Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

‘’Kajian Lingkungan Hidup Sebagai Pola Ilmiah Pokok Universitas Tadulako‘’

DISUSUN OLEH :

KELAS B
KELOMPOK I
Anisa Hidayati A12120047

Sitti Nuraeni A12120048

Faizah Putri A12120049

Dewi Laras A12120052

Ivana Caroline A12120055

Ni Putu Pebri Handayani A12120071

Siti Umra A12120075

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

SEMESTER GENAP 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya yang
berlimpah dalam penyusunan Makalah ini. Makalah ini merupakan syarat wajib
dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Kajian Lingkungan Hidup.

Ada kebanggaan tersendiri jika Makalah ini bisa selesai dengan hasil yang baik.
Dengan keterbatasan kami dalam membuatnya, maka cukup banyak hambatan yang
kami temui. Dan jika Makalah ini pada akhirnya bisa diselesaikan dengan baik
tentulah karena bantuan dan dukungan dari banyak pihak terkait.

Tak ada yang bisa kami berikan selain doa dan rasa terima kasih yang tulus
kepada para pendukung. Namun tidak lupa juga masukan yang berguna seperti saran
atau kritik dari para pembaca sangat diharapkan oleh kami. Kami sangat berharap
bahwa Makalah ini akan sangat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan
menambah pengetahuan bagi kita semua.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengantar 2
2.2. Menggagas Konsep Lingkungan Hidup Sebagai PIP 3
2.3. Penetapan Konsep PIP Universitas Dan Implikasinya Terhadap Penataan
Organisasi Dan Penyiapan Sumber Daya 4
2.4. Sejarah PIP di Indonesia dan UNTAD 5
2.5. Hubungan KLH dan PIP di Universitas Tadulako 8
2.6. Pengertian dan Muatan KLH 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Kajian Lingkungan Hidup adalah sebuah pola ilmiah pokok Universitas


Tadulako. Pola ilmiah pokok Universitas Tadulako atau disingkat PIP UNTAD
adalah unggulan bidang keilmuan yang diharapkan menjadi perhatian dan penekanan
seluruh civitas akademika dalam proses pembelajaran dan semua kegiatan Universitas
Tadulako. Kajian lingkungan hidup adalah Kesatuan ruang dengan semua benda dan
makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakungan yang
melangsungkan perikehidupan dan kesejahtraan manusia serta makhluk hidup lainnya
(UU NO. 23 Tahun 1997) atau sistim yang merupakan satu kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahtraan
manusia serta makhluk hidup lainnya.

1.2. Rumusan masalah

1. Apa sejarah PIP di indonesia dan di UNTAD ?

2. Bagaimana hubungan KLH dan PIP di UNTADA ?

3. Apa pengertian KLH dan muatan KLH ?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui konsep


pengembangan kajian lingkungan hidup sebagai pola ilmiah pokok Universitas
Tadulako dan mengetahui sejarah PIP di Indonesia dan di UNTAD dan mengetahui
hubungan KLH dan PIP di UNTAD serta Mengetahui pengertian KLH dan muatan
KLH.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengantar

Tuntutan pengembangan program akademik berdasarkan ciri khas potensi


wilayah di tempat kedudukan PT (Perguruan Tinggi) masih terus bergulir dan
menjadi dasar kebijakan pendidikan fungsi Nasional. Gagasan dan kebijakan nasional
yang menonjolkan pentingnya diservitas program akademik berdasarkan tuntutan
lingkungan eksternal PT ini dikenal dengan Pola Ilmiah Pokok (PIP). Dan termuat
dalam KPPS-JP I dan II. Namun dalam proses Implementasinya mengalami banyak
tantangan dan hambatan, termasuk hambatan cultural, organisasi dan teknis
manajerial.
Dalam KKPS-JP ketiga (1996-2005) gagasan diservitas program akademik
berdasarkan ciri khas potensi sumber daya wilayah masih digulirkan. Dan sejak dulu
PIP diposisikan sebagai kurikulum local dan diberi porsi 40% sedang kurikulum inti
(nasional) 60%. Banyak universitas program akademik berorientasi lingkungan
eksternal PT ini disebut dengan program unggulan.
Apapun namanya PIP atau program unggulan universitas dan fakultas gagasan
dasar ialah sama yaitu meningkatkan kontribusi universitas terhadap pengembangan
program akademik berdasarkan ciri khas potensi sumber daya lingkungan/wilayah.
Gagasan dasar ini sampai kapanpun suatu keniscayaan.
Baik tuntutan lingkungan (wilayah) dilihat sebagai PIP, maka PIP harus
menjadi “landasan filosofis” program akademik di universitas. Sebagai landasan
filosofi PIP harus tercermin pada semua program akademik dalam tri dharma PT
secara simultan, sinergi, utuh, proporsional. Karena itu, dalam pengembangannya PIP
menjadi ciri khas budaya akademik pada PT lain. PIP tiap universitas disarankan
“Keunggulan Komperatif” tiap wilayah/daerah, UNHAS misalnya memfokuskan
pada pengembangan iptek yang mendukung kualitas budaya hidup masyarakat pesisir
pantai, UNPATI dengan pengembangan iptek kelautan dan perikanan. Dan UNTAD
2
memilih kajian lingkungan hidup dan pemukiman. 4 Pilihan itu sudah berdasarkan
pertimbangan keunggulan komperatif tiap daerah/wilayah dengan ciri iklim
daerahnya.
Sejak PIP UNTAD ini dicetuskan sejak tahun 1982 dan dibahas dalam
serangkaian seminar dan local, namun proses Implementasinya masih terbatas pada
bidang pendidikan. Belum berjalan simultan ke dalam tri dharma PT. kajian
lingkungan hidup masih dalam tatanan konsep tertulis dan belum jelas.
Dari manajemen terjadi masa inkubasi yang panjang dari lahirnya ide-ide dan
gagasan PIP sampai dengan tampil/munculnya program aksi implementasi PIP.
Kesenjangan waktu antara tiap tahap proses manajemen menunjukkan “Sisi
Kelemahan Manajemen Lembaga.”
Pada sisi lain, formulasi tematis PIP UNTAD seperti disebutkan di atas masih
membingungkan dan kurang terdefenisikan atau ditafsirkan secara luas dan
mendalam. Formulasi tematis PIP tersebut umum, luas dan abstrak, dan tidak
kontekstual. Kajian lingkungan hidup dan pemukiman dua substansi kajian yang
mempunyai kedudukan yang sama yaitu “Lingkungan Hidup dan Pemukiman”. Tentu
saja formulasi PIP seperti itu sulit ditransformasi ke dalam sebuah perencanaan
program akademik (Unmanegeble).
Sulit melahirkan konstektual dengan tuntutan pengembangan ciri khas potensi
sumber daya wilayah, karena itu beralasan bila formulasi PIP yang lama perlu
diformulasi dengan diberi batasan penafsiran. Tujuannya untuk membangun visi yang
sama (Sharred Mission) di antara para pengembangan/perubahan (Aghent Chenge) di
lembaga.

2.2. Menggagas Konsep Lingkungan Hidup Sebagai PIP

Pertanyaan akademik di sini adalah “apa saja tuntutan lingkungan eksternal


UNTAD di Sulawesi Tengah ini yang diangkat menjadi program akademik yang
mempunyai nilai kontribusi tinggi berdasarkan pengemabngan Daerah. “apa yang

3
sebaiknya menjadi menjadi fokus dan sasaran kajian lingkungan hidup di wilayah
Sulawesi Tengah ini yang diangkat ke dalam program tri dharma perguruan tinggi”.
Dua pertanyaan pada dasarnya senapas. Pertanyaan pertama menuntut para pakar
lingkungan hidup mengidentifikasi dan menemukan “sasaran” atau “objek” atau
“biosentris” dari kajian lingkungan hidup.

2.3. Penetapan Konsep PIP Universitas Dan Implikasinya Terhadap Penataan


Organisasi Dan Penyiapan Sumber Daya

1. Penetapan konsep (gagasan) PIP dan Implementasinya tidak saja berimplikasi


terhadap penataan manajemen lembaga, tetapi juga terhadap penataan
organisasi dan penyediaan sumber daya lembaga untuk memfasilitasi
pengembangan programnya ke masa depan, termasuk adanya kebijakan-
kebijakan dan kesungguhan pimpinan untuk mewujudkannya. Bila tidak PIP
tinggal menjadi sebuah gagasan konsep dan tidak bias diwujudkan secara
nyata ke dalam program Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. Penataan organisasi Implikasi teknis pengembangan konsep dan implementasi
PIP adalah penataan kembali organisasi, baik dalam arti struktur organisasi
akademik governance (proses teknis, orang-orang yang terlibat).
3. Dalam proses pengambilan keputusan Dalam struktur organisasi harus ada
unit organisasi yang terlibat langsung dalam kegiatan perencanaan,
implementasi dan evaluasi program seperti UAD, fakultas, LP, LPM,
termasuk pejabat badan khusus yang mengkoordinasikannya. Demikian pula
perlu adanya penataan organisasi dalam artian kerjasama yang siergis antara
ketiga UAD tersebut, dan antara pimpinan dengan dosen dalam proses dan
teknik pengambilan keputusan akademik termasuk kerjasama lembaga LSM
yang mempunyai kaitan dengan PIP UNTAD. 4. Penyediaan sumber daya.
4. Penyediaan Sumber Daya

4
Sumber daya yang dimaksud adalah SDM, sarana dan prasarana dan dana,
baik yang ada di lingkungan universitas maupun yang tersedia di
tengahtengah masyarakat (laboratorium, LSM) yang dapat memfasilitasi
pelaksanaan PIP dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pertanyaannya adalah
apakah UNTAD sudah memiliki sumber daya yang dapat memfasilitasi
pelaksanaan PIP melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut, tugas
lembaga adalah mengidentifikasi seluruh sumber daya yang ada dan berupaya
memberdayakannya secara optimal.

Tenaga ahli yang terdidik dalam disiplin kajian lingkungan hidup harus ikut
menggerakkan tenaga dosen lainnya, pimpinan fakultas/jurusan mengggarap
program-program PIP yang mempunyai nilai kontribusi tinggi terhadap pembangunan
daerah.

Dalam rangka membangun system kerjasama antara pimpinan pemangku


wibawa structural, birokrasi administrative dan dosen selaku pemangku wibawa
fungsional akademik dalam mengembang tugas-tugas akademik diperulukan
pendekatan ambidextrans. Pada tahap penyususnan strategi program ditugaskan
kepada tenaga-tenaga professional dosen dan proses implementasinya ditangani oleh
pimpinan universitas melalui jalur structural dan jabatan yang ada. Karena dalam
struktur organisasi yang ada, tidak ada mekanisme yang otomatis merespon tuntutan
lingkungannya, karena itu model tim work dipandang bagian dri budaya organisasi
yang structural, birokratif.

2.4. Sejarah PIP di Indonesia dan UNTAD

2.4.1. Sejarah PIP di Indonesia

Sejarah PIP di Indonesia dimulai dari sejarah suatu bangsa dapat dilihat
perkembangan pendidikan yang dienyam oleh rakyat nya. Maju atau tidaknya suatu
bangsa juga dapat dilihat dari maju atau tidaknya suatu pendidikan suatu bangsa

5
tersebut. Begitupula dengan Indonesia yang memiliki sejarah perkembangan
pendidikan dari masa klasik hingga masa sekarang yang terus selalu berkembang.
Sesuai dengan perkembangan zaman, pendidikan juga selalu berkembang secara
dinamis. Namun, tidak ada bangsa yang berkembang secara dinamis tanpa ada proses,
pergerakan dan perkembangan pendidikannya. Indonesia dalam perjalanan sejarah
nya juga bergerak dengan proses, pergerakan dan perkembangan pendidikan nya.
Yang kita ketahui sendiri bahwa tokoh-tokoh pemimpin bangsa Indonesia juga
merupakan lulusan lembaga pendidikan. Apabila kita lihat perkembangan Indonesia,
pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam sejarah perjuangan bangsa
Indonesia. Pendidikan adalah kebutuhan mendasar suatu bangsa, begitu pula bangsa
Indonesia, untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta
meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Pada masa penjajahan bangsa asing, tanpa
disadari oleh pihak penjajah bahwa sistem pendidikan yang diberikan dapat menjadi
bumerang bagi mereka sendiri. Pemuda-pemuda pribumi yang mendapatkan
pendidikan dari penjajah justru berbalik menyusun kekuatan untuk memerdekakan
bangsa nya. Dan setelah merdeka, sistem pendidikan penjajah ada yang ditinggalkan
dan ada yang masih dipertahankan. Dalam pembahasan iniakan lebih dibahas tentang
perkembangan pendidikan Indonesia pada masa sebelum kolonial (Hindu-Budha),
pada masa kolonial, masa pergerakan, masa pendudukan jepang, masa kemerdekaan,
masa pemerintahan Soekarno, masa pemerintahan Soeharto , dan masa reformasi
sampai sekarang.

2.4.2. Sejarah PIP di Universitas Tadulako

Ini adalah istilah yang sangat populer di kalangan akademisi perguruan tinggi
pada era tahun 80 an. Pola Ilmiah Pokok (PIP) merupakan hal yang membedakan jati
diri atau identitas universitas yang satu dengan yang lainnya. Kala itu, mulai dicita-
cita kan keunggulan masing-masing Universitas dari aspek atau bidang kajian
berbasis potensi yang pada masing-masing Universitas. Kala itu, setiap Universitas

6
berlomba membentuk jati dirinya mengikuti Pola Ilmiah Pokok (PIP) yang telah
ditetapkannya. Ada PIP kelautan, pertanian, lingkungan hidup, pemukiman dan lain-
lain. Waktu itu, juga dicitakan orang ingin belajar tentang satu bidang maka
datanglah Universitas sesuai PIP nya. Begitu juga, bila orang ingin mengetahui suatu
kajian keahlian, mereka datangi Universitas yang mendalami kajian bersangkutan.
Hal ini seperti tidak lagi terdengar saat ini. Ketika mahasiswa bertanya pada saat
workshop tentang kebudayaan dan beasiswa Perancis di Universitas Tadulako.
Mahasiswa tersebut bertanya tentang Universitas favorit di Perancis. Pihak kedutaan
Perancis yang hadir pada workshop saat itu memberikan penjelasan bahwa di
Perancis hingga saat ini tidak ada istilah Universitas favorit. Semuanya tergantung
apa yang ingin dipelajari, akan di tunjukkan ke Universitas yang sesuai dengan
kajiannya. Sejak PIP UNTAD dicetuskan tahun 1982 dan di bahas dalam serangkaian
seminar dan local, namun proses Implementasinya masih terbatas dalam bidang
pendidikan. Belum belajar simultan ke dalam tri dharma PT. kajian lingkungan hidup
masih dalam tatanan konsep tertulis dan belum jelas. Dari manajemen terjadi masa
inkubasi yang panjang dari lahirnya ide-ide dan gagasan PIP sampai dengan
tampil/munculnya program aksi Implementasi PIP. Kesenjangan waktu antara tiap
tahap proses manajemen menunjukan “Sisi Kelemahan Manajemen Lembaga”. Pada
sisi lain, formulasi tematis PIP UNTAD seperti disebutkan diatas masih
membingungkan dan kurang terdefenisikan atau ditafsirkan secara luas dan
mendalam. Formulasi tematis PIP tersebut umum, luas dan abstrak, dan tidak
kontekstual. Kajian lingkungan hidup dan pemukiman dua substansi kajian yang
mempunyai kedudukan yang sama yaitu “Lingkungan Hidup dan Pemukiman”. Tentu
saja formulasi PIP seperti itu sulit di transformasi ke dalam sebuah perencanaan
program akademik (Unmanegeble). 5 Sulit melahirkan konstektual dengan tuntutan
pengembangan ciri khas potensi sumber daya wilayah , karena itu beralasan bila
formulasi PIP yang lama perlu diformulasi dengan diberi batasan penafsiran.

7
Tujuannya untuk membangun visi yang sama di antara pengembangan /perubahan di
lembaga.

2.5. Hubungan KLH dan PIP di Universitas Tadulako

Hubungan KLH dan PIP di UNTAD yaitu dimana Kajian Lingkungan Hidup
dijadikan sebagai PIP di UNTAD karena lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dan semua benda, perilakunya, yang manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahtraan, perikehidupan dan kesejahtraan
manusia dan makhluk hidup lainnya. Dan dikarenakan KLH melaksanakan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dalam rangka mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan
teknologi, dengan jalan memprakarsai dan berperan serta dalam kegiatan-kegiatan
pembangunan di daerah yang tertinggal pada khususnya, serta memberikan pelayanan
terbaik kepada masyarakat dalam hal pemberian konsultasi hukum, manajemen,
informasi ilmiah, paket-paket teknologi dan sebagainya.

2.6. Pengertian dan Muatan KLH

Kajian Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengarui
perikehidupan dan kesejahtraan manusia serta makhluk hidip lain. Lingkungan hidup
juga bisa dikatakan rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipaif
untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar
dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah atau kebijakan, rencana, dan
program. Kajian Lingkungan Hidup memuat sebagai berikut:

 Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk


pembangunan
 Perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan hidup
 Kinerja layanan atau jasa ekosistem
 Efesien pemanfaatan sumber daya alam
8
 Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim
 Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kajian Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengarui
perikehidupan dan kesejahtraan manusia serta makhluk hidip lain. Landasan berpikir
ini seharusnya tidak boleh terlepas jauh dari latar belakang sejarah lahirnya UNTAD,
karena lembaga pendidikan tinggi lahir dari niat dan cita-cita yang tulus dari tokoh-
tokoh masyarakat Palu ketika itu dimana mereka hanya mempunya satu tekad. Tanpa
lingkungan kita tidak akan bisa untuk hidup normal karena lingkungan hidup
merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan untuk pertumbuhan, karakter
dan bisa pula untuk kesehatan.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar diri manusia berupa
binatang,tumbuhan,termasuk pendidikan. Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh
yang berbeda-beda terhadap peserta didik. Perbedaan pengaruh tersebut tergantung
jenis lingkungan pendidikan tempat peserta didik terlibat didalamnya. Hal ini karena
masing-masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi social yang berbeda-
beda.Lingkungan dan lembaga pendidikan yang paling berpengaruh besar dan
terlama dalam proses perkembangan dan pendewasaan seorang anak terdapat dalam
keluarga karena keluarga merupakan tempat pertama kali seorang anak bersosialisasi
dengan lingkungan melalui Ibu sebagai orang tua yang sangat dekat dengan anaknya
tetapi tidak lupa pula dengan peran ayah dalam kehidupan sehari-hari.seiring dengan
proses perkembangan anak tersebut dan perkembangan zaman maka diperlukan peran
sekolah sebagai lingkungan dan lembaga pendidikan yang dapat meningkatkan
intelektual dan psikologis seorang anak.

10
3.2. Saran

Karena kurangnya pemahaman dan keterbatasan informasi tentang konsep


Pengembangan Kajian Lingkungan hidup sebagai Pola Ilmiah Pokok universitas
Universitas Tadulako cukup membuat kami kesulitan namun juga termotivasi untuk
menjadi lebih baik kedepannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Otto Soemarwoto, (2004), Ekologi, LingkunganHidup dan Pengembangan,


Djambatan, Jakarta

Anonim. (2017, November 11). PIP DAN SEJARAH UNTAD | Membandingkan


UUD yang lama dengan undang-undang yang berlaku sekarang. Retrieved
Februari 15, 2022, from UNIVERSAL HUKUM TADULAKO:
https://universalhukumtadulako.blogspot.com/2017/11/pip-dan-sejarah-untad-
membandingkan-uud.html?m=1

Muhksin, R. M. (2015, Februari 5). KONSEP PENGEMBANGAN KAJIAN


LINGKUNGAN HIDUP SEBAGAI POLA ILMIAH POKOK UNIVERSITAS
TADULAKO. Retrieved Februari 15, 2022, from
rehanumbiologi.blogspot.com:
http://rehanumbiologi.blogspot.com/2015/05/konsep-pengembangan-kajian-
lingkungan.html?m=1

12

Anda mungkin juga menyukai