Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Submit
   

Saturday, June 20, 2015


Pendidikan Islam Pada Masa Orde lama Dan Orde Baru

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM


“Pendidikan Islam Pada Masa Orde lama Dan Orde Baru”
Dosen Pengampu : Saiful Bahri, Mpd.I

DISUSUN OLEH:
Muhammad Yasin : 1411100224

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2014/2015

KATA PENGANTAR

            Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat limpahan Rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.
            Dalam makalah ini saya akan membahas tentang “Pendidikan Islam pada Masa Orde
Lama dan Orde Baru”. Makalah ini dibuat dari berbagai referensi baik dari buku bacan
maupun internet. Selama mengerjakan makalah ini terdapat tantangan dan hambatan. Oleh
karena itu, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
            Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini.Oleh karena itu saya berharap teman-teman dan Dosen mau memberikan kritik dan saran
yang dapat membangun kami.
            Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian.
Bandar lampung,10 Mei 2015

                penulis

Daftar Isi
Cover
Kata Pengantar............................................................................................................. ii
Daftar Isi...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C.Tujuan....................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 2
A. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama............................................................... 2
B. Kebijakan Pemerintah Mengenai  Pendidikan  Islam  Pada  Masa  Orde Lama..... 3
C. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru................................................................. 5
D.Kebijakan Pemerintah Mengenai Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru............ 6
BAB III PENUTUP..................................................................................................... 9
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 9
Daftar Pustaka.............................................................................................................. 10

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Setelah Indonesia merdeka, penyelenggaraan pendidikan agama mendapat perhatian
serius dari pemerintah, baik disekolah Negeri maupun Swasta. Usaha untuk itu dimulai
dengan memberikan bantuan kepada lembaga tersebut seperti yang dianjurkan oleh Badan
Pekerja Komite Nasional Pusat (BNKP) tanggal 27 Desember 1945, yang menyebutkan
bahwa: Madrasah dan pesantren yang pada hakikatnya adalah satu alat dan sumber
pendidikan dan pencerdasan rakyat jelata yang sudah berurat berakar dalam masyarakat
Indonesia pada umumnya, hendaklah pula mendapatkan perhatian dan bantuan berupa
tuntunan dan bantuan material dari pemerintah.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.    Bagaimana perkembangan pendidikan Islam pada masa orde lama?
2.    Bagaimana perkembangan pendidikan Islam pada masa orde baru?
C.    Tujuan penulisan
1.    Untuk mengetahui pendidikan Islam pada masa orde lama.
2.    Untuk mengetahui pendidikan Islam pada masa orde baru.
3.    Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam.

4.       

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama


Seiring dengan perjalanan sejarah bangsa dan negara Indonesia sejak proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga sekarang, maka sejarah
kebijakan Pendidikan di Indonesia termasuk di dalamnya Pendidikan Islam, memang tidak
bisa lepas dari waktu tertentu, yang ditandai dengan peristiwa-peristiwa dan tonggak-
tonggak sejarah sebagai  pengikat. Oleh karena itu perjalanan sejarah Pendidikan Islam di
Indonesia sejak Indonesia merdeka sampai tahun 1965 yang lebih dikenal dengan Orde
Lama,akan berbeda dengan tahun 1965 sampai sekarang yang lebih dikenal dengan Orde
Baru.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, perubahan-perubahan diberbagai aspek telah
terjadi, tidak hanya terjadi dalam bidang pemerintahan, tetapi juga dalam pendidikan.
Perubahan yang terjadi dalam bidang pendidikan merupakan perubahan yang bersifat
mendasar, yaitu perubahan yang menyangkut penyesuaian kebijakan pendidikan dengan
dasar dan cita-cita bangsa Indonesia yang merdeka. Untuk mengadakan penyesuain dengan
cita-cita tersebut   maka bidang pendidikan mengalami perubahan terutama dalam landasan
idiilnya, tujuan pendidikan, sistem persekolahan dan kesempatan belajar yang diberikan
kepada rakyat indonesia.
Di tengah-tengah berkobarnya revolusi fisik, Pemerintah RI tetap membina
pendidikan Agama. Pembinaan Pendidikan Agamsa tersebut secara formal dipercayakan
kepada Departemen Agama dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu
dikeluarkanlah peraturan- peratuaran bersama antara kedua Deparemen tersebut untuk
mengelola Pendidikan agama di sekolah-sekolah umum baik negeri maupun swasta.[1]

B. Kebijakan Pemerintah Mengenai  Pendidikan  Islam  Pada  Masa  Orde Lama


Khusus untuk mengelola pedidikan agama yang diberikan ke sekolah-seolah umum ,
maka pada bulan Desember 1946, dikeluarkanlah Surat Keputusan Bersama (SKB) antara
Menteri PP dan K dengan Menteri Agama, yang mengatur pelaksanaan Pendidikan Agama
pada sekolah-sekolah umum (negeri dan swasta), yang berada di bawah kementrian PP dan
K.
Selanjutnya Pendidikan Agama ini diatur secara khusus dalam
UU Nomor 4 Tahun 1950 pada Bab XII pasal 20, yaitu :
1.      Dalam sekolah-sekolah negeri diadakan pelajaran agama, orang tua murid menetapkan
apakah akan mengikuti pelajaran tersebut.
2.      Cara penyelenggaraan pengajaran agama di sekolah-sekolah negeri diatur dalam peraturan
yang menetapkan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan, bersama-sama
dengan Menteri Agama.
Sementara itu pada Peraturan Bersama Mentri PP dan K dan Mentri Agama Nomor:
1432/kab.tanggal 20 Januari 1951 (Pendidikan), Nomor K 1/652 Tanggal 20 januari
1951(Agama) diatur tentang Peraturan Pendidikan Agama di sekolah-sekolah yaitu:
Pasal 1:            Di tiap-tiap sekolah rendah maupun lanjutan (umum dan kejuruan) diberi pendidikan Agama.
Pasal 2:            1.Di sekolah-sekolah rendah pendidikan agama dimulai pada kelas 4, banyaknya 2 jam
dalam satu minggu.
2.Di  Lingkungan yang istimewa, Pendidikan Agama dapat dimulai pada kelas 1, dan jamnya
dapat ditambahkan menurut kebutuhan. Tetapi tidak melebihi 4 jam seminggu., dengan
ketentuan bahwa mutu pengetahuan umum bagi sekolah-sekolah rendah itu tidak boleh
dikurangi dibandingkan dengan sekolah-sekolah rendah dilain-lain lingkungan.
Pasal 3:            Disekolah-sekolah lanjutan tingkattan pertama dan sekolah dan tingkatan atas, baik sekolah-
sekolah umum maupun sekolah-sekolah kejuruan, diberi pendidikan agama 2 jam pelajaran
dalam tiap-tiap minggu.
Pasal 4:            1. Pendidikan agam diberikan menurut agama murid masing-masing.
2.Pendidikan agama baru diberikan pada sesuatu kelas yang mempunyai murid sekurang-
kurangnya 10 orang, yang menganut suatu macam agama.
3.Murid dalam suatu kelas yang memeluk agama lain daripada agama yang sedang diajarkan
pada suatu waktu, boleh meninggalkan kelasnya selama pelajaran itu

Keadaan pendidikan Islam dengan segala kebijaksanaan pemerintah pada zaman Orde
Lama. Pada akhir Orde Lama tahun 1965 lahir semacam kesadaran baru bagi umat Islam, di
mana timbulnya minat yang   mendalam terhadap masalah-masalah pendidikan yang
dimaksudkan untuk memperkuat ummat Islam, sehingga sejumlah organisasi Islam dapat
dimantapkan. Dalam hubungan ini Kementrian Agama telah mencanangkan rencana-rencana
program pendidikan yang akan dilaksanakan dengan menunjukkan jenis-jenis pendidikan
serta pengajaran Islam sebagai berikut :

