PENGEMBANGAN
SISTEM
KELOMPOK 10 :
1. Sheyla permata firman putri: 2123756039
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari akan keterbatasan dan kemampuan
kami dalam menyusun kata, sehingga makalah ini jauh dari sempurna dan masih memerlukan
penyempurnaan, untuk itu saran dan masukannya kami harapkan. Akhir kata, semoga
makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca untuk memberikan tambahan
pengetahuan, dan wawasan khususnya dalam bidang pengantar sistem informasi akuntansi.
Dengan ini saya ucapkan Terima Kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………............................................
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………………………
2.4 Prototyping…………………………………………………………………………………………………………………….
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara
pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-
komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas.
Sistem informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah data (yang biasanya meliputi
komputer, program aplikasi dan jaringan) dan manusia untuk menghasilkan informasi. Jadi sistem
informasi bukan hanya aplikasi perangkat lunak. Sistem Informasi ada pada hampir setiap perusahaan
atau instansi untuk mendukung kegiatan bisnis mereka sehari-hari. Biasanya porsi pengerjaan
pengembangan sistem informasi diserahkan kepada orang-orang yang bekerja di bidang teknologi
informasi.
Perancangan sistem informasi merupakan pemgembangan sistem baru dari sistem lama yang ada, di
mana masalah-masalah terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.
Pendekatan sistem adalah pendekatan terpadu yang memandang suatu objek atau masalah yang
kompleks dan bersifat interdisiplin sebagai bagian dari suatu sistem. Pendekatan sistem mencoba
menggali elemen-elemen terpenting yang memiliki kontribusi signifikan terhadap tujuan. Pendekatan
sistem dapat dihubungkan dengan analisis kondisi fisikal, dapat dihubungkan dengan analisis biotis,
dan dapat dihubungkan dengan analisis gejala sosial. Ciri-ciri yang terkandung dalam sistem atau
pendekatan sistem, ialah:
1. Adanya tujuan: Setiap rakitan sistem pasti bertujuan, tujuan sistem telah ditentukan lebih dahulu,
dan itu menjadi tolok ukur pemilihan komponen serta kegiatan dalam proses kerja sistem.
Komponen, fungsi komponen, dan tahap kerja yang ada dalam suatu sistem mengarah ke pencapaian
tujuan sistem. Tujuan sistem ialah pusat orientasi dalam suatu sistem.
2. Adanya komponen sistem (selain tujuan): Jika suatu sistem itu ialah sebuah mesin, maka setiap
bagian (onderdil) ialah komponen dari mesin (sistemnya); demikian pula halnya dengan pengajaran
di sekolah sebagai sistem, maka semua unsur yang tercakup di dalamnya (baik manusia maupun non
manusia) dan kegiatan-kegiatan lain yang terj adi di dalamnya ialah merupakan komponen sistem.
Jadi setiap sistem pasti memiliki komponen-komponen sistem.
3. Adanya fungsi yang menjamin dinamika (gerak) dan kesatuan kerja sistem: Tubuh badan kita
merupakan suatu sistem, setiap organ (bagian) dalam tubuh tersebut mengemban fungsi tertentu, yang
keseluruhannya (semua fungsi komponen sistem) dikoordinasikan secara kompak, agar diri kita dan
kehidupan kita sebagai manusia berjalan secara sihat dan semestinya.
4. Adanya interaksi antar komponen: Antar sub-sistem atau komponen dalam suatu sistem terdapat
saling hubungan, saling mempengaruhi, dan saling ketergantungan
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermulai dari John dewey, seorang profesor filosofi dari
colombia university. Ia mengidenfikasikan tiga seri penelitian yang terlibat dalam memecahkan suatu
kontroversi secara memadai:
1.Mengenali kontroversi.
2.Menimbang klaim
alternative. 3.Membentuk
penilaian.
Pendekatan sistem merupakan sebuah metodologi. Metodologi adalah satu cara yang
direkomendasikan dalam melakukan sesuatu. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar dalam
memecahkan segala jenis masalah. Siklus hidup pengembangan sistem (Systems development life
cycle) adalah aplikasi dari pendekatan sistem bagi pengembangan suatu sistem informasi.
Siklus hidup pengembangan sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang
dilaksanakan oleh professional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan sistem informasi.
Tidak dibutuhkan waktu lama bagi seorang pengembang sistem yang pertama untuk mengetahui
bahwa terdapat beberapa tahapan pekerjaan pengembangan yang perlu dilakukan dalam urut-urutan
tertentu jika suatu proyek ingin memiliki kemungkinan berhasil yang paling besar. Tahapan-tahapan
tersebut adalah:
1.Perencanaan
2.Analisis
3.Desain
4.Implementasi
5.Penggunaan
SDLC sering disebut sebagai pendekatan air terjun (Waterfall approach) karena pekerjaan-pekerjaan
tersebut mengikuti satu pola teratur dan dilaksanakan dari atas ke bawah dan memiliki aliran satu
arah-menuju ke penyelesaian proyek. Ketika sebuah sistem telah melampaui masa manfaatnya dan
harus diganti, satu siklus hidup baru akan dimulai dengan diawali oleh tahap perencanaan.
2.4. Prototyping
Para pengembang selalu melakukan l ooping kembali dan mengerjakan ulang untuk mendapatkan
sebuah sistem yang dapat memuaskan penggunanya yang proyek-proyek tersebut cenderung berlanjut
hingga berbulan bahkan bertahun yang hampir selalu melebihi anggarannya. Sebagai tanggapan atas
keterbatasan tersebut, para pengembang sistem memutuskan untuk menerapkan suatu teknik yang
telah terbukti efektif dalam pekerjaan lain yaitu prototype. Prototype adalah satu versi dari sebuah
sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem
akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai. Proses membuat prototype ini disebut prototyping.
1. Jenis-Jenis Prototype.
Terdapat dua jenis prototype : evolusioner dan persyaratan. Prototype Evolusioner terus menerus
disempurnakan sampai memiliki fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru yang
kemudian dilanjutkan produksi. Prototype Persyaratan dikembangkan sebagai satu cara untuk
mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu
mengungkapkan dengan jelas apa yang mereka inginkan.
Prototyping bukannya tidak memiliki potensi kesulitan. Kesulitan-kesulitan tersebut antara lain:
1.Terburu-buru dalam menyerahkan prototipe dapat menyebabkan diambilnya jalan pintas dalam
definisi masalah, evaluasi alternatif dan dokumentasi
2. Pengguna dapat terlalu gembira dengan prototipe yang diberika, yang mengarah pada
ekspektasi yang tidak realisitis sehubungan dengan sistem produksi nantinya
3. Prototipe evolusioner bisa jadi tidak terlalu efisien
4. Antarmuka komputer-manusia yang diberikan oleh beberapa alat prototyping tertentu
kemungkinan tidak mencerminkan teknik-teknik desain yang baik
Rapid application development (RAD) adalah kumpulan strategi, metodologi, dan alat terintegrasi
yang terdapat di dalam suatu kerangka kerja yang disebut rekayasa informasi. Rekayasa
informasi (Information engineering – IE) adalah nama yang diberikan James Martin kepada
keseluruhan pendekatan pengembangan sistemnya, yang ia perlakukan sebagai suatu aktivitas
perusahaan secara menyeluruh.
Pengembangan berfrase adalah suatu pendekatan bagi pengembangan sistem informasi yang terdiri
atas enam tahap Investigasi awal, analisis, desain, konstruksi awal, konstruksi akhir, serta pengujian,
dan pemasangan sistem.
Proses pengerjaan ulang sistem disebut dengai istilah rekayasa ulang atau disebut juga dengan istilah
desain ulang proses bisnis ( business procces redesign – BPR ) BPR memengaruhi operasi TI
perusahaan dalam dua hal. Pertama, TI dapat menerapkan BPR untuk mendesign ulang sistem-sistem
informasi yang hidupnya tidak dapat dipertahankan lagi dengan pemeliharaan biasa.
2. Rekayasa Terbalik
Rekayasa terbalik adalah proses menganalisis sistem yang sudah ada untuk mengidentifikasi unsur-
unsur dan saling keterhubungan di antara unsur-unsur tersebut sekaligus untuk membuat dokumentasi
pada tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari pada yang telah ada pada saat ini.
3. Rekayasa Ulang
Rekayasa ulang adalah merancang ulang sebuah sistem seluruhnya dengan tujuan mengubah
fungsionalitasnya. Akan tetapi, bukanlah pendekatan yang “bersih”, karena pengetahuan dari sistem
yang ada saat ini tidak sepenuhnya diabaikan. Pengetahuan tersebut diperoleh pertama kali dengan
melakukan rekayasa ulang.
SDLC tradisional, prototyping, RAD, dab BPR semuanya adalah metodologi. Semuanya adalah cara-
cara yang direkomendasikan dalam mengembangkan sistem informasi. SDLC tradisional adalah
suatu penerapan pendekatan sistem terhadap masalah pengembangan sistem, dan meiliki seluruh
unsur-unsur pendekatan sistem dasar, diawali dari identifikasi masalah dan diakhiri dengan
penggunaan sistem.
Pendekatan Sistem dan berbagai siklus hidup pengembangan sistem adalah metodologi. Cara-cara
yang direkomendasikan dalam memecahkan masalah-masalah sistem. Metodologi sama seperti
sebuah cetak biru yang digambar oleh arsitek untuk membantu paara kontraktor, tukang kayu, tukang
pipa, ahli listrik, dan sejenisnya ketika mereka membangun sebuah rumah.
Pendekatan yang Dipicu Oleh Data Dipicu Oleh Proses.
Selama tahun-tahun awal pengembangan system computer, praktis hampir seluruh perhatian diberikan
ke proses-proses yang akan dikerjakan oleh computer, sebagai kebalikan dari data yang akan
dipergunakan. Munculnya system manajemen berbasis data tahun 1970an menarik perhatian akan
pentingnya desain data.
Pemodelan Proses
Pemodelan proses pertama kali dilakukan dengan menggunakan diagram alur (flowchart). Diagram
ini mengilustrasikan aliran data melalui sistem dan program. International Organization for
Standardization (ISO) menciptakan standar untuk bentuk-bentuk simbol flowchart, memastikan
penggunaannya diseluruh dunia. Akan tetapi popularitasnya berusia pendek, seiring dengan
diciptakannya alat-alat pemodelan yang lebih sederhana dan lebih efektif.
Unsur-unsur Lingkungan.
Unsur-unsur lingkungan berada di luar batas sistem. Unsur-unsur ini memberikan input data kepada
sistem dan menerima output data dari sistem. Istilah terminator sering digunakan untuk menyatakan
unsur lingkungan karena menunjukkan titik dimana lingkungan berakhir.
Proses.
Proses adalah sesuatu yang mengubah input menjadi output yang dapat digambarkan dengan sebuah
lingkaran, persegi panjang horizontal atau persegi panjang tegak bersudut melingkar yang masing-
masing simbol proses diidentifikasi dengan sebuah label.
Arus Data.
Arus data terdiri atas sekumpulan unsur-unsur data yang berhubungan secara logis. (mulai dari satu
unsur data tunggal hingga satu file atau lebih) yang bergerak dari satu titik atau proses ke titik atau
proses yang lain. Simbol panah digunakan untuk menggambar arus ini dan dapat digambar dengan
menggunakan garis lurus maupun melingkar.
Penyimpanan Data.
Penyimpanan data adalah suatu gudang data. Bayangkanlah penyimpanan data sebagai “data yang
beristirahat.” Penyimpanan data dapat ditunjukkan oleh sekumpulan garis-garis sejajar, sebuah kotak
dengan ujung terbuka atau oval.
Diagram Arus Data Bertingkat (Leveled Data Flow Diagram).
Proses utama sistem ini disebut diagram nomor 0 (figure 0 diagram) yang akan menjelaskan
bagaimana nama tersebut diperoleh nanti. Tambahan DFD dapat digunakan untuk menghasilkan
dokumentasi dengan tingkay yang lebih ringkas dan lebih terinci.
2. Kasus Penggunaan
Kasus penggunaan (ude case) adalah uraian naratif dalam bentuk kerangka dan dialog yang terjadi
antara sistem primer dengan sekunder. Terdapat dua format kasus penggunaan salah satunya
berbentuk naratif kontinu dengan nomor yang berurutan untuk masing masing tindakan, sedangkan
format yang lain disebut format ping-pong karenaterdiri atas dua naratif dan penomoran yang
menunjukkan bagaimana tugas-tugas terjadi bergantian antar seistem primer dan sekunder.
Diagram arus data dan kasus penggunaan sering kali dibuat selama tahap-tahap investigasi awal dan
analisis dari metodologi pengembangan berfase. DFD mengilustrasikan suatu tinjauan atas
pemrosesan dan kasus penggunaan memberikan detailnya. Biasanya dibutuhkan beberapa kasus
penggunaan untuk mendukung suatu diagram angka 0.
Proyek-proyek pengembangan sistem yang pertama di kelola oleh manajer unit TI, dengan dibantu
oleh manajer dari analisis sistem, pemograman, dan operasi. Melalui percobaan, tanggung jawab
manajemen secara bertahap telah mencapai tingkat manajemen yang lebih tinggi yaitu, tingkat
strategis dalam kebanyakan kasus.
