Listrik dinamis terjadi karena ada arus listrik searah dan arus listrik bolak-balik. Arus listrik hanya bisa menyala pada
rangkaian listrik tertutup.
Contoh listrik dinamis adalah pada baterai dan lampu. Baterai punya kutub positif dan kutub negatif. Kutub positif adalah ujung
baterai dengan tonjolan kecil. Kutub negatif adalah ujung baterai yang rata (biasanya mengilap). Jika kedua kutub dihubungkan kabel,
elektron mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif. Saat arus listrik melewati lampu, arus listrik menyebabkan lampu menyala.
Saat salah satu ujung kabel dilepas dari kutub baterai, lampu akan mati karena elektron tidak bisa mengalir. Gejala listrik terbukti
dengan adanya nyala lampu. Lampu bisa menyala karena ada elektron. Elektron mengalir berarti elektron terus bergerak (dinamis).
Oleh sebab itu, gejala listrik yang timbul disebut listrik dinamis.
Jika roda sepeda berputar maka kepala dinamo akan berputar dan kumparan kawat pun ikut berputar. Berputarnya kumparan kawat di
sekitar medan magnet U akan menghasilkan energi listrik.
Turbin adalah roda besar yang berputar cepat. Tenaga yang digunakan untuk mengerakkan turbin dapat diperoleh dari air,
angin, gas bumi, cahaya matahari, batubara, minyak bumi dan nuklir. Berdasarkan tenaga pemutaran turbinnya menggolongkan
pusat pembangkit listrik berdasarkan sumber tegangannya : pembangkit listrik tenaga air( PLTA), pembangkit listrik tenaga uap(
PLTU), tenaga gas bumi(PLTG), tenaga surya(PLTS), tenaga nuklir(PLTN), pembangkit listrik tenaga angin.
keuntungan rangkaian seri : kuat arus listrik yang mengalir pada tiap bagian sama, lampu yang berada pada rangkaian seri akan
menyala lebih terang, lebih sederhana dan memerlukan sedikit kabel dalam menyusun.
Kerugian rangkaian seri : bila satu bagian terputus maka seluruh rangkaian akan terputus dan mati, lebih boros energi listrik, baterai
cepat habis