Anda di halaman 1dari 63

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP

(2 SKS)

MATAKULIAH UMUM (WAJIB)

POKOK BAHASAN
A. TENTANG UNTAD
1. SEJARAH BERDIRINYA UNTAD DAN IDENTITAS
2. STRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSINYA
3. RENSTRA UNTAD
4. RENSTRA FKIP
5. KODE ETIK CIVITAS ACADEMICA
6. PERENCANAAN DAN KEUANGAN UNTAD
7. ORGANISASI DAN TATA KELOLAH UNTAD (OTK)
B. LINGKUNGAN UNTAD
1. SEJARAH LINGKUNGAN HIDUP
2. POLA ILMIAH POKOK UNTAD (PIP)
3. KONDISI LINGKUNGAN UNTAD
4. PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN PENGAIRAN
5. MUTU DAN KELAYAKAN LINGKUNGAN UNTAD
6. TINDAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN LANDSCAPE UNTAD
7. KOMUNIKASI DAN INTERAKSI BERBAGAI KOMPONEN
LINGKUNGAN UNTAD
C. TINJAUAN PRAKTIS
1. REBOISASI DAN REKLAMASI LINGKUNGAN
2. KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM PENERAPAN LINGKUNGAN
YANG SEHAT DALAM PEMBELAJARAN
3. KESEJAHTERAAN DAN WIRAUSAHA CIVITAS ACADEMICA.
PENGANTAR
Kajian lingkungan hidup (KLH) dalam kurikulum merupakan matakuliah khusus
universitas yang dikelola langsung oleh unit pelaksana teknik (UPT) matakuliah umum
(MKU) universitas tadulako. Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan kepada
mahasiswa tentang universitas tadulako dan pola ilmiah pokoknya yaitu: lingkungan dan
pemukiman. Universitas Tadulako sebagai suatu institusi pendidikan tinggi yang
mengembang tugas untuk melahirkan alumnus yang berkualitas sebagaimana visi dan misi
Universitas Tadulako yaitu: pada Tahun 2020 UNTAD unggul dalam pengabdian kepada
masyarakat melalui pengembangan pendidikan dan penelitian, dengan misinya (1)
Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, modern dan relevan dengan kebutuhan
pembangunan bangsa; (2) Menyelenggarakan penelitian untuk pengembangan IPTEKS
yang diabdikan bagi kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara secara
berkesinambungan; dan (3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan
memanfaatkan hasil pendidikan dan hasil penelitian yang dibutuhkan dalam pembangunan
dan diabdikan bagi perkembangan masyarakat.

A. TUJUAN
1. Menciptakan sistem penyelenggaraan pembelajaran yang handal yang menghasilkan
luaran atau lulusan yang cerdas, berakhlak mulia, berjati diri Indonesia, dan berdaya
saing tinggi sesuai kebutuhan nasional dan internasional;
2. Meningkatkan kinerja organisasi penunjang pendidikan dan tenaga kependidikan
dalam pelayanan akademik;
3. Menciptakan sistem yang handal dalam meningkatkan mutu penyelenggaraan
penelitian yang menghasilkan pengembangan IPTEKS dan berpotensi paten sesuai
dengan kebutuhan lokal dan nasional dalam memperkuat daya saing bangsa;
4. Mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian kepada masyarakat dan mitra kerja
strategis;
5. Menciptakan sistem yang handal dalam penyelenggaraan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat berdasarkan hasil-hasil pengembangan pendidikan dan
penelitian;
6. Menciptakan dan memperluas Networking dalam penguatan pengabdian kepada
masyarakat.

B. STRATEGI PENGEMBANGAN
Untuk mewujudkan Visi UNTAD 2020 ditempuh tujuh strategi pengembangan:
1. Peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan melalui pengembangan dan
penyempurnaan metoda dan substansi pembelajaran agar mampu menghasilkan
lulusan yang berkompetensi tinggi di bidangnya dan kemampuan adaptasi secara
kreatif terhadap lingkungan kerjanya serta memiliki motivasi melakukan
peningkatan mutu secara berkelanjutan.
2. Peningkatan intensitas, mutu penyelenggaraan dan hasil-hasil penelitian yang
secara langsung ataupun tidak langsung dapat mendorong kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.
3. Peningkatan intensitas, mutu penyelenggaraan dan hasil-hasil pengabdian kepada
masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung berkontribusi dan
mendorong perkembangan masyarakat.
4. Perluasan kemitraan dan penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat
berdasarkan hasil-hasil penelitian dan pengkajian.
5. Penataan kelembagaan UNTAD yang ditekankan pada upaya peningkatan swatata
agar senantiasa mampu beradaptasi dengan dinamika lingkungan strategisnya.
6. Perluasan dan peningkatan publikasi hasil-hasil penyelenggaraan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, serta promosi program-program layanan akademik kepada
kelompok pemangku kepentingan dan mitra strategis dengan mengoptimalkan
peran Pusat Komputer (PUSKOM) dan Hubungan Masyarakat (HUMAS) UNTAD
serta berbagai jurnal dan publikasi ilmiah yang dimiliki UNTAD sebagai
media penghubung antara masyarakat kampus dan non kampus dalam hal
penyedia-an informasi.
7. Penataan lingkungan kampus yang kondusif bagi tumbuh kembangnya budaya
akademik dalam kehidupan kampus.
Untuk memberikan bekal kepada alumni maka diperlukan sumber informasi yang
refresentatif tentang UNTAD dan pengelolaannya serta tujuan bentuk komunikasi antara
komponen dalam bentuk buku atau modul pembelajaran sehingga ada kejelasan transparasi
yang dapat disebarluaskan oleh civitas academika UNTAD ke masyarakat. Tentu saja
redaksional dan isi modul ini masih memerlukan saran dan sumbangsi pemikiran dari
semua pihak untuk penyempurnaannya. Akhirnya diucapkan banyak terima kasih atas
segala bentuk bantuan dan kritiknya demi perbaikan dan penyempurnaan modul ini.

Palu, Mei 2016


Penyusun.
BAB.1
KAJIAN TENTANG UNTAD

(1) SEJARAH BERDIRINYA UNTAD DAN IDENTITAS

1. Sejarah

Universitas Tadulako merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di


Indonesia yang berkedudukan di Kota Palu, Ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah.
Universitas ini berdiri sendiri sebagai perguruan tinggi negeri pada Tahun 1981 sejak
diterbitkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 36 tertanggal 14
Agustus 1981. Selengkapnya sk tersebut dapat dilihat pada lampiran 1.
Upaya mendirikan Universitas Tadulako sebagai perguruan tinggi negeri yang
berdiri sendiri, ditempuh melalui perjuangan panjang dan ikhtiar bersama oleh para
tokoh dan segenap komponen masyarakat Sulawesi Tengah. Dengan dilandasi oleh
semangat kebersamaan, kekeluargaan, dan pengorbanan yang tinggi, serta tekad yang
kuat memajukan masyarakat dan daerah Provinsi Sulawesi Tengah, akhirnya
perjuangan panjang itu berhasil diraih. Perjuangan panjang tersebut kemudian
diabadikan sebagai bagian dari rangkaian perjalanan sejarah Universitas Tadulako.
Episode perjalanan sejarah menuju Universitas Tadulako sebagai perguruan
tinggi negeri yang berdiri sendiri, terbagi menjadi 3 (tiga) episode:
(1) episode Universitas Tadulako berstatus swasta (1963-1966);
(2) episode Universitas Tadulako berstatus Cabang (1966-1981); dan
(3) episode Universitas Tadulako berstatus universitas negeri yang berdiri sendiri (1981
sampai sekarang).

1. Universitas Tadulako Berstatus Swasta (1963-1966)

Pada mulanya, Universitas Tadulako berstatus sebagai perguruan tinggi


swasta. yang dalam jajaran perguruan tinggi swasta nasional berada pada deretan
papan bawah. Universitas ini berdiri sebelum daerah Sulawesi Tengah berstatus
sebagai Daerah Tingkat I, kemudian tumbuh dan berkembang atas inisiatif dan
swadaya murni dari masyarakat Sulawesi Tengah. Oleh para pendirinya, pemberian
nama Tadulako bagi Universitas ini dimaksudkan agar Universitas Tadulako ke
depan menjadi lembaga pendidikan tinggi yang menghasilkan pemimpin-pemimpin
yang memiliki sifat-sifat keutamaan. Dalam pandangan Masyarakat Sulawesi
Tengah, kata Tadulako berarti pemimpin, dan berdasarkan sifatnya, kata Tadulako
berarti keutamaan. Dengan demikian Tadulako adalah pemimpin yang memiliki
sifat-sifat keutamaan (cerdas, berakhlaq mulia, jujur dan terpercaya, adil dan
bijaksana, berani dan bersemangat, pengayom dan pembela kebenaran). Dengan
semangat ke-Tadulako-an itu pula, para tokoh dan komponen masyarakat di daerah
ini memulai kerja kerasnya membangun strategi dan menjabarkannya ke dalam
langkah-langkah kongkrit demi terciptanya lembaga dan masyarakat ilmiah.
Sukses yang dicapai dari episode ini adalah berdirinya Universitas Tadulako
dengan status swasta, tepatnya pada tanggal 8 Mei 1963. Ketika itu, Universitas
Tadulako dipimpin oleh drh. Nasri Gayur yang selanjutnya dinyatakan sebagai
rektor pertama Universitas Tadulako.
Setelah melewati perjuangan dan kerja keras yang tanpa pamrih dari para
pimpinan Universitas Tadulako bersama-sama dengan para tokoh dan segenap
komponen masyarakat Sulawesi Tengah dalam upayanya meningkatkan status dan
peran Universitas Tadulako, maka pada tanggal 12 September 1964 Universitas
Tadulako ditingkatkan statusnya menjadi "TERDAFTAR" sesuai dengan Surat
Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor: 94/B-
SWT/P/64, dengan empat fakultas, masing-masing: 1) Fakultas Sosial Politik; 2)
Fakultas Ekonomi; 3) Fakultas Peternakan; dan 4) Fakultas Keguruan dan ilmu
Pendidikan, jurusan Ilmu Hayat dan Ilmu Pendidikan. Dalam perkembangan
selanjutnya bertambah lagi satu fakultas yaitu Fakultas Hukum, sehingga pada saat
itu secara keseluruhan Universitas Tadulako terdiri atas lima fakultas.

b. Universitas Tadulako Berstatus Cabang (1966-1981)


Perjalanan panjang yang dilakukan oleh para pimpinan Universitas Tadulako
bersama-sama dengan Pemerintah Daerah, para tokoh dan komponen masyarakat
Sulawesi Tengah pada episode ini, melahirkan Perguruan Tinggi dengan status cabang,
masing-masing Universitas Tadulako Cabang Universitas Hasanuddin, berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 1
Tahun 1966 tanggal 1 Januari 1966 dan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP)
Ujung Pandang Cabang Palu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi
dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 2 Tahun 1966 tanggal 1 Januari 1966.
Universitas Tadulako Cabang Universitas Hasanuddin terdiri atas empat fakultas
yaitu 1) Fakultas Sosial Politik; 2) Fakultas Ekonomi; 3) Fakultas Peternakan; dan 4).
Fakultas Hukum. Sedangkan IKIP Ujung Pandang Cabang Palu terdiri atas tiga fakultas
yakni 1) Fakultas Ilmu Pendidikan; 2) Fakultas Keguruan Sastra dan Seni; dan 3)
Fakultas Keguruan Ilmu Eksata. Sejak saat itulah kedua perguruan tinggi cabang
tersebut menjalani kehidupan barunya dengan cara yang amat ditentukan oleh
universitas induk masing-masing, terutama dalam hal penyelenggaraan pendidikan,
pengadaan tenaga akademik dan administrasi.
Disamping peran perguruan tinggi induk yakni UNHAS dan IKIP Ujung
Pandang, peran Pemerintah Daerah serta pemuka masyarakat Sulawesi Tengah juga
sangat menentukan arah perkembangan kedua perguruan tinggi cabang tersebut.

c. Universitas Tadulako Berdiri Sendiri Tahun 1981

Setelah melalui perjalanan dan perjuangan yang panjang selama 15 Tahun


mengelola Universitas dengan status cabang, para pimpinan universitas ini semakin
menyadari betapa kemandirian itu sangat penting bagi kemajuan sebuah organisasi.
Dengan kemandirian, universitas ini akan bisa bekerja lebih efektif dan efisien
dalam menciptakan perubahan dan kemajuan, sekalipun untuk menciptakan
kemandirian itu harus dibayar mahal.

Kesadaran itulah yang mendorong semangat para pimpinan universitas ini


untuk secepatnya membangun komitmen dan menyatukan langkah bersama
membentuk satu wadah universitas negeri yang berdiri sendiri. Dengan dukungan
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat (Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan), Universiras Tadulako Cabang UNHAS dan IKIP Ujung Pandang
Cabang Palu secara sendiri-sendiri telah melakukan berbagai upaya penataan
akademik, administrasi dan penyediaan prasarana dan sarana yang dibutuhkan.
Untuk mengefektifkan upaya mewujudkan satu unversitas negeri yang
berdiri sendiri, pada Tahun 1981 atas fasilitasi Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi dan Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi Tengah, dibentuk Koordinatorium
Perguruan Tinggi Sulawesi Tengah (PTST) yang diketuai oleh Gubernur Sulawesi
Tengah dengan enam orang wakil ketua yang berasal dari Uiversitas Tadulako
Cabang UNHAS sebanyak tiga orang dan IKIP Ujung Pandang Cabang Palu
sebanyak tiga orang.

Inisiatif dan kerja keras Koordinatorium PTST dalam menyatukan kembali


kedua perguruan tinggi cabang di Sulawesi Tengah menjadi dasar yang lebih kokoh
untuk berdirinya universitas negeri yang berdiri sendiri. Atas dukungan dan upaya
masyarakat Sulawesi Tengah, Pemerintah Daerah, Rektor UNHAS, Rektor IKIP
Ujung Pandang serta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, akhirnya status cabang
kedua lembaga pendidikan tinggi tersebut ditingkatkan menjadi Universitas Negeri
yang berdiri sendiri, dengan nama UNIVERSITAS TADULAKO disingkat
(UNTAD) sesuai dengan keputusan Presiden RI Nomor 36 Tahun 1981 tanggal 14
Agustus 1981.

Berdasarkan keputusan Presiden tersebut UNTAD terdiri atas 5 (lima) fakultas:

1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik;


2 Fakultas Ekonomi;
3 Fakultas Pertanian;
4 Fakultas Hukum; dan
5 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Dalam pekembangan selanjutnya bertambah lagi dua fakultas dan Program


Pascasarjana, masing-masing Fakultas Teknik berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI Nomor: 0378/0/1993 tanggal 21 Oktober
1993 tentang pembukaan Fakutas Teknik Universitas Tadulako; Program
Pascasarjana dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI
Nomor: 0378/0/1993 tanggal 21 Oktober 1993 tentang pembukaan dan Fakultas
MIPA dengan surat Keputusan Rektor Universitas Tadulako Nomor:
2958/H28/KP/2007 tentang Pembukaan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (MIPA) Universitas Tadulako.

Hingga Tahun 2007/2008, UNTAD telah mengelola tujuh Fakultas, 20 (dua


puluh) Jurusan dan 53 (lima puluh tiga) program studi yang terdiri atas 36 (tiga
puluh enam) program studi Pendidikan akademik S1, enam Program Studi
Pendidikan Pascasarjana (S2) dan 11 (sebelas) program studi pendidikan vokasi
dengan jumlah mahasiswa sebanyak 15.585 orang.

Untuk meningkatkan kualitas proses penyelenggaraan dan pelayanan


kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Tadulako hingga Tahun
2007/2008 memiliki sebanyak 1.095 orang dosen, dengan kualifikasi pendidikan
S3 sebanyak 218 orang (6,81%) termasuk didalamnya sebanyak 31 orang Guru
Besar, 606 orang (56,76%) pendidikan S2 dan 271 orang (36,42%) berpendidikan
S1, serta didukung oleh sebanyak 369 orang tenaga kependidikan (staff
administrasi).

Sejak berdiri sendiri menjadi perguruan tinggi negeri, UNTAD secara


konsisten dan berkelanjutan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah serta mendapat kepercayaan yang
semakin kuat dari masyarakat Indonesia, khususnya dari segenap lapisan
masyarakat Sulawesi Tengah, sehingga dalam perkembangannya di jajaran
perguruan tinggi negeri se Indonesia, posisi UNTAD semakin kokoh menjadi
sebuah perguruan tinggi negeri yang selalu diperhitungkan karena mutunya.

Posisi UNTAD tersebut semakin kokoh terutama setelah UNTAD menjadi


salah satu dari The Fifty Promising Universities in Indonesia versi Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) Indonesia 2007 diantara 2.680 Perguruan
Tinggi Negeri dan Swasta, dan merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi di
Sulawesi dan termasuk tiga diantara Perguruan Tinggi di kawasan timur Indonesia.

2. Identitas

UNTAD sebagai lembaga penyelenggara pendidikan tinggi memiliki Identitas


yang disimbolkan oleh Lambang; Bendera; Himne, Mars, dan Busana Akademik
sebagai berikut:

a. Lambang: Universitas Tadulako memiliki lambang berupa logo berbentuk segi 5


(lima) yang didalamnya terdiri atas:
1) sebuah pigura dengan dua lengan (tanduk) menopang bumi dengan tajam ke
atas (kearah) puncak (langit); yang berarti tiang
2) ditengah-tengah pigura terdapat segi 4 (empat) belah ketupat dan didalamnya
terdapat bulatan; yang bermakna simulajadi (asal mula kejadian kehidupan).
3) pada bagian bawah terdapat dua buah lilitan roda (kaki bertumpuk) yang
ditopang oleh bumi; berati tumpuan yang kokoh yang tidak terlepas satu
dengan lainnya. Lambang tersebut ditemukan dimesium belanda yang
kemudian dipadukan dengan lambang tadulako di danau lindu.
4) Piguranya yang terdapat ditengah lambang berwarna hitam dengan inti kuning
emas yang melambangkan simulajadi.
5) latar belakang (dasar) lambang berwarna merah darah yang berarti keberanian
atau kekuatan dan bila dibuat bendera/vandel/jaket dll, maka warna dasar
bendera/vandel/jaket dll berwarna biru langit yang berarti keagungan setinggi
langit.

Lambang atau simbol Universitas Tadulako mengandung makna keutamaan dan


keluhuran untuk mencapai martabat kehidupan yang mengabdi kepada sang-
Khalik, kebenaran, dan kemanusiaan sesuai dengan falsafah bangsa Indonesia,
yakni Pancasila.
Motif lambang Tadulako adalah keutamaan, yaitu sebagai ungkapan konsep
Tadulako yang dilukiskan dengan dua lengan (tanduk) yang menopang dengan
tajam ke atas (kearah) puncak (langit) dan segi empat belah ketupat yang
didalamnya terdapat bulatan (keutuhan) bermakna inti kejadian dan pada bagian
bawah terdapat dua buah lilitan kejadian berpijak.

Untuk menjaga keseragaman dan konsistensi bentuk lambang maka digunakan


skala perbandingan yang tetap dengan merujuk pada standar gambar yang
ditetapkan oleh Senat Universitas.

LAMBANG UNIVERSITAS TADULAKO

Contoh Nama Warna Warna Proses Warna Spot


Warna
(cemani toka)

Merah Darah Sambulu


gana masih
perlu direvisi

Kuning Keemasan

Hitam

Biru Langit
b. Bendera: Universitas Tadulako memiliki bendera berbentuk bidang segi empat
yang berwarna biru langit dengan lambang Universitas di dalamnya.

Untuk menjaga keseragaman dan konsistensi bentuk dan warna bendera, maka
digunakan skala perbandingan dan warna yang tepap sesuai keputusan Senat
Universitas .

BENDERA UNIVERSITAS TADULAKO

c. Himne: Universitas Tadulako memiliki himne atau lagu yang bermakna pujian dan
ungkapan syukur kepada sang pencipta, berjudul Himne Universitas Tadulako.
d. Mars: Universitas Tadulako memiliki mars atau lagu yang bermakna memberi
semangat kepada sivitas akademika Universitas, berjudul Mars Universitas
Tadulako.
Himne dan Mars Universitas adalah lagu resmi yang diperdengarkan pada
upacara wisuda, dies natalis, dan upacara-upacara tertentu.

e. Busana: Universitas Tadulako memiliki busana akademik ditetapkan dengan


keputusan Rektor atas persetujuan Senat Universitas.
BAHAN & WARNA

1. TC. HITAM

2. SATIN BIRU LANGIT

3. SATIN MERAH DARAH

4. SATIN KUNING KEEMASAN

5. SATIN ABU-ABU

6. SATIN UNGU

7.SATIN HIJAU TUA

8. SATIN HIJAU MUDA


SPESIFIKASI

JUBAH KRAH

Bahan : Bahan :

Warna : Warna :

Lengan :

TANDA TOPI
PANGKAT

Arti Pangkat : Pangkat 0=Wisudawan Diploma Bentuk :

Bahan :

: Pangkat 1=Wisudawan S1 Aksesori :

: Pangkat 2=Wisudawan S2 PITA


(kuncir)

Bahan : Bahan :

Warna : Warna :

Ukuran : Panjang=

: Lebar=

: Jarak antar pangkat=


WARNA PANJI-PANJI

UNIVERSITAS, FAKULTAS DAN PROGRAM PASCASARJANA

Universitas Tadulako

Fakultas Ekonomi

Fakultas Hukum

Fakultas Pertanian

Fakultas Ilmu Sosial dan


Ilmu Politik
Fakultas Teknik

Fakultas Keguruan dan


Ilmu Pendidikan

Fakultas Matematika dan


Ilmu Pengetahuan Alam

A. LANDASAN HUKUM, SISTEM NILAI DAN FILOSOFI DASAR


Landasan hukum yang dijadikan pedoman dalam merumuskan serangkaian
program dan kegiatan untuk mewujudkan Visi dan mengemban Misi UNTAD, adalah:

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 1997, tentang Penerimaan


Negara Bukan Pajak.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003, tentang Keuangan
Negara;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
4. Undang-Undang Republik Indonesia No14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
7. Keputusan Presiden RI Nomor 36 Tahun 1981, tentang pendirian Universitas
Tadulako;
8. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 181/O/2002, tentang
Statuta Universitas Tadulako;
9. Peraturan MENDIKNAS No.17 Tahun 2008 tentang perubahan pertama atas
PERMENDIKNAS No. 42 Tahun 2007 tentang sertifikasi dosen.
10. Peraturan MENDIKNAS No.42 Tahun 2007 tentang sertifikasi dosen.
11. Keputusan Mendiknas Nomor 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum
pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa;
12. Keputusan Mendiknas Nomor 045/U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan
tinggi;
13. Keputusan Mendiknas Nomor 234/U/2000 tentang izin pembukaan program studi.
14. Keputusan Dirjen Dikti Nomor 108/DIKTI/Kep/2001 tentang penyamaan proses
memperoleh ijin pendirian dan status penyelenggaraan antara PTN dengan PTS;
15. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0187/0/1995, tentang
Organisasi dan Tata Kerja UNTAD;
16. Kebijakan Pendidikan Nasional yang bertujuan meningkatkan keterkaitan dan
kesepadanan antara pendidikan dan penelitian dengan perkembangan pembangunan
Nasional.

Berdasarkan landasan hukum tersebut di atas, maka UNTAD menganut sistem

nilai dan filosofi dasar yang menjamin adanya kebebasan pengembangan diri yang

adaptif, kreatif dan berorientasi pada pengembangan budaya akademik dan budaya

mutu dalam penyelenggaraan tugas-tugas kelembagaan, pelaksanaan Tri Dharma

Perguruan Tinggi, dan upaya-upaya meretas jalan mempercepat kemajuan.

Budaya kualitas yang dimaksudkan disini adalah tradisi akademik yang

senantiasa mengutamakan perbaikan dan penyempurnaan dalam mengemban misi

universitas.

Secara operasional, sistem nilai dan filosofi dasar UNTAD tersebut dijabarkan

sebagai berikut:

a. Berorientasi pada Kepuasan Pelanggan (Customer)

UNTAD sebagai penyelenggara pendidikan tinggi memposisikan mahasiswa


dan orang tua/wali sebagai pelanggan utama. Kepuasan mahasiswa dan orang tua/wali
mahasiswa yang telah mempercayakan pendidikan putra-putrinya kepada UNTAD,
menjadi orientasi utama pelayanan dalam mendayagunakan berbagai sumberdaya yang
dimiliki. Masyarakat umum dan masyarakat cinta ilmu merupakan pelanggan bagi
UNTAD, tanpa mengecilkan kepentingan dan keberadaannya. Sebagai lembaga ilmiah,
UNTAD menempatkan program pengembangan IPTEKS secara konsisten dan
berkelanjutan sebagai program utama dalam memberdayakan berbagai sumberdaya
yang dimiliki, melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta
hasilnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan memajukan kehidupan
masyarakat.

b. Bertumpu pada Organisasi dan Manajemen Profesional

Dalam kerangka paradigma baru pendidikan tinggi di era global, organisasi


UNTAD akan dikembangkan dan disempurna-kan secara berkesinambungan menuju
terwujudnya suatu organisasi dengan model manajemen yang profesional. Untuk itu,
organisasi dan tatakelola harus dikendalikan oleh sumberdaya manusia bermutu, yang
dilengkapi oleh piranti lunak dan keras dengan memanfaatkan teknologi mutakhir.
Dengan demikian, manajemen organisasi UNTAD berciri modern, demokratis,
transparan, partisipatif, auditable dan accountable dalam rangka menunjang upaya
peningkatan mutu lulusan, kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

c. Berupaya Meningkatkan Mutu Lulusan secara Berkelanjutan

Untuk mewujudkan sosok organisasi yang handal dan manajemen yang


profesional di bidang akademik, UNTAD senantiasa berupaya secara konsisten dan
terus menerus meningkatkan mutu pelayanan di bidang pendidikan agar dapat
menghasilkan lulusan yang berpredikat sebagai:
Intelektual yang berakhlaq mulia; berintegritas dan berkompetensi tinggi
di bidangnya; memiliki kemampuan belajar mandiri secara
berkelanjutan; dan berdaya saing tinggi memenuhi tuntutan perubahan
dan perkembangan.
d. Bekerja Berdasarkan Perencanaan Partisipatif

Dalam rangka meningkatkan mutu berkelanjutan, peran perencanaan sebagai


alat manajemen sangatlah strategis. Oleh sebab itu, UNTAD akan menggunakan
pendekatan partisipatif dalam proses penyusunan rencana kerjanya, yaitu dengan
memadukan aspirasi dari kelompok pemangku kepentingan, dalam hal ini adalah
fakultas, jurusan, program studi, dan unit-unit kerja lainnya (bottom up) dengan aspirasi
kelompok pemangku kekuasaan sebagai pemegang mandat dan pengarah kebijakan (top
down). Dengan demikian, rencana kerja yang dihasilkan bersifat menyeluruh, nyata,
transparan, berkeadilan dan akuntabel yang diarahkan untuk mencapai tujuan
peningkat-an mutu luaran penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

e. Mengembangkan Lingkungan Kerja yang Kondusif

Dalam upaya mengoptimalkan tugas mengemban misinya, UNTAD senantiasa


berupaya menciptakan sistem tata kelola dan iklim kerja yang kondusif, agar unit-unit
kerja yang ada dapat melaksanakan kegiatannya secara efektif, efisien, dan inovatif.
Dalam hal ini, semua unsur civitas akademika UNTAD tanpa kecuali, berkewajiban
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur organisasi dan bersepakat untuk terikat dengan
norma-norma organisasi, yaitu:
1) Senantiasa mengutamakan mutu dalam setiap melakukan dan atau mendukung
tugas Tri Dgarma Perguruan Tinggi;
2) Melakukan perbaikan secara bertahap dan berkelanjutan;
3) Melaksanakan pekerjaan secara benar, baik, dan bertahap mengikuti sistem kerja
yang teratur dengan mengutamakan asas efektivitas dan efisiensi;
4) Berdedikasi dan beretos kerja tinggi serta senantiasa menjunjung tinggi
kedisiplinan;
5) Memiliki keberanian mengakui kesalahan dan berusaha memperbaikinya;
6) Mengutamakan kepentingan organisasi, menciptakan dan memelihara Iklim kerja
yang harmonis.
B. VISI DAN MISI

1. Visi
Pada Tahun 2020 UNTAD unggul dalam pengabdian kepa-da masyarakat melalui
pengembangan pendidikan dan penelitian.

2. Misi

Untuk mewujudkan Visi UNTAD Tahun 2020, maka misi yang harus diemban
dirumuskan sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, modern dan relevan dengan


kebutuhan pembangunan bangsa;
2. Menyelenggarakan penelitian untuk pengembangan IPTEKS yang diabdikan
bagi kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara secara berkesinambungan; dan
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan memanfaatkan hasil
pendidikan dan hasil penelitian yang dibutuhkan dalam pembangunan dan
diabdikan bagi perkembangan masyarakat.

C. TUJUAN

1. Menciptakan sistem penyelenggaraan pembelajaran yang handal yang


menghasilkan luaran atau lulusan yang cerdas, berakhlak mulia, berjatidiri
Indonesia, dan berdaya saing tinggi sesuai kebutuhan nasional dan internasional;
2. Meningkatkan kinerja organisasi penunjang pendidikan dan tenaga kependidikan
dalam pelayanan akademik;
3. Menciptakan sistem yang handal dalam meningkatkan mutu penyelenggaraan
penelitian yang menghasilkan pengembang-an IPTEKS dan berpotensi paten
sesuai dengan kebutuhan lokal dan nasional dalam memperkuat daya saing
bangsa;
4. Mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian kepada masyarakat dan mitra kerja
strategis;
5. Menciptakan sistem yang handal dalam penyelenggaraan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat berdasarkan hasil-hasil pengembangan pendidikan dan
penelitian;
6. Menciptakan dan memperluas Networking dalam penguatan pengabdian kepada
masyarakat.

D. STRATEGI PENGEMBANGAN

Untuk mewujudkan Visi UNTAD 2020 ditempuh tujuh strategi pengembangan:

1. Peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan melalui pengembangan dan


penyempurnaan metoda dan substansi pembelajaran agar mampu menghasilkan
lulusan yang berkompetensi tinggi di bidangnya dan kemampuan adaptasi secara
kreatif terhadap lingkungan kerjanya serta memiliki motivasi melakukan
peningkatan mutu secara berkelanjutan.
2. Peningkatan intensitas, mutu penyelenggaraan dan hasil-hasil penelitian yang
secara langsung ataupun tidak langsung dapat mendorong kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.
3. Peningkatan intensitas, mutu penyelenggaraan dan hasil-hasil pengabdian
kepada masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung berkontribusi
dan mendorong perkembangan masyarakat.
4. Perluasan kemitraan dan penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat
berdasarkan hasil-hasil penelitian dan pengkajian.
5. Penataan kelembagaan UNTAD yang ditekankan pada upaya peningkatan
swatata agar senantiasa mampu beradaptasi dengan dinamika lingkungan
strategisnya.
6. Perluasan dan peningkatan publikasi hasil-hasil penyelengga-raan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, serta promosi program-program layanan akademik kepada
kelompok pemangku kepentingan dan mitra strategis dengan mengoptimalkan
peran Pusat Komputer (PUSKOM) dan Hubungan Masyarakat (HUMAS)
UNTAD serta berbagai jurnal dan publikasi ilmiah yang dimiliki UNTAD
sebagai media penghubung antara masyarakat kampus dan non kampus dalam
hal penyedia-an informasi.
7. Penataan lingkungan kampus yang kondusif bagi tumbuh kembangnya budaya
akademik dalam kehidupan kampus.

F. PROGRAM KERJA UNTAD 2008-2012

Program kerja UNTAD yang akan dilaksanakan selama kurun waktu 2008-2012
mencakup:

1. Peningkatan layanan pendidikan dan mutu proses pembelajar-an melalui:


penguatan dan penyesuaian metoda pembelajaran; pengayaan substansi
pembelajaran; peningkatan ketrampilan berbahasa Inggris dan pemanfaatan
komputer; pemantauan sistimatis terhadap proses pembelajaran; evaluasi kinerja
dosen; pelatihan dan lokakarya metoda pembelajaran berbasis learning;
penyederhanaan jenis matakuliah; penyusunan modul kuliah berbasis e-learning;
penyempurna-an kurikulum yang senantiasa link and match dengan dinamika
pasar kerja; dan penelitian pengembangan institusi.
2. Peningkatan ketersediaan dan mutu fasilitas belajar melalui: pemeliharaan dan
pengadaan fasilitas infrastruktur; pening-katan kapasitas internet; perluasan
sumber-sumber belajar; dan pembangunan ruang dosen.
3. Penguatan keberadaan kelompok minat atau laboratorium yang mampu
mendukung sistem dan layanan pendidikan berkualitas yang relevan dengan
kebutuhan masyarakat, dan pengembangan IPTEKS.

4. Peningkatan kapasitas UNTAD melalui berbagai program Hibah Kompetisi yang


telah berhasil dimenangkan seperti Hibah Kompetisi Due-like, SP4, Hibah
Penelitian, P3AI, Inherent K2, K1, A1, dengan dukungan peningkatan kapasitas
pengelola melalui penerapan ICT, seperti pengembangan sistem informasi
pendidikan tinggi, dan Jardiknas.

5. Pengembangan community college melalui pengenalan model pendidikan


kejuruan/vokasi yang fleksibel untuk menjawab kebutuhan pasar;
6. Fasilitasi program-program kejuruan/vokasi yang berbasis pada keunggulan lokal
dengan penyediaan tenaga kerja trampil untuk industri lokal, nasional, multi
nasional, serta pengembangan kewirausahaan.

G. PRASARANA DAN SARANA

Universitas Tadulako memiliki tiga kampus yang berlokasi pada kawasan yang
berbeda, masing-masing: 1) Kampus Bumi Tadulako Tondo berlokasi di Wilayah
Kecamatan Palu Utara seluas lahan 250 Ha dengan peruntukan: 200 Ha untuk
kegiatan akademik dan 50Ha untuk permukiman dosen dan karyawan; 2) Kampus
Bumi Bahari berlokasi di Wilayah Kecamatan Palu Barat seluas 5 Ha dengan
peruntukan sebagai pusat kegiatan pelatihan dan keolahragaan; dan 3) Kampus Bumi
Nyiur berlokasi di Wilayah Kecamatan Palu Timur seluas 2,5 Ha dengan peruntukan
sebagai pusat pendidi-kan Program Pascasarjana, pandidikan akademik program S1
kelas paralel, pusat layanan bahasa, dan rumah jabatanLahan Kampus
rektor.

Bumi Tadulako
Khususnya kampus Bumi Tadulako Tondo Tondo di wilayah
yang berlokasi
Kecamatan Palu Utara, terdapat sejumlah fasilitas fisik berupa gedung kantor, gedung
kuliah, gedung laboratorium, gedung auditorium, gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa
(PKM), gedung perpustakaan dan lain-lain, dengan luas bangunan seluruhnya 82.410
M2
Gedung Rektorat UNTAD Gedung Dekanat Fakultas Teknik

Gedung laboratorium yang berlokasi di Kampus Bumi Tadu-lako Tondo berisikan


berbagai peralatan Fisika, Kimia, Biologi, Mekanik, perbengkelan dan lain-lain, yang
tingkat pemanfaatannya baru sebatas untuk kegiatan praktikum mahasiswa.

Praktek Mahasiswa di Laboratorium


Gedung LPM UNTAD

Saat ini sedang diupayakan dan dirancang sebuah sistim terpadu pengelolaan aset
yang memungkinkan berbagai peralatan laboratorium tersebut digunakan untuk mendukung
usaha-usaha yang bersifat income generating.

Gedung Perpustakaan Pusat Gedung Auditorium


Gedung perpustakaan pusat seluas 2.401 M2, yang terdiri atas empat unit gedung memiliki
koleksi buku teks 27.000 judul dengan 98.030 eksemplar dari berbagai disiplin ilmu, dan
297 judul majalah dengan 762 eksemplar. Gedung auditorium seluas 2,007 m2, berfungsi
sebagai gedung utama untuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan akademik dan ekstra
kurikuler mahasiswa, Wisuda, Dies Natalis, Seminar, Sosialisasi, diseminasi dan kegiatan
lainnya yang memerlukan ruangan besar.
Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) seluas 2.07 m2 selain digunakan untuk
kegiatankegiatan mahasiswa dan organisasi-organisasi kemahasiswaan, juga sebagai
sarana fasilitas olah raga.

Salah Satu Fasilitas Kebun Percontohan UNTAD

Kegiatan Olah raga Mahasiswa Di Sibalaya

Selain itu UNTAD juga memiliki kebun percobaan seluas 106 Ha di Desa Sibalaya,
100 Ha di Desa Palolo dan 75 Ha di Desa Napu serta hutan akademik di Kecamatan
Lambunu Kabupaten Parigi Motong seluas 6.000 ha.

H. STRUKTUR ORGANISASI

Dalam rangka mewujudkan Visi UNTAD 2020 dan untuk mengoperasionalkan


rencana kerja UNTAD 2008-2012, maka disusunlah struktur organisasi UNTAD.
Penyusunan struktur organisasi UNTAD dimaksudkan agar secara organisatoris terjadi
pembagian kerja secara jelas melalui aliran pekerjaan, dan arus timbal balik yang jelas pula
antara kewenangan dan tanggungjawab pada masing-masing unit kerja sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Struktur organisasi ini sekaligus mengarahkan kepada setiap unit kerja agar dapat
memahami tentang kewenangan apa yang harus dijalankan dan kepada siapa
tanggungjawab akan dipertanggungjawabkan. Dan struktur organisasi ini menjadi
bermanfaat manakala fungsionalisasi personalia dan revitalisasi organisasi dapat dilakukan
secara tepat, proporsional dan berkelanjutan berdasarkan kinerja organisasi yang akan
dicapai atau yang telah ditetapkan.

STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS TADULAKO

SENAT REKTOR DEWAN


UNIVERSITAS PR I PR II PR III PR IV PENYANTUN

PUSAT BAAK BIPREN BAUK


PENJAMINAN
MUTU
BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN
SATUAN
PENGENDALIAN
INTERNAL SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG
SUBBAG SUBBAG

UPT FAKULTAS DIREKTUR LEMBAGA LEMBAGA LEMBAGA


FAKULTAS PROGRAM PENGEMBANGAN PENGABDIAN
UPT PASCASARJANA PENDIDIKAN DAN
PENELITIAN
MASYARAKAT
UPT FAKULTAS PENGAJARAN
As.Dir I As.Dir.II
PDI PD II PD III
SEKRETRIS LP SEKRETRIS LPM
SEKRETRIS LPM

SUBBAG BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN

JURUSAN
SUBBAG SUBBAG
JURUSAN SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG
SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG
JURUSAN
SUBBAG SUBBAG
SUBBAG PUSAT
LAB/STUDIO PUSAT
PUSAT
PRODI
PUSAT PUSAT PUSAT
KAJIAN PRODI
PRODI PUSAT PUSAT PUSAT PENELITIAN PUSAT PENGABDIAN
KAJIAN
PUSAT PRODI
PRODI PUSAT PENDIDIKAN
KAJIAN
PRODI
DOSEN DOSEN
DOSEN PELAKSANA
PELAKSANA
PELAKSANA DOSEN JURUSAN PENELITIAN PENGABDIAN

Gambar: Struktur Organisasi dan Tata Kerja UNTAD


I. MEKANISME MONITORING DAN EVALUASI KELEMBAGAAN
Program monitoring dan evaluasi kelembagaan di lingkungan kerja UNTAD
merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dari rencana kerja UNTAD 2008-2012.
Program ini secara umum bertujuan untuk memantau dan mengendalikan proses
pelaksanaan program dan kegiatan serta sekaligus mengukur tingkat keberhasilan
pencapaian kinerja berdasarkan indikator yang telah ditetapkan. Sedangkan secara khusus,
program monitoring dan evaluasi bertujuan untuk:

1. mengetahui dukungan dan komitmen pimpinan dalam mengarahkan keselarasan antara


visi, misi universitas dan fakultas serta rencana kerja 2008-2012 dengan pelaksanaan
program dan kegiatan yang direncanakan.
2. menilai tingkat pencapaian indikator kinerja atau target yang ditetapkan dari sisi
kuantitatif, metode pengukuran, dan cakupan indikator yang meliputi indikator utama
(outcome indicator) dan indikator tambahan (process & output based indicator).
3. mengidentifikasi masalah atau hambatan dan cara penanggulang-an yang ditempuh.
4. menilai kemajuan yang dicapai dalam melaksanakan pengadaan sumberdaya
pendukung yang diperlukan dan melakukan cross chek terhadap pengadaan fasilitas
pendukung pembelajaran maupun kapasitas pembelajaran.
5. menilai status kemajuan fisik dan daya serap keuangan pada komponen kegiatan yang
direncanakan.
6. membantu pimpinan untuk mengetahui jalannya kegiatan atau kemajuan pelaksanaan
program serta memberikan saran dan rekomendasi sebagai bahan membuat kebijakan.

Fokus kegiatan monitoring dan evaluasi kelembagaan di lingkungan kerja UNTAD


diarahkan pada penyelenggaraan program dan kegiatan Tri Dharma perguruan Tinggi serta
kegiatan-kegiatan pendukungnya. Sasaran pelaksanaan monitoring dan evaluasi
kelembagaan di lingkungan kerja UNTAD: (1) menjaga konsistensi pelaksanaan program
dan kegiatan berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan, (2) memantau pelaksanaan
program sesuai dengan prosedur operasional dan internal manajemen yang telah digariskan,
(3) mengevaluasi pelaksanaan program yang telah direncanakan, dan (4) mengevaluasi
laporan dan rekaman pengelolaan program. Tugas monitoring dan evaluasi
diselenggarakan berdasarkan prinsip-prinsip, pendekatan, dan mekanisme sebagai berikut:

Prinsip-prinsip:

1. kejelasan tujuan dan hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi;
2. kegiatan dilakukan secara objektif, efektif dan efisisen serta mengacu kepada
indikator kinerja yang telah ditetapkan;
3. memiliki profesionalitas dalam bidang monitoring dan evaluasi, memahami konsep,
teori, dan proses serta berpengalaman melaksanakan pengawasan dan evaluasi;
4. transparansi, agar pihak yang berkepentingan dapat mengetahui hasil pengawasan dan
evaluasi;
5. pelaksanaannya dapat dipertanggungjawabkan secara internal dan eksternal
(akuntabel);
6. cakupan seluruh objek agar dapat menggambarkan secara utuh kondisi dan situasi
sasaran monitoring dan evaluasi;
8. pelaksanaan dilakukan dengan jadwal yang ditentukan dan pada saat yang tepat agar
tidak kehilangan momentum yang sedang terjadi;

9. pelaksanaan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan,

Pendekatan:

Pendekatan kegiatan ini dilaksanakan melalui tiga cara, yaitu:

1. indikator kinerja, (a) bersumber dokumen untuk mendapatkan indikator-indikator


kinerja input, proses, output,dan outcame. (b) Arah kegiatan internal untuk
mendapatkan dan menganalisis kemajuan-kemajuan, rencana kerja, dan data
pencapaian kemajuan, hambatan. Jika ada kesalahan harus ditemukan tindakan
koreksi.
2. validasi, untuk pengecekanpengecekan apakah laporan kemajuan telah dibuat
melalui kunjungan lapangan, cek titik-titik (kendali) kritis (spot checks), client
survey, assesmen dari luar.
3. Partisipasi, untuk memperoleh feed back tentang kemajuan kegiatan dari para
stakeholders, kelompok outcome dan beneficiares sebagai bahan pengambilan
keputusan pimpinan, dan agar atasan well informed.

Mekanisme:

1. Monitoring dan evaluasi dilakukan dalam konteks otonomi, ditempuh melalui proses
perancangan, perencanaan, implemen-tasi program dan hasil-hasilnya di semua
tingkatan. Proses ini sekaligus sebagai upaya peningkatan kapasitas dan kapabilitas
pelaksana tugas monitoring dan evaluasi di berbagai tingkatan secara sinergis dan
berkesinambungan agar program otonomi pendidikan terlaksana dengan baik dalam
lima tahun ke depan.
2. Pelaksana tugas monitoring dan evaluasi bertugas melakukan pemantauan dan
evaluasi program dan kegiatan yang bersifat akademis dan non akademis. Kegiatan
ini dilaksanakan oleh, (1) Unit Satuan pemantauan dan evaluasi internal UNTAD; (2)
pejabat struktural sesuai dengan tupoksinya; dan (3) Institusi pengawasan eksternal
yang dilakukan oleh Dewan Pendidikan Tinggi, (DPT), Inspektorat Jenderal
Depdiknas, BPKP dan BPK.
PELAKSANAAN DAN PELAYANAN AKADEMIK
a. Bentuk Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru

Penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui seleksi nasional secara terbuka,


transparan dan akuntabel serta dengan mengutamakan prestasi akademik yang
bermutu.

1. Melalui PMDK: UNTAD memberi kesempatan kepada lulusan SMA, SMK dan
MA yang berprestasi dan diusulkan oleh masing-masing sekolah.
2. Melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN):
UNTAD memberi kesempatan kepada Lulusan SMA, SMK dan MA untuk
mengikuti SNMPTN dengan melakukan pendaftaran lansung di UNTAD dan
atau mendaftar melalui perguruan tinggi lain yang menyelenggarakan seleksi
nasional masuk perguruan tinggi;
3. Melalui Jalur Khusus/Kemitraan: UNTAD memberi kesempatan kepada
lulusan SMA, SMK dan MA untuk menjadi mahasiswa melalui penerimaan jalur
khusus/kemitraan yang dilaksana-kan dengan melakukan pendaftaran lansung di
UNTAD.
4. Uji ketrampilan khusus: bagi calon mahasiswa yang memilih program studi
yang luarannya dituntut memiliki ketrampilan khusus, akan dilakukan uji
ketrampilan khusus.
5. Mahasiswa Pindahan: Untuk setiap mahasiswa pindahan harus dilakukan
akreditasi oleh program studi yang dipilih sebagai bentuk penyesuaian program
dan kurikulum di masing-masing program studi. Mahasiswa pindahan yang dapat
diterima di program studi yang dipilih jika akreditasi program studi asal minimal
setara dengan program studi yang dipilih.
6. Mahasiswa Asing: Mahasiswa asing yang mengikuti kegiatan akademik di
UNTAD diwajibkan mentaati semua ketentuan yang berlaku. WNA yang
berminat menjadi mahasiswa UNTAD diwajibkan mengikuti prosedur dan
ketentuan yang berlaku.
b. Orientasi Studi:
Setiap mahasiswa baru UNTAD, diwajibkan mengikuti kegiatan orientasi studi.
Kegiatan ini dimaksudkan agar:

1. mengenal lebih dekat tradisi dan tatanan kehidupan masyarakat kampus;


2. memahami mekanisme dan prosedur operasional standar (POS) dari masing-
masing unit kerja di lingkungan UNTAD dalam hal pelaksanaan dan pelayanan
Tri Dharma perguruan Tinggi;
3. mengenal lembaga kemahasiswaan dan orientasi pengembangan minat dan bakat
mahasiswa.
c. Pengambilan Program sks (Kontrak Kredit)
Setiap mahasiswa baru yang telah memenuhi persyaratan administrasi
kemahasiswaan, diwajibkan memprogramkan matakuliah yang ditawarkan dengan
melakukan kontrak kredit (pengisian KRS).

d. Registrasi Mahasiswa (Mahasiswa Baru dan Lama)


1. Pembayaran SPP dan Pembayaran Dana Otonomi Perguruan Tinggi
(DOPT)

Pembayaran SPP dan DOPT dapat dilakukan:

a. Membayar ke Bank yang ditunjuk setelah mengisi formulir pembayaran yang


disiapkan oleh Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan Perencanaan
dan Sistem Informasi (BAAKPSI);
b. secara on line melalui Bank yang ditunjuk.

2. Pemberian Nomor Stambuk Mahasiswa (No.Stb)

Pemberian No.Stb hanya dapat dilakukan oleh BAAKPSI, setelah mahasiswa


memenuhi syarat-syarat registrasi.

3. Pembuatan Kartu Mahasiswa: pembuatan kartu mahasiswa dilakukan setelah


mahasiswa memenuhi seluruh syarat-syarat administrasi/registrasi dan
didistribusikan melalui fakultas/jurusan. Kartu mahasiswa menjadi hak setiap
mahasiswa yang telah memenuhi seluruh syarat-syarat administrasi. Kartu
mahasiswa dapat digunakan untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan yang
disediakan oleh universitas/fakultas/jurusan dan program studi.

4. Verifikasi data

Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penerbitan kartu mahasiswa, perlu


dilakukan verifikasi terhadap data kemahasiswaan, yang meliputi bukti-bukti:
rekord akade-mik di sekolah asal, tanda lulus masuk di perguruan tinggi,
kelengkapan registrasi, dan bukti-bukti lain yang dibutuhkan.

e. Keanggotaan Koperasi mahasiswa, Perpustakaan, lnternet, kegiatan kemahasiswaan


dan lainnya:
1. Seluruh mahasiswa baru UNTAD adalah juga anggota Koperasi Mahasiswa
(KOPMA) UNTAD;
2. Seluruh mahasiswa baru UNTAD adalah juga anggota perpustakaan serta dapat
menggunakan fasilitas perpustakaan dengan menunjukkan bukti sebagai
mahasiswa.
3. Seluruh mahasiswa UNTAD dapat mengakses internet di lingkungan kampus
pada beberapa hotspot dengan mendaftarkan diri ke UPT Komputer.
f. Bimbingan Akademik
1. Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS): Mahasiswa yang telah melakukan
registrasi, berhak mendapatkan lembar KRS. Setiap mahasiswa wajib
melakukan pengisian rencana studi sebelum perkuliahan dimulai, yang terdiri
atas jenis mata kuliah dan Jumlah sks yang diprogramkan dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) Mahasiswa semester I dapat memperogram seluruh matakuliah yang
ditawarkan oleh program studi masing-masing;
2) Mahasiswa semester 2 (dua) ke atas dapat memprogramkan sejumlah sks
sesuai dengan Indeks Prestasi (IP) sebelumnya, dengan ketentuan sebagai
berikut:
IP MAKSIMUM SKS

3,00 24

2,50-2,99 20

2,00-2,49 17

1,50-1,99 14

<1,50 11

3) Pengisian KRS dilakukan oleh mahasiswa dengan persetujuan dari dosen wali
dan atau ketua program studi/bagian/jurusan

2. Perwalian mahasiswa: dalam melakukan proses pembelajaran di Universitas,


setiap mahasiswa didampingi oleh seorang dosen wali sebagai mitra dalam
mengatasi kesulitan belajar dan penyelesaian studi.
3. Proses layanan bimbingan belajar: mahasiswa yang mengalami kesulitan belajar
dapat mengajukan permohonan bimbingan belajar secara individu atau secara
berkelompok kepada ketua jurusan/program studi. Ketua jurusan/program studi
dapat menugaskan dosen untuk melakukan bimbingan belajar pada mahasiswa.

g. Perkuliahan
1. Administrasi dan pendukung pembelajaran: Perkuliahan diselenggarakan
oleh Fakultas/Jurusan/Bagian/Prodi. Jadwal perkuliahan berisi informasi tentang:
jenis mata kuliah, jumlah sks, dosen pengasuh matakuliah, ruangan kelas, dan
waktu perkulihan pada setiap mata kuliah.
2. Perkuliahan tatap muka: Perkuliahan dilaksanakan maksimal 16 kali tatap
muka.
3. Setiap kegiatan perkuliahan harus disertai daftar kehadiran perkuliahan yang
ditandatangani oleh mahasiswa atau diberi tanda oleh dosen secara langsung
(dosen melakukan pengecekan lansung terhadap kehadiran mahasiswa).
4. Bukti kehadiran perkuliahan setiap tatap muka juga ditandatangani oleh dosen
pengajar yang sekaligus menjadi bukti kehadiran dosen pengajar.
5. Mata kuliah yang dapat diujikan pada akhir semester harus memenuhi presensi
minimal 75%.
6. Pemberian Tutorial: Disamping kuliah tatap muka juga dilaksanakan tutorial
untuk membantu mahasiswa dalam penyelesaian tugas-tugas dan latihan.
7. Pemberian tugas terstruktur: tugas yang dilaksanakan oleh mahasiswa
berdasarkan rencana yang disusun oleh dosen untuk mencapai kompetensi
pembelajaran yang setara dengan perkuliahan tatap muka.
8. Pemberian tugas mandiri: pemberian tugas mandiri dimaksudkan agar
mahasiswa dapat meningkatkan kemandirian individual.

h. Evaluasi Semester
1. Fokus penilaian: penilaian difokuskan pada proses dan hasil pembelajaran;
a. Penilaian proses pembelajaran dilakukan dalam bentuk kuis, portofolio dan
sebagainya.
b. Penilaian hasil pembelajaran dilakukan dalam bentuk tes (mid tes, dan final
tes), tanpa tes dan evaluasi diri.
2. Frekuensi penilaian: untuk penilaian proses pembelajaran dilakukan sepanjang
semester berjalan (setiap saat), sedangkan penilaian hasil pembelajaran minimal 2
kali setiap mata kuliah.
3. Pendekatan penilaian: Penilaian perorangan dan kelompok.
4. Kelengkapan administrasi: hasil penilaian dilengkapi dengan daftar nilai akhir
(DPNA)/
5. Remedial: Mahasiswa yang tidak memenuhi standar IP minimal sesuai dengan
penetapan dosen, dapat mengajukan proses pengulangan ujian pada semester
berjalan dengan izin dari dosen pengampu matakuliah. Remedial dilakukan
maksimal dua kali pada mata kuliah di semester berjalan.

i. Program Praktik Lapangan (PPL)


1. Maksud dan tujuan: untuk memperkuat dan mendukung pencapaian kompetensi
hasil pembelajaran pada mata kuliah atau kelompok mata kuliah.
2. Manfaat: mahasiswa mampu menerapkan secara praktik pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh dari perkuliahan.
3. Kategori akademik: intrakurikuler untuk mendukung kompetensi sosial dan
personal.
4. Lingkup kegiatan: penguatan kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif
dalam lingkup bidang ilmu tertentu.
5. Pembimbingan: dilakukan oleh dosen atau kelompok dosen pengampu mata
kuliah bidang keahlian.
j. Kuliah Kerja Nyata
1. Maksud dan tujuan: diselenggarakan untuk mengembangkan kompetensi sosial
dan kompetensi berkehidupan bermasyarakat (learning to live together).
2. Manfaat: setelah mengikuti KKN diharapkan dapat memahami kehidupan
bermasyarakat serta dapat memberikan alternatif pemecahan masalah
pembangunan.
3. Kategori akademik: Kuliah Kerja Nyata merupakan kegiatan intrakurikuler
dengan bobot 4 sks.
4. Jenis Kuliah Kerja Nyata :

b) KKN reguler: KKN reguler merupakan program intrakurikuler bersifat


multidisiplin, yang dilaksanakan oleh P2WKKN dilaksanakan tiga kali/tahun

c) KKN Alternatif : KKN alternatif dapat dilakukan oleh P2WKKN dan atau
Fakultas. KKN Alternatif yang diselenggarakan oleh fakultas tetap
berkoordinasi dengan P2WKKN Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat
(LPM).
5. Pembimbingan:
a) KKN reguler: Pembimbingan dilaksanakan oleh panitia yang ditetapkan oleh
P2WKKN melalui keputusan Rektor.
b) KKN Alternatif : Pembimbingan dilakukan oleh dosen dari bidang studi
masing-masing yang dikoordinasikan dengan Pusat Pengembangan Wilayah
dan Kuliah Kerja Nyata P2WKKN melalui keputusan Dekan.
6. Penilaian: KKN dilakukan oleh dosen pembimbing dengan menggunakan
instrument penilaian yang diterbitkan oleh P2WKKN, penentuan nilai akhir
mahasiswa KKN dilakukan melalui penilaian secara menyeluruh kompetensi
yang dirumuskan melalui program-program KKN yang disepakati antara
pembimbing KKN, Tim Monitoring dan pengelola KKN.
k. Penyelesaian Studi
1. Syarat peserta: mahasiswa yang sudah melulusi sejumlah mata kuliah,
Mahasiswa S0 ditetapkan oleh pengelola program studi. Mahasiswa S1 yang
telah melulusi sejumlah mata kuliah minimal 130 sks dan telah lulus mata kuliah
Metode Penelitian dapat mengajukan proposal penelitian kepada ketua
jurusan/bagian/program studi. Mahasiswa S2 yang telah melulusi seluruh mata
kuliah yang diprogramkan dapat mengajukan proposal tesis.

2. Syarat dosen pembimbing:


a. Program S0
(1) Pembimbing pertama: minimal Lektor Kepala dengan jenjang
akademik S1, Lektor dengan jenjang akademik S2.
(2) Pembimbing kedua: minimal Lektor dengan Jenjang akademik S1,
Asisten Ahli dengan jenjang akademik S2.
b. Program S1
(1) Pembimbing pertama: minimal Lektor Kepala dengan jenjangakademik
S2, Lektor dengan jenjang akademik S3.
(2) Pembimbing kedua: minimal Lektor dengan Jenjang aka-demik S2,
Asisten Ahli dengan jenjang akademik S3.
c. Program S2
(1) Pembimbing pertama: minimal Lektor dengan jenjang akademik S3.
(2) Pembimbing kedua: minimal Lektor Kepala dengan Jenjang akademik
S2.

Penentuan Posisi pembimbing pertama dan pembimbing kedua disesuaikan


dengan urutan jabatan fungsional.

3. Pembimbingan:
a. Proses pembimbingan dilakukan secara terprogram dan terjadwal serta
diketahui oleh ketua Jurusan/Bagian/Prodi.
b. Proses pembimbingan tugas akhir lainnya dikategorikan sebagai beban belajar
mahasiswa pada program studi/bagian/jurusan tertentu sebagai bagian integral
dari penyelesaian studi.
4. Ujian akhir: pelaksanaan ujian akhir diselenggarakan oleh panitia ujian yang
diusulkan oleh jurusan/program studi/ bagian dan ditetapkan dengan surat
keputusan dekan.
a. Program S0: bentuk ujian akhir dapat dilaksanakan dalam bentuk persentasi;
unjuk kerja; praktik;
b. Program S1: bentuk ujian akhir dilaksanakan secara khusus dan terjadwal.
c. Program S2: bentuk ujian akhir dilaksanakan secara khusus dan terjadwal
Skripsi (jumlah penguji, biaya ujian, materi ujian dan yudisum):

1) Jumlah penguji pada ujian akhir sikripsi: Maksimum 5 orang yang terdiri atas :
a) ketua penguji :b) pembimbing pertama, c) pembimbing kedua dan d) 2
orang dosen penguji independen.
2) Biaya ujian akhir sikripsi: Biaya konsumsi ujian dibebankan kepada
mahasiswa.
3) Materi ujian sikripsi: Kemampuan mahasiswa dalam menjelaskan dan
berargumentasi terhadap isi keseluruhan skripsi.
4) Waktu ujian sikripsi : Ujian sikripsi dapat dilkukan setiap saat setelah
mendapat persetujuan dari dosen pembimbing dan diajukan oleh program
studi ke bagian pengajaran untuk dijadwalkan.
5) Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian sikripsi dapat diyudisium lansung
secara orang per orang atau kelompok. Yudisium dapat dilakukan oleh ketua
tim penguji atas nama Dekan atau oleh Pimpinan Fakultas atau ketua Jurusan
atau ketua Program Studi.

5. Cuti Kuliah: Mahasiswa yang berhalangan tetap mengikuti perkuliahan pada


semester berjalan dapat mengajukan permohonan cuti kuliah yang diketahui oleh
dosen penasehat akademik kepada ketua program studi dan diteruskan ke
BAAKPSI. Cuti kuliah dapat diberikan maksimun 2 kali berturut-turut dan atau 3
kali selama masa studi di UNTAD.
6. Mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi lain: UNTAD menerima
mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi lain setelah yang bersangkutan
menempuh studi minimal tiga semester dengan IPK minimal 2,75 yang
dibuktikan dengan transkrip nilai di perguruan tinggi asal.
7. Pindah jurusan/program studi: Mahasiswa UNTAD dapat pindah Jurusan atau
program studi dalam lingkungan fakultas dan atau antar fakultas dalam
lingkungan UNTAD dengan ketentuan telah menempuh minimal dua semester
pada program studi asal dengan IPK minimal 2,0 dan mendapat izin dari ketua
jurusan untuk pindahan dalam lingkungan fakultas dan izin Dekan untuk
pindahan antar fakultas.
8. Perpanjangan masa studi: Masa studi mahasiswa program S1 maksimum 14
semester dan 8 Semester untuk Program D3. Jika mahasiswa tidak dapat
meyelesaikan studi sesuai waktu yang ditetapkan, dapat mengajukan
perpanjangan waktu studi kepada ketua program studi dan mendapat persetujuan
dari Dekan.
9. Penilaian proses pembelajaran dan keputusan drop out
Evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dilakukan pada setiap semester dengan
ketentuan sebagai berikut:

1) Bagi mahasiswa yang memenuhi syarat-syarat minimal perolehan nilai


berikut ini dapat melanjutkan studi pada semester berikutnya:

Evaluasi pada akhir Jumlah SKS IPK


Minimum Minimum

Semester 2 30 2,0

Semester 4 60 2,0

Semester 6 90 2,0

Semester 8 120 2,0

2) Mahasiswa yang tidak dapat mencapai IPK pada tabel diatas tidak dapat
melanjutkan studi pada semester berikutnya dan dikeluarkan dari daftar
mahasiswa UNTAD tanpa penghargaan (drop out).
3) Keputusan drof out mahasiswa diusulkan oleh Dekan kepada Rektor
Universitas Tadulako. Rektor Universitas Tadulako selanjutnya
mengeluarkan Surat Keputusan Rektor tentang mahsiswa Drof out setelah
mempelajari dan mempertimbangkan usul Dekan.
10. Wisuda: Mahasiswa yang telah lulus seluruh matakuliah dan jumlah SKS yang
dipersyaratkan masing-masing program studi yang dinyatakan melalui
pelantikan sarjana (yudisum ) dapat mengikuti wisuda yang didelenggarakan
oleh UniversitasPendaftaran wisuda: dilakukan di BAAKPSI 2 minggu sebelum
hari pelaksanaan wisuda.

k. Alumni
1) Lulusan Universitas Tadulako mempunyai hak menjadi anggota Ikatan Alumni
Universitas Tadulako
2) Setiap Alumni wajib membayar yuran alumni yang besarnya ditentukan oleh
IKA Universitas Tadulako
3) Hak dan kewajiban Alumni Universitas Tadulako diatur oleh IKA Universitas
Tadulako

l. Kesejahteraan dan Displin Mahasiswa

1) Pemberian keringanan SPP: Mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi


(dibuktikan dengan keterangan dari Lurah/Kepala Desa dimana mahasiswa
berdomisili) dapat diberikan keringanan SPP melalui Surat Keputusan Rektor.
2) Pemberian beasiswa: Mahasiswa yang dapat diberikan beasiswa adalah :
(1) mahasiswa yang mempunyai prestasi yang menonjol
(2) mahasiswa yang mempunyai kemampuan ekonomi yang rendah
(3) mahasiswa yang memiliki prestasi kelembagaan tingkat propinsi dan
nasional
Bagi Mahasiswa yang telah melakukan kliring; telah melewati masa studi; dan
kurang aktif kuliah, tidak dapat diberikan beasiswa.
3) Pembinaan dan pengembangan minat: Mahasiswa yang memiliki bakat/minat
dapat mengikuti lomba pengembangan minat/bakat yang dilakukan ditingkat
Fakultas dibawah kordinasi antara ketua Prodi/jurusan dengan Pembantu Dekan
III ditingkat Fakultas dan Pembantu Rektor III ditingkat Universitas
4) Pemilihan mahasiswa berprestasi: Pemilihan mahasiswa berprestasi dilakukan
1(satu) kali setahun yang diselenggarakan mulai tingkat prodi, jurusan, fakultas
dan universitas
5) Etika berpakaian: setiap mahasiswa UNTAD yang melakukan aktivitas
kemahasiswaan di dalam kampus harus mengikuti tata tertib berpakaian sebagai
berikut:
(1) Pada saat Mahasiswa mengikuti perkuliahan diharuskan menggunakan busana
yang rapi dan sopan serta memakai sepatu.
(2) Pada saat mahasiswa berurusan dengan jajaran pimpinan, baik di tingkat
fakultas maupun di tingkat universitas diharuskan menggunakan busana yang
rapi dan sopan serta memakai sepatu.
6) Etika pergaulan kampus: norma tentang nilai-nilai kehidupan akademik yang
harus dipatuhi oleh setiap warga sivitas akademika Universitas Tadulako.
7) Pemberian sangsi kepada mahasiswa yang, melanggar tata tertib;
Mahasiswa yang melanggar tata tertib akan diberi sangsi berupa:
(1) Lisan: teguran lisan terhadap mahasiswa yang melanggar tata tertib
dilakukan oleh dosen yang mengajar di setiap ,mata kuliah sebanyak tiga
kali, bila yang bersangkutan tidak mengindahkan dosen dapat
menindaklanjuti sangsi tersebut dengan mengeluarkan nama mahasiswa
dimaksud pada daftar peserta mata kuliah.
(2) Tertulis: Tertulis dapat dilakukan oleh ketua jurusan yang diketahui oleh
Dekan atas usul ketua program studi setelah dikonsultasikan antara ketua
program studi dengan dosen yang telah melakukan teguran lisan dan atau
mencoret nama mahasiswa sebagai peserta pada mata kuliah yang diampuh
dosen dimaksud.
SISTEM PENDIDIKAN

Penyelenggaraan pendidikan di Universitas Tadulako dilaksanakan dengan Sistem


Kredit Semester disingkat dengan SKS .Hal ini sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam UU No.2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional, PP No.60 tahun 1989
tentang Pendidikan tinggi, SK MENDIKNAS No. 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian hasil Belajar Mahasiswa.

A. Sistem Kredit Semester

Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan


menggunakan satuan kredit semester ( SKS ) untuk mengatakan beban studi mahasiswa,
beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program yang
didasarkan atas suatu satuan waktu semester.

B. Sistem Semester

Sistem Semester adalah cara penyelenggaraan program pendidikan dengan


menggunakan satuan waktu tengah tahunan yang disebut dengan SEMESTER . Satu
semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 18 minggu kuliah atau
kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk dua minggu kegiatan
penilaian semester. Satu tahun terdiri dari 2 semester regular, yaitu Semester Gasal dan
Semester Genap. Diantara dua semester regular tersebut dapat diselenggarakan semester
pendek yang mempunyai waktu jumlah kegiatan sama dengan semester regular.

C. Satuan Kredit Semester

Satuan Kredit Semester adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar


yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak
satuan perkuliahan atau jam praktikum atau empat jam kerja lapangan yang masing-masing
diiringi oleh satu jam kegiatan terstruktur dan satu jam kegiatan mandiri
Tujuan Penerapan Sistem Kredit Semester adalah untuk menyajikan program
pendidikan yang bervariasi, luwes,efektif, dalam rangka meningkatkan produktivitas dan
lulusan yang berkualitas. Dengan menggunakan sistem ini diharapkan :

1. terciptanya tenaga yang cukup terampil dan cakap dibidang studinya sebanyak
mungkin
2. memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang cakap dan giat belajar untuk dapat
menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya tanpa mengurangi
mutu pendidikannya.
3. memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memprogramkan mata kuliah yang
sesuai
4. mempermudah penyelesaian kurikulum dengan perkembangan ilmu dan tehnologi
5. dapat dikembangkan sistem penilaian/evaluasi terhadap kecakapan dan kemajuan
belajar mahasiswa.
6. memungkinkan pengalihan (transfer) kredit dan perpindahan mahasiswa Jurusan/
Progran Studi sejenis antar Perguruan Tinggi.

Kegiatan akademik berupa perkuliahan merupakan proses belajar mengajar yang


dapat meliputi komunikasi langsung atau tidak langsung , praktikum .penyelenggaraan
percobaan (eksperimen ).Dan pemberian tugas akademik lain .Besarnya beban studi
mahasiswa dalam perkuliahan dinyatakan dalam nilai kredit semester suatu mata kuliah.
Banyaknya nilai kredit untuk setiap mata kuliah ditentukan berdasarkan besarnya usaha
untuk penyelesaian tugas tugas yang dinyatakan dalam progam perkuliahan . Praktikum ,
kerja lapangan maupun tugas tugas lainnya.
A . Nilai Kredit Semester Untuk Perkuliahan

1. Untuk Mahasiswa

(1) lima puluh (50) menit acara tatap muka terjadwal dengan Pengajar,
misalnya dalam bentuk kuliah
(2) Satu jam acara kegiatan akademik terstruktur , yaitu kegiatan studi yang
tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh tenaga pengajar . misalnya dalm
bentuk pekerjaan rumah atau penyelesaikan soal soal .atau jam acara
kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan mahasisawa
secara mandiri untuk mengalami, mempersiapkan atau tujuan lain suatu tugas
akademik , misalnya dalam membaca buku.
2. Untuk Tenaga Pengajar
1) Lima puluh menit kegiatan tatap muka terjadwal dengan mahasiswa .
2) Satu sampai dua jamkegiatan akademik terstruk berupa perencanaan dan
evaluasi
3) Satu sampai dua jam kegiatan akademik mandiri berupa pengembangan
materi perkuliahan .

B. Nilai Kredit Semestre Untuk Praktikum, penelitian, Kerja Lapangan dan


Sejenisnya.

Nilai 1 SKS sama dengan penyelesaian kegiatan selama 2 5 jam per minggu selama
satu semestre yang terperinci sebagai berikut :

1. Untuk praktikum di laboratorium, nilai 1 SKS adalah beban tugas di


laboratorium sebanyak 2 jam per minggu selama satu semestre
2. untuk kerja lapangan dan sejenisnya, nilai 1 SKS adalah beban tugas di
lapangan sebanyak 4 jam per minggu selama satu semester.
3. untuk penelitian, penyusun skripsi,tesis dan sejenisnya, nilai 1 adalah beban
tugas penelitian sebanyak 4 - 5 jam per minggu selama satu semester.
C. Penentuan Indeks Prestasi (IP) dan Persentase Prestasi (pp)

Prestasi hasil studi seseorang mahasiswa diukur dengan Indeks Prestinyaasi (IP) dan
Presentase Prestasi (PP). IP sebagai salah satu ukuran kemampuan mahasiswa dalam
mengikuti kuliah digunakan untuk :

1. menentukan jumlah beban kredit yang boleh diambil mahasiswa dalam satu
semester
2. menentukan apakah mahasiswa dapat diizinkan untuk meneruskan studinya
ditingkat yang lebih tinggi
3. menentukan predikat kelulusan.
Indeks Prestasi meliputi indeks prestasi setiap semester dan indeks prestasi
kumulatif. Prestasi dihitung dengan rumus :

IP = (KxN)
K

Dimana :

IP = Indeks Prestasi

K = SKS mata kuliah yang diprogramkan

N = Nilai angka masing-masing mata kuliah

Sedangkan PP dihitung dengan rumus :

PP = ( Kc/ KD ) x 100 %

Dimana :

Kc = Jumlah SKS dengan nilai sekurang-kurangnya nilai C

KD = Jumlah SKS semua mata kuliah yang diprogramkan


D. Beban Studi dan Masa Studi

Beban studi dan masa studi untuk menyelesaikan program pendidikan diatur sebagai
berikut :

1. Beban studi Program Sarjana (S- 1) sekurang-kurangnya 144 SKS dan sebanyak-
banyaknya 160 SKS
2. Program studi Sarjana ( S-1) harus dicapai selama-lamanya 7 tahun (14 semester

E. Sistem Evaluasi

Penilaian kemampuan akademik adalah penilaian yang dilaksanakan terhadap


mahasiswa dalam mengikuti kegiatan-kegiatan akademik.

G. Penilaian Kegiatan Terstruktur

Kegiatan terstruktur adalah kegiatan yang diberikan oleh tenaga pengajar kepada
mahasiswa dalam rangka mendalami mata kuliah yang yang diasuhnya yang berupa
tugas-tugas,kuis,responsi dan lain-lain.

Penilaian kegiatan terstruktur sepenuhnya diserahkan kepada dosen pembina mata


kuliah.

H. UJIAN SISIPAN

Ujian sisipan dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Merupakan ujian teori berdasarkan pada kuliah dan pustaka yang diwajibkan
2. Bersifat penilaian berkala terhadap mahasiswa, dapat berupa cerdas cermat
(kuis), penugasan (assigment ) dan ujian bagian.
3. Ujian bagian tertulis diselenggarakan pada priode tertentu setelah kuliah berjalan
4. Hasil Ujian dapat diumumkan atau tidak oleh ddsen yang bersangkutan
5. Nilai ujian sisipan dipergunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk
menentukan nilai akhir, dengan perbandingan diserahkan kepada dosen yang
bersangkutan.
I. Ujian Tengah Semester

Ujian Tengah Semester adalah kegiatan penilaian terhadap kemampuan mahasiswa


yang dilakukan pada pertengahan semester yang mencakup materi perkuliahan
setengah dari keseluruhan materi yang direncanakan.

J. Ujian Akhir Semester

1. Merupakan ujian untuk penilaian terakhir


2. Diadakan sekali pada akhir semester yang sedang berjalan
3. Jadwal ujian diatur dan diselenggarakan oleh semua Jurusan/ Program Studi atas
sepengetahuan Fakultas.

K. Ujian Praktikum

Merupakan penilaian terhadap pemahaman teori dan keterampilan melakukan


praktikum, terdiri dari Pre/Post test, aktifitas praktikum, laporan praktikum dan ujian
akhir praktikum.

L. Sistem Penilaian matakuliah

1) Penilaian matakuliah merupakan hasil kumulatif dari tugas terstruktur, praktikum


(jika ada), ujian sisipan, ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
2) Nilai ujian setiap matakuliah dinyatakan dalam nilai angka mutlak dari 0-100
3) Hasil nilai akhir suatu matakuliah dinyatakan dengan huruf dan nilai angka
seperti pada tabel berikut :
Tabel 1. Pengelompokan Hasil Belajar Mahasiswa

Nilai Huruf Nilai Harkat


E 0,0
D 1,0
C 2,0
B 3,0
A 4,0
4. berhasilan studi mahasiswa untuk setiap matakuliah didasarkan pada dua
alternative penilaian yaitu :
Menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP), yaitu dengan cara
menentukan batas kelulusan
Menggunakan sistem Penilaian Acuan Normal (PAN), yaitu dengan cara
membandingkan nilai seseorang mahasiswa dengan nilai kelompok
lainnya.
Nilai akhir suatu matakuliah jika menggunakan PAP ditentukan berdasarkan
kriteria seperti pada tabel 2 sebagai berikut :

Rentangan Nilai Angka Nilai Huruf

80 A
70 79 B
60 69 C
40 59 D
39 E

Catatan :

Nilai angka merupakan bilangan bulat jika terdapat angka decimal 5 dibelakang
koma, maka dilakukan pembulatan ke atas.

Bila menggunakan acuan PAN, maka kriterianya adalah sebagai berikut :

1. Jumlah peserta kuliah 30 mahasiswa


2. Nilai huruf diperoleh dengan memperhitungkan standard deviasi (SD) dan
rata-rata (X-) seperti pada tabel 3
tabel 3. Kriteria Nilai Akhir menggunakan PAN

Nilai Angka Nilai Huruf


X- + 1.5 SD X- A
X- + 0.5 SD X- < X- + 1.5 SD B
X- + 1.0 SD X- < X- + 0.5 SD C
X- - 2.0 SD X- < X- - 1.0 SD D
X- X- - 2 SD E

M. Hasil Ujian

(1) Fakultas /Jurusan menerima 1(satu) nilai dari dosen penanggungjawab mata
kuliah
(2) Nilai akhir suatu mata kuliah adalah merupakan penggabungan dari nilai
semua kegiatan yang ditentukan oleh dosen pembina mata kuliah.
(3) Nilai T( tunda = tidak lengkap) diberikan untuk mata kuliah yang ada pada
saat pengisian KHS komponen nilainya tidak lengkap; dan atas persetujuan
dosen yang bersangkutan.
Dalam hal seperti ini mahasiswa harus melengkapinya selambat-lambatnya 15
hari, apabila ketentuan ini tidak dipenuhi, maka nilai akhir ditentukan dengan
tetap memperhitungkan semua komponen kegiatan baik yang diikuti maupun
yang tidak diikuti.
(4) Nilai K (Kosong) diberikan pada matakuliah Kuliah Kerja dan Tugas Akhir
yang masih dalam tahap penyelesaian. Nilai K tidak dapat dijadikan
pertimbangan dalam penentuan Indeks Prestasi (IP) dan Beban Kredit
Semester berikutnya.
(5) Matakuliah wajib dengan nilai E wajib diprogram ulang guna memenuhi
persyaratan evaluasi studi.
(6) Matakuliah dengan nilai selain A dapat diperbaiki.
(7) Semua matakuliah yang diperbaiki, nilai yang diakui adalah nilai yang
diperoleh dari program terakhir setelah diKRS kan kembali.

N. Ujian Khusus

Ujian khusus dapat diberikan kepada mahasiswa, apabila pada waktu pelaksanaan
ujian (ujian sisipan, tengah semester dan akhir semester) tidak dapat hadir karena
sakit, ditugaskan oleh Universitas,Fakultas, atau Jurusan/Program Studi atau sebab
lain yang dapat dipertanggung jawabkan.

Persyaratan untuk dapat mengikuti ujian khusus adalah sebagai berikut :

1. Menyerahkan surat keterangan dokter atau surat keterangan dari


Universitas/Fakultas untuk selanjutkan diterbitkan surat permintaan ujian khusus.
2. Ujian khusus untuk pengganti ujian sisipan/ujian tengah semester paling lambat
dilaksanakan sebelum ujian akhir semester.
3. Ujian khusus untuk pengganti ujian akhir semester diadakan paling lambat
1(satu) minggu setelah masa ujian semester berakhir
O. Syarat Peserta Ujian

1. Terdapat sebagai mahasiswa pada semester yang berjalan


2. Memprogramkan matakuliah yang diujikan
3. Mengikuti kuliah minimal 75 % dari jumlah tatap muka matakuliah yang
diujikan
4. Memenuhi syarat-syarat lain yang ditetapkan oleh Fakultas/Jurusan dalam
ketentuan tersendiri.

A. Evaluasi Hasil Studi Akhir Semester

Evaluasi hasil studi akhir semester meluputi matakuliah yang diikuti/diprogramkan


oleh mahasiswa selama semester yang baru berakhir, yaitu dengan menghitung Indeks
prestasi (IP) semester dan Persentase Prestasi (PP). Indeks Prestasi (IP) semester terutama
digunakan untuk menentukan beban studi yang boleh diprogramkan pada semester
berikutnya dengan ketentuan seperti pada tabel 4 dan memperhatikan beban SKS semester
sebelumnya.

Tabel 4. Indeks Prestasi dan Beban Studi Maksimum

Indeks Prestasi (IP) Beban Studi maksimal


yang boleh diprogramkan
IP 3.00 24
2.50 > IP < 3.00 21
2.00 > IP < 2.50 18
1.50 > IP < 2.00 15
IP < 1.50 12

B. Evaluasi Hasil Studi Empat Semester


Evaluasi dilakukan pada akhir semester keempat (tahun kedua), terhitung sejak
pertama kali terdaftar sebagai mahasiswa. Keberhasilan studi mahasiswa dievaluasi untuk
menentukan apakah yang bersangkutan boleh melanjutkan studi apabila atau harus
meninggalkan Fakultas/Jurusan. Mahasiswa hanya boleh melanjutkan studi apabila
memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 40 SKS tanpa nilai E


2. Apabila dalam waktu dua tahun mahasiswa mampu mengumpulkan lebih dari 40
SKS, maka untuk evaluasi diambil 40 SKS dari matakuliah dengan nilai tertinggi.
3. Mencapai IP 2.00 dan PP 80 %
4. Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan 1,2,3 dinyatakan gugur (drop out)..

C. Evaluasi Hasil Studi Delapan Semester

Evaluasi dilakukan pada akhir semester kedelapan (tahun keempat) untuk menilai
dan memacu prestasi mahasiswa. Mahasiswa akan mendapatkan peringatan akademik
apabila sampai akhir semester delapan tidak dapat memenuhi ketentuan berikut :

1. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 40 SKS tanri 40 SKS,tanpa nilai E


2. Apabila dalam waktu dua tahun mahasiswa mampu mengumpulkan lebih dari 40
SKS, maka untuk evaluasi diambil 40 SKS dari matakuliah dengan nilai tertinggi.

D. Evaluasi Hasil Studi Akhir Program S-1

Evaluasi akhir studi dilakukan bertujuan untuk menentukan kelulusan mahasiswa.


Mahasiswa dapat dinyatakan lulus dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Telah mengumpulkan 144-160 SKS tanpa nilai E


2. Telah menempuh semua mata kuliah wajib dan lulus Tugas Akhir
3. Indeks Prestasi Kumulatif ( IPK) 2.00 dan Presentase Prestasi Kumulatif (PPK)
85 %
Pedoman Akademik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako

4. Nilai MKU minimal C


5. Telah memenuhi persyaratan administrasi
6. Apabila seorang mahasiswa telah mengumpulkan lebih dari 144 SKS,maka
kelebihannya boleh dibatalkan untuk meningkatkan IP mahasiswa yang
bersangkutan. Matakuliah yang boleh dibatalkan dalah dari kelompok matakuliah
pilihan.
7. Kelulusan studi mahasiswa ditetapkan melalui rapat Senat Fakultas (Yudisium).
E. Predikat Kelulusan

Mahasiswa yang dinyatakan lupus akan diberikan predikat kelulusan dan


dicantumkan dicantumkan di transkrip akademik, Predikat kelulusan ditetapkan dengan
ketentuan :

1. Lulus dengan PUJIAN (cumlaude), dengan kriteria 3.15 IP 4.00; PP 100%


dan lama studi tidak lebih dari 5.0 tahun.
2. Lulus dengan SANGAT MEMUASKAN, dengan kriteria 2.76 IP 3.50 atau
3.51 IP 4.00 tetapi PP dan atau lama studi tidak memenuhi kriteria LULUS
dengan pujian.
3. Lulus dengan MEMUASKAN,dengan kriteria 2.00 IP 2.75.

F. Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan


Evaluasi proses belajar mengajar (PBM) pada akhirnya merupakan upaya menuju
pencapaian akuntabilita proses pendidikan, yang dapat dilakukan melalui :

1. Uji standarisasi internal dan eksternal;


2. Perencanaan dan pelaksanaan program;
3. Kesesuaian pengelola pembelajaran dengan kebutuhan semua pihak terkait
(stakeholder).
4. Kesesuaian sarana dengan tujuan pembelajaran;
5. Keikut sertaan mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran
6. Relevansi pengelolaan pendidikan

SEMESTER PENDEK / SISIPAN

Semester pendek dapat dilaksanakan di antara dua semester reguler. Pelaksanaannya


semester pendek bertujuan :

1. Mempercepat mahasiswa dalam penyelesaian studinya;


2. Meningkatkan motivasi belajar, efisiensi dan produktivitas;
3. Memperbaiki prestasi belajar mahasiswa.
Pelaksanaan Semester Pendek Diatur Sebagai berikut :

1) Dapat dilaksanakan pada masa libur panjang (bulan Juli-September);


2) Jumlah minimum peserta matakuliah sebanyak 10 mahasiswa;
3) Beban studi maksimum yang dapat ditempuh oleh mahasiswa sebanyak 10 SKS;
4) Matakuliah yang boleh diprogramkan adalah matakuliah yang pernah diprogramkan
dalam Kartu Rencana Studi (KRS) pada semester reguler sebelumnya dan tidak
dibatalkan selama semester yang bersangkutan.
5) Matakuliah seperti dimaksud dalam butir (4), terbatas pada mata kuliah Dasar
Keahlian (MKDK),Matakuliah Keahlian (MKK) dan matakuliah Pilihan (MKP);
6) Jika matakuliah seperti dimaksud pada butir(5) ada praktikumnya, maka mahasiswa
harus sudah lulus praktikum;
7) Matakuliah yang ditawarkan pada semester pendek ditetapkan oleh Fakultas atas
usulan Jurusan /Program Studi;
8) Matakuliah yang diprogramkan oleh mahasiswa dalam semester pendek tidak
didasarkan pada perolehan indeks prestasi.
9) Mahasiswa yang menempuh semester pendek diwajibkan mengisi KRS semester
pendek yang disediakan oleh Fakultas/ Program Studi.
10) Indeks Prestasi yang diperoleh dari semester pendek tidak dapat digunakan untuk
menentukan pengambilan mata kuliah yang diprogramkan semester reguler
berikutnya.

11) Semester pendek dapat juga diikuti oleh mahasiswa dari Fakultas lain pada
matakuliah Resource Sharing/layanan di jurusan dalam FKIP dengan persetujuan
ketua jurusan/ketua prodi yang bersangkutan;
12) Hal-hal yang tidak diatur dalam pelaksanaan semester pendek tetap mengikuti
aturan umum yang berlaku dalam semester reguler.
2. RENSTRA UNTAD
3. RENSTRA FKIP

4. KODE ETIK CIVITAS ACADEMICA

5. PERENCANAAN DAN KEUANGAN UNTAD

6. ORGANISASI DAN TATA KELOLAH UNTAD (OTK)

BAB II
LINGKUNGAN UNTAD

2.1 SEJARAH LINGKUNGAN HIDUP


2.2 POLA ILMIAH POKOK UNTAD
2.3 KONDISI LINGKUNGAN UNTAD
2.4 PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN PENGAIRAN
2.5 MUTU DAN KELAYAKAN LINGKUNGAN UNTAD
2.6 TINDAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN LANDSCAPE UNTAD
2.7 KOMUNIKASI DAN INTERAKSI BERBAGAI KOMPONEN LINGKUNGAN
UNTAD

BAB III
TIJAUAN PRAKTIS
3.1. REBOISASI DAN REKLAMASI LINGKUNGAN UNTAD
3.2. KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM PENERAPAN LINGKUNGAN YANG
SEHAT DALAM PEMBELAJARAN
3.3. KESEJAHTERAAN DAN KEWIRAUSAHAAN CIVITAS ACADEMICA UNTAD

LAMPIRAN
1 SK PRESIDEN TENTANG PENDIRIAN UNTAD

Anda mungkin juga menyukai