MASA RENAISANS
MAKALAH
diajukan guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Eropa
Dosen Pengampu :
Dr. Sumardi, M.Hum.
Jefri Rieski Triyanto, S.Pd., M.Pd.
Oleh Kelompok 4 :
Eka Febriani Nur Rahmawati 210210302014
Grey Ardia Anggraini 210210302015
Kelas A
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Atas izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu dan juga tanpa kurang suatu apa pun. Tak lupa juga penulis haturkan
shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga
syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Adapun penulisan makalah ini yang berjudul “Masa Renaisans” bertujuan
untuk memenuhi tugas dari Bapak Dr. Sumardi, M.Hum, dan Bapak Jefri Rieski
Triyanto, S.Pd., M.Pd., selaku dosen mata kuliah Sejarah Eropa. Dalam penulisan
makalah ini pun penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah mendukung dan juga membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis berharap juga, semoga dengan adanya makalah ini pun bisa
memberikan tambahan pengetahuan. Selain itu penulis juga menyadari makalah
ini yang masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis juga memohon maaf
apabila ada ketidaksesuaian atau kesalahan dalam pemilihan kata atau informasi.
Selain itu juga, penulis penulis menerima untuk kritik dan saran terhadap makalah
ini demi kesempurnaan makalah ini. Sekian dari penulis, terima kasih.
Penulis
BAB 1.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembahasan mengenai Eropa memuat tentang ruang waktu yang sangat
Panjang. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika para sejarawan sering
mengalami kesulitan untuk menyusun periodesasi dalam sejarah Eropa.
Periodesasi dalam sejarah adalah tingkat perkembangan masa dalam sejarah.
Adapun sejarah Eropa zama Renaissance membicarakan mengenai mulainya
masyarakat Eropa menemukan jati dirinya dan tata cara kehidupan masyarakat
Eropa pada masa Yunani dan Romawi. Zaman selanjutnya yaitu m a s a
R e n a i s a n s adalah suatu periode sejarah yang mencapai titik puncaknya
kurang lebih pada 1500. Sebelumnya Renaisans, bangsa Eropa mengalami zama
kegelapan/the Dark age. Dalam zaman itu gereja berkuasa mutlak, ajaran gereja
menjadi sesuatu yang tidak boleh dibantah. Dalam perkembanganya mulai
muncul Gerakan yang mencoba melepaskan dari ikatan gereja yang disebut
Gerakan Renaisans.
Materi masa Renaisans merupakan salah satu kajian yang akan dibahas
dalam makalah ini yang mana mengenai atau menyiratkan sebuah pembagunan
Kembali atau kebangkitan. munculnya masa Renaisans serta peristiwa-
peristiwa yang terjadi di zaman tersebut hingga dampak apa yang ditimbulkan
yang kemudian dilanjutkan ke zaman selanjutnya yaitu zaman Eropa Modern.
Kajian yang akan dibahas mulai dari Faktor pendorong munculnya
Renaisance
kemudian karakteristik zaman renaisans, Italia sebagai tempat kelahiran
renisans, Pagaruh perang salib dalam zaman renaisance, tumbuhnya negara
nasional, dan yang terakhir perkembagan pengetahuan, seni, dan kesustraaan
zaman Renaisance Untuk lebih jelasnya pembahasan dari setiap kajian-kajian
tersebut akan di paparkan dibawah ini.
Rumusan Masalah
1.1.1 Bagaimana faktor pendorong munculnya Renaisance?
1.1.2 Bagaimana karakteristik pada zaman Renaisans?
1.1.3 Jelaskan mengapa Italia sebagai tempat kelahiran Renisans?
1.1.4 Jelaskan bagaimana pengaruh perang salib dalam zaman Renaisans?
1.1.5 Jelaskan bagaimanakah tumbuhnya negara nasional?
Tujuan
1.1.7 Untuk mengetahui faktor pendorong munculnya Renaisans
1.1.8 Untuk mengetahui karakteristik dari zaman Renaisans
1.1.9 Untuk mengetahui Italia sebagai tempat kelahiran Renisans
1.1.1 Untuk mengetahui pengaruh perang salib dalam zaman Renaisans
1.1.2 Untuk mengetahui tumbuhnya negara nasional
1. Spanyol
Terbentuknya negara nasional Spanyol sejalan dengan sentimen
terhadap kekuasaan Islam di Spanyol sejak 711 (abad ke-8) sampal 1492
(abad ke-15), yaitu Dinasti Ummayah yang berpusat di Cordoba (disebut
pula Kalifah Barat). Konsolidasi Spanyol tercapai pada 1469 setelah terjadi
perkawinan antara Ratu Isabella dari kerajaan Kristen Castilla dengan Raja
Ferdinand dari kerajaan Kristen Arragon. Pada 1492 kota Islam yang
terakhir, yaitu Granada berhasil direbut mereka. Kesatuan Spanyol pada
waktu itu kurang utuh bila dibandingkan Prancis dan Inggris karena ada
konflik ras, agama, bahasa, dan perasaan kebangsaan lokal.
2. Potugis
Negara nasional Portugis semula merupakan sub vasal dari Kerajaan
Leon Castilla (Spanyol). Pada abad ke-14, tepatnya tahun 1385, tentara
Portugis dibantu Inggris memerangi Kerajaan Castilla dan kalah sehingga
ambisi untuk menaklukan Portugis terhenti.
3. Inggris
Nasionalisme Inggris tumbuh sejalan dengan pertentangan antara
kaum bangsawan (Inggris) dan Raja Inggris (asal Prancis). Terjadi Perang
100 Tahun antara 1337-1453 antara Raja Prancis melawan vasalnya (Raja
Inggris) berakhir dengan lenyapnya daerah Raja Inggris di Prancis. Era baru
Inggris terjadi pada masa Raja Henry VII Tudor, la Raja yang dapat
memahami dan menghayati aspirasi rakyat Inggris, Keturunannya yaitu
Henry Viil dan Elizabeth I.
Dapat membawa Inggris pada suatu kedudukan yang sama dengan negin
Eropa lainnya. Dalam perang armada 1588 melawan Spanyol, Ing bersekutu
dengan Belanda dan unggul. Sejak itu kekuasaan mariti Inggris terus
berkembang.
4. Perancis
Terbentuknya Prancis dirintis sejak Lous IX dari Dinasti Capet abad
ke-13 yang berhasil memperluas Royal Domein meliputi separuh dan
wilayah Prancis. Namun ada salah satu masalah yaitu pertikaiannya dengan
vasalnya yang kuat yang sekaligus adalah Raja Inggris. Perang 100 Tahun
melawan Inggris telah menumbuhkan sentimen nasional di Prancis.
Kematian seorang pahlawan wanita Prancis bernama Joan d'Arc (Jeanne
d'Arc) pada 1431 telah menjadi faktor pemersatu. Pada mulanya perang
bercorak perang feodal berakhir menjadi perang nasional
5. Belanda
Belanda pada wakut itu meliputi Belanda Selatan (Belgia) dan Belanda
Utara (Negeri Belanda sekarang). Kota-kota merdeka (city states) merupakan
unit-unit politik yang Independen meliputi 17 provinsi antara lain Antwerpen,
Brussel, Rotterdam, Utrech dan seterusnya. Pada masa pemerintahan Phillip I
(1556-1598) yang menggantikan ayahnya yaitu Charles X Habsburg, Spanyol
mengalami kejayaan dan wilayahnya mencapal Belanda dan Austrialia.
3. Perkembangan Sains
Pada masa Renaissance, kemajuan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari cara
berfikir secara ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan lebih menitikberatkan
pada model pendekatan yang bersifat empiris yang dipergunakan untuk ilmu-
ilmu alam. Namun dalam perkembanganya ilmu pengetahuan dalam bidang
filsafat tidak secara langsung tumbuh secara pesat dimasa Renaissance, tetapi
berproses setelah masa Renaissance atau pada masa modern. Kemajuan ilmu
pengetahuan ditandai dengan penemuan-penemuan dalam bidang ilmu
pengetahuan (sains), yang dimana penemuan tersebut sebagai penemuan
pertama yang membawa kesempatan kepada para ahli untuk dapat
mengembangkannya.
Menurut T.Jacob ilmu pengetahuan pada dasarnya merupakan suatu sistem
yang dikembangkan oleh manusia yang berkaitan dengan hidup dan
lingkungan, menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan menyesuaikan
lingkungan dengan diri dalam rangka meningkatkan perkembangan dalam
hidupnya. Kemudian ditambahkan oleh Daoed Joesoef menurutnya ilmu
pengetahuan adalah penerapan yang paling logis yang berasala dari nalar
manusia. Tujuan dari ilmu pengetahuan sendiri ialah mencari penejlasan dari
gejala-gekala yang ditemukan dan memungkin untuk diketahui hakikat dari
objek tersebut.
BAB 3.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembahasan mengenai Eropa memuat tentang ruang waktu yang sangat
Panjang. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika para sejarawan sering
mengalami kesulitan untuk menyusun periodesasi dalam sejarah Eropa.
Tentunya kemajuan ini tidak ada dari zaman dahulu melainkan melalui proses-
proses yang panjang. Di mana dalam makalah ini materinya difokuskan pada
Masa Renaisans.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah terkait adanya masa renaisans penulis
menyarankan untuk menggunakan sumber-sumber relevan yang lebih beragam,
kredible, sehingga sesuai dengan harapan yang kemudian dapat menjadi
kontribusi karya tulis mengenai masa renaisans. Penggunaan pendekatan materi
dalam hal untuk memecahkan permasalahan harus dengan berbagai sudut
pandang yang bervariasi dan luas agar dapat di analisis secara kritis, sehingga
pembaca dapatmenambah wawasannya setelah membaca makalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Djaja, Wahyudi. (2012). Sejarah Eropa : Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern.
Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Dr. Sumardi, M.Hum. (2019). Sejarah Eropa (Dari Eropa Kuno ke Eropa Modern).
Jember: UPT Percetakan dan Penerbitan Universitas Jember.
Djaja, Wahyudi. (2012). Sejarah Eropa : Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern.
Yogyakarta: Penerbit Ombak.