Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KWN

KASUS PEMBUNUHAN ADE SARA

DISUSUN OLEH :
ARYANI F
CYNTHIA A
CYNTHIA P
EVELYN N
JESSICA S
MICHELLE
MUTIARA

Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena dengan pertolongan-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Kasus
Pembunuhan Ade Sara . Meskipun banyak rintangan dan
hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya,
tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada guru
pembimbing yang telah membantu kami dalam
mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman yang juga sudah
memberi saran baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada
masyarakat dari makalah ini. Karena itu kami berharap
semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna
bagi kita semua dan dapat membuat kita mencapai
kehidupan yang lebih baik lagi.

Tim
Penyusun

Daftar Isi

Judul................................................................I
Kata Pengantar...............................................II
Daftar Isi.........................................................III
Bab 1 Pendahuluan.........................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..........................1
1.2 Tujuan Penulisan Makalah.....................1
1.3 Manfaat Penulisan Makalah...................2
Bab 2 Pembahasan / Isi..................................3
2.1 Pembahasan Masalah..............................3
2.2 Penyelesaian Masalah..............................6
2.3 Solusi Dalam Penyelesaian Masalah.......7
Bab 3 Penutup..................................................8
1.1 Kesimpulan................................................8

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Ade Sara Angelina Suroto adalah seorang gadis berumur 19
tahun yang juga merupakan mahasiswi universitas Budi Mulya
Jakarta, yang menjadi korban pembunuhan tragis oleh mantan
kekasihnya sendiri yang bernama Hafitd (19 tahun). Hafit, dalam
melakukan aksi pembunuhan-nya dibantu oleh pacarnya Assyifa
(19 tahun). Mayat Ade Sara Angelina ditemukan pada hari Rabu
tanggal 5 maret 2014 di daerah Bekasi Barat tepatnya di pinggir
Tol Bintara Km 41.

1.2 Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk menegakkan keadilan dalam negara ini.
2. Untuk memberi pelajaran agar tidak melakukan hal yang
serupa.
3. Untuk meningkatkan rasa solidaritas kita terhadap
sesama yang teraniaya.
4. Untuk mempertegas hukum yang ada agar dapat
berjalan lebih baik dari yang sebelumnya.
5. Untuk memberi pelajaran agar kita tidak menyimpan
dendam kepada siapapun yang pernah menyakiti kita.

1.3 Manfaat Penulisan Makalah


1

Agar kita dapat lebih baik lagi dalam menjalankan


hukum yang ada.
2 Agar kita dapat memberi pelajaran kepada semua orang
untuk tidak melakukan kejahatan serupa maupun yang
lainnya.
3 Memberi pelajaran untuk selalu memaafkan orang yang
melukai kita walau berat.
4 Memberi kesadaran agar tidak bertindak mengikuti rasa
benci yang dirasakan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan Masalah


Pembunuhan Ade Sara Suroto itu memang telah
direncanakan oleh pasangan Hafitd dan Assyifa seminggu
sebelumnya. Awal kejadiannya berawal pada hari Senin tanggal 3
maret 2014 ketika itu Ade Sara berpamitan pada orangtuanya
yang katanya mau menginap di rumah kawan-nya, di daerah
Rawamangun, Jakarta Timur, sekalian minta izin untuk les
bahasa Jerman di Jakarta Pusat.
Dan kemudian pada keesokan harinya, pada hari Selasa 4
maret 2014 pukul 21.00 WIB, Ade Sara Angelina Suroto bertemu
dengan tersangka Assyifa di dekat Stasiun Kereta Api
Gondangdia, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
Hal ini diketahui dari informasi teman Ade Sara yang
mengatakan Ade sempat mengirim pesan memberitahu ia
bertemu dengan Assyifa di Menteng. Ade Sara sempat
berbincang dengan Assyifa. Lalu kemudian Assyifa mengajak
Ade Sara Suroto ketemuan dengan tersangka Hafiz yang
ternyata Hafitd ini telah menunggu di dalam mobil. Si Assyifa ini
beralasan mengajak korban berbaikan dengan Hafitd karena
mereka teman satu SMA. Saat masuk ke mobil Hafitd, Assyifa
dan Ade duduk di jok belakang, sementara Hafitd di depan.

Di dalam mobil itu terjadi cekcok antara Ade Sara dan


Hafitd, Hafitd memukul Ade Sara sementara Assyifa memegangi
Ade.
Aksi penganiayaan kejam pun dimulai , Hafitd
mengemudikan mobil sambil menyetrum Ade Sara beberapa kali
sambil memukuli Ade , Ade berusaha berontak dan menggigit
tangan Hafitd sambil berupaya kabur dari mobil tersebut. Tetapi
hafitd terus memukuli Ade sampai pingsan, akhirnya Assyifa
menyumpal mulut Ade Sara dengan potongan koran. Sehingga
yang menjadi penyebab Ade Sara Angelina tewas adalah karena
tenggorokannya tersumbat koran sehingga tidak bisa bernafas.
Setelah melihat Ade Sara tewas,Hafitd dan Assyifa dengan
mobilnya mereka berputar-putar mulai dari Rawamangun
hingga ke Jakarta Selatan untuk mencari lokasi pembuangan
mayat Ade sara.
Dan kemudian akhirnya pada Rabu (5/3/2014) mereka
berputar-putar, hingga akhirnya di Tol Bintara Kota Bekasi,
Assyifa membuang tas Angelina. Disertai pula membuang
jenazah korban di pinggir tol Bintara Bekasi Barat tersebut.
Hafitd dan Assyifa ditangkap penyidik Polresta Bekasi Kota
pada Kamis, 6 Maret 2014, di tempat terpisah. Hafitd dicokok
saat melayat jenazah Ade Sara di Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo, sementara Assyifa ditangkap saat berada di
kampusnya. Keduanya mengaku membunuh Ade Sara lantaran
sakit hati. Keduanya resmi ditetapkan sebagai tersangka
pembunuhan Sara. Mereka dijerat dengan pasal pembunuhan
berencana dengan ancaman hukuman mati.

Kedua pasangan pembunuh itu membuang barang bukti


seperti tisu dan dompet korban setelah membuang korban di
Tol Bintara Bekasi Barat. Barang bukti yang penting seperti alat
setrum untuk menyiksa korban ditemukan polisi di parit depan
rumah pelaku. Begitu juga dengan sepatu, ID card mahasiswa,
dan buku tabungan milik korban.
Orang tua Ade Sara Angelina Suroto memaafkan Ahmad
Imam Al Hafidt dan Assyifa Ramadhani sebagai pelaku
pembunuh anak mereka. Banyak orang bertanya mengapa
mereka dengan mudah memaafkan kedua pelaku. Suroto, ayah
mendiang Ade Sara, memberi alasannya.
"Kalau berpikir secara manusiawi, kami tentu tidak bisa
menerima anak kami dibunuh secara keji seperti itu, yang ada
kami ingin membalas dendam perbuatan mereka," kata Suroto
saat dihubungi Tempo, Senin, 10 Maret 2014.
Suroto masih tidak bisa menyembunyikan rasa duka
mendalam yang dialaminya. Ade Sara adalah anak semata
wayang mereka. Suroto mengaku perempuan 19 tahun itu adalah
tumpuan masa depannya manakala dirinya nanti pensiun.
Namun, dibunuhnya Ade Sara oleh Hafidt dan Assyifah telah
membuyarkan harapan Suroto. "Masa depan kami hilang," kata
dia dengan nada sedih.
Kesedihan makin menyayat hati Suroto dan istrinya saat
mengetahui Ade Sara meninggal dengan cara mengenaskan.
Menurut Suroto, Ade Sara saat ditemukan dalam keadaan muka
gelap menghitam, mata melotot, dan lidah menjulur. Dia sulit
membayangkan siksaan keji yang dilakukan kedua pelaku
terhadap buah hatinya tersebut.

Secara manusiawi, kata dia, orang tua pasti marah


mengetahui anaknya diperlakukan seperti itu. Tapi dia
memaafkan kedua pelaku. Suroto mengaku bahwa permaafan
yang dilakukannya adalah pengewajantahan perintah Tuhan.
"Dalam Doa Bapa Kami ada kalimat untuk memaafkan orang
yang bersalah," kata dia.
Meski telah memaafkan, Suroto dengan tegas menyatakan
tindakan hukum atas kedua pelaku harus ditegakan. "Bukan
berarti memaafkan lalu proses hukum selesai. Hukum harus
terus berjalan," kata Suroto tegas.
Dia menyatakan tidak boleh ada pengurangan hukuman
atas kedua pelaku serta tidak boleh ada trik yang dilakukan
untuk meringankan mereka. "Kalau dapat keringanan
bagaimana mereka dapat pelajaran dari tindakan mereka," kata
suroto.

2.2 Penyelesaian Masalah


Hafitd dan Assyifa ditangkap penyidik Polresta Bekasi Kota
pada Kamis, 6 Maret 2014, di tempat terpisah. Hafitd dicokok
saat melayat jenazah Ade Sara di Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo, sementara Assyifa ditangkap saat berada di
kampusnya. Keduanya mengaku membunuh Ade Sara lantaran
sakit hati. Keduanya resmi ditetapkan sebagai tersangka
pembunuhan Sara. Mereka dijerat dengan pasal pembunuhan
berencana dengan ancaman hukuman mati.
Kedua pasangan pembunuh itu membuang barang bukti
seperti tisu dan dompet korban setelah membuang korban di
Tol Bintara Bekasi Barat. Barang bukti yang penting seperti alat
setrum untuk menyiksa korban ditemukan polisi di parit depan

rumah pelaku. Begitu juga dengan sepatu, ID card mahasiswa,


dan buku tabungan milik korban.
Orang tua Ade Sara Angelina Suroto memaafkan Ahmad
Imam Al Hafidt dan Assyifa Ramadhani sebagai pelaku
pembunuh anak mereka.

2.3 Solusi Dalam Penyelesaian Masalah


Orang tua Ade Sara tetap memaafkan Hafidt dan Assyifa
yang telah membunuh anak mereka walaupun itu sangat berat
bagi mereka karena harus kehilangan anak tunggal mereka
tetapi mereka tetap berharap agar pengadilan memberikan
hukuman yang setimpal terhadap pasangan itu atas hal yang
mereka lakukan agar mereka merasa jera dan menyesal atas apa
yang telah mereka lakukan.
Selain itu, hal itu juga harus dilakukan untuk menegakkan
keadilan di negara ini dan menegaskan hukum yang berlaku di
negara ini.

BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Dari kasus yang kami bahas ini, kami menyimpulkan
bahwa hukum yang ada di Indonesia sudah cukup tegas
dan penanganan kasus ini sudah cukup baik karena
hukuman yang diterima oleh pelaku pembunuhan Ade Sara
ini cukup setimpal dengan apa yang dilakukan oleh
mereka.
Kami juga dapat mengambil beberapa pelajaran dari
kasus ini seperti,
Tidak bertindak dengan perasaan sakit hati karena
dapat menimbulkan korban , kita harus berusaha
memaafkan orang yang telah menyakiti kita walaupun itu
menyakitkan dan lebih menegakkan keadilan di negara
kita.
Harapan kami, dengan adanya kasus ini, penanganan
terhadap kasus-kasus yang lainnya juga dapat diselesaikan
dengan baik seperti kasus ini.

Anda mungkin juga menyukai