Disusun Oleh
: Angga Kurniawan
131711034
131711025
Siti Nurbaniah
131711026
131711060
Kelas
: 3A TKE
Dosen Pembimbing
Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mengetahui faktor daya dan load factor pada motor listrik
2. Mengidentifikasi faktor daya dan load factor pada motor listrik
3. Menentukan kapasitas kapasitor bank yang dibutuhkan untuk memperbaiki faktor daya
pada motor listrik
4. Menguji hasil faktor daya dari pemasangan kapasitor bank yang direncanakan
5. Mengamati hasil kapasitor bank yang dipasang
II.
Dasar Teori
2.1 Motor Listrik
2.1.1 Pengertian Motor Listrik
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar
impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dan lain
sebagainya.Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan atau kipas angin)
dan di industri. Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor
listrik asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC
berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial (inch), dalam
aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupun kiloWatt (kW).
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud
dengan beban motor listrik. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai
dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga
kelompok (BEE India, 2004) :
Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan
kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal
dan fan (torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang berubah
dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan
adalah peralatan-peralatan mesin.
Prinsip kerja motor listrik dapat dijelaskan dengan lebih jelas melalui gambar berikut :
Dengan cos =
P
S
Beban yang sering digunakan pada konsumen level industri kebanyakan bersifat
induktif. Peningkatan beban yang bersifat induktif ini pada sistem tenaga listrik dapat
menurunkan nilai faktor daya (PF) dalam proses pengiriman daya. Penurunan faktor daya
(PF) ini dapat menimbulkan berbagai kerugian, yang antara lain:
1
listrik, PLN, menetapkan denda VAR, dalam usaha untuk menghimbau konsumennya agar
ikut berkontribusi menjaga faktor daya pada kondisi idealnya.
2.3 Perbaikan Faktor Daya atau Cos
Untuk mengatasi masalah rendahnya faktor-daya atau tingginya daya reaktif, banyak
industri atau bangunan modern memasang kapasitor. Kapasitor adalah peralatan listrik yang
bisa menghasilkan daya reaktif yang diperlukan oleh konsumen sehingga aliran daya reaktif
di saluran bisa berkurang. Dengan kata lain, kapasitor bermanfaat untuk menaikkan faktordaya. Dengan memasang kapasitor, konsumen besar bisa terhindar dari tambahan tagihan
listrik karena daya reaktif yang berlebih. Semakin mahalnya tarif listrik dan semakin
tingginya keinginan untuk mengoperasikan peralatan secara efisien, menyebabkan
penggunaan kapasitor semakin banyak dan meluas. Idealnya, kapasitor dipasang di dekat
peralatan yang memerlukan daya reaktif sehingga tidak perlu terjadi adanya aliran daya
reaktif melalui kabel, trafo, atau peralatan lainnya.
Pada
konsumen
level
industri
istilah
ini
lebih
dikenal
dengan
sebutan
pemasangan power factor correction (PFC). Pemasangan PFC disini sama artinya dengan
pemasangan PF controller dan capacitor bank (kumpulan dari kapasitor-kapasitor yang
dipasang secara paralel).
2.3.1 Capasitor Bank dan Cara Menghitung Capasitor Bank yang Dibutuhkan
Capacitor bank adalah kumpulan kapasitor yang digunakan untuk memberikan
kompensasi reactive power (Qc).
pertama-tama harus menghitung atau mengetahui faktor daya yang akan diperbaiki. Pada
tabel bagian baris merupakan nilai faktor daya yang akan diperbaiki (sebelum) dan bagian
kolom merupakan nilai faktor daya yang ingin dicapai (setelah). Setelah menghubungkan
kedua faktor daya akan didapat faktor pengali (k) untuk perhitungan kapasitor bank.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dikerjakan dalam menentukan
kapasitas kapasitor bank.
(1) Menghitung/ Mengukur nilai daya input motor, baik daya listrik nyata (P) dan daya listrik
semu (S) serta Cos aktual pada beban tertentu.
(2) Menentukan nilai Cos yang diinginkan
(3) Mencari nilai factor k dari tabel dengan parameter Cos sebelum dan Cos yang
diinginkan dan menghitung Q ( Q = k x Pin )
(4) Menghitung kebutuhan daya listrik reaktif (Q) untuk memperbaiki faktor daya sebesar
nilai yang kita inginkan.
(5) Menentukan kapasitas kapasitor yang ada di pasaran dan menghitung kembali nilai daya
listrik semu (S) yang dihasilkan.
V2
Xc
Q
2 f V 2
V2
1 /W c
= V2 2 fC
Vg Ig / generator
3Vm cos
x 100%
x 100%
Model
Harga (Rp)
(kVAr)
12,5
15
30
50
90
150
200
250
400
600
CBP60012,5
CBP60015
CBP6003
CBP5005
CBP10006
CBP15006
CBP20008
CBP25010
CBP40012
CBP60012
3.000.000
6.500.000
9.500.000
12.500.000
18.500.000
25.500.000
36.900.000
49.400.000
78.000.000
95.000.000
tidak hanya untuk motor. Untuk alasan ini maka dalam mengkaji kinerja motor akan
bermanfaat bila menentukan beban dan efisiensinya. Pada hampir kebanyakan negara,
merupakan persyaratan bagi pihak pembuat untuk menuliskan efisiensi beban penuh pada
pelat label motor.
Karena sulit untuk mengkaji efisiensi motor pada kondisi operasi yang normal, beban
motor dapat diukur sebagai indikator efisiensi motor. Dengan meningkatnya beban, faktor
daya dan efisinsi motor bertambah sampai nilai optimumnya pada sekitar beban penuh.
Dimana,
HP
= Nameplate untuk Hp
seluruh pabrik. Hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi motor yang terlalu kecil
(mengakibatkan motor terbakar) atau terlalu besar (mengakibatkan ketidak efisiensian). US
DOE merekomendasikan untuk melakukan survei beban motor yang beroperasi lebih dari
1000 jam per tahun.
Terdapat tiga metode untuk menentukan beban motor bagi motor yang beroperasi
secara individu:
Pengukuran daya masuk. Metode ini menghitung beban sebagai perbandingan antara
daya masuk (diukur dengan alat analisis daya) dan nilai daya pada pembebanan
100%.
Pengukurann jalur arus. Beban ditentukan dengan membandingkan amper terukur
(diukur dengan alat analisis daya) dengan laju amper. Metode ini digunakan bila
faktor daya tidak dketahui dan hanya nilai amper yang tersedia. Juga
dari 50%
Metode Slip. Beban ditentukan dengan membandingkan slip yang terukur bila motor
beroperasi dengan slip untuk motor dengan beban penuh. Ketelitian metode ini
terbatas namun dapat dilakukan dengan hanya penggunaan tachometer (tidak
diperlukan alat analisis daya).
Karena pengukuran daya masuk merupakan metode yang paling umum digunakan,
maka hanya metode ini yang dijelaskan untuk motor tiga fase.
Berikut merupakan tahap-tahap pengukuran beban :
Tahap 1. Menentukan daya masuk dengan menggunakan persamaan berikut:
Dimana:
Pi = Daya tiga fase dalam kW
V = RMS (akar kwadrat rata-rata) tegangan, nilai tengah garis ke garis 3 fase
I
Dimana :
Pr
Dimana :
Beban = Daya keluar yang dinyatakan dalam % nilai daya
Pi
Pr
Perhatikan nameplate motor, catat arus nominal dan tegangan nominalnya, pastikan
motor tidak diberikan input V , I, I eksitasi melebihi nominal dan tidak dibebani
melebihi nominal
Perhatikan isolasi dan jenis kabel yang digunakan. Pastikan isolasi tidak ada yang
terkelupas dan kabel mampu menahan kapasitas arus yang sesuai dengan nameplate
motor.
Pastikan rangkaian benar, untuk menghindari terjadinya hubung singkat dan lain-lain.
Pastikan autotrafo pada posisi nol.
IV
Data Pengukuran
Im (A)
Vm (V)
Vg (V)
Ig (A)
Iex (A)
P (W)
Cos
6.9
220
231
6.4
0.72
675
0.65
9.8
220
165
21
0.6
1650
0.685
Im (A)
Vm (V)
Vg (V)
Ig (A)
Iex (A)
P (W)
Cos
220
220
6.2
0.79
750
0.913
8.9
220
174
21
0.71
1800
0.89
Cos tersebut belum sesuai dengan standar berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No.30
Tahun 2012, yakni nilai power factor yang diijinkan besarnya > 0,85. Oleh karena itu nilai
Cos = 0.65 dan Cos = 0.685 akan dinaikkan menjadi 0.95 dengan menggunakan capasitor
bank.
Adapun perhitungan besarnya nilai kapasitas kapasitor yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Untuk Beban 50 %
Diketahui
Ditanyakan
Jawab
Cos awal
Cos yang ingin dicapai
P
k ( factor koreksi )
: Q , C dan Cos akhir ?
:
Q1 = K x P 1
Dimana k : Faktor koreksi Kapasitor Bank
P : Daya aktif ( Watt )
Q1 = 0.84 x 675 kW = 567 VAR
Q = V2 / Xc
Q = V2 / ( 1/w. c )
Q = V2 x 2 x x f x C
Maka C = Q / (V2 x 2 x x f)
Dimana Q : Daya Reaktif ( VAR )
V : tegangan motor ( volt )
F : frekuensi ( Hertz )
C = 567 / ( 2202 x 2 x 3.14 x 50 )
C = 37.3 f
Beban 80 %
Diketahui
Cos awal
Cos yang ingin dicapai
P
K ( factor koreksi )
Ditanyakan : Q , C dan Cos akhir ?
Jawab
:
Q1 = K x P 1
Dimana
Q = V2 / Xc
Q = V2 / ( 1/w. c )
Q = V2 x 2 x x f x C
Maka C = Q / (V2 x 2 x x f)
Dimana Q : Daya Reaktif ( VAR )
V : tegangan motor ( volt )
F : frekuensi ( Hertz )
C = 1237.5 / ( 2202 x 2 x 3.14 x 50 )
C = 82.5 f
yang dibutuhkan untuk motor dengan beban 50% adalah = 37.3 F dan untuk motor dengan
beban 80% adalah = 82.5 F. Namun dari hasil percobaan yang telah dilakukan ternyata
dengan pemasangan kapasitor dengan nilai 40 F pada motor dengan beban 50% Cos nya
menjadi 0.90 dan dengan pemasangan kapasitor dengan nilai 80 F pada motor dengan beban
80% Cos nya menjadi 0.89. Adapun hal ini adalah karena perbedaan nilai kapasitor hasil
perhitungan dan nilai kapasitor yang terpasang, karena nilai tepat kapasitor hasil perhitungan
tidak terdapat dipasar, sehingga diambil nilai kapasitor yang mendekati, misalnya untuk
motor dengan beban 50% nilai kapasitor hasil perhitungan adalah 37.3
F , namun nilai
tersebut tidak ada dipasar sehingga yang dipasang adalah kapasitor dengan nilai 40 F dan
untuk motor dengan beban 80% nilai kapasitor hasil perhitungan adalah 82.5 F , namun
nilai tersebut tidak ada dipasar sehingga yang dipasang adalah kapasitor dengan nilai 80 F .
5.2 Analisis dan Perhitungan effisiensi motor sesuai pembebanan
Untuk Motor Dengan Dibebani 50%
Diketahui : Vg = 231 V
Ig = 6.4 A
g = 0.78 (dari grafik karakteristik generator)
(231 x 6.4)/0.78
motor = 3 x 220 x 6.9 x 0.65 x 100%
=
1895.38
2960.1
x 100%
64.03 %
motor =
=
=
VI
x 100%
x 100%
91.34 %
Pembahasan
Pada praktikum konservasi energi kali ini, kami melakukan praktikum konservasi
energi pada motor listrik. Adapun hal utama yang dilakukan adalah pengukuran nilai Cos
pada saat motor dibebani 50% dan 80%, kemudian diidentifikasi apakah nilai Cos
tersebut sudah memenuhi standar atau belum. Apabila nilai Cos tersebut belum
memenuhi standar, maka nilai Cos tersebut harus diperbaiki dengan menambah
kapasitor. Adapun standar nilai Cos sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan
menggunakan listriknya
mengakibatkan
turunnya faktor kerja sehingga kurang dari 0.8 harus menggunakan capasitor,
sehingga faktor kerja mencapai sekurang - kurangnya 0.8 dan Peraturan Menteri ESDM
No.30 Tahun 2012, yakni nilai power factor yang diijinkan besarnya > 0,85.
Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan, diperoleh nilai Cos saat beban 50%
dan 80% masing-masing diperoleh nilai Cos = 0.65 dan Cos = 0.685. Oleh karena itu
perlu dipasang kapasitor agar nilai Cos saat beban 50% dan 80% dapat sesuai dengan
standar dan tidak terkena denda KVAr. Nilai Cos yang diinginkan baik saat beban 50%
maupun 80% adalah Cos = 0.95. Dan dari hasil perhitungan diperoleh nilai kapasitor
yang dibutuhkan untuk motor dengan beban 50% adalah = 37.3 F dan untuk motor
dengan beban 80% adalah = 82.5 F. Namun dari hasil percobaan yang telah dilakukan
ternyata dengan pemasangan kapasitor dengan nilai 40 F pada motor dengan beban 50%
Cos nya menjadi 0.90 dan dengan pemasangan kapasitor dengan nilai 80 F pada motor
dengan beban 80% Cos nya menjadi 0.89. Adapun hal ini adalah karena perbedaan nilai
kapasitor hasil perhitungan dan nilai kapasitor yang terpasang, karena nilai tepat kapasitor
hasil perhitungan tidak terdapat dipasar, sehingga diambil nilai kapasitor yang mendekati,
misalnya untuk motor dengan beban 50% nilai kapasitor hasil perhitungan adalah 37.3 F ,
namun nilai tersebut tidak ada dipasar sehingga yang dipasang adalah kapasitor dengan
nilai 30 F dan untuk motor dengan beban 80% nilai kapasitor hasil perhitungan adalah
82.5 F, namun nilai tersebut tidak ada dipasar sehingga yang dipasang adalah kapasitor
dengan nilai 80 F .
Konsumsi arus setelah pemasangan kapasitor pun seharusnya berkurang dengan
pembebanan motor yang sama, karena dengan pemasangan kapasitor membuat rugi-rugi
arus yang menjadi panas atau terbuang menjadi hilang atau berkurang karena ditangkap
oleh kapasitor. Hal ini terlihat pada percobaan motor listrik dengan pembebanan 80%,
mulanya arus yang dibutuhkan untuk memutar motor dengan beban tersebut adalah 9.8 A.
Namun setelah pemasangan kapasitor, dengan pembebanan yang sama arus yang
dibutuhkan untuk memutar motor adalah 8.9 A. Adapun pada percobaan dengan motor
yang dioperasikan 50% dari beban nominal arus yang dibutuhkan baik sebelum maupun
sesudah pemasangan kapasitor hampir sama bahkan mengalami kenaikan dari 6.9 A
sebelum pemasangan kapasitor menjadi 7 A setelah pemasangan kapasitor. Hal ini
dimungkinkan karena adanya arus yang terukur sebelumnya, karena pengukuran saat
motor dioperasikan 50% beban nominal dengan pemasangan kapasitor telah membutuhkan
waktu yang lama sehingga yang terukur dimungkinkan arus yang mengalir sebelumnya
ataupun akumulasinya ataupun karena saat praktikum dengan pengoperasian motor dengan
pembebanan 50% dari nominal menggunakan kapasitor kami menduga bahwa
pembebanan pengoperasian motor dengan beban 50% nominal berarti nilai arus yang
terbaca harus sama atau mendekati dengan pembacaan arus saat motor dibebani 50%
nominal tanpa kapasitor sehingga arus yang terbaca dari pengukuran tersebut memang
hampir sama.
Sementara itu, pembebanan motor pun berpengaruh pada nilai Cos dan effisiensi
motor. Berdasarkan grafik karakteristik motor induksi dalam keadaan berbeban yang
diambil dari buku ajar Mesin Listrik II tahun 2011 yang disusun oleh Ali Mashar berikut
ini :
Terlihat bahwa semakin besar motor dibebani sampai nominalnya, maka nilai Cos
dan effisiensi motor juga akan semakin naik. Dan dalam percobaan ini terlihat hal tersebut,
yakni bahwa pada saat motor dibebani 50% nilai Cos = 0,65 , dan pada saat motor
dibebani 80% nilai Cos naik menjadi 0.685.
Sehingga dapat dikatakan bahwa motor listrik sebaiknya di operasikan dengan
diberikan beban mendekati nominal agar nilai nilai Cos dan effisiensi motor dapat
optimal. Karena pabrik motor membuat rancangan motor untuk beroperasi pada beban 50100% dan akan paling efisien pada beban 75-80%. Jika beban motor turun dibawah 50%
efisiensi turun dengan cepat seperti ditunjukkan pada Gambar. Selain itu mengoperasikan
motor dibawah laju beban 50% memiliki dampak pada faktor dayanya seperti terlihat pada
gambar grafik di atas. Efisiensi motor yang tinggi dan faktor daya yang mendekati 1
sangat diinginkan untuk operasi yang efisien dan untuk menjaga biaya rendah untuk
seluruh pabrik, tidak hanya untuk motor.
VII
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Semakin besar pembebanan motor semakin besar nilai Cos dan semakin besar
efisiensi
Perbaikan nilai Cos dapat dilakukan dengan pemasangan kapasitor dan juga
pengaturan beban
Pada praktikum ini didapatkan bahwa untuk beban 50% Cos = 0.65 dan untuk
awal 0.65 dan Cos 0.685 menjadi 0.95 masing-masing adalah 37.3 F dan 82.5 F
Pada kenyataan hasil praktikum dengan penambahan kapasitor 30 F membuat nilai
Cos 0.685 menjadi 0.913 dan penambahan kapasitor 80 F membuat Cos 0.65
menjadi 0.89
Semakin besar Cos akan membuat losses semakin kecil sehingga membuat
konsumsi arus semakin kecil dengan pembebanan yang sama.
VIII
Rekomendasi
Berdasarkan pengukuran, perhitungan dan analisis yang telah dilakukan adalah:
Operasikan motor pada kondisi dibebani mendekati beban nominalnya
Gunakan kapasitor untuk memperbaiki nilai Cos agar sesuai dengan standar
Gunakan Kapasitor 37.3 F atau 40 F (yang ada dipasaran) F untuk memperbaiki
Cos 0.65 menjadi Cos 0.91 dan gunakan kapasitor 82.5 F (80 atau 90 F yang
ada dipasaran) untuk memperbaiki Cos 0.65 menjadi Cos 0.9.
Daftar Pustaka
Mashar, Ali. 2011. Buku Ajar Mesin Listrik II. Bandung : Politeknik Negeri Bandung
https://id.wikipedia.org/wiki/Motor_listrik (diakses pada 21 Maret 2016)
http://zonaelektro.net/motor-listrik/ (diakses pada 21 Maret 2016)
http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2008/12/perbaikan-faktor-daya-menggunakan.html
(diakses
pada
21 Maret 2016)
http://rubingan.blogspot.co.id/2009/08/3-pengkajian-motor-listrik.html (diakses
Maret 2016)
pada 21