Dosen Pengampu:
Rano Wijaya S.E., M.Si., M.Fin.
Disusun oleh:
KELOMPOK 4
Ikhlasul Amal C1C115081
Indra Sujana Zairin C1C115082
Juorgie Pratama C1C115083
Kukuh Dwi Atmojo C1C115084
Mas Hendra Ramadhani C1C115086
Meditia Monica Putri C1C115088
Mira Mahrisa C1C115089
Muhammad Habibullah Fauzi C1C115092
Mulia Sabah C1C115101
Putri Noorkhaliza C1C115108
Riyaldi Khairiannor C1C115110
Sallis Sofianti Ajizah C1C115111
Siti Alfiah C1C115112
Vania Claressy Tangkilisan C1C115115
Ahmad Dimyati C1C115201
Andi Nur Ramadhan C1C115203
Bagas Putra Sudibyo C1C115204
JURUSAN S1 AKUNTANSI
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang “Decision Support System” ini dengan baik, meskipun terdapat banyak
kekurangan di dalamnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rano
Wijaya S.E., M.Si., M.Fin selaku dosen mata kuliah Manajemen Sistem Informasi
yang telah memberikan tugas ini.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai “Decision Support System”. Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah dibuat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 ............................................................................................................ 5
2.2 ...................................................................................................... .... 5
2.3 ........................................................................................................... 6
2.4 ........................................................................................................... 7
2.5 ............................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
5. Menempatkan nilai tinggi pada informasi yang didapat dari input yang hanya
dapat dicapai melalui sistem perputaran tertutup
Beberapa elemen harus tersedia jika seorang manajer sedang terlibat dalam
pemecahan masalah. Elemen-elemen ini ditunjukkan dalam Figur 11.1.
Kebanyakan masalah yang dipecahkan manajer dapat dianggap sebagai
permasalahan sistem. Sebagai contoh, perusahaan sebagai suatu sistem tidak
berfungsi sebagaimana mestinya. Atau, terdapat masalah dengan sistem
persediaan, sistem komisi penjualan, dan seterusnya. Solusi masalah sistem
adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi tujuannya dengan
paling baik, seperti yang dicerminkan dalam standar kinerja sistem. Standar ini
menggambarkan situasi yang diinginkan (desired state)-apa yang harus dicapai
sistem tersebut. Sebagai tambahan, manajer tersebut harus memiliki informasi
yang menggambarkan k sekarang ini. Jika dua keadaan ini berbeda, maka ada
masalah yang menjadi penyebabnya dan harus dipecahkan. eadaan saat ini
(current state)-apa yang dicapai sistem tersebut.
Perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan disebut
dengan kriteria solusi (solution criterion), atau apa yang harus terjadi agar
situasi saat ini berubah menjadi situasi yang diinginkan. Tentu saja, jika situasi
saat ini menunjukkan tingkat kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan
keadaan yang diinginkan, maka tugas yang harus dilakukan bukanlah
menyamakan keadaan saat ini. Melainkan, tugas yang harus dilakukan adalah
menjaga agar situasi saat ini tetap berada pada tingkatan yang lebih tinggi. Jika
kinerja tingkat tinggi dapat dipertahankan, maka situasi yang diinginkan harus
ditingkatkan. Tanggung jawab manajer adalah mengidentifikasi solusi
alternatif, yang selalu ada.
Pemilihan solusi yang terbaik dapat dicapai dengan berbagai cara. Herry
Mintzberg, seorang ahli teori manajemen, telah mengidentifikasi tiga
pendekatan:
Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara masalah dan gejala dari
suatu masalah. Jika tidak demikian, kita dapat menghabiskan banyak waktu dan
uang untuk menyelesaikan permasalahan yang salah atau sesuatu yang
sesungguhnya bukanlah suatu masalah. Gejala (symptom) adalah kondisi yang
dihasilkan masalah. Sering kali seorang manajer melihat gejala dan bukan
masalah.
Seorang dokter mengikuti proses yang sama untuk menilik gejala-gejala dan
menemukan penyebab dari suatu penyakit (“apa yang menyebabkan Anda
kurang bersemangat?”). seorang manajer menghadapi tugas yang sama ketika
menghadapi gejala seperti rendahnya keuntungan. Sesuatu telah menyebabkan
keuntungan menjadi rendah. Masalahnya adalah penyebab dari keuntungan
yang rendah. Bahkan, kita dapat memandang suatu masalah sebagai penyebab
permasalahan atau penyebab kesempatan.
Stuktur Permasalahan
2𝑃𝑆
EOQ - √ 𝑀
dimana P adalah biaya pembelian per unit (dalam dolar), S adalah penjualan per
tahun (dalam unit), dan M adalah biaya penyimpanan tahunan per unit (dalam
dolar).
Penggunaan Model
Keempat jenis model memberikan pemahaman dan memfasilitasi komunikasi.
Selain itu, model matematis memiliki kemampuan prediktif.
Model Pengertian Model biasanya lebih sederhana dibandingkan entitasnya
– entitas adalah objek atau proses. Entitas dapat lebih mudah dimengerti jika
berbagai elemen dan hubungan yang terdapat di dalamnya ditampilkan secara
lebih sederhana.
Memfasilitasi Komunikasi Keempat jenis model dapat mengomunikasikan
informasi secara akurat dan cepat kepada orang-orang yang memahami makna
bentuk, kata-kata, grafis, dan matematis.
Memprediksi Masa Depan Ketepatan yang ditunjukkan model matematis
untuk mewakili entitasnya merupakan kemampuan yang tidak terdapat pada
model lain. Namun bukan berarti akurat 100 persen. Karena asumsi biasanya
harus dibuat berdasarkan banyaknya data yang dimasukkan ke dalam model
tersebut, manajer harus menggunakan penilaian dan intuisi dalam mengevaluasi
outputnya.
Simulasi
Tindakan menggunakan model disebut dengan simulasi (simulation). Simulasi
terjadi dalam skenario tertentu dan memprediksi dampak keputusan orang yang
memecahkan masalah tersebut.
Skenario Istilah skenario digunakan untuk menggambarkan kondisi yang
memengaruhi simulasi. Elemen data yang menentukan skenario ini adalah
elemen data skenario. Model ini dapat didesain sedemikian rupa sehingga
elemen data skenario berbentuk variabel, sehingga memungkinkan penentuan
nilai-nilai yang berbeda.
Variabel Keputusan Nilai input yang dimasukkan manajer untuk mengukur
dampak pada entitas disebut variabel keputusan (decision variable).
Teknik Simulasi
Manajer biasanya melakukan model optimisasi hanya sekali. Model ini
menghasilkan solusi yang terbaik menggunakan skenario tertentu dan variabel-
variabel keputusan. Namun, penting juga untuk menjalankan model
suboptimisasi berulang kali, guna mencari kombinasi variabel keputusan yang
menghasilkan hasil yang memuaskan. Proses pengulangan untuk mencoba
beragam alternatif keputusan ini disebut permainan bagaimana jika (what-if
game).
Contoh Pemodelan
Harga produk
Jumlah investasi pabrik yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas
untuk memproduksi produk
Jumlah yang akan di investasikan dalam aktivitas pemasaran, seperti iklan
dan penjualan langsung
Jumlah yang akan diinvestasikan dalam penelitian dan pengembangan
Selain itu para eksekutif tersebut ingin menyimulasikan empat kuartal aktivitas
dan menghasilkan dua laporan
Input model
Figur 11.6 layar input model untuk memasukan data scenario untuk kuartal
sebelumnya
Figure 11.7 layar input model untuk memasukan data scenario untuk kuartal
selanjutnya
Output Model
Kelemahan Permodelan:
Figur 11.12 Kolom Lembar Kerja Amat Baik Digunakan Untuk Periode Waktu
Dalam Model Dinamis
Memainkan Permainan “Bagaimana Jika”
Lembar kerja ini juga berguna untuk memainkan permainan “bagaimana
jika”, di mana pemecah masalah memanipulasi satu atau lebih variabel untuk
melihat dampak dari hasil simulasi. Sebagai contoh, dalam anggaran
operasional pada figur 11.11 pemecah masalah dapat melakukan perubahan
terhadap gaji sesungguhnya (mungkin menaikkannya sebanyak 10%) dan
melihat dampak varian gaji dan keseluruhan varian. Dalam model aliran kas di
Figur 11.12, manager keuangan dapat memanipulasi angka-angka kas masuk
dan kas keluar untuk melihat dampaknya.
Wilayah AI
AI diterapkan di dunia bisnis dalam bentuk sistem pakar, jaringan saraf tiruan,
algoritme genetik, dan agen cerdas.
Sistem pakar terdiri atas empat bagian utama antarmuka pengguna, basis
pengetahuan antarmuka, dan mesin pengembangan:
Semua aturan yang ada di dalam sistem pakar disebut set aturan (rule set).
Jumlah aturan dalam set aturan dapat bervariasi dari sekitar selusin peraturan
untuk suatu sisterm pakar sederhana hingga 10.000 peraturan untuk set yang
rumit.
Mesin inferensi (inference engine) adalah bagian dari sistem pakar yang
melakukan pemikiran dengan cara menggunakan isi basis pengetahuan dalam
urutan tertentu. Selama konsultasi, mesin inferensi memeriksa aturan-aturan
basis pengetahuan satu demi satu, dan jika persyaratan satu aturan benar, maka
suatu tindakan akan dilaksanakan. Dalam terminologi sistem pakar aturan
diberhentikan jika tindakan diambil.
Proses pemeriksan peraturan satu demi satu berlanjut hingga seluruh set
aturan telah dilalui. Lebih dari satu kali pemeriksaan biasanya dibutuhkan untuk
memberikan suatu nilai ke solusi masalah, yang disebut variabel tujuan.
Pemeriksaan terus berlanjut hingga memungkinkan untuk memberhentikan
beberapa aturan. Ketika tidak ada lagi aturan yang dapat diberhentikan, proses
pemikiran dapat berhenti.
Ukuran Kelompok
Lebih kecil Lebih Besar
Bertemu
Ruang Keputusan Sesi Legislatif
langsung
Kedekatan
Jaringan Keputusan Konferensi yang
Para Anggota
Wilayah Lokal dimediasi computer
Tersebar
Figur 11.14
Ruang Keputusan
Ruang keputusan (decision room) adalah tempat sekelompok kecil orang
yang bertemu langsung. Ruangan ini membantu komunikasi melalui kombinasi
perabotan, peralatan, dan tempat. Peralatan mencakup kombinasi komputer,
mikrofon penangkap suara, kamera vitdeo, dan layar lebar. Di tengah-tengah
ruangan terletak konsol fasilitator. Fasilitator adalah seseorang yang tugas
utamanya adalah menjaga diskusi di jalurnya.
Berdasarkan pengaturan yang ditentukan untuk masing-masing sesi, pesan
yang dimasukkan olch salah seorang anggota kelompok kepada anggota lain
dapat ditampilkan pada layar lebar untuk dilihat seluruh anggota kelompok.
Materi lain yang penting untuk diskusi ini juga dapat ditampilkan dari media
seperti gambar powerpoint, videotape, slide bewarna dan transparansi.
Dua buah fitur GDSS yang unik adalah komunikasi paralel dan anomalitas.
Komunikasi paralel (parallel communication) terjadi ketika semua peserta
memasukkan komentar pada saat yang bersamaan, dan anonimitas (anonimity)
adalah ketika tidak ada yang dapat mengetahui siapa yang memberikan
komentar tertentu. Anonimitas memungkinkan para peserta untuk mengatakan
apa yang mereka pikirkan tanpa takut diejek oleh anggota kelompok yang lain.
Selain itu, fitur ini memungkinkan masing-masing ide untuk dievaluasi
berdasarkan kelebihannya dan bukan berdasarkan siapa yang memberikannya.
Jaringan Keputusan Wilayah Lokal. Jika tidak memungkinkan untuk
sekelompok kecil orang untuk bertemu langsung, maka para anggota dapat
berinteraksi melalui LAN. Seorang anggota dapat memasukkan komentar ke
dalam komputer dan melihat komentar yang diberikan anggota lain di layar.
Sesi Legislatif. Jika sekelompok yang ada terlalu besar untuk suatu ruang
keputusan, maka akan dibutuhkan sesi legislatif. Ukuran yang besar akan
membatasi komunikasi. Kesempatan partisipasi secara rata oleh semua
angggota kelompok menjadi berkurang atau waktu yang tersedia akan
berkurang. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah fasilitator memutuskan
materi mana yang harus ditampilkan di layar untuk dilihat seluruh kelompok.
Koferensi Yang Dimediasi Komputer. Beberapa aplikasi virtual
memungkinkan komunikasi antara kelompok-kelompok besar yang memiliki
anggota yang tersebar di berbagai wilayah geografis. Aplikasi ini secara
kolektif dikenal sebagai aplikasi konferensi jarak jauh, yang mencakup
konferensi komputer, konferensi komputer, konferensi audio, dan konferensi
video.
2.9 Meletakkan DSS pada Tempatnya
Ketika kecerdasan buatan ditambahkan, fitur ini benar-benar mengubah
karakter DSS. Seseorang pernah menggambarkan perbedaan antara DSS dan
sistem pakar dengan cara menjelaskan bahwa ketika seorang manajer
menggunakan DSS, maka ia duduk di depan komputer dan berusaha
menemukan bagaimana cara menggunakan tampilan informasi untuk
menyelesaikan masalah. Ketika manajer menggunakan sistem pakar, manajer
duduk di depan komputer, namun seorang konsultan duduk di sebelah manajer
dan memberi saran mengenai bagaimana memecahkan masalah. Kecerdasan
buatan memungkinkan DSS untuk memberikan tingkat dukungan keputusan
yang semula tidak dibayangkan oleh para visioner DSS. Kapasitas GDSS kini
sudah terbukti. Bahkan, saat ini lebih banyak aplikasi GDSS dibandingkan
aplikasi DSS. Mengenai OLAP, konsep ini memang baru, namun akan menarik
untuk melihat kemajuannya di masa yang akan datang.
