Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Resume Buku Bahasa Indonesia”

Disusun Oleh :

MULIYANI
0801212267

KELAS : 11 IKM

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU : Dr. Edy Saputra

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Resume Buku Bahasa Indonesia”
dapat terselesaikan dengan baik. Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca tentang ringkasan buku bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi.
Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kita
sehingga makalah ini dapat saya susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka
maupun melalui media internet.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Harapan kami,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada
yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami
memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Penulis
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang
lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Ajamu, November 2021


Penulis

MULIYANI

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................2
D. Identitas Buku............................................................................................................2

BAB II RINGKASAN BUKU.............................................................................................3

A. Bab I Sejarah, Kedudukan, Dan Fungsi Bahasa Indonesia........................................3


B. Bab II Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah.....................................................................3
C. Bab III Membaca Kritis.............................................................................................4
D. Bab IV Menulis Proposal...........................................................................................5
E. Bab V Menulis Akademik.........................................................................................5
F. Bab VI Presentasi Ilmiah...........................................................................................6
G. Bab VII Penyajian Lisan............................................................................................7
H. Bab VIII Menulis Surat..............................................................................................7

BAB III PENUTUP..............................................................................................................9

A. Simpulan....................................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10

I.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang sudah kita kenal sejak SD, SMP, dan
SMA. Dengan mempelajari mata pelajaran Bahasa Indonesia sejak SD sampai SMA,
kemampuan berbahasa Indonesia para mahasiswa seharusnya sudah cukup memadai. Akan tetapi
yang terjadi dewasa ini, hal tersebut terjadi sebaliknya. Oleh karena itu, penting adanya mata
kuliah Bahasa Indonesia di perguruan perguruan tinggi untuk menunjang menunjang
kemampuan kemampuan berbahasa berbahasa Indonesia Indonesia para mahasiswa.

Bahasa Indonesia sudah dikenal lebih dari satu abad lamanya. Sehingga, banyak banyak
cerita dan sejarah sejarah yang terdokumentasikan terdokumentasikan didalamnya. didalamnya.
Sejarah-sejarah Sejarah-sejarah yang terdokemntasikan itu ialah nilai-nilai luhur khas yang
hanya dimiliki bangsa Indonesia. Seperti contohnya : bersatu kita tegu, bercerai kita runtuh; berat
sama dipikul, ringan sama dijinjing. Itulah salah satu contoh dari nilai-nilai luhur bangsa bangsa
Indonesia Indonesia yang menjunjung menjunjung tinggi persatuan, persatuan, kebersamaan,
kebersamaan, dan kesetaraan.

Bagi bangsa Indonesia, bahasa Indonesia merupakan salah satu identitas nasional. Dengan
mempelajari bahasa indonesia di perguruan tinggi, diharapkan para mahasiswa mahasiswa dapat
memupuk memupuk rasa memiliki, memiliki, mencintai mencintai dan bangga
menggunakannya. Selain itu, bahasa indonesia merupakan pengantar dalam dunia pendidikan.
pendidikan. Karena tuntutan tuntutan perkembangan perkembangan ipteks, ipteks, para
akademisi akademisi diharapkan diharapkan ikut berperan dalam pembinaan dan pengembangan
bahasa indonesia. ndonesia.

Dapat dikatakan bahwa pembelajaran bahasa Dapat dikatakan bahwa pembelajaran bahasa
Indonesia Indonesia di perguruan tinggi di perguruan tinggi dapat menambah wawasan
mahasiswa dalam menguasai bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tertulis yang diharapkan
akan berguna di masa depan dan juga memiliki memiliki rasa peduli dan bangga akan adanya
bahasa Indonesia Indonesia yang merupakan salah satu alat pemersatu bangsa.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat disimpulkan pada latar belakang diatas adalah sebagai
berikut

1. Bagaiamana hasil resume buku bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi?


2. Apakah tujuan dari resume buku bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi?

1
C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk melatih mahasiswa meringkas sebuah
buku dan unut memenuhi UTS dari mata kuliah

D. Identitas Buku

Judul Buku : BAHASA INDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI

Pengarang buku : Sukirman Nurdjan, S.S., M.Pd.

Firman, S.Pd., M.Pd.

Mirnawati, S.Pd., M.Pd.

Penerbit : Penerbit Aksara Timur

Tahun Terbit : 2016

Kota terbit : Makasar

ISBN : 978-602-73433-6-8

Tebal Buku : 14 X 21cm; Halaman: vi + 152

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. BAB I SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Tepat tanggal 28 oktober 1928 merupakan hari lahirnya bahasa Indonesia. Hal ini sesuai
dengan bunyi butir ketiga sumpah pemuda yaitu “Kami putra dan putri Indonesia Indonesia
menjunjung menjunjung bahasa persatuan persatuan bahasa Indonesia” Indonesia” yang berarti
berarti penobatan penobatan bahasa Indonesia Indonesia sebagai sebagai bahasa nasional.
nasional. Bahasa indonesia Indonesia merupakan salah satu alat untuk mencapai kesatuan
Bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.

Proklamasi Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 berarti menyatakan dengan resmi bahwa
ada negara yang bernama Indonesia. Setelah proklamasiIndonesia, bahasa Indonesia digunakan
sebagai salah satu alat menyatukan seluruh suku bangsa di wilayah bangsa Indonesia, bahasa
administrasi negara, bahasa bahasa pengantar pengantar dalam dunia pendidikan, pendidikan,
bahasa pengantar pengantar dalam dunia perdagangan, dan bahasa rpergaulan.

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beruntung karena disaat merdeka, bangsa
Indonesia telah memiliki bahasa persatuan yang digunakan warga Indonesia. Akan tetapi, hal
tersebut justru disepelekan oleh warga Indonesia dengan adanya sikap kurang perhatian terhadap
bahasa indonesia. Hal tersebut disebabkan karena orang-orang beranggapan bahwa bahasa
Indonesia seolah-olah secara alamiah sudah ada dengan sendirinya.

Bahasa Indonesia sebenarnya merupakan bahasa kedua dari bangsa indonesia. Sedangkan
bahasa pertamanya adalah bahasa daerah yang pertama kali dikenal. Walaupun bahasa Indonesia
merupakan bahasa kedua, tetapi bahasa Indonesia tidak terasa sebagai bahasa asing. Bagi orang
Indonesia, bahasa indonesia itu sukar-sukar mudah. Karena terlalu menguasi bahasa daerah,
umumnya terjadi hambatan dalam menguasai dan menggunakan bahasa Indonesia.

B. BAB II BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH

Bahasa indonesia diapakai oleh berbagai penutur dengan tujuan dan berbagai konteks itu
melahirkan corak atau ragam bahasa indonesia yang berbeda-beda. Berdasarkan Berdasarkan
situasinya, situasinya, bahasa Indonesia Indonesia dibedakan dibedakan menjadi menjadi bahasa
Indonesia baku dan nonbaku. Bahasa indonesia baku biasa digunakan pada situasi-situasi resmi.
Seperti contohnya pidato kenegaraan. Sedangkan bahasa Indonesia nonbaku digunakan pada
situasi-situasi nonformal. Seperti contohnya percakapan antarteman, percakapan di pasar.

Bahasa juga mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Bahasa iklan berbedadengan bahasa sastra,
bahasa kepariwisataan berbeda dengan bahasa hukum, bahasa bahasa hukum berbeda berbeda
dengan bahasa kedokteran, kedokteran, dan sebagainya. sebagainya. Sebenarnya Sebenarnya

3
ragam-ragam itu masih dapat dibedakan menjadi beberapa subgram dan setiap bidang bidang
ilmunya ilmunya disamping disamping menggunakan menggunakan istilah istilah umum, juga
memiliki memiliki istilah istilah khusus atau istilah teknis.

Ragam ilmiah merupakan corak bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah.
Ilmiah itu merupakan kualitas dari tulisan yang membahas persoala-persoalan persoalan dalam
bidang ilmu tertentu tertentu dengan bahasa Indonesia. Indonesia. Ragam ilmiah bersifat bersifat
ringkas ringkas berpusat berpusat pada pokok permasalahan. permasalahan. Ragam bahasa
ilmiah harus memperhatikkan tata cara menulis karya ilmiah yang standar. Kegiatan ilmiah
termasuk dalam situasi formal sehingga ragam bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
resmi.

Ilmu itu berkembang secara akumulatif dari satu generasi ke generasi berikutnya.
berikutnya. Jadi, suatu generasi generasi selain mempelajari mempelajari ilmu juga
menambahkan menambahkan penemuan-penemuan penemuan-penemuan yang baru pada
perbendaharaan perbendaharaan ilmu yang diwarisi diwarisi dari generasi sebelumnya.

C. BAB III MEMBACA KRITIS

Membaca adalah melihat isi dari apa yang tertulis, dengan melisankan hati.tujuan dari
membaca adalah untuk menambah ilmu pengetahuan guna menambah wawasan. Sedangkan,
membaca kritis adalah kegiatan membaca sumber bacaan dengan cermat dan teliti. Membaca
cepat juga dapat diartikan dengan membaca cepat dan tepat untuk mendapatkan informasi.
Membaca cepat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan membaca cepat/sekilas dan
membaca intensif/teliti.

Tujuannya adalah untuk menumakan topik bacaan dan menemukan informasi khusus dari
bacaan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membaca kritis terhadap karya ilmiah/artikel
ilmiah adalah mengenali tesis, meringkas butir-butir penting setiap artikel, menyitir konsep-
konsep penting, menentukan bagian yang akan dikutip, menentukan implikasi dari bagian yang
akan dikutip, dan menentukan posisi penulis sebagai pengutip.

Selain ada artikel ilmiah, ada pula artikel populer. Artikel populer berbeda dengan artikel
ilmiah. Salah satu hal yang membedakannya adalah tempat dimuatnya kedua artikel tersebut.
Artikel populer biasa dimuat di surat kabar atau di majalah-majalah populer sedangkan artikel
ilmiah dimuat di jurnal ilmiah.

Membaca buku ilmiah tidak semudah membaca buku-buku yang lainnya. Ada beberapa
teknik untuk membaca buku ilmiah. Beberapa teknik tersebut adalah memanfaatkan indeks untuk
menemukan konsep penting, menemukan konsep-konsep penting untuk bahan menulis,
menentukan dan menandai bagian-bagian bagian buku yang akan dikutip, dikutip, menentukan
menentukan implikasi implikasi dari bagian yang dikutip, dikutip, dan menentukan posisi penulis
sebagai dan menentukan posisi penulis sebagai pengutip.

4
D. BAB IV MENULIS PROPOSAL

Proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu lembaga untuk
melakukan suatu pekerjaan tertentu. Proposal dibagi menjadi dua yaitu proposal akademik dan
nonakademik. Proposal akademik adalah proposal yang dibuat untuk dibidang pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan proposal nonakademik dibuat untuk
kegiatan diluar pendidikan seperti pengadaan barang d pendidikan seperti pengadaan barang
dan jasa. an jasa.

Bagian-bagian proposal terdiri dari pendahuluan, batang tubuh, dan bagian akhir. Bagian
pendahuluan dari sebuah proposal meliputi judul luar, halaman judul dalam, halaman halaman
pengesahan, pengesahan, ringkasan ringkasan atau abstrak, abstrak, dan daftar isi. Pada bagian
bagian batang tubuh berisikan berisikan diantaranya diantaranya latar belakang belakang
masalah, masalah, perumusan perumusan masalah, tujuan, manfaat, hipotesis, landasan teori dan
tinjauan pustaka, metode penelitian, penelitian, jadwal kegiatan, kegiatan, dan daftar pustaka.
pustaka. Pada bagian akhir sendiri sendiri berisikan rencana anggaran biaya dan lampiran-
lampiran.

Ada dua tahap melakukan kegiatan penilitian, yaitu pengumpulan data dan analisis data.
Pengumpulan data merupakan suatu tahapan yang cukup rumit. Karena berhasil atau tidaknya
sebuah penelitian sangat bergantung pada tahap ini. Adapun metode-metode pengumpulan data,
yakni observasi wawancara, diskusi kelompok, naratif, dan sebagainya. Metode wawancara
mempunyai berbagai macam variasi diantaranya yaitu wawancara terstruktur, wawancara
mendalam, dan wawancara semiterstruktur.

Sedangkan metode yang dipergunakan pada tahap analisis data sangat beragam bergantung
disain penelitian dan tujuan penelitian. Untuk penelitian studi kasus biasa menggunakan analisis
deskriptif, kategoris, dan pemaknaan secara teoritias. Analisis deskriptif adalah analisis dengan
mendeskripsikan suatu objek tertentu. Analisis kategoris merupakan analisis yang dilakukan
dengan cara mengelompokkan sesuatu yang diteliti. Sedangkan analisis teoritis dilakukan untuk
memaknai hal-hal yang oleh peneliti untuk memaknai hal-hal yang oleh peneliti dianggap
dianggap menonjol.

E. BAB V MENULIS AKADEMIK

Menulis akademik merupakan kegiatan menulis untuk menghasilkan suatu tulisan akademik.
Tulisan akademik adalah karya tulis yang ditulis mahasiswa untuk mendapatkan gelar akademik.
Dalam perguruan tinggi, tulisan akademik memiliki SKS yang besar dan dinilai melalui form
ujian.

Terdapat tiga tahap dalam menulis, yaitu prapenulisan, penulisan, dan revisi. Tahap
prapenulisan adalah dimana mahasiswa mulai menentukan topik, merumuskan masalah,
penyusunan outline, penentuan bahan, dan menyusun kuisioner. Kemudian tahap penulisan, pada

5
tahap ini lebih kepada menjawab semua pertanyaan berdasarkan hasil pengolahan dan analisis
data. Sedangkan tahap revisi adalah dimaksudkan agar setiap penulis sebaiknya dapat merevisi
atau mengdit tulisannya sendir, dan nantinya diharapkan dapat merevisi tulisan orang lain.
Dalam merevisi tulisan, hal-hal yang perlu diperhatikkan diantaranya yaitu ejaan, tanda baca,
pilihan kata, susunan kalimat, susunan alinea, dan susunan wacana.

Dalam dunia perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat memiliki kemampuan menulis


makalah. Makalah sendiri merupakan karya tulis yang membahas suatu masalah berdasarkan
lgoika, pustaka, atau fakta yang disajikan pada sebuah diskusi. diskusi. Makalah Makalah
diklasifikasikan diklasifikasikan menjadi menjadi makalah makalah biasa, dan makalah posisi.
Makalah pada umumnya terdiri dari enam komponen yaitu, judul dan identitas penulis, abstrak
dan kata kunci, pendahuluan, isi, simpulan, dan daftar pustaka. Selain menulis makalah,
mahasiswa diharapkan dapat menulis laporan.

Laporan merupakan unsur terpenting dan strategis dalam konteks komunikasi formal tertulis.
Oleh sebab itu, untuk memudahkan pemahaman isi laporan, pembuat laporan harus
memperhatikkan tujuan pembuat laporan harus memperhatikkan tujuan pembuatan laporan. tan
laporan.

F. BAB VI PRESENTASI ILMIAH

Presentasi merupakan hal yang sering dialakukan pada dewasa ini. Baik ilmiah maupun
nonilmiah. Tetapi tidak semua orang dapat melakukan presentasi secara baik. Oleh karena itu,
diperlukan konsep-konsep dasar dan kiat-kiat presentasi yang diharapkan dapat menjadi pandu
presentasi yang diharapkan dapat menjadi panduan.

Dasar-dasar presentasi yang perlu diketahui adalah bahan, topik, tujuan presentasi,
presentasi, outline, outline, pembicara, pembicara, pendengar, pendengar, pesan yang
disampaikan, disampaikan, teknisi, teknisi, alat bantu, bantu, dan refleksi refleksi diri. Selain
mengetahui mengetahui dasar-dasar dasar-dasar presentasi, presentasi, keintelektualitasan
seorang penyaji juga dapat dilihat dari substansi materi yang disampaikannya, kesegaran
gagasan, dan cara penyajiannya yang menarik. Seseorang yang sudah terampil berkomunikasi
akan tampakpula pada kekayaan wawasan dan pengetahuannya. Setiap presentasi memiliki
tujuannya masingmasing beberapa diantaranya yaitu untuk memotivasi, meyakinkan,
mengajak/bertindak, menjelaskan, dan men mengajak/bertindak, menjelaskan, dan
menyenangkan. yenangkan.

Ada berbagai macam jenis presentasi. Presentasi dibedakan berdasarkan sifat, jumlah
pendengar, dan substansi. Presentasi berdasarkan sifat diantaranya yaitu presentasi formal,
presentasi nonformal, dan presentasi semiformal. Presentasi berdasarkan jumlah pendengar
diantaranya yaitu presentasi pada kelompok besar, presentasi pada kelompok terbatas, dan
presentasi personal.

6
Sedangkan presentasi berdasarkan substansi hanya dikhususkan pada presentasi ilmiah.
Kesukseskan dari sebuah presentasi tergantung pada tiga proses berikut. Pertama, persiapan
sebelum presentasi dengan menyiapkan pesan-pesan penting bagi pendengar, pendengar,
merancang merancang pertanyaan-pertanyaan, pertanyaan-pertanyaan, dan sebagainya.
sebagainya. Yang kedua yaitu praktik dengan cara latihan berbicara didepan cermin, atau
sebagainya. Ketiga, penyajian yakni menerapkan seluruh persiapan yang telah dilakukan.

G. BAB VII PENYAJIAN LISAN

Penyajian lisan sering dikatan sebagai pidato. Dengan kemahiran berbicara dan berbahasa,
pembicara akan dengan mudah menuangkan ide perasaannya secara lengkap, utuh, dan lancar.
Istilah berpidato sering juga disebut dengan berkhotbah, berorasi, dan berceramah.

Berpidato dengan baik memiliki beberapa kriteria. Kriteria tersebut mencakup dua faktor
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal biasanya biasanya berhubungan
berhubungan dengan keindahan keindahan dan kesantunan kesantunan berbahasa. berbahasa.
Selain dua aspek tadi, kebenaran logika dan kebenaran tata bahasa juga sangat diperhatikan
dalam faktor ini. Sedangkan faktor eksternal berkait secara langsung dengan upaya penciptaan
houding. Houding adalah lagak, cara, tampilan, suara, dan semacamnya yang ada pada diri
pembicara saat menyampaikan mat paikan materi.

Berpidato memiliki tata cara dan etika tersendiri. Dalam berpidato kita harus
memperhatikkan urutan penyusunan sebuah karangan yang berpola dengan urutan alinea
pembukaan, alinea isi, dan alinea penutup. Selain memperhatikkan susunan karangan, persoalan
etika dalam berpidato juga perlu dihitungkan dengan baik dan benar sebab etika merupakan
merupakan bagian tampilan, tampilan, baik secara lahiriah lahiriah maupun rohaniah.

Menulis naskah pidato hakikatnya adalah menuangkan segala ide ke segala ide ke dalam
bentuk bentuk tulis yang kemudian kemudian dilisankan dilisankan dalam kegiatan kegiatan
pidato. pidato. Saat menulis menulis naskah pidato pun perlu adanya penyuntingan naskah pidato
sebagaimana penyuntingan penyuntingan pada naskah makalah makalah atau artikel. artikel.
Setelah Setelah itu barulah barulah dapat disampaikan sebuah pidato. Ada beberapa cara
menyampaikan pidato, yakni menyampaikan pidato “tanpa teks”, menyampaikan pidato
“menghafal teks”, menyampaikan pidato “membaca teks”, dan menyampaikan pidato “membuat
kisi-kisi teks”.

H. BAB VIII MENULIS SURAT

Surat merupakan alat komunikasi yang tertulis. Dengan surat seseorang bisa menyampaikan
suatu menyampaikan suatu informasi informasi kepada piha kepada pihak lain. Fungsi in. Fungsi
surat sendiri sendiri yaitu sebagai sarana komunikasi tertulis, wakil atau duta penulis, pedoman
pelaksanaan tugas, alat bukti, dan alat pengingat.

7
Syarat surat dapat dikatakan sebagai surat yang baik adalah sesuai dengan aturan yang telah
ditentukan, menggunakan bahasa Indonesia yang baku, dan isinya ringkas dan jelas.

Hal-hal yang perlu diperhatikkan dalam menulis surat ialah pemilihan kata, penyusunan
kalimat, dan penyusunan alinea. Pemilihan kata merupakan hal yang penting dalam penulisan
surat dengan memenuhi kaidah ketepatan, kebakuan, keumuman, kehematan, dan kehalusan
makna. Kalimat merupakan salah satu sarana untuk menyampaikan pesan kepada orang lain.
Agar pesan dapat diterima oleh pihak lain, maka kalimat dalam penulisan surat harus disusun
secara efektif. kalimat yang efektif dapat mewakili maksud dari penyusunnya.

Sedangkan alinea adalah sejumlah kalimat yang tersusun secara logis dan sistematis dan
mendukung satu ide pokok. Alinea dalam surat dibagi menjadi tiga yaitu alinea pembuka, alinea
isi, dan alinea penutup. Surat dibedakan berdasarkan wujud, pemakaian, kegiatan, sasaran yang
dituju, sifat,dan urgensi penyelesainnya. Berdasarkan wujud contohnya yaitu kartu pos.
Berdasarkan pemakaiannya contohnya yaitu surat pribadi. Berdasarkan kegiatannya contohnya
yaitu surat intern dan surat ekstern. Berdasarkan sasaran yang dituju contohnya yaitu surat
pemberitahuan. Berdasarkan sifatnya contohnya yaitu surat rahasia. Berdasarkan urgensi
penyelesainnya yaitu surat segera.

Selain itu, didalam surat menyurat ada lima macam bentuk surat, yakni bentuk bentuk lurus
penuh, bentuk lurus, bentuk setengah setengah lurus, bentuk resmi indonesia Indonesia lama, dan
bentuk resmi indonesia baru.

8
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Kita bisa mengerjakan sendiri resume dengan mudah ketika Kita mau belajar dan mengikuti
panduannya dengan baik. Bisa disimpulkan bahwa resume memang berbeda dengan ikhtisar.
Keduanya sama-sama ringkasan dari suatu karangan ataupun tulisan, namun ikhtisar bisa
disampaikan sesuka hati penulis dan inti yang disampaikan sesuai dengan karangan yang
dijadikan bahan sebagai meresume.

Resume juga memberikan pengajaran kepada setiap orang untuk lebih bisa menjelaskan
sesuatu yang panjang menjadi singkat dan padat namun kaya akan makna. Walaupun singkat
namun lebih mudah dimengerti, dipahami dan diterima bagi siapa pun yang menerimanya.
Ketelitian dalam mengambil materi dari setiap paragraf sangat berpengaruh terhadap jelas
tidaknya resume yang telah dibuat. Maka dari itu haruslah telaten dan lebih teliti lagi agar pokok
dari setiap gagasan tidak terlupakan, sehingga pemotongan kalimat-kalimat bisa sesuai dan
mudah ditangkap dan diterima makna yang akan disampaikan.

B. Saran

Tulisan hanyalah bersifat pendahuluan. Untuk itu perlu dilakukan penyempurnaan oleh
semua pihak yang berkecimpung dalam bidang akademik. Demikian pula penyempurnaan dari
segala aspek perlu dilakukan demi kesempurnaan tulisan ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Nurdjan, Sukirman dkk. 2016. Buku Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Makasar :
Penerbit Aksara Timur.

10

Anda mungkin juga menyukai