Kelas : 5 KIA
Nim : 061540421604
1. Persamaan Harlacher dapat digunakan untuk mengestimasi tekanan uap jenuh suatu zat. Persamaannya
𝐵 𝐷.𝑃𝑝𝑣
ln P𝑃𝑃𝑉 = 𝐴 − 𝑇 + 𝐶. ln(𝑇) + 𝑇2
dimana 𝑃𝑝𝑣 adalah tekanan uap (bar). T adalah suhu (K), A,B,C,D
adalah konstanta Harlacher. Tentukan suhu 1-octana pada tekanan uap 10 bar.
F(x) = 57.867-(6883.34/x)-6.765*log(x)+(51250/x^2)-log(10)
2. Sistem kesetimbangan uap dan liquid empat komponen dengan asumsi larutan . Data untuk tekanan uap
zat murni sebagai berikut :
Hitunglah auhu dan komposisi uap pada 75 psia dengan x1 = 0,1; x2 = 0,54; x3 = 0,3 dan x4 = 0,06
(Persamaan tekanan uap menggunakan pers. Antonie ln P = A/T + B).
F(x)8.07131-(1730.63/x)-log(75)
𝑑𝐶𝐴
3. Model dinamik untuk isothermal, volume konstan pada suatu reactor reaksi orde dua adalah : =
𝑑𝑡
𝐹 𝐹
𝐶
𝑉 𝐴𝑓
− 𝐶
𝑉 𝐴
− 𝑘𝐶𝐴2 . Tentukan kosentrasi (CA) pada steady state dengan parameter harga F/V = 1/
menit, CAF = 1 gmol/l dan k = 1 l/gmol menit dan gunakan metode-metode yang sesuai.
F(x) = 1-x-x^2
4. Gas nyata tidak dapat dianggap gas ideal pada tekanan tinggi. Van der Waals dalam disertasinya mampu
menghitung volume gas nyata dengan persamaan Van Der Waals yaitu : (P + a/V) (V-b) = R.T dimana P
adalah tekanan, R adalah konstanta gas dieal, T adalah suhu, V adalah molar volume, a dan b adalah
konstanta van der waals. Dengan menggunakan metode – metode yang ada, tentukan V pada udara
dengan tekanan 50 atm dan -100 oC. (a = 1,33 atm.liter2/gmol2, b = 0,0366 liter/gmol).
F(x) = (50+(1,33/x))*(x-0.0366)-(173*0.0821)
5. Diketahui sebuah persamaan kapasitas panas sbb:
15,04
Cp = 0,716 – 4,257E-6 T + (kJ/kg.K), tentukan temperature pada saat Cp = 1kJ/kg.K.
√𝑇