1.      Pesantren  Indonesia  Klasik,  semacam  sekolah  swasta  keagamaan yang menyediakan


asrama, yang sejauh mungkin memberikan pendidikan yang bersifat pribadi, sebelumnya
terbatas pada pengajaran keagamaan serta pelaksanaan ibadah. Baik guru maupun muridnya,
merupakan suatu masyarakat yang hidup serta bekerja sama, mengajarkan tanah milik
pesantren agar dapat mmenuhi kebutuhan sendiri.
2.      Madrasah  Diniyah,  yaitu  sekolah-sekolah  yang  memberikan pengajaran  pada  murid
sekolah  negeri  yag  berusia  7  sampai  20 tahun. Pelajaran berlangsung di dalam kelas, kira-
kira 10 jam seminggu,   di   waktu   sore,   pada   Sekolah   Dasar   dan   Sekolah Menengah
(4 tahun pada Sekolah Dasar dan 3 sampai 6 tahun pada Sekolah Menengah). Setelah
menyelesaikan Pendidikan menengah negeri, murid-murid ini akan dapat diterima pada
pendidikan agama tingkat akademi.
3.      Madrasah-madrasah swasta, yaitu pesantren yang dikelola secara modern,  yang bersamaan
dengan pengajaran agama juga dibrikan pelajaran umum. Biasanya tujuannya adalah
menyediakan 60%-65% dari  jadwal  waktu  untuk  mata  pelajaran umum  ,dan  35%-450%
untuk mata pelajaran agama.
4.      Madrasah  Ibtidaiyah  Negeri  (MIN),  yaitu  Sekolah  Dasar Negeri enam tahun, di mana
perbandingan umum kira-kira 1:2. Pendidikan selanjutnya dapat diikuti pada MTsN, atau
(sekolah tambahan tahun ketujuh) murid-murid dapat mengikuti pendidikan ketrampilan,
misalnya Pendidikan Guru Agama untuk Sekolah Dasar Negeri,setelahnya dapat diikuti
latihan lanjutan dua tahun untuk menyelesaikan Kursus Guru Agama untuk Sekolah
Menengah.
5.      Suatu percobaan baru telah di tambahkan pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri  (MIN) 6  tahun,
dengan menambahkan  kursus  selama dua tahun, yang memberikan latihan layang biasanya
akan kembali ke kampungnya masing-masing.
6.      Pendidikan  Teologi  tertinggi,  pada  tingkat  Universitas  diberikan sejak tahun 1960 pada
IAIN, IAIN ini dimulai dengan dua bagian atau dua fakultas di Yogyakarta dan dua Fakultas
di Jakarta.[2]

C. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru

Sejak ditumpasnya peristiwa G 30 S/PKI pada tanggal 1 Oktober, bangsa


Indonesia telah memasuki fase baru yang dinamakan Orde Baru. Pada tahun 1966 MPRS
telah bersidang. Suasana pada waktu itu ialah membersihkan sisa-sisa mental G 30 S/PKI.
Dalam keputusan dibidang pendidikan agama telah mengalami kemajuan. Dengan demikian
maka sejak tahun 1966 pendidikan agama menjadi hak wajib mulai dari Sekolah Dasar (SD)
sampai ke Perguruan Tinggi Umum Negeri di seluruh Indonesia.
            Memang sejak tahun 1966 telah terjadi perubahan besar pada bangsa Indonesia baik
itu menyangkut kehidupan sosial, agam maupun politik. Pemerintah Orde Baru bertekad
sepenuhnya untuk kembali kepada UUD 1945, melaksanakan secara murni dan konsekuen.
Pemerintah dan rakyat akan membangun manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia
seluruhnya. Berdasarkan tekad dan semangat tersebut, maka kehidupan beragama dan
pendidikan agama khususnya, makin memperoleh tempat yang kuat dalam struktur organisasi
pemerintah dan masyarakat pada umumnya.[3]
D.    Kebijakan Pemerintah Mengenai Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru

 Dalam sidang MPR yang menyusun GBHN sejak tahun 1973 hingga sekarang, selalu
ditegaskan bahwa pendidikan agama menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah negeri
dalam semua jenjang pendidikan, bahkan pendidikan agama sudah dikembangkan sejak
Taman Kanak-kanak (BAB V pasal 9 ayat 1 PP Nomor 27 sejak Tahun 1990 dalam UU
Nomor 2 Tahun 1989).
Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional, merupakan
undang-undang yang mengatur penyelenggaraan suatu sistem pendidikan nasional
sebagaimana dikehendaki oleh UUD 1945. Melalui perjalanan yang cukup panjang
perjalanannya, sejak 1945 samapi tahun 1989, tampaknya undang-undang tersebut juga
merupakan puncak dari usaha mengintegrasikan pendidikan Islam kedalam sistem pendidikan
nasional, sebagai usaha untuk menghilangkan dualisme sistem pendidikan yang selama ini
masih berjalan. Dengan demikian berarti UU Nomor 2 tahun 1989 tersebut merupakan wadah
formal terintegrasinya pendidikan Islam dalam sistem pendidikan nasional, dan dengan
adanya wadah tersebut, pendidikan Islam mendapat peluang serta kesempatan untuk terus
berkembang.
            Adanya peluang-peluang dan kesempatan untuk berkembangnya pendidikan Islam
dalam pendidikan nasional tersebut, dapat dilihat dari beberapa pasal, yaitu:
1.    Pasal 1 ayat 2, disebutkan: Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada
kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tidak bisa
dipungkir bahwa Pendidikan Islam, baik sebagai sistem maupun institusinya, merupakan
warisan budaya bangsa,yang berurat akar pada masyarakat bangsa Indonesia . Kalau begitu
jelaslah bahwa Pendidikan Islam akan merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional.
2.    Pasal 4 tentang Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu: Pendidikan Nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Nilai-nilai aspek-aspek tujuan pendidikan nasional tersebut, sepenuhnya adalah nilai-nilai
dasar ajaran Islam, tidak ada yang bertentangan dengan tujuan Pendidikan Islam. Oleh karena
itu perkembangan pendidikan Islam akan mempunyai peran yang menetukan dalam
keberhasialn pencapaian tujuan pendidikan nasional tersebut.
3.    Pada pasal 10 dinyatakan bahwa pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur
pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan
keyakinan  agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan. Kita ketahui bahwa keluarga
merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama, menurut ajaran Islam. Dengan
masuknya lembaga pendidikan keluarga menjadi dasar sistem pendidikan nasional, maka
pendidikan muslim pun mejadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional.
4.    Pasal 11 ayat 1  disebutkan “ Jenis pendidikan yang termasuk pendidikan sekolah terdiri atas
pendidikan umum, pendidikan kejuruan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan
keagamaan, pendidikan akademik, dan pendidikan profesional. Yang dimaksud pendidikan
agama sebagaimana dalam ayat tersebut adalah: pendidikan yang mempersiapkam peserta
didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus
tentang ajaran agama yang bersangkutan. Setiap orang Islam berkepentingan dengan
pengetahuan ajaran-ajaran Islam, terutama yang berhubungan dengan nilai-nilai keagamaan,
moral, dan sosial budayanya. Oleh karenanya, pendidikan Islam dengan lembaga-
lembaganya, tidak bisa dipisahkan dari sistem pendidikan nasional.
5.    Pada pasal 39 ayat 2 dinyatakan: Isi kurikulum setiap jenis dan jalur serta jenjang pendidikan
wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewaraganegaraan.
Dalam hal ini dijelaskan bahwa pendidikan Agama, tentunya termasuk pendidikan