1.Steering Committee SIM
Ketika sebuah perusahaan membentuk satu steering committee dengan tujuan untuk mengarahkan
penggunaan sumber daya komputasi perusahaan, maka nama steering committe SIM akan
dipergunakan. Steering committe SIM menjalakan tiga fungsi utama, yaitu:
Aktifitas tim akan diarahkan oleh seorang ketua tim atau pemimpin proyek yang memberikan
arahan disepanjang masa proyek. Berbeda dari steering committee SIM, tim proyek tidaklah bersifat
terus- menerus;biasanya akan dibubarkan ketika implementasi telah selesai dilaksanakan.
Dasar dari manajemen proyek ialah rencana proye, yang dibuat selama tahap investigasi awal ketika
metodologi pengembangan berfase diikuti. Setelah tujuan proyek, kendala dan ruang lingkupnya
dapat didefenisikan, maka kita dapat mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang harus
dilaksanakan. Rencana ini pertama-tama dirancang dalam bentuk umum dan kemudian dibuat
menjadi bentuk spesifik. Satu format yang populer untuk rencana terinci ialah grafik grant yang
mengidentifikasikan pekerjaan-pekerjaan, siapa yang melaksanakannya dna kapan dilaksanakan.
Grafik Gantt (Gantt Chart) ialah sebuah grafik batang horizontal yang mencantumkan satu grafik
batang untuk setiap pekerjaan yang dilaksanakan.
Selain system manajemen proyek berbasis peranti lunak seperti Microsoft project dukungan juga
dapat diperoleh dari internet. Sebagai contoh Logic Software sebuah perusahaan yang berbasis di
Toronto menawarkan sebuah system manajemen proyek yang disebut Easy Project.net. perusahaan
tersebut juga menawarkan kursus manajemen proyek secara online sebagai bantuan bagi perusahaan
untuk meningkatkan pengetahuan manajemen proyek para karyawannya.
Mengistemasi waktu dan uang yang dibutuhkan untuk mengembangkan sebuah sistem telah lama
menjadi satu tugas yang menantang. Akan tetapi, lambat laun telah diciptakan banyak metode yang
dapat digunakan untuk mengestimasi biaya dan jadwal proyek.
1. Input Pengestimasian Biaya
Sebuah work breakdown structure (WBS) mengidentifikasikan aktivitas - aktivitas proyek yang akan
membutuhkan sumber daya. Contoh WBS adalah grafik Gantt dan diagram jaringan.Kebutuhan
sumber daya (resource requirement) mencantumkan sumber daya tertentu yang akan dibutuhkan dan
berapa jumlahnya.
2. Alat-Alat Estimasi Biaya
Estimasi analogis (analogous estimating) menggunakan biaya aktual proyek-proyek serupa yang telah
dilakukan dimasa lalu senagai dasar untuk memproyeksikan biaya dari proyek yang sedang
dipertimbangkan. Teknik ini digunakan ketika hanya terdapat sedikit informasi lain yang tersedia.
Teknik ini lebih murah dari pada teknik-teknik yang lain, tetapi pada umumnya kurang akurat.
Kesimpulan
Pendekatan sistem adalah pendekatan terpadu yang memandang suatu objek atau masalah yang
kompleks dan bersifat interdisiplin sebagai bagian dari suatu sistem. Pendekatan sistem mencoba
menggali elemen-elemen terpenting yang memiliki kontribusi signifikan terhadap tujuan. Pendekatan
sistem dapat dihubungkan dengan analisis kondisi fisikal, dapat dihubungkan dengan analisis biotis,
dan dapat dihubungkan dengan analisis gejala sosial. Pendekatan sistem terdiri dari tiga fase upaya
yakni persiapan, defenisi dan solusi.
Siklus hidup pengembangan sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang
dilaksanakan oleh professional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan sistem informasi. Sejumlah metodologi SDLC telah mengalami evolusi dengan
siklus tradisional, Prototyping, RAD, dan pengembangan berfase.
Ketika sistem dikembangkan, proses,data dan objek akan dibuat modelnya. Alat pemodelan yang
populer ialah pembuatan diagran arus data yang menggunakan simbol-simbol dan unsur lingkungan
yang dihubungkan oleh panah untuk menunjukkan arus data. Sebelum manajemen memberikan kata
setuju untuk memulai suatu proyek sistem, manajer biasanya meminta agar biaya proyek diestimasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://nurputriutami.blogspot.com/2012/12/pendekatan-sistem.html
http://rezkyimmanuel.blogspot.com/2011/11/pendekatan-sistem-dalam-memecahkan.html
grace di 23.56