Anda di halaman 1dari 16

USULAN TEKNIS (USTEK)

PT. INDOPENTA BUMI PERMAI

NAMA KEGIATAN

PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN INSTALASI


PENGOLAHAN LINDI IPAL PANGANDARAN

disusun oleh:
15715003 Saffanah Gumilangsari
15715011 Rizal Chairul Fahmi
15715012 Siti Yusriani
15715032 Rasya Budi Asmara

REKAYASA INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI PANGANDARAN
2018
BAB II
TANGGAPAN TERHADAP KAK

Konsultan sudah mempelajari seluruh kerangka acuan kerja (KAK)


sehingga secara garis besar telah mengerti terhadap proyek yang akan
dilaksanakan mengenai perencanaan Detail Engineering Design (DED) Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) IPAL Pangandaran dikarenakan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) yang diberikan sudah cukup memberikan informasi dan data-data
mengenai pekerjaan pada proyek ini. Kerangka Acuan Kerja dalam rapat
penjelasan dapat dipahami dengan baik dan agar pelaksanaan pekerjaan mencapai
sasarannya serta persepsi konsultan dengan pemberi tugas dapat disamakan, maka
konsultan memberikan beberapa tanggapan terhadap kerangka acuan kerja serta
pemahaman konsultan melaksanakan pekerjaan sejenis.

2.1 Latar Belakang


Konsultan sudah mengerti mengelai latar belakang dari perencanaan Detail
Engineering Design (DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) IPAL
Pangandaran, dikarenakan adanya keinginan untuk mengolah air limbah agar
sesuai dengan standar baku mutu air limbah sehingga air limbah dapat
dikembalikan ke badan air dengan aman. Upaya perencanaan DED ini sebagai
acuan bagi pelaksanaan pembangunan fisik Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) yang mampu mengolah air limbah hasil dari kegiatan domestik maupun
industri sehingga sesuai dengan parameter baku mutu effluent IPAL yang tertuang
dalam peraturan sebagai upaya pencegahan pencemaran terhadap lingkungan.

2.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dilaksanakannya perencanaan Detail Engineering Design (DED) Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Pangandaran adalah acuan bagi pelaksana
perencana untuk merancang unit untuk pengolahan air limbah yang dihasilkan oleh
aktivitas masyarakat di region yang terlayani, IPAL ini akan menjakau seluruh
Kabupaten Pangandaran guna memenuhi keterjangkauan 100% pelayanan terhadap
akses sanitasi demi memenuhi target universal pada tahun 2019.
Tujuan:
1. Dilakukannya penelitian dan perencanaan teknis sebelum dilakukannya
pembangunan instalasi pengolahan air limbah berupa pemetaan kondisi
pengolahan air limbah existing.
2. Penentuan gambaran umum target dan tujuan pengolahan air limbah
3. Dihasilkannya dokumen perencanaan teknik Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) Kabupaten Pangandaran
4. Dihasilkannya dokumen Detail Engineering Desain (DED) Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL)
5. Dihasilkannya dokumen SOP untuk kegiatan pemeliharaan, pementauan dan
evaluasi operasional serta managemen untuk pengguna jasa.

2.3 Dasar Hukum


Dasar hukum yang disebutkan dalam KAK mengenai air limbah sudah jelas,
tetapi perlu ditinjau ulang apakah diperlukan penambahan peraturan daerah
mengenai air limbah sebagai acuan kerja mengingat IPAL ini merupakan IPAL
Regional yang melayani beberapa wilayah admisnistrasi.

2.4 Ruang Lingkup


Berikut ini adalah uraian mengenai ruang lingkup yang berangkat dari
pemahaman konsultan tentang lingkup pekerjaan, kegiatan, keluaran serta indikasi
kebutuhan tenaga dan jadwal yang dipersyaratkan dalam KAK.
1. Melakukan kajian studi yang relevan pada kawasan pembangunan IPAL
Pangandaran serta daerah pelayanan pengolahan air limbah pada kawasan
tersebut.
Pada tahapan pengumpulan data administrasi terkait sosial ekonomi,
kependudukan dan rencana pengembangan kota pihak konsultan akan meminta
data tersebut pada pihak pemerintah terkait seperti KESBANGPOL Pemerintah
Kabupaten Pangandaran dan Bappeda Kabupaten Pangandaran. Untuk
pencarian data hidrologi dan klimatologi pihak dari konsultan akan menemui
pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Jawa Barat. Untuk data
peta situasi dan topografi Kabupaten Pangandaran secara umum pihak
konsultan akan memintanya pada Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional Jawa Barat. Untuk pengumpulan data terkait sistem penanganan air
limbah yang meliputi aspek kelembagaan, aspek teknis-teknologis, kondisi
penanganan air limbah, aspek pendanaan dan aspek pengaturan pihak
konsultan akan memintanya pada pemerintah Pangandaran, terkait seperti PD
Kebersihan dan Dinas Lingkungan Hidup.
Segala pendataan yang berhubungan dengan penanganan air limbah akan
dihubungkan dengan kondisi sosio-ekonomi daerah pelayanaan dan akan
diolah oleh ahli sosioekonomi dan ahli kesehatan masyarakat untuk konteks
sosioekonomi antara masyarakat setempat dengan eksistensi kawasan
perencanaan IPAL. Hasil analisis akan bermanfaat untuk menjadi masukan
dalam hal pengembangan konsep penataan kawasan pengendali lingkungan
dan kompensasi lingkungan secara komprehensif sehinggatidak mengganggu
kondisi sosioekonomi serta kesehatan masyarakat setempat.
2. Melaksanakan pengumpulan dan analisis data, yang dilanjutkan dengan
perencanaan teknik
 Data Teknis Perlimbahan
Pada tahapan pengumpulan data penanganan air limbah daerah
Pangandaran kami akan memperkiraan atau memproyeksikan timbulan air
limbah yang dapat diketahui setelah data eksisting didapatkan.
Data jenis, jumlah, kondisi dan kinerja kendaraan pengangkut air
limbah akan dihitung dan direncanakan sesuai dengan Peraturan Menteri.
 Data area (umum) yang akan dibangun meliputi
Data lokasi dan data area secara detail untuk batas area IPAL
beserta pengukuran kontur, topografi dan slope saluran pengumpul lindi
beserta informasi terkait hidrogeologi, hidrologi, geoteknik, dan
klimatologis akan dilakukan metode survey lapangan. Survey Lapangan
terutama akan meliputi :
o Pengukuran / pemetaan batas delineasi kawasan dan topografinya
o Penyelidikan daya dukung tanah / sondir
o Penyelidikan air tanah termasuk kondisi air tanah di daerah lokasi:
kedalaman rata-rata, kemiringan hidrolis, arah aliran, kualitas, dan
penggunaan.
o Pendataan dan penyelidikan kondisi air permukaan di daerah lokasi
kedalaman rata-rata, kemiringan hidrolis, arah aliran, kualitas, dan
penggunaan
o Pemetaan sebaran vegetasi eksisting, khususnya kategori tegakan
tanaman Pelaksanan kegiatan survey lapangan ini akan dipandu langsung
oleh Team Leader sebagai Ahli Rekayasa Infrastruktur Lingkungan atau
sejajar dengan ahli Teknik Lingkungan didampingi para tenaga ahli yang
relevan Tenaga Ahli Teknik Sipil. Tenaga Ahli lain yang mungkin dilibatkan
dalam survey lapangan ini adalah Tenaga Ahli Geologi, Ahli Geodesi. Survey
Lapangan, khususnya pengukuran dan pemetaan serta penyelidikan tanah
akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu standar seperti GPS,
teodolit, alat sondir, serta alat bantu gambar berupa instrumen grafik
komputer seperti AutoCAD dan ArcGIS beserta operator komputer yang
telah tersertifikasi. Operasionalisasi alat bantu akan didukung oleh pelibatan
tenaga sub profesional berupa Surveyor dan asisten surveyor. Hasil
pendataan melalui metode survey lapangan ini secara khusus akan disajikan
dalam bentuk Laporan Hasil Survey Lapangan yang menjadi salah satu
output atau keluaran yang dipersyaratkan dalam KAK. Semua personil
tenaga pendukung yang terlanmir pada KAK telah terpenuhi oleh pihak
konsultan.

2.5 Keluaran
Dipahami bahwa keluaran yang diminta dari pemilik adalah :
1. Melaksanakan pekerjaan perancangan yang menyangkut kualitas, biaya dan
ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan sehingga dicapai dokumen akhir dan
penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan di lapangan
serta penyelesaian kelengkapan berkas dokumen perancangan.
2. Dokumen yang dihasilakan selama proses pelaksanaan terdiri dari :
 Metode pelaksanaan pekerjaan, alokasi tenaga dan konsepsi
pelaksanaan pekerjaan
 Melakukan kontrol terhadap kondisi eksisting lapangan
 Membuat peta site plan lokasi rencana berupa rekomendasi hasil uji
studi kelayakan pembangunan IPAL
 Membuat dokumen perencanaan teknik Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) di daerah Pangandaran.
 Membuat gambar-gambar DED berupa site plan, denah, potongan
disetiap instalasi dan bangunan pelengkap instalasi (as built as drawing)
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di daerah Pangandaran.
 Membuat Time schedule/ S curve untuk pelaksanaan pekerjaan.

2.6 Pelaporan
Sistem pelaporan yang terdiri dari laporan pendahuluan, laporan antara, dan
konsep laporan akhir akan dipenuhi oleh konsultan. Rincian laporan tersebut
berupa :
1. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dan 1 (satu) CD
berisikan softcopy (dalam format .pdf dan .dwg) serta diserahkan 30 (tiga puluh)
hari kalender setelah menerima SPMK. Laporan ini berisikan :
- Tanggapan atau komentar terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)
- Gambaran umum dan permasalahan umum sistem penanganan air
limbah Kabupaten Pangandaran.
- Pengaturan dan penjadwalan tenaga ahli.
- Rencana kerja konsultan serta gambaran awal persiapan, dasar pemikiran
dalam kajian studi, hasi survey pengenalan, kajian masalah, dan arah
perencanaan, serta penugasan personil sesuai dengan yang tercantum dalam
lingkup pekerjaan.
2. Laporan Antara
Laporan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dan 1 (satu) CD berisikan
softcopy (dalam format .pdf dan .dwg), serta diserahkan 90 (sembilan puluh) hari
kalender setelah ditandatangani kontrak, serta didiskusikan dengan melibatkan
unsur Pemerintah Kabupaten/Kota terkait. Laporan antara mencakup antara lain
tentang :
- Gambaran rencana tata ruang atau penggunaan lahan Kabupaten
Pangandaran secara lengkap yang dilengkapi dengan informasi dalam
bentuk tabel, gambar atau skema.
- Data-data hasil survey (termasuk tetapi tidak terbatas pada: data kualitas air
limbah, jumlah sarana dan prasarana air limbah, organisasi pengelola air
limbah, jumlah air limbah yang dihasilkan setiap harinya, survai topografi,
hasil data sondir, hasil data boring, dan survai geolistrik pada lokasi
perencanaan IPAL).
- Pemetaan berdasarkan hasil survey di daerah lokasi perencanaan IPAL
- Kesepakatan-kesepakatan dengan pemangku kepentingan.
- Analisis keadaan dasar
- Hasil analisis dari pengumpulan data pengukuran lokasi lokasi perencanaan
IPAL
- Hasil analisa kunjungan lapangan yang dilakukan yang menghasilkan
konsep kinerja yang ada.
3. Laporan Akhir
Laporan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dan 1 (satu) CD berisikan
softcopy (dalam format .pdf dan .dwg), serta diserahkan 150 (seratus lima
puluh) hari kalender setelah SPMK. Laporan ini terdiri dari :
- Laporan detail hasil analisis dan evaluasi pembangunan IPAL.
- Draft Nota desain, spesifikasi teknik (termasuk spesifikasi alat khusus yang
diperlukan), gambar teknik, standar pengoperasian-pemeliharaan-perawatan,
rincian anggaran biaya (investasi dan pengoperasian-pemeliharaan-
perawatan), dan dokumen lelang.

2.7 Metodologi
Yang dimaksud dengan metodologi adalah hal-hal yang terkait dengan
prosedur pelaksanaan kegiatan serta metode yang digunakan dalam setiap tahapan
prosedur tersebut lengkap dengan uraian mengenai target keluaran serta
pemberdayaan tenaga dan alat bantu yang dibutuhkan. Berikut ini adalah uraian
metodologi yang akan diterapkan berdasarkan arahan yang ditetapkan dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK), serta interpretasinya oleh tim konsultan
sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya.

2.8 Nama dan Organisasi Pengguna Jasa


Konsultan sudah mengetahui organisasi pengguna jasa diantaranya yaitu
 Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Provinsi
Jawa Barat
 Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
 Direktorat Jenderal Cipta Karya
 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Organisasi tersebut sudah kami pelajari fungsi dan tugas pokok dalam
dalam hal penyelenggara operasional dan managemen air limbah kedepannya,
sehingga setelah proyek ini diselesaikan SOP dan dokumen lain yang kami
keluarkan akan diberikan dan dilaksanakan oleh organisasi pengguna jasa.

2.9 Pendanaan
Sesuai dengan uraian dalam KAK, pembangunan IPAL Pangandaran ini
didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, APDN tahun anggaran
2018 dengan harga investasi sebesar Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliyar
rupiah) yang dialokasikan melaului Satuan Kerja Pengembangan penyehatan
Lingkungan Pemukiman Provinsi Jawa Barat. Pendanaan beserta sumbernya
dinilai sudah jelas sesuai dengan proyek yang dicanangkan.

2.10 Waktu Pelaksanaan


Disebutkan dalam KAK bahwa waktu pelaksanaan untuk pekerjaan
perancanaan teknis Perencanaan Detail Engineering Desain (DED) IPAL
Pangandaran ini adalah dalam kurun waktu 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender, terhitung sejak penandatanganan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

2.11 Persyaratan Penyedia Jasa &Klasifikasi Tenaga Ahli


Beberapa personil tenaga ahli yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan penyusunan Perencanaan Teknis Pembangunan IPAL Pangandaran
telah dipersiapkan oleh pihak konsuktan diantaranya adalah
1. Team Leader
Memiliki SKA Ahli Muda Teknik lingkungan dengan latar belakang pendidikan
S1 Rekayasa Infratruktur Lingkungan yang memiliki kopetensi sejajar dengan
S1 Teknik Lingkunga, Team Leader telah memiliki pengalaman kerja 5 (lima)
tahun tepatnya 7 tahun dengan pengalaman profesional pada bidang dalam
masalah penanganan air limbah dan perencanaan IPAL. Team Leader telah
melakukan pekerjaan terkait pada beberapa Kota/Kabupaten di Indonesia.
2. Ahli Teknik Sipil
Sarjana Teknik Sipil yang dipersiapkan oleh konsultan telah berpengalaman
selama minimal 5 (lima) tahun dalam desain sistem air limbah. Ahli teknik sipil
ini berupa team denganteam leader yang berpengalaman dalam hal-hal yang
berkaitan dengan geoteknik dan perencanaan teknis konsep desain khususnya
analisis struktur fasilitas fisik IPAL.
3. Ahli Teknik Lingkungan
Ahli teknik lingkungan yang bergabung dengan tim konsultan merupakan sarjana
strata 1 Teknik Lingkungan/Penyehatan yang telah berpengalaman lebih dari 5
(lima) tahun di sektor air limbah, yang siap untuk bertugas menyiapkan hal-hal yang
berkaitan dengan rancangan kegiatan serta perencanaan konstruksi IPAL.
4. Ahli Hidrogeologi
Ahli hidrogeologi yang bergabung dengan tim konsultan merupakan sarjana
Strata 1 Teknik Geologi yang telah berpengalaman selama 5 (lima) tahun di
bidang hidrogeologi, mengerti dan siap untuk bertugas mengidentifikasi
hidrogeologi di lokasi IPAL yang akan direncanakan.
5. Ahli Geodesi
Ahli Teknik Geodesi yang dipersiapkan oleh konsultan telah berpengalaman
selama minimal 5 (lima) tahun di bidang pengukuran topografi tanah, dan siap
untuk bertugas melakukan pengukuran, penggambaran, analisis serta evaluasi
mengenai kontur lokasi IPAL.
6. Ahli Kelembagaan/Sosial-Ekonomi-Budaya
Sarjana strata 1 Manajemen/Ekonomi/Ilmu Sosial/Ilmu Komunikasi yang
bergabung dengan tim konsultan telah memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima)
tahun di bidang sistem penanganan air limbah. Ahli Kelembagaan/Sosial-
Ekonomi-Budaya mengerti dan mampu untuk bertugas melakukan analisis dan
evaluasi mengenai kelembagaan serta proses dan sub proses dari sudut sosial,
manajemen, dan finansial untuk sektor air limbah.
Tim konsultan siap untuk merekrut personil tenaga pendukung/penunjang yang
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan yang telah tersertifikasi dan memiliki
pengalaman kerja, antara lain :
1. Asisten Teknik Lingkungan.
2. Asisten Teknik Sipil.
3. Asisten Hidrogeologi.
4. Asisten Kelembagaan/Sosial-Ekonomi-Budaya.
5. Surveyor.
6. Asisten Surveyor.

7. CAD Operator.

8. Operator Komputer.
Selain itu konsultan menambah beberapa ahli terkait dengan Kesehatan Masyarakat
untuk menganalisis potensi dampak lingkungan yang terjadi dengan adanya
pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pangandaran.
BAB V
RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Sesuai dengan Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan yang tercantum dalam
KAK , Konsultan telah mencermati secara sungguh-sungguh ragam kegiatan dan
waktu pelaksanaannya, sehingga perhitungan man-month personel dan perhitungan
volume pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mampu ditransfer pada sebuah
rencana kerja yang matang, yang efisien dan terkendali oleh sebuah jalur aktifitas
yang mantap. Penyusunan DED IPAL Pangandaran secara garis besar dibagi
menjadi 2 (dua) bagian yaitu Pekerjaan Lapangan dan Pekerjaan Kantor. Waktu
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja
adalah 6 Bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari kalender. Semua kerangka
berpikir dalam program kerja ini dituangkan dalam bentuk Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan dan Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan. Secara teknis administrasi,
jadwal pelaksanaan pekerjaan disusun berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :
1. Pekerjaan dimulai setelah proses administrasi kontrak kerja antara konsultan
dengan pihak pemberi tugas diselesaikan.
2. Penyelesaian keseluruhan pekerjaan diselesaikan dalam waktu 6 Bulan atau 180
(seratus delapan puluh) hari kalender sesuai dengan berita acara rapat
penjelasan umum terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK).
3. Rencana kerja yang diusulkan oleh Konsultan sesuai dengan KAK berkaitan
dengan tugas-tugas konsultan, maka untuk lebih jelasnya secara umum jadwal
terinci dari Penyusunan Dokumen Penyusunan DED IPAL Pangandaran ini
dapat dilihat dalam Tabel yang terdapat pada halaman berikut.
Bulan Ke Bulan Ke Bulan Ke Bulan Ke Bulan Ke Bulan Ke
NO. URAIAN PEKERJAAN I II III IV V VI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
RINCIAN PEKERJAAN
PEKERJAAN
A PENDAHULUAN
1 Mobilisasi dan Demobilisasi Personil
2 Penyiapan Dokumen Administrasi
3 Penyusunan Metode Survey
4 Pengumpulan Data Awal (Sekunder)
PENGUMPULAN DATA DAN SURVEY (2-
B 3bulan)

Orientasi Lapangan dan Survey


1 Pendahuluan

2 Penyusunan Rencana Detail Survey


C Pengolahan Data dan Analisis

1 Pengelompokan Data Kuantitatif


2 Pengkajian Data Hidrologi
3 Pengkajian Data Htopografi
4 Pengkajian Data Geoteknik
5 Pemodelan Kondisi IPAL
KELUARA
N
1 Laporan Pendahuluan
2 Penyusunan Rancangan Desain
2 Laporan Antara
3 Pemilihan Alternatif Desain
4 Desain Akhir
5 Laporan Akhir

Selain jadwal pelaksanaan kegiatan diatas, diperlukan juga sarana dan


prasarana pendukung dimana sarana pendukung ini dapat digunakan untuk
mempermudah dan memperlancar pekerjaan.

5.2 Jadwal Penugasan Tenaga Ahli


Berdasarkan pengalaman konsultan dalam melaksanakan pekerjaan- pekerjaan
sejenis, diperlukan pengaturan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Hubungan kerjasama
antar personil, serta koordinasi pelaksanaan pekerjaan berperan penting dalam
menghasilkan kualitas kerja yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu, diperlukan
pula pengaturan jadwal pelaksanaan penugasan personil dan sampai sejauh mana
keterlibatan masing- masing personil terhadap kegiatan pekerjaan ini, agar dapat
dicapai suatu pola tata koordinasi pelaksanaan pekerjaan secara baik.
Dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan Penyusunan DED IPAL Pangandaran
ini, mobilisasi tenaga profesional oleh pihak konsultan dengan berbagai displin ilmu yang
berbeda sesuai dengan kebutuhan dalam kegiatan ini nantinya. Selain itu, tim konsultan
juga akan memobilisasi tenaga pendukung, yang akan mendukung tenaga profesional
dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kebutuhan mobilisasi tenaga penunjang
akan selalu memperimbangkan kebutuhan tenaga profesional.
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah pihak yang
mengharapkan hasil pekerjaan ini secara optimal. Pemberi kerja senantiasa akan
memberikan instruksi/perintah kerja, serta menyetujui hasil pekerjaan yang dihasilkan
konsultan. Untuk itu, penugasan Personil Tim Konsultan disusun berdasarkan jenis
dan macam pekerjaan yang tersurat didalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Tim
didukung sepenuhnya oleh semua fungsional dari PT. Cipta Karya Mulya.
Berikut ini, untuk lebih jelasnya dipaparkan dalam Tabel Jadwal Penugasan
Personil tim konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan dan nama personil tenaga
profesional yang terlibat secara langsung dalam kegiatan ini
Jadwal Penugasan Tenaga Ahli
5.3 Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli
Konsultan dalam peleksanaan pekerjaan ini akan menyediakan dan menugaskan
beberapa Tenaga Ahli sesuai dengan yang dibutuhkan dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK). Tenaga Ahli yang akan ditugaskan tersebut dikoornidir oleh seorang Team
Leader yang memiliki kemampuan dalam koordinasi dan komunikasi dengan pihak
pengguna jasa, instansi teknis terkait dan Tenaga Ahli lainnya. Adapun Tenaga Ahli
yang diusulkan dalam pelaksanaan studi ini telah memilki kualifikasi pendidikan,
pengalaman dibidang penanganan pekerjaan sejenis dalam pengembangan air limbah.
Masing- masing Tenaga Ahli tersebut memilki tugas dan tanggung-jawab masing-
masing sesuai dengan bidang keahliannya.

Uraian mengenai Tenaga Ahli seperti yang disyaratkan dalam KAK, baik
mengenai jenis keahlian, maupun kualifikasi pendidikan, serta pengalaman
personil, menurut Konsultan telah sesuai dengan lingkup kegiatan yang dituntut
dalam studi ini. Dalam hal ini konsultan akan mengusulkan Tenaga Ahli dengan
pendidikan (S1) sesuai bidang keahliannya dan memiliki sertifikat keahliaan (SKA)
yang dikeluarkan Asosiasi Keahlian atau Badan/Lembaga yang berwenang serta
memiliki pengalaman sesuai bidang keahlian untuk menangani pekerjaan sejenis.

Tanggapan terhadap tugas dan tanggung jawab tenaga ahli, dalam hal ini
perlu adanya penekanan terhadap desain yang akan dilakukan. Dimana masing-
masing Tenaga Ahli memiliki pemahaman yang sama mengenai kondisi dan
permasalahan daerah lokasi studi, keinginan masyarakat pengguna, sehingga
mampu menghasilkan beberapa inovasi desain tidak hanya secara teknis, efesiensi
pendanaan, layak secara lingkungan, dan mampu memberikan manfaat lebih secara
ekonomi kepada masyarakat.

Kualifikasi dan jumlah Tenaga Ahli yang disediakan oleh penyedia jasa untuk
menangani pekerjaan ini sesuai dengan KAK dengan tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
1. Ketua Tim (Team Leader)
Satu (1) orang Ketua Tim (Team Leader) yang merangkap sebagai Ahli Teknik
Lingkungan dengan latar belakang pendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik
Planologi, dan berpengalaman dalam penyusunan Masterplan Air limbah,
menjalankan tugas selama 6 (enam) bulan.
2. Tenaga Ahli / Profesional Staff
a. Satu (1) orang Ahli Sipil dengan latar belakang pendidikan minimal sarjana
(S1) Teknik Sipil, menjalankan tugas selama 5 (lima) bulan.
b. Satu (1) orang Ahli Lingkungan dengan latar belakang pendidikan minimal
sarjana (S1) Teknik Lingkungan, menjalankan tugas selama 6 (enam) bulan.
c. Satu (1) orang Ahli Ekonomi Perkotaan dengan latar belakang pendidikan
sarjana (S1) Ekonomi, menjalankan tugas selama 3 (tiga) bulan.

3. Asisten Tenaga Ahli

a. Satu (1) orang Ass. Ahli Sipil dengan latar belakang pendidikan minimal
sarjana (S1) Teknik Sipil, menjalankan tugas selama 5 (lima) bulan.
b. Satu (1) orang Ass. Ahli Lingkungan dengan latar belakang pendidikan
minimal sarjana (S1) Teknik Lingkungan, menjalankan tugas selama 6
(enam) bulan.
c. Satu (1) orang Surveyor/Juru Ukur dengan latar belakang pendidikan
d. 3 Orang D3 Teknik, menjalankan tugas selama 6 (enam) bulan.

4. Tenaga Pendukung / Supporting Staff


Disamping kebutuhan akan tenaga ahli seperti diuraikan tersebut di atas,
dibutuhkan tenaga pendukung, antara lain tenaga administrasi dan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai