DISUSUN OLEH :
2. Rumusan Masalah
Apakah dengan penerapan media gambar dapat meningkatkan
minat baca siswa kelas III?
3. Tujuan Penelitian
Meningkatkan minat baca melalui media gambar pada siswa kelas
III SD.
4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak,
antara lain:
a. Bagi siswa
1) Siswa dapat termotivasi untuk lebih semangat belajar
2) Meningkatnya minat baca pada siswa kelas III SD
b. Bagi guru
1) Memperoleh pengalaman untuk meningkatkan minat baca pada
siswa SD
2) Dapat memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di
kelas
c. Bagi sekolah
Hasil penelitian di harapkan dapat membantu sekolah
dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dan
memajukan kualitas sekolah.
B. KERANGKA TEORETIS
1. Kajian Teori
a. Definisi Minat
Minat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti
kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu, keinginan. Jadi, harus
ada sesuatu yang ditimbulkan, baik dari dalam dirinya maupun dari luar
untuk menyukai sesuatu. Hal ini menjadi sebuah landasan penting
untuk mencapai keberhasilan suatu pekerjaan karena dengan adanya
minat, seseorang menjadi termotivasi dan tertarik untuk melakukan
sesuatu yang disenanginya.
Winkel dalam Dwi Sunar Prasetyono (2008:51) menyatakan
bahwa minat adalah kecenderungan yang agak menetap dan subjek
merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam bidang itu. Jika dalam hati ada perasaan senang,
maka biasanya akan menimbulkan minat. Bila diperkuat dengan sikap
positif, maka minat akan berkembang dengan lebih baik.
Menurut Bimo Walgito dalam Dwi Sunar Prasetyono
(2008:52) menjelaskan bahwa minat adalah suatu keadaan di mana
seseorang mempunyai perhatian terhadap suatu objek, disertai dengan
keinginan untuk mengetahui dan mempelajari, dan akhirnya dibuktikan
lebih lanjut dengan objek tertentu. Dapat dikatakan bahwa timbulnya
minat itu dikarenakan adanya perasaan senang atau ada rasa
ketertarikan terhadap objek yang dilihat.
Menurut Usman (2008:27) kondisi belajar mengajar yang
efektif adalah minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat
merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat
sangat besar pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat
seseorang akan melakukan sesuatu.
Jadi, dapat dikatakan minat adalah suatu kencenderungan
untuk menyukai atau tertarik dengan sesuatu hal yang menimbulkan
perhatian dan rasa keinginan untuk mengetahui dan mempelajarinya
serta dalam hati ada perasaan senang. Dan minat merupakan kekuatan
pendorong atau sumber motivasi tersendiri yang menyebabkan
seseorang perhatian pada suatu objek tertentu. Misalnya, mengoleksi
beberapa subjek yang memiliki arti tertentu bagi dirinya, seperti
boneka, miniatur pesawat, buku, dan lainnya.
b. Definisi Media Gambar
Pengertian media secara terminologi cukup beragam, sesuai
sudut pandang pakar media pendidikan, menurut Garlach dan Ely
dalam Kustandi (2013: 7) mengatakan, apabila dipahami secara garis
besar, maka media adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku
teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
Sedangkan menurut Pamadhi, (2008:28) menyatakan bahwa
gambar merupakan media untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Gambar berfungsi sebagai stimulasi munculnya ide, pikiran maupun
gagasan baru. Gagasan ini selanjutnya mendorong anak untuk berbuat,
mengikuti pola berfikir seperti gambar atau justru muncul ide baru dan
menggugah rasa.
Media gambar dalam proses belajar mengajar mampu
membantu yang dijelaskan oleh guru, memiliki kualitas yang baik,
dalam arti memiliki tujuan yang relevan, jelas, mengandung kebenaran,
actual, lengkap, sederhana, menarik dan memberikan sugesti.
Selanjutnya menurut Edgar Dale dalam Anitah (2012:8)
mengatakan bahwa gambar dapat menalihkan pengalaman belajar dari
taraf belajar dengan lambang kata-kata ke taraf yang lebih konkrit (
pengalaman langsung ). Misalnya guru akan menjelaskan terjadinya
letusan gunung berapi, maka pembelajaran akan lebih mudah
menangkap gambar dari pada uraian guru dengan kata-kata.
Menurut Anitah (2012:9-10), media gambar memiliki
kelebihan, kekurang dan manfaat dalam pembelajaran, yaitu sebagai
berikut:
Kelebihan media gambar, antara lain:
1) Dapat menerjermahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih
nyata.
2) Banyak tersedia dalam buku-buku.
3) Sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan.
4) Relatif tidak mahal.
5) Dapat digunakan untuk berbagai tingkatan pelajaran dan bidang
studi.
Kelemahan media gambar, antara lain:
1) Gambar yang terlalu kecil untuk ditunjukkan di kelas yang besar
tidak akan terlihat secara optimal.
2) Tidak dapat menunjukkan gerak.
3) Peserta didik tidak selalu mengetahui bagaimana membaca
(menginterpretasi) gambar.
Manfaat media gambar, antara lain:
1) Menimbulkan daya tarik bagi pembelajar.
2) Mempermudah pengertian bagi pembelajar.
3) Memperjelas bagian-bagian yang penting.
4) Menyingkat suatu uraian panjang.
Berdasarkan uraian beberapa pendapat ahli diatas dapat
dikatakan bahwa, media gambar adalah suatu media yang digunakan
untuk berkomunikasi yang dapat diterjemahkan ide-ide abstrak menjadi
yang lebih realita serta dapat mempermudah pemahaman suatu materi.
3. Kerangka Berfikir
Mengatasi permasalahan yang dikemukakan sebelumnya, yaitu
tentang banyaknya siswa yang masih memiliki rasa malas untuk membaca.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut menggunakan media gambar untuk
meningkatkan proses tercapainya tujuan yang nyata dari peningkatan minat
membaca yang sesuai dengan kemampuannya. Dengan menggunakan
media yang dapat merangsang minat baca anak didik dalam mendidik.
Media yang dapat digunakan salah satunya adalah media gambar.
Media gambar adalah media yang berupa gambar yang di sertai kata-kata
atau kalimat. Dengan adanya gambar tersebut maka anak didik akan
terangsang untuk mengetahui maksud gambar tersebut dan mencoba
membaca kata-kata atau kalimat yang ada.
Berikut gambar kerangka berfikir
4. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan masalah yang diuraikan dalam latar belakang masalah
dan rencana pemecahan masalah. Bahwa dengan penerapan media gambar
yang berwarna, bervariasi baik gambar atau bacaan, yang dapat menarik
perhatian siswa kelas III SD untuk membacanya. Sehingga ada peningkatan
minat baca buku atau cerita pada siswa kelas III SD.
C. METODE PENELITIAN
1. Setting Penelitian
a. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian tindakan kelas yang bertempat di SD N 02
Kedungjeruk, Karanganyar.
b. Waktu Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada semester genap.
Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom Action Research). Menurut McMillan (2010 : 444) definisi
penelitian tindakan yakni suatu proses penggunaan prinsip-prinsip
penelitian oleh para praktisi pendidikan untuk meningkatkan aspek
kegiatan sehari hari. Selanjutnya menurut Rochiyati Wiriatmadja (2008:
13) penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat
mengorganisasikan kondisi praktik pengajaran, dan belajar dari
pengalaman. Guru dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam
praktik pembelajaran dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.
Berdasarkan definisi pengertian tindakan kelas di atas dapat
disimpulkan bahwa, pengertian tindakan kelas adalah penggunaan prinsip-
prinsip penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki dan
meningkatan praktik pembelajaran dalam kelas.
2. Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini guru kelas III SD sebagai subjek
pelaksanaan penelitian. Dan siswa kelas III SD sebagai subjek penerima
tindakan. Serta subjek penelitian tindakan ini berjumlah 32 siswa, yang
terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.
3. Data dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah
a. Data yang bersumber dari siswa sebagai subjek penelitian, yaitu
aktivitas dalam pembelajaran.
b. Data yang bersumber dari guru yaitu penyampaian materi, dan
penggunaan media gambar.
c. Hasil pengamatan dari situasi kelas saat pembelajaran berlangsung
oleh penelitian yang bertindak sebagai pengamat.
4. Prosedur Peneletian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas
(PTK). Penelitian ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Kurt
Lewin dalam Wijaya dan Dedi (2012:9). Penelitian ini dilakukan dengan
bentuk siklus yang berulang. Terdapat empat langkah dalam PTK yang
merupakan satu siklus yaitu, perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Prosedur PTK dapat divisualkan pada gambar
berikut:
a.
Perencanaan
d. b.
Pelaksanaan
Refleksi Tindakan
c.
Pengamatan
a. Perencanaan
1) Setelah ditemukan permasalahan maka peneliti bersama guru
merencanakan tindakan apa yang dilakukan, meliputi media
yang akan digunakan, waktu dan hari pelaksanaan.
2) Membuat kesepakatan bersama guru kelas III untuk
menggunakan media gambar dalam meningkatkan minat baca
siswa.
3) Merancang program pembelajaran berupa rencana pelaksanaan
pembelajaran dan format untuk pedoman observasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasikan dari
perencanaan tindakan yang telah dipersiapkan yaitu pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan media yang telah
dipersiapkan.
c. Pengamatan
Mengamati proses pembelajaran untuk mengetahui minat
baca siswa. Atas dasar hasil tersebut digunakan untuk
merencanakan tindak lanjut di kegiatan berikutnya.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan,
peneliti melakukan refleksi terhadap proses dan hasil pembelajaran
yang dicapai pada tindakan ini. Refleksi tersebut untuk
mengevaluasi tindakan pembelajaran dan memperbaiki
pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada
siklus berikutnya.
8. Indikator Pencapaian
Indikator pencapaian dalam penelitian ini adalah kemampuan guru
dalam proses pelaksanaan pembelajaran dalam peningkatan kemampuan
membaca siwa melalui media gambar minimal mencapai rata-rata 75%.
Serta hasil belajar siswa dalam kemampuan membaca melalui media
gambar mencapai KKM sbesar 70.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Sunar Prasetyono. 2008. Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada Anak
Sejak Dini. Jogjakarta: Think Jogjakarta.
Kustandi, Cecep, dkk. 2013. Media pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
McMillan, James H. dan Sally Schumacher. 2010. Research in Education:
Evidence-Based Inquiry. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Moloeng, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda.
M. Uzer Usman. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pamadhi dan Sukardi. 2008. Seni Ketrampilan Anak. Jakarta: Univarsitas
Terbuka.
Rochiyati Wiriatmadja. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Remaja
Rosdakarya.
Santi Susilawati. 2011. Upaya Meningkatkan Minat Membaca dengan
Menggunakan Media Buku Cerita Bergambar Kelompok B2 TK IT
Sinar Melati, Padasan, Pakem. Skripsi.
Sri Anitah. 2012. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sri Sumanti. 2012. Upaya Meningkatkan Minat Baca Melalui Media Gambar
Pada Anak Kelas B TK Mardirahayu Sendangdawung Kecamatan
Kangkung Kabupaten Kendal. Skripsi.
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Yogyakarta: Rineka Cipta.
Wijaya Kusumah dan Dedi. 2012.Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
PT. Indeks.