3. DSS untuk penanganan jalan lintas timur sumatera. Jaringan jalan utama di
Pulau Lintas Timur Sumatera dibentuk oleh tiga jalan utama yaitu Lintas
Timur, Lintas Tengah dan Lintas Barat. Pada Jalan Lintas Timur Sumatera,
banyak terdapat ruas jalan dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat yang
sewaktu-waktu berpotensi terputus.
Kerusakan jalan yang progresif terjadi karena terlambatnya penanganan
perbaikan dan terbatasnya dana. Selama ini penanganan Jalan Lintas Timur
dilakukan secara manual sehingga diperlukan sistem informasi yang
membantu penanganan dalam hal ini pembuatan Analisis Keputusan.
Aplikasi LTDSS (Lintas Timur Decision Support System) merupakan
aplikasi Decision Support System (DSS) untuk penanganan jalan Lintas
Timur Sumatera. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Visual Basic
6.0, Ms. Access 2000 dan Crystal Reports 8.5. Aplikasi LTDSS
membutuhkan input berupa data ruas, data seksi, data kondisi, data
lalulintas, data perencanaan serta data biaya. Proses yang dilakukan
mengacu pada MAK (Metode Analisis Komponen). Output yang
dihasilkan berupa alokasi dana tiap propinsi dan jenis penanganan jalan
untuk tiap ruas serta dapat diketahui umur layan dari jalan yang ditinjau.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Para manajer membuat beragam keputusan dalam proses penyelesaian suatu
masalah. Dalam menyelesaikan masalah, manajer melalui empat aktivitas :
intelijen, perancangan, pemilihan, dan pengkajian. Dalam mengambil cara
pandang sistem dan mengikuti pendekatan sistem, manajer dapat menggunakan
model sistem umum suatu perusahaan atau model lingkungan. Tujuan dari
mengambil cara pandang sistem adalah memberi kesempatan kepada organisasi
untuk bekerja sebagai sistem yang efektif dan efisien.
Proses penyelesaian masalah terdiri atas beberapa elemen penting. Berbagai
standar dan informasi masing-masing memberikan status yang diinginkan dan
status saat ini, dan para manajer dapat mempertimbangkan berbagai solusi
alternatif sekaligus memikirkan batasannya. Dengan melaksanakan proses ini,
solusi terhadap suatu masalah dapat dicapai. Pemilihan alternatif yang terbaik
dapat dicapai melalui analisis, penilaian, atau penawaran.
Gejala hanyalah merupakan indikasi dari suatu masalah, yang bisa jadi
terstruktur , tidak terstruktur, atau semiterstruktur, tergantung pada proporsi
berbagai elemen dan hubungan yang diketahui. Ketika menyelesaikan masalah
ini, manajer dapat membuat keputusan yang terprogram atau tidak terprogram.
Kepeutusan yang terprogram adalah solusi yang diketahui akan berhasil,
sementara keputusan yang tidak terprogram adalan solusi yang dibuat khusus.
DSS pertama kali dirancang sebagai satu cara untuk menyelesaikan masalah
yang telah menyulitkan pemrosesan komputer pada awal tahun 1970-an.
Program ini ditujukan untuk membantu seorang manjaer untuk menyelesaikan
masalah yang semitertstruktur. Kemudian, DSS diperluas sehingga mencakup
pemrosesan secara kelompok (mencapai GDSS), kecerdasan buatan, dan
OLAP.
Terdapat empat jenis model: fisik, naratif, grafis, dan matematis.
Kesemuanya memungkinkan pemahaman dan komunikasi, tetapi model
mematematis juga dapat memprediksi masa depan. Tindakan menggunakan
model disebut simulasi, dan tindakan ini mengharuskan manajer untuk
memasukkan elemen data skenario dan variabel keputusan. Dengan mencoba
bebagai keputusan, manajer dapat memainkan permainan bagaimana jika.
Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (group decision
support system—GDSS) memfasilitasi pemecahan masalah dengan cara
memberikan lingkungan yang kondusif, yang dapat dicapai dengan ruang
keputusan, jaringan wilayah lokal, sesi legislatif, dan komferensi yang
dimediasi komputer
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, tentunya dalam makalah kami ini
terdapat kekurangan karena terbatasnya pengetahuan yang kami peroleh.
Dengan ini kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
sempurnanya makalah Decission Support System (DSS) ini dan kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Jr, R. M., & Schell, G. P. (2009). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba
Empat.