Submit
DISUSUN OLEH:
Muhammad Yasin : 1411100224
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat limpahan Rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Dalam makalah ini saya akan membahas tentang “Pendidikan Islam pada Masa Orde
Lama dan Orde Baru”. Makalah ini dibuat dari berbagai referensi baik dari buku bacan
maupun internet. Selama mengerjakan makalah ini terdapat tantangan dan hambatan. Oleh
karena itu, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini.Oleh karena itu saya berharap teman-teman dan Dosen mau memberikan kritik dan saran
yang dapat membangun kami.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian.
Bandar lampung,10 Mei 2015
penulis
Daftar Isi
Cover
Kata Pengantar............................................................................................................. ii
Daftar Isi...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C.Tujuan....................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 2
A. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama............................................................... 2
B. Kebijakan Pemerintah Mengenai Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama..... 3
C. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru................................................................. 5
D.Kebijakan Pemerintah Mengenai Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru............ 6
BAB III PENUTUP..................................................................................................... 9
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 9
Daftar Pustaka.............................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setelah Indonesia merdeka, penyelenggaraan pendidikan agama mendapat perhatian
serius dari pemerintah, baik disekolah Negeri maupun Swasta. Usaha untuk itu dimulai
dengan memberikan bantuan kepada lembaga tersebut seperti yang dianjurkan oleh Badan
Pekerja Komite Nasional Pusat (BNKP) tanggal 27 Desember 1945, yang menyebutkan
bahwa: Madrasah dan pesantren yang pada hakikatnya adalah satu alat dan sumber
pendidikan dan pencerdasan rakyat jelata yang sudah berurat berakar dalam masyarakat
Indonesia pada umumnya, hendaklah pula mendapatkan perhatian dan bantuan berupa
tuntunan dan bantuan material dari pemerintah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perkembangan pendidikan Islam pada masa orde lama?
2. Bagaimana perkembangan pendidikan Islam pada masa orde baru?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pendidikan Islam pada masa orde lama.
2. Untuk mengetahui pendidikan Islam pada masa orde baru.
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
Keadaan pendidikan Islam dengan segala kebijaksanaan pemerintah pada zaman Orde
Lama. Pada akhir Orde Lama tahun 1965 lahir semacam kesadaran baru bagi umat Islam, di
mana timbulnya minat yang mendalam terhadap masalah-masalah pendidikan yang
dimaksudkan untuk memperkuat ummat Islam, sehingga sejumlah organisasi Islam dapat
dimantapkan. Dalam hubungan ini Kementrian Agama telah mencanangkan rencana-rencana
program pendidikan yang akan dilaksanakan dengan menunjukkan jenis-jenis pendidikan
serta pengajaran Islam sebagai berikut :
Dalam sidang MPR yang menyusun GBHN sejak tahun 1973 hingga sekarang, selalu
ditegaskan bahwa pendidikan agama menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah negeri
dalam semua jenjang pendidikan, bahkan pendidikan agama sudah dikembangkan sejak
Taman Kanak-kanak (BAB V pasal 9 ayat 1 PP Nomor 27 sejak Tahun 1990 dalam UU
Nomor 2 Tahun 1989).
Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional, merupakan
undang-undang yang mengatur penyelenggaraan suatu sistem pendidikan nasional
sebagaimana dikehendaki oleh UUD 1945. Melalui perjalanan yang cukup panjang
perjalanannya, sejak 1945 samapi tahun 1989, tampaknya undang-undang tersebut juga
merupakan puncak dari usaha mengintegrasikan pendidikan Islam kedalam sistem pendidikan
nasional, sebagai usaha untuk menghilangkan dualisme sistem pendidikan yang selama ini
masih berjalan. Dengan demikian berarti UU Nomor 2 tahun 1989 tersebut merupakan wadah
formal terintegrasinya pendidikan Islam dalam sistem pendidikan nasional, dan dengan
adanya wadah tersebut, pendidikan Islam mendapat peluang serta kesempatan untuk terus
berkembang.
Adanya peluang-peluang dan kesempatan untuk berkembangnya pendidikan Islam
dalam pendidikan nasional tersebut, dapat dilihat dari beberapa pasal, yaitu:
1. Pasal 1 ayat 2, disebutkan: Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada
kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tidak bisa
dipungkir bahwa Pendidikan Islam, baik sebagai sistem maupun institusinya, merupakan
warisan budaya bangsa,yang berurat akar pada masyarakat bangsa Indonesia . Kalau begitu
jelaslah bahwa Pendidikan Islam akan merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional.
2. Pasal 4 tentang Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu: Pendidikan Nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Nilai-nilai aspek-aspek tujuan pendidikan nasional tersebut, sepenuhnya adalah nilai-nilai
dasar ajaran Islam, tidak ada yang bertentangan dengan tujuan Pendidikan Islam. Oleh karena
itu perkembangan pendidikan Islam akan mempunyai peran yang menetukan dalam
keberhasialn pencapaian tujuan pendidikan nasional tersebut.
3. Pada pasal 10 dinyatakan bahwa pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur
pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan
keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan. Kita ketahui bahwa keluarga
merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama, menurut ajaran Islam. Dengan
masuknya lembaga pendidikan keluarga menjadi dasar sistem pendidikan nasional, maka
pendidikan muslim pun mejadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional.
4. Pasal 11 ayat 1 disebutkan “ Jenis pendidikan yang termasuk pendidikan sekolah terdiri atas
pendidikan umum, pendidikan kejuruan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan
keagamaan, pendidikan akademik, dan pendidikan profesional. Yang dimaksud pendidikan
agama sebagaimana dalam ayat tersebut adalah: pendidikan yang mempersiapkam peserta
didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus
tentang ajaran agama yang bersangkutan. Setiap orang Islam berkepentingan dengan
pengetahuan ajaran-ajaran Islam, terutama yang berhubungan dengan nilai-nilai keagamaan,
moral, dan sosial budayanya. Oleh karenanya, pendidikan Islam dengan lembaga-
lembaganya, tidak bisa dipisahkan dari sistem pendidikan nasional.
5. Pada pasal 39 ayat 2 dinyatakan: Isi kurikulum setiap jenis dan jalur serta jenjang pendidikan
wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewaraganegaraan.
Dalam hal ini dijelaskan bahwa pendidikan Agama, tentunya termasuk pendidikan Agama
Islam merupakan bagian dasar dan inti kurikulum pendidikan nasional. Dan dengan demikian
Pendidikan ama Islam pun terpadu dalam sistem pendidikan nasional.
6. Kemudian pada pasal 47, terutama ayat 2 dinyatakan bahwa: ciri khas satuan pendidikan
yang diselenggarakan oleh masyarakat tetap diindahkan. Dengan pasal ini, satuan-satuan
Pendidikan Islam baik yang berada dalam jalur maupun jalur luar sekolah akan tetap tumbuh
dan berkembang secara terarah dan terpadu dalam sistem Pendidikan Nasional. Sehubungan
dengan satuan pendidikan yang berciri khas ini, pada PP Nomor 28 tahun 1990, tentang
pendidikan Dasar, 4 ayat 3 menegaskan bahwa: SD dan SLTP yang berciri khas Agama
Islam, yang diselenggarakan oleh Departemen Agama, masing-masing Madrasah Ibtidaiyah
dan Madrasah Tsanawiyah. Dengan demikian, Madrasah diakui sama dengan sekolah umum
dan merupakan satuan pendidikan yang terintegrasi dalam sistem Pendidikan nasional.[4]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Reaksi:
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
No comments:
Post a Comment
Newer PostOlder PostHome
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Translate