Anda di halaman 1dari 3

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae
Divisi:

Magnoliophyta

Kelas:

Liliopsida

Ordo:

Pandanales

Famili:

Pandanaceae

Genus:

Pandanus

Spesies:

P. Conoideus

Nama binomial

Pandanus conoideus
Lam.

2. Klasifikasi tumbuhan
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledonae
Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus conoideus Lam.
Buah Merah
Pandanus conoideus Lamk

Nama umum
Indonesia: Buah merah

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Arecidae

Ordo: Pandanales
Famili: Pandanaceae
Genus: Pandanus
Spesies: Pandanus conoideus Lamk
http://www.plantamor.com/index.php?plant=937
Kultivar buah merah dibedakan berdasarkan ukuran buah, warna buah, dan bentuk buah. Kultivar yang dikenal antara lain
adalah kultivar merah pendek, merah coklat, merah sedang, merah panjang, kuning panjang, dan kuning
pendek (Sadsoeitoeboen 2003; Limbongan dan Uhi 2005). Umumnya tanaman berumur hingga 10 tahun, berbuah pada
umur 3-5 tahun, dan umur buah sampai panen 3-4 bulan. Tanaman tumbuh mengelompok dengan kerapatan 12-30
individu setiap rumpun. Tanaman buah merah memiliki akar tunjang 0,20-3,50 m, lingkar akar 6-20 cm, berwarna coklat
dengan bercak putih, bentuk bulat, dan permukaan berduri. Jumlah akar dalam satu rumpun berkisar antara 11-97. Lingkar
batang utama berkisar antara 20-40 cm, tinggi tanaman 2-3,50 m. Batang berwarna coklat dengan bercak putih, berbentuk
bulat, berkas pembuluh tidak tampak jelas, keras, arah tumbuh vertikal atau tegak, jumlah percabangan 2-4, dan
permukaan berduri. Daun berukuran 96 cm x 9,30 cm sampai 323 cm x 15 cm. Ujung daun bertusuk (micronate), pangkal
merompong (cut off), tepi daun dan bagian bawah tulang daun berduri. Komposisi daun tunggal dengan susunan daun
berseling (alternate). Daun lentur, berwarna hijau tua, pola pertulangan daun sejajar, tanpa tangkai daun (sessile), dan
tidak beraroma. Bunga menyerupai bunga nangka dengan warna kemerahan. Buah berukuran panjang 68- 110 cm,
diameter 10-15 cm, berbentuk silindris, ujung menumpul, dan pangkal menjantung. Saat masih muda, buah berwarna
merah pucat, dan berubah menjadi merah bata saat tua. Ada tiga jenis buah merah unggul, yaitu buah merah Mbarugum,
Maler, dan Magari. Beberapa kriteria buah merah unggul yaitu: 1) jumlah buah 5-10 butir/rumpun, 2) empulur lunak, 3)
ukuran buah besar (diameter 10-15 cm) dan panjang (60-110 cm), 4) hasil sari (minyak) tinggi, rata-rata 120 ml/kg buah, 5)
jumlah anakan banyak, yaitu 5-10 anakan/rumpun, dan 6) jumlah akar tunjang banyak, yaitu 11-97 akar/rumpun,sehingga
mampu memasok hara lebih banyak, menyerap oksigen dari udara, dan memperkokoh tanaman berdiri tegak (Lebang
dkk., 2004).

4. Habitat dan Penyebaran


Tanaman buah merah banyak ditemukan di daerah Papua, Papua Nugini. dan secara sporadik mulai ditanam di beberapa
daerah seperti Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, dan Sumatera Tanaman ini dapat tumbuh pada dataran rendah hingga
ketinggian 2.500 m dari permukaan laut (dpl), dengan kesuburan tanah rendah, asam sampai agak asam (pH 4,30- 5,30),
dengan naungan 0-15%, dan tumbuh berkelompok di sekitar aliran sungai (Nainggolan, 2001; Hadad dkk., 2005).

http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=349
Buah Merah adalah sejenis buah tradisional dari Papua. Oleh masyarakat Wamena, Papua, buah ini disebut kuansu.
Nama ilmiahnya Pandanus Conoideus Lam karena tanaman Buah Merah termasuk tanaman keluarga pandanpandanan dengan pohon menyerupai pandan, namun tinggi tanaman dapat mencapai 16 meter dengan tinggi
batang bebas cabang sendiri setinggi 5-8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah.

Buah berbentuk lonjong dengan kuncup tertutup daun buah. Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm,
diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah marun terang, walau sebenarnya
ada jenis tanaman ini yang berbuah berwarna coklat dan coklat kekuningan.

Bagi masyarakat di Wamena, Buah Merah disajikan untuk makanan pada pesta adat bakar batu. Namun, banyak
pula yang memanfaatkannya sebagai obat. Secara tradisional, Buah Merah dari zaman dahulu secara turun temurun
sudah dikonsumsi karena berkhasiat banyak dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti mencegah
penyakit mata, cacingan, kulit, dan meningkatkan stamina.
Buah ini banyak terdapat di Jayapura, Manokwari, Nabire, dan Wamena.

Anda mungkin juga menyukai