Anda di halaman 1dari 15

Menghadapi

Tantangan Era
MAKING INDONESIA 4.0
KELOMPOK 3
Edinanta Efrata Limbong 180402142
Exsaudi J Purba 180402157
Yohannes Amstrong Siregar 180402158
Yosep Bastanta Rejeki Sinaga 180402159
Industri 4.0
Pada prinsipnya, revolusi industri 4.0 adalah sebuah revolusi
dalam bidang teknologi dimana terjadi sebuah integrasi antara
komputer, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence
(AI), Machine Learning, Big Data, Automation, dan lain
sebagainya sehingga tercipta sebuah smart industry yang solutif
dan fleksibel. Era ini pada dasarnya telah diperkenalkan di
Jerman sejak 2011. Beberapa teknologi utama yang mendukung
implementasi industri 4.0 adalah intelegensi buatan, human
machine interface, IoT, robot, dan teknologi 3D.
2
Industri 4.0

Dalam revolusi industri 4.0, peran manusia memang jauh lebih berkurang. Karena semua
aktifitas dan pekerjaan hampir semua dapat diselesaikan atau dibantu dengan bantuan
internet yang telah bersinergi dengan teknologi. Salah satu contohnya adalah teknologi
Fintech (Financial Technology). Saat ini teknologi Fintech semakin menjamur di kalangan
masyarakat digital. Metode pembayaran non-tunai atau cashless telah merajai pasar dengan
berbagai metode platform pembayaran. Metode ini lebih dipilih masyarakat digital karena
mudah, serta banyak keuntungan yang bisa ditawarkan oleh perusahaan penyedia layanan
Fintech kepada customer
3
Making Indonesia
4.0
Making Indonesia 4.0 ini memberikan potensi besar
untuk melipatgandakan produktifitas tenaga kerja,
sehingga dapat meningkatkan daya saing global dan
mengangkat pangsa pasar ekspor global. Ekspor
yang lebih tinggi akan membuka lebih banyak
lapangan pekerjaan, sehingga konsumsi domestik
menjadi lebih kuat dan Indonesia dapat menjadi
salah satu dari 10 besar ekonomi dunia.

4
Making Indonesia 4.0

10 Proritas Nasional dalam “Making Indonesia 4.0”


1. Perbaikan alur aliran barang dan material
Indonesia bergantung pada impor bahan baku maupun komponen bernilai tinggi, khususnya di sektor kimia,
logam dasar, otomotif, dan elektronik. Indonesia akan memperkuat produksi lokal pada sektor hulu dan
menengah melalui peningkatan kapasitas produksi dan percepatan adopsi teknologi. Indonesia akan
mengembangkan rancangan jangka panjang untuk perbaikan alur aliran barang dan material secara nasional dan
menyusun strategi sumber material.
2. Desain ulang zona industri
Indonesia telah membangun beberapa zona industri di penjuru negeri. Indonesia akan mengoptimalkan
kebijakan zona-zona industri ini termasuk menyelaraskan peta jalan sektor sektor yang menjadi fokus dalam
Making Indonesia 4.0 secara geografis, serta peta jalan untuk transportasi dan infrastruktur. Untuk
mengoptimalkan penggunaan lahan, Indonesia akan mengevaluasi zona-zona industri yang ada dan akan
membangun satu peta jalan zona industri yang komprehensif dan lintas industri. 5
Making Indonesia 4.0

3. Mengakomodasi standar-standar keberlanjutan (sustainability)


Komunitas global telah menyuarakan kekhawatiran terkait keberlanjutan di berbagai sektor. Indonesia melihat
tantangan keberlanjutan sebagai peluang untuk membangun kemampuan keberlanjutan berbasis teknologi
bersih, EV, biokimia, dan energi terbarukan. Oleh karenanya, Indonesia akan berusaha memenuhi persyaratan
keberlanjutan di masa mendatang, mengidentifikasi aplikasi teknologi dan peluang pertumbuhan ramah
lingkungan, serta mempromosikan lingkungan yang kondusif (termasuk peraturan, pajak dan subsidi) untuk
investasi yang ramah lingkungan.
4. Memberdayakan UMKM
Hampir 70 persen tenaga kerja Indonesia bekerja untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha UMKM dengan membangun platform e-
commerce untuk UMKM, petani dan pengrajin, membangun sentra sentra teknologi (technology bank) dalam
rangka meningkatkan akses UMKM terhadap akuisisi teknologi, dan memberikan dukungan mentoring untuk
6
mendorong inovasi.
Making Indonesia 4.0

5. Membangun infrastruktur digital nasional


Untuk mendukung Peta Jalan Making Indonesia 4.0, Indonesia akan melakukan percepatan pembangunan
infrastruktur digital, termasuk internet dengan kecepatan tinggi dan digital capabilities dengan kerjasama
pemerintah, publik dan swasta untuk dapat berinvestasi di teknologi digital seperti cloud, data center, security
management dan infrastruktur broadband. Indonesia juga akan menyelaraskan standar digital, sesuai dengan
norma-norma global, untuk mendorong kolaborasi antar pelaku industri sehingga dapat mempercepat
transformasi digital.
6. Menarik minat investasi asing
Indonesia perlu melibatkan lebih banyak pelaku industri manufaktur terkemuka untuk menutup kesenjangan
teknologi dan mendorong transfer teknologi ke perusahaan lokal. Untuk meningkatkan FDI, Indonesia akan
secara aktif melibatkan perusahaan manufaktur global, memilih 100 perusahaan manufaktur teratas dunia
sebagai kandidat utama dan menawarkan insentif yang menarik, dan berdialog dengan pemerintah asing untuk
7
kolaborasi tingkat nasional.
Making Indonesia 4.0

7. Peningkatan kualitas SDM


SDM adalah hal yang penting untuk mencapai kesuksesan pelaksanaan Making Indonesia 4.0. Indonesia
berencana untuk merombak kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada STEAM (Science,
Technology, Engineering, the Arts, dan Mathematics), menyelaraskan kurikulum pendidikan nasional dengan
kebutuhan industri di masa mendatang. Indonesia akan bekerja sama dengan pelaku industri dan pemerintah
asing untuk meningkatkan kualitas sekolah kejuruan, sekaligus memperbaiki program mobilitas tenaga kerja
global untuk memanfaatkan ketersediaan SDM dalam mempercepat transfer kemampuan.
8. Pembangunan ekosistem inovasi
Ekosistem inovasi adalah hal yang penting untuk memastikan keberhasilan Making Indonesia 4.0. Pemerintah
Indonesia akan mengembangkan cetak biru pusat inovasi nasional, mempersiapkan percontohan pusat inovasi
dan mengoptimalkan regulasi terkait, termasuk diantaranya yaitu perlindungan hak atas kekayaan intelektual
dan insentif fiskal untuk mempercepat kolaborasi lintas sektor diantara pelaku usaha swasta/BUMN dengan
universitas. 8
Making Indonesia 4.0

9. Insentif untuk investasi teknologi


Insentif memiliki potensi untuk menggerakkan inovasi dan adopsi teknologi. Oleh karena itu, pemerintah
Indonesia akan mendesain ulang rencana insentif adopsi teknologi, seperti subsidi, potongan pajak perusahaan,
dan pengecualian bea pajak impor bagi perusahaan yang berkomitmen untuk menerapkan teknologi 4IR. Selain
itu, Indonesia akan meluncurkan dana investasi negara untuk dukungan pendanaan tambahan bagi kegiatan
investasi dan inovasi di bidang teknologi canggih.
10. Harmonisasi aturan dan kebijakan
Indonesia berkomitmen melakukan harmonisasi aturan dan kebijakan untuk mendukung daya saing industri dan
memastikan kordinasi pembuat kebijakan yang erat antara kementerian dan lembaga terkait dengan pemerintah
daerah.

9
Making Indonesia 4.0

Industri 4.0 adalah konvergensi dan panggunaan 9 jenis teknologi industry digital :
1. Advance Robotics
Teknologi ini mampu menyesuaikan perilaku berdasarkan sensor data yang diberikan sehingga dapat
berinteraksi langsung dengan manusia. Fungsinya adalah untuk meningkatkan efisiensi dengan cara
mempersingkat waktu tunggu dan waktu layanan.
2. Addictive Manufacturing
Additive manufacturing merupakan terobosan baru di industri manufaktur yang sering dikenal menggunakan
printer 3D.Dalam era digital saat ini, gambar desain digital yang telah dibuat dapat diwujudkan menjadi benda
nyata dengan ukuran dan bentuk yang sama dengan desain sebenarnya atau dengan skala tertentu.
3. Argumented Reality
Argumented Reality (AR), adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga
dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut
10
dalam waktu nyata.
Making Indonesia 4.0

4. Simulation
Model mewakili sistem itu sendiri, sedangkan simulasi mewakili operasinya dari waktu ke waktu. Simulasi
digunakan dalam banyak konteks, seperti simulasi teknologi untuk optimalisasi kinerja, teknik keselamatan,
pengujian, pelatihan, pendidikan, dan video game.
5. Horizontal & Vertical Integration
Integrasi horizontal adalah keadaan dimana sebuah perusahaan mengintegrasikan produksi dari barang atau jasa
yang masih ada di dalam satu tahap produksi di dalam rantai suplai. Baik melalui ekspansi internal, akuisisi,
ataupun merger. Integrasi ini dapat mengarah ke monopoli, jika barang atau jasa yang mereka integrasikan,
berhasil menguasai sebagian besar pangsa pasar. Integrasi horizontal berbeda dengan integrasi vertikal, dimana
perusahaan mengintegrasikan berbagai tahap produksi di dalam satu rantai suplai. 

11
Making Indonesia 4.0

6. Industrial Internet
Sebuah konsep yang digunakan untuk memperluas dan manfaat dari konektivitas internet yang tersambung
secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga
pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda
hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.
7. Cloud
Komputasi awan (cloud computing) adalah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat pengelolaan data
dan aplikasi, di mana pengguna komputer diberikan hak akses (login) mengakses server virtual untuk bisa
konfigurasi server melalui internet. Seperti jagoan Hosting yang menyediakan server virtual agar bisa
digunakan untuk membuat website online untuk diakses user di internet.

12
Making Indonesia 4.0

8. Cyber Security
Cyber Security adalah teknologi, proses dan praktik yang dirancang untuk melindungi jaringan, komputer,
program dan data dari serangan, kerusakan atau akses yang tidak sah. Istilah “Cyber Security” mengacu pada
fungsi bisnis dan alat teknologi yang digunakan untuk melindungi aset informasi. Data perusahaan yang
bertransformasi menjadi data berbasis digital digunakan untuk menyimpan, mengakses dan mengambil
informasi penting. Melindungi informasi dan data sudah bukan lagi prioritas tetapi sudah menjadi kebutuhan
sebagian besar perusahaan dan instansi pemerintah di seluruh dunia.
9. Big Data Analytic
Big data adalah istilah khusus yang digunakan untuk data yang melebihi kapasitas pemrosesan database
konvensional karena berjumlah terlalu besar, bergerak terlalu cepat, dan tidak sesuai dengan kemampuan
struktural dari arsitektur database tradisional. Sehingga dilakukan suatu proses dengan sistem terintegrasi yang
mampu menangani big data.
13
Kesembilan teknologi tersebut mampu menjalin suatu proses produksi dimana mesin
produk yang sedang dibuat dan suatu sistem pendukung saling berhubungan, sedemikian
sehingga mampu membangun rantai nilai yang saling mengendalikan secara otomatis dan
menghasilkan produk bernilai tinggi.

14
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai