Dosen pengampuh:
ZEINOR RAHMAN,SPd.,M.Pd.
NIK.19960306.202108.1.061
Disusun Oleh:
MOH. FAIQ MAULANA
2302310151
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai 4 Materi
OSJUR.
Makalah ini dibuat atas bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
PENDAHULUAN
Contoh kekecewaan di atas merupakan salah satu contoh poin lain dari AKU, yaitu
kenyataan. Kenyataan adalah faktor-faktor yang memengaruhi peluang
keberhasilan dalam mencapai suatu ambisi. Berdasarkan jenisnya, kenyataan dapat
dibagi menjadi dua, yaitu kenyataan eksternal dan internal. Segi eksternal
bersumber dari lingkungan, sedangkan segi internal bersumber dari dalam diri
seseorang itu sendiri seperti keyakinan, kesanggupan, hingga gaya kerja. Oleh
karena itu, dalam menentukan suatu ambisi, tetap harus mempertimbangkan
kenyataan yang ada saat ini.
Poin terakhir yaitu usaha, yang didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai ambisi. Untuk bisa lebih menggapai tujuan awal, alangkah baiknya kita
melakukan usaha dengan memaksimalkan kelebihan diri dan meminimalisir
kekurangan diri, yang artinya kita harus kenal terlebih dahulu dengan diri kita
sendiri.
Dari sebuah ambisi itu, kita bisa memproses lebih lanjut saat mengetahui kenyataan
yang ada. Jenis kenyataan ada dua, yaitu internal yang meliputi Sistem Nilai dan
Asumsi, kesanggupan, dan kecenderungan pribadi. Sementara faktor eksternal
meliputi keadaan alam dan kesadaran sosial politik.
Ketika kita sudah memahami kenyataan yang ada, kita bisa menentukan usaha atau
langkah-langkah apa saja yang akan kita ambil selanjutnya. Usaha sendiri
dibedakan menjadi dua, yaitu usaha proaktif dan usaha reaktif. Usaha proaktif
adalah usaha yang menghampiri sebuah ambisi, atau upaya-uapay yang dilakukan
demi kesuksesan suatu ambisi. Sedangkan usaha reaktif adalah usaha yang
dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan atau hal-hal yang bisa
menghalangi suatu ambisi dapat tercapai. Selain itu, kita harus mempunyai
alternatif usaha untuk mengantisipasi jika nantinya terjadi kegagalan dalam meraih
suatu ambisi. Tidak ada salahnya kan, sedia payung sebelum hujan?
Setelah memahami apa itu ambisi, kenyataan, dan usaha, imbangi itu semua dengan
doa dan tawakal pada Tuhan Yang Maha Esa. Karena setinggi apapun ambisi kita,
bagaimanapun kenyataan yang ada, dan sekeras apapun usaha kita, tetap Allah lah
yang menentukan semuanya.
2.3.2 Faktor yang mempengaruhi ambisi dan usaha
Informatika merupakan cabang ilmu yang sangat luas dan multidisiplin, yang
mencakup berbagai bidang seperti ilmu komputer, ilmu informasi, sistem
informasi, teknik komputer, dan aplikasi informasi dalam sistem informasi
manajemen. Informatika juga berkaitan dengan aspek kognitif dan sosial dari
penggunaan informasi dalam berbagai konteks, seperti bioinformatika, informatika
medis, dan informatika perpustakaan.
Society 5.0 adalah masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan
permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era
Revolusi industri 4.0 seperti Internet on Things (internet untuk segala sesuatu),
Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), Big Data (data dalam jumlah besar), dan
robot untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
Contoh society 5.0 di bidang sosial adalah pemanfaatan AI untuk menganalisis big
data dari berbagai informasi seperti satelit buatan, radar cuaca darat, pengamatan
daerah bencana dengan drone, informasi kerusakan dari sensor bangunan, dan
informasi kerusakan dari sensor bangunan.
Sekarang ini yang serba teknologi sudah merupakan hal yang lumrah
dikalangan masyarakat mulai dari yang muda hingga tua, mulai dari anak-anak,
remaja, dewasa, hingga lansia. Perubahan pola pembelajaran dituntut untuk
melakukan pembaharuan mengikuti dinamika perubahan zaman yang semakin
pesat dipicu oleh perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi yang semakin
meningkat menuntut para generasi muda untuk bisa mengikuti perkembangan
zaman dengan benar dan bijak. Pada masa ini masyarakat dituntut untuk mampu
menyelesaikan segala tantangan dan permasalahan sosial yang terjadi ditengah-
tengah masyarakat dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang tercipta di era
revolusi industri 4.0 untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Dan dalam
menghadapi era society 5.0 dunia pendidikan berperan penting dalam
meningkatkan sumber daya manusia, ada tiga hal yang harus dimanfaatkan antara
lain internet of things(IoT),Virtual/Augmented reality dan pemanfaatan Artifical
Intelligence (AI) dapat dimanfaatkan pula dalam berbisnis.
1. Transformasi Industri
3. Pendidikan
5. Lingkungan
6. Partisipasi Masyarakat
7. Ekonomi Digital
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Secara keseluruhan, era Society 5.0 membawa perubahan mendasar dalam cara
kita memecahkan masalah, memimpin, mengejar ambisi, dan memanfaatkan
teknologi informasi. Dalam era ini, kolaborasi, inovasi, dan kebijakan yang bijak
sangat penting untuk mengoptimalkan manfaat teknologi bagi masyarakat secara
luas.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Azkha Asyarif, (2022, maret 5). Ambisi, kenyataan dan usaha.