Anda di halaman 1dari 9

KONSEP PEDOMAN DESAIN PLTA SKALA KECIL

Bagian I : Pendahuluan
Konsep Pedoman desain teknik pembangkit listrik tenaga air skala kecil ini disusun sebagai salah
satu acuan panduan teknik bagi pihak-pihak yang berminat untuk mengembangkan pembangkit listrik
tenaga air skala kecil
Dalam konsep pedoman ini dijelaskan tentang syarat-syarat teknis yang harus dipenuhi dalam
perencanaan, pembangunan dan pengoperasian PLTA Skala Kecil tersebut.
Adapun yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Kecil pada konsep ini adalah
Pembangkit Listrik Tenaga Air yang mempunyai kapasitas daya terpasang netto maksimal 1.000 kW.
Pemilihan kapasitas terpasang pada pembangkit listrik skala kecil tersebut diserahkan kepada pihak-
pihak yang akan membangunnya, yaitu setelah memperhitungkan faktor-faktor teknis, ekonomi dan
sumber daya tenaga air yang ada.
Mudah-mudahan konsep ini dapat bermanfaat bagi pengembangan pembangkit listrik tenaga air
skala kecil di Indonesia.

Pipa pesat, trafo, power house PLTM

Bagian II : Pembangkit Listrik Tenaga Air


Pada dasarnya Tenaga Air bekerja dengan memanfaatkan energi potensial yang timbul jika air
mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang rendah. Pada PLTA energi air tersebut
dimanfaatkan untuk memutar turbin air yang menggerakkan generator penghasil tenaga listrik.
Untuk dapat memanfaatkan energi potensial air tersebut maka air dari posisi yang lebih tinggi ke
posisi yang lebih rendah tersebut dialirkan melalui pipa yang biasa disebut sebagai pipa pesat. Besar
energi yang dapat dibangkitkan pada pembangkit listrik tenaga air ditentukan oleh 2 (dua) faktor,
yaitu :
1. Beda ketinggian antara bagian atas aliran air sebelum masuk pipa pesat dengan
ketinggian air saat keluar pipa pesat, atau lazim disebut sebagai Head. Satuannya meter (m).
2. Debit aliran air yang mengalir melalui pipa pesat dan menggerakkan turbin.
Satuannya meter kubik per detik (m3/s)
Daya teoritis (P) yang dapat dihasilkan oleh laju aliran air dan ketinggian tertentu berbanding lurus
(proporsional) dengan head H dan laju aliran (Q), sebagai berikut :
P = x g x Q x H x
dimana :
P = daya yang dihasilkan ( kW )
= berat jenis air ( kg / m3 )
g = percepatan gravitasi ( m / s2 )
Q = debit aliran air ( m3 /s )
H = tinggi jatuh, head (m)
= efisiensi total

Bagian III : Bagian-Bagian PLTA Skala Kecil Sampai 1.000 KW


Susunan Bangunan
Pada dasarnya suatu pembangkit listrik tenaga air berfungsi untuk mengubah potensi tenaga air yang
berupa aliran air (sungai) yang mempunyai debit dan tinggi jatuh (head) untuk menghasilkan energi
listrik. Untuk dapat memanfaatkan potensi alam akan listrik tenaga air tersebut maka dibangun suatu
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) yang mencakup bangunan sipil dan peralatan
elektromekanikal.
Dalam penerapannya di lapangan antara PLTA besar dengan PLTA Skala kecil perbedaan utamanya
adalah dari segi ukuran atau dimensinya, dimana ukuran atau dimensi PLTA besar jauh lebih besar,
sementara pada PLTA skala kecil sesuai dengan kapasitas daya listrik yang dihasilkan, maka
dimensinya jauh lebih kecil. Disamping itu dari sisi kerumitannya PLTA Skala Kecil lebih sederhana,
misalnya peralatan kontrolnya, ataupun pada bangunan sipil yang biasanya tidak dilengkapi oleh
waduk (reservoir).
Air yang mengalir di sungai dibelokkan alirannya oleh Weir (bendung), sehingga aliran air tersebut
mengalir lewat bangunan sadap (Intake) . Pada intake terdapat bak pengendap (settling basin) yang
berfungsi untuk menghendapkan butir-butir pasir dan lumpur dari air. Dari bak penenang air dialirkan
melewati saluran pembawa (head race) menuju bak penenang. (forebay).
Bak penenang (forebay) berfungsi untuk menenangkan atau menurunkan kecepatan air sebelum
masuk ke penstock. Bak penenang ini juga biasanya berfungsi sebagai bak pengendap, yaitu
mengendapkan sisa-sisa partikel-partikel pasir dan lumpur yang masih terbawa lewat saluran
penghantar. Dari forebay air mengalir lewat saluran pipa tertutup yang disebut pipa pesat (penstock).
Pada ujungnya di sebelah bawah pipa pesat disambung dengan turbin yang berfungsi untuk
mengubah energi potensial yang ada pada air menjadi energi mekanik. Poros turbin dihubungkan
dengan generator, baik dikopel secara langsung sehingga putaran turbin dan generator sama,
maupun dengan memakai sistem transmisi mekanik lain jika putaran antara turbin dan generator tidak
sama. Putaran generator tersebut selanjutnya menghasilkan energi listrik.

Bagian IV : Bangunan Sipil


Bangunan sipil yang ada pada Pembangkit Listrik Skala Kecil kapasitas sampai 1.000 kW umumnya
adalah sebagai berikut :
1. Bendung (weir) dan intake
2. Saluran penghantar
3. Kolam pengendap (settling basin)
4. Bak penenang (forebay tank)
5. Pipa pesat (penstock).
6. Bangunan Power House
7. Saluran Pembuang (tail race)
Namun susunan bangunan sipil seperti di atas tidak merupakan sesuatu yang baku, kolam
pengendap dan kolam penenang misalnya mempunyai fungsi yang hampir sama. Jika kondisi air
yang akan dialirkan ke turbin melalui pipa pesat telah cukup bersih dan tenang, bisa saja kolam
penenang dan bak pengendap tersebut disatukan.
Contoh lain adalah pipa pesat, pada PLTA skala kecil yang mempunyai Head sangat rendah maka
pipa pesat mungkin saja dihilangkan.
Dengan adanya berbagai variasi tersebut maka pengembang PLTA Skala Kecil dapat
memperhitungkan desain bangunan sipil yang cocok dengan mempertimbangkan faktor teknis,
ekonomi, lingkungan dan keselamatan kerja.
Secara umum faktor-faktor teknis yang harus dipertimbangkan / diperhitungkan dalam desain
Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Kecil sampai 1.000 kW, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Pemakaian head yang tersedia,
2. Perubahan/ variasi laju aliran air.
3. Sedimentasi atau pengendapan Lumpur
4. Kondisi air banjir,

Bendung (Weir) Dan Intake


Pada suatu PLTA Skala Kecil, air yang mengalir untuk menggerakkannya haruslah andal dan dapat
dikendalikan, baik pada saat ketinggian air pada sungai tersebut sedang tinggi (banjir) maupun pada
saat sungai airnya berkurang (surut). Bendung (weir) berfungsi untuk menaikkan permukaan air
sungai sehingga pasokan air ke intake dapat terjaga constant. Kadangkadang hal tersebut dapat
dicapai tanpa membangun bendung. Misalnya kolam permanen pada sungai dapat berfungsi
menggantikan weir.
Bangunan sadap (intake) dirancang untuk membelokkan sebagian aliran sungai baik sebagian atau
sampai 100 % aliran air dipakai untuk menggerakkan Pembangkit Listrik.
Syarat-syarat intake adalah sebagai berikut :
a. Dapat mengalirkan air untuk menggerakkan Pembangkit Listrik.
b. Sedapat mungkin tidak atau sedikit memerlukan pekerjaan pemeliharaan.
c. Harus dapat mencegah masuknya material besar ke saluran.
d. Dapat membuang sediment yang ada secara periodic.
e. Dilengkapi dengan spillway untuk melimpahkan air yang berlebih.
Dari syarat-syarat di atas maka pengembang dapat memilih jenis dan ukuran weir dan intake, sesuai
dengan pertimbangan teknis dan ekonomis, yang antara lain adalah :
1.Side Intake without Weir :
2. Side Intake with Weir
3. Bottom Intake
Kolam Pengendap (Settling Basin)
Air yang mengalir dari sungai untuk mennggerakkan turbin biasanya membawa larut partikel-partikel
kecil. Larutan ini terdiri dari material abrasive seperti pasir yang dapat merusak sudu turbin. Untuk
memisahkan material ini dari air, aliran air harus dipelankan melewati settling basin sehingga material
lumpur (silt) tersebut dapat mengendap (settled) pada dasar kolam. Tumpukan lumpur yang
mengendap secara periodik dapat dicuci / gelontor (flushed away).
Dari ukuran terkecil partikel yang diijinkan masuk ke pipa pesat, maka kecepat air maksimum yang
mengalir pada settling basin dapat dihitung.Semakin kecil kecepatan air pada settling basin maka
semakin sedikit partikel yang masuk ke pipa pesat.

Saluran Terbuka.
Saluran terbuka mengalirkan air dari intake atau kolam pengendap (settling basin) ke bak penenang
(forebay). Panjang saluran bervariasi tergantung lokasi site nya. Pada satu kondisi kombinasi saluran
yang panjang dan pipa pesat yang pendek lebih cocok dan lebih murah. Sedang untuk PLTA Skala
Kecil yang lain lebih cocok kombinasi saluran terbuka yang pendek dan pipa pesat yang panjang.
Ukuran dan bentuk saluran biasanya merupakan kompromi antara biaya dan berkurangnya head.

Spillway (Pintu Pelimpah)


Spillway dirancang untuk mengijinkan limpahan (overflow) pada beberapa titik tertentu bangunan air.
Pada PLTA Skala Kecil , spillway dapat dibangun pada beberapa titik sesuai dengan kebutuhannya,
misalnya pada bendung, kolam pengendap, saluran air dan bak penenang. Spillway harus cukup
untuk membuang kelebihan aliran air jika terjadi banjir.

Bak Penenang (Forebay Tank)


Bak penenang (Forebay tank) menghubungkan antara saluran terbuka dengan pipa pesat. Tujuan
utama dari forebay tank ini adalah agar partikel-partikel yang masih ada pada air dapat turun dan
tidak memasuki pipa pesat. Forebay ini juga dapat berfungsi sebagai reservoir (kolam tando) untuk
menyimpan air.
Sebuah pintu air (sluicy gate) biasanya dipasang sehingga dapat menutup aliran sebelum masuk pipa
pesat. Di depan pipa pesat biasanya juga dipasang saringan (trashrack) untuk mencegah benda-
benda besar memasuki pipa pesat.
Bak penenang harus dilengkapi spillway yang dimensinya cukup untuk melimpahkan kelebihan air.

Pipa Pesat
Pipa pesat (penstock) adalah pipa yang mengalirkan air bertekanan dari bak penenang (forebay tank)
ke turbin.
Untuk memperoleh head yang tinggi sehingga kapasitas PLTA Skala Kecil juga, maka diameter pipa
pesat dapat dinaikkan sehingga losses nya berkurang, namun hal tersebut akan menaikkan biaya
konstruksi khususnya pipa pesat. Dengan demikian maka harus dilakukan kompromi antara biaya
dan kapasitas PLTA Skala Kecil.
Dalam pemilihan material maka pihak Developer / pengembang PLTA Skala Kecil harus
mempertimbangkan persyaratan teknis dan ekonomis, dengan tidak mengorbankan factor keamanan.

Desain Pipa Pesat


Pipa pesat ditentukan sifat-sifatnya berdasarkan material, diameter , ketebalan serta jenis
penyambungan.
- Material pipa pesat dipilih.
- Diameter pipa pesat dipilih pada diameter yang dapat mengurangi frictional losses aliran air di dalam
pipa pesat sampai pada tingkat yang dapat diterima.
- Tebal dinding pipa pesat dipilih untuk menahan maximum internal hydraulic pressure. Termasuk
transient surge pressure yang terjadi.

Diameter dan Tebal Pipa Pesat


Pada dasarnya untuk menentukan diameter pipa pesat harus dilakukan kompromi atau trade-off
antara harga pipa pesat dengan kehilangan daya hidraulik (losses) pada saat air mengalir melalui
pipa pesat. Karena secara umum jika diameter pipa pesat diperbesar maka akan berakibat losses
menjadi turun, namun pada sisi lain jika diameter diperbesar maka harga pipa pesat akan naik.
Sedangkan tebal pipa pesat harus diperhitungkan sedemikian rupa sehingga dapat menahan tekanan
air yang ada di dalamnya, baik tekanan statis maupun dinamis.
Pipa pesat dapat berada di permukaan tanah ataupun ditimbun di dalam tanah. Hal tersebut antara
lain tergantung atas material pipa, keadaan / kemiringan permukaan tanah , lingkungan dan
ekonomis.
Rumah Pembangkit (Power House)
Rumah pembangkit atau power house adalah bangunan tempat memasang mesin
pembangkit yaitu turbin, generator, panel kontrol, peralatan pendukung, serta ruang untuk
operator. Power house didesain untuk melindungi mesin pembangkit dan peralatan lainnya
dari perubahan cuaca.
Dalam pembangunan Power House harus diperhatikan kekuatan fondasi, terutama fondasi
turbin yang akan menahan gaya potensial dan kinetik dari air yang mengalir melalui pipa
pesat dan turbin.
Standar minimal bangunan Power house harus dilengkapi dengan ruang mesin, ruang
operator, kantor dan kamar mandi.
Contoh spesifikasi teknik power house adalah :
No. Uraian Spesifikasi
1. Fondasi Batu kali 1 : 2
2. Fondasi turbin Beton bertulang
3. Dinding Pasangan bata merah 1 : 4
4. Rangka Besi
5. Kusen Kayu
6. Lantai Keramik
7. Atap Genting
8. Pintu Kayu profil
9. Jendela Kayu profil dan kaca

Dimensi Power House


Dimensi power house harus memperhitungkan persyaratan-persyaratan teknis, serta
keselamatan kerja dan lingkungan yang ada.

Saluran Pembuang (Tailrace)


Saluran Pembuang (Tail race) adalah saluran tempat menyalurkan air setelah melewati
turbin, yang selanjutnya kembali mengalir ke sungai semula.
Konstruksi tail race : pasangan batu dan beton pada bagian lantai penutup.
Dimensi tailrace harus sedemikian rupa sehingga cukup untuk menampung aliran air
maksimal yang keluar dari turbin sehingga tidak terjadi banjir.

Bagian V : Peralatan Mesin Dan Listrik (Turbin, Transmisi Mekanik, Generator, Kontrol,
Trafo Dan Transmisi)

Turbin
Turbin mempunyai fungsi untuk mengubah energi ketinggian air menjadi daya putaran poros.
Setiap turbin mempunyai daerah operasi sendiri sehingga mampu mengasilkan energi listrik dengan
efisiensi yang memadai. Daerah operasi optimal tersebut ditentukan oleh besar head operasi turbin
air tersebut. Turbin air dapat dibagi atas head tinggi, head menengah dan head rendah.Disamping itu
dari segi beroperasinya turbin air dibedakan atas turbin impuls dan turbin reaksi.

Head tinggi Head Menengah Head rendah


Turbin Pelton Cross-flow Cross-flow
impuls Turgo Multi-jet pelton
Turgo
Turbin reaksi Francis Propeller
Kaplan
Para pengembang dapat memilih sendiri jenis dan ukuran turbin yang akan dipakai pada PLTM/
PLTMH, dengan memperhitungkan factor teknis, ekonomis.

Pemilihan Jenis Turbin


Faktor-faktor yang mempengaruhi atau menjadi kriteria dalam memilih jenis turbin air yang dipakai
pada tenaga air adalah sebagai berikut :
1. Tinggi jatuh netto (Hnetto).
2. Debit air
3. Daya turbin (P)
4. Kecepatan putar turbin
Pengembang dapat memilih jenis turbin air yang akan dipakai dengan memperhitungkan aspek
teknis dan ekonomis.

Sistem Transmisi / Drive Sistem (System Penggerak)


Sistem penggerak meneruskan daya dari poros turbin ke poros generator atau poros lain yang
dipakai untuk menggerakkan peralatan lain. Sistem transmisi tersebut juga berfungsi untuk
mengubah kecepatan putar dari satu poros ke poros yang lain, jika kecepatan putar turbin berbeda
dengan kecepatan generator atau peralatan lain yang harus diputarnya.
Berikut adalah jenis-jenis system penggerak / transmisi mekanik pada mikrohidro :
1. Penggerak langsung.
2. Flat belt dan pulley
3. V atau wedge belt dan pulley
4. Chain and sprocket
5. Gearbox
Pengembang Pembangkit Listrik Skala Kecil kapasitas sampai 1.000 kW dapat memilih system
transmisi mekanik yang dipakai pada PLTM atau PLTMH yang bersangkutan, dengan
mempertimbangkan factor teknis dan ekonomis.

Peralatan Listrik
Daya mekanik yang dihasilkan oleh turbin air dipakai untuk menghasilkan listrik dengan
menggunakannya untuk menggerakkan generator yang akan mengubah energi mekanik menjadi
enerfi listrik. Type generator yang sering dipakai adalah generator yang menghasilkan arus bolak
balik yang dikenal sebagai alternator.
Mengulang teori listrik sederhana, aliran listrik atau arus (simbolnya I) mempunyai satuan amper (A),
beda tegangan (V) diukur dalam Volt (V). Daya (P) diukur dalam Watt (W) atau lebih sering dalam
kilowatt ( 1 kW = 1000 W).
Tahanan ( R ) dari suatu rangkaian listrik menunjukkan bagaimana baiknya listrik mengalir
(konduktor yang jelek mempunyai tahanan yang tinggi). Tahanan diukur dalam Ohm (W) dan ekual
dengan perbedaan potensial (voltage drop) dibagi arus. Kapasitansi ( C ) menunjukkan derajat
dimana energi disimpan pada medan listrik dibandingkan yang dipakai untuk kerja, dan induktansi ( L
) sama dengan kapasitansi tetapi mengacu pada medan megnet..

Generator
Generator induksi dan generator sinkron menghasilkan arus bolak-balik (AC). Keunggulan dari arus
bolak-balik (AC) adalah dapat menyalurkan daya listrik pada jarak yang cukup jauh. Berlainan jika kita
menggunakan arus searah yang hanya dapat menghasilkan listrik untuk penggunaan pada jarak yang
sangat dekat atau pada power house. Dengan demikian maka arus bolak-balik cocok untuk proyek
kelistrikan karena beban listrik biasanya tersebar dan sering jaraknya jauh dari generator.
Generator induksi mempunyai keunggulan dan sering dipakai untuk penyediaan tenaga listrik di
daerah terpencil karena generator tersebut cukup kuat, kompak dan sangat andal.

Generator Sinkron :
Mempunyai rotor eksitasi yang terpisah, dipakai baik pada system terisolasi maupun interkoneksi
dengan system tenaga listrik.

Generator Asinkron (induksi)


Tidak mempunyai rotor exiter, biasanya dipakai pada networks dengan sumber listrik yang lain. Pada
system yang terisolasi atau independent, generator ini harus dihubungkan dengan kapasitor untuk
menghasilkan listrik.

Kecepatan putar dan jumlah kutub Generator


Kecepatan putaran generator tergantung pada frekuensi jaringan tenaga listrik ( 50 atau 60 Hz, di
Indonesia 50 Hz) serta jumlah pole (kutub) generator, sesuai rumus berikut :
Pada PLTA Skala Kecil sampai 1.000 kW ini maka pengembang harus memakai generator yang
frekuensinya 50 Hz. Sedangkan kecepatan putar generator tersebut disesuaikan sesuai putaran
turbin, perbandingan transmisi mekanik dan jumlah kutub (pole) generator.

Peralatan Kontrol
Dalam pengoperasiannya kecepatan turbin akan berubah jika beban listrik yang dilayani oleh
generator berubah. Sebagai contoh jika pada konsumen semakin banyak lampu penerangan yang
dinyalakan, artinya beban konsumen bertambah, maka kecepatan putar turbin akan turun. Karena
adanya perubahan kecepatan tersebut akan menimbulkan pengaruh pada tegangan dan frekuensi
listrik. Untuk menjaga agar tidak terjadi perubahan kecepatan putar turbin dan generator maka besar
beban generator harus dijaga konstan (load control) atau laju aliran air yang melewati turbin harus
diatur (flow control) sesuai dengan perubahan beban yang ada.
Pengembang Pada PLTA Skala Kecil sampai 1.000 kW dapat memilih sendiri apakah akan memakai
peralatan control dari jenis load control(dummy load) ataupun flow control (governor), sesuai
dengan pertimbangan teknik dan ekonomi masing-masing..

Ballast Load
Ballast load merupakan bagian yang penting dari electronic control system. Ballast load terdiri dari 2
jenis, yaiti type pemanas udara (air heater) dan type pemanas air (water heater).
Pemanas udara
Pada PLTA skala kecil jenis Pico dengan kapasitas di bawah 10 kW type pemanas udara (air heater)
ini sering dipakai dibandingkan dengan type pemanas air (water heater) karena biasanya sederhana.

Pemanas air,
Ballast load type pemanas air (water heater) ini sering dipakai untuk PLTA kecil dengan kapasitas di
atas 100 kW.
Speed Governor
Speed governor dipakai agar kecepatan turbin tetap konstan karena kecepat tersebut akan berubah-
ubah jika terjadi perubahan daya, head ataupun debit aliran air.
Fungsi governor adalah mengendalikan laju aliran air secara otomatis dengan pengoperasian guide-
vane sesuai dengan beban yang ada.

Panel PLTA Skala Kecil Sampai 1.000 kW


Peralatan ukur minimum yang harus ada pada panel PLTA Skala Kecil sampai 1.000 kW adalah
sebagai berikut :
a. Pengukur tekanan air pipa pesat
b. Volt meter dengan selector switch untuk mengukur keluaran generator.
c. Volt meter untuk mengukur tegangan ballast load (untuk yang memakai ballast load).
d. Amperemeter per fasa.
e. Frequensi meter
f. kVA meter
g. Pengukur waktu operasi.

Peralatan Proteksi (Pengaman)


Peralatan pengaman minimum yang harus ada pada Skala Kecil sampai 1.000 kW adalah sebagai
berikut :
a. Pengaman kecepatan lebih dengan deteksi frekuensi (Over speed).
b. Pengaman tegangan kurang (under voltage).
c. Pengaman tegangan lebih (over voltage).
d. Pengaman arus lebih (over voltage).
e. Pengaman terhadap petir.

Trafo Daya
Trafo daya berfungsi untuk menaikkan tegangan dari generator ke tegangan 20 kV untuk selanjutnya
akan menyalurkan energi listrik PLTA Skala Kecil lewat jaringan Distribusi Tegangan Menengah 20
kV. Trafo daya harus menyesuaikan dengan jaringan Tegangan Menengah 20 kV yang ada.

Transmisi
Penyaluran listrik dari Trafo Daya ke jaringan 20 kV PLN yang terdekat memakai saluran tegangan 20
kV. Pengembang PLTA Skala Kecil kapasitas sampai 1.000 kW dapat memilih apakah memakai
Saluran Udara Tegangan Menengah 20 kV atau memakai kabel 20 kV.
Metering
Untuk mengukur jumlah energi listrik (kWH) yang telah disalurkan oleh Pengembang Pembangkit
Listrik Tenaga Air Skala Kecil, maka pihak Pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Kecil
sampai 1.000 kW wajib menyediakan peralatan kWH meter. Titik pengukuran kWH meter tersebut
berada pada Saluran Transmisi 20 kV terdekat milik PLN.

Anda mungkin juga menyukai