Tahun : 2021
Tujuan : Mempelajari sejarah lokal memungkinkan siswa untuk terhubung ke masa lalu
Penulisan dan menjelajahi sejarah lokal meningkatkan kemampuan siswa untuk
Artikel mengontekstualisasikan pemikiran sejarah mereka dan, pada gilirannya, terlibat
dalam refleksi diri (Clarke & Lee, 2004). Penting untuk memberikan mereka
sejarah lokal yang mengungkapkan cerita yang ditemukan di lingkungan mereka
yang dapat menjembatani kesenjangan dalam materi sejarah (nasional) (Douch,
1967). Membawa sejarah lokal ke dalam kelas, bagaimanapun, membantu siswa
lebih memahami nilainilai mereka, memahami diri mereka sendiri (Ford, 2016).
dan buku teks dapat diambil sebagai sarana untuk membawa sejarah ke dalam
kelas.
Result/ Hasil : Hasil uji coba terbatas pada e-book ini di sekolah-sekolah yang dijadikan lokasi
penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor prestasi belajar siswa dalam
pemahaman materi dan pengembangan nilai-nilai Sejarah Lokal menunjukkan
kemampuan yang baik dalam memahami materi dan penguasaan materi.
menyeimbangkan nilai-nilai Sejarah Lokal. Pemahaman siswa terhadap materi
Sejarah Lokal (fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan pemikiran sejarah) berada
pada taraf 62,40% pada kategori sangat baik dan 19% pada kategori baik
sedangkan pengembangan nilai sejarah lokal mereka sebesar 66,50% pada
kategori baik. kategori sangat baik dan 20,5% dalam kategori baik. Penelitian ini
semakin memperkuat temuan Radovic et al. (2020) menunjukkan bahwa buku
teks yang dirancang secara interaktif dapat mendorong pemikiran inovatif,
perolehan pengetahuan praktis, dan kreativitas siswa. Di sisi lain, peristiwa
sejarah yang terungkap dalam e-book membantu siswa belajar karena peristiwa
tersebut dapat dipelajari secara kritis dan bermakna (Fauzi et al., 2019). Dalam
memahami materi Sejarah Lokal, siswa memiliki kemampuan terbaik dalam
memahami fakta dan pemikiran sejarah. Dalam mengembangkan nilai-nilai
sejarah lokal, yang paling dominan adalah memahami keragaman tokoh dan
peristiwa sejarah lokal, memahami keragaman tempat terjadinya peristiwa
sejarah lokal, memahami keragaman budaya dan etnis lokal, memahami
keragaman bahasa daerah, menghargai dan kebersamaan. Hal ini menegaskan
hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa buku ajar memiliki peran
penting dalam hasil belajar siswa. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa
buku ajar berperan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Laporan
AsiaPacific Center of Educational Innovation for Development (Sadiman, 1997)
tentang Indonesia menunjukkan bahwa kepemilikan buku dan fasilitas lainnya
oleh siswa berkorelasi dengan prestasi belajar siswa. Pernyataan ini diperkuat
oleh Supriadi (2000) yang menyatakan bahwa tingkat kepemilikan siswa
terhadap buku berhubungan positif dan bermakna dengan prestasi belajar
Namun, perlu juga dicatat bahwa pengaruh buku teks pada siswa akan lebih
optimal jika desainer dan ilustrator lebih berhatihati terhadap efek gambar pada
motivasi dan kreativitas siswa (Kasmaienezhadfard et al., 2015).
Kontribusi : Merujuk pada penilaian yang dilakukan siswa e-book interaktif tidak melatih
Terkait dan mengasah daya nalar. Begitu juga dengan latihan-latihan pada e-book
Penyusunan interaktif yang digunakan belum mengasah kemampuan berpikir mereka. Buku
Pembelajaran elektronik interaktif tidak menunjukkan kekuatan penalaran. Untuk mendorong
kemampuan nalar diperlukan beberapa ilustrasi melalui peragaan kasus, cerita
dilematis, dll. Adapun untuk memperkaya khasanah pengetahuan siswa,
diperlukan bimbingan, yaitu dalam hal saran tentang buku apa yang akan
dipelajari, yang berguna untuk menemukan pesan di baliknya. kasus. Dengan
demikian, siswa dapat melakukan pemikiran yang komprehensif dan integral.
Rata-rata hasil tinjauan terhadap e-book pada komponen materi pembelajaran,
penyajian, ketuntasan menunjukkan bahwa dapat dikatakan layak digunakan
oleh siswa. Beberapa elemen perlu ditingkatkan, antara lain materi harus lebih
aplikatif dan kontekstual, mengembangkan isu terkini dan menggunakan
referensi terkini. Aspek penyajian yang masih dikatakan cukup dan perlu
perbaikan antara lain kurangnya foto/ ilustrasi dan bagan. Tingkat intensitas e-
book interaktif dalam pembelajaran di kelas termasuk dalam kategori rendah.
Beberapa komponen perlu dikembangkan dan ditingkatkan dalam hal komponen
intensitas penggunaan e-book interaktif Sejarah Daerah bagi siswa. Namun
demikian, penilaian terhadap komponen kepuasan, tingkat keefektifan, dan nilai
guna penggunaan e-book dalam pembelajaran di kelas secara keseluruhan
termasuk dalam kategori cukup