1. BEJANA VERTIKAL
Pemisah uap-cair vertikal digunakan untuk memisahkan cairan dari uap, jika vomue cairan
sedikit dibandingkan dengan volume uap (kira-kira kurang dari 10%). Kecepatan uap
maksimum yang diizinkan agar cairan tidak terbawa uap, dipengaruhi oleh densitas
uap dan ciar, serta parameter Kv.
Formula berikut dapat digunakan untuk menentukan ukuran bejana vertikal
pemisah uap-cair.
L V
Faktor pemisahan dirumuskan sebagai, S
V L
dengan
L = laju alir massa cair (kg/s)
V = laju alir massa uap (kg/s)
v = densitas uap (kg/m3)
L = densitas cair (kg/m3)
L v
v max 0,3048 K v m/s
v
Catatan:
Perhitungan kecepatan maksimum dapat menggunakan faktor 0,3 – 1,0 dari
perhitungan di atas. Biasanya diambil 0,75 kalinya.
V
(3) Laju alir volumetrik uap, Q v
v
Qv
(4) Luas penampang ruang uap yang diperlukan Av
v max
4A v
(5) Diameter ruang uap Dv
Diameter yang diperoleh dibulatkan ke atas sesuai diameter yang umum digunakan
untuk bejana proses. Dari nilai diameter sesungguhnya dihitung luas penampang bejana
D 2
A
v max
Sebagai acuan dapat memakai diameter nominal bejana proses (mm) berikut.
100, 125, 150, 200, 250, 300, 350, 400, 500, 600, 700, 800, 900,
1000, 1100, 1200, 1300, 1400, 1500, 1600, 1700, 1800, 1900,
2000, 2100, 2200, 2300, 2400, 2600, 2800,
3000, 3200, 3400, 3600, 3800,
4000, 4250, 4500, 4750,
5000
Tinggi ruang uap dapat diambil sama dengan diameter ruang uap,
hv = Dv
hv = hd + hn + hm
dengan,
hv = tinggi ruang uap
hd = tinggi ruang di atas lubang umpan (biasanya diambil 48 in)
hn = tinggi minimum lubang umpan dari atas permukaan cairan tertinggi (misal 18 in)
hm = tinggi penahan butir cairan (mesh pad), bisanya 6 in (99% cairan tertahan)
Catatan:
Tinggi ruang di atas lubang umpan biasanya sebesar 36 in ditambah setengah
diameter lubang umpan.
Tinggi minimum lubang umpan dari atas permukaan cairan tertinggi paling sedikit
12 in ditambah setengah diameter lubang umpan.
(7) Tinggi cairan
Perbandingan tinggi tangki (H) terhadap diameter (D) biasa diambil antara 2 dan 5.
Berdasar pengamalan, paling optimum dengan mempertimbangkan efektivitas pemisahan,
adalah untuk H = 3 D (jika diameter tangki seragam). Dengan mengacu gambar di atas,
dapat dihitung tinggi cairan (hL). Jika tinggi yang diperoleh menghasilkan waktu tinggal
cairan kurang dari 5 menit, tinggi cairan dihitung sebagai berikut.
L
Laju alir volumetrik, QL
L
QL
Tinggi cairan, hL
A
dengan:
= waktu tinggal (s)
QL = laju alir volumetrik cairan (m3/s)
L = laju alir massa cairan (kg/s)
hL = tinggi cairan (m)
SOAL
Campuran steam dan air akan dipisahkan dalam knock-out drum. Laju air 100 kg/jam dan
steam 2000 kg/jam.
Volume spesifik (m3/kg)
P (bar) Suhu (oC)
Air Kukus (steam)
3 133,5 0,001074 0,60553
4 143,5 0,001084 0,46220
5 151,9 0,001093 0,37466
Tentukan dimensi bejana knock out drum untuk ketiga tekanan operasi.
2. BEJANA HORISONTAL
Pemisah uap-cair horisontal digunakan untuk memisahkan cairan dari uap, jika vomue
cairan sangat banyak dibandingkan dengan volume uap. Kecepatan uap maksimum
yang diizinkan agar cairan tidak terbawa uap, dipengaruhi oleh densitas uap dan ciar,
serta parameter KH.
dengan, KH = 1,25 Kv
V
Laju alir volumetrik uap, Qv m3/s
v
Qv
Luas penampang ruang uap yang diperlukan A v
v max
Av
Luas pernampang total, At
R cv
dengan Rcv = rasio antara luas uap dan luas penampang total (biasanya 0,2).
Luas penampang cairan,
AL = (1 - Rcv) Av
4A t
Diameter bejana D
SOAL
Campuran steam dan air (3 bar dan133,5 oC) akan dipisahkan dalam knock-out drum. Laju
air 2000 kg/jam dan steam 100 kg/jam. Diketahui volume spesifik steam dan air berturut-
turut 0,60553 dan 0,001074 m3/kg. Tentukan dimensi bejana knock out drum untuk ketiga
tekanan operasi.
Referensi:
Branan (2004). Rule of Thumb of Chemical Engineering. Ed. 4