HUBUNGAN INTERNASIONAL
SILABUS HUBUNGAN INTERNASIONAL
Minggu 1 : pengenalan Hubungan Internasional
Minggu 2 : sejarah&perkembangan ilmu hubungan internasional
Minggu 3 : disiplin ilmu hubungan internasional
Minggu 4 : Ruang Lingkup Hubungan Internasional
Minggu 5 : aktor dalam hubungan internasional
Minggu 6 : Teori Teori dalam hubungan internasional
Minggu 7 : Konsep Konsep dalam hubungan internasional
Minggu 8 : sifat interdisipliner hubungan internasional
Minggu 9 : unit analisa dan unit eksplanasi hubungan internasional
Minggu 10 : metodologi riset hubungan internasional
Minggu 11 : Isu isu di dalam hubungan internasional
Minggu 12 : the great debates (1)
Minggu 13 : the great debates (2)
Minggu 14 : masa depan hubungan internasional
Apa itu hubungan internasional ?
CABANG Dari Ilmu Politik, dimana Menurut UU
No. 37 Tahun 1999, hubungan internasional
adalah kegiatan yang menyangkut aspek
regional dan internasional yang dilakukan oleh
pemerintah di tingkat pusat dan internasional
yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan
daerah, lembaga negara, badan usaha,
organisasi politik, organisasi masyarakat, LSM
atau Warga Negara.
Berikut adalah beberapa pengertian hubungan internasional menurut
para ahli:
Kedua, diperuntukkan bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian mengenai
fenomena internasional yang dapat mengajarkan manusia mengenai baik atau
buruknya sebuah konflik yang terjadi.
Prospek Kerja dimana Hubungan
Internasional bisa digunakan
Duta besar/ diplomat
International officer
Peneliti
Politisi
Jurnalis/wartawan
Akademisi/dosen
Konsultan internasional
Sejarah dan perkembangan ilmu hubungan internasional
HUBUNGAN INTERNASIONAL
Barry Buzan dan Richard Little, mengatakan bahwa interaksi antara beberapa negara-kota
kuno di Sumeria, yang berawal pada tahun 3.500 SM, sebagai sistem internasional paling
dewasa pertama di dunia.
Hubungan internasional mulai menjadi perhatian semenjak Perdamaian Westfalen
(Westphalia) tahun 1648 di Osnabrück dan Münster. Perjanjian ini mengakhiri Perang Tiga
Puluh Tahun (1618–1648) di Kekaisaran Romawi Suci dan Perang Delapan Puluh Tahun
(1568–1648) antara Spanyol dan Republik Belanda. Spanyol secara resmi mengakui
kemerdekaan Republik Belanda dan perjanjian inilah yang membuat sistem kedaulatan (
kebebasan dari tahta suci terutama) lahir yang kemudian asas kedaulatan ini disempurnakan
pada Traktat Utrecht tahun 1713 (perang suksesi spanyol).
Perkembangan hubungan internasional mulai pesat mulai sekitar tahun 1500 hingga 1789
yang berpusat di Eropa.
ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
Awalnya, hubungan internasional sebagai bidang studi yang terpisah hampir
sepenuhnya Britania-sentris. HI baru muncul sebagai 'disiplin' akademik formal
pada tahun 1918 melalui pembentukan jabatan dosen ilmu HI pertama, Woodrow
Wilson Chair di Aberystwyth, Universitas Wales (sekarang Universitas Aberystwyth)
atas sumbangan David Davies, dan menjadi jabatan akademik pertama dalam
bidang HI. Hal ini dengan cepat diikuti oleh pembukaan studi HI di berbagai
universitas Amerika Serikat dan Jenewa, Swiss. Pada awal 1920-an, departemen
Hubungan Internasional London School of Economics didirikan atas sumbangan
pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Philip Noel-Baker, dan merupakan institut
pertama yang memiliki berbagai macam gelar dalam bidang ini. Selain itu,
departemen Sejarah Internasional di LSE terus berfokus pada sejarah HI pada
periode modern awal, kolonial, dan Perang Dingin.
(是故)百戰百勝,非善之善者也;不戰而屈人之兵,善之善者也
(Jadi) bertempur dalam seratus pertempuran dan memenangkan seratus
kemenangan bukanlah suatu cerminan strategi yang paling hebat.
Kemampuan untuk mengalahkan musuh tanpa pertempuran sama sekali
adalah cerminan strategi yang paling hebat.
Perkembangan ilmu hubungan internasional di Indonesia
Ilmu Hubungan Internasional Masuk Ke Indonesia Pasca Perang Dunia Kedua
atau sekitar tahun 1950-an.
Hal ini Ditandai dengan berdirinya Jurusan Ilmu Hubungan Internasional
pertama kali di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 1957,
disusul dengan pembentukan jurusan HI di UI, serta selanjutnya menyebar ke
UNAIR, USU, UNPAF, UNHAS, dan lain-lain.
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional di Indonesia umumnya masuk dalam
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik karena banyak pihak meyakini bahwa HI
merupakan bagian dari Ilmu Politik yang di era globalisasi ini mengalami
kemajuan pesat. Hal ini dapat ditandai dengan banyaknya universitas yang
membuka jurusan hubungan internasional, baik universitas negeri maupun
swasta.
Dalam perkembangannya ilmu hubungan internasional dipengaruhi oleh ilmu-
ilmu lainnya seperti ilmu sosial, politik, hukum, ekonomi dan sejarah. Selain itu,
ada beberapa hal penting di dalam dinamika ilmu hubungan internasional.
Oleh karena itu, bisa ditegaskan bahwa lahirnya Ilmu Hubungan Internasional di
Indonesia belum terlalu lama sehingga masih perlu adanya proses penyesuaian
mengingat luasnya cakupan yang harus dikuasai oleh setiap penstudi / peminat
ilmu hubungan internasional.
DISIPLIN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
Ilmu ilmu terseut pada dasarnya digunakan untuk mempelajari pola
interaksi di dalam hubungan internasional yaitu :
Kerjasama
Pola kerjasama yaitu suatu bentuk penyatuan usaha-usaha antara beberapa
negara untuk mencapai tujuan-tujuan yang sesuai.
Ex: Kerjasama bilateral, trilateral, multilateral, dll
Konflik
Suatu bentuk interaksi dimana satu pihak memakai kekuatan terhadap
pihak lain, meskipun tak perlu berbentuk fisik.
Ex : Konflik India Pakistan, Konflik Irak-Iran, dll
Kompetisi
Suatu bentuk hubungan dimana pihak yang satu berusaha mendahului
pihak lain dalam mencapai satu tujuan.
Ex : Persaingan Jepang-Cina, Persaingan AS –
Rusia, dll
Akomodasi
Bentuk hubungan antara konflik dan kooperasi atau bentuk penyesuaian
artinya perbedaanperbedaan yang ada tak akan menyebabkan konflik.
Dalam Hubungan Internasional pola ini
sering disebut “toleransi” atau “kompromi”.
PERBEDAAN HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN
POLITIK INTERNASIONAL
OAI : Organisasi dan Administrasi Internasional
PLN : Perjanjian luar negeri
MNC : Multi National Corporation
NGO : Non-governmental Organization
Politik :
>politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk
mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
>politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan
pemerintahan dan negara
>politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan di masyarakat
>politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan
pelaksanaan kebijakan publik.
Apakah ilmu hubungan internasional pantas
dikatakan sebagai ilmu ?
Karena ia sudah memenuhi Syarat syarat ilmu :
Objek
Metodis
Sistematis
Universal
Ilmu Hubungan Internasional merupakan cabang
dari Ilmu Politik. Hal ini ditetapkan dalam
ketentuan UNESCO tahun 1947.
Ruang Lingkup Ilmu Hubungan Internasional
• Politik Internasional
Carlton Clymer Rodee et al. mendefinisikan Politik Luar Negeri sebagai:
“Pola perilaku yang diwujudkan oleh suatu negara sewaktu memperjuangkan
kepentingannya dalam hubungannya dengan negara lain. Tentang bagaimana
cara menentukan tujuan, menyusun prioritas, menggerakkan mesin
pengambilan keputusan pemerintah, dan mengelola sumber daya manusia dan
alam untuk bersaing dengan negara lain di dalam lapangan internasional.”
KJ. Holsti mendefinisikan Politik Internasional sebagai:
“ interaksi antara dua negara atau lebih yang terdiri atas pola tindakan suatu
negara dan reaksi atau tanggapan negara lain terhadap tindakan tersebut.”
Bedakan dengan Politik Luar Negeri, Politik Luar Negeri hanya membahas
bagaimana sebuah negara menanggapi serangkaian tindakan yang diambil
berdasarkan analisis kondisi internasional, maka politik internasional
merupakan aksi-reaksi yang dinamis hasil dari tindakan antarnegara.
• Organisasi Internasional
Organisasi internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh
anggota masyarakat internasional secara sukarela atau atas dasar
kesamaan yang bertujuan menciptakan perdamaian dunia dalam
tata hubungan internasional. Pada hakikatnya organisasi
internasional memiliki arti luas dan sempit. Secara luas, organisasi
internasional meliputi organisasi publik (public international
organization), organisasi privat (privat international organitation),
organisasi regional, organisasi subregional, dan organisasi bersifat
universal (organization of universal character). Secara sempit
hanya meliputi organisasi internasional publik. PBB juga
merupakan organisasi internasional yang memiliki tujuan utama
dalam perjanjian Atlantic Charter. contoh lain adalah
MEE,OPEC,dan ASEAN.
• Hukum Internasional
J.G. Starke
“Hukum Internasional adalah sekumpulan hukum yang sebagian besar terdiri atas asas-asas
dan peraturan tingkah laku yang mengikat negara-negara sehingga ditaati dalam hubungan
negara-negara tersebut”.
Hugo de Groot
“Hukum internasional adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur
hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas Negara antara Negara dengan Negara,
Negara dengan subjek hukum internasional lainnya yang bukan Negara atau subjek hukum
bukan Negara satu sama lain”.
Indonesia ?
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas-aktif. Politik bebas aktif adalah
sikap politik luar negeri (yang dicetuskan Indonesia) yang tidak terikat oleh suatu ideologi,
tidak masuk blok negara asing tertentu dan dengan aktif ikut mengambil prakarsa dalam
mengembangkan persahabatan dan kerja sama internasional. Makna ‘bebas’ dalam konsep
politik bebas aktif memiliki arti bahwa Indonesia bersikap tidak memihak kepada suatu pihak
dalam sebuah pertentangan dan ‘aktif’. Artinya, Indonesia tetap berdasar pada niat dan
tujuan untuk bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan menjadi anggota yang
setia dan bersungguh-sungguh dalam mewujudkan kesejahteraan dan perdamaian dunia
(Hatta, 1953:21).
Tujuan Umum Politik Luar Negeri Indonesia
Memperoleh barang barang yang diperlukan dari luar negeri untuk memperbesar
kemakmuran rakyat apabila barang-barang itu tidak atau belum dapat dihasilkan sendiri
Seperti barang konsumsi, obat obatan dan makanan,Meningkatkan perdamaian Internasional
karena hanya dalam keadaan damai Indonesia dapat membangun dan memperoleh syarat
syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyatnya, Meningkatkan
persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul di dalam
Pancasila,Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
• Diplomasi
Diplomasi adalah seni dan praktik bernegosiasi oleh seseorang (disebut
diplomat) yang biasanya mewakili sebuah negara atau organisasi. Kata
diplomasi sendiri biasanya langsung terkait dengan diplomasi internasional
yang biasanya mengurus berbagai hal seperti budaya, ekonomi, dan
perdagangan. Perjanjian-perjanjian internasional umumnya dirundingkan oleh
para diplomat terlebih dahulu sebelum disetujui oleh pembesar-pembesar
negara. Istilah diplomacy diperkenalkan ke dalam bahasa Inggris oleh Edward
Burke pada tahun 1796 berdasarkan sebuah kata dari bahasa Perancis yaitu
diplomatie.
IGOs atau organisasi antar pemerintah adalah semua organisasi yang anggotanya
terdiri dari pemerintah negara-negara. Jadi, bisa dikatakan IGOs ini adalah
organisasi yang bersifat resmi yang didirikan oleh beberapa negara.
IGOs bisa dibentuk baik dalam cakupan kawasan regional maupun pada tingkat
internasional sebagai sebuah bentuk kerjasama antar pemerintah.
Aktor non-negara yang kedua adalah NGOs. Berbeda dengan IGOs yang terdiri dari
pemerintahan resmi negara-negara, NGOs atau organisasi non-pemerintah merupakan
organisasi yang bersifat independen atau tidak terkait dengan pemerintah.
NGOs merupakan organisasi nirlaba atau non-profit dan terbentuk secara sukarela
dalam suatu masyarakat. Tujuan pembentukan organisasi-organisasi ini bisa sebagai
mitra atau pembantu pemerintah, ataupun sebagai pengkritik atau pengontrol aktivitas
pemerintah yang dirasa merugikan masyarakat.
NGOs sendiri ada yang bersifat lokal atau biasa disebut dengan NGOs/Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) dan internasional atau universal atau INGO (International Non-
governmental Organizations).
Contoh dari NGOs/INGOs adalah Amnesty Internasional, World Wide Fund (WWF),
Greenpeace, FIFA, Palang Merah Internasional atau Red Cross, Doctor without borders,
Save the Childern Federation, Greenpeace dan lain sebagainya.
3.Multinational Corporations (MNC)
MNC adalah perusahaan multinasional yang bergerak dibidang ekonomi dan bisnis.
Beberapa mengklasifikasikan MNC sebagai NGO yang khusus bergerak untuk
mencari keuntungan dalam level internasional. MNC dalam hubungan internasional
merupakan aktor yang dapat mempengaruhi pembuatan kebijakan aktor negara,
yang berhubungan dengan perdagangan dan investasi. MNC ini secara umum dapat
bergerak dibidang industri, perbankan, ataupun perusahaan jasa. Beberapa contoh
MNC diantaranya Shell, Honda, Freeport, McD, Nike, Adidas, Chevron, Apple dan
lain sebagainya.
4.Individu
Selain organisasi dan perusahaan internasional, individu juga bisa menjadi subjek
dalam kajian ilmu Hubungan Internasional. Individu disini umumnya adalah
seseorang yang memiliki pengaruh besar dalam dunia internasional karena
tindakannya yang cukup mengemparkan dunia internasiona, seseorang yang
revolusioner, ataupun karena jasa-jasa yang telah diberikan. Contohnya adalah
Adolf Hitler, Che Guevara, George Soros, Martin Luter King, Aung San Suu Kyi,
Nelson Mandela, Yohanes Paulus II dan tokoh-tokoh lainnya.
5.Lain-lain
Disamping empat aktor yang telah disebutkan diatas, ada pula kelompok aktor lain
yang juga memiliki peranan dalam hubungan internasional yang sulit untuk
dimasukkan ke dalam kategori IGOs atau NGOs seperti kelompok etnis,
perkumpulan keagamaan, lembaga riset, Media nasional dan internasional, dan
kelompok terorisme. Dan sebagainya.
Teori Hubungan Internasional
Teori hubungan internasional adalah studi hubungan internasional dari sudut
pandang teoretis; studi ini berusaha memberikan kerangka kerja konseptual
sehingga hubungan internasional dapat dianalisis. Ole Holsti mendeskripsikan teori
hubungan internasional bertindak sebagai sepasang kaca mata berwarna, sehingga
si pemakai hanya bisa melihat peristiwa-peristiwa menonjol terkait dengan teori
tersebut. Seorang penganut realisme mungkin menolak penuh suatu peristiwa
yang dianggap krusial oleh seorang konstruktivis, dan sebaliknya. Tiga teori paling
populer adalah realisme, liberalisme, dan konstruktivisme.
Dari sini lah maka didirikan organisasi internasional yang bernama Liga Bangsa-
Bangsa, organisasi ini dipelopori oleh Wodrow Wilson seorang presiden Amerika
Serikat pada tahun 1920. organisasi ini diikuti oleh 42 negara. Wodrow Wilson
mendirikan Liga Bangsa Bangsa dengan tujuan untuk menciptakan perdamaian
dengan cara aman dan tanpa adanya perang yang menyebabkan banyak kerugian.
Namun pada akhirnya organisasi ini gagal karena melemahnya perpsektif
liberalisme itu sendiri, tidak hanya itu terjadinya perang dunia kedua juga
memperjelas keadaan bahwa Liga Bangsa Bangsa telah gagal. Sebagai reaksinya
muncullah perspektif Realisme yang lebih mendominasi dan berkembang kuat
pada jamannya.
Aliran Liberalisme dibagi menjadi :
(1) Liberalisme sosiologis: HI bukan hanya mempelajari hubungan antara
pemerintah saja melainkan juga mempelajari antara individu, kelompok, dan
masyarakat swasta. Hubungan antar rakyat bersifat lebih korporatif daripada
hubungan antar pemerintah saja.
(2) Liberalisme interdepedensi: Modernisasi meningkatkan tingkat interdepedensi
di antara negara-negara. Aktor-aktor transnasional semakin penting, kekuatan
militer adalah instrument instrumen yang kurang berguna dan kesejahteraan ,
bukan keamanan adalah tujuan dominan negara.
(3) Liberalisme institusional: Institusi memajukan kerja sama di antara negara-
negara dan mengurangi permasalahan yang berkenaan dengan ketiadaan
kepercayaan antara negara-negara dan mereka mengurangi ketakutan satu
sama lain.
(4) Liberalisme republikan: Negara-negara demokrasi tidak berperang satu sama
lain. Hal itu disebabkan pada budaya domestiknya atas penyelesaian konflik
secara damai, pada nilai-nilai moral bersama dan pada hubungan kerjasama
ekonomi dan interdependensinya yang saling menguntungkan (Jackson &
Sorensen 1999, 177).
2. Neokonservatisme
Neokonservatisme mengambil elemen pengutamaan nilai universalnya dari liberalisme. Nilai
universal tersebut adalah demokrasi, hak asasi manusia, hak wanita, dan perlindungan
minoritas. Akan tetapi, neokonservatisme enggan mengakui pentingnya mempertahankan
lembaga dan perjanjian internasional. Para neokonservatis justru lebih mendukung sikap
asertif atau agresif yang mereka anggap bermoral, dan akan menggunakan paksaan atau
ancaman serangan sepihak, bila perlu, demi mencapai tujuannya.
LIBERALISME
KONSTRUKTIVISME
soal
PILIH 5 DARI 10 SOAL !