Anda di halaman 1dari 3

Globalisasi Suatu Ancaman? Tantangan? Atau Bahkan Keuntungan?

Merujuk pada pengertian globalisasi, menurut KBBI, Globalisasi adalah proses


masuknya ke ruang lingkup dunia. Secara spesifikasi Globalisasi merupakan sebuah istilah
yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa
dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya
populer, dan bentuk-bentuk interaksi lainnya. Di Indonesia pada khususnya globalisasi sudah
terjadi bahkan sebelum terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahkan pada era
kerajaan di wilayah ini. Sejarah Indonesia mencatat bahwa pada masa masa kerajaan bangsa
lain sudah melakukan perjalanan ke negeri ini dengan tujuan perdagangan, atau penyebaran
keyakinan (agama). Seperti halnya Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda hingga Jepang,
bahkan ada dengan tujuan mengambil kekuasaan.

Namun kepopuleran Globalisasi mulai terkenal pada awal 2000an, perkembangan


teknologi yang begitu pesat, teknologi komunikasi yang begitu canggih menyebabkan arus
Globalisasi kian meningkat. Tidak seperti masa lalu, jika pengaruh pengaruh budaya luar
masuk ke suatu negara di bawa langsung oleh orangnya, namun di era saat ini tanpa
datangnya orang dari luar, pengaruh budaya pun dapat berkembang di suatu negara lain.
Perkembangnya media elektronik saat ini begitu sangat pesat, bahkan dengan mudah dapat di
akses oleh segala usia, segala prosfesi dan kelas status sosial.

Mencoba kembali ke masa lalu, bayangkan jika bangsa lain tidak menjelajah hingga
ke Indonesia, sebagai contoh Belanda, meskipun Belanda bertujuan mengusai Indonesia
secara tidak langsung Belanda juga membuat hasil positif, Sekolah sekolah didiran pada masa
itu meskilun yang bisa merasakan sekolah adalah bangsa mereka dan pribumi yang terpilih,
setidaknya Belanda turut serta dalam mengawali perubahan atau kemajuan SDM bagi bangsa
pribumi, banyak tokoh tokoh pejuang Indonesia yang lahir dari sekolah sekolah yang
didirikan Belanda, itu adalah contoh kecil. Sistem pertahanan juga pernah didirikan oleh
Jepang, salah satunya Peta yang orang orangnya di ambil dari masyarakat Pribumi, dan
ternyata Peta menjadi cikal bakal TNI dan POLRI.

Di era saat ini pengaruh pengaruh dari bangsa luar begitu mudah sekali masuk ke
dalam negeri, bisa di bilang budaya luar mempengaruhi budaya di Indonesia. Meskipun di
Indonesia sendiri memiliki begitu banyak suku budaya, namun semua akan perlahan luntur
jika begitu bebasnya budaya luar dapat mempengaruhinya. Di Indonesia sendiri terkenal
dengan adat Ketimuran yang di gambarkan kesopan santunan dari berperilaku, pakaian atau
bicara, terkenal dengan sifat gotong royong dan kepedulian sesama. Jika kita lihat maraknya
tayangan yang menontonkan budaya luar sedikit demi sedikit mulai menirunya, mengikuti
cara berpakaian atau penampilannya yang menjadikan idola, bahkan melakukan kebiasaan
kebiasaan masyarakat luar yang si tontonnya. Bahwasanya setiap masyarakat memiliki norma
yang berlaku, bisa saja apa yang di contohnya merupakan suatu yang melanggar normal
namun karena banyaknya masyarakat yang meniru suatu budaya luar tersebut, norma norma
yang ada tidak dipedulikan dan pastinya akan hilang. Disi baiknya budaya luar ada yang
menunjang kehiduoan di masyarakat, misalkan sistem pertanian yang semakin maju membuat
petani merasa efektif dan efesien, kenudahan mekases ilmu pengetahuan akan memajukan
SDM.

Lain halnya dengan budaya, ekonomi pun akan terlengaruhi oleh Globalisasi,
terbukan pasar perdagangan, industri industri dengan skala kecil hingga besar dapat
melakukan eksport keluar negeri yang pastinya akan menguntungkan pengusaha dan negara
mendapat devisa, di sisi lain hadirkan kebijakan import bisa jadi mematikan usaha bagi
masyarakat sendiri, karena produknya kalah saing atau di banjiri oleh produk luar dan
masyarakat lebih memilih produk luar. Bahkan munculnya kebijkan MEA juga di anggap
akan mempersulit masyarakat dalam negeri karena adanya kebijakan soal tenaga kerja asing
yang beranggapan hadirnya tenaga asing akan menggeser tenaga kerja Indonesia di tanah
sendiri, namun jika di lihat dari sisi sebaliknya peningkatan SDM pengetahuan atau skill
wajib hukumnya agar tidak kalah bersaing bagi tenaga kerja asing, bahkan berpeluang
menjadi Tenaga Kerja Indonesia yang dapat berkarya di Negara Lain.

Globalisasi tidak dapat di hindarkan, jika menentang Globalisasi berarti hanya akan
membuat Negara yang terisolasi, menjadi negara mandiri bukan berarti menjauhi Globalisasi.
Sebuah tantangan besar bagi generasi sekarang atau selanjutnya, untuk dapat nempertahankan
ke arifan kebudayaan bangsa dari banjirnya kebudayaan luar, tugas besar bagi era sekarang
untuk dapat menanamkan rasa nasionalisme bagi generasi selanjutnya, mengembangkan dan
meningkatkan mutu ilmu pengetahuan dan skill agar tidak kalah saing dengan orang orang di
luar sana. Budaya indonesia biarkan menjadi kebudayaan bangsa sendiri, Indonesia adalah
rumah bagi warga Indonesia, Budi Pekerti tetaplah untuk menjadi nilai luhur Warga
Indonesia.

“Globalisasi bukan menjadi alasan hancurnya nilai nilai luhur budaya bangsa
Indonesia yang terkandung didalam Pancasila. Bahkan sebaliknya, jika era globalisasi bangsa
Indonesia kita mampu menyelaraskan pengaruh kebudayaan yang datang dari luar negeri
dengan tetap mendasarkan pada nilai nilai luhur pancasila”.

Sumber : Jurnal Kajian LEMHANNAS RI Edisi 32 Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai