Anda di halaman 1dari 11

DAYA HANTAR LISTRIK

1.1 TUJUAN
- Menentukan daya hantar listrik dari berbagai larutan.
- Menentukan pengaruh variasi besar potensial listrik terhadap daya hantar
-

listriknya.
Menentukan keelektrolitan larutan terhadap daya hantar listrik.
Menentukan pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik.

1.2 DASAR TEORI


Larutan adalah suatu campuran homogen dari dua atau lebih zat. Dalam
larutan, zat yang ada dalam jumlah yang lebih sedikit disebut zat terlarut atau
solute, sedangkan zat yang ada dalam jumlah yang lebih banyak disebut pelarut
atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam
konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut
membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Berdasarkan daya hantar listriknya (daya ionisasinya), larutan dibagi menjadi
2 macam, yaitu larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit adalah
larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan ini dibedakan menjadi
larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Sedangkan larutan non elektrolit
adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik
yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut. Dengan harga derajat ionisasi
sebesar = 1. Yang tergolong elektrolit kuat adalah asam kuat, basa kuat dan
garam garam mudah larut. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya
hantar listriknya lemah, dengan harga derajat ionisasi sebesar 0 < < 1. Yang
tergolong elektrolit lemah adalah asam lemah seperti, basa lemah dan garamgaram sukar larut.
Arus listrik yang ditimbulkan dari larutan elektrolit kuat disebabkan karena zat
terlarut akan terurai sempurna menjadi ion ion sehingga dalam larutan tersebut
banyak mengandung ion ion. Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus
listrik, maka daya hantarnya kuat.
Arus listrik yang membawa muatan negatif melalui suatu penghantar akan
mengalir dari tempat yang potensialnya tinggi ke tempat yang potensialnya rendah
karena terjadi perbedaan potensial. Besarnya arus listrik (I) yang terjadi
bergantung pada besaranya hambatan (R) yang digunakan, daya hantar listrik (L)
merupakan kemampuan suatu penghantar untuk memindahkan muatan listrik

tersebut. Besarnya daya hantar listrik (L) berbanding terbalik dengan hambatan
(R), maka:
L=

1
R

Keterangan :
L = Daya hantar listrik (ohm-1)
R = Hambatan (ohm)
Untuk mendapatkan nilai R, maka digunakan rumus sebagai berikut :
R=

V
I

Keterangan :
V = Besarnya potensial listrik (Volt)
I

= Kuat arus listrik (Ampere)

Dari kedua persamaan di atas, didapatkan:


L=

| |

1
1
I
L=
L=
R
V
V
I

1.3 ALAT & BAHAN


Alat :
Gelas beker
Power supply
Bahan :
Aquades
Larutan Gula

Labu takar
Amperemeter

Timbangan
Elektroda karbon

Larutan NaCl
Larutan BaCl2

Larutan CH3COOH

1.4 PROSEDUR KERJA


Percobaan 1. Menentukan daya hantar listrik berbagai larutan
1. Larutan NaCl, BaCl2, CH3COOH, dan gula masing masing dibuat dengan
konsentrasi satu molar (1 M).
2. Semua larutan diatas diukur daya hantar listriknya.
Percobaan 2. Pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik

1. Larutan NaCl, BaCl2, CH3COOH dan gula masing masing dibuat 4 buah
dengan konsentrasi 0,1 ; 0,25 ; 0,50 ; 1,00 M
2. Semua larutan diatas diukur daya hantar listriknya.
1.5 DATA PENGAMATAN
Percobaan 1 : Menentukan daya hantar listrik berbagai larutan.
Larutan
NaCl
BaCl2
CH3COOH
Gula

V (volt)
I
II III
2
4
6
0.5 3
5
2
4
6
2
4
8

I
1.10-3
9.10-3
46.10-3
1,5.10-3

i (ampere)
II
III
-3
25.10
75.10-3
50.10-3 120.10-3
90.10-3 135.10-3
3,5.10-3 7.10-3

I
0,5.10-3
18.10-3
23.10-3
0,75.10-3

L (ohm-1)
II
6,25.10-3
16,6.10-3
22,5.10-3
0,87.10-3

III
12,5.10-3
24.10-3
22,5.10-3
0,87.10-3

Percobaan 2 : Menentukan pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik


Larutan NaCl :
Larutan
NaCl
0,10 M
0,25 M
0,50 M
1,00 M

I
2
2
2
2

V (volt)
II III
4
6
4
6
4
6
4
6

I
1.10-3
1.10-3
2.10-3
1.10-3

i (ampere)
II
17.10-3
20.10-3
24.10-3
25.10-3

I
2.10-3
2.10-3
5.10-3
9.10-3

i (ampere)
II
III
22.10-3 85.10-3
29.10-3 130.10-3
32.10-3 120.10-3
50.10-3 120.10-3

III
43.10-3
60.10-3
70.10-3
75.10-3

I
0,5.10-3
0,5.10-3
1.10-3
0,5.10-3

L (ohm-1)
II
4,25.10-3
5.10-3
6.10-3
6,25.10-3

III
7,16.10-3
10.10-3
11,6.10-3
12,5.10-3

I
4.10-3
4.10-3
10.10-3
18.10-3

L (ohm-1)
II
7,3.10-3
9,6.10-3
10,6.10-3
16,6.10-3

III
17.10-3
26.10-3
24.10-3
24.10-3

Larutan BaCl2:
Larutan
BaCl2
0,10 M
0,25 M
0,50 M
1,00 M

V (volt)
I
II III
0.5 3
5
0.5 3
5
0.5 3
5
0.5 3
5

Larutan CH3COOH:
Larutan
CH3COOH
0,10 M
0,25 M
0,50 M
1,00 M

V (volt)
I
2
2
2
2

II
4
4
4
4

L (ohm-1)

i (ampere)
III
6
6
6
6

I
15.10-3
39.10-3
45.10-3
46.10-3

II
85.10-3
90.10-3
90.10-3
90.10-3

III
125.10-3
140.10-3
140.10-3
135.10-3

I
7,5.10-3
19,5.10-3
22,5.10-3
23.10-3

II
21,2.10-3
22,5.10-3
22,5.10-3
22,5.10-3

III
20,8.10-3
23,3.10-3
23,3.10-3
22,5.10-3

Larutan Gula:
Larutan
Gula
0,10 M
0,25 M
0,50 M
1,00 M

V (volt)
I
2
2
2
2

II
4
4
4
4

L (ohm-1)

i (ampere)
III
8
8
8
8

I
2.10-3
1,5.10-3
1,5.10-3
1,5.10-3

II
2,5.10-3
2,5.10-3
3.10-3
3,5.10-3

III
5.10-3
5,5.10-3
6,5.10-3
7.10-3

I
1.10-3
0,75.10-3
0,75.10-3
0,75.10-3

II
0,62.10-3
0,62.10-3
0,75.10-3
0,87.10-3

III
0,62.10-3
0,69.10-3
0,8.10-3
0,87.10-3

1.6 PEMBAHASAN
Pada praktikum Kimia Dasar II kali ini yang berjudul Daya Hantar Listrik
bertujuan untuk menentukan daya hantar listrik dari berbagai larutan, menentukan
pengaruh variasi besar potensial listrik terhadap daya hantar listriknya,
menentukan keelektrolitan larutan terhadap daya hantar listrik, dan menentukan
pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik. Praktikum ini dilakukan
di laboratorium kimia dasar Universitas Udayana.
Pada percobaan pertama, digunakan larutan NaCl, BaCl2, CH3COOH, dan gula
yang masing masing berkonsentrasi satu molar. Tegangan yang digunakan pada
larutan NaCl dan CH3COOH dimulai dari 2 volt, 4 volt, dan 6 volt. Sedangkan
untuk larutan BaCl2 dimulai dari 0.5 volt, 3 volt, dan 5 volt. Dan untuk larutan
gula dimulai dari 2 volt, 4 volt, dan 8 volt.
Dari hasil yang didapat, larutan NaCl dengan tegangan 2 volt memiliki daya
hantar listrik sebesar 0.5 x 10-3. Sedangkan pada larutan BaCl dengan tegangan 0.5
volt memiliki daya hantar listrik sebesar 18 x 10-3. Kemudian pada larutan
CH3COOH dengan tegangan 2 volt memiliki daya hantar listrik sebesar 23 x 10-3.
Dan pada larutan gula dengan tegangan 2 volt memiliki daya hantar listrik sebesar
0.75 x 10-3.
Dari data diatas dapat disimpulkan, larutan BaCl 2 memiliki daya hantar larutan
yang paling tinggi mengalirkan arus listrik dibandingkan dengan larutan lainnya.
Namun larutan CH3COOH memiliki daya hantar listrik lebih tinggi dibandingkan
dengan larutan NaCl, dari hasil yang didapat tidak sesuai dengan literatur dimana
larutan NaCl seharusnya lebih baik menghantarkan arus listrik dibandingkan
dengan larutan CH3COOH.
Pada teorinya menyatakan bahwa larutan BaCl 2 terionisasi lebih banyak dari
pada NaCl sehingga daya hantar listriknya lebih besar dari NaCl, ini dapat dilihat
pada reaksi ionisasi berikut yang menyatakan BaCl2 terionisasi menjadi 3 ion dan

NaCl menjadi 2 ion. Senyawa senyawa ionik yang dilarutkan didalam air
ternyata memiliki daya hantar listrik yang baik. Hal ini disebabkan senyawa ionik
tersusun atas ion ion dan ketika dilarutkan dalam air ion ion tersebut akan
langsung menyebar secara merata di dalam air.
Pada percobaan kedua digunakan larutan NaCl, BaCl 2, CH3COOH dan gula
masing masing memiliki konsentrasi yang berbeda yaitu 0.1 ; 0.25 M ; 0.5 ; 1.0
M. Setelah dihitung daya hantar listriknya didapatkan hasil yaitu peningkatan
daya hantar listrik pada larutan NaCl saat konsentrasi mula mula 0.1 M dengan
tegangan 2 V sebesar 0,5.10-3 ohm-1, tegangan 4 V sebesar 4,25.10-3 ohm-1 dan
tegangan 6 V sebesar 7,16.10-3 ohm-1. Untuk konsentrasi 0.25 M dengan tegangan
2 V sebesar 0,5.10-3 ohm-1, tegangan 4 V sebesar 5.10-3 ohm-1 dan tegangan 6 V
sebesar 10.10-3 ohm-1. Kemudian dengan konsentrasi 0.5 M dengan tegangan 2 V
sebesar 1.10-3 ohm-1, tegangan 4 V sebesar 6.10-3 ohm-1 dan tegangan 6 V sebesar
11,6.10-3 ohm-1. Dan pada konsentrasi 1 M dengan tegangan 2 V sebesar 0,5.10-3
ohm-1, tegangan 4 V sebesar 6,25.10-3 ohm-1 dan tegangan 6 V sebesar 12,5.10-3
ohm-1.
Hubungan daya hantar listrik dengan konsentrasi
0.02
0.01
Daya Hantar Listrik

2 Volt
4 Volt

0.01
0
0.1

6 Volt

0.25

0.5

Konsentrasi

Grafik 1. Hubungan daya hantar listrik dengan konsentrasi NaCl

Pada larutan BaCl2 diperoleh daya hantar listrik saat konsentrasi mula mula
0.1 M dengan tegangan 0.5 V sebesar 4.10-3 ohm-1, tegangan 3 V sebesar 7,3.10-3
ohm-1 dan tegangan 5 V sebesar 17.10-3 ohm-1. Untuk konsentrasi 0.25 M dengan
tegangan 0.5 V sebesar 4.10-3 ohm-1, tegangan 3 V sebesar 9,6.10-3 ohm-1 dan
tegangan 5 V sebesar 26.10-3 ohm-1. Kemudian dengan konsentrasi 0.5 M dengan
tegangan 0.5 V sebesar 10.10-3 ohm-1, tegangan 3 V sebesar 10,6.10-3 ohm-1 dan
tegangan 5 V sebesar 24.10-3 ohm-1. Dan pada konsentrasi 1 M dengan tegangan

0.5 V sebesar 18.10-3 ohm-1, tegangan 3 V sebesar 16,6.10-3 ohm-1 dan tegangan 5
V sebesar 24.10-3 ohm-1.
Hubungan daya hantar listrik dengan konsentrasi
0.03
0.03
0.02
0.02
Daya Hantar Listrik
0.01
0.01
0
0.1

0.5 Volt
3 Volt
5 Volt

0.25

0.5

Konsentrasi

Grafik 2. Hubungan daya hantar listrik dengan konsentrasi BaCl2

Selanjutnya pada larutan CH3COOH diperoleh daya hantar listrik saat


konsentrasi mula mula 0.1 M dengan tegangan 2 V sebesar 7,5.10-3 ohm-1,
tegangan 4 V sebesar 21,2.10-3 ohm-1 dan tegangan 6 V sebesar 20,8.10-3 ohm-1.
Untuk konsentrasi 0.25 M dengan tegangan 2 V sebesar 19,5.10 -3 ohm-1, tegangan
4 V sebesar 22,5.10-3 ohm-1 dan tegangan 6 V sebesar 23,3.10-3 ohm-1. Kemudian
dengan konsentrasi 0.5 M dengan tegangan 2 V sebesar 22,5.10 -3 ohm-1, tegangan
4 V sebesar 22,5.10-3 ohm-1 dan tegangan 6 V sebesar 23,3.10-3 ohm-1. Dan pada
konsentrasi 1 M dengan tegangan 2 V sebesar 23.10 -3 ohm-1, tegangan 4 V sebesar
22,5.10-3 ohm-1 dan tegangan 6 V sebesar 22,5.10-3 ohm-1.
Hubungan daya hantar listrik dengan konsentrasi
0.03
0.02
2 Volt

0.02

Daya Hantar Listrik 0.01

4 Volt

0.01

6 Volt

0
0.1

0.25

0.5

Konsentrasi

Grafik 3. Hubungan daya hantar listrik dengan konsentrasi CH3COOH

Dan pada larutan gula diperoleh daya hantar listrik saat konsentrasi mula
mula 0.1 M dengan tegangan 2 V sebesar 1.10-3 ohm-1, tegangan 4 V sebesar
0,62.10-3 ohm-1 dan tegangan 8 V sebesar 0,62.10-3 ohm-1. Untuk konsentrasi 0.25
M dengan tegangan 2 V sebesar 0,75.10-3 ohm-1, tegangan 4 V sebesar 0,62.10-3
ohm-1 dan tegangan 8 V sebesar 0,69.10-3 ohm-1. Kemudian dengan konsentrasi 0.5
M dengan tegangan 2 V sebesar 0,75.10-3 ohm-1, tegangan 4 V sebesar 0,75.10-3
ohm-1 dan tegangan 8 V sebesar 0,8.10-3 ohm-1. Dan pada konsentrasi 1 M dengan
tegangan 2 V sebesar 0,75.10-3 ohm-1, tegangan 4 V sebesar 0,87.10-3 ohm-1 dan
tegangan 8 V sebesar 0,87.10-3 ohm-1.
Hubungan daya hantar listrik dengan konsentrasi
0
0
0
0
Daya Hantar Listrik
0
0
0
0.1

2 Volt
4 Volt
8 Volt

0.25

0.5

Konsentrasi

Grafik 4. Hubungan daya hantar listrik dengan konsentrasi Gula

Setelah perhitungan total dilakukan terhadap daya hantar listrik masing


masing larutan NaCl, BaCl2, CH3COOH, dan gula didapatkan hasil bahwa larutan
BaCl2 memiliki daya hantar listrik paling tinggi kemudian larutan CH 3COOH,
NaCl dan gula memiliki daya hantar listrik paling rendah diantara keempat larutan
tersebut. Dalam teori menyatakan bahwa daya hantar listrik berbanding lurus
terhadap konsentrasi atau semakin besar konsentrasi suatu larutan maka semakin
besar pula daya hantar listriknya begitu juga sebaliknya. Dan semakin besar
tegangan yang diberikan maka semakin besar arus listrik yang dialirkan.
Adapun beberapa hal yang menyebabkan terjadinya beberapa penyimpangan
didalam praktikum ini seperti alat alat yang digunakan seperti power supply dan
amperemeter yang kurang bekerja secara maksimal, ketidaktelitian dalam melihat
jarum amperemeter dalam menentukan besar arus listrik yang ditimbulkan, serta
ketidakmurnian atau terkontaminasinya zat yang digunakan dalam percobaan zat
ini oleh udara maupun penyimpanan dalam waktu yang cukup lama.

1.7 KESIMPULAN
Adapun beberapa kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini yaitu :
1. Larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik merupakan larutan
yang bila telah terionisasi dengan air menghasilkan ion postif dan negatif yang
sering disebut dengan larutan elektrolit.
2. Daya hantar listrik berbanding lurus terhadap konsentrasi atau semakin besar
konsentrasi suatu larutan maka semakin besar pula daya hantar listriknya
begitu juga sebaliknya.
3. Larutan BaCl2 memiliki daya hantar larutan yang paling tinggi mengalirkan
arus listrik dibandingkan dengan larutan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Karim, Saeful dkk. 2009. Membuka Cakrawala Alam Sekitar . Jakarta.
Keenan, Kleinfelter, Wood. 1992. Kimia untuk Universitas Jilid 2 Edisi Keenam.
Jakarta : Erlangga.
Petrucci, Ralph H, 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3. Penerbit
Erlangga.
Seran, Emel. 2010. Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit1. Sumber : http://Wanibesak.
wordpress.com/2010/10/30/larutan-elektrolit-dan-nonelektrolit/.
Sida, Nurramadhani.A. 2011. Daya Hantar Listrik Larutan Senyawa Elektrolit dan
Non Elektrolit. Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Haluoleo Kendari.
Sudarmo, Unggul. 2004. Kimia Untuk SMA. Jakarta : Erlangga.
Tim Kimia Dasar. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II. Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.

LAMPIRAN
Percobaan I :
1. Bagaimanakah kemampuan larutan di atas dalam menghantarkan arus listrik?
Jawab :
Daya hantar listrik BaCl2 > CH3COOH > NaCl > Gula, Larutan BaCl2 dan
CH3COOH sangat baik dalam menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan NaCl
dan Gula tidak terlalu baik dalam menghantarkan arus listrik. Hal ini mungkin
disebabkan karena alat alat yang digunakan seperti power supply dan
amperemeter yang kurang bekerja secara maksimal, ketidaktelitian dalam melihat
jarum amperemeter dalam menentukan besar arus listrik yang ditimbulkan, serta
ketidakmurnian atau terkontaminasinya zat yang digunakan dalam percobaan zat
ini oleh udara maupun penyimpanan dalam waktu yang cukup lama.
Dalam literatur juga menunjukan, larutan NaCl merupakan larutan elektrolit
kuat yang dapat menghantarkan listrik dengan baik, dimana ion Na + dan Clterionisasi dengan sempurna dalam larutan, sedangkan larutan CH 3COOH
merupakan larutan elektrolit lemah, dimana kurang dapat menghantarkan listrik
dengan baik karena ion CH3COOH terurai sebagain menjadi CH3COO- dan H+.

Percobaan II :
1. Buatlah grafik yang menghubungkan daya hantar listrik terhadap konsentrasi dari
masing-masing larutan !
Jawab :
Hubungan daya hantar listrik dengan konsentrasi
0.02
0.01
Daya Hantar Listrik

2 Volt
4 Volt

0.01
0
0.1

6 Volt

0.25

0.5

Konsentrasi

Grafik 1. Hubungan daya hantar listrik dengan konsentrasi NaCl

Hubungan daya hantar listrik dengan konsentrasi


0.03
0.03
0.02
0.02
Daya Hantar Listrik
0.01
0.01
0
0.1

0.5 Volt
3 Volt
5 Volt

0.25

0.5

Konsentrasi

Grafik 2. Hubungan daya hantar listrik dengan konsentrasi BaCl2

Hubungan daya hantar listrik dengan konsentrasi


0.03
0.02
2 Volt

0.02

Daya Hantar Listrik 0.01

4 Volt

0.01

6 Volt

0
0.1

0.25

0.5

Konsentrasi

Grafik 3. Hubungan daya hantar listrik dengan konsentrasi CH3COOH

Hubungan daya hantar listrik dengan konsentrasi


0
0
0
0
Daya Hantar Listrik
0
0
0
0.1

2 Volt
4 Volt
8 Volt

0.25

0.5

Konsentrasi

Grafik 4. Hubungan daya hantar listrik dengan konsentrasi Gula

2. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik masing-masing


larutan di atas?
Jawab :
Ketika konsentrasi suatu larutan tinggi, maka akan semakin banyak jumlah
partikel yang terlarut didalamnya, sehingga akan lebih mudah menghantarkan arus
listrik. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi suatu larutan
maka nilai daya hantar listriknya juga semakin besar, begitu pula jika semakin
kecil konsentrasi larutannya maka nilai daya hantar listriknya juga semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai