Anda di halaman 1dari 5

Peran Sosiologi Dalam Pelayanan Administrasi

Akademik

Salah satu tantangan nyata bagi saya dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari yang
dialami adalah dalam hubungan sosial dalam pelayanan publik. Tugas yang
dilakukan adalah melayani administrasi akademik secara keseluruhan, dari mulai
pembuatan jadwal kuliah yang mencakup jadwal pengajar dan ruangan yang
tersedia. Kegiatan selanjutnya adalah proses pendaftaran ulang mahasiswa untuk
tiap semester atau proses perwalian yang dilakukan seminggu sebelum perkuliahan
dimulai selanjutnya persiapan pencetakan daftar hadir untuk setiap matakuliah
sebelum perkuliahan dimulai. Dalam proses kegiatan di atas hubungan yang lebih
banyak dilakukan adalah dengan pihak pengajar untuk mencocokan jadwal kuliah
agar tidak terjadi kesalahan dengan jadwal pengajar yang bersangkutan dan
diselesaikan permasalahannya. Terjadilah hubungan sosial antara pengadministrasi
dan pelaksana proses pendidikan pengajaran yang harus disikapi dengan bijak.

Masa perkuliahan dimulai

Yang menjadi pembeda yaitu ilmu yang mempelajari gejala sosial yang
bersifat murni, namun bukan berarti cabang ilmu ini siap diterapkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia secara langsung, tapi kajian ilmu ini
mengajak pembelajar untuk mengembangkan dan ber-eksperimen sesuai
dengan kebutuhan yang ada.

Salah satu tantangan nyata bagi pembelajar sosiologi adalah turut


berperan menganalisis situasi sosial, contohnya meneliti kebijakan publik
pemerintahatau kebijakan pemasaran suatu perusahaan sebelum kebijakan
tersebut ditetapkan.

Hal ini dirasa perlu karena, baik pemerintah atau perusahaan sendiri sering
dijumpaiketidak tepatan dalam menentukan sasaran kebijakan publik yang
dibuat, hal ini terjadi sebab ketidak telitian dalam menganalisis situasi
sosial yang ada pada saat ketupusan tersebut diambil.
Dengan adanya peran dalam menganalisis dan meneliti situasi sosial yang
ada, sosiologi akan bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam
mengambil langkah konkrit sebelum kebijakan tersebut digulirkan.

Berdasarkan contoh kasus diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa sosiologi
sebagai ilmu terapan memiliki tugas untuk melakukan berbagai proses penelitian
tentang situasi sosial yang nantinya berguna dalam bahan pertimbangan
sebelum kebijakan publik digulirkan yang bermanfaat bagi semua kalangan.

Dengan kata lain, seorang ahli sosiologi (Sosiolog) memiliki kompetensi


dibidang penelitian, survei dan seperangkat kegiatan ilmiah lainnya yang
berfungsi untuk menemukan gejala sosial yang ada dimasyarakat terutama
menyangkut kultur sosial, sikap, perilaku, dan opini, sehingga dapat diukur
ketepatan dan ketidak tepatan sebuah kebijakan yang berkaitan dengan
publik.

Oleh itu, seorang sosiolog memiliki peran yang penting di dalam


kehidupan masyarakat sekarang ini, terutama dalam proses pembangunan
suatu bangsa. Berikut ini adalah beberapa peran tersebut:

1. Sosiologi Sebagai Ahli Riset


Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa, sosiologi termasuk dalam
ilmu terapan, yang berarti sosiologi merupakan ilmu yang sejajar dengan
ilmu-ilmu lainnya.

Dan orang yang ahli dalam bidang sosiologi disebut sosiolog. Seorang
sosiolog dalam aktivitas penelitian yang sama seperti peneliti lainnya,
yakni dengan penelitian (riset), pengamatan (survei), dan percobaan
(eksperimen), yang menggunakan metode ilmiah tertentu yang
disesuaikan dengan bidang apa yang sedang dikaji.

Namun yang menjadi ciri khas dari seorang peneliti sosiolog yaitu
kegiatannya yangtidak berkutat dalam laboratorium dan alat-alat
pendukungnya,seorang sosiolog dalam penelitian mencari data tentang
suatu pokok masalah yang ada dikehidupan sosial lebih banyak
memakai polling, angket, wawancar, serta pengamatan mengenai perilaku
masyarakat terutama berkaitan erat dengan kultur sosial, sikap, perilaku,
dan opini.
Dengan kata lain tugas seorang sosiolog adalah mencari data empiris
tentang gejala sosial yang ada dimasyarakat berdasar apa yang
diamatinya.

Seorang sosiolog dalam penelitiannya tidak boleh memasukan opini


pribadinya, atau melakukan praduga atau ramalan-ramalan kedalam hasil
laporan ilmiahnya tanpa didasari oleh bukti-bukti yang akurat, karena
dengan sebuah keakuratan dijadikan bahan laporan untuk mengambil
suatu langkah kebijakan publik, sehingga kebijakan publik tadi yang sudah
dirumuskan tepat pada sasaran ketika diterapkan.

Dengan kata lain tepat sasaran dan melesetnya suatu kebijakan publik
yang dibuat oleh pihak yang berwenang tergantung kepada hasil laporan
penelitian dari seorang sosiolog

2. Sosiologi Sebagai Konsultan Kebijakan


Tugas seorang sosiolog sebagai konsultan kebijakan publik tidak lain ialah
sebagai seorang peneliti yang membantu mencari ketepatan datadalam
pembuatan kebijakan publik. Dengan bantuan sosiolog pihak perusahaan,
lembaga sosial, dan pemerintahyang bertindak sebagai pembuat kebijakan
memiliki modal danpaham betul mengenai cara-cara yang baik dalam misi
pembangunan masyarakat.

Sebagai contohnya dalam menghadapi masalah penyakit masyarakat yang


sampai sekarang belum terselesaikan yaitu maraknya anak-anak jalanan
yang masih sering kita jumpai.

Padahal banyak organisasi kemanusiaan diluar sana yang rela dan


dermawan menampung para anak jalanan dengan senang hati
memfasilitasi anak-anak jalanan tersebut dengan tidur ditempat yang
nyaman, makanan bergizi, dan pendidikan yang baik untuk masa
depannya. Namun kenyataanya banyak juga yang ditampung justru kabur
dan kembali kedunia asalnya menjadi anak jalanan lagi.

Adapun masalah lainnya adalah munculnya PSK dan waria yang


keberadaanya dinilai masyarakat meresahkan lingkungan, padalah
pemerintah sendiri tidak buta dengan keadaan tersebut, pemerintah sudah
melakukan razia dan melakukan pembinaan di panti sosial.
Dan tidak sedikit pula dari mereka yang kabur dan memilih untuk kembali
lagi keprofesi yang sebelumnya mereka geluti. Dari hal ini muncul
pertanyaan kenapa hal ini bisa terjadi, padahal kebijakan menampun dan
melakukan pembinaan terhadap anak jalanan, PSK dan waria ditempat-
tempat yang menurut kita nyaman dan sesuai dengan kebutuhan mereka
justru tidak berhasil maksimal, bahkan mereka beranggapan kebijakan
tersebut merenggut hak-hak kebebasan mereka.

Untuk inilah sebelum melakukan hal tersebut perlu kita ketahui karakter
kejiwaan dari anak-anak jalanan, serta sebab-musababnya para PSK dan
waria melakukan penyimpangan sosial ini. Dengan mengetahui karakter
kejiwaan dan penyebab penyimpangan tersebut akan didapat cara-cara
penyelesaian persoalan tadi.

Untuk menjawab permasalahan tersebut diperlukannya sosiolog sebagai


peneliti. Sosiolog akan menelaah tentang persoalan-persoalan dari
berbagai sudut pandang ilmiah, seorang sosiolog paham bahwa suatu
persoalan tidaklah berdiri sendiri, melainkan ada sebuah keterkaitan antara
satu soal dengan soal lainnya.

Seperti melihat pendapat dari masyarakat tentang sikapnya, perasaannya,


tindakanya, dan kondisi budayanya akan suatu persoalan yang terjadi.

Setelah mengetahui tentang suatu persoalan yang terjadi tadi, tentunya


sosiolog harus tau bagaimana tingkat pendidikan, struktur budaya, agama,
ekonomi, dan letak geografis masyarakat tersebut tinggal, ditempat
persoalan tadi muncul. Dengan melihat penemuan-penemuan tersebut
tentu saja berguna bagi pemerintah atau lembaga yang terkait dalam
melakukan program pembangunan masyarakat.

3. Sosiolog Sebagai Teknisi


Apa yang terlintas dalam fikiran kita ketika ditanya tentang definisi teknisi,
banyak diantara kita mendefinisikannya adalah orang yang ahli dalam hal
permesinan ada juga yang mengartikannya sebagai seorang yang
memberikan metode atau cara di dalam proses suatu bidang pekerjaan
tertentu.

Namun teknisi tidak hanya sebatas ahli dibidang permesinan namun juga
orang-orang yang ahli dalam bidang tertentu yang dimintai turut serta
dalam perencanaan pekerjaan tertentu.
Dalam hal ini sosiolog memiliki keahlian tersendiri dalam menganalisis
gejala sosial yang didalamnya terdapat perilaku masyarakat, perubahan
sosial, lembaga sosial, yang sangat berguna bagi perencanaan dalam hal
pembangunan atau perencanaan berdirinya suatu perusahaan tertentu.

4. Sosiolog Sebagai Guru atau Pendidik


Kedudukan para sosiolog sebagai seorang guru atau pendidik adalah
memberikan ilmu hasil temuannya dapat digunakan oleh siapa saja.

Hal ini harus dilakukan oleh para sosiolog karena mereka sebagai salah
satu pemegang disiplin ilmu pengetahuan yang memiliki tugas menyajikan
gejala-gejala (fenomena) sosial yang bersifat universal yang artinya hasil
penelitian ilmiahnya dapat dinikmati dan diuji kebenarannya oleh
siapapun dan dapat digunakan berbagai macam kepentingan terutama
dalam pembangunan suatu bangsa.

Karena sebagai salah satu cabang ilmu, sosiologi tidak bisa memihak
terhadap siapapun, tanpa rekayasa dan pendapat pribadi, dan harus
menyajikan data sesuai dengan bukti-bukti empiris.

Dari hal ini diketahui bahwa para sosiolog hanya berpihak kepada
kebenaran faktual semata, namun temuan-temuan ilmiah tersebut
memiliki dampak yang baik maupun tidak baik yang sangat tergantung
pada siapa yang menggunakan penemuan tersebut, sehingga apabila
terdapat penyalahgunaan terhadap sebuah hasil penemuan, bukan salah
para ilmuan tersebut tetapi para pengguna penemuan tersebut.

Pembangunan suatu bangsa biasanya selalu diikuti dengan pandangan


optimis tentang sebuah perubahan, yang bertujuan untuk mencapai taraf
hidup yang lebih baik dari apa yang telah dicapai sekarang ini,untuk itu
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Aspek Struktural : yang perlu diperhatikan segi perencanaan yang matang,


pelaksanaan yang sesuai target, dan evaluasi dari pembangunan secara
fisik sebagai sarana mencapai taraf kehidupan yang dicita-citakan.
2. Aspek Spiritual : yang menjadi sasaran berupa kekayaan intelektual dan
pembentukan karakter yang khas yakni dengan membangun manusia
melalui pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai