0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
77 tayangan7 halaman
Lembar pengesahan praktikum elektrometri titrasi konduktometri ini berisi informasi tentang nama mahasiswa dan asisten praktikum, tujuan percobaan untuk menentukan konsentrasi sampel asam kuat melalui titik ekivalen titrasi, dasar teori tentang pengukuran konduktivitas larutan selama titrasi, serta alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan.
Lembar pengesahan praktikum elektrometri titrasi konduktometri ini berisi informasi tentang nama mahasiswa dan asisten praktikum, tujuan percobaan untuk menentukan konsentrasi sampel asam kuat melalui titik ekivalen titrasi, dasar teori tentang pengukuran konduktivitas larutan selama titrasi, serta alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan.
Lembar pengesahan praktikum elektrometri titrasi konduktometri ini berisi informasi tentang nama mahasiswa dan asisten praktikum, tujuan percobaan untuk menentukan konsentrasi sampel asam kuat melalui titik ekivalen titrasi, dasar teori tentang pengukuran konduktivitas larutan selama titrasi, serta alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan.
NIM : 08031281924048 ASISTEN : Agesta Fatimatuzzahro JURUSAN : Kimia HARI/TANGGAL : Rabu/10 Maret 2021
ASISTEN PRAKTIKAN
Agesta Fatimatuzzahro Tri Pebrianti
NIM : 08031281823105 NIM : 08031281924048
KOORDINATOR ASISTEN
Devi Indah Chairani
NIM : 08031181823103 LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTROMETRI I. Nomor Percobaan : 2 (Dua) II. Nama Percobaan : Titrasi Konduktometri III. Tujuan Percobaan : 3.1 Untuk mempelajari pengaruh penambahan basa kuat pada titrasi konduktometri antara asam kuat dengan basa kuat dan menentukan konsentrasi sampel asam kuat melalui titik ekivalen titrasi. IV. Dasar Teori Konduktivitas pada sebuah larutan elektrolit pada setiap temperatur hanya bergantung pada ion-ion yang ada dan konsentrasi ion-ion tersebut. Penambahan suatu elektrolit pada suatu larutan elektrolit lain yang memiliki volume tetap akan mempengaruhi hantaran larutan tersebut, tergantung dari ada atau tidaknya terjadi reaksi ionik. Jika tidak terjadi reaksi ionik maka konduktivitas akan naik , tapi bila terjadi reaksi ionik maka konduktivitas dapat naik atau turun. Hal tersebut juga akan terjadi bila pada suatu larutan basa ditambahkan pada larutan asam kuat. Konduktans akan turun disebabkan oleh penggantian ion hidrogen yang memiliki konduktivitas tinggi oleh kation lain yang memiliki konduktivitas yang lebih rendah. Metode konduktansi dapat digunakan untuk mengikuti reaksi titrasi jika terdapat perbedaan antara konduktansi cukup besar sebelum dan sesudah penambahan reagen dengan tetapan sel harus diketahui. Reaksi-reaksi pengendapan dan penggantian seperti titrasi NH4Cl +NaOH dapat dilaksanakan dengan konduktometri. Titrasi asam lemah terhadap basa lemah dapat dilakukan dengan metode konduktometri. Pada titik ekivalen hantaran akan turun pada tingkat yang paling rendah (Nugraha, 2008). Konduktometri merupakan metode untuk menganalisa larutan berdasarkan kemampuan ion dalam mengantarkan muatan listrik di antara dua elektroda. Ini berarti konduktometri adalah salah satu metode analisa elektrokimia di samping potentiometri, amperometri dan sebagainya. Didalam titrasi konduktometri kita akan mendapatkan beberapa kemudahan yang mungkin tidak kita dapatkan jika kita menggunakan dengan titrasi lainya, misal tidak menggunakan indikator, karena dalam titrasi konduktometri ini kita hanya mengukur daya hantar larutan. Jadi dalam titrasi konduktometri ini kita tidak perlu mencari titik ekivalen dengan melihat adanya perubahan warna. Walaupun demikian masih banyak kelemahan-kelamahan dalam titrasi konduktometri ini. Karena kita tahu bahwa dalam titrasi konduktometri hanya terbatas untuk larutan yang tergolong kedalam larutan elektrolit saja. Sedangkan untuk larutan non elektrolit tidak dapat menggunakan titrasi konduktometri. Titrasi konduktometri ini sangat berhubungan dengan daya hantar listrik, jadi juga akan berhubungan dengan adanya ion–ion dalam larutan yang berperan untuk menghantarkan arus listrik dalam larutan. Arus listrik ini tidak akan bisa melewati larutan yang tidak terdapat ion-ion, sehingga larutan non elektrolit tidak bisa menghantarkan arus listrik. Dalam titrasi konduktometri ini juga sangat berhubungan dengan konsentrasi dan temperatur dari larutan yang akan ditentukan daya hantarnya. Sehingga ikita harus menjaga temperatur larutan agar berada dalam keadaan konstan, sehingga kita dapat memebedakan perbedaan dari daya hantar larutan hanya berdasarkan perbedaan konsentrasi saja. Jika 2 temperatur berubah–ubah maka bisa saja konsentrasi yang besar seharusnya memilki daya hantar yang besar malah memiliki daya hantar yang kecil karena suhunya menurun. Sehingga ion-ion dalam larutan tidak dapat begerak dengan bebas (Susiani, 2008). V. Alat dan Bahan 5.1. Alat a. Batang Pengaduk b. Buret 10 ml c. Gelas piala 250 mL d. Gelas Ukur 100 mL e. Konduktometri f. Pengaduk Magnetik g. Pipet seukuran 25ml h. Sel daya hantar (elektroda) 5.2. Bahan a. Larutan Baku NaOH 0,2 M b. Larutan Sampel HCl c. Larutan KCl 0,1 M VI. Prosedur Percobaan Konduktometer
- dikalibrasi dengan KCl 0,1 M
- disiapkan sampel 25 ml HCl - dimasukkan ke gelas piala - ditambahkan 110 mL akuades
Larutan HCl
- diletakkan diatas stirer
- dihentikan pengadukan - dicelupkan elektroda - dicatat daya handar listrik - ditambah 1mL larutan NaOH - diaduk hingga homogen - dicatat nilai daya hantar larutan setiap penambahan 1 ml NaOH 0,2 M samapi 10 mL
Kurva Titrasi Konduktometri
VII. Tugas Pendahuluan 1. Dari data daya hantar pada pengenceran tak terhingga, perkirakan bentuk kurva titrasi konduktometri dari titrasi a. HCl dan NaOH b. HCl dan NH4OH Jawab : a. HCl dan NaOH
1/R
mL NaOH
b. HCl dan NH4OH
1/R
mL NH4OH Daftar Pustaka
Nugraha,O. 2008. MODUL ANALISIS KONDUKTOMETRI. Bandung: Dinas
Pendidikan
Susiani, E. 2014. Makalah Titrasi Konduktometri. (Online) https://docplayer.info
/58990256-Titrasi-konduktometri.html diakses pada 3 Maret 2021.