Disusun Oleh:
Elga Surya Andika
13105241017
13105241038
13105241050
13105244013
Ramadhani Cahya G P
13105244022
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, dan Anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis berterima
kasih pada Bapak Dr Mochamad Djauhar Siddiq,M.Pd selaku dosen mata kuliah Penelitian
Pendidikan yang telah memberikan tugas ini.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai penelitian korelasional.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan agar dapat digunakan untuk penyempurnaan karya selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Kulit Muka ...................................................................................................... 1
Kata Pengantar ................................................................................................................. 2
Daftar Isi .......................................................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan
A; Latar Belakang ......................................................................................................... 4
B; Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5
C; Tujuan........................................................................................................................ 5
BAB II Pembahasan
A; Konsep dasar penelitian korelasional ....................................................................... 6
B; Proses dasar penelitian korelasional ...................................................................... 7
C; Model Rancangan penelitian korelasional ............................................................. 11
D; Menghitung dan menyimpulkan korelasi antar variabel ........................................ 13
E; Aplikasi teknik korelasi product moment .............................................................. 22
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian adalah suatu proses mencari tahu sesuatu secara sistematis dalam waktu
yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.
Berdasarkan metodenya, penelitian dibagi menjadi tiga jenis yaitu penelitian sejarah,
penelitian deskriptif dan penelitian eksperimen.
Penelitian korelasi dalam bidang pendidikan,sosial maupun ekonomi banyak
dilakukan oleh peneliti. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang paling banyak
digunakan dan telah memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi perkembangan
pengetahuan di bidang pendidikan (Cornell dalam Hadjar, 1999 : 277). Dalam penelitian jenis
ini, peneliti berusaha menghubungkan suatu variabel dengan variabel yang lain untuk
memahami suatu fenomena dengan cara menentukan tingkat atau derajat hubungan di antara
variabel-variabel tersebut. Tingkat hubungan tersebut ditunjukkan oleh nilai koefisien
korelasi yang berfungsi sebagai alat untuk membandingkan variabilitas hasil pengukuran
terhadap variabel-variabel tersebut. Pengetahuan tentang tingkat hubungan tersebut
diharapkan dapat menambah pemahaman tentang faktor-faktor dalam karakteristik yang
kompleks dari suatu fenomena seperti prestasi belajar.
Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan
pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting, karena dengan
mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai
dengan tujuan peneliti. Menurut Gay dalam Sukardi (2008:166) menyatakan bahwa;
penelitian korelasi merupakan salah satu bagian penelitian ex-postfacto karena biasanya
peneliti tidak memanipulasi keadaan variabel yang ada dan langsung mencari keberadaan
hubungan dan tingkat hubungan variabel yang direfleksikan dalam koefisien korelasi.
Walaupun demikian ada peneliti lain seperti di antaranya Nazir dalam Sukardi (2008:166);
mengelompokkan penelitian korelasi ke dalam penelitian deskripsi, karena penelitian tersebut
juga berusaha menggambarkan kondisi yang sudah terjadi
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah konsep penelitian korelasional?
2. Bagaimanakah proses dasar penelitian korelasional?
3. Bagaimanakah model rancangan penelitian korelasional?
Konsep dan Aplikasi Penelitian Korelasional4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep dasar penelitian korelasional
1. Pengertian Penelitian Korelasional
Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui
hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk
mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel (Faenkel dan
Wallen, 2008:328). Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting karena dengan
mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai
dengan tujuan penelitian. Jenis penelitian ini biasanya melibatkan ukuran statistik/tingkat
hubungan yang disebut dengan korelasi (Mc Millan dan Schumacher ,
dalam Syamsuddin
Riset Korelasi
Pada umumnya adalah mereka yang
sedang diteliti.
Studi korelasional dapat dirancang untuk menentukan variabel mana dari suatu
daftar yang mungkin berhubungan maupun untuk menguji hipotesis mengenai hubungan
yang diharapkan. Variabel yang dilibatkan harus diseleksi berdasarkan penalaran deduktif dan
penalaran induktif. Dengan kata lain, hubungan yang akan diselidiki harus didukung oleh
teori atau diturunkan dari pengalaman. Contoh masalah penelitian korelasional
Judul penelitian:
Kualitas pelayanan Karyawan Administrasi Akademik di PT A
Konsep dan Aplikasi Penelitian Korelasional7
Masalah Penelitian:
a Apakah terdapat hubungan pengetahuan administrasi akademik dengan kualitas pelayanan
karyawan?
b Apakah terdapat hubungan komunikasi interpersonal dengan kualitas pelayanan
karyawan?
c Apakah terdapat hubungan pengetahuan administrasi akademik, komunikasi interpersonal,
dan kemampuan berfikir mekanik dengan kualitas pelayanan karyawan?
Dari beberapa contoh pertanyaan diatas jelaslah bahwa pemilihan masalah dalam
penelitian korelasional harus menggambarkan hubungan antara satu atau lebih variabel
(Variabel Independen) dengan variabel yang lain (Variabel Dependen)
2 Sampel dan Pemilihan Instrumen
Sampel untuk studi korelasional dipilih dengan menggunakan metode sampling yang
dapat diterima, dan 30 subjek dipandang sebagai ukuran sampel minimal yang dapat diterima.
Sebagaimana suatu studi, adalah penting untuk memilih dan mengembangkan pengukuran
yang valid dan reliable terhadap variabel yang akan diteliti. Jika variabel yang tidak memadai
dikumpulkan, koefesien korelasi yang dihasilkan akan mewakili estimasi tingkat korelasi
yang tidak akurat. Selanjutnya, jika pengukuran yang digunakan tidak secara nyata mengukur
variabel yang diinginkan, koefesien yang dihasilkan tidak akan mengindikasikan hubungan
yang diinginkan.
Sebagai contoh; Seorang peneliti ingin menentukan hubungan antara hasil belajar
matematika dengan hasil belajar fisika. Jika dia memilih dan menggunakan tes keterampilan
berhitung yang valid dan reliable serta tes hasil belajar fisika yang juga valid dan reliabel,
koefesien korelasi yang dihasilkan tidak akan menjadi estimasi akurat dari hubungan yang
diinginkan. Hal ini dikarenakan keterampilan berhitung hanya merupakan satu jenis hasil
belajar matematika; koefesien korelasi yang dihasilkan akan mengindikasikan hubungan
antara hasil belajar fisika dan satu jenis dari hasil belajar matematika yaitu keterampilan
berhitung. Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan instrument yang valid dan reliable
harus diperhitungan dengan hati-hati untuk tujuan penelitian tersebut.
3 Desain dan Prosedur
Desain korelasional dasar tidaklah rumit; dua atau lebih skor yang diperoleh dari
setiap jumlah sampel yang dipilih, satu skor untuk setiap variabel yang diteliti, dan skor
berpasangan kemudian dikorelasikan. Koefesien korelasi yang dihasilkan mengindikasikan
tingkatan/derajat hubungan antara kedua variabel tersebut. Studi yang berbeda menyelidiki
sejumlah variabel, dan beberapa penggunaan prosedur statistik yang komplek, namun desain
dasar tetap sama dalam semua studi korelasional.
4 Teknik Analisis Korelasional
Teknik analisa korelasional ialah teknik analisa statistik mengenai hubungan antar
dua variabel atau lebih. Adapun tujuan analisis adalah:
a Ingin mencari bukti (berlandaskan pada data yang ada), apakah memang benar antara
variabel yang satu dengan variabel yang lain terdapat hubungan atau korelasi.
b Ingin menjawab pertanyaan apakah hubungan antar variabel itu (jika memang ada
hubungannya), termasuk hubungan yang kuat, cukupan ataukah lemah
c Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian (secara matematis), apakah hubuungan antar
variabel itu perupakan hubungan yang berarti atau meyakinkan (signifikan) ataukah
hubungan yang tidak berarti atau tidak meyakinkan.
Teknik analisa korelasional sebagaimana yang telah sedikit diungkap di atas dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu Teknik analisa Korelasional Bivariat dan
Teknik Analisa Multivariat. Sebagaimana dalam table berikut:
Korelasi parsial
Analisis Faktor
Korelasi biserial
Korelasi Kanonikal
Bila dua variabel dikorelasikan hasilnya adalah koefesien korelasi. Suatu koefesien
korelasi disimbolkan dengan angka decimal, antara 0,00 dan +1,00, atau 0,00 dan 1,00,
yang mengindikasikan derajat hubungan dua variabel. Jika koefesien mendekati +1,00; kedua
variabel tersebut mempunyai hubungan positif. Hal ini berarti bahwa seseorang dengan skor
yang tinggi pada suatu variabel akan memiliki skor yang tinggi pula pada variabel lain. Dan
seseorang dengan skor rendah pada satu variabel akan memiliki skor yang rendah pada sutau
variabel yang lain. Suatu peningkatan pada suatu variabel berhubungan /diasosiasikan dengan
peningkatan pada variabel lain. Jika koefesien korelasi tersebut mendekati 0,00, kedua
variabel tidak berhubungan. Hal ini berarti bahwa skor seseorang pada suatu variabel tidak
mengindikasikan skor orang tersebut pada variabel lain.
Jika koefesien tersebut mendekati -1,00, kedua variabel memiliki hubungan yang
sebaliknya (negatif). Hal ini berarti bahwa seorang dengan skor tinggi pada suatu variabel
akan memiliki skor rendah pada variabel lain. Peningkatan pada suatu variabel akan
diasosiasikan dengan penurunan pada variabel lain, dan sebaliknya (Gay,1981)
Menurut Emzir (2010), Interpretasi suatu koefesien korelasi tergantung pada
bagaimana ia akan digunakan. Dengan kata lain seberapa besar ia diperlukan agar bermanfaat
tergantung pada tujuan perhitungannya. Dalam studi yang dirancang untuk menyelidiki
hubungan yang dihipotesiskan, suatu koefesien korelasi diinterpretasikan dalam istilah
signifikansi statistiknya. Signifikansi statistik mengacu pada apakah koefesien yang diperoleh
berbeda secara nyata dari zero (0) dan mencerminkan sutau hubungan yang benar, bukan
suatu kemungkinan hubungan. Keputusan berdasarkan signifikansi statistik dibuat pada suatu
level kemungkinan (probability) yang diberikan.
Jadi, berdasarkan ukuran sampel yang diberikan, seorang peneliti tidak
diperkenankan untuk secara langsung menentukan secara positif apakah ada atau tidak ada
hubungan yang benar antara dua variabel, tetapi dapat dikatakan bahwa secara probabilitas
ada atau tidak ada hubungan.
Sementara untuk menentukan signifikansi statistik maka harus dikonsultasikan pada
table yang dapat mengatakan tentang sebeberapa besar koefesien yang diperlukan untuk
menjadi signifikan pada level probabilitas dan ukuran sampel yang diberikan.
Untuk level probabilitas yang sama, atau level signifikansi yang sama, koefesien
yang besar diperlukan bila sampel yang lebih kecil dilibatkan. Secara umum, memiliki lebih
banyak bukti dalam koefesien yang didasarkan pada 100 subjek daripada 10 subjek.
Contoh, pada level Bukti 95%, dengan 10 kasus, seorang peneliti akan memerlukan
sekurangnya koefesien 0,6319 agar dapat menyimpulkan eksistensi suatu hubungan; di pihak
lain, dengan 102 kasus, seorang peneliti hanya memerlukan koefesien 0,1946. Konsep ini
berarti bahwa seorang peneliti memperhatikan kasus tersebut ketika dia akan mengumpulkan
data pada setiap anggota populasi, bukan hanya sampel. Dalam kasus ini, tidak ada
Konsep dan Aplikasi Penelitian Korelasional10
kesimpulan yang dilibatkan, dan tanpa memperhatikan seberapa kecil koefesien korelasi yang
ada, itu akan mewakili derajat koefesien yang benar antara variabel untuk populasi tersebut.
Ketika penginterpretasian suatu koefesien korelasi dilakukan, peneliti harus selalu
ingat bahwa dia hanya berbicara tentang suatu hubungan, bukan hubungan sebab akibat
(Causal Correlation). Koefesien korelasi yang signifikan mungkin menyarankan hubungan
sebab akibat tetapi tidak menetapkannya. Hanya ada satu cara untuk menetapkan hubungan
sebab akibat, yaitu eksperimen. Bila seseorang menemukan hubungan yang dekat antara dua
variabel, hal itu sering menjadi pemicu untuk menyimpulkan bahwa satu menyebabkan yang
lain. Dalam kenyataannya, itu hal itu mungkin tidak saling mempengaruhi; mungkin terdapat
variabel ketiga yang mempengaruhi kedua variabel tersebut (Emzir,2010:46).
C. Model Rancangan penelitian korelasional
Penelitian korelasional menurut Shaughnessy dan Zechmeister (2000: 2-5) memiliki 5 jenis
rancangan, yaitu :
1; Korelasi Bivariat
Jika terdapat korelasi antara dua variabel, dan telah diketahui skor pada salah satu
variablenya maka dapat diprediksi skor pada variabel yang lain. Regresi sendiri merujuk pada
seberapa baik prediksi yang dapat dibuat. Dibandingkan dengan pendekatan koefesien
korelasi baik -1 maupun +1, prediksi ini lebih baik karena sudah dengan jelas diketahui
skornya. Sebagai contoh, terdapat hubungan antara stress dan sehat. Jika kita mengetahui
skor stress maka kita dapat memprediksi skor kesehatan kita di masa yang akan datang.
Konsep dan Aplikasi Penelitian Korelasional11
3; Regresi jamak
4; Analisis faktor
Analisis faktor fokus pada identifikasi pola variabel yang ada. Hubungan yang tinggi antar
varibel yang dikorelasikan mengindikasikan suatu faktor penting yang umum.
5; Rancangan korelasi yang digunakan untuk membuat kesimpulan kausal
Terdapat dua rancangan yang dapat digunakan untuk membuat pernyataanpernyataan tentang sebab akibat menggunakan metode korelasional. Rancangan tersebut
adalah rancangan analisis jalur (path analysis design) dan rancangan panel lintas-akhir
(cross-lagged panel design).
Analisis jalur digunakan untuk menentukan mana dari sejumlah jalur yang
menghubungkan suatu variabel dengan variabel yang lain. Sebagai contoh, kita mengetahui
bahwa terdapat hubungan antara stres dan kesehatan. Analisis jalur digunakan untuk
memperlihatkan bahwa terdapat jalur kecil yang terdapat diantara jalur utama hubungan
antara stres dan kesehatan.
Desain panel lintas-akhir mengukur dua variabel pada dua titik sekaligus. Itu
digunakan sebagai contoh, untuk melihat bahwa menonton kekerasan di TV lebih mengerah
pada kekerasan perilaku daripada cara lain.
6; Analisis Sistem
Desain ini melibatkan penggunaan prosedur matematik yang kompleks atau rumit
untuk menetukan proses dinamik, seperti perubahan sepanjang waktu, jerat umpan balik,
serta unsur dan aliran hubungan. Sebagai contoh, system analisis digunakan untuk
Konsep dan Aplikasi Penelitian Korelasional12
menggambarkan atau membuat diagram perbedaan antara SD yang berhasi dan tidak berhasil.
Beberapa unsur dari sistem ini adalah harapan guru terhadap performansi siswa, usaha
pengajaran, dan performansi siswa. Masing-masing unsur ini saling memengaruhi dan
berubah sepanjang waktu.
D. Menghitung dan menyimpulkan korelasi antar variabel
Untuk menghitung besarnya korelasi kita bisa menggunakan statistika. Teknik
statistik ini dapat digunakan untuk menghitung antara dua atau lebih variabel.
Koefisien korelasi merupakan statistik yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
menerangkan keeratan hubungan antar variabel. Jenisnya ada dua macam yaitu Koefisien
korelasi bivariat dan multivariat.
Koefisien korelasi bivariat adalah statistik yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel, misalnya : perhatian mahasiswa
terhadap mata pelajaran dengan prestasi belajar. Suharsimi Arikunto melalui Brog and Gall
( Prosedur Penelitian : 240 ) menyebut statistik korelasi bivariat ini dengan istilah zero-order
correlation.
Sedangkan disebut Korelasi multi variat ( multi variate correlational methods )
apabila metode statistik yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan dan menentukan
hubungan antara tiga variabel atau lebih. Sebagai contoh : Prestasi belajar bukan hanya
dipengaruhi oleh satu variabel melainkan banyak penyebabnya misalnya lingkungan rumah,
pribadi siswa, pergaulan, pengalaman sekolah, dan sebagainya.
1. Korelasi Product Moment
Korelasi Product Moment digunakan misalnya untuk menentukan hubungan
antara dua gejala interval seperti nilai matematika dan nilai IPA. Ada tiga rumus yang
digunakan untuk menentukan koefisien dari korelasi ini.
Rumus 1
1
+ ( X X )(Y Y )
N
rxy=
Sx . Sx
Y
Y =
N
2
X x
S x =
2
Y y
S y =
Rumus 2
rxy=
xy
( x2 )( y 2)
X 2
Y 2
N Y 2
X 2
N
N XY ( X )( Y )
r XY =
Cara lain yang lebih sederhana dan mudah adalah dengan menggunakan intepretasi
terhadap koefisien korelasi yang diperoleh (nilai r). Intepretasi tersebut adalah sebagai
berikut:
Besarnya Nilai r
Antara 0,800 sampai dengan 1,00
Antara 0,600 sampai dengan 0,800
Antara 0,400 sampai dengan 0,600
Antara 0,200 sampai dengan 0,400
Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Interpretasi
Tinggi
Cukup
Agak Rendah
Rendah
Sangat Rendah
6 D
N ( N 21 )
Keterangan
rhoXY
: Difference. Sering digunakan juga B singkatan dari Beda. D adalah beda antara
jenjang setiap subjek
: Banyaknya Subjek
Contoh Soal :
Lima orang murid yang berbeda rangkingnya dalam pelajaran Matematika dan IPA
Nama Siswa
Rangking dalam
Rangking dalam
Matematika
IPA
Awan
2
5
Melinda
1
4
Sigit
3
3
Juki
5
2
Sulastri
4
1
Jumlah
15
15
Langkah menghitung koefisien korelasi
Difference
D2
-3
-3
1
2
3
0
9
9
1
4
9
32
r h o XY =1
6 D
N ( N 21 )
6 x 32
5 (251 )
192
120
11,6=0,6
r 0t
0
Keterangan:
2
rser
: koefisien korelasi serial
Or
: ordinat yang lebih rendah
r s er =
Ot
: mean
SDtot
r p b i s=
M pM t
St
p
q
Keterangan:
Rpbis
Mp
: Mean dari subjek yang menjawab betul item yang dicari korelasinya dengan tes
Mt
St
:1-p
5. Korelasi Tetrachoric
Korelasi tetrachoric digunakan untuk mencari korelasi dua variabel diskrit
buatan (artificial dichotomies) misalnya menentukan daya beda item. Data awalnya adalah
data kontinum yang berbentuk kurva normal. Untuk mendapatkan darta kontinum biasanya
hanya dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu subyek yang menguasai materi dan
subyek yang tidak menguasai materi. Sayangnya korelasi ini jarang dipakai karena
penghitungannya rumit dan standard erornya lebih besar.
Konsep dan Aplikasi Penelitian Korelasional17
6. Phi Coefficient
Korelasi Phi
hubungan dua variabel diskrit. Diutamakan adalah variabel diskrit murni. Apabila variabel
yang ada bukanlah variabel diskrit maka harus diubah dulu menjadi variabel diskrit.
Korelasi Phi digunakan untuk menentukan validitas item, dengan variabel
pertama benar-salahnya subjek di dalam menjawab item, serta variabel kedua adalah
skor total yang dibuat dikotomi.
Cara mengubah skor total menjadi dikotomi adalah dengan menggunakan mean atau
median. Jika menggunakan mean sebagai nilai pemisah subjek maka kemungkinan
banyaknya subjek pada dua kelompok bisa tidak sama. Namun apabila menggunakan median
sebagai nilai pemisah subjek maka banyaknya subjek untuk kedua kelompok sama jumlahnya
seperti kita membagi subjek atas dua bagian upper group (kelompok atas) dan lower group
(kelompok bawah).
Kelompok yang tidak sama jumlah subjeknya
Jika kita menggunakan mean sebagai nilai pemisah dua kelompok, maka ada
kemungkinan banyaknya kelompok atas tidak sama dengan banyaknya kelompok bawah.
Kelompok atas adalah mereka yang skornya lebih besar dari mean sedangkan kelompok
bawah adalah subjek yang skornya sama atau lebih kecil dari mean. Banyaknya subjek untuk
setiap kategori dihitung kemudian dimasukkan ke dalam setiap tabel kontingensi 2x2.
Keterangan:
Sel a : memuat subjek yang skor 1 untuk item dan skor 1 untuk dikotomi skor total
Sel b : memuat subjek yang skor 1 untuk item dan skor 0 untuk dikotomi skor total
Sel c : memuat subjek yang skor 0 untuk item dan skor 1 untuk dikotomi skor total
Sel d : memuat subjek yang skor 0 untuk item dan skor 0 untuk dikotomi skor total
Kemudian berdasarkan frekuensi yang ada dalam setiap sel, dimasukkan ke dalam
rumus phi
r =
a db c
( c+ a ) dan Aplikasi Penelitian Korelasional18
( a+b ) ( b+ d ) ( d +c )Konsep
Contoh:
Dengan menggunakan tabel analisis item yang lalu, maka terdapat mean 6,6. Subjek yang
memiliki skor total di atas mean adalah Artini, Nining, Yanto, Santi, Murni, Tatang. Skor-skor
tersebut diubah menjadi 1 sedangkan skor di bawah mean diubah menjadi 0.
Skor
Total
5 (a)
1 (b)
0 (c)
4 (d)
Sel a
Sel b : Yudi
Sel c
: Tidak ada
adbc
( a+b ) ( b+ d ) ( d +c ) ( c+ a )
r =
5.41.0
( 5+1 )( 1+4 ) ( 4+ 0 ) ( 0+5 )
r =
200
( 6 )( 5 )( 4 ) ( 5 )
r =
20
27,4
r =0,73
2p q
r =
Konsep dan Aplikasi Penelitian Korelasional19
Keterangan:
r : koefisien korelasi phi
Pa
Pb
: 1-p
Contoh:
Dengan menggunakan tabel di atas ternyata membagi dengan mean sebagai batas telah
diperoleh 5 orang sebagai kelompok dengan skor 1 dan 5 orang sebagai kelompok dengan
skor 0.
Maka dapat dihitung indeks korelasinya sebagai berikut:
Pa
: 1,0
Pb
: 0,2
Pp
: 0,6
P aP
2 pq
r =
r =
1,00,2
2 0,6 . 0,4
r =
0,8
0,979
r =0,817
B; Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut :
1; Bagaimana pertumbuhan minimarket Alfamart di Kabupaten Gunungkidul?
Konsep dan Aplikasi Penelitian Korelasional21
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1; Pengertian dari masing-masing variabel
a; Pengaruh adalah daya yang ada/timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan/
b; Pola (KBBI edisi 3;) adalah bentuk (struktur) yang tetap.
c; Konsumsi (KBBI edisi 3;) adalah pembelian barang hasil produksi (bahan pakaina,
bahan makanan, dsb)/ barang-barang yang langsung memenuhi keperluan hidup.
Jadi, pengertian pola konsumsi dapat disimpulkan yaitu suatu bentuk yang tetap untuk
membeli barang-barang kebutuhan dalam rangka memenuhi keperluan hidup
d; Minimarket (KBBI edisi 2;657) adalah pasar sawalayan kecil yaitu pelayanan sendiri
oleh pembeli karena perusahaan tidak menyediakan pramuniaga.
B. Hipotesis
1; Pertumbuhan mini market Alfamart berkembang pesat hampir di setiap kecamatan di
Kabupaten Gunungkidul
2; Dengan tumbuhnya minimarket Alfamart maka memengaruhi pola konsumsi
masyarakat sekitar Alfamart
3; Masyarakat bergantung pada keberadaan mini market Alfamart sehingga memberi
dampak terhadap penurunan eksistensi pasar tradisional sebagai tempat belanja.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2012 hingga bulan Januari 2013. Waktu 3
bulan dengan jadwal sebagai berikut :
No.
Bulan ke
Kegiatan penelitian
2. STUDI PUSTAKA
5. PENULISAN LAPORAN
6. PRESENTASI
Keterangan
V
V
Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data.
Dalam penelitian dikenal beberapa metode antara lain wawancara, studi pustaka, observasi
atau pengamatan dan kuesioner atau angket. Dalam hal penelitian ini, peneliti menggunakan
metode yang menekankan pada kuesioner atau angket disertai studi pustaka dan observasi.
Konsep dan Aplikasi Penelitian Korelasional24
2; Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian dikenal dua pendekatan dalam pemecahan masalah, yaitu
Kuantitatif dan Kualitatif. Pendekatan Kuantitatif mengkaji dan menyajikan data berupa tabel
atau angka. Pendekatan kualitatif mengkaji dan menyajikan data berupa deskriptif uraian
permasalahan yang diteliti. Berkaitan dengan penelitian ini, peneliti menggunakan
Pendekatan Kuantitatif.
C; Populasi dan Sampel Penelitian
1; Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah kumpulan unit elementer atau hal yang menjadi sumber
pengambilan sampel yang memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.
Berkaitan dengan penelitian ini, populasi yang diambil adalah total Minimarket Alfamart
yang berada di Gunungkidul. Jumlah seluruh Minimarket Alfamart di Gunungkidul adalah 8
buah minimarket.
2; Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dan dipergunakan untuk penelitian
yang sifat dan karakternya mewakili populasi sebagai subyek penelitian. Berkaitan dengan
penelitian ini, dari jumlah populasi Alfamart yang ada peneliti mengambil sampel sejumlah 4
buah minimarket yang tersebar di Kecamatan Paliyan, Semanu, Semin, dan Rongkop dengan
jumlah responden 40 orang.
D; Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan teknik dan alat pengumpulan data yang mengacu pada tiga
variabel yang disusun. Masing-masing variabel digunakan alat pengumpulan data yang tepat.
Untuk variabel pertama dan ke dua digunakan wawancara dengan para responden yaitu
masyarakat sekitarAlfamart dan studi pustaka sebagai referensi penelitian. Sedangkan untuk
variabel ke tiga digunakan kuesioner atau angket yang disebarkan kepada 40 responden.
Adapun tujuan pengumpulan data ini adalah untuk memperoleh informasi yang relevan
dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin.
E; Variabel Penelitian
1; Variabel pertama
Teknik analisis data yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah teknik korelasi product
moment dari pearson. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan
mini market Alfamart terhadap eksistensi pasar tradisional di Paliyan, Semanu, Rongkop, dan
Semin.
BAB IV
HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A; Pertumbuhan Mini Market Alfamart
1; Deskripsi Data
Pertanyaan
Nama
1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Irangga
1 54
Ari
3 71
Vika
1 62
Sri Lestari
4 57
Budiyati
4 75
Wasman
3 75
Atika P
1 70
Aera N
Sri S
3 69
4
82
10 Sri Wulan
32
41
40
39
42
37
36
27
30
32
28
33
39
33
34
33
33
34
37
28 688
Jumlah
Pertanyaan
Nama
1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1 Mateus G
3 72
2 Annisa Nur
2 65
3 Nurul F
3 63
4 Nur Ahmad
4 63
5 Wakhid R
2 68
6 Suharyani
5 66
7 Januardi
2 50
8 Sutopo
2 76
9 Anto W
3 75
10 Marisa
3 79
31
39
40
41
43
35
37
33
26
34
25
37
34
28
28
31
27
37
42
29 677
Jumlah
73
Pertanyaan
Nama
1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
1Eka Galuh
1 56
2Hartati
3 64
3Sri Mulyani
3 81
4Heny L
2 64
5Sundari
4 69
6Watini
4 67
7Surati
3 71
8Sulis
4 75
9Yunita T
3 64
10Pasiyem
4 84
Jumlah
40
40
40
39
39
38
41
33
31
35
23
38
39
31
30
32
33
26
36
31 695
19
Pertanyaan
Nama
1
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1Purwaning
65
2Ajeng Y
61
3Mulyadi
71
4Paijo
73
5Suharno
73
6Andi H
56
7Suhadi
63
8Supriyono
59
9Ani P
72
10Ikhwan
69
Jumlah
27 38 37 39 38 34 36 29 23
31 25 34 32 30 30 37 38 35 41 28 662
Nama
1Eka Galuh
2Hartatiningsih
3Sri Mulyani
Variabel 1
56
64
81
Konsep dan Aplikasi Penelitian Korelasional28
4Heny Lestari
5Sundari
6Watini
7Surati
8Sulis
9Yunita Tri Hastuti
10Pasiyem
11Irangga Dwi C
12Ari
13Vika
14Sri Lestari
15Budiyati
16Wasman
17Atika Puspita
18Aera Ning Tyas
19Sri Supartini
20Sri Wulan Agustya
21Mateus Gianino
22Annisa Nur
23Nurul Fitriani
24Nur Ahmad Rudin
25Wakhid Ryan C
26Suharyani
27Januardi
28Sutopo
29Anto Wiryawan
30Marisa
31Purwaningtyas C
32Ajeng Yasinta R
33Mulyadi
34Paijo
35Suharno
36Andi Harisman
37Suhadi
38Supriyono
39Ani Pratiwi
40Ikhwan Khoirul
Jumlah
64
69
67
71
75
64
84
54
71
62
57
75
75
70
69
82
73
72
65
63
63
68
66
50
76
75
79
65
61
71
73
73
56
63
59
72
69
2722
Kecamatan :SEMANU
No
Pertanyaan
Nama
1
10
11 12 13
14 15
16
17 18
19 20
1Irangga D
79
2Ari
71
3Vika
68
4Sri Lestari
68
5Budiyati
62
6Wasman
58
7Atika P
74
8Aera N
70
9Sri S
63
71
31 30
32
38 37
24
36 35
35
10Sri Wulan
Jumlah
39
36 38
33 39
41 44
22 34
30 30 684
Pertanyaan
Nama
1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1Mateus G
51
2Annisa Nur
70
3Nurul F
67
4Nur A
64
5Wakhid R
54
6Suharyani
86
7Januardi
67
8Sutopo
66
9Anto W
64
70
37
30
30
31
36
38
39
34
31
34
32
32
32
33
38
44
27
29
31
10Marisa
Jumlah
20
Pertanyaan
Nama
1
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1Eka Galuh
72
2Hartati
67
3Sri M
74
21 659
4Heny L
63
5Sundari
68
6Watini
55
7Surati
72
8Sulis
67
9Yunita T
73
10Pasiyem
76
Jumlah
39 28 31 37 40 41 37 30 35 36 39 37 41 37 35 41 23 26 27 27 687
Pertanyaan
Nama
1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1 Cahya
66
2 Ajeng Y
48
3 Mulyadi
70
4 Paijo
46
5 Suharno
53
6 Andi H
81
7 Suhadi
65
8 Supriyono
65
9 Ani P
63
10 Ikhwan K
72
35
26
23
32
40
34
32
27
30
30
36
36
36
34
38
34
21
30
26
Jumlah
Nama
1Eka Galuh
2Hartatiningsih
3Sri Mulyani
4Heny Lestari
5Sundari
6Watini
7Surati
8Sulis
9Yunita Tri Hastuti
10Pasiyem
11Irangga Dwi C
Variabel 2
72
67
74
63
68
55
72
67
73
76
79
Konsep dan Aplikasi Penelitian Korelasional31
29 629
12Ari
13Vika
14Sri Lestari
15Budiyati
16Wasman
17Atika Puspita
18Aera Ning Tyas
19Sri Supartini
20Sri Wulan Agustya
21Mateus Gianino
22Annisa Nur
23Nurul Fitriani
24Nur Ahmad Rudin
25Wakhid Ryan C
26Suharyani
27Januardi
28Sutopo
29Anto Wiryawan
30Marisa
31Purwaningtyas C
32Ajeng Yasinta R
33Mulyadi
34Paijo
35Suharno
36Andi Harisman
37Suhadi
38Supriyono
39Ani Pratiwi
40Ikhwan Khoirul
Jumlah
71
68
68
62
58
74
70
63
71
51
70
67
64
54
86
67
66
64
70
66
48
70
46
53
81
65
65
63
72
2659
Tradisional
1; Deskripsi Data
Tabel 4.11 Rekapitulasi data
No.
1
2
3
4
5
6
Total Nilai x
56
64
81
64
69
67
Total Nilai y
72
67
74
63
68
55
x.y
4032
4288
5994
4032
4692
3685
x2
3136
4096
6561
4096
4761
4489
y2
5184
4489
5476
3969
4624
3025
No.
1 Semanu
2 Semin
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Jumlah
71
75
64
84
54
71
62
57
75
75
70
69
82
73
72
65
63
63
68
66
50
76
75
79
65
61
71
73
73
56
63
59
72
69
2722
72
67
73
76
79
71
68
68
62
58
74
70
63
71
51
70
67
64
54
86
67
66
64
70
66
48
70
46
53
81
65
65
63
72
2659
5112
5025
4672
6384
4266
5041
4216
3876
4650
4350
5180
4830
5166
5183
3672
4550
4221
4032
3672
5676
3350
5016
4800
5530
4290
2928
4970
3358
3869
4536
4095
3835
4536
4968
180578
5041
5625
4096
7056
2916
5041
3844
3249
5625
5625
4900
4761
6724
5329
5184
4225
3969
3969
4624
4356
2500
5776
5625
6241
4225
3721
5041
5329
5329
3136
3969
3481
5184
4761
187616
5184
4489
5329
5776
6241
5041
4624
4624
3844
3364
5476
4900
3969
5041
2601
4900
4489
4096
2916
7396
4489
4356
4096
4900
4356
2304
4900
2116
2809
6561
4225
4225
3969
5184
179557
Variabel x Variabel y
688
659
677
687
Konsep dan Aplikasi Penelitian Korelasional33
3
4
Paliyan
Rongkop
Jumlah
695
662
2722
703
629
2678
2722
Berdasarkan pada
hasil dari kuesioner bertemakan Pengaruh Pertumbuhan
2659
Minimarket Alfamart terhadap Eksistensi Pasar Tradional, maka diperoleh informasi
x
mengenai tingkat kasualitas
antara keduanya. Peneliti menggunakan rumus korelasi product
moment;
y 2722
2 2659
y
n
2
n
x
179557
72231207237798
r=
40
}
{
}
{ 95356
111999
40
187616
14678
xy
r=
}
{10n
679776644
r180578
=
14678
r=
103343,0048
40
r=
r=0,142031868
Dengan hasil penghitungan r = 0,14 maka dapat disimpulkan bahwa Pengaruh
Pertumbuhan Minimarket terhadap Eksistensi Pasar Tradisional di Kecamatan Paliyan,
Semanu, Rongkop, Dan Semin. Dari hasil analisis di atas, maka hipotesis peneliti masih
kurang kuat, karena korelasi antara kedua variabel yang timbul sangat lemah.
E. Pengujian Hipotesis
Hipotesis peneliti yaitu pengaruh Pertumbuhan Minimarket Alfamart terhadap
Eksistensi Pasar Tradisional di Kecamatan Paliyan, Semanu, Rongkop, dan Semin. Tingkat
pengaruh Minimarket Alfamart terhadap Pasar Tradisional sangat lemah, dalam artian bahwa
pengendalian oleh masyarakat dalam memanfaatkan pasar tradisional masih sangat kuat.
Oleh karena itu, pertumbuhan Minimarket Alfamart dinilai belum membahayakan Eksistensi
Pasar Tradisional.
F. Pembahasan Analisis Data
a; Pertumbuhan Minimarket Alfamart
Konsep dan Aplikasi Penelitian Korelasional34
BAB V
PENUTUP
A; Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1997.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai
Pustaka
Maryati, Kun dkk.2012.Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XII.Jakarta:Esis
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/465/bab
%204%20kuw.pdf;jsessionid=850E21B3E39DE92AEC27B7E5B7F4E593?
sequence=5
pada hari Rabu, 30 Januari 2013 pukul 01.28 WIB
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA