konversi H2 overall
mol H2 , F mol H2 , P
50,02 0
100% =
100% = 100%
mol H2 , F
50,02
e.
CH4O
Nomor 3
Specific grafity (sp) larutan = 1,075
%(m) gula = 12,7%
a. Basis = 100 kg larutan
Massa gula = 12,7%(100 kg) = 12,7 kg gula
Massa air = 100 kg 12,7 kg = 87,3 kg air
kg gula
12,7 kg
=
= 0,145
kg air
87,3 kg
b.
Basis = 1 lb larutan
Massa jenis larutan
c.
Basis = 1 gr larutan
Massa gula = 12,7% x 1 gr larutan = 0,127 gr gula
Massa jenis larutan
10
Ujian Tengah Semester Ganjil 2006/2007 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Sifat
: Open Sheet
: 90 menit
1. Gas buang pembakaran mengandung 4,3% O2; 8% H2O; 8% CO2; 8,6% CO; dan 71,1%
N2 yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung C2H2, CO dan O2
dengan udara. Hitunglah:
a. Komposisi bahan bakar
b. Persentase kelebihan udara
2. Aliran gas yang mengandung 41% O2; 42,5% H2; dan 16,5% H2O (% mol) dikeringkan di
kondensor, sehingga air terkondensasi. Jika 100 mol/jam gas diproses,
a. Berapakah laju air yang terkondensasi (kg/jam)
b. Hitunglah laju alir dan komposisi gas kering
3. Reaksi gas CO dengan H2 akan menghasilkan metanol. Umpan segar yang mengandung
CO dan H2 bergabung dengan aliran recycle, dan gabungan ini masuk ke dalam reaktor.
Sebagian methanol yang dihasilkan dikondensasikan dan dikeluarkan sebagian produk.
Gas CO, H2 yang tidak bereaksi dan methanol yang tidak terkondensasi direcycle. Laju
aliran keluar reaktor menuju kondensor 250 mol/mnt mengandung (% berat) 11,2% H2,
60,5% CO dan 28,3% Methanol. Fraksi mol methanol di dalam aliran recycle adalah
0,0045%. Tentukanlah:
a. Gambarkan aliran proses lengkap dengan data-data (gunakan F= umpan segar,
F1=umpan masuk reaktor, R=recycle, C=ke kondensor, P=produk)
b. Laju alir produk metanol cair (kg/mnt)
c. Laju alir molar CO dan H2 dalam umpan segar (mol/mnt)
d. Konversi H2 overall
e. Konversi one-pass through
f. Jika kebutuhan metanol 3 ton/hari, berapa laju alir CO dan H2 (mol/jam) yang
harus disediakan?
11
Jawaban
1.
O2
N2
C2H2
CO
O2
REAKTOR
O2
H2O
CO2
GAS BUANG CO
N2
= 0,043
= 0,08
= 0,08
= 0,086
= 0,711
2) C2H2+ 3/2 O2
2CO + H2O
3) CO
tak bereaksi
4) O2
tak bereaksi
5) N2
tak bereaksi
(tidak sempurna)
= N2 di gas buang
= 711 mol
Sehingga udara yang digunakan
= 189 mol
O2 di gas buang
= 43 mol
= 80 mol
CO di gas buang
= 86 mol
= 80 mol
Gas
C2H2
O2
CO2
N2
CO
H2O
189
711
-
12
43
80
711
86
80
Untuk reaksi 1)
C2H2 + 5/2 O2
CO2yang terbentuk
sehingga
H2O yang terbentuk
= x 80 mol = 40 mol
C2H2terkonsumsi
= x 80 mol = 40 mol
Untuk reaksi 2)
C2H2 + 3/2 O2
2CO + H2O
(tidak sempurna)
= 80 mol 40 mol
= 40 mol
CO yang terbentuk
= 2 x 40 mol
= 80 mol
O2terkonsumsi
= 3/2 x 40 mol
= 60 mol
C2H2terkonsumsi
Neraca CO
CO di feed + CO yang terbentuk
CO di feed
= CO di gas buang
= 86 mol 80 mol
= 6 mol
= 43 + 160 189
= 14 mol
Neraca O2
O2di feed
Gas
C2H2
80
O2
14
CO2
N2
CO
6
H2O
Total
100
Sehingga komposisi Feed
189
711
900
80
160
240
13
80
80
80
240
43
80
711
86
80
1000
= 80%
CO
= (6/100) x 100%
= 6%
O2
= (14/100) x 100%
= 14%
2.
100 mol/jam
Gas
Gas kering
Kondensor
16,5% H2O
42,5% H2
41% O2
H2
O2
Basis : 1 jam
H2O
100%
Komposisi gas
O2
= 41 mol
= 1312 gram
H2
= 42,5 mol
= 85 gram
H2O
= 16,5 mol
= 297 gram
H2
3.
F1
a.
Reaktor
Kondensor
R
b. Basis : 1 menit
Fraksi dari komponen-komponen yang ada di C
Fraksi berat (c)
CO
0,605
0,102
H2
0,112
0,648
CH4O
0,283
0,283
Neraca Overall
=
14
(1)
Neraca Kondensor
R+P
(2)
Untuk CH4O
XcCH4O.C
XR CH4O . R +1.P
(3)
Untuk CO
Xc CO.C
XR CO . R
(4)
Untuk H2
XcH2.C
XR H2 . R
(5)
Neraca Umum
Nilai R dan P dapat diperoleh dengan mengeliminasi persamaan (2) dan (3):
250
(0,102).(250) = 0,03. R
P -
= 231,44 mol
Dan
= 18,56 mol
= P . BM metanol
= (18,56) . 32 = 0,59392 kg/menit
CH4O
Reaksi
CO
62,5
25,5
88
H2
162
51
213
CH4O
25,5
25,5
= 213 mol/menit
XF1 CO . F1
= 88 mol/menit
= XR CO . R
(0,648).(250)
= XR H2 . R
F1
=F
(6)
H2
XF1 H2. F1
= XF H2. F
+ XR H2. R
(7)
CO
XF1 CO . F1
= XF CO . F
+ XR CO . R
(8)
= XF H2. F
= XF1 H2. F1
- XR H2. R
= 213 mol/menit
15
Laju alir CO = XF CO . F
= XF1 CO . F1
- XR H2. R
= 88 mol/menit
- 64,75 mol/menit
= 23,25 mol/menit
d. Konversi H2 overall
16
Ujian Tengah Semester Ganjil 2006/2007 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Sheet
: 90 menit
1. Gas buang pembakaran mengandung 4,3% O2; 8% H2O; 8% CO2; 8,6% CO; dan
71,1% N2 yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung C2H2, CO
dan O2 dengan udara. Hitunglah:
a. Komposisi bahan bakar
b. Persentase kelebihan udara
2. Aliran gas yang mengandung 40% O2; 45% H2; dan 15% H2O (% mol) dikeringkan di
kondensor, sehingga air terkondensasi. Jika 100 mol/jam gas diproses,
a. Berapakah laju air yang terkondensasi (kg/jam)
b. Hitunglah laju alir dan komposisi gas kering
17
Ujian Tengah Semester Ganjil 2007/2008 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Book
: 90 menit
Dosen
1. Sodium borohidrida, NaBH4, suatu bahan yang digunakan dalam sintesis sejumlah bahan
obat-obatan, dapat dibuat dengan mereaksikan NaH dengan B2H6.
a. Berapa berat NaBH4yang dapat dihasilkan jika direaksikan 8,55 g NaH dan 6,75 g B2H6?
b. Jika tingkat kesempurnaan reaksi 85%, berapa g sodium borohidrida yang dihasilkan?
Berapa rasio berat sodium borohidrida yang dihasilkan dengan beratnya jika reaksi
berlangsung sempurna?
2. Jus jeruk segar biasanya mengandung 12% (massa) padatan terlarut, sebagian besar gula,
di dalam air. Untuk mengurangi biaya pengangkutan, jus tersebut biasanya dikentalkan
sebelum diangkut dan kemudian diencerkan kembali di tempat tujuan. Pengentalan harus
dilakukan di dalam evaporator yang dirancang khusus agar memiliki waktu tinggal yang
pendek yang dioperasikan di bawah tekanan atmosferik untuk mengurangi kehilangan
komponen-komponen aroma dan rasa yang volatil dan sensitif terhadap panas. Untuk
menghindari kehilangan komponen ini, pendekatan yang banyak dilakukan adalah dengan
mengentalkan jus dan kemudian menambahkan sejumlah jus segar melalui aliran bypass
ke aliran jus kental untuk menghasilkan produk dengan aroma dan rasa yang baik. Pada
suatu proses seperti ini, 10% umpan di-bypass dan evaporator dioperasikan untuk
menghasilkan keluaran kental yang mengandung 80% padatan terlarut. Jika laju alir
umpan dari proses adalah 10.000 kg/jam, hitunglah laju alir air keluaran evaporator serta
komposisi produk akhir.
3. Larutan yang mengandung Na2S, NaOH dan Na2CO3 di dalam air, disebut white liquor
dan digunakan dalam industri kertas untuk memproses pulp kayu. Pemeriksaan di
laboratorium atas suatu larutan tersebut menunjukkan bahwa berat komponenkomponennya adalah 50 g/L Na2S, 250 g/L NaOH dan 100 g/L Na2CO3. Jika densitas
larutan adalah 1,05 g/cm3, hitunglah laju alir molar komponen-komponen tersebut jika
laju aliran total adalah 1000 kmol/jam.
18
JAWABAN
.
Nomor 1
a.
2 NaH
+ B2H6
2NaBH4
NaH
= 0,356 mol
0,356/2 = 0,178
B2H6
= 0,245 mol
0,245/1 = 0,245
Reaktan pembatasnya adalah NaH karena perbandingan mol dengan koefisiennya lebih
kecil daripada B2H6
b.
NaBH4yang dihasilkan
BeratNaBH4
0,245 0,178
0,178
x 100%= 37,64%
= 85%
0,356
Berat NaBH4
85%
11,438
13,457
= 0,85
Nomor 2
Neraca massa overall:
XSF . F
= XSP . P
0,12.10000
= XSP . P
1200
= XSP . P
=A+P
10.000 = A + P
(1)
=P
P1 + 0,1 F = P
P1 +1000 = P
(3)
19
(2)
+ XSB . B
XSP . P
0,8 P1
+ 0,12 B
XSP . P
0,8 P1
+ 0,12 . 1000 =
XSP . P
0,8 P1
+ 120
XSP . P
+ 120
1200
0,8 P1
1080
P1
1350 kg
=P
1350 + 1000
=P
= 2350 kg
= XSP . P
1200
= XSP . 2350
XSP
= 0,511
XSP + XAP
=1
0,511 + XAP
=1
XAP
= 0,489
Solid
Air
=A+P
10.000
= A + 2350
= 7650 kg
= 7650 kg/jam
padatan
atau
1200,85 kg padatan
48,9%
air
atau
1149,15 kg air
20
Nomor 3
Basis = 1 liter larutan
Dalam 1 liter larutan terdapat:
50 g Na2S
250 g NaOH
100 g Na2CO3
X g H2O
(400 + x) g larutan
Jika densitas larutan :
1,05
1 3
10003
1
= 1050 gram / l
= 1050 gram
= 650 gram
Mol Na2S
= 78 / = 0,641 mol
Mol NaOH
Mol Na2CO3
Mol H2O
= 18 / = 36,111 mol
Mol total
= 43,945 mol
250
40 /
= 6,250 mol
100
650
= 43,945
= 43,945
= 43,945
6,25
/
0,943
/
36,111
/
= 0,142 mol
= 0,021 mol
= 0,8225 mol
Laju alir Na2CO3 = X Na2CO3 . Laju alir total= 0,021 . 1000 kmol/h= 21 kmol/h
Laju alir H2O
21
Ujian Tengah Semester Ganjil 2008/2009 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Sheet
: 90 menit
Dosen
1. Di perusahaan peternakan PT. Ayam Sejahtera, telur-telur ayam disortir menjadi dua
ukuran (besar [B] dan besar sekali [BS]. Karena kondisi bisnis yang kurang
menguntungkan saat ini, mesin penyortir yang sudah rusak belum dapat dicarikan
gantinya. Sebagai gantinya, Bang amin, seorang pekerja dengan penglihatan yang lebih
jeli dari yang lain, dilengkapi dengan stempel B di tangan kanannya dan stembel BS
di tangan kirinya, ditugaskan untuk mencap setiap telur dengan label yang sesuai dengan
ukurannya saat telur-telur tersebut pada dua wadah khusus berdasarkan cap pada telur.
Sejauh ini system bekerja dengan baik, kecuali bahwa bang Amin mempunyai tangan
yang berat, dan rata-rata memecahkan 30% dari 120 telur yang melewatinya setiap menit.
Pada saat yang sama, pengecekan pada aliran telur berukuran besar B menunjukkan
laju alir 70 telur per menit, dan telur yang pecah pada aliran ini adalah 25 butir per menit.
a. Gambarkan diagram alir dan beri label untuk proses ini [Gunakan notasi: F=aliran
telur masuk penyortir (sebelum disortir bang Amin), B=aliran telur ukuran besar,
BS=aliran telur ukuran besar sekali, Xip=fraksi telur pecah pada aliran i]
b. Berapa jumlah telur ukuran besar B utuh yang meninggalkan system setiap
menitnya?
c. Berapa jumlah telur ukuran besar sekali dari total telur yang disortir setiap
menitnya?
d. Berapa fraksi telur ukuran besar sekali yang pecah?
e. Apakah Bang Amin kidal? Apa alasan anda?
2. Chlorobenzene (C6H5Cl) merupakan suatu pelarut yang penting dan produk intermediet
yang banyak digunakan oleh industri kimia. Senyawa ini diproduksi dengan cara
mengalirkan gas klorin melalui cairan benzene dan bantuan besi klorida sebagai katalis.
22
Akan tetapi, reaksi ini juga dapat menghasilkan reaksi samping yang menghasilkan
diklorobenzene dan triklorobenzena.
Benzena murni dan klorin (98% Cl2 dan sisanya pengotor dengan BM rata-rata 25)
dimasukkan ke dalam reaktor. Cairan keluaran reaktor mengandung 65% wt C6H6, 32%
C6H5Cl, 2.5% C6H4Cl2, dan 0.5% C6H3Cl3. Gas keluaran hanya mengandung HCl dan
pengotor. Tentukan:
a. Persen kelebihan benzene
b. Konversi benzene
c. Yield
fraksional
dari
monoklorobenzene
(mol
monoklorobenzena
yang
3. Disilina (Si2H6) adalah gas yang bereaksi dengan oksigen menghasilkan silica (SiO2) dan
air. Hitunglah massa silica yang akan terbentuk jika 25 cm3 disilina (dengan densitas
2,78x10-3 gr/cm3) bereaksi dengan oksigen berlebih.
23
Jawaban
Nomor 1
a. Basis= 1 menit
b. B = PB + TPB
TPB= B - PB= 70-25= 45 telur
c. F = B + Bs
Bs = F- B = 120- 70= 50 telur
% Bs dari F= 50/120 = 5/12
d. Neraca komponen telur pecah
PF = PB + PBS
PBS = PF- PB = 36 25= 11 telur
Fraksi P pada Bs = PBS/ BS= 11/50= 0,22
e. Fraksi P pada Bs = 0,22(tangan kiri)
Fraksi P pada B
Tangan Pak Amin kidal karena Fraksi P pada Bs (tangan kiri)<Fraksi P pada B artinya
tangan kiri lebih cekatan dari pada tangan kanan.
Nomor 2
Diketahui:
= 65%
(Mr C6H6
= 78)
C6H5Cl
= 32%
(Mr C6H5Cl
= 112,5)
C6H4Cl2
= 2,5%
C6H3Cl3
= 0,5%
Cl2
C6H5Cl
HCl
C6H6 +
2Cl2
C6H4Cl2
HCl
C6H6 +
3Cl2
C6H3Cl3
HCl
24
= 71)
= 65 gr
= 65/78
= 0,83 mol
C6H5Cl
= 32 gr
= 32/112,5
= 0,28 mol
C6H4Cl2
= 2,5 gr
= 2,5/112,5
= 0,017 mol
C6H3Cl3
= 0,5 gr
= 0,5/181,5
= 0,0027 mol
Reaksi 1:
C6H6 +
Cl2
C6H5Cl
HCl
HCl
HCl
m
b
0,28 mol
0,28 mol
p
Reaksi 2:
0,28 mol
C6H6 +
2Cl2
C6H4Cl2
m
b
0,017 mol
0,017 mol
Reaksi 3:
0,017 mol
C6H6 +
3Cl2
C6H3Cl3
m
b
0,0027 mol
0,0027 mol
0,0027 mol
0,83
a. % excess benzene
b. Konversi benzene
= 100%=
0,2997
1,297
100%= 26,52%
Cl2
C6H5Cl
m
b
1,1297 mol
1,1297 mol
25
HCl
1,1297 mol
C6H5Cl terbentuk
0,28
=
= 0.0247
yield C6H5Cl teori
1,1297
Nomor 3
Mr Si2H6
= 62
Mr SiO2
= 60
Si2H6:
V = 25 cm3
= 2,18.10-3 gr/cm3
Massa = 2,78 x 25
= 69,5 gr
Mol
= 69,5 / 62
= 1,12 mol
Si2H6+ 7/2 O2 2SiO2+ 3H2O
MassaSiO2
26
Ujian Tengah Semester Ganjil 2009/2010 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Book
: 90 menit
Dosen
1. Salah satu metode yang sudah sangat luas digunakan untuk pemurnian gas adalah dengan
mengabsorpsi secara selektif komponen gas yang tidak diinginkan ke dalam medium
liquid tertentu. Medium liquid selanjutnya diregenerasi dengan penanganan panas atau
kimiawi untuk melepaskan material yang diabsorpsi. Pada suatu instalasi system
pemurnian untuk menyisihkan senyawa sulfur yang dirancang untuk beroperasi pada laju
hingga 820 mol/jam, secara temporer dimasukkan umpan dengan laju 1000 mol/jam
umpan. Karena hanya 82% dari umpan yang dapat diolah, diusulkan utnuk mem-by-pass
aliran sehingga konsentrasi H2S keluaran harus dikurangi secara signifikan supaya aliran
keluaran campuran hanya mengandung 1% H2S dan 0,3% COS (basis mol). Sistem dapat
mengabsorpsi semua COS dan satu mol CO2 per mol H2S terabsorpsi. Hitunglah semua
aliran dalam system jika umpan mengandung 15% ( mol) CO2, 5% H2S, dan 14,1% COS,
sisanya CH4
27
Jawaban
Nomor 1
F2 = 180 mol
C02 = 15% = 27 mol
H2S = 5% = 9 mol
COS = 1,4% = 2,5 mol
CH4 = 78,6% = 141,5 mol
Diketahui:
Basis : 1 jam
F3 = ? mol
C02 = ?
H2S = ?
COS = ?
CH4= ?
Splitter
F = 1000 mol
C02 = 15% = 150 mol
H2S = 5% = 50 mol
COS = 1,4% = 14 mol
CH4 = 78,6% = 786 mol
Sistem
absorpsi
F1 = 820 mol
C02 = 15% = 123 mol
H2S = 5% = 41 mol
COS = 1,4% = 11,5 mol
CH4 = 78,6% = 644,5 mol
P = ? mol
CO2 = ?
H2S = 1%
COS = 0,3 %
CH4 = ?
mixer
A = ? mol
C02 = ?
H2S = ?
COS = ?
= F1
F2
F1
=A
F3
F2
F3
=P
Karena hanya 82% feed yang masuk ke sistem absorpsi, maka F di split (dipisahkan
menjadi dua aliran dengan komposisi aliran sama) F1 sebesar 820 mol dan F2 sebesar
180 mol. Dengan komposisi:
F1 = 820 mol
F2 = 180 mol
H2S = 5% = 41 mol
H2S = 5% = 9 mol
Kemudian dari informasi skema diketahui CH4 tidak ikut terabsorpsi sehingga pada F3, nilai
CH4F3 = CH4F1 = 644,5 mol, sehingga
28
= 768 mol
Kemudian dari soal diketahui bahwa pada sistem absorpsi, setiap mol H2S yang terabsorp
juga akan terabsorp 1 mol CO2dan semua COS, maka pada neraca A:
H2S (A)
CO2(A)
COS (A)
= 11,5 mol (terserap semua karena mengikuti aturan semua COS terserap per 1
mol H2S)
Maka neraca F3
CH4 (F3)
= 644,5 mol
H2S (F3)
= 0 mol
COS (F3)
= 0 mol
F3
= 82 mol
= 726,5 mol
Sehingga
F2 + F3
=P
Neraca P:
CH4 (P)
= 786 mol
Atau,
CO2 (P)
H2S (P)
= 27 mol + 82 mol
= 9 mol
= 109 mol
H2S (P)
= H2S (F2)
COS (P)
= 1% (P)
= 0,3% (P)
= 2,5 mol
= 9 mol
Atau,
COS (P)
= COS (F2)
= 2,5 mol
29
F2 = 180 mol
C02 = 15% = 27 mol
H2S = 5% = 9 mol
COS = 1,4% = 2,5 mol
CH4 = 78,6% = 141,5 mol
Sistem absorpsi
F = 1000 mol
C02 = 15% = 150 mol
H2S = 5% = 50 mol
COS = 1,4% = 14 mol
CH4 = 78,6% = 786 mol
Splitter
mixer
F1 = 820 mol
C02 = 15% = 123 mol
H2S = 5% = 41 mol
COS = 1,4% = 11,5 mol
CH4 = 78,6% = 644,5 mol
P = 906,5 mol
CO2 = 109 mol
H2S = 1% = 9 mol
COS = 0,3 % = 2,5 mol
CH4 = 786 mol
A = 93,5 mol
C02 = 41 mol
H2S = 41 mol
COS = 11,5 mol
Komposisi aliran
Komponen
F1
mol
CH4
786
H2 S
mol
F2
%
mol
A
mol
mol
50
41
41
43,8 -
COS
14
1,4
11,5
1,4
2,5
1,4
11,5 12,4 -
2,5
0,3
CO2
150
15
123
15
27
15
41
11,3 109
12
Total
1000 100
820
100
180
100
93,5 100
30
F3
43,8 82
726,5 100
mol
%
86,7
906,5 100
Nomor 2
Reaksi :
3C2H5OH + 2Na2Cr2O7 + 8H2SO4 3CH3COOH + 2Cr2(SO4)3 + 2Na2SO4 + 11H2O
Skema:
Basis : 100 mol F1
F2
H2SO4
F1
C2H5OH
P
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
CH3COOH
Cr2(SO4)3
Na2SO4
H2O
F3
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O
Mixe
r
Reaktor
R
C2H5OH
H2SO4
D
CH3COOH
S
E
P
A
R
A
T
O
R
W
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
Cr2(SO4)3
Na2SO4
H2 O
Aliran recycle
H2SO4 (R)
= 94% (R)
C2H5OH(R) = 6% (R)
Laju umpan segar F2 untuk H2SO4 excess 20% dan untuk Na2Cr2O7excess 10%
= 94 mol
= 6 mol
stoikiometrik C2H5OH
-
H2SO4
= 8/3 (F1)
Na2Cr2O7
= 2/3 (F1)
= 320 mol
31
= 73,3 mol
Untuk mencari komposisi limbah mula-mula dibutuhkan reaksi overall, yaitu reaksi yang
hanya menyangkut sistem keseluruhan dengan input berupa F1 dan F2 kemudian output
berupa D dan W. Pada reaksi overall dengan konversi 90%, didapat data sebagai berikut:
F2
H2SO4
D
Na2Cr2O7
CH COOH
3
W
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
Cr2(SO4)3
Na2SO4
H2 O
Overall sistem
90% Konversi
F1
C2H5OH
73,3 mol
320 mol
Reaksi 90 mol
60 mol
240 mol
90 mol
60 mol
13,3 mol
80 mol
90 mol
60 mol
60 mol
Sisa
10 mol
330 mol
Sehingga:
pada D karena hanya berupaCH3COOH maka hanya terdapat CH3COOH sebanyak 90 mol.
Dan pada W terdapat :
C2H5OH w = 10 mol
Cr2(SO4)3w = 60 mol
Na2SO4w
= 60 mol
H2SO4w
Air w
= 330 mol
= 80 mol
Kemudian untuk menentukan konversi sekali jalan reaktor dibutuhkan neraca reaksi input
dan output yaitu F3 dan P. Diketahui bahwa komposisi produk reaktor yaitu CH3COOH,
Cr2(SO4)3, Na2SO4dan air tidak berubah pada P karena tidak keempat komponen tersebut
tidak mengalami reaksi lagi sejak P hingga ke D dan W.
F3
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
Reaktor
X% konversi
32
P
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
CH3COOH
Cr2(SO4)3
Na2SO4
H2O
Komposisi P:
CH3COOH p = 90 mol
Na2SO4p
= 60 mol
Cr2(SO4)3p
Air p
= 330 mol
= 60 mol
Kemudian pada F3 merupakan reaktan berupa campuran aliran dari F1, F2 dan R sehingga
komposisi pada F3:
C2H5OH F3
H2SO4F3
Na2Cr2O7F3
= Na2Cr2O7F2
= 106 mol
= 414 mol
= 73,3 mol
73,3 mol
414 mol
Reaksi 90 mol
60 mol
240 mol
90 mol
60 mol
13,3 mol
174 mol
90 mol
60 mol
60 mol
Sisa
16 mol
= 16 mol
Cr2(SO4)3p
= 60 mol
Na2Cr2O7p
= 13,3 mol
Na2SO4p
= 60 mol
H2SO4p
= 174 mol
Air p
= 330 mol
CH3COOH p = 90 mol
= 0,85 = 85%
33
330 mol
F2
F3
(mol)
(mol)
(mol)
(mol)
(mol)
(mol)
(mol)
C2H5OH
100
106
16
10
H2SO4
320
94
414
174
80
Na2Cr2O7
73,3
73,3
13,3
13,3
CH3COOH
90
90
Cr2(SO4)3
60
60
Na2SO4
60
60
Air
330
330
Total
100
393,3
100
593,3
743,3
90
553,3
Komponen
34
Ujian Tengah Semester Ganjil 2009/2010 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Book
: 90 menit
Dosen
1. Salah satu metode yang sudah sangat luas digunakan untuk pemurnian gas adalah dengan
mengabsorpsi secara selektif komponen gas yang tidak diinginkan ke dalam medium
liquid tertentu. Medium liquid selanjutnya diregenerasi dengan penanganan panas atau
kimiawi untuk melepaskan material yang diabsorpsi. Pada suatu instalasi system
pemurnian untuk menyisihkan senyawa sulfur yang dirancang untuk beroperasi pada laju
hingga 820 mol/jam, secara temporer dimasukkan umpan dengan laju 1000 mol/jam
umpan. Karena hanya 82% dari umpan yang dapat diolah, diusulkan utnuk mem-by-pass
aliran sehingga konsentrasi H2S keluaran harus dikurangi secara signifikan supaya aliran
keluaran campuran hanya mengandung 1% H2S dan 0,3% COS (basis mol). Sistem dapat
mengabsorpsi semua COS dan satu mol CO2 per mol H2S terabsorpsi. Hitunglah semua
aliran dalam system jika umpan mengandung 15% ( mol) CO2, 5% H2S, dan 14,1% COS,
sisanya CH4.
