PENDAHULUAN
Salah satu tujuan pendidikan adalah menghasilkan peserta didik yang mempunyai
semangat untuk terus belajar seumur hidup, penuh rasa ingin tahu dan keinginan
untuk menambah ilmu, meskipun pendidikan formal mereka telah berakhir. Kunci
untuk mewujudkan semua itu adalah adanya motivasi yang kuat dan terpelihara
dalam diri peserta didik untuk belajar. Belajar diartikan sebagai perubahan tingkah
laku pada diri individu, berkat adanya interaksi antar individu dan indvidu dengan
lingkungannya.
Pada kenyataan untuk menjadikan tujuan tersebut, masih banyak dihadapkan pada
berbagai kendala. Kondisi diatas juga didalami pada pencapaian tujuan
pendidikan dasar (SD).
1. Identifikasi Masalah
1 Diatas 5 25%
2 Sesuai 5 25%
3 Dibawah 10 50 %
Berdasarkan tabel diatas. Secara umum permasalahan pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial di kelas III SDN 13 Way Serdang Mesuji kecamatan Way
Serdang kabupaten Mesuji yang dihadapi adalah :
3. Siswa masih banyak yang tidak mengetahui contoh lingkungan alam dan
lingkungan buatan beserta manfaatnya.
2. Analisis Masalah
Dari hasil identifikasi masalah, untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dari berbagai aspek pembelajaran yang ada,
penggunaan media gambar dapat dipilih sebagai cara untuk meningkatkan
pembelajaran pemahaman “ Contoh lingkungan alam dan lingkungan buatan “
pada siswa kelas III.
Media gambar adalah media yang merupakan reproduksi bentuk asli dalam dua
dimensi, yang berupa foto, lukisan, poster, dan lain-lain. Dengan menggunakan
media gambar memberikan pengalaman visual pada anak dalam rangka
mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang
kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana.
B. Rumusan Masalah
adalah untuk:
ini adalah :
1. Bagi Guru
2. Bagi Siswa
3. Bagi Sekolah
4. Bagi Peneliti
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan pemahaman dalam
mengatasi masalah pembelajaran khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial dan mampu menerapkan pembelajaran yang efektif.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau keterampilan pebelajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup
pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk
tujuan pembelajaran/pelatihan.
(http;//www.kompasiana.com/ikpj/media-pembelajaran)
Media gambar adalah media yang merupakan reproduksi bentuk asli dalam dua
dimensi, yang berupa foto, lukisan, poster, dan lain-lain. Dengan menggunakan
media gambar memberikan pengalaman visual pada anak dalam rangka
mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang
kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana.
Materi gambar adalah suatu gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran yang
berfungsi untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Media gambar ini
dapat membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang terkandung dalam
masalah sehingga hubungan antar komponen dalam masalah tersebut dapat
terlihat dengan lebih jelas.
Menurut Sadiman Arief S. (dalam buku Media Pendidikan) ada enam syarat yang
perlu dipenuhi oleh media gambar, yaitu:
a. Harus Autentik
Gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang
benda sebenarnya.
b. Sedrhana
c. Ukuran Relatif
f. Gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Dengan demikian, pada saat guru mencoba mengajarkan strategi ini, penekanan
perlu dilakukan bahwa gambar atau diagram yang dibuay tidak perlu sempurna,
terlalu bagus atau terlalu detail. Hal ini perlu digambar atau dibuat diagramnya
adalah bagian-bagian terpenting yang diperkirakkan mampu memperjelas
permasalahan yang dihadapi.
B. PEMBELAJARAN IPS
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling
bertukar informasi. Pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik pada pendidikan
dasar maupun pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis
keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala,
dan masalah sosial masyarakat, yang berbobot dan keluasannya disesuaikan
dengan jenjang pendidikan masing-masing.
IPS juga dikenal dengan nama social studies adalah kajian mengenai manusia
dengan segala aspeknya dalam sistem kehidupan bermasyarakat. IPS mengkaji
bagaimana hubungan manusia dengan sesamanya di lingkungan sendiri, dengan
tetangga yang dekat sampai jauh. IPS juga mengkaji bagaimana manusia bergerak
dan memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian, IPS mengkaji tentang
keseluruhan kegiatan manusia
Menurut KTSP (2006) tujuan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah
dasar agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
2. Memiliki kemampuan dasar berfikir logis dan kritis, rasa ingin tau, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
Subjek penelitian perbaikan pembelajaran adalah siswa kelas III pada materi
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang Contoh Lingkungan Alam dan
Lingkungan Buatan yang dilaksanakan di SDN 13 Way Serdang Mesuji
kecamatan Way Serdang kabupaten Mesuji dengan jumlah siswa terdiri dari 15
siswa.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober. Adapun mata pelajaran yang diteliti
adalah Ilmu Pengetahuan Sosial kelas III SDN 13 Way Serdang Mesuji
kecamatan Way Serdang kabupaten Mesuji. Jumlah siswa yang diteliti terdiri dari
10 laki-laki dan 5 perempuan. Siswa kls III SDN 13 Way Serdang Mesuji
kecamatan Way Serdang kabupaten Mesuji sudah dikelompokan secara
heterogen, dengan kemampuan yang berbeda-beda berdasarkan tes awal.
Waktu penelitian terbagi menjadi dua fase, antara lain sebagai berikut:
- Supervisor 1
- Supervisor 2
- Pengelola UT
- Kepala Sekolah
- Teman Sejawat
X = Z x
N
Jumlah siswa
3. Menggunakan Grafik
Grafik yang digunakan untuk menggambarkan persentase nilai pada siklus 1 dan 2
adalah stacked column.
Berdasarkan hasil analisis data evaluasi belajar siswa Siklus 1 seperti Tabel 4 di
atas terlihat bahwa, jumlah siswa yang telah tuntas dalam belajar sebanyak
10 orang ( 66,67% ) dan yang belum tuntas sebanyak 5 orang ( 33,33% ). Nilai
tertinggi diperoleh siswa yang bernama Pian, dan nilai terendah diperoleh siswa
yang bernama Husnul. Hal ini berarti indikator keberhasilan belum tercapai pada
siklus 1.
Setelah melalui proses refleksi, maka guru telah berupaya untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ada. Hal ini dapat dilihat dari data hasil
belajar pada Siklus 2 yang cenderung meningkat hingga mencapai indikator
keberhasilan. Pada siklus 2 terlihat bahwa jumlah siswa yang telah tuntas dalam
belajar sebanyak 13 0rang ( 86,67 % ) dan tersisa 2 orang siswa (13,33% ). Nilai
tertinggi pada siklus ke 2 diperoleh siswa yang bernama Ega Setiawan dan nilai
terendah diperoleh siswa yang bernama Maya Rosani.