Pasangan kekasih Ahmad Imam Al Hafitd (19) dan Assyifa Ramadhani (19),
mengaku membunuh Ade Sara Angelina Suroto(19), mahasiswi Universitas Bunda
Mulia (UBM), rekan mereka. Sara merupakan mantan kekasih Hafitd. Motif kedua
pelaku menghabisi Sara, masing-masing berbeda. Motif Hafitd ingin menghabisi Sara
lantaran sakit hati karena korban tak ingin lagi bertemu dengannya. Sementara motif
Assyifa, karena cemburu. Kabid Humas Polda Metro Jaya,Kombes Rikwanto di
Mapolda Metro Jaya, Jumat (7/3/2014) mengatakankedua pelaku dijerat Pasal 340
KUHP Tentang Pembunuhan Berencana. "Dengan ancaman hukuman 20 tahun
penjara atau maksimal hukuman mati
Kronologi :
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nyawa Ade Sara Angelina Suroto (19) hilang di
tangan mantan kekasihnya bernama Hafitd (19). Saat mengeksekusi nyawa Angelina,
Hafitd tidak seorang diri melainkan dengan pacar barunya bernama Assyifa(19).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan rencana
pembunuhan itu direncanakan sejoli Hafitd dan Assyifa seminggu sebelum kejadian.
Diutarakan Rikwanto, kejadian bermula pada Senin (3/3/2014) saat itu Ade Sara
berpamitan pada orangtuanya dengan alasan menginap di rumah temannya, di
Rawamangun, Jakarta Timur. Termasuk izin untuk les bahasa Jerman di Jakarta
Pusat. Lalu keesokan harinya, Selasa (4/3/2014) pukul 21.00 WIB, Ade Sara Angelina
bertemu dengan tersangka Assyifa di dekat Stasiun Kereta Api Gondangdia, Cikini,
Menteng, Jakarta Pusat. Hal ini diketahui dari informasi teman Ade Sara yang
mengatakan Ade sempat mengirim pesan memberitahu ia bertemu dengan Assyifa di
Menteng.
"Saat ketemu itu, korban sempat berbincang dengan AF (Assyifa). AF mengajak
korban bertemu tersangka Hafiz yang sudah menunggunya di dalam mobil Kia
Visto," kata Rikwanto.
Assyifa beralasan mengajak korban berbaikan dengan Hafitd karena mereka teman
satu SMA. Saat masuk ke mobil Hafitd, Assyifa dan Ade duduk di jok belakang,
sementara Hafitd di depan.
"Terjadilah cekcok dan Hafitd memukul korban. Sedangkan Assyifa memegangi
korban. Korban berontak dan menggigit tangan Hafitd serta berupaya kabur dari
mobil," tegas Rikwanto.
Penganiayaan pun berlanjut, Hafitd mengemudikan mobil sambil menyetrum Ade
Sara beberapa kali dan memukuli korban hingga pingsan.
Saat korban pingsan, Assyifa menyumpal mulut korban dengan potongan koran. Dan
penyebab Ade Sarar tewas karena tenggorokannya tersumbat koran.
Mengetahui korban tewas, pasangan kekasih ini berputar-putar menggunakan mobil
mulai dari ke Rawamangun, lalu ke Jakarta Selatan untuk mencari lokasi pembuangan
mayat.
Sampai akhirnya pada Rabu (5/3/2014) mereka berputar-putar, hingga akhirnya di Tol
Bintara Kota Bekasi, Assyifa membuang tas ade sara. Disertai pula membuang
jenazah korban di pinggir tol.
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang terdapat pada individu. Faktor
internal penyebab terjadinya kejahatan pembunuhan berencana terhadap
mantan kekasih yaitu faktor usia, faktor daya emosional, faktor psikologis.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat dari luar diri individu,
seperti faktor agama, faktor tontonan atau bacaan serta faktor keluarga dan
lingkungan.
Dalam kasus pembunuhan Ade sara terdapat faktor-faktor penyebab terhadap
kasus kejahatan pembunuhan berencana yang dilakukan oleh para pelaku terhadap
korban yaitu daya emosional yang ditimbulkan dari perasaan sakit hati dan cemburu .
Faktor penyebab suatu kejahatan pembunuhan berencana yang dilakukan oleh pelaku
terhadap mantan kekasih yaitu faktor psikologi berdasarkan masalah pribadi yang
mendorong seseorang untuk melakukan suatu kejahatan.
Faktor agama yang rendah sehingga memiliki dampak bagi pelaku untuk
melakukan suatu kejahatan dengan mudah. Faktor keluarga dan lingkungan juga
mempengaruhi seseorang dalam melakukan kejahatan, karena keluarga dan
lingkungan yang buruk akan memberikan dampak yang buruk bagi perilaku seeorang.
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang dipunyai seseorang yang melekat
pada seseorang tersebut semenjak di dalam kandungan sampai seseorang tersebut
meninggal yang tidak dapat diganggu gungat dan bersifat tetap. Seseorang
mempunyai hak untuk menjalankan kehidupannya dan apa yang dikehendaki
sepenting tidak melanggar norma dan tata nilai di dalam masyarakat.
Intinya hak asasi manusia merupakan hak manusia untuk hidup bahagia tanpa adanya
rasa sakit fisik maupun rohani pada manusia.
Dari kasus diatas, pada awal penyelidikan polisi menetapkan bahwa kasus tersebut
adalah pembunuhan berencana.
Ketentuan Pidana
1.a.1 Bila dilihat berdasarkan berita yang tengah dipaparkan diketahui bahwa pelaku
divonis 340 oleh polisi,yaitu tentang pembunuhan berencana.Pasal 340 menyebutkan,
Barangsiapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain,
diancam ,karena pembunuhan dengan rencana ,dengan pidana mati atau pidana
penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu ,paling lama dua puluh tahun.
Bila kita menganilis kasus pembunuhan Ade Sara ini dengan menggunakan
pasal 340 yakni pembunuhan berencana maka terdapat unsur – unsur pembunuhan
berencana yakni:
1.b1.2.Sengaja
Menurut Kamus Bahasa Indonesia ,sengaja berarti yang dimaksudkan,memang
direncanakan ,memang dinginkan /dikehendaki.
Kasus : Sengaja dalam hal ini dapat dilihat dari Assifa yang berusa membujuk
Ade untuk bersedia masuk ke mobil ,dengan begitu mereka dapat menjalankan
aksi pembunuhan di dalam mobil seperti yang telah direncanakan.
Tim Redaksi. 2010. Kitab Undang- Undang Hukum Pidana (KUHP). Jakarta:
Sinar Grafika. Tim Redaksi. 2010.
Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Jakarta: Sinar
Grafika.
Pasal 340 kitab undang-undang hukum pidana (KUHP) tentang pembunuhan
berencana
ANALISIS KASUS KEJAHATAN PEMBUNUHAN BERENCANA
BESERTA FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
DISUSUN OLEH :
TASYA ANISA
1703101010269
KELAS A
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2019