2. Dalam suatu proses hidrasi katalitik etilena menjadi etil alcohol, hanya sebagian dari
etilena terkonversi. Produk kondensasi dan diambil setiap siklus melalui converter dan gas
yang tidak terkonversi di-daur ulang. Kondensor diasumsikan dapt menyisihkan semua
alcohol dan gas-gas daur ulang mengandung 6,5% (mol) uap. Konversi etilena per pass
melalui converter adalah 4,5% . Rasio molar air terhadap etilena pada aliran umpan
menuju converter, setelah pencampuran aliran gas daur ulang dengan umpan segar adalah
0,55.
a.
Buatlah skema proses yang terjadi (Gunakan notasi berikut: F=umpan segar;
F=umpan ke converter; K=umpan ke condensor; P=produk alcohol; R=daur ulang)
b.
c.
35
Ujian Tengah Semester Ganjil 2010/2011 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Sheet
: Jam 10.00-12.30
Dosen
1. TiCl4dapat dibuat dengan mereaksikan titanium dioksida (TiO2) dengan asam klorida,
dengan reaksi sebagai berikut:
TiO2+ HCl TiCl4+ H2O
TiO2tersedia dalam bentuk bijih yang mengandung 78% TiO2dan 22% inert. HCl tersedia
dalam bentuk larutan 45% berat (sisanya air). Konversi TiO2sekali lewat reaktor adalah
75%. HCl yang digunakan berlebih 20%. TiO2murni yang tidak bereaksi didaur ulang
untuk dicampur dengan TiO2umpan. Untuk setiap 1 kg TiCl4yang dihasilkan, tentukan:
a. Skema sederhana dari proses yang terjadi
b. Berat bijih TiO2yang diumpankan (kg)
c. Berat larutan HCl yang diumpankan (kg)
d. Rasio berat daur ulang terhadap umpan segar bijih TiO2
2. Mineral pyrite (senyawa yang diinginkan di dalam pyrite adalah FeS2) sering digunakan
sebagai sumber SO2untuk memproduksi larutan bubur sulfit. Batuan pyrite yang
mengandung 48% sulfur, 43% besi dan sisanya inert, dibakar sempurna melaui
pembakaran singkat (flash combustion). Reaksi pembakaran yang terjadi adalah sebagai
berikut:
FeS2+ O2 Fe3O4 + SO2
Semua Fe membentuk Fe3O4di dalam produk padatan. Gas keluaran burner dilewatkan ke
dalam absorber yang menggunakan larutan batu kapur (CaO) sebagai penyerap SO2, untuk
menghasilkan larutan bubur sulfit. Komposisi gas yang keluar dari absorber adalah SO2
0,7%; O2 2,9%; N2 96,4%. Hitunglah berat (kg) udara yang disuplai ke dalam burner per
kg pyrite yang dibakar.
(Ar Fe=56, S=32, N=14, O=16)
36
Ujian Tengah Semester Ganjil 2010/2011 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Sheet
: Jam 10.00-12.30
Dosen
2. Mineral pyrite (senyawa yang diinginkan di dalam pyrite adalah FeS 2) sering
digunakan sebagai sumber SO2untuk memproduksi larutan bubur sulfit. Batuan pyrite
yang mengandung 48% sulfur, 43% besi dan sisanya inert, dibakar sempurna melaui
pembakaran singkat (flash combustion). Reaksi pembakaran yang terjadi adalah
sebagai berikut:
FeS2+ O2 Fe3O4 + SO2
Semua Fe membentuk Fe3O4di dalam produk padatan. Gas keluaran burner
dilewatkan ke dalam absorber yang menggunakan larutan batu kapur (CaO) sebagai
penyerap SO2, untuk menghasilkan larutan bubur sulfit. Komposisi gas yang keluar
dari absorber adalah SO2 0,7%; O2 2,9%; N2 96,4%. Hitunglah berat (kg) udara yang
disuplai ke dalam burner per kg pyrite yang dibakar.
37
KOMPUTASI NUMERIK
UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2006-2007
METODE NUMRIK
Durasi: 30 menit
Sifat ujian: Buku terbuka
1. BATCH 1
Formula DERET TAYLOR dari sin(x) dan cos(x), adalah (INGAT : X DALAM
RADIAN!):
=0
=0
(1) 2+1
(1) 2
sin()
() =
; cos() =
() =
(2 + 1)!
(2)!
cos()
Pembuatan program untuk menghitung tan(x) dengan formula diatas sebenarnya merupakan
kombinasi dan sedikit rekayasa teknik pemrogaman sin(x) dan cos(x), sedimikian rupa
sehingga dapat ditulis sebagai berikut:
SUM1 : = X;
SUM2 : = 1.0;
KOEF : = 1.0;
FOR I : = 1 TO K DO
BEGIN
NUM : = 1.0;
DEN : = 1.0;
KOEF : = -1*koef;
FOR J : = 1 TO (2*I+1) DO
BEGIN
NUM : = NUM*X ;
DEN : = DEN*J;
END;
SUM1 : = SUM1 + KOEF*NUM/DEN;
SUM2 : = SUM2 + KOEF* ( NUM/X ) / ( DEN/J )
END;
WRITELN (TAN (X) secara numeris :, SUM1 / SUM2 : 14 : 12);
WRITELN (TAN (X) secara analitis :, SIN(X) / COS(X) : 14 : 12);
Persoalan :
Lengkapi atau tulis kembali program di atas sehingga merupakan program utuh yang dapat
dieksekusi, lengkapi dengan perbandingannya terhadap hasil secara analitis!
2. BATCH-2
Formula DERET TAYLOR dari sin(x) dan cos(x), adalah (INGAT : X DALAM
RADIAN!):
38
() =
=0
cos() =
=0
(1) 2+1
3 5 7 9 11
= + +
+
(2 + 1)!
3! 5! 7! 9! 11!
(1) 2
2 4 6 8 10
= + +
+
(2)!
2! 4! 6! 8! 10!
trend
(1) 2+1
cos()
(2+1)!
=
=0
(1) 2
(INGAT
(2)!
: X DALAM
RADIAN!):
Perhatikan bahwa formula di atas memiliki KEMIRIPAN dalam penulisan deret Taylor yang
sesuai. Dalam hal ini, yang harus diperhatikan adalah pangkat dari x dan pembagi
(denumerator) dari formula-formula di atas
Persoalan :
Dengan menggunakan program sin(x) yang telah saudara dapatkan dalam kuliah dan
latihan program kmputernya, buatlah program cos(x) yang dimasukan, lengkap
dengan perbandingannya terhadap hasil secara analitis!
39
Jawaban
1. BATCH-1
Program tangen;
Uses winert;
Var
Sum1,sum2,num,den,x:extended;
Koef,I,J,K:integer;
Begin
Write(masukkan nilai sudut x=); readln(x);
Write(jumlah suku=); readln(K);
SUM1 : = X;
SUM2 : = 1.0;
KOEF : = 1.0;
FOR I : = 1 TO K DO
BEGIN
NUM : = 1.0;
DEN : = 1.0;
KOEF : = (-1)*koef;
FOR J : = 1 TO (2*I+1) DO
BEGIN
NUM : = NUM*X ;
DEN : = DEN*J;
END;
SUM1 : = SUM1 + KOEF*NUM/DEN;
SUM2 : = SUM2 + KOEF* ( NUM/X ) / ( DEN/J )
END;
WRITELN (nilai numeris =, SUM1 / SUM2 : 14 : 12);
40
2. BATCH-2
Program cosinus;
Uses winert;
Var
Sum,num,denum,x:extended;
pengali,I,J,ig,N:integer;
Begin
Write(masukkan nilai sudut x=); readln(x);
Write(jumlah suku=); readln(N);
SUM : = 1;
Pengali : = 1.0;
FOR I : = 1 TO N DO
BEGIN
Ig : = 2*i;
Num := 1;
Denum : = 1;
Pengali : = (-1)*pengali;
FOR J : = 1 TO ig DO
BEGIN
NUM : = NUM*X ;
Denum : = Denum*J;
END;
SUM : = SUM + pengali*(NUM/Denum);
END;
WRITELN (nilai numeris =, SUM);
WRITELN (nilai analitis = ,COS(X) );
END.
41
3. BATCH-3
Program cosinus;
Uses winert;
Var
Sum,num,denum,x:extended;
pengali,I,J,ig,N:integer;
Begin
Write(masukkan nilai sudut x=); readln(x);
Write(jumlah suku=); readln(N);
SUM : = 1;
Pengali : = 1.0;
FOR I : = 1 TO N DO
BEGIN
Ig : = 2*i;
Num := 1;
Denum : = 1;
Pengali : = (-1)*pengali;
FOR J : = 1 TO ig DO
BEGIN
NUM : = NUM*X ;
Denum : = Denum*J;
END;
SUM : = SUM + pengali*(NUM/Denum);
END;
WRITELN (nilai numeris =, SUM);
WRITELN (nilai analitis = ,COS(X) );
END.
42
Prediksi sifat sifat tekanan uap murni suatu fluida hidrokarbon sebagai fungsi dari
suhu (T, dalam C) menggunakan model Persamaan Antoine berikut ini :
= (
)
+
T (C)
-23,4500
4,184869
-12,5609
5,551657
-1,6718
7,168120
9,2173
9,041533
20,1064
11,175412
30,9955
13,569919
41,8846
16,222309
52,7737
19,127386
63,6628
22,277937
10
74,5519
25,665137
(sumber : http://www.eng.auburn.edu/users/drmills/mans486/Diffusion%20Tube/Antoine_coefficient_table.PDF)
43
Jawaban
Model Persamaan Antoine yang digunakan untuk menentukan tekanan uap murni
hidrokarbon (dalam kasus ini berupa propionaldehyde) sebagai fungsi dari suhu adalah :
= (
)...(1)
Dengan menggunakan sifat sifat logaritma natural (ln) persamaan di atas dapat diubah ke
dalam bentuk linier dengan langkah langkah sebagai berikut :
ln y = ln ( (
ln y = (
))
+
)...(2)
Kedua ruas pada persamaan (2) dikalikan dengan (BT+A) sehingga menghasilkan persamaan
:
(B + A)ln y = (B + A) C
B. ln y + A. ln y = D. B + DA C
B . . ln y = (DA C) + D. B. + A. ln y...(3)
x1
x2
Persamaan (3) merupakan bentuk persamaan linier dari persamaan Antoine. Dalam
persamaan linear tersebut terdapat dua variabel bebas, yaitu x1 dan x2. Berdasarkan berbagai
literatur yang digunakan oleh penulis, diketahui bahwa tetapan B selalu memiliki nilai
sebesar 1 (satu) dalam persamaan Antoine. Oleh karena itu, persamaan dapat dituliskan
kembali menjadi :
. ln y = (DA C) + B. + A. ln y...(4)
atau
= + 1 + 2 ...(5)
dengan niai a setara dengan (DA-C), nilai b setara dengan B, dan nilai c setara dengan A.
Penyelesaian dengan sistem regresi-linier dapat dilakukan dengan menggunakan
konsep matriks A.x = b, di mana x merupakan matriks yang mengandung nilai nilai yang
dicari. Matriks x mengandung nilai intercept, koefisien dari x1, dan koefisien dari x2.
Matriks A yang digunakan merupakan matriks yang berukuran 3x3 sedangkan matriks
x dan b merupakan matriks berukuran 3x1. Elemen matriks A,b, dan x dapat ditentukan
44
dengan menentukan simpangan baku dari persamaan (5). Cara menentukan simpangan baku
tersebut adalah sebagai berikut :
= ( 1 2 )2 ...(6)
Untuk memperoleh nilai a, maka persamaan (6) diturunkan terhadap a dengan hasil turunan
sebesar 0. Langkah tersebut dapat dituliskan dalam persamaan matematis sebagai berikut :
= ( 1 2 )(1) = 0...(7)
Nilai b dan c dapat ditentukan dengan menggunakan prinsip yang sama seperti di atas, yaitu
penurunan simpangan baku terhadap b dan c sehingga diperoleh persamaan berikut :
= ( 1 2 )(1 ) = 0...(8)
= ( 1 2 )(2 ) = 0...(9)
Persamaan (7),(8), dan (9) dapat diubah ke persamaan ekuivalen sebagai berikut :
+ 1 + 2 = ...(10)
1 + 1 2 + 1 . 2 = 1 . ...(11)
2 + 1 . 2 + 2 2 = 2 . ...(12)
Ketiga persamaan tersebut dapat diubah kembali ke dalam bentuk matriks ekuivalen
(perkalian matriks A.x=b) sebagai berikut :
1 2
[ 2
1 . 2
1 . 2 . [ ] = 1 .
2
2 ]
[ 2 . ]
Setelah memperoleh persamaan matriks di atas, penulis membuat tabel yang berisi
data data serta pengolahan dari data tersebut (sesuai yang dibutuhkan dalam matriks) untuk
membantu proses perhitungan tetapan A,B,C, dan D. Tabel tersebut adalah sebagai berikut :
n
T (C) / x1
ln y / x2
(x1)2
(x2)2
x1.x2 / y
x1.y
x2.y
-23,4500
1,4315
549,9025
2,0491
-33,5681
787,1719
-48,0519
-12,5609
1,7141
157,7762
2,9381
-21,5306
270,4436
-36,9055
-1,6718
1,9696
2,7949
3,8795
-3,2928
5,5050
-6,4857
9,2173
2,2018
84,9586
4,8480
20,2949
187,0643
44,6859
20,1064
2,4137
404,2673
5,8260
48,5311
975,7865
117,1404
30,9955
2,6079
960,7210
6,8009
80,8318
2505,4216
210,7976
41,8846
2,7864
1754,3197
7,7640
116,7067
4888,2143
325,1901
52,7737
2,9511
2785,0634
8,7091
155,7416
8219,0595
459,6123
45
63,6628
3,1036
4052,9521
9,6323
197,5837
12578,7292
613,2200
10
74,5519
3,2451
5557,9858
10,5309
241,9309
18036,4061
785,0980
255,5095
24,4248
16310,7415
62,9779
803,2292
48453,802
2464,3012
Setelah memperoleh matriks yang akan digunakan dalam regresi linier serta
memperoleh data data yang dibutuhkan dalam proses perhitungan, penulis dapat menyusun
sebuah program yang dapat melakukan proses regresi-linier untuk menentukan koefisien dari
berbagi senyawa hidrokarbon dalam persamaan Antoine. Aplikasi yang digunakan penulis
untuk menyusun program ini adalah Silverfrost Plato dengan bahasa pemrograman
FORTRAN. Program yang disusun penulis adalah sebagai berikut :
46
47
Untuk memperoleh output dari program, penulis harus menyiapkan sebuah file input
yang berisi nilai nilai data, yaitu jumlah data; data x1; data x2; dan data y. File input tersebut
dibuat dengan menggunakan aplikasi Notepad dan disimpan dengan format .DAT. Proses ini
dilakukan agar file input dapat dibaca oleh program persamaan Antoine yang dibuat serta
menghasilkan nilai nilai tetapan A,B,C, dan D yang diharapkan. Format file input tersebut
adalah sebagai berikut :
48
Jumlah
Data
(N)
x1
x2
Setelah membuat file rancangan program dalam aplikasi Silverfrost Plato dan
menyiapkan file data input dalam format .DAT, penulis dapat menjalankan program yang
telah dibuat dan memperoleh output berupa tetapan A,B,C, dan D untuk persamaan Antoine
sebagai berikut :
Berdasarkan literatur yang diperoleh, penulis mengetahui besar tetapan A,B,C, dan D
untuk propionaldehyde adalah sebagai berikut :
A = 229,010
B=1
C = 1154,800
D = 7,04930
Apabila dibandingkan, nilai yang diperoleh dari penggunaan program persamaan Antoine
telah mendekati nilai yang diperoleh berdasarkan literatur.
49
1. Hitung dan susunlah suatu matriks diagonal atas dari spal dibawah ini :
81
4
( 1
21
41
42
22
22
42
23 64
46
3 44
) = (25)
27
53 4
4
34
23
4
Dengan Teknik Eliminasi dari metode Eliminasi Gauss dan kemudian diikuti
dengan langkah substitusi Balik, hitunglah VEKTOR JAWABnya {x1, x2 x3,x4}
Perhatian : ada kemungkinan, perlu dilakukan penyusunan/ pemilihan PIVOT
terbesar!
50
Jawaban
1. Metode Eliminasi Gauss : bentuk persamaan diubah ke dalam bentuk matriks
kemudian matriks dieliminasi menjdi matriks segitiga atas. Jalannya adalah sebagai
berikut:
8
[4
2
4
4
2
2
4
8
0
2 4 [
0
0
2
1
5
2
4
2
1
0
1
2 1
8 4
2
6
46
2
6 46
1
0 0
0
1
2 ]
4 25]
[
3
1
9/2
1/2
31/2
0
1
1 27
4
0 2
1
4 34
1
1
11
4 1
2
2
6
46
8 4 2
6
46
1
1
11 ] 3 1 2 [0 2 1
1
11]
9/2 1/2 31/2
0
1
4
1
10
2
0 0 0
1
2
0
1
2
Sehingga diperoleh
8 4 2 6 1
[0 2 1 1 ] 2 =
0 0 4 1 3
0 0 0 1 4
46
[11]
10
2
X4 = 2
4x3 x4 = 10
2x2 + x3 + x4 = 11
X2 = 3
X3 = 3
xk
Xk+1
f(xk)
4,9
2,525054202
4,9
4,129796266
2,234886038
4,129796266
3,346645711
2,234886038
3,346645771
0,947915288
0,849430065
0,947915288
1,941087368
-0,60021001
51
1,941087368
1,975206929
-0,019934847
1,975206929
1,964457031
0,009169905
1,962257031
1,964455516
-0,000001292
52
Uses
Dos;
Var
K : Integer;
Begin
For K : = 2 to 99 do
Begin
M : = 3*Sqr(K) + 2*K 7;
Writeln (K = , K, M=, M);
End;
Readln;
End.
Perhatikan dengan baik-baik dan seksama, kemudian jawablah dengan ringkas dan dengan
sistematika yang tepat, soal-soal dibawah ini!
A. Pengetahuan pemrograman dasar (Bobot 30%)
A.1. Variebel-variabel apa saja yang belum dideklarasikan dari program diatas?
A.2. Jika program diatas harus dijalankan dalam WINDOWS, deklarasi apa
yangdiperlukan ?
A.3. Menurut saudar, apa tujuan/maksud dari program diatas ?
B. Pemrograman pascal dan pengetahuan numeric (Bobot 35%)
B.1. jika diisyarakatkan
bilangankelipatan dari Z,
Apakah program diatas dapat di jadikan kerangkan programnya? Jelaskan
jawaban saudara!
B.2. tuliskan dalam Turbo Pascal (for windows) yang saudara maksudkan!
53
digunakan
54
jika
Jawaban
A.1 Variable M
A.2 Uses win crt;
A.3program di atas bertujuan untuk menghitung harga-harga M untuk setiap nilai-nilai K ( K
= 2 sampai 99 ), berdasarkan fungsi M=f(k).
B.1 program tersebut dapat dijadikan sebagai kerangka dimana program tersebut berfungsi
sebagai fungsi perhitungan nilai M untuk tiap nilai K yang berkelipatan & saja, dan untuk
lebih jelasnya dapat dilihat dari program yang ditulis pada no B.2
B.2
Uses win crt;
Var
x : boolean ;
k,a,m,s : integer;
begin
clrscr;
for k : = 2 to 99 do
begin
if k = 7 then
begin
m : = 3*sqr(k) + 2*k-7;
writeln(k=,k, -- >m= m);
end else
begin
x : = false;
begin
s : = k mod 7;
if s = 0 then
x : = true;
end;
if x then
begin
m: = 3*sqr(k) +2*k- 7;
writeln (k = ,k,-- > m=, m);
end;
end;
end;
readln;
end.
C.1.
55
Usescrt;
Var
x : boolean ;
k,a,m,s : integer;
begin
clrscr;
for k : = 2 to 99 do
begin
if k = 2 then
begin
m : = 3*sqr(k) + 2*k-7;
writeln(k=,k, -- >m= m);
end else
begin
x : = true;
for a : = 2 to (k 1) do
begin
s : = k mod a;
if s = 0 then
x : = false;
end;
if x then
begin
m: = 3*sqr(k) +2*k- 7;
writeln (k = ,k,-- > m=, m);
end;
end;
end;
readln;
end.
C.2.
Uses crt;
Var
x : boolean ;
k,a,m,s,np : integer;
begin
clrscr;
write (rentang data dari 2 sampai ) ; readln (np);
for k : = 2 to np do
begin
if k = 2 then
begin
56
m : = 3*sqr(k) + 2*k-7;
writeln(k=,k, -- >m= m);
end else
begin
x : = true;
for a : = 2 to (k 1) do
begin
s : = k mod a;
if s = 0 then
x : = false;
end;
if x then
begin
m: = 3*sqr(k) +2*k- 7;
writeln (k = ,k,-- > m=, m);
end;
end;
end;
readln;
end.
57
PERISTIWA PERPINDAHAN
Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah : Peristiwa Perpindahan
Hari /tgl : Jumat, 31 Oktober 2008
Waktu : 90 menit
Sifat Ujian : Buka Buku
Petunjuk : data-data yang diperlukan ada dalam buku, tuliskan sumber setiap data yang
Anda gunakan.
1.
Suatu sistem seperti gambar 17.2-1, tabung berisi CH3Cl dengan mengalirkan udara
pada permukaan tabung. Kalau dibiarkan, maka cairan akan menguap ke udara pada
kondisi suhu 250 C dan tekanan 1 atm. Hitunglah :
a.
i.
ii.
b.
Diketahui :
Tekanan total : 780 mmHg
Tekanan uap CH3Cl : 35 mmHg
Jarak permukaaan liquid ke bagian atas tabung : 12 cm
Densitas CH3Cl : 1,75 gr/cm3
Diameter tabung : 0,5 cm
2.
Pada suatu restoran digunakan gas LPG sebagai bahan bakar dengan komposisi C3H8
65% dan C2H6 35%. Jika 10 mol gas LPG dibakar sempurna menggunakan udara, reaksi
diasumsikan stoikiometri (perbandingan mol N2 : O2 = 79:21)
a.
b.
c.
No 1 Persamaan Navier-Stokes
Cairan Newtonia dengan densitas dan viskositas konstan diletakan dalam bejana silinder yang
dindingnya berputar dengan kecepatan putar radian/detik. Kondisi tunak (steady-state). Dengan
koordinat silinder z, r tentukan
a. besarnya kecepatan Vr dan Vz
b. besarnya percepatan gravitasi gz,gr, dan (perhatikan arah koordinat)
c. Neraca momentum pada arah r dengan bantuan persamaan Navier-Stokes
d. Neraca momentum pada arah dengan bantuan persamaan Navier-Stokes
e. Neraca momentum pada arah z dengan bantuan persamaan Navier-Stokes
f. Dua kondisi batas
g. Distribusi kecepatan
R
P = Patm pada
permukaan
P = p (r,z)
Z0
z
r
59
No 2 Energy Balance
Uap air jenuh pada temperatur 130,6 mengalir di dalam pipa baja yang mempunyai diameter
dalam (I.D) 20,9 mm dan diameter luar (O.D) 26,7 mm. Konduktivitas termal k baja 42,9 W/mK
Koefisien perpindahan panas konveksi permukaan dalam dan luar pipa masing-masing 5680 W/m2K
dan 22, 7 W/m2K . Temperatur lingkungan 294 K. Tentukan
a. gambarkan penampang pipa dan tunjukan jari-jari dinding pipa dan dinidng luar pipa serta
besarnya masing-masing jari-jari tersebut
b. panas yang hilang per meter pipa (Watt/m)
c. Temperatur dinding luar pipa ()
d. sebelum mengerjakan nomer e dan f, gambarkan penampang pipa dan insulasi dan tunjukkan jarijari dinding dalam pipa, dinding luar pipa dan dinding luar insulasi serta besarnya masing-masing jarijari tersebut
e. panas yang hilang per meter pipa (Watt/m) jika pipa diinsulasi dengan magnesia 85% dengan
ketebalan 38 mm (nilai k untuk magnesia 85% adalah 0,0675 W/(mK)
f. Temperatur dinding luar pipa diinsulasi dengan magnesia 85% ()
60
NOMER 1
Asumsi =
Cairan newtonian ( viskositas hanya dipengaruhi perubahan suhu dan tekanan, tidak
diperngaruhi gradien kecepatan )
Densitas tetap
Viskositas konstan
Steady state
Koordinat silinder
a.
61
Vz = 0
Vr = 0
V = V(r)
b. gr, gz , g
grmerupakan gravitasi di sepanjang sumbu r. Oleh karena sumbu r horizontal, maka
gravitasi tidak memiliki pengaruh di sepanjang sumbu r.
gr =0
gzmerupakan gravitasi di sepanjang sumbu z. Oleh karena sumbunya yag vertikal, maka
gravitasi mempengaruhi di sepanjang sumbu z. Namun, perlu diperhatikan arah sumbunya
z
gz = -g (berlawanan arah)
0 2
1 2
( )) +
2 2
2
=
62
+
2
2
)=
2
2
] +
2
2
+ [
+
(
( )) +
1 2
2 2
2
2
] +
0=
(1 ( ))
+ [(
0=
))
1 2
2
+ 2 2 + 2]
(1 ( )) = 0
1
( )) = 0
(
63
=
+
1
( )) = 0
(
1
( )) = 1
(
( ( )) = 1
1
( ) = 1 2 + 2
2
1
2
1 +
2
=
Kondisi batas
B.C 1
r=0
B.C 2
r=R
V = 0
V = R
B.C 1 maka
1
2
= 1 +
2
2
0+ =0
Jika nilai C2 adalah suatu angka maka persamaan menjadi tidak terdefinisi. Untuk itu
agar persamaannya terdefinisi.
2 = 0
sehingga
1
= 1
2
64
B.C 2 maka
1
= 1
2
1
= 1
2
1
= 1
2
2 = 1
Maka =
+
2 1
1
= 2
2
=
2 2
2 =
0 = 0
65
Nomer 2
Uap air jenuh T = 130,6
r
z
K = 42,9 W/ mK
h1 = 5680 W/m2K
h2 = 22,7 W/m2K
Tlingkungan = 294 K
Asumsi
-panas yang mengalir steady state
- T = T(r)
66
A.
Jari-jari luar
26,7 mm
Jari-jari dalam
r
20,9 mm
z
B.
q = ...?
