Bagian I : Pendahuluan
Konsep Pedoman desain teknik pembangkit listrik tenaga air skala kecil ini disusun sebagai salah
satu acuan panduan teknik bagi pihak-pihak yang berminat untuk mengembangkan pembangkit listrik
tenaga air skala kecil
Dalam konsep pedoman ini dijelaskan tentang syarat-syarat teknis yang harus dipenuhi dalam
perencanaan, pembangunan dan pengoperasian PLTA Skala Kecil tersebut.
Adapun yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Kecil pada konsep ini adalah
Pembangkit Listrik Tenaga Air yang mempunyai kapasitas daya terpasang netto maksimal 1.000 kW.
Pemilihan kapasitas terpasang pada pembangkit listrik skala kecil tersebut diserahkan kepada pihak-
pihak yang akan membangunnya, yaitu setelah memperhitungkan faktor-faktor teknis, ekonomi dan
sumber daya tenaga air yang ada.
Mudah-mudahan konsep ini dapat bermanfaat bagi pengembangan pembangkit listrik tenaga air
skala kecil di Indonesia.
Saluran Terbuka.
Saluran terbuka mengalirkan air dari intake atau kolam pengendap (settling basin) ke bak penenang
(forebay). Panjang saluran bervariasi tergantung lokasi site nya. Pada satu kondisi kombinasi saluran
yang panjang dan pipa pesat yang pendek lebih cocok dan lebih murah. Sedang untuk PLTA Skala
Kecil yang lain lebih cocok kombinasi saluran terbuka yang pendek dan pipa pesat yang panjang.
Ukuran dan bentuk saluran biasanya merupakan kompromi antara biaya dan berkurangnya head.
Pipa Pesat
Pipa pesat (penstock) adalah pipa yang mengalirkan air bertekanan dari bak penenang (forebay tank)
ke turbin.
Untuk memperoleh head yang tinggi sehingga kapasitas PLTA Skala Kecil juga, maka diameter pipa
pesat dapat dinaikkan sehingga losses nya berkurang, namun hal tersebut akan menaikkan biaya
konstruksi khususnya pipa pesat. Dengan demikian maka harus dilakukan kompromi antara biaya
dan kapasitas PLTA Skala Kecil.
Dalam pemilihan material maka pihak Developer / pengembang PLTA Skala Kecil harus
mempertimbangkan persyaratan teknis dan ekonomis, dengan tidak mengorbankan factor keamanan.
Bagian V : Peralatan Mesin Dan Listrik (Turbin, Transmisi Mekanik, Generator, Kontrol,
Trafo Dan Transmisi)
Turbin
Turbin mempunyai fungsi untuk mengubah energi ketinggian air menjadi daya putaran poros.
Setiap turbin mempunyai daerah operasi sendiri sehingga mampu mengasilkan energi listrik dengan
efisiensi yang memadai. Daerah operasi optimal tersebut ditentukan oleh besar head operasi turbin
air tersebut. Turbin air dapat dibagi atas head tinggi, head menengah dan head rendah.Disamping itu
dari segi beroperasinya turbin air dibedakan atas turbin impuls dan turbin reaksi.
Peralatan Listrik
Daya mekanik yang dihasilkan oleh turbin air dipakai untuk menghasilkan listrik dengan
menggunakannya untuk menggerakkan generator yang akan mengubah energi mekanik menjadi
enerfi listrik. Type generator yang sering dipakai adalah generator yang menghasilkan arus bolak
balik yang dikenal sebagai alternator.
Mengulang teori listrik sederhana, aliran listrik atau arus (simbolnya I) mempunyai satuan amper (A),
beda tegangan (V) diukur dalam Volt (V). Daya (P) diukur dalam Watt (W) atau lebih sering dalam
kilowatt ( 1 kW = 1000 W).
Tahanan ( R ) dari suatu rangkaian listrik menunjukkan bagaimana baiknya listrik mengalir
(konduktor yang jelek mempunyai tahanan yang tinggi). Tahanan diukur dalam Ohm (W) dan ekual
dengan perbedaan potensial (voltage drop) dibagi arus. Kapasitansi ( C ) menunjukkan derajat
dimana energi disimpan pada medan listrik dibandingkan yang dipakai untuk kerja, dan induktansi ( L
) sama dengan kapasitansi tetapi mengacu pada medan megnet..
Generator
Generator induksi dan generator sinkron menghasilkan arus bolak-balik (AC). Keunggulan dari arus
bolak-balik (AC) adalah dapat menyalurkan daya listrik pada jarak yang cukup jauh. Berlainan jika kita
menggunakan arus searah yang hanya dapat menghasilkan listrik untuk penggunaan pada jarak yang
sangat dekat atau pada power house. Dengan demikian maka arus bolak-balik cocok untuk proyek
kelistrikan karena beban listrik biasanya tersebar dan sering jaraknya jauh dari generator.
Generator induksi mempunyai keunggulan dan sering dipakai untuk penyediaan tenaga listrik di
daerah terpencil karena generator tersebut cukup kuat, kompak dan sangat andal.
Generator Sinkron :
Mempunyai rotor eksitasi yang terpisah, dipakai baik pada system terisolasi maupun interkoneksi
dengan system tenaga listrik.
Peralatan Kontrol
Dalam pengoperasiannya kecepatan turbin akan berubah jika beban listrik yang dilayani oleh
generator berubah. Sebagai contoh jika pada konsumen semakin banyak lampu penerangan yang
dinyalakan, artinya beban konsumen bertambah, maka kecepatan putar turbin akan turun. Karena
adanya perubahan kecepatan tersebut akan menimbulkan pengaruh pada tegangan dan frekuensi
listrik. Untuk menjaga agar tidak terjadi perubahan kecepatan putar turbin dan generator maka besar
beban generator harus dijaga konstan (load control) atau laju aliran air yang melewati turbin harus
diatur (flow control) sesuai dengan perubahan beban yang ada.
Pengembang Pada PLTA Skala Kecil sampai 1.000 kW dapat memilih sendiri apakah akan memakai
peralatan control dari jenis load control(dummy load) ataupun flow control (governor), sesuai
dengan pertimbangan teknik dan ekonomi masing-masing..
Ballast Load
Ballast load merupakan bagian yang penting dari electronic control system. Ballast load terdiri dari 2
jenis, yaiti type pemanas udara (air heater) dan type pemanas air (water heater).
Pemanas udara
Pada PLTA skala kecil jenis Pico dengan kapasitas di bawah 10 kW type pemanas udara (air heater)
ini sering dipakai dibandingkan dengan type pemanas air (water heater) karena biasanya sederhana.
Pemanas air,
Ballast load type pemanas air (water heater) ini sering dipakai untuk PLTA kecil dengan kapasitas di
atas 100 kW.
Speed Governor
Speed governor dipakai agar kecepatan turbin tetap konstan karena kecepat tersebut akan berubah-
ubah jika terjadi perubahan daya, head ataupun debit aliran air.
Fungsi governor adalah mengendalikan laju aliran air secara otomatis dengan pengoperasian guide-
vane sesuai dengan beban yang ada.
Trafo Daya
Trafo daya berfungsi untuk menaikkan tegangan dari generator ke tegangan 20 kV untuk selanjutnya
akan menyalurkan energi listrik PLTA Skala Kecil lewat jaringan Distribusi Tegangan Menengah 20
kV. Trafo daya harus menyesuaikan dengan jaringan Tegangan Menengah 20 kV yang ada.
Transmisi
Penyaluran listrik dari Trafo Daya ke jaringan 20 kV PLN yang terdekat memakai saluran tegangan 20
kV. Pengembang PLTA Skala Kecil kapasitas sampai 1.000 kW dapat memilih apakah memakai
Saluran Udara Tegangan Menengah 20 kV atau memakai kabel 20 kV.
Metering
Untuk mengukur jumlah energi listrik (kWH) yang telah disalurkan oleh Pengembang Pembangkit
Listrik Tenaga Air Skala Kecil, maka pihak Pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Kecil
sampai 1.000 kW wajib menyediakan peralatan kWH meter. Titik pengukuran kWH meter tersebut
berada pada Saluran Transmisi 20 kV terdekat milik PLN.