PRA DESAIN
Arah Y (Ly)
b
Arah X (Lx)
B) Data-data perancangan:
Data-Data Perencanaan
Dimensi Gedung
Jumlah Bentang dalam Arah Lebar = 2 buah
Jumlah Bentang dalam Arah Panjang = 4 buah
Lebar Bentang Pertama (a₁) = 7 m
Lebar Bentang Kedua (a₂) = 9 m
Panjang Tiap Bentang (b) = 6 m
Tinggi Dinding Lantai 1 (h₁) = 6 m
Tinggi Dinding Lantai 2 (h₂) = 3 m
Tinggi Dinding Lantai 3 (h₃) = 3 m
Kemiringan Atap (α) = 35 °
Data Baja
Mutu Baja = BJ-37
Tegangan Leleh Baja (fy) = 240 MPa
= 2447.32 kg/cm²
Tegangan Ultimit Baja (fu) = 370 MPa
= 3772.95 kg/cm²
Modulus Elastisitas Baja (E) = 200000 MPa
= 2039432 kg/cm²
Modulus Geser Baja (G) = 77200 MPa
= 787221 kg/cm²
Data Komponen Struktur Lainnya
Penutup atap
Jenis Penutup Atap = Spandek
Berat Penutup Atap (qpa) = 10 kg/cm²
Pelat Lantai
Tebal Plat (tp) = 0.12 m
Berat Jenis Plat (γp) = 2400 kg/cm³
Finishing
Berat Finishing (qf) = 100 kg/cm²
Plafon dan Mekanikal Elektrikal
Berat Plafond dan ME (qpme) = 20 kg/cm²
Plafon dan Penggantungan = 10 kg/cm²
Dinding
Berat Dinding (qdi) = 250 kg/cm²
Data Beban
Beban Hidup (Fungsi bangunan berdasarkan SNI 1727-2013)
Fungsi Ruang lantai 1 = kantor
Beban Hidup Lantai 1 = 2.4 kN/m²
Fungsi Ruang Lantai 2 = Ruang Kerja
Beban Hidup Lantai 2 = 2.4 kN/m²
Fungsi Ruang Lantai 3 = Aula
Beban Hidup Lantai 3 = 4.79 kN/m²
Beban Angin
Beban Angin (qw) = 36 kg/m²
Data Tambahan
Faktor Reduksi (ф) = 0.9 °
= 2,4 kN/m2 * 6 m
qU = 1,2 qD x 1,6 qL
= 61.416 kN/m
𝟏
Mu = × 𝒒𝑼 × 𝑳𝒙𝟐
𝟖
1
= × 61.416 × 92
8
= 621.837 kNm
2) Momen Nominal
𝑀𝑢
Mn =
∅
621,837 𝑘𝑁𝑚
=
0,9
= 690.93 kN/m
= 690930000.00 Nmm
𝑀𝑛 𝑀𝑛
Fy ≥ → Sx ≥
𝑆𝑥 𝑓𝑦
𝑀𝑛
Sx =
𝑓𝑦
690930000.00 𝑁𝑚𝑚
=
240
= 2878875.00 mm³
= 2878.88 cm³
Maka Shape factor (Kx) = 1.1 (Untuk penampang profil 1 atau WF)
Zx = Kx ∗ Sx
= 3166.76 𝑐𝑚³
𝑏
λf =
2(𝑡𝑓)
300 𝑚𝑚
= = 6,522
2(23)
𝐸
λpf = 0,38 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 0,38 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 10,970
𝐸
λrf = 1,00 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 1,00 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 28,868
Klasifikasi penampang untuk tekuk lokal berdasarkan nilai angka kelansingan adalah :
- Jika λf ≤ λpf , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang kompak
- Jika λpf < λf ≤ λrf , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang non
kompak
- Jika λf > λrf, Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang langsing
Karena didapat Nilai λf = 6,522 dan λpf = 10,970 , Maka :
λf ≤ λpf = 6,522 ≤ 10,970 → Penampang diklasifikasikan sebagai “Penampang
Kompak”
𝑑−2𝑡𝑓
λw =
𝑡𝑤
600 𝑚𝑚−2(23)
= = 39.571
14 𝑚𝑚
𝐸
λpw = 3,76 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 3,76 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 108.542
𝐸
λrw = 5,70 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 5,70 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 164.545
Klasifikasi penampang untuk tekuk lokal berdasarkan nilai angka kelansingan adalah :
- Jika λw ≤ λpw , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang kompak
- Jika λpw < λw ≤ λrw , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang non
kompak
- Jika λw > λrw, Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang langsing
Karena didapat Nilai λw = 39,571 dan λpw = 108.542, Maka :
λw ≤ λpw = 39,571 ≤ 108,54 → Penampang diklasifikasikan sebagai “Penampang
Kompak”
2) Kontrol Klasifikasi Komponen Untuk Tekuk Torsi Lateral
Beberapa parameter yang digunakan dalam kontrol klasifikasi komponen untuk
tekuk torsi lateral berdasarkan SNI 1729:2015 Bagian F2.2 , antara lain:
𝐿𝑥
Lb =
𝑛𝑏+1
9
Lb = = 2,25 m
3+1
𝐸
Lp = 1,76*ry √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= (1,76)(6,98cm) √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 354,632 cm = 3.546 m
0,7𝑓𝑦 2
2+6,76∗( )
√
+ √(𝑆𝑥∗ℎ𝑜)
𝐸 𝐽∗𝑐 𝐽∗𝑐 𝐸
Lr = 1,95 rts 0,7 𝑓𝑦 𝑆𝑥∗ℎ𝑜
Dimana,
- ho = d- tf = 600 mm – 23 mm = 577 mm
= 81.928 mm
- C = 1,00 (Untuk Penampang Profil H, I atau WF)
Maka,
0,7𝑓𝑦 2
𝐸
Lr = 1,95 rts 0,7 𝑓𝑦
√ 𝐽∗𝑐
+ √( 𝐽∗𝑐 )2+6,76∗( 𝐸
)
𝑆𝑥∗ℎ𝑜 𝑆𝑥∗ℎ𝑜
0,7∗240 𝑀𝑝𝑎 2
200000 𝑀𝑝𝑎
= 1,95(81.928) 0,7∗240 𝑀𝑝𝑎
√ (3040000 𝑚𝑚4 ∗1)
+ √( (3040000 𝑚𝑚4 ∗1) )2+6,76∗(200000 𝑀𝑝𝑎 )
3
4497000 𝑚𝑚 ∗577 𝑚𝑚 4497000 𝑚𝑚3 ∗577 𝑚𝑚
= 13.840
Lr = 14 m
Klasifikasi penampang untuk tekuk torsi lateral berdasarkan Panajng Tak Terkekang
adalah :
- Jika Lb ≤ Lp , Maka komponen diklasifikasikan sebagai komponen plastis
- Jika Lp < Lb ≤ Lr , Maka komponen diklasifikasikan sebagai komponen tekuk
torsi lateral inElastik (LTBi-InElastik)
- Jika Lb > Lr , Maka komponen diklasifikasikan sevagai komponen tekuk torsi
lateral elastik (LTB- Elastik)
Karena didapat Nilai Lb = 2,25 dan Lp = 3,546, Maka :
Lb ≤ Lp = 2,25 ≤ 3.546 → Penampang diklasifikasikan sebagai “Komponen Plastis”
Beban Pas.Dinding Bata (qD di) : diasumsikan termasuk berat sendiri balok
= Berat Dinding (qd) x (Tinggi Dinding Lt 2 –
Tinggi Profil Balok (d))
= (250 kg/m3) * (3 m – 0,6 m)
= 600 kg/m
2) Beban Hidup
qL = 14,4 kN/m
qU = 1,2 qD x 1,6 qL
F) Kontrol Momen
1) Momen Ultimate
Lebar Bentang terpanjang (Lx) =9m
𝟏
Mu = × 𝒒𝑼 × 𝑳𝒙𝟐
𝟖
1
= × 6166 × 92
8
= 62426.7 kg.m
KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 11
STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9
Mn = fy * Zx Profil
= 111384.83 Kg.m
3) Kontrol
KONTROL MOMEN
𝑀𝑢
<1
ɸ Mn
62426.7 kg. m
<1
111384.83 Kg. m
𝟎. 𝟓𝟔 <𝟏 AMAN
B) Pembebanan:
1) Beban Mati:
Tebal plat = 12 cm = 0.12 m (diambil tebal plat minimum)
Pasangan dinding bata = 250 kg/m2
Finishing = 100 kg/m2
Plafon & ME = 20 kg/m2
Berat volume beton (Wc) = 2400 kg/m3
= 4,79 kN/m2 * 6 m
qU = 1,2 qD x 1,6 qL
= 84.36 kN/m
𝟏
Mu = × 𝒒𝑼 × 𝑳𝒙𝟐
𝟖
1
= × 84.36 × 92
8
= 854.145 kNm
2) Momen Nominal
𝑀𝑢
Mn =
∅
854.145 𝑘𝑁𝑚
=
0,9
= 949.05 kN/m
= 949050000.00 Nmm
𝑀𝑛 𝑀𝑛
Fy ≥ → Sx ≥
𝑆𝑥 𝑓𝑦
𝑀𝑛
Sx =
𝑓𝑦
949050000.00 𝑁𝑚𝑚
=
240
= 3954375.00 mm³
= 3954.375 cm³
Maka Shape factor (Kx) = 1.1 (Untuk penampang profil 1 atau WF)
Zx = Kx ∗ Sx
= 4349.81 𝑐𝑚³
𝑏
λf =
2(𝑡𝑓)
300 𝑚𝑚
= = 6,522
2(23)
𝐸
λpf = 0,38 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 0,38 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 10,970
𝐸
λrf = 1,00 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 1,00 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 28,868
Klasifikasi penampang untuk tekuk lokal berdasarkan nilai angka kelansingan adalah :
- Jika λf ≤ λpf , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang kompak
- Jika λpf < λf ≤ λrf , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang non
kompak
- Jika λf > λrf, Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang langsing
Karena didapat Nilai λf = 6,522 dan λpf = 10,970 , Maka :
λf ≤ λpf = 6,552 ≤ 10,970 → Penampang diklasifikasikan sebagai “Penampang
Kompak”
𝑑−2𝑡𝑓
λw =
𝑡𝑤
600 𝑚𝑚−2(23)
= = 39.571
14 𝑚𝑚
𝐸
λpw = 3,76 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 3,76 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 108.542
𝐸
λrw = 5,70 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 5,70 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 164.545
Klasifikasi penampang untuk tekuk lokal berdasarkan nilai angka kelansingan adalah :
- Jika λw ≤ λpw , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang kompak
- Jika λpw < λw ≤ λrw , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang non
kompak
- Jika λw > λrw, Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang langsing
Karena didapat Nilai λw = 39,571 dan λpw = 108.542, Maka :
λw ≤ λpw = 39,571 ≤ 108,54 → Penampang diklasifikasikan sebagai “Penampang
Kompak”
2) Kontrol Klasifikasi Komponen Untuk Tekuk Torsi Lateral
Beberapa parameter yang digunakan dalam kontrol klasifikasi komponen untuk
tekuk torsi lateral berdasarkan SNI 1729:2015 Bagian F2.2 , antara lain:
Panjang Tak Terkekang
𝐿𝑥
Lb =
𝑛𝑏+1
9
Lb = = 2,25 m
3+1
𝐸
Lp = 1,76*ry √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= (1,76)(6,98cm) √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 354,632 cm = 3.546 m
0,7𝑓𝑦 2
2+6,76∗( )
√
+ √(𝑆𝑥∗ℎ𝑜)
𝐸 𝐽∗𝑐 𝐽∗𝑐 𝐸
Lr = 1,95 rts 0,7 𝑓𝑦 𝑆𝑥∗ℎ𝑜
Dimana,
- ho = d- tf = 600 mm – 23 mm = 577 mm
= 81.928 mm
0,7𝑓𝑦 2
𝐸
Lr = 1,95 rts 0,7 𝑓𝑦
√ 𝐽∗𝑐
+ √( 𝐽∗𝑐 )2+6,76∗( 𝐸
)
𝑆𝑥∗ℎ𝑜 𝑆𝑥∗ℎ𝑜
0,7∗240 𝑀𝑝𝑎 2
2+6,76∗( )
√ (3040000 𝑚𝑚4 ∗1) (3040000 𝑚𝑚4 ∗1)
+ √(4497000 𝑚𝑚3 ∗577 𝑚𝑚)
200000 𝑀𝑝𝑎 200000 𝑀𝑝𝑎
= 1,95(81.928) 0,7∗240 𝑀𝑝𝑎 4497000 𝑚𝑚3 ∗577 𝑚𝑚
= 13.840
Lr = 14 m
Klasifikasi penampang untuk tekuk torsi lateral berdasarkan Panajng Tak Terkekang
adalah :
- Jika Lb ≤ Lp , Maka komponen diklasifikasikan sebagai komponen plastis
- Jika Lp < Lb ≤ Lr , Maka komponen diklasifikasikan sebagai komponen tekuk
torsi lateral inElastik (LTBi-InElastik)
- Jika Lb > Lr , Maka komponen diklasifikasikan sevagai komponen tekuk torsi
lateral elastik (LTB- Elastik)
Beban Plat Lantai (qD p) = 1728 kg/m (sama dgn perhitungan sebelumnya)
Berat Finishing (qD f) = 600 kg/m (sama dgn perhitungan sebelumnya)
Berat Plafon & ME (qD pme) = 120 kg/m (sama dgn perhitungan sebelumnya)
Beban Pas.Dinding Bata (qD di) : diasumsikan termasuk berat sendiri balok
= Berat Dinding (qd) x (Tinggi Dinding Lt 3 –
Tinggi Profil Balok (d))
= (250 kg/m3) * (3 m – 0,6 m)
= 600 kg/m
2) Beban Hidup
qL = 28,74 kN/m
qU = 1,2 qD x 1,6 qL
F) Kontrol Momen
1) Momen Ultimate
Lebar Bentang terpanjang (Lx) =9m
𝟏
Mu = × 𝒒𝑼 × 𝑳𝒙𝟐
𝟖
1
= 𝑥 8460 × 92
8
= 85657.5 kg.m
Mn = fy * Zx Profil
= 111384.83 Kg.m
3) Kontrol
KONTROL MOMEN
𝑀𝑢
<1
ɸ Mn
85426.65 kg. m
<1
111384.83 Kg. m
𝟎. 𝟕𝟕 <𝟏 AMAN
KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 22
STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9
2) Beban Hidup
Pada perhitungan lt.1 koefisien fungsi bangunan yang digunakan yaitu koefisien
pada lt.2 Berdasarkan SNI 1727-2013, beban hidup untuk fungsi bangunan lt.2 :
Ruang Kerja = 2,4 kN/m2
Sehingga qL dapat dihitung sebagai berikut :
= 2,4 kN/m2 * 8 m
qU = 1,2 qD x 1,6 qL
= 78.888 kN/m
𝟏
Mu = × 𝒒𝑼 × 𝑳𝒚𝟐
𝟖
1
= × 78.888 × 62
8
= 354.996 kNm
2) Momen Nominal
𝑀𝑢
Mn(Lantai 1) =
∅
354.996 𝑘𝑁𝑚
=
0,9
= 394.44 kN/m
= 394440000 Nmm
𝑀𝑛 𝑀𝑛
Fy ≥ → Sx ≥
𝑆𝑥 𝑓𝑦
𝑀𝑛
Sx =
𝑓𝑦
394440000 𝑁𝑚𝑚
=
240
= 1643500.00 mm³
= 1643.5 cm³
Maka Shape factor (Kx) = 1.1 (Untuk penampang profil 1 atau WF)
Zx = Kx ∗ Sx
= 1494.091 𝑐𝑚³
𝑏
λf =
2(𝑡𝑓)
300 𝑚𝑚
= = 6,522
2(23)
𝐸
λpf = 0,38 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 0,38 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 10,970
𝐸
λrf = 1,00 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 1,00 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 28,868
Klasifikasi penampang untuk tekuk lokal berdasarkan nilai angka kelansingan adalah :
- Jika λf ≤ λpf , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang kompak
- Jika λpf < λf ≤ λrf , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang non
kompak
- Jika λf > λrf, Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang langsing
Karena didapat Nilai λf = 6,522 dan λpf = 10,970 , Maka :
λf ≤ λpf = 6,522 ≤ 10,970 → Penampang diklasifikasikan sebagai “Penampang
Kompak”
𝑑−2𝑡𝑓
λw =
𝑡𝑤
600 𝑚𝑚−2(23)
= = 39.571
14 𝑚𝑚
𝐸
λpw = 3,76 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 3,76 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 108.542
𝐸
λrw = 5,70 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 5,70 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 164.545
Klasifikasi penampang untuk tekuk lokal berdasarkan nilai angka kelansingan adalah :
- Jika λw ≤ λpw , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang kompak
- Jika λpw < λw ≤ λrw , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang non
kompak
- Jika λw > λrw, Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang langsing
Karena didapat Nilai λw = 39.571 dan λpw = 108.542, Maka :
λw ≤ λpw = 39.571≤ 108,54 → Penampang diklasifikasikan sebagai “Penampang
Kompak”
2) Kontrol Klasifikasi Komponen Untuk Tekuk Torsi Lateral
Beberapa parameter yang digunakan dalam kontrol klasifikasi komponen untuk
tekuk torsi lateral berdasarkan SNI 1729:2015 Bagian F2.2 , antara lain:
𝐿𝑦
Lb =
𝑛𝑏+1
6
Lb = =2m
3+1
𝐸
Lp = 1,76*ry √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= (1,76)(6,98cm) √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 354,632 cm = 3.546 m
0,7𝑓𝑦 2
2+6,76∗( )
√
+ √(𝑆𝑥∗ℎ𝑜)
𝐸 𝐽∗𝑐 𝐽∗𝑐 𝐸
Lr = 1,95 rts 0,7 𝑓𝑦 𝑆𝑥∗ℎ𝑜
Dimana,
- ho = d- tf = 600 mm – 23 mm = 577 mm
= 81.928 mm
- C = 1,00 (Untuk Penampang Profil H, I atau WF)
Maka,
0,7𝑓𝑦 2
𝐸
Lr = 1,95 rts 0,7 𝑓𝑦
√ 𝐽∗𝑐
+ √( 𝐽∗𝑐 )2+6,76∗( 𝐸
)
𝑆𝑥∗ℎ𝑜 𝑆𝑥∗ℎ𝑜
0,7∗240 𝑀𝑝𝑎 2
200000 𝑀𝑝𝑎
= 1,95(81.928) 0,7∗240 𝑀𝑝𝑎
√ (3040000 𝑚𝑚4 ∗1)
+ √( (3040000 𝑚𝑚4 ∗1) )2+6,76∗(200000 𝑀𝑝𝑎 )
3
4497000 𝑚𝑚 ∗577 𝑚𝑚 4497000 𝑚𝑚3 ∗577 𝑚𝑚
= 13.840
Lr = 14 m
Klasifikasi penampang untuk tekuk torsi lateral berdasarkan Panajng Tak Terkekang
adalah :
- Jika Lb ≤ Lp , Maka komponen diklasifikasikan sebagai komponen plastis
- Jika Lp < Lb ≤ Lr , Maka komponen diklasifikasikan sebagai komponen tekuk
torsi lateral inElastik (LTBi-InElastik)
- Jika Lb > Lr , Maka komponen diklasifikasikan sevagai komponen tekuk torsi
lateral elastik (LTB- Elastik)
Karena didapat Nilai Lb = 2 dan Lp = 3.546 m, Maka :
Lb ≤ Lp = 2 ≤ 3.546 → Penampang diklasifikasikan sebagai “Komponen Plastis”
Beban Pas.Dinding Bata (qD di) : diasumsikan termasuk berat sendiri balok
= Berat Dinding (qd) x (Tinggi Dinding Lt 2 –
Tinggi Profil Balok (d))
= (250 kg/m3) * (3 m – 0,6 m)
= 600 kg/m
= 40,34 kN/m
2) Beban Hidup
qL = 19,20 kN/m
qU = 1,2 qD x 1,6 qL
4) Momen Ultimate
Lebar Bentang (Ly) =6m
𝟏
Mu = × 𝒒𝑼 × 𝑳𝒚𝟐
𝟖
1
= × 7890 × 62
8
= 35607.6 kg.m
Mn = fy * Zx Profil
= 111384.83 Kg.m
6) Kontrol
KONTROL MOMEN
𝑀𝑢
<1
ɸ Mn
35607.6 kg. m
<1
111384.83 Kg. m
𝟎. 𝟑𝟐 <𝟏 AMAN
Beban Plafon & ME (qD pme) = Berat Plafon & ME x Lebar Tinjauan
= 20 kg/m2 * 8 m
= 160 kg/m
2) Beban Hidup
Pada perhitungan lt.2 koefisien fungsi bangunan yang digunakan yaitu koefisien
pada lt.3 Berdasarkan SNI 1727-2013, beban hidup untuk fungsi bangunan lt.3 :
Aula = 4,79 kN/m2
Sehingga qL dapat dihitung sebagai berikut :
= 4,79 kN/m2 * 8 m
qU = 1,2 qD x 1,6 qL
= 109.48 kN/m
1) Momen Ultimate
𝟏
Mu = × 𝒒𝑼 × 𝑳𝒚𝟐
𝟖
1
= × 109.48 × 62
8
= 492.66 kNm
2) Momen Nominal
𝑀𝑢
Mn(Lantai 1) =
∅
492.66 𝑘𝑁𝑚
=
0,9
= 547.40 kN/m
= 547400000 Nmm
𝑀𝑛 𝑀𝑛
Fy ≥ → Sx ≥
𝑆𝑥 𝑓𝑦
𝑀𝑛
Sx =
𝑓𝑦
547400000 𝑁𝑚𝑚
=
240
= 2280833.33 mm³
= 2280.833 cm³
Maka Shape factor (Kx) = 1.1 (Untuk penampang profil 1 atau WF)
Zx = Kx ∗ Sx
= 2073.485 𝑐𝑚³
𝑏
λf =
2(𝑡𝑓)
300 𝑚𝑚
= = 6,522
2(23)
𝐸
λpf = 0,38 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 0,38 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 10,970
𝐸
λrf = 1,00 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 1,00 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 28,868
Klasifikasi penampang untuk tekuk lokal berdasarkan nilai angka kelansingan adalah :
- Jika λf ≤ λpf , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang kompak
- Jika λpf < λf ≤ λrf , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang non
kompak
- Jika λf > λrf, Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang langsing
Karena didapat Nilai λf = 6,522 dan λpf = 10,970 , Maka :
λf ≤ λpf = 6,522 ≤ 10,970 → Penampang diklasifikasikan sebagai “Penampang
Kompak”
𝑑−2𝑡𝑓
λw =
𝑡𝑤
600 𝑚𝑚−2(23)
= = 39.571
14 𝑚𝑚
𝐸
λpw = 3,76 √
𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 3,76 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 108.542
𝐸
λrw = 5,70 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 5,70 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 164.545
Klasifikasi penampang untuk tekuk lokal berdasarkan nilai angka kelansingan adalah :
- Jika λw ≤ λpw , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang kompak
- Jika λpw < λw ≤ λrw , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang non
kompak
- Jika λw > λrw, Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang langsing
Karena didapat Nilai λw = 39.571 dan λpw = 108.542, Maka :
λw ≤ λpw = 39.571 ≤ 108,54 → Penampang diklasifikasikan sebagai “Penampang
Kompak”
2) Kontrol Klasifikasi Komponen Untuk Tekuk Torsi Lateral
Beberapa parameter yang digunakan dalam kontrol klasifikasi komponen untuk
tekuk torsi lateral berdasarkan SNI 1729:2015 Bagian F2.2 , antara lain:
Panjang Tak Terkekang
𝐿𝑦
Lb =
𝑛𝑏+1
6
Lb = =2m
3+1
𝐸
Lp = 1,76*ry √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= (1,76)(6,98cm) √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 354,632 cm = 3.546 m
0,7𝑓𝑦 2
2+6,76∗( )
√
+ √(𝑆𝑥∗ℎ𝑜)
𝐸 𝐽∗𝑐 𝐽∗𝑐 𝐸
Lr = 1,95 rts 0,7 𝑓𝑦 𝑆𝑥∗ℎ𝑜
Dimana,
- ho = d- tf = 600 mm – 23 mm = 577 mm
= 81.928 mm
- C = 1,00 (Untuk Penampang Profil H, I atau WF)
Maka,
0,7𝑓𝑦 2
𝐸
Lr = 1,95 rts 0,7 𝑓𝑦
√ 𝐽∗𝑐
+ √( 𝐽∗𝑐 )2+6,76∗( 𝐸
)
𝑆𝑥∗ℎ𝑜 𝑆𝑥∗ℎ𝑜
0,7∗240 𝑀𝑝𝑎 2
200000 𝑀𝑝𝑎
= 1,95(81.928) 0,7∗240 𝑀𝑝𝑎
√ (3040000 𝑚𝑚4 ∗1)
+ √( (3040000 𝑚𝑚4 ∗1) )2+6,76∗(200000 𝑀𝑝𝑎 )
3
4497000 𝑚𝑚 ∗577 𝑚𝑚 4497000 𝑚𝑚3 ∗577 𝑚𝑚
= 13.840
Lr = 14 m
Klasifikasi penampang untuk tekuk torsi lateral berdasarkan Panajng Tak Terkekang
adalah :
- Jika Lb ≤ Lp , Maka komponen diklasifikasikan sebagai komponen plastis
- Jika Lp < Lb ≤ Lr , Maka komponen diklasifikasikan sebagai komponen tekuk
torsi lateral inElastik (LTBi-InElastik)
- Jika Lb > Lr , Maka komponen diklasifikasikan sevagai komponen tekuk torsi
lateral elastik (LTB- Elastik)
Karena didapat Nilai Lb = 2 dan Lp = 3.546, Maka :
Lb ≤ Lp = 2 ≤ 3.546 → Penampang diklasifikasikan sebagai “Komponen Plastis”
Beban Pas.Dinding Bata (qD di) : diasumsikan termasuk berat sendiri balok
= Berat Dinding (qd) x (Tinggi Dinding Lt 2 –
Tinggi Profil Balok (d))
= (250 kg/m3) * (3 m – 0,6 m)
= 600 kg/m
= 40,34 kN/m
2) Beban Hidup
qL = 38,20 kN/m
qU = 1,2 qD x 1,6 qL
4) Momen Ultimate
Lebar Bentang (Ly) =6m
𝟏
Mu = × 𝒒𝑼 × 𝑳𝒚𝟐
𝟖
1
= × 10949 × 62
8
= 49374 kg.m
Mn = fy * Zx Profil
= 111384.83 Kg.m
6) Kontrol
KONTROL MOMEN
𝑀𝑢
<1
ɸ Mn
49374 𝑘𝑔. 𝑚
<1
111384.83 Kg. m
𝟎. 𝟒𝟒 < 𝟏 AMAN
Luas Tinjauan
Luas Tinjauan = Panjang Tinjauan x Lebar Tinjauan = 6 m x 8 m = 48 m
B) Perencanaan Dimensi Kolom
Dalam perencanaan dimensi kolom, akan digunakan profil berdasarkan tabel profil baja
oleh “Continental Steel Pte Ltd 2006” di halaman lampiran, yaitu profil WF 600 × 300
dengan data-data sebagai berikut :
𝑏
λf =
2(𝑡𝑓)
300 𝑚𝑚
= = 6,522
2(23)
𝐸
λpf = 0,38 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 0,38 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 10,970
𝐸
λrf = 1,00 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 1,00 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 28,868
Klasifikasi penampang untuk tekuk lokal berdasarkan nilai angka kelansingan adalah :
- Jika λf ≤ λpf , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang kompak
- Jika λpf < λf ≤ λrf , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang non
kompak
- Jika λf > λrf, Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang langsing
Karena didapat Nilai λf = 6,522 dan λpf = 10,970 , Maka :
λf ≤ λpf = 6,522 ≤ 10,970 → Penampang diklasifikasikan sebagai “Penampang
Kompak”
𝑑−2𝑡𝑓
λw =
𝑡𝑤
600 𝑚𝑚−2(23)
= = 39.571
14 𝑚𝑚
𝐸
λpw = 3,76 √
𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 3,76 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 108.542
𝐸
λrw = 5,70 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 5,70 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 164.545
𝑏
λf =
2(𝑡𝑓)
300 𝑚𝑚
= = 6,522
2(23)
𝐸
λpf = 0,56 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 0,56 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 16.17
Klasifikasi penampang untuk tekuk lokal kondisi tekan berdasarkan nilai angka
kelangsingan adalah:
𝑑−2𝑡𝑓
λw =
𝑡𝑤
600 𝑚𝑚−2(23)
= = 39.571
14 𝑚𝑚
𝐸
λpw = 1,49 √𝑓𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 1,49 √ 240 𝑀𝑝𝑎
= 43.01
Klasifikasi penampang untuk tekuk lokal kondisi tekan berdasarkan nilai angka
kelangsingan adalah:
𝐾∗𝐿
λb =
𝑟𝑚𝑖𝑛
(0,5)(3000)
= = 39.571
69,8
𝜋2 𝐸
fe =
(λb )2
= 4269.90 Mpa
𝐸
λr = 4,71√𝑓
𝑦
200000 𝑀𝑝𝑎
= 4,71√ 240 𝑀𝑝𝑎
= 135.966
𝑓𝑦 240 𝑀𝑝𝑎
=
𝑓𝑒 4269.90 𝑀𝑝𝑎
= 0.0562
Klasifikasi tekuk lentur berdasarkan nilai angka kelangsingan atau nilai fy / fe adalah:
- Jika λb ≤ λr atau fy / fe ≤ 2,25, maka profil kolom mengalami tekuk lentur inelastis,
dimana tegangan kritis tekuk lentur dihitung dengan menggunakan rumus:
𝑓𝑦
fcr1 = 0,658 𝑓𝑒 . 𝑓𝑦
- Jika λb > λr atau fy / fe > 2,25, maka profil kolom mengalami tekuk lentur elastis,
dimana tegangan kritis tekuk lentur dihitung dengan menggunakan rumus :
fcr1 = 0,877 𝑓𝑒
Jadi :
200000 𝑀𝑝𝑎
( )
fcr1 = 0,658 4269.90 𝑀𝑝𝑎 (240 𝑀𝑝𝑎)
= 234.95 Mpa
𝜋2 𝐸.𝐶𝑤 1
fe = [ (𝐾 .𝐿)2
+ 𝐺. 𝐽] 𝐼
2 𝑥 +𝐼𝑦
13
(3,14)2 (200000 𝑀𝑝𝑎∗0,862 𝑥 10 ) 1
=[ 2 + (77200)(3040000)] 1336000000+105700000
(0,5∗3000)
= 5402.88 Mpa
𝑓𝑦 240 𝑀𝑝𝑎
=
𝑓𝑒 5402.88 𝑀𝑝𝑎
= 0.0444
- Jika fy / fe ≤ 2,25, maka profil kolom mengalami tekuk torsi inelastis, dimana
tegangan kritis tekuk torsi dihitung dengan menggunakan rumus:
𝑓𝑦
fcr2 = 0,658 𝑓𝑒 . 𝑓𝑦
- Jika fy / fe > 2,25, maka profil kolom mengalami tekuk torsi elastis, dimana tegangan
kritis tekuk torsi dihitung dengan menggunakan rumus:
fcr2 = 0,877 𝑓𝑒
Karena fy / fe = = 0.0444 ≤ 2,25, maka profil kolom mengalami tekuk torsi inelastis. Dengan
demikian, tegangan kritis tekuk lentur dihitung dengan menggunakan rumus yang pertama,
yaitu:
𝑓𝑦
fcr2 = 0,658 𝑓𝑒 . 𝑓𝑦
Jadi,
200000 𝑀𝑝𝑎
( )
fcr2 = 0,658 5402.88 𝑀𝑝𝑎 (240 𝑀𝑝𝑎)
= 236.00 Mpa
Berdasarkan hasil perhitungan tegangan kritis di atas, maka didapatkan nilai tegangan
kritis untuk beberapa kondisi sebagai berikut:
- Tegangan kritis tekuk lentur (fcr1) = 234.95 Mpa
- Tegangan kritis tekuk puntir / torsi (fcr2) = 236.00 Mpa
Dalam perhitungan kuat tekan nominal, digunakan nilai fcr yang terkecil, yaitu:
E) Pembebanan
1) Beban Mati:
Tebal plat = 12 cm = 0.12 m (diambil tebal plat minimum)
Pasangan dinding bata = 250 kg/m2
Finishing = 100 kg/m2
Plafon & ME = 20 kg/m2
Berat volume beton (Wc) = 2400 kg/m
Luas Tinjauan = Panjang Tinjauan x Lebar Tinjauan
=6 x 8 = 48 m2
Berat Balok Profil melintang/Balok Arah X (qBx) = 170 kg/m
Berat Balok Profil memanjang/Balok Arah Y (qBy) = 170 kg/m
Beban Plafon & ME (PD pme) = Berat Plafon & ME x Luas Tinjauan
= 20 kg/m2 * 48 m2
= 960 kg
2) Beban Hidup
Pada perhitungan lt.2 koefisien fungsi bangunan yang digunakan yaitu koefisien
pada lt.3 Berdasarkan SNI 1727-2013, beban hidup untuk fungsi bangunan lt.3 :
Aula = 4,79 kN/m2 = 488.44 kg/m2
Sehingga qL dapat dihitung sebagai berikut :
= 488.44 kg/m2 * 48 m2
= 23445.32 kg
qU = 1,2 qD x 1,6 qL
= 63869.30 kg
F) Pembebanan