Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ANALISIS KONSEP DASAR PENDEKATAN SISTEM


DALAM PEMECAHAN MASALAH DAN PEMBUATAN
KEPUTUSAN

Dosen Pengampu :

Dr. Muhammad Wahyudi, S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh :
Farhan Susiawan 2110104026
Arina Fatia Hidayati 2120104055
Anisa Aulia Putri 2140104192
Arlian Sherly Anjani 2140104199

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TIDAR
2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tanpa
adanya suatu halangan apapun.
Adapun makalah ini dibuat semata-mata untuk memenuhi tugas
kelompok dalam mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
bagaimana pendekatan sistem dalam memecahkan masalah membuat
keputusan bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Muhammad
Wahyudi, S.Pd., M.Si. selaku dosen pada mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen yang sudah membimbing kami dalam pengerjaan tugas
makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang telah memberikan support dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca akan
sangat membantu kami dalam perbaikan makalah ini.
Wassalamu’aliakum Wr.Wb

Rabu, 20 September 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................I
Kata Pengantar .................................................................................................II
Dartar Isi ..........................................................................................................III
BAB I Pendahuluan .........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................1
1.3 Tujuan .............................................................................................1
1.4 Manfaat ...........................................................................................1
BAB II Tinjauan Pustaka .................................................................................2
2.1 Pendekatan Sistem ..........................................................................2
2.2 Pemecahan Masalah ........................................................................2
2.3 Pengambilan Keputusan ..................................................................3
BAB III Pembahasan .......................................................................................4
3.1 Pemahaman Dasar Pemecahan Masalah dan Pengambilan
Keputusan.........................................................................................4
3.2 Tahap Pemecahan Masalah dengan menggunakan Pendekatan
Sistem ..............................................................................................4
3.3 Faktor Manusia yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah ............5
3.4 Study Kasus dan Pembahasan .........................................................6

BAB IV Penutup ..............................................................................................10


4.1 Kesimpulan .....................................................................................10
4.2 Saran ................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi dan teknologi informasi yang berkembang pesat,
akan semakin banyak masalah yang dihadapi oleh semua orang. Masalah
seperti perubahan iklim, manajemen pasokan bahan pangan, perubahan
teknologi, dan masalah sosial yang rumit. Masalah-masalah ini jika
dipecahkan dengan pendekatan tradisional seringkali tidak cukup.
Pengambilan keputusan adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari
individu dan organisasi. Keputusan yang baik dapat memberikan manfaat
besar, sementara keputusan yang buruk dapat memiliki konsekuensi yang
merugikan. Pendekatan sistem dapat membantu dalam mengambil
keputusan yang lebih informatif dan relevan. Kompleksitas masalah akan
semakin meningkat, maka kebutuhan peningkatan kedisiplinan akan
semakin penting. Pendekatan sistem mendorong kolaborasi antara
berbagai disiplin ilmu dan pemangku kepentingan, memungkinkan
pemecahan masalah yang lebih tepat dan akurat.
Manajer memecahkan masalah agar perusahaan dapat mencapai
tujuannya, dan sekama proses pemecahan masalah, manajer akan membuat
berbagai keputusan dan beberapa elemen pemecahan masalah harus ada.
Manajer akan berhati-hati dalam membedakan gejala dan sebab ketika
proses pemecahan masalah sedang berjalan. Manajer mempersiapkan
pemecahan masalah dengan memandang perusahaan sebagai suatu sistem,
memahami lingkungan perusahaan, dan mengidentifikasi setiap sub sistem
dalam perusahaan. Pendekatan sistem dapat membantu dan memehami
pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi secara keseluruhan pada
masa depan perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
A. Bagaimana dasar pemecahan masalah dan pembuatan keputusan?
B. Bagaimana tahap pemecahan dengan menggunakan pendekatan
sistem?
C. Bagaimana faktor manusia yang mempengaruhi pemacahan masalah?
1.3 Tujuan
A. Menjelaskan dasar pemecahan masalah dan pembuatan keputusan.
B. Menganalisis tahap pemecahan dengan menggunakan pendekatan
sistem.
C. Menganalisis faktor manusia yang mempengaruhi pemacahan masalah.
1.4 Manfaat
Makalah dengan judul "Pendekatan Sistem Dalam Memecahkan
Masalah Dalam Membuat Keputusan" dapat memberikan manfaat yang
signifikan dalam pengembangan pengetahuan, keterampilan penulisan, dan
pemahaman tentang pendekatan sistem dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendekatan Sistem


2.1.1 Pengertian Sistem
Ada beberapa pengertian tentang sistem antara lain:
1. Sistem ialah satu kesatuan yang utuh diperkirakan berhubungan, serta satu
sama lain yang saling memengaruhi yang ketemunya dengan sadar
dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Azrul Azwar)
2. Sistem merupakan sebuah prosedur yang rasional dan logis, guna
merancang atau melakukan sebuah rangkaian komponen yang saling
berkaitan satu dengan lainnya. (James Havery)
3. Suatu sistem adalah suatu penggabungan, penyatuan dari dua atau lebih
bagian-bagian, komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang
interdepeden dan ditandai oleh batas yang jelas dari lingkungan
suprasistemnya. (Fremont).
2.1.2 Unsur-unsur atau komponen dasar sistem, sebagai berikut:
1. Input (kumpulan elemen yang terdapat dalam sistem dan digunakan untuk
berfungsinya suatu sistem tersebut)
2. Proses (kumpulan elemen yang berfungsi mengubah masalah menjadi
keluaran yang direncanakan)
3. Output (kumpulan elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses
dalam sistem)
4. Feedback (kumpulan elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan
sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut)
2.2 Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah merupakan suatu proses terencana yang perlu
dilaksanakan agar memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah
yang mungkin tidak didapat dengan segera. (Saad & Ghani, 2008)

Tahap pemecahan masalah adalah sebagai berikut:


1. Usaha Persiapan (mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah

2
dengan menyediakan orientasi sistem)
2. Usaha Definisi (cakupannya berupa identifikasi masalah untuk
dipecahkan dan dipahami)
3. Usaha Solusi (mencakup identifikasi berbagai solusi alternatif,
evalusai, dan membuat tindak lanjut agar masalah dapat terpecahkan)

2.3 Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan merupakan tindakan yang dilakukan oleh
seorang manajer dalam menetapkan beberapa alternatif solusi dari
permasalahan organisasi, kemudian mentapkan satu diantara solusi yang
dianggap paling sesuai. Pengambilan keputusan menjadi salah satu proses
manajemen yang penting bagi organisasi dan menjadi penentu tercapainya
tujuan organisasi karena dari keputusan yang diambil manajer akan
menentukan bagaimana nasib organisasi kedepannya.
Proses manajemen dalam menentukan keputusan, sebagai berikut:
1. Data atau informasi yang dikumpulkan harus lengkap dan akurat, agar
tidak terjadi kekeliruan dalam memahami informasi
2. Manajer haruslah memahami masalah yang dihadapi
3. Seorang manajer harus fokus dan tidak tergesa-gesa, meskipun
terkadang manajer dituntut untuk mengambil keputusan yang tepat
dengan waktu yang terbilang singkat
4. Manajer harus memiliki rasa percaya diri dan yakin dalam berpikir da
mengambil keputusan
5. Manajer harus bersikap terbuka kepada bawahan, misalnya meminta
saran dan pendapat terkait masalah yang sedang dihadapi dalam
perusahaan.

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Pemahaman Dasar Pemecahan Masalah dan Pengambilan


Keputusan
Masalah merupakan suatu hal yang memiliki potensi untuk
menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar
biasa. Untuk menekan akibat buruk serta memanfaatkan peluang
keuntungan dari suatu masalah dibutuhkan sebuah pemecahan masalah
sebagai respon dari suatu masalah. Pengertian lain dari pemecahan
masalah yaitu suatu proses untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang
dihadapi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Proses pemecahan
masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang profesor
filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya tahun
1910, ia mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat dalam
memecahkan masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu:
1. Mengenali kontroversi
2. Menimbang klaim alternatif
3. Membentuk penilaian
Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi oleh
seorang manajer yang diyakini akan memberikan solusi terbaik atas suatu
masalah. Secara umum pengambilan keputusan adalah upaya untuk
menyelesaikan masalah dengan memilih alternatif solusi yang ada.

3.2. Tahap Pemecahan Masalah dengan menggunakan Pendekatan


Sistem
3.2.1. Usaha Persiapan
Usaha persiapan merupakan tahap mempersiapkan manajer untuk
memecahkan masalah dengan menyediakan. Dalam usaha
persiapan meliputi beberapa Langkah, yaitu:
a. Memandang perusahaan sebagai suatu sistem
b. Mengenal sistem lingkungan

4
c. Mengidentifikasikan subsistem-subsistem perusahaan

3.2.2. Usaha Definisi


Usaha definisi merupakan tahap mengidentifikasi masalah
untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya. Usaha definisi
mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau
akan ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup
mempelajarinya untuk mencari solusi (pemahaman masalah).
Usaha definisi mencakup dua langkah yaitu :
a. Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
b. Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu
3.2.3. Usaha Solusi
Usaha solusi merupakan tahap mengidentifikasikan berbagai
solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih salah satu yang
tampaknya terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat tindak
lanjutnya untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
Usaha solusi meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak
(feasible), pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya.

3.3. Faktor Manusia yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah


Gaya pemecahan masalah yang dimiliki manajer:
3.3.1. Merasakan Masalah
a. Penghindar masalah (problem avoider), manajer ini mengambil
sikap positif dan menganggap bahwa semua baik-baik saja. Ia
berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan
mengabaikan informasi atau menghindarinya sepanjang
perencanaan.
b. Pemecah masalah (problem solver), manajer ini tidak mencari
masalah juga tidak menghalanginya. Jika timbul suatu masalah,
masalah tersebut dipecahkan.
c. Pencari masalah (problem seeker), manajer ini menikmati
pemecahan masalah dan mencarinya.

5
3.3.2. Mengumpulkan Informasi
Para manajer dapat menunjukkan salah satu dari dua gaya
mengumpulkan informasi (information-gathering styles) atau sikap
terhadap total volume informasi yang tersedia bagi mereka.
a. Gaya teratur (preceptive style), manajer jenis ini mengikuti
management by exception dan menyaring segala sesuatu yang
tidak berhubungan dengan area minatnya.
b. Gaya menerima (receptive style), manajer jenis ini ingin melihat
semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut
bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.
3.3.3. Menggunakan Informasi
Manajer juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya
menggunakan informasi (information-using styles), yaitu cara-cara
menggunakan informasi untuk memecahkan suatu masalah.
a. Gaya sistematik (systematic style), manajer memberi perhatian
khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan,
misalnya pendekatan sistem.
b. Gaya intuitif (intuitive style), manajer tidak lebih menyukai
suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan
situasi.

3.4. Studi Kasus dan Pembahasan


Terdapat beberapa studi kasus terkait sistem informasi manajemen:
3.4.1. “Meningkatkan Efisiensi Proses Pemesanan dalam Sistem
Informasi Manajemen”
Kasus:
Sebuah perusahaan e-commerce yang besar menghadapi
masalah dengan proses pemesanan mereka. Pelanggan
mengeluhkan bahwa pesanan mereka sering kali terlambat atau
tidak akurat. Manajemen perusahaan perlu memecahkan masalah
ini untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan efisiensi
operasional.

6
Pemecahan Masalah:
a. Identifikasi Masalah
Tim SIM dan manajemen perusahaan bekerja sama untuk
mengidentifikasi masalah dalam sistem pemesanan. Mereka
menemukan bahwa masalah ini dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, seperti kurangnya integrasi antara sistem
pemesanan dan inventaris, atau kegagalan komunikasi
antara departemen yang berbeda.
b. Pengumpulan Data
Tim memulai dengan mengumpulkan data terkait dengan
proses pemesanan, termasuk catatan pesanan, waktu
pengiriman, dan laporan keluhan pelanggan. Data ini
digunakan untuk menganalisis masalah secara lebih rinci.
c. Analisis Dampak
Tim SIM menganalisis dampak dari masalah ini terhadap
perusahaan, termasuk biaya tambahan yang dihasilkan oleh
pesanan yang tidak akurat, hilangnya pelanggan, dan
penurunan reputasi.
d. Identifikasi Solusi
Tim SIM merancang beberapa solusi potensial, seperti
meningkatkan integrasi antara sistem pemesanan dan
inventaris, mengimplementasikan proses verifikasi pesanan
yang lebih ketat, atau memberikan pelatihan kepada staf
yang terlibat dalam proses pemesanan.
e. Simulasi dan Pengujian
Sebelum mengimplementasikan perubahan secara penuh,
tim SIM melakukan simulasi dan pengujian untuk
memastikan bahwa perubahan-perubahan ini tidak akan
menyebabkan masalah baru atau memburukkan situasi.
f. Implementasi Bertahap
Setelah meyakini bahwa solusi-solusi yang diusulkan akan
efektif, perusahaan memutuskan untuk

7
mengimplementasikannya secara bertahap.
Dengan pendekatan yang cermat dan berbasis data, perusahaan e-
commerce berhasil meningkatkan efisiensi proses pemesanan
dalam SIM mereka. Hal ini menghasilkan peningkatan kepuasan
pelanggan, pengurangan biaya tambahan, dan peningkatan reputasi
perusahaan. Keputusan ini didasarkan pada pemahaman yang
mendalam tentang masalah dalam sistem dan dampak dari setiap
tindakan yang diambil.

3.4.2. “Meningkatkan Efisiensi Operasional PT KAI dengan Ssitem


Informasi Manajemen”
Kasus:
PT KAI menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola
operasional kereta api yang luas dan kompleks. Terdapat masalah
dalam pengelolaan jadwal perjalanan, pemeliharaan kereta, layanan
pelanggan, dan efisiensi bahan bakar. Manajemen PT KAI ingin
menggunakan SIM untuk meningkatkan efisiensi operasional dan
pelayanan kepada pelanggan.
Pemecahan Masalah:
a. Identifikasi Masalah Utama
Tim SIM PT KAI bekerja sama dengan berbagai
departemen untuk mengidentifikasi masalah utama dalam
operasional mereka, seperti keterlambatan jadwal,
pemeliharaan yang tidak efisien, dan masalah dengan
penumpang.
b. Pengumpulan Data dan Informasi
Data yang relevan, seperti jadwal perjalanan, data
operasional, dan umpan balik pelanggan, dikumpulkan dan
diintegrasikan ke dalam sistem informasi manajemen.
c. Analisis Data dan Prediksi
Tim SIM menggunakan data untuk menganalisis tren
operasional, mengidentifikasi penyebab keterlambatan,

8
memprediksi kebutuhan perawatan, dan memantau
kepuasan pelanggan melalui analisis sentiment.
d. Perencanaan dan Optimasi Jadwal
Dengan bantuan SIM, PT KAI dapat mengoptimalkan
jadwal perjalanan kereta, meminimalkan tumpang tindih
rute, dan mengidentifikasi potensi peningkatan efisiensi.
e. Perawatan yang terjadwal
SIM dapat digunakan untuk merencanakan pemeliharaan
yang terjadwal pada kereta dan infrastruktur,
memungkinkan penggantian komponen yang rusak sebelum
terjadi gangguan operasional yang serius.
f. Pengelolaan Persediaan dan Bahan Bakar
Sistem informasi manajemen dapat membantu
mengoptimalkan persediaan suku cadang dan bahan bakar,
meminimalkan pemborosan, dan mengurangi biaya
operasional.
g. Peningkatan Layanan Pelanggan
Melalui analisis data pelanggan, PT KAI dapat
mengidentifikasi area di mana pelayanan dapat
ditingkatkan, seperti perbaikan fasilitas di stasiun atau
peningkatan komunikasi dengan penumpang.

9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan merupakan
komponen penting dalam manajemen. Masalah dapat berpotensi
merugikan atau menguntungkan suatu organisasi, dan pemecahan masalah
yang efektif adalah kunci untuk mengoptimalkan hasil dan menghindari
risiko. John Dewey mengidentifikasi tiga tahap utama dalam pemecahan
masalah yang melibatkan pengenalan kontroversi, pertimbangan klaim
alternatif, dan pembentukan penilaian. Pengambilan keputusan adalah
langkah kunci dalam menyelesaikan masalah dengan memilih solusi
terbaik dari berbagai alternatif yang ada.
Pendekatan sistem juga diterapkan dalam tahap pemecahan
masalah dengan langkah-langkah seperti usaha persiapan, usaha definisi,
dan usaha solusi. Usaha persiapan melibatkan pengenalan organisasi
sebagai suatu sistem, pemahaman terhadap lingkungan, dan identifikasi
subsistem yang ada. Kemudian, tahap definisi melibatkan identifikasi dan
pemahaman masalah dengan bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
Usaha solusi mencakup identifikasi solusi alternatif, evaluasi, pemilihan,
dan implementasi.
4.2 Saran
Organisasi perlu memberikan pelatihan dan pengembangan kepada
manajer untuk memahami pendekatan sistem dalam pemecahan masalah.
Penting untuk mendorong manajer untuk mengembangkan keterampilan
dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis. Penerapan
sistem informasi manajemen yang canggih dapat membantu dalam
pengumpulan, analisis, dan penggunaan data untuk mendukung
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Organisasi harus melakukan evaluasi berkala terhadap proses pemecahan
masalah yang ada dan memperbaikinya sesuai kebutuhan. Hal ini akan

10
membantu dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas manajemen.

Pertanyaan & Jawaban


1. Bagaimana usaha dalam tahap menyelesaikan masalah dilakukan agar
manajer dapat membuat keputusan yang paling sesuai?
Jawab:
a. Usaha Persiapan (mempersiapkan manajer untuk memecahkan
masalah dengan menyediakan orientasi sistem)
b. Usaha Definisi (cakupannya berupa identifikasi masalah untuk
dipecahkan dan dipahami)
c. Usaha Solusi (mencakup identifikasi berbagai solusi alternatif,
evalusai, dan membuat tindak lanjut agar masalah dapat terpecahkan)

2. Identifikasi unsur-unsur yang terkandung di dalam sistem guna


keberlangsungan suatu sistem dalam Perusahaan
- Input (kumpulan elemen yang terdapat dalam sistem dan digunakan
untuk berfungsinya suatu sistem tersebut)
- Proses (kumpulan elemen yang berfungsi mengubah masalah menjadi
keluaran yang direncanakan)
- Output (kumpulan elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses
dalam sistem)
- Feedback (kumpulan elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan
sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut)

3. Dalam mengumpulkan informasi manager memiliki 2 gaya atau sikap


yang tersedia bagi mereka. Indentifikasi dan deskripsikan 2 gaya manager
tersebut!
- Gaya teratur (preceptive style), manajer jenis ini mengikuti
management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak
berhubungan dengan area minatnya.
- Gaya menerima (receptive style), manajer jenis ini ingin melihat
semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai

11
baginya atau orang lain dalam organisasi

4. Dalam buku John Dewey (1910), sebutkan tiga seri penilaian yang terlibat
dalam memecahkan masalah suatu kontroversi secara memadai!
a. Mengenali kontroversi
b. Menimbang klaim alternatif
c. Membentuk penilaian

5.

12

Anda mungkin juga menyukai