T3
Konveksi
T2
Konduksi
T1
Konveksi
T0
Konveksi
(T0 T1) = 1
1
2
23 2
(T0 T1) =
|+
konduksi
persamaan aliran panas silinder
|=0
|=
in out + generate = 0
|=360
67
|=0
1 ( )
= =
(| |+ (+)
=0
= =
=0
=0
( ) = 0
= C1 = konstan
r(
) = 1
1
=
T=
dr
ln r + C2 ..(1)
Saat r = r1 maka T = T1
T1 =
C2 = T1 +
ln r1 + C2
ln r1 ..(2)
ln r + T1 + ln r1
T T1 =
T T1 =
T1 T2 =
ln
ln
ln
2
1
1 01
1 01
2
1
= T0 T3
3 23
1
3 23
) = T 0 T3
T0 T3
1
(
1 01
2
1
+
1 3 23
403,6 294
1
1
0,0267
1
(
+
+
)
0,0209 3680 42,9
0,0209 0,0267 22,7
Q = 2L
= 2
C.
T2?
T1 T2 =
1 01
2
1
ln
2
1
= T0 T1 + (T1 T2)
D (Gambar sendiri)
E.
T1
T2
T3
T T1 =
T1 T2 =
T0
r1
ln
ln
2
1
r3
r2
1
(
1 01
T0 T4
1
2
1
3
1
+ +
+
1
2 3 34
69
dan
= 2
buatlah
rancangan
sistem
perpipaan
tersebut
(sketsa
beserta
perhitungannya) yang dapat mengalirkan air dengan debit minimal 100 liter/ menit.
Tuliskan berbagai asumsi yang digunakan beserta alasannya.
3. Cerobong asap suatu industri kimia mengeluarkan gas buang yang terkontaminasi oleh
amoniak (NH3) dengan konsentrasi 2.5 % volum. Untuk memenuhi baku mutu emisi gas
buang industri, maka gas dari cerobong asap tersebut harus diolah hingga konsentrasi
maksimum NH3 sebesar 200 ppm. Air murni dengan debit 100 ft3/jam digunakan sebagai
pelarut untuk menyerap gas amoniak dalam sebuah kolom absorber. Bila campuran gas
buang amoniak tersebut masuk ke dalam kolom absorber dengan debit 1000 ft3/menit (T=
700 F dan P= 1,5 atm), tentukan kolom absorber yang harus dirancang (diameter D dan
tinggi L) jika rasio L/D =5. Diketahui keseimbangan fasa amoniak dalam fasa cair dan
gas mengikuti persamaan : yAo = (1.07).xAo dan koefisien transfer massa kxa dan kya
masing-masing 2.31 dan 4.63 lbmol/(jam.ft3)
70
MID TEST
PERISTIWA PERPINDAHAN
Hari/tgl : Senin, 25 Oktober 2010
Waktu : 90 menit
Sifat : open book
1. Jelaskan apa yang disebut dengan aliran TURBULEN. Berikan beberapa contoh (beserta
analisisnya) terhadap kejadian/aktivitas sehari-hari yang terkait dengan fenomena
perpindahan (momentum,energi, atau massa) pada aliran turbulen. Bagaimana pengaruh
bilangan tak berdimensi Re, Pr, Sc terhadap contoh-contoh fenomena di atas.
2. Limbah cair dari suatu industri kimia yang memiliki densitas 1,5 gr/cm3 dan viskositas
1,3 x 10-2 poise akan dipindahkan dari unit pengolah limbah menuju sebuah sungai yang
berjarak 3 km melalui sebuah pipa dengan diameter dalam 16 inch. Jika pompa yang
digunakan dapat menghasilkan gradien tekanan (P/L) sebesar 3 psi/ft dan limbah cair
tersebut dianggap homogen, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut :
71
2. Consider two horizontal concentric cylinders. A steady state tangential laminar flow
occurs between the two cylinders. If the outer cylinder rotates with an angular velocity
and velocity v = .r2 and the inner cylinder is at rest with r1 and r2 are respectively radius
of inner and outer cylinder,
a. Write down all terms= 0 and develop a momentum balance.
b. Write down the boundary conditions in the system.
c. Develop v= function (r) , r = radius from the center of cylinders, from the momentum
balance (Note : the flow is driven by rotation of outer cylinder , not by pressure drop)
R1
R2
72
3. The initial uniform temperature of a long aluminium rod 0.203 m diameter is 380 C. the
rod is suddenly immersed, at time t = 0, in a medium at temperature 5380 C. the value of
thermal diffusivity of aluminium = k / ( .Cp) = 0.196 m2/hr and (h.rm)/k = Biot
number = 2.
a. Determine the value of abscissa of the graph.
b. Determine the temperature at the center line after 10 minutes of its immersion (0C).
c. Determine the temperature at surface after 10 minutes of its immersion (0C).
73
MID TEST
PERISTIWA PERPINDAHAN
Hari/tgl : Kamis, 28 Oktober 2010
Waktu : 90 menit
Sifat : open book
1. Jelaskan apa yang disebut dengan aliran TURBULEN. Berikan beberapa contoh (beserta
analisisnya) terhadap kejadian/aktivitas sehari-hari yang terkait dengan fenomena
perpindahan (momentum,energi, atau massa) pada aliran turbulen. Bagaimana pengaruh
bilangan tak berdimensi Re, Pr, Sc terhadap contoh-contoh fenomena di atas.
2. Letusan gunung Merapi Sleman yang terjadi beberapa waktu lalu mengakibatkan adanya
hujan abu di sekitar lokasi dengan ketinggian hingga hingga mencapai sekitar 500 m.
diketahui densitas dan viskositas udara masing-masing 1,265 kg/m3 dan 1,983 x 10-5
kg/(m.s). jika partikulat abu tersebut diasumsikan berbentuk bola dengan diameter
partikel rata-rata 0,1 mm dan densitas 50 kg/m3.
a. Hitunglah dalam waktu berapa lama (jam) kira-kira hujan abu tersebut akan betulbetul selesai (semua partikulat abu telah mengendap atau turun di permukaan tanah)?
b. Jika ternyata hujan abu tersebut baru betul-betul berakhir setelah 24 jam, berapa kirakira ukuran partikel debu yang terkecil?
c. Tuliskan beberapa asumsi lain yang Anda gunakan dalam perhitungan di atas.
74
2. Two reservoirs open at atmosphere are connected by a pipe 800 m long (see right figure).
The pipe goes over hill whose height is 6 m above the level of water in the upper reservoir.
The pipe diameter is 300 m and friction factor = 0.032. the difference in water levels in the
2 reservoirs is 12.5 m. one atmosphere = 760 mmHg = 760 x 13.6/1000 = 10.34 m of
water. Density of water = 1000 kg/m3. If the absolute pressure of water at the highest
position in the pipe is 1.2 m of water in order to prevent vapor formation, and the loss in
pipe bend is neglected.
a. Calculate the velocity inside the pipe (m/s)
b. Calculate volumetric rate of the fluid in the pipe (m3/s)
c. Calculate frictional heating from A to C (m)
d. Calculate pipe length from A to C, L1 (m)
Hint : apply Bernoullis equation with Fh first : points A and B ; second : ponts A and C.
75
KIMIA ANALITIK
UJIAN TENGAH SEMESTER III KIMIA ANALISIS 2006/2007
HARI:Senin, 18 Desember 2006; JAM : 11.00-12.30 (90 MENIT)
Pengajar : Elsa Krisanti Mulia, Ph.D, Ir. Dianursanti, MT dan Dr. Heri H., Meng
Sifat Ujian : OPEN BOOK
Soal no. 1 (bobot 50%)
A. Suatu senyawa aromatik dianalisis menggunakan teknik spektroskopi. Hasil spektroskopi
massa diketahui bahwa rumus molekul senyawa tersebut adalah C8H8O. Hasil dari spektrum
infra merah menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah senyawa aromatik yang tidak
memiliki gugus OH, memiliki gugus karbonil (C=O) dan aldehid C(=O)-H. Spektrum NMR
dari senyawa tersebut adalah seperti berikut ini. Perbandingan luas kelompok puncak dari kiri
ke kanan adalah 1:4:3.
76
Attenuation : 7
Hexachlorobenzene
Pentachlorobenzene (mL)
(mL)
0.1
1.9
125.5
0.2
1.8
251.0
0.3
1.7
376.5
0.4
1.6
502.5
0.5
1.5
627.5
Dengan cara yang sama seperti sampel standar, dari hasil injeksi 5 L sampel air
minum diperoleh puncak pada 3.4 menit dengan luas puncak senilai 309.56 unit luas
77
78
Jawaban
1.
A. Rumus molekul C8H8O dari spektroskopi massa.
Senyawa tersebut adalah senyawa aromatik yang tidak memiliki gugus OH, memiliki gugus
karbonil (C=O) dan aldehid C(=O)-H, data tersebut diperoleh dari spektrum IR.
Perbandingan luas kelompok puncak dari kiri ke kanan 1:4:3
a: 1 singlet
c:3 singlet
yang berdekatan.
Jadi, senyawa yang mungkin adalah :
79
Karena senyawa tersebut cocok dengan rumus molekulnya (C8H8O) yang diperoleh dari MS,
karena senyawa tersebut cocok dengan data yang diperoleh dari spektrum IR dan sesuai
dengan data yang diperoleh dari pembacaan spektrum NMR.
B.
Kelebihan NMR dibanding IR dan MS:
-
Pada spektroskopi NMR kita dapat mengetahui jumlah, sifat dan lingkungan
hidrogen dalam molekul.
Pada spektroskopi NMR juga dapat mempelajari proses dinamik & laju proses
mempelajari reaksi balik yang tidak dapat diikuti dengan metode kinetika klasik.
Pada spektrum NMR suatu senyawa dapat dibuat secara langsung dari senyawa
bentuk cairan murni.
Pada spektroskopi NMR dipengaruhi suhu karena sawar rotasi sekitar ikatan karbonil
nitrogen yang memiliki karakter sebagai ikatan rangkap dua.
Spektrum NMR hanya dapat digunakan untuk menentukan struktur senyawa yang
telah diketahui.
2.a.
Diket :
Volume
Volume
Luas Puncak
Hexacholorobenzene (ml)
Pentachlorobenzene (ml)
Hexachlorobenzene (unit
luas)
0.1
1.9
125.5
0.2
1.8
251.0
80
0.3
1.7
376.5
0.4
1.6
502.5
0.5
1.5
627.5
Dibuat kurva kalibrasi antara % volume antara hexachlorobenzene dengan luas puncak.
% volume hexachlorobenene
Luas Puncak
125.5
10
251.0
15
376.5
20
502.5
25
627.5
81
2: Pentachlorobenzene
W1 : 2,45 menit.
2: Pentachlorobenzene
W1 : 2,45 menit.
1 2
3.4 2
= 16 ( ) = 16 (
) = 30.8138
1
2.45
= 16 (
2 2
7.8 2
) = 16 (
) = 6567166
2
3.85
1 + 2 31 + 66
=
= 485.149
2
2
N= 49 piringan.
25
=
= 0,51
49
e. Panjang kolom pada resolusi kolom yang optimal untuk pemisahan puncak (resolusi
terbaik) = Rs = 1,5.
Rs1 = 1,4
RS2 = 1,5
N1 = 49
82
Dari persamaan :
1
1
= (
)(
)
4
+1
Kita dapat mengetahui hubungan antara Rs dengan Rs
Sehingga,
1 1
=
2 2
1.4
7
=
1.5 2
0.93 =
7
2
2 = 56.6 = 57
Untuk memperoleh nilai panjang kolom, menggunakan rumus :
H=L/N
L2 = H.N2= 0,51.57= 29,07 m
f. waktu elusi yang diperlukan :
Diketahui :
A: kondisi awal
B : setelah terkhlorinasi
16 2
1 +
( ) =
(
)( )
= 2 = ,
= 2
= 77
(7,8)2
66
=
( )2
77
= 8,4
g. Hal yang terjadi pada efisiensi kolom bila :
a. meningkatkan laju alir fasa gerak:
Apabila laju alir fasa gerak ditingkatkan maka efisiensi kolom akan meningkat, hal ini
dikarenakan kepolaran akan semakin kecil. Dengan fasa diam, maka rantai hidrokarbon
semakin panjang dan waktu retensi semakin kecil.
b. mengurangi ukuran partikel isi kolom : Dengan mengurangi ukuran partikel isi kolom,
efisiensi kolom akan ikut meningkat pula dikarenakan laju alir fasa meningkat.
83
Anda mendapat tugas untuk merancang suatu sel elektrokimia. Di lab anda menggunakan
satu gelas kimia, voltmeter yang dihubungkan ke elektroda perak, elektrode platina
dengan kawat tembaga. Gelas kimia anda isi dengan larutan HCl dan garam AgCl
berlebih, sehingga terdapat sejumlah padatan AgCl yang tidak terlarut di dasar gelas,
serta dialiri dengan gas Hidrogen. Pada keadaan awal anda menggunakan konsentrasi
HCl sebesar 1 M dan hidrogen bertekanan 1 atm. Anda memastikan bahwa larutan
elektrolit HCl telah jenuh oleh AgCl dengan melihat adanya endapan AgCl di dasar
gelas. Bagaimana anda menentukan :
a. Bagaimana anda menjelaskan kedua reaksi setengah yang terjadi pada masingmasing elektroda di sel tersebut? (karena konsentrasi ion Ag dalam larutan
kecil, reaksi hidrogen dengan ion Ag dianggap tidak signifikan). Diketahui
Ksp AgCl adalah 1.82 x 10-10
b. Karena sel ini adalah sel galvanik, elektroda mana yang menjadi anoda dan
katoda? Berapa besarnya potensial sel yang akan terukur pada voltmeter pada
kondisi awal ini?
c. Pada kondisi berikutnya, anda mengganti larutan dalam gelas kimia dengan
larutan HCl 0.25 M dan tekanan hidrogen yang dialirkan menjadi 1.25 atm.
Dapatkah anda memperkirakan besarnya potensial sel yang akan terbaca pada
voltmeter?
84
3. Anda mendapat tugas menganalisis kandungan ion nitrat dari sampel air sungai. Anda
melakukan analisis potensiometri langsung menggunakan larutan standar nitrat dengan
berbagai konsentrasi dari 50-300ppm, sehingga diperoleh kurva kalibrasi dengan
kemiringan sebesar -59.4 mV. Agar memperoleh hasil yang lebih teliti, anda melakukan
teknik adisi standar. Sewaktu 100 mL larutan sampel anda ukur potensialnya terbaca
nilai sebesar 80.3 mV. Kemudian pada sel yang sama anda masukkan larutan standar
sebanyak 0.9 mL dengan konsentrasi 300 ppm dan terukur potensial sebesar 59.7 mV.
a. Bagaimana anda menetapkan kandungan nitrat dalam sampel air tersebut dengan
teknik adisi standar?
b. Menurut anda apakah air sungai tersebut telah tercemar nitrat dan apakah masih
layak untuk diminum?
c. Jelaskan mengapa perlu dilakukan pengukuran larutan standar untuk membuat kurva
kalibrasi?
d. Mengapa pada analisis ion nitrat dengan potensiometri langsung digunakan larutan
(NH4)2SO4 sebagai larutan TISAB?
e. Apa keuntungan penggunaan elektroda indikator ISE berbentuk membran untuk
pengukuran ion?
85
Jawaban
1. Diket
: elektrode inert : Pt
Ksp AgCl : 1,82 x 10-10
Padatan yang tersisa : AgCl
Konsentrasi HCl : 1M
Tekanan H+ : 1 atm
a. Tanya asisten
b. Karena merupakan sel galvanik, dimana reaksi harus berlangsung spontan tanpa
sumber tenaga dari luar maka Esel harus postif. Untuk mendapatkan Esel yang positif,
reaksi Ag + Cl- AgCl + e- haris dinalik menjadi realsi reduksi sehingga Esel menjadi
+0,22. Alasan mengapa yang mengalami reduksi AgCl sebab potensial reduksi standar
dari H+ adalah nol sehingga arah reaksi tidak memberikan pengaruh terhadap
perhitungan potensial sel. Karena AgCl yang mengalami reduksi, maka AgCl
merupakan katode dan H+ sebagai anode.
Katode : AgCl + e- Ag + Cl- E0 = +0,22V
x2
2H+ + 2e- E0 = 0
Anode : H2
Katode :
Anode :
H2
x1
E0 = +0,22V
2H+ + 2e-
E0 = 0
c. HCl
0,25M
0,25 M
= 0 +
H+
Cl0,25M
0,0592
log
0,0592
[ + ]2 [ ]2
= +
log
2
[ 2 ]
0
= 0,22 +
0,0592
[0,25]2 [0,25]2
log
2
1,25
Esel = 0,294V
2. Tanya asisten
86
E0 = +0,22V
x2
+
1.
2Ag++Cu== 2Ag+Cu2+
Bagaimana anda menjelaskan hal berikut:
a. Bagaimana anda menentukan besarnya konstanta kesetimbangan reaksi bila diketahui
besarnya potensial standar Ag dan Cu masing-masing sebesar 0.799 V dan 0.337
V?(15%)
b. Berdasarkan nilai kesetimbangan tersebut, dapatkah anda menentukan nilai molar
Cu2+ dan Ag2+ dalam kesetimbangan bila diketahui jumlah awal konsentrasi AgNO3
adalah 0.05 M.(15%)
2.
Anda mendapat tugas untuk menganalisis kandungan ion Cu dari sampel air sungai.
Anda melakukan analisis potensiometri langsung menggunakan elktroda selektif ion
tembaga dengan berbagai konsentrasi dari 50-300 ppm, sehingga diperoleh kurva
kalibrasi dengan kemiringan sebesar -59.4 mV. Agar memperoleh hasil yang lebih teliti,
anda melakukan teknik adisi standar. Sewaktu 100 mL larutan sampel anda ukur
potensialnya terbaca nilai sebesar 80.3 mV. Kemudian pada sel yang sama anda
masukkan larutan standar sebanyak 0.9 mL dengan konsentrasi 300 ppm dan terukur
potensial sebesar 59.7 mV.
a. Bagaimana anda menetapkan kandungan ion Cu dalam sampel air tersebut dengan
teknik adisi standar?(15%)
b. Menurut anda apakah air sungai tersebut telah tercemar ion Cu dan apakah masih
layak untuk diminum?(5%)
c. Jelaskan mengapa perlu dilakukan pengukuran larutan standar untuk membuat kurva
kalibrasi?(12%)
d. Mengapa pada analisis ion Cu dengan potensiometri langsung digunakan larutan
Na2HPO4 dan KH2PO4 sebagai larutan TISAB?(10%)
87
3.
Anda sedang mendapat tugas untuk mempelajari pencegahan korosi menggunakan cara
proteksi katodik. Anda tertarik dengan menggunakan batang magnesium sebagai anoda
sehingga pipa besi yang diamati dapat dicegah mengalami korosi.
a. Mengapa magnesium dapat digunakan sebagai lgam pencegahan korosi untuk logam
besi?(10%)
b. Bagaimana rancangan proteksi katodik besi dengan batang magnesium?(10%)
c. Reaksi apakah yang terjadi pada anoda dan katoda?(5%)
88
Jawaban
1.
a. 0 + 0 2+ =
0.0592
2
[+]
0.0592
2
[2+]
[2+ ]
( 0 + 0 2+ )2
=
[+ ]
0.0592
[2+ ] 2(0.799 0.337)
log =
=
[+ ]
0.0592
log = 15.61
= 4.1 1015
b. [2+ ] =
[2+ ] =
([3 ][+ ])
2
[+ ])
(0.05
2
[2+ ] = 0.025
[+ ]
2
Dari harga K, dapat diasumsikan seluruh Ag+ tereduksi menjadi Ag pada saat kesetimbangan,
sehingga pada kesetimbangan dapat dikatakan bahwa konsentrasi [Ag+] mendekati NOL
sehingga
[2+ ] = 0.025
=
[2+ ]
[+ ]
4.1 1015 =
0.025
[+ ]
[+ ] = 2.5 109
Karena [Ag+] mendekati NOL, maka asumsi benar
2.
a.
(+)
=
10
=
0.9
[+]
300 (100.9 )
59.7803
59.4
10
100
[100.9 ]
2.676
(2.222) (0.991)
= 2.174
89
b.
Air sungai masih masih layak diminum apabila konsentrasi Cu2+ di dalamnya masih
dalam ambang batas yang diperbolehkan oleh pihak berwenang (negara). Adapun ambang
batas yang diperbolehkan bagi Cu2+ adalah 5 ppm dalam air.Konsentrasi Cu2+ dalam air
sungai adalah 2.174 ppm sehingga masih layak diminum.
c.
Pembuatan kurva kalibrasi bertujuan untuk mendapatkan slope grafik linear yang
kemudian dipakai dalam perhitungan konsentrasi sampel. Kurva kalibrasi dipakai dalam
perhitungan konsentrasi sampel. Kurva kalibrasi dipakai untuk memudahkan mencari
konsentrasi sampel yang jumlahnya sedikit. Data yang dipakai untuk membuat grafik
tersebut ialah data konsentrasi, namun karena jumlahnya sedikit, pengukuran ion akan
sulit dilakukan Maka perlu dibuat larutan yang kandungannya sama dengan larutan ion
yang diuji. Larutan inilah yang disebut larutan standar. Dalam larutan standar itu,
dimasukkan ion yang diuji dalam berbagai konsentrasi sehingga didapat data potensial
sel. Data potensial sel dan log konsentrasi diplotkan untuk mendapatkan kurva kalibrasi.
Pengubahan potensial sel menjadi konsentrasi ion beresiko karena tidak adanya
hubungan linear antara keduanya. Maka disiapkan larutan standar yang ditambahkan
sampel dengan konsentrasi bervariasi. Potensial sel terukur dapat diplotkan terhadap
bermacam-macam konsentrasi larutan standar untuk menghasilkan data kurva kalibrasi.
d. TISAB adalah reagen yang ditambahkan ke larutan standar dan sampel untuk
menyamakan koefisien aktivitas antara standar dan sampel sehingga kekuatan ionnya
konstan. Fungsi penambahan TISAB adalah menjaga ion Cu tidak berikatan dengan
ion lain sehingga kekuatan ionnya konstan dan tidak terjadi perubahan pH yang
signifikan yang dapat mengganggu pengamatan. Tujuan menjaga kekuatan ion
konstan agar saat dibuat kurva kalibrasi pada metode potensial langsung, grafiknya
cenderung linier sehingga kemiringannya dapat ditentukan.
3.
a. Dalam deret volta, Mg berada pada posisi kiri Fe sehingga potensial reduksi Mg lebih
kecil
daripada potensial reduksi Fe. Hal ini mengakibatkan lebih mudahnya Mg teroksidasi
daripada Fe.Karena lebih mudah teroksidasi, maka Mg digunakan untuk mencegah korosi
pada Fe.Mg lebih mudah terkorosi dibandingkan dengan Fe.
90
Magnesium akan berfungsi sebagai pereduktor yang menyebabkan reduksi pada besi. Maka
pada reaksi tersebut, yang mengalami oksidasi adalah Mg, bukan Fe.Magnesium pada hal ini
harus diganti secara berkala.
b.
Korosi terjadi saat arus listrik meninggalkan Mg. Mg bertindak sebagai anoda dan
pipa besi bertindak sebagai katoda. Pipa besi yang diproteksi, dialiri arus listrik melalui
anoda.
c.
Katoda Fe(+):
2 H2O(l) + O2(g)+4e-4OH-(aq)
2Mg(s)+ 2 H2O(l)+ O2(g)2Mg2+(aq) + 4 OH-(aq)
91
(B)
92
Standar Co
Absorban
[3mg/L], ml
1
35
35
0.478
35
30
0.630
93
Jawaban
1. Diket : Senyawa A & B = etil etanoat & etanol.
Ditanya : Tentukan spektrum IR yang sesuai dan penjelasannya?
Jawab :
Sehingga dapat disimpulkan bahwa senyawa tersebut adalah etanol dengan bentuk
senyawa CH3-CH2OH
Spektrum inframerah Gambar B
-
Pada nomor gelombang 1740 terdapat ikatan rangkap C=O dengan daerah nomor
gelombang 1670-1820.
Pada nomor gelombang 1000-1300 menunjukkan adanya ikatan C-O. Dari data
spektrum IR kita dapat data adanya :
94
o Ikatan C-H
o Ikatan C=O
o Ikatan C-O
Sehingga dapat disimpulkan bahwa spektrum IR (B) merupakan spektrum IR senyawa etil
etanoat dengan bentuk senyawa
2.
b. Metode Adisi standar dilakukan dengan menambahkan larutan standar dengan kosentrasi
dan volume yang telah diketahui ke dalam sampel kemudian setiap larutan diukur
absorbansinya. Metode adisi standar dilakukan pada larutan sampel yang mana masih
terdapat zat-zat lain. Adanya zat-zat ini menyebabkan pengukuran konsentrasi zat analit oleh
metode spektroskopi menjadi kurang akurat untuk memperkecil kesalahan maka
digunakanlah metode adisi standar yang dikombinasikan dengan metode spektroskopi.Dari
metode adisi standar inilah kita dapat membuat kurva kalibrasi dalam menentukan
konsentrasi dari cuplikan dalam sampel yang diujikan.
c. Kurva kalibrasi mengambil prinsip dari hukum lambert beer konsentrasi dari analit di
dalam sampel dapat ditentukan dengan membandingkan larutan yang tidak diketahui
95
Bergantung pada data apa yang diketahui (data yang keluar dari alat)
Sehingga kita dapat memplot C vs I. Dari persamaan y = bx+a kita dapat mengetahui
konsentrasi sampel dengan menggunakan kurva kalibrasi yang telah dibuat. Jika data berupa
absorbansi,
Dari persamaan di atas, kita dapat mengetahui konsentrasi sampel setelah mengetahui nilai a
& b.
96
3. Diket :
-cuplikan petroleum = 4.97 gr
-Co (dalam cuplikan)
-dilarutkan menjadi 500 ml
-35 ml larutan sampel cuplikan + ligan + air
-metode adisi standar 35 ml
Ax= Absorbansi sampel
As = Absorbansi standar.
Komposisi :
Campuran
Cuplikan Co (ml)
Ligan+air (ml)
Standar Co
Absorbans
[3mg/L], (ml)
1
35
35
0,478 (Ax)
35
30
0,630 (As)
Dit :
a. Perubahan absorbansi?
b. Berat Co? % berat?
Jawab :
a. Besarnya perubahan absorbansi = As-Ax
= 0,630-0,478
= 0,152
97
b.
98
KIMIA FISIKA
KIMIA FISIKA 1
2007/2008
1.
Suatu enzim berhasil diekstrak dari biji tanaman X. Enzim tersebut akan digunakan untuk menghidrolisis
biomasa dalam penelitian pembuatan etanol. Beberapa cara dilakukan untuk mengidentifikasi enzim
tersebut, salah satu caranya adalah menentukan massa molar rata-rata dari enzim tersebut dengan
memanfaatkan teori tekanan osmosa. Cara yang dilakukan adalah dengan melarutkan enzim dalam air, dan
kemudian diukur dengan tekanan osmosanya pada suhu 20oC untuk tiap konsentrasi enzim. Data yang
didapatkan dari percobaan tersebut adalah sbb :
l.c/ (mg cm-3)
3,221
4,618
5,112
6,722
tekanan osmosa/ cm
5,746
8,238
9,119
11,990
Berdasarkan data tersebut di atas, tentukanlah massa molar enzim yang diekstrak dari biji tanaman X.
Hasil analisis kromatografi gas memperlihatkan bahwa konsentrasi produk etanol yang diperoleh dari
biomasa adalah 50% berat, dan sisanya diasumsikan sebagai air. Jika volume produk yang didapatkan
adalah 100 cm3, tentukanlah berat dari air dan etanol dalam campuran tersebut.
Diberikan kurva hubungan fraksi mol etanol dengan volume molar parsial air dan etanol di halaman
berikut.
C
RT
Mr
99
100
RT
Mr
RT
Mr
m
m
cm 3 .mmHg
.293 K
gmolK
Mr
mmHg.cm 3
17834 ,81
g
g
Mr 1024 ,48
gmol
623,60
= =
18
= =
0,5
46
36
92
n total = na + ne
n total =
36
92
8
207
dengan fraksi mol etanol 0,28 dan fraksi mol air 0,72, dilihat pada grafik maka didapatkan
Vm air = 175 cm3/mol
Vm etanol = 56,2 cm3/mol
V campuran = na.Vma + ne.Vme
1003 =
100 =
36
17,5
3
+
56,2
92
0,486 0,612
+
100 = 1,098
=
100
= 91,075
1,098
101
2.
c( m m ) 2
K
1 - ( m m )
Dengan K adalah konstanta kesetimbangan. Hasil dari suatu penelitian disosiasi (CH 3)4 SnCl dalam larutan
etil alkohol pada 25oC mendapatkan data hubungan antara konsentrasi dengan konduktivitas elektronik
sebagai berikut :
c x 104 mol/L
1,566
2,600
6,219
10,441
K x 106 -1 cm-1
1,788
2,418
4,009
5,336
Dengan memanfaatkan persamaan diatas dan berdasarkan data yang diberikan, tentukanlah konduktivitas
molar pada pengeceran tak hingga dan konstanta kesetimbangan K.
Jawab
c( m m ) 2
K
1 - ( m m )
Persamaan di atas dapat disusun ulang menjadi
2
=
(
1
)
1/m
Cm
559284
2,8 . 10-16
413565
6,28. 10-16
249439
2,49. 10-15
187406
5,57. 10-15
102
m dalam -1cm-1
60
50
40
30
Series1
20
Linear (Series1)
10
0
-10
y = -12.793x + 67.504
2 R = 0.7848
4
6,751015
= 1,279 .1020
6,75.1015 2
(
) = 1,279 .1020
4,556. 1029
) = 1,279 .1020
2
=
4,5561029
1,2791020
= 3,562 109
m =
6,751015
(3,562 109 )
m =1,895
103
Suatu gas akan ditentukan berat molekulnya. Gas tersebut dimasukkan ke dalam suatu tabung pada suhu
23oC dan tekanan 741 torr, dan kemudian di timbang. Hasil penimbangan menunjukkan angka 65,3324 g.
Ketika tabung tersebut diisi dengan air, hasil penimbangan menunjukkan angka 170,15 g. Berapakah
berat molekul gas tersebut, jika diketahui berat tabung kosong adalah 65.2649 g.
Diketahui :
T : 23oC
Gas
0,0675
ml. mmHg
x 6230
741 mmHg x 04,8851 ml
x 296 K
mol. K
Mr gas
Mr gas 16,03
2.
Untuk mempelajari bagaimana pengaruh tekanan terhadap kondisi kesetimbangan, dilakukan dengan
cara mereaksikan
1
3
N 2 (g) H 2 (g) NH 3 (g) , pada suhu 500oC, dengan perbandingan
2
2
reaktan 1:3. Fraksi mol NH3 yang dihasilkan pada setiap tekanan dicatat. Data yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
104
P
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
0,1
0,18
0,25
0,32
0,37
0,42
0,46
0,5
0,53
0,56
(bar)
x (NH3)
Buatlah persamaan yang menghubungkan Kp dengan P, dan hitunglah nilai Kp pada saat tekanan 100 bar.
Diketahui :
1
3
N 2 (g) H 2 (g) NH 3 (g)
2
2
Pada suhu 500oC
P
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
0,1
0,18
0,25
0,32
0,37
0,42
0,46
0,5
0,53
0,56
(bar)
x (NH3)
Perb. Reaktan = 1 : 3
Ditanya :
Buat persamaan hubngan Kp dengan P?
Jawab
1
3
N 2 (g) H 2 (g) NH 3 (g)
2
2
m: 1
3
b : -a
- 3a
2a
s : 1- a
3 - 3a
2a
Mol total = 1-a + 3-3a +2a
= 4-2a
105
2a
4 - 2a
2a
0,1
4 - 2a
0,4 - 0,2a 2a
2
a
11
X
Kp
(P NH 3 )
1
[( P N 2 ) 2 (P H 2 ) 2 ]
2a
) P]
4
2a
Kp
1
3
1 a
3 - 3a
[(
)P] 2 [(
)P] 2
4 2a
4 - 2a
[(
Kp
2a( 4 - 2a )
1
2
3
2
(1 - a ) . (3 - 3a ) P
2
2
) . ( 4 - 2( ))
11
11
Kp
1
3
2
2
(1 - ( )) 2 . (3 - 3( )) 2 . 100
11
11
2(
Kp 3,801 .10 3
106
Kondisi 1
Awal : V =21,45 cm3 = 21,45 x 10-6 m3
T = 47k
P = 200 kPa
Akhir : m = 0,0519 gr
Asumsi : gas ideal
2 =
8,314
. 437
180
Mol A2 setimbang =
1
1+2
= 0,9186
MolAsetimbang = 2,36 mmol = 2,168 mmol
1 =
[ ]2
[ ]
2,168 2
)
21,45
0,096 = 2,2799M
21,45
Kondisi 2
(pengerjaan seperti kondisi 1)
T = 471 K
107
= =1,0956 103
Saat kesetimbangan :
nasam= 0,211 mmol
nA2 = 0,0704mmol
= 0,9358
nA2 = 2,05mmol
K2 = 2,7841 M
Enthalpy of vaporization
2,7841
2,2799
( )
8,314
1
437
1
471
= 10,057
2. The following table gives the mole fraction of methylbenzene (A) in liquid and
gaseous mixture with butanone at equilibrium at 303,15 K and the total pressure
P.
XA
YA
P (kPa)
36,066
0,0898
0,0410
34,121
0,2476
0,1154
30,900
0,3577
0,1762
28,626
0,5194
0,2772
25,239
0,6036
0,3393
23,402
0,7188
0,4450
20,6984
0,9019
0,5435
18,592
0,9105
0,7284
15,496
12,295
Take the vapour to be perfect, calculate the partial pressures of the two
components and find the Hendrys Law constant for the two components.
Jawab
108
HukumRoult :
PA = XA PAo
untuk pelarut murni
o
PB = XB PB
untuk zat terlarut yang mudah menguap
XB = 1- XA
PA = YAPtot
YB = 1- YA
PB = YBPtot
Dengan menggunakan Hukum Hendry diperoleh data-data berikut:
PA
YAPtot
= YB = 1- PB
YA
YBPtot
XA
XB
YA
Ptot (kPa)
36,066
36,066
0,0898
0,9102
0,0410
34,121
1,399
0,9590
32,722
0,2476
0,7524
0,1154
30,900
3,566
0,8846
27,334
0,3577
0,6423
0,1762
28,626
5,044
0,8238
23,582
0,5194
0,4805
0,2772
25,239
6,996
0,7228
18,243
0,6036
0,3964
0,3393
23,402
7,940
0,6607
15,462
0,7188
0,2812
0,4450
20,6984
9,211
0,5550
11,488
0,9019
0,1981
0,5435
18,592
10,105
0,4565
8,487
0,9105
0.0895
0,7284
15,496
11,287
0,2716
4,209
12,295
12,295
12,295 0
=
= 12,295
10
0 36,066
=
=
= 36,066
01
=
2.
3.
Pada 25oC tekanan uap kloroform CHCL3 = 199,1 mmHg dan karbon tetraklorida = 114,5 mmHg. Kedua
cairan membentuk larutan ideal. Jika 2 mol CHCl3 dan 3 mol CCl4 dicampur, tentukan fraksi masing-masing
dalam uap yang setimbang dengan cairannya dan tekanan uap campuran, dalam mmHg.
Suatu zat mempunyai berat molekul = 100 gram/g-mol. Jika W gram zat tersebut dimasukkan ke dalam 50
gram kloroform, titik didih kloroform naik = 0,01oC. Diketahui kalor penguapan kloroform = 7305,8 kal/gmol. Berapa w?
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai konduktansi ekuivalen untuk tiap konsentrasi larutan sodium laktat :
c x 103, mol/L
0,1539
0,3472
0,6302
1,622
2,829
4,762
konduktansi
ekuivalen
87,89
87,44
86,91
85,80
84,87
83,78
82,4
()1/2
8,20 105
()3/2
1. Dik :
Dit:
Jawab
110
a) 3 =
4
= 0,4
3
=
=
= 0,6
5
4
2. Dik :
2 .
1000
.
.
1000
0,01 =
1,987
0,01 = 0,8155
. (354, 2 )2 .119,5
1000 . 7305,8
100
= 0,01226
3. = o - b
= - b + o
Y = mx + c
12,4
87,89
18,6
87,44
111
1000
50
25,1
86,91
40,3
85,80
53,2
84,87
69
83,78
Dengan interpolasi
(x2, y2) = (69. 10-3 ; 83,78)
(x1, y1) = (12,4 . 10-3 ; 87,89)
1
1
=
2 1 2 1
87,89
12,4 . 103
=
83,78 87,89 (69 12,4). 103
87,89 12,4. 103
=
4,11
56,6. 103
(56,6 . 103 )y 4,9746 = -4,11x + 0,051
y = -72,615x + 88,792
= - b
+ o
Jadi o = 88,793 1 2 1
112
: 21 Oktober 2005
: Open book
1. Sulfuryl chloride (SO2Cl2) merupakan senyawa yang berbahaya bagi manusia dan bersifat
korosif. SO2Cl2
(g)
(g)
dan Cl2
(g).
untuk menentukan
persamaan laju reaksi dekomposisi ini, dilakukan penelitian pada suhu tinggi, dengan data
yang diperoleh adalah tekanan total untuk setiap rentang waktu t, seperti pada tabel di
bawah ini:
t (jam)
12
15
3 () 4 () + ()
Merupakan reaksi orde 3/2, seperti pada perrsamaan laju reaksi di bawah ini:
3
[4 ]
= [3 ]2
Reaksi yang terjadi tidaklah sesederhana seperti yang digambarkan pada persamaan
reaksi di atas. Reaksi tersebut merupakan reaksi rantai yang terdiri atas beberapa tahap
reaksi. Mekanisme reaksi untuk pirolisis asetaldehid ini diusulkan oleh Rice-Herzfeld,
yaitu:
3 3 +
3 + 3 +4 + 3
3 3 +
3 + 3 3 3
Pada kenyataannya, mekaniksme reaksi yang terjadi jauh lebih rumit dibandigkan dengan
yang diusulkan oleh Rice-Herzfeld. Buktikanlah bahwa persamaan laju reaksi
pembentukan metana merupakan reaksi orde 3/2, seperti pada persamaan laju reaksi di
atas.
113
Jawaban
1. Note: Jika tidak tahu persamaan turunannya uraikan sendiri.
Asumsi: orde reaksi 1
Reaksi dekomposisi:
SO2Cl2
SO2 + Cl2
m
Po
r
x
x
x
s
Po x
x
x
Ptotal = PSO2Cl2 + PSO2 + PCl2
P
= (Po x) + x + x = Po + x
x
= P - Po
2,303
. log( )
2,303
. log(
Lalu masukkan data t dan P ke dalam rumus di atas sehingga diperoleh nilai k. Ternyata
nilai k tetap untuk setiap variasi t. Maka reaksi tersebut berorde satu.
2. Reaksi pirolisis: 3 () 4 () + ()
Persamaan laju reaksi:
[4 ]
[4 ]
= [3 ]2
= [3 ][3 ]
[3 ]
(1)
= [3 ] [3 ][3 ] + [3 ] 2 [3 ][3 ] = 0
(2)
[3 ]
= [3 ][3 ] [3 ] = 0
(3)
[3 ] =
[3 ]
(4) (1)
[4 ]
[4 ]
1/2
[
=
) [3 ]1/2
3 ] (
2
1/2
= (
) [3 ]3/2
2
= [3 ]3/2 terbukti
(4)
Sifat Ujian
: Buku Terbuka
1. Suatu penelitian dilakukan untuk menentukan dekomposisi dari suatu senyawa. Ternyata,
dibutuhkan waktu selama 8000 detik agar konsentrasi dari senyawa tersebut tinggal
setengah dari konsentrasi awal. Dari pengolahan data konsentrasi sisa setiap interval
waktu didapatkan dari eksperimen, diperoleh bahwa reaksi dekomposisi senyawa tersebut
adalah reaksi orde satu. Penelitian diharapkan dapat memberikan hasil 70% dari senyawa
tersebut harus terdekomposisi. Untuk itu harus dihitung waktu yang diperlukan oleh
reaksi dekomposisi tersebut. Bantulah peneliti tersebut!!!
2. The reaction below; A + B C, was performed at known concentration of A and
temperature of T = 35 oC. The activation energy for the reaction is Ea = 33 kJ mol-2, the
rate was found to be 0.97 mols L-1 s-1 and the rate constant was determined as k = 2.76 x
10-2 L mol-1 s-1. Determine the rate of reaction at the same concentration of species, A, if
the temperature is now raised to 427 oC. What is the order of the reaction?
3. Ada 5 tipe isothermal adsorpsi, yaitu tipe satu untuk monolayer dan tipe 2-5 untuk
multilayer. Jelaskan dengan kalimat anda sendiri, kenapa bentuk kurva tipe 1 disebut
isotherm adsorpsi monolayer dan kurva 3 disebut multilayer.
4. The following data were obtained for the adsorption of liquid on surface of the solid at
77.3 K:
P (torr)
31.7 40.1 56.6 64.5 82.7 96.7 112.4 128.8 148.6 169.3
N (10-4 mol 8.31 8.53 8.90 9.03 9.53 9.85 10.15 10.45 10.81 11.81
s-1)
If the vapor pressure (Po) of liquid is 759.0 torr at this temperature, show that the data can
be described by the BET isotherm:
=
( )[1 + ( 1)( )]
115
Jawaban
1. Dik
: t = 8000 s
Reaksi orde 1
Dit
Jawab :
Gunakan metode paruh waktu untuk reaksi orde satu untuk mendapatkan nilai k
Dimana
t = 0,69/k
k = 0,69/ t = 0,69/8000 = 8,625 x 10-5 s-1
karena reaksi orde satu maka persamaan laju reaksinya
-(d[C]/dt) = k[C]
Bila persamaan ini diintegrasikan maka akan menjadi
ln [C] = ln [C]o kt
karena yang ditanya adalah waktu saat 70% senyawa terdekomposisi, maka [C] =
0,3[C]o, jadi:
ln [C] - ln[C]o = kt
t
2. Dik :
Dit :
Reaksi A +B C
T1 = 35 oC = 308 K
Ea = 33 kJ mol-2
T2 = 427 oC = 700 K
k2 = ? ; orde reaksi = ?
Jawab :
Gunakan persamaan Arrhenius
ln
2
Atau persamaan tersebut dapat ditulis
k = A . e-E/RT
Sehingga nilai k2 dapat dicari dengan
k1 = A . e-E/RT1
k2 = A . e-E/RT2
Sehingga k2 = k1 x (e-E/RT2 / e-E/RT1)
116
4. Dik:
Po = 759 torr
T = 77,3 K
Dit:
c=?
Jawab:
--asumsi gas ideal, PV = nRT sehingga
Vn
Dari persamaan BET tersebut dapat dibuat menjadi
P / {V(Po-P)} = {1/(Vmc)} + {(c-1)/(Vmc)} (P/Po) .................................................... (1)
Dimana persamaan tersebut dapat dibuat menjadi sebuah persamaan garis y = bx + a,
dimana
y = P / {V(Po-P)} ,
x = (P/Po) ,
a = {1/(Vmc)} ,
dan b = {(c-1)/(Vmc)}
P
31.7
40.1
56.6
64.5
82.7
96.7
112.4
128.8
148.6
V
8.31
8.53
8.9
9.03
9.53
9.85
10.15
10.45
10.81
117
x
0.041765
0.052833
0.074572
0.08498
0.108959
0.127404
0.14809
0.169697
0.195784
Y
0.005245
0.006539
0.009054
0.010285
0.012831
0.014823
0.017126
0.019558
0.022521
10
169.3
11.81
0.223057 0.024309
P/V(Po-P)
0.025
0.02
grafik BET
0.015
Linear
(grafik BET)
0.01
0.005
0
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
P/Po
Dari grafik terlihat data-data tersebut mengikuti pola garis lurus sehingga terbukti
data-data tersebut dapat digambarkan dalam persamaan BET
Dengan menggunakan metode least square didapat nilai a dan b yaitu
a = 0,001
b = 0,1077
= b/a
= b/a + 1
= (0,1077 / 0,001) +1
= 108,7
118
354
288
243
202
81
140
176
224
NO + NO3 2 NO2
Buktikan bahwa persamaan laju reaksinya adalah sbb.:
[2 5 ]
21 3
[ ]
=
2 + 23 2 5
119
Jawaban
1. Dik: 2 NO + 2 H2 N2 + 2 H2O
Tekanan awal, mm
354
288
243
202
81
140
176
224
21 1
= log
( 1) log[ ]
( 1)
=
log Po
2.549003
2.459392
2.385606
2.305351
log t1/2
1.908485
2.146128
2.245513
2.350248
log t1/2
2
1.5
Series1
Linear (Series1)
0.5
0
2.2
2.3
2.4
2.5
log Po
= 1,782 + 6,484
( 1) = 1,782
= 2,782
21 1
6,484 = log
( 1)
120
2.6
21,782 1
6,484 = log
(1,782 1)
= 4,51 107
Maka persamaan laju reaksinya adalah:
v = 4,51 x 10-7 [NO]a [H2]b
dimana a+b = 2,782
= ln {[C]/ [C]o}/k
3.
[2 5 ]
= 1 [2 5 ] + 2 [2 ][3 ] (1)
[]
= 3 [2 ][3 ] 4 [][3 ] (2)
[2 ]
= 1 [2 5 ] 2 [2 ][3 ] 3 [2 ][3 ] + 3 [2 ][3 ]
+ 24 [][3 ]
= 1 [2 5 ] 2 [2 ][3 ] + 24 [][3 ] (3)
[3 ]
= 1 [2 5 ] 2 [2 ][3 ] 3 [2 ][3 ] 4 [][3 ] (4)
[]
=0
121
[3 ]
=0
1
) [2 5 ] (6)
2 + 23
[2 5 ]
1
= 1 [2 5 ] + 2 (
) [2 5 ]
2 + 23
[2 5 ]
1 2
[ ]
= 1 [2 5 ] +
2 + 23 2 5
[2 5 ] 1 (2 + 23 ) + 1 2
[2 5 ]
=
2 + 23
[2 5 ] 1 2 21 3 + 1 2
[2 5 ]
=
2 + 23
[2 5 ]
21 3
[ ] ==>
=
2 + 23 2 5
122
0,35+2x
2x
0,35
Ptotal = 1 atm
Ptotal = PH2 +PO2
1
= (0,35 + 2X) + X
123
= 0,35 + 3X
3X
= 0,65
= 0,22
Awal
P parsial O2 = 0,22atm
P parsial H2 =0,35 + 2 x 0,22 = 0,78 atm
JadiO2 : H2 = 2 : 7
2. Reaksi pembuatan ammonia dari nitrogen dan hydrogen merupakan reaksi reversible.
Penelitian sedang mempelajari bagaimana pengaruh tekanan terhadap kondisi
kesetimbangan reaksi ini. Penelitian tersebut mencoba mereaksikan nitrogen dan
hydrogen dengan perbandingan mol 1 : 3, dan tekanan dibuat bervariasi dari 100
sampai 1000 atm dengan P adalah 100 atm, dan untuk tekanan dihitung nilai fraksi
NH3 yang terbentuk 0,1 ; 0,18; 0,25; 0,32; 0,37; 0.42; 0,46; 0,50; 0,53; 0,56, berturutturut dengan kenaikan tekanan. Hitunglah nilai Kp berdasarkan data tersebut.
Jawab :
Dik.
1
2
2 +
3
2
2 3
N2 : H2 = 1 : 3
P
100
200
300
400
500
600
700
800
900
0,1
0,18
0,25
0,32
0,37
0,42
0,46
0,50
0,53
Dit.Kp ?
Jawab:
124
= 4 90
=22,5atm
P H2
= 4 90
= 67,5atm
Kp
3
1
22 22
10
22,567,5.3
= 3,801.10-3 atm-1
= 123 atm
= 4,121 x 10-3 atm-1
125
= 168,75atm
= 4,562 x 10-3 atm-1
= 204 atm
= 5,327 x 10-3 atm-1
= 236,25atm
= 5,741 x 10-3 atm-1
126
PH2
Kp
= 261 atm
= 6,407 x 10-3 atm-1
= 283,5atm
= 6,939 x 10-3 atm-1
= 300 atm
= 7,698 x 10-3 atm-1
= 317,25atm
= 8,209 x 10-3 atm-1
127
= 330 atm
Kp
3. The dissociation vaspor pressure of NH4Cl 4270C IS 608 kPa but at 4590C it has risen
to 1115 kPa. Calculate:
a. The equilibrium constant
b. The standard reaction free energy
c. The standard enthalpy
d. The standard entropy of dissociation
All at 4270C.assume that the vaspor behaves as a perfect gas and the standard
enthalpy and entropy are independent of temperature in the range given. (solid
ammonium chloride dissociates to gaseous ammonia and HCl.
30 (2 14) 840
=
2 =
15 (2 1) 30
=
2 =
5 (2 16) 160
=
128
= 2430
% 2 =
840
100% = 34,57%
2430
% =
1400
100% = 57,61%
2430
% 2 =
30
100% = 1,23%
2430
% 2 =
160
100% = 6,59%
2430
Dik :
Dis. Vapor P NH4Cl = 608 kPa = 6,08atm, 427oC = 700 K
Dis. Vapor P NH4Cl = 11,5kPa = 11,15 atm, 459oC = 732 K
H,S tidakdipengaruhiolehsuhu
NH4Cl (S)
Dit :
a)
Kp
b)
c)
d)
Jawab :
NH4Cl (S)
Awal
Reaksi x
129
Sisa
a)
x-x
PNH3 = PHCl
b) G = -RT ln KP
G =- (1,982 cal. K-1. mol-1)(700K) ln 9,2416
G =- (1,982 cal. K-1. mol-1)(700K) 2,223715031
G =- 3092,96523 cal. mol-1
G =- 3092,97 cal. mol-1
c)
T = 732 K
PNH3 + PHCl = 11,15atm
2PNH3 = 11,15atm
PNH3 = 5,575 atm = PHCl
Kp = [PNH3][PHCl]
Kp=[ 5,575][5,575]
Kp = 31,080615 atm
Kp = 31,0806atm
2 1
2
=
(
)
1
1 2
31,0806
732 700
=
(
)
9,2416
700. 732
1,987
31,0806
32
=
(
)
9,2416
512400
1,987
31,0806
=
9,2416
1,987
=
=
732 700
(
)
700. 732
1,987. 512400 ln
31,0806
9,2416
32
1234868,784
32
= 38589,6495
130
= 38589,65
d) Go = Ho - TS
-3092,97
= 38589,65
700K S = 41682,62
S =
700 K S
41682,62
700K
S = 59,5466
S = 59,55
131
1.
1.
Diketahui :
Ho= 46980 cal, H=/f(T)
Go1= 33460 cal
T1 = 298 K
T2 = 600 K
Ptot = 0,5 atm
Ditanya
a). Go2...?
b). ...?
Jawab
a). Go1 = - RT1 ln K1
33460 = -1,987. 298 ln K1
ln K1 = -56,508
ln
K 2 H T2 T1
K1
R T1T2
ln K 2 - 16,573
K 2 6,346 x 10 -8 atm
132
G 02 RT2 lnK 2
G 02 - 1,987. 600.(-16,5 73)
G 02 19758 kal
b). 2SO3(g)
= 2SO2(g) + O2(g)
x- x
Ptot = x- x +x + x
0,5 = x+ x
0,5
1
1
2
P SO 2 2 PO 2
K
P SO3 2
ax2 ax
6,346 x 10 - 8
x ax2
2
6,346 x 10 - 8
. 0,5 1 . 0,5
1 2
1
1
1
2
2
0,5
1
1
1 .1
2
2
0,25 2
2
0,25
1
1
2
1
1
2
-8
6,346 x 10
0,5 - 0,5 2
1
1
2
133
6,346 x 10 -8
0,0625 2
0,25 0,375 0,125 2
Ps : nilai ini didapat dari kalkulator. Kalau sama bu Rita, musti pake trial and error. Jadi pinter-pinter aja
kombinasiin kalkulator ama trial and error yach.
2.
Determine the temperature at which the dissociation pressure of CO2(g) will be 0,5 atm.
MnCO3(g)
senyawa berfasa gas pada reaksi disosiasi di atas hanya CO2. Oleh karena itu kesetimbangan hanya
dipengaruhi oleh CO2, sehingga
K PCO2 0,5atm
G 0 - RT lnK
27660 - 14,16 Tlog 10 T 10,7 x10 3 T 2 - 1,987 Tln 0,5
14,16 Tlog10 T - 10,7 x10 3 T 2 27669
karena terdapat fungsi log10T pada persamaan, maka persamaan menjadi sulit jika diselesaikan dengan
cara biasanya. Untuk itu, digunakan metode trial and error untuk mencari nilai T. diasumsikan
4,16 Tlog10T 10,7 x 10-3 T2 + 11,57 T = x
Nilai T yang dicari akan didapatkan saat nilai x sama dengan 27660
Jika T1 = 600 K; maka x 26693
Jika T2 = 625 K; maka 27795
Dari kedua nilai T, kita lakukan interpolasi untuk mendapatkan nilai T saat x = 27600
134
x - x1
T - T1
x 2 - x 1 T2 - T1
27660 - 26693
T - 600
3.
The composition of mixture of gases in percentage by volume is 30% N 2, 50% CO, 15% H2, 5% O2. Calculate
the percentage by weight of each gas in the mixture.
Jawab:
P. V = nRT, sehingga % volume = % mol
Dalam 1 mol udara,
Mol N2
= 0,3 mol
massa N2
= 8,4 gr
Mol CO
= 0,5 mol
massa CO
= 14 gr
Mol H2
= 0,15 mol
massa H2
= 0,3 gr
Mol O2
= 0,05 mol
massa O2
= 1,6 gr
% () =
% ()2 =
% () =
% ()2 =
% ()2 =
8,4
24,3
. 100 % = 34,57%
14
24,3
0,3
24,3
1,6
24,3
. 100 %
. 100 %
= 57,61%
. 100% =1,23 %
. 100% = 6,58 %
135