Anda di halaman 1dari 27

STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

PRA DESAIN

A. Desain Dimensi Balok


Profil balok akan ditinjau dalam dua
arah, yaitu arah x dan y

Arah Y (Ly)
Arah X (Lx) b

Data-data perancangan:

Mutu Baja: BJ-37

 Lantai 1 =6m
a
- fy = 240 MPa

 Lantai 2 =3m -ϕ = 0.9

 Lantai 3 =3m - fu = 370 Mpa

 b1,b2,b3,b4= 6 m

 Ly =6m

 Lx =9m

 a1 =7m

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 1


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

 a2 =9m

 Lebar Tinjauan = (b1 + b2)/2 = 6 m

BALOK MELINTANG (BALOK ARAH X)

Balok Arah sumbu x antara lantai 1 dan lantai 2

A) Panjang Tinjauan dan Lebar Bentang

Untuk gambar daerah tinjauan balok melintang dapat dilihat pada gambar halaman
sebelumnya. Berdasarkan gambar tersebut maka panjang tinjauan untuk pembebanan
pada balok adalah

b+b 6 m+6 m
Panjang Tinjauan = = =6 m
2 2

Sedangkan lebar bentang terpanjang (Lx) adalah :

Lx = Diambil nilai maksimal antara lebar bentang pertama dan lebar bentang kedua

Lebar Bentang Pertama (a₁) = 7m

Lebar Bentang Kedua (a₂) = 9m

Jadi Lx
Berat di ambil
Plat Lantai= 9 m = Wc x Tebal Plat x Lbr Tinjauan
= 2400 kg/m3 * 0.12 m * 6 m
B) Pembebanan:
= 1728 kg/m

1) Beban Mati:
Berat Pas.Dinding Bata = Pasangan Dinding Bata x h Lt.1
2
 Tebal plat ==250 kg/m
12 cm *6m
= 0.12 m (diambil tebal plat minimum)
= 1500 kg/m2
 Pasangan dinding bata = 250 kg/m
 Finishing
Berat Finishing ==Finishing
100 kg/m2x Lebar Tinjauan
 Plafon & ME ==100 kg/m22 * 6 m
20 kg/m
= 600 kg/m
 Berat volume beton (Wc) = 2400 kg/m3

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 2


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9
Berat Plafon & ME = Plafon & Penggantung x Lebar Tinjauan
= 20 kg/m2 * 6 m
= 120 kg/m

Total (qD) = 3948 kg/m


= 39.48 kN/m
2) Beban Hidup
Berdasarkan SNI 1727-2013, beban hidup untuk fungsi bangunan :
 Kantor = 2,4 kN/m2
Sehingga qL dapat dihitung sebagai berikut :

qL = Fungsi Bangunan Lt.1 x Lebar Tinjauan

= 2,4 kN/m2 * 6 m

= 14,4 kN/m = 1440 kg/m


3) Kombinasi Beban Terfaktor (qU)

qU = 1,2 qD x 1,6 qL

= (1,2 * 39.48)*(1,6 * 14,4)

= 70,416 kN/m

C) Perencanaan Dimensi Balok

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 3


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

Direncanakan balok dengan klasifikasi penampang yaitu penampang kompak dan


klasifikasi komponen yaitu komponen plastis

1) Momen Ultimate

1 2
Mu = × qU × Lx
8

1 2
= ×70,416 × 9
8

2) Momen Nominal

Mu
Mn =

712,962 kNm
=
0,9

= 792.18 kN/m

= 792180000.00 Nmm

3) Modulus Penampang Elastis

Berdasarkan rumus tegangan :

Mn Mn
Fy ≥ → Sx ≥
Sx fy

Maka modulus penampang elastis yang diperlukan adalah :

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 4


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

Mn
Sx = fy

792180000.00 Nmm
= 240

= 3300750.00 mm³

= 3300.75 cm³

4) Modulus Penampang Plastis

Zx = Kx * Sx

Maka Shape factor (Kx) = 1.1 (Untuk penampang profil 1 atau WF)

Maka Modulus penampang plastis minimum yang diperlukan adalah :


Zx = Kx ¿ Sx

= 1.1 * 3300.75 cm³

= 3630.83 cm ³

Berdasarkan hasil perhitungan pembebanan untuk balok melintang 1, maka


didapatkan modulus penampang elastis dan plastis minimum yang diperlukan
dalam desain penampang balok melintang 1, yaitu :

 Modulus Penampang Elastis (Sx) = 3300.75 cm³

 Modulus Penampang Plastis (Zx) = 3630.83 cm ³

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 5


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

Berdasarkan nilai modulus penampang diatas, maka diambil profil penampang


dengan nilai modulus penampang lebih besar dari nilai modulus penampang perlu.
Dalam hal ini akan digunakan profil berdasarkan tabel baja oleh “Continetal Steel
Pte Ltd 2006” di halaman lampiran, yaitu profil WF 600 x 300 dengan data – data
yang didapat sebagai berikut :

1) Dimensi, luas penampang, dan Berat Profil


- Lebar Profil (b) = 300 mm
- Tinggi Profil (h) = 600 mm
- Tebal Web (tw) = 12 mm
- Tebal Flange (tf) = 20 mm
- Luas Penampang Profil (A) = 192 cm2
- Berat Profil (W) = 151 kg/m
2) Momen Inersia, Modulud Penampang profil, dan Konstanta – konstanta
- Inersia terhadap sb.x (Ix) = 118100 cm4 = 1181000000 mm4
- Inersia terhadap sb.y (Iy) = 9025 cm4 = 90250000 mm4
- Konstanta Torsi (J) = 241 cm4 = 2410000 mm4
- Konstanta Pembengkokan (Cw) = 7,28 dm6 = 7280000000000 mm6
- Sx = 4018 cm3 = 4018000 mm3
- Sy = 602 cm3 = 602000 mm3
- Zx = 4489 cm3 = 4489000 mm3
- Zy = 928 cm3 =
928000 mm4

3) Jari – jari Girasi


- rx = 24,8 cm = 248 mm
- ry = 6,85 cm = 68,5 mm

D) Kontrol Penampang Profil Baja

Dalam melakukan kontrol penampang profil balok baja, digunakan standar SNI 1729:2015
tentang “Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural” yang terbagi atas dua bagian
antara lain sebagai berikut :

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 6


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

1) Kontrol Klasifikasi Penampang Untuk Tekuk Lokal

a) Tekuk Lokal Sayap (Flange)

Beberapa parameter yang digunakan dalam kontrol klasifikasi penampang untuk


tekuk lokal sayap berdasarkan SNI 1729 2015

Tabel B4.ib Kasus 10 antara lain

 Angka Kelansingan Sayap

b
λf =
2( tf )

300 mm
= 2(20)
= 7,5

 Batasan Kelangsingan Sayap (Kompak/Non Kompak)

λpf = 0,38
√ E
fy

= 0,38
√ 200000 Mpa
240 Mpa
= 10,970

 Batasan Kelangsingan Sayap (Non Kompak/Langsing)

λrf = 1,00
√ E
fy

= 1,00

200000 Mpa
240 Mpa
= 28,868
Klasifikasi penampang untuk tekuk lokal berdasarkan nilai angka kelansingan adalah :
- Jika λf ≤ λpf , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang kompak
- Jika λpf < λf ≤ λrf , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang non
kompak
- Jika λf > λrf, Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang langsing

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 7


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

Karena didapat Nilai λf = 7,5 dan λpf = 10,970 , Maka :


λf ≤ λpf = 7,5 ≤ 10,970 → Penampang diklasifikasikan sebagai “Penampang Kompak”

b) Tekuk Lokal Badan (Web)

Beberapa parameter yang digunakan dalam kontrol klasifikasi penampang untuk tekuk
lokal badan berdasarkan SNI 1729:2015 Tabel. B4.Ib kasus 15, Antara lain :

Angka Kelangsingan Badan

d−2 tf
λw =
tw

600 mm−2(20)
= = 46.667
12mm

Batasan Kelangsingan Badan (Kompak/Non-Kompak)

λpw = 3,76
√ E
fy

= 3,76
√ 200000 Mpa
240 Mpa
= 108.542

Batasan Kelangsingan Badan (Non-Kompak/Langsing)

λrw = 5,70
√ E
fy

= 5,70
√ 200000 Mpa
240 Mpa
= 164.545

Klasifikasi penampang untuk tekuk lokal berdasarkan nilai angka kelansingan adalah :
- Jika λw ≤ λpw , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang kompak

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 8


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

- Jika λpw < λw ≤ λrw , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang non
kompak
- Jika λw > λrw, Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang langsing
Karena didapat Nilai λw = 46,667 dan λpw = 108.542, Maka :
λw ≤ λpw = 46,67 ≤ 108,54 → Penampang diklasifikasikan sebagai “Penampang
Kompak”

2) Kontrol Klasifikasi Komponen Untuk Tekuk Torsi Lateral


Beberapa parameter yang digunakan dalam kontrol klasifikasi komponen untuk
tekuk torsi lateral berdasarkan SNI 1729:2015 Bagian F2.2 , antara lain:
Panjang Tak Terkekang

Lx
Lb =
nb+1

Jika digunakan pengekang berupa balok anak sebanyak 3 buah, Maka :

9
Lb = = 2,25 m
3+ 1
Batasan Panjang Tak Terkekang (Plastis/LTB – In Elastik)

Lp = 1,76*ry
√ E
fy

= (1,76)(6,85cm)
√ 200000 Mpa
240 Mpa

= 348.0267 cm = 3,48 m

Batasan Panjang Tak Terkekang (LTB- InElastik/LTB-Elastik)

√ √(
2

E J∗c J∗c ( 0,7fy


E )
)
2+6,76∗
Lr = 1,95 rts +
0,7 fy Sx∗ho Sx∗ho
Dimana,
- ho = d- tf = 600 mm – 20 mm = 580 mm

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 9


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

- rts =
√√ Iy∗Cw
Sx
=

√√ (90250000 mm4 )(7280000000000 mm6)


4018000 mm3
= 79.871 mm
- C = 1,00 (Untuk Penampang Profil H, I atau WF)
Maka,

√ √(
2

E J∗c J∗c ( 0,7fy


E )
)
2+6,76∗
Lr = 1,95 rts +
0,7 fy Sx∗ho Sx∗ho
= 1,95(79,871)

√ √(
2

( 2410000 mm4∗1 ) ( 2410000 mm 4∗1 ) ( 0,7∗240 Mpa


200000 Mpa )
)
2+ 6,76∗
200000 Mpa
+
0,7∗240 Mpa 4018000 mm3∗580 mm 4018000 mm3∗580 mm

= 13,0

Lr = 12999,74 m

Klasifikasi penampang untuk tekuk torsi lateral berdasarkan Panajng Tak Terkekang
adalah :
- Jika Lb ≤ Lp , Maka komponen diklasifikasikan sebagai komponen plastis
- Jika Lp < Lb ≤ Lr , Maka komponen diklasifikasikan sebagai komponen tekuk
torsi lateral inElastik (LTBi-InElastik)
- Jika Lb > Lr , Maka komponen diklasifikasikan sevagai komponen tekuk torsi
lateral elastik (LTB- Elastik)

Karena didapat Nilai Lb = 2,25 dan Lp = 3,48, Maka :


Lb ≤ Lp = 2,25 ≤ 3,48 → Penampang diklasifikasikan sebagai “Komponen Plastis”

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 10


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

E) Pembebanan (Termasuk Balok)


Berat Plat Lantai = Wc x Tebal Plat x Lbr Tinjauan

1) Beban Mati = 2400 kg/m3 * 0.12 m * 6 m


= 1728 kg/m

Berat Finishing = Finishing x Lebar Tinjauan


= 100 kg/m2 * 6 m
= 600 kg/m

Berat Plafon & ME = Plafon & Penggantung x Lebar Tinjauan


= 20 kg/m2 * 6 m
= 120 kg/m

Berat Pas.Dinding Bata = Berat Dinding (qd) x (Tinggi Dinding Lt 2 – Tinggi


Profil Balok (d))
= (250 kg/m3) * (3 m – 0,6 m)
= 600 kg/m

Beban Balok = Berat Profil Balok (W)


= 151 kg/m

Total (qD) = 3199 kg/m


= 31,99 kN/m

2) Beban Hidup
qL = Fungsi Bangunan Lt.1 x Lebar Tinjauan

= 2,4 kN/m2 * 6 m

= 14,4 kN/m = 1440 kg/m

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 11


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

3) Kombinasi Beban Terfaktor (qu)


qU = 1,2 qD x 1,6 qL

= (1,2 * 31,99)*(1,6 * 14,4)

= 61,43 kN/m = 6143 kg/m

F) Kontrol Momen

1) Momen Ultimate

Lebar Bentang terpanjang (Lx) =9m

1
Mu = × qU × Lx2
8

1
= ×6143 × 92
8

2) Momen Nominal Desain

- Momen Nominal

Karena Penampang balok di klasifikasikan sebagai penampang kompak dan


komponen Plastis, maka besar momen nominal penampang balok (Mn) sama dengan
momen plastis balok (Mp) yaitu :

Mn = Mp = fy.Zx

Maka besar momen nominal penampang balok adalah :

Mn = fy * Zx Profil

= 240 Mpa * 4489000 mm3

= 1077360000 N.mm = 109860.15 kg.m

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 12


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

- Momen Nominal Desain


ϕMn = 0,9 * 109860.15 kg.m

= 98874.13 Kg.m

3) Kontrol
KONTROL MOMEN

Mu
<1
ɸ Mn

62195.85 kg . m
<1
98874.13 Kg . m

Balok Arah sumbu x antara lantai 2 dan lantai 3

A) Panjang Tinjauan dan Lebar Bentang

Untuk gambar daerah tinjauan balok melintang dapat dilihat pada gambar halaman
sebelumnya. Berdasarkan gambar tersebut maka panjang tinjauan untuk pembebanan
pada balok adalah

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 13


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

Berat PlatTinjauan
Lantai = b+b = Wc6 m+6 m Plat x Lbr Tinjauan
x Tebal
Panjang = =6 m
2 2 3
= 2400 kg/m * 0.12 m * 6 m
= 1728 kg/m
Sedangkan lebar bentang terpanjang (Lx) adalah :

Berat Pas.Dinding Bata = Pasangan Dinding Bata x h Lt.3


Lx = Diambil nilai maksimal antara lebar bentang pertama dan lebar bentang kedua
= 250 kg/m2 * 3 m

Lebar Bentang Pertama (a₁) ==750 kg/m


7m

Berat Finishing = Finishing x Lebar Tinjauan


Lebar Bentang Kedua (a₂) = 9m
= 100 kg/m2 * 6 m
Jadi Lx di ambil = 9 m = 600 kg/m

Berat Plafon & ME = Plafon & Penggantung x Lebar Tinjauan


= 20 kg/m2 * 6 m
B) Pembebanan: = 120 kg/m

1) Beban Mati:

 Tebal plat = 12 cm = 0.12 m (diambil tebal plat minimum)


 Pasangan dinding bata = 250 kg/m2
 Finishing = 100 kg/m2
 Plafon & ME = 20 kg/m2
 Berat volume beton (Wc) = 2400 kg/m3

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 14


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

Total (qD) = 3198 kg/m


= 31,98 kN/m
2) Beban Hidup
Berdasarkan SNI 1727-2013, beban hidup untuk fungsi bangunan :
 Ruang Kerja = 2,4 kN/m2
Sehingga qL dapat dihitung sebagai berikut :

qL = Fungsi Bangunan Lt.1 x Lebar Tinjauan

= 2,4 kN/m2 * 6 m

= 14,4 kN/m = 1440 kg/m


3) Kombinasi Beban Terfaktor (qU)

qU = 1,2 qD x 1,6 qL

= (1,2 * 31,98)*(1,6 * 14,4)

= 61,416 kN/m

C) Perencanaan Dimensi Balok

Direncanakan balok dengan klasifikasi penampang yaitu penampang kompak dan


klasifikasi komponen yaitu komponen plastis

1) Momen Ultimate

1 2
Mu = × qU × Lx
8

1 2
= ×61,416 × 9
8

2) Momen Nominal

Mu
Mn =
∅ KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 15

621.837 kNm
STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

3) Modulus Penampang Elastis

Berdasarkan rumus tegangan :

Mn Mn
Fy ≥ → Sx ≥
Sx fy

Maka modulus penampang elastis yang diperlukan adalah :

Mn
Sx = fy

690930000.00 Nmm
= 240

= 2878875.00 mm³

= 2878.875 cm³

4) Modulus Penampang Plastis

Zx = Kx * Sx

Maka Shape factor (Kx) = 1.1 (Untuk penampang profil 1 atau WF)

Maka Modulus penampang plastis minimum yang diperlukan adalah :

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 16


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

Zx = Kx ¿ Sx

= 1.1 * 2878.875 cm³

= 3166.76 cm ³

Berdasarkan hasil perhitungan pembebanan untuk balok melintang 1, maka


didapatkan modulus penampang elastis dan plastis minimum yang diperlukan
dalam desain penampang balok melintang 1, yaitu :

 Modulus Penampang Elastis (Sx) = 2878.875 cm³

 Modulus Penampang Plastis (Zx) = 3166.76 cm ³

Berdasarkan nilai modulus penampang diatas, maka diambil profil penampang


dengan nilai modulus penampang lebih besar dari nilai modulus penampang perlu.
Dalam hal ini akan digunakan profil berdasarkan tabel baja oleh “Continetal Steel
Pte Ltd 2006” di halaman lampiran, yaitu profil WF 600 x 300 dengan data – data
yang didapat sebagai berikut :
1) Dimensi, luas penampang, dan Berat Profil
- Lebar Profil (b) = 300 mm
- Tinggi Profil (h) = 600 mm
- Tebal Web (tw) = 12 mm
- Tebal Flange (tf) = 20 mm
- Luas Penampang Profil (A) = 192 cm2
- Berat Profil (W) = 151 kg/m

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 17


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

2) Momen Inersia, Modulud Penampang profil, dan Konstanta – konstanta


- Inersia terhadap sb.x (Ix) = 118100 cm4 = 1181000000 mm4
- Inersia terhadap sb.y (Iy) = 9025 cm4 = 90250000 mm4
- Konstanta Torsi (J) = 241 cm4 = 2410000 mm4
- Konstanta Pembengkokan (Cw) = 7,28 dm6 = 7280000000000 mm6
- Sx = 4018 cm3 = 4018000 mm3
- Sy = 602 cm3 = 602000 mm3
- Zx = 4489 cm3 = 4489000 mm3
- Zy = 928 cm3 =
928000 mm4

3) Jari – jari Girasi


- rx = 24,8 cm = 248 mm
- ry = 6,85 cm = 68,5 mm
-

D) Kontrol Penampang Profil Baja

Dalam melakukan kontrol penampang profil balok baja, digunakan standar SNI
1729:2015 tentang “Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural” yang
terbagi atas dua bagian antara lain sebagai berikut :

1) Kontrol Klasifikasi Penampang Untuk Tekuk Lokal

a) Tekuk Lokal Sayap (Flange)

Beberapa parameter yang digunakan dalam kontrol klasifikasi penampang


untuk tekuk lokal sayap berdasarkan SNI 1729 2015

Tabel B4.ib Kasus 10 antara lain

 Angka Kelansingan Sayap

b
λf =
2( tf )

300 mm
= 2(20)
= 7,5
KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 18
STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

 Batasan Kelangsingan Sayap (Kompak/Non Kompak)

λpf = 0,38
√ E
fy

= 0,38
√ 200000 Mpa
240 Mpa
= 10,970

 Batasan Kelangsingan Sayap (Non Kompak/Langsing)

λrf = 1,00
√ E
fy

= 1,00
√ 200000 Mpa
240 Mpa
= 28,868

Klasifikasi penampang untuk tekuk lokal berdasarkan nilai angka kelansingan adalah :
- Jika λf ≤ λpf , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang kompak
- Jika λpf < λf ≤ λrf , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang non
kompak
- Jika λf > λrf, Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang langsing
Karena didapat Nilai λf = 7,5 dan λpf = 10,970 , Maka :
λf ≤ λpf = 7,5 ≤ 10,970 → Penampang diklasifikasikan sebagai “Penampang Kompak”

b) Tekuk Lokal Badan (Web)

Beberapa parameter yang digunakan dalam kontrol klasifikasi penampang untuk tekuk
lokal badan berdasarkan SNI 1729:2015 Tabel. B4.Ib kasus 15, Antara lain :

Angka Kelangsingan Badan

d−2 tf
λw =
tw

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 19


600 mm−2(20)
= = 46.667
12mm
STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

Batasan Kelangsingan Badan (Kompak/Non-Kompak)

λpw = 3,76
√ E
fy

= 3,76
√ 200000 Mpa
240 Mpa
= 108.542

Batasan Kelangsingan Badan (Non-Kompak/Langsing)

λrw = 5,70
√ E
fy

= 5,70
√ 200000 Mpa
240 Mpa
= 164.545

Klasifikasi penampang untuk tekuk lokal berdasarkan nilai angka kelansingan adalah :
- Jika λw ≤ λpw , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang kompak
- Jika λpw < λw ≤ λrw , Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang non
kompak
- Jika λw > λrw, Maka penampang diklasifikasikan sebagai penampang langsing
Karena didapat Nilai λw = 46,667 dan λpw = 108.542, Maka :
λw ≤ λpw = 46,67 ≤ 108,54 → Penampang diklasifikasikan sebagai “Penampang
Kompak”

2) Kontrol Klasifikasi Komponen Untuk Tekuk Torsi Lateral


Beberapa parameter yang digunakan dalam kontrol klasifikasi komponen untuk
tekuk torsi lateral berdasarkan SNI 1729:2015 Bagian F2.2 , antara lain:
Panjang Tak Terkekang

Lx
Lb = KENYO
nb+1 S. SISVANTO | 16021101053 Page 20

Jika digunakan pengekang berupa balok anak sebanyak 3 buah, Maka :


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

Batasan Panjang Tak Terkekang (Plastis/LTB – In Elastik)

Lp = 1,76*ry
√ E
fy

= (1,76)(6,85cm)
√ 200000 Mpa
240 Mpa

= 348.0267 cm = 3,48 m

Batasan Panjang Tak Terkekang (LTB- InElastik/LTB-Elastik)

√ √(
2

E J∗c J∗c ( 0,7Efy )


)
2+6,76∗
Lr = 1,95 rts +
0,7 fy Sx∗ho Sx∗ho
Dimana,
- ho = d- tf = 600 mm – 20 mm = 580 mm

- rts =
√√ Iy∗Cw
Sx
=

√√ (90250000 mm4 )(7280000000000 mm6)


4018000 mm3
= 79.871 mm
- C = 1,00 (Untuk Penampang Profil H, I atau WF)
Maka,

√ √(
2

E J∗c J∗c ( 0,7fy


E )
)
2+6,76∗
Lr = 1,95 rts +
0,7 fy Sx∗ho Sx∗ho
= 1,95(79,871)

√ √(
2

( 2410000 mm4∗1 ) ( 2410000 mm 4∗1 ) ( 0,7∗240 Mpa


200000 Mpa )
)
2+ 6,76∗
200000 Mpa
+
0,7∗240 Mpa 4018000 mm3∗580 mm 4018000 mm3∗580 mm
KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 21
= 13,0

Lr = 12999,74 m
STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

Klasifikasi penampang untuk tekuk torsi lateral berdasarkan Panajng Tak Terkekang
adalah :
- Jika Lb ≤ Lp , Maka komponen diklasifikasikan sebagai komponen plastis
- Jika Lp < Lb ≤ Lr , Maka komponen diklasifikasikan sebagai komponen tekuk
torsi lateral inElastik (LTBi-InElastik)
- Berat
Jika Lb
Plat>Lantai
Lr , Maka komponen
= Wc xdiklasifikasikan
Tebal Plat x Lbrsevagai komponen tekuk torsi
Tinjauan
3
lateral elastik (LTB- Elastik) = 2400 kg/m * 0.12 m * 6 m
= 1728 kg/m

Karena didapat Nilai Lb = 2,25 dan Lp = 3,48, Maka :


Berat Finishing = Finishing x Lebar Tinjauan
Lb ≤ Lp = 2,25 ≤ 3,48 → Penampang
= 100 diklasifikasikan
kg/m2 * 6 m sebagai “Komponen Plastis”

= 600 kg/m
E) Pembebanan (Termasuk Balok)
Berat Plafon & ME = Plafon & Penggantung x Lebar Tinjauan
1) Beban Mati
= 20 kg/m2 * 6 m
= 120 kg/m

Berat Pas.Dinding Bata = Berat Dinding (qd) x (Tinggi Dinding Lt 3 – Tinggi


Profil Balok (d))
= (250 kg/m3) * (3 m – 0,6 m)
= 600 kg/m

Beban Balok = Berat Profil Balok (W)


= 151 kg/m

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 22


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

Total (qD) = 3199 kg/m


= 31,99 kN/m

2) Beban Hidup
qL = Fungsi Bangunan Lt.1 x Lebar Tinjauan

= 2,4 kN/m2 * 6 m

= 14,4 kN/m = 1440 kg/m

3) Kombinasi Beban Terfaktor (qu)


qU = 1,2 qD x 1,6 qL

= (1,2 * 31,99)*(1,6 * 14,4)

= 61,43 kN/m = 6143 kg/m

F) Kontrol Momen

1) Momen Ultimate

Lebar Bentang terpanjang (Lx) =9m

1
Mu = × qU × Lx2
8

1
= ×6143 × 92
8

2) Momen Nominal Desain

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 23


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

- Momen Nominal

Karena Penampang balok di klasifikasikan sebagai penampang kompak dan


komponen Plastis, maka besar momen nominal penampang balok (Mn) sama
dengan momen plastis balok (Mp) yaitu :

Mn = Mp = fy.Zx

Maka besar momen nominal penampang balok adalah :

Mn = fy * Zx Profil

= 240 Mpa * 4489000 mm3

= 1077360000 N.mm = 109860.15 kg.m

- Momen Nominal Desain


ϕMn = 0,9 * 109860.15 kg.m

= 98874.13 Kg.m

3) Kontrol
KONTROL MOMEN

Mu
<1
ɸ Mn

62195.85 kg . m
<1
98874.13 Kg . m

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 24


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

BALOK MEMANJANG (BALOK ARAH Y)

Balok Arah sumbu y antara lantai 1 dan lantai 2

A) Panjang Tinjauan dan Lebar Bentang

Untuk gambar daerah tinjauan balok melintang dapat dilihat pada gambar halaman
sebelumnya. Berdasarkan gambar tersebut maka panjang tinjauan untuk pembebanan
pada balok adalah

a1+ a 2 7 m+9 m
Panjang Tinjauan = = =8 m
2 2

Sedangkan lebar bentang terpanjang (Lx) adalah :

Ly = 6 m

B) Pembebanan:

1) Beban Mati:

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 25


STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

Berat Plafon & ME = Plafon & Penggantung x Lebar Tinjauan


 Tebal plat == 20
12 kg/m
cm =2 0.12
* 6 mm (diambil tebal plat minimum)
 Pasangan dinding bata == 120 kg/m2
250 kg/m
 Finishing = 100 kg/m2
 Plafon & ME = 20 kg/m2
 Berat volume beton (Wc) = 2400 kg/m

Berat Plat Lantai = Wc x Tebal Plat x Lbr Tinjauan


= 2400 kg/m3 * 0.12 m * 8 m
= 2304 kg/m

Berat Pas.Dinding Bata = Pasangan Dinding Bata x h Lt.1


Total (qD) = 4764 kg/m
= 250 kg/m2 * 6 m
= 47,64 kN/m
= 1500 kg/m
= 39.48 kN/m
2) Berat
BebanFinishing
Hidup = Finishing x Lebar Tinjauan
= 100 kg/m2 * 8 m
Berdasarkan SNI 1727-2013, beban hidup untuk fungsi bangunan :
= 800 kg/m
 Kantor = 2,4 kN/m2
Sehingga qL dapat dihitung sebagai berikut :

qL = Fungsi Bangunan Lt.1 x Lebar Tinjauan

= 2,4 kN/m2 * 6 m

= 14,4 kN/m = 1440 kg/m


KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 26
STRUKTUR BAJA II | 2 0 1 9

3) Kombinasi Beban Terfaktor (qU)

qU = 1,2 qD x 1,6 qL

= (1,2 * 39.48)*(1,6 * 14,4)

= 70,416 kN/m

C) Perencanaan Dimensi Balok

Direncanakan balok dengan klasifikasi penampang yaitu penampang kompak dan


klasifikasi komponen yaitu komponen plastis

1) Momen Ultimate

1
Mu = × qU × Lx2
8

1 2
= ×70,416 × 9
8

KENYO S. SISVANTO | 16021101053 Page 27

Anda mungkin juga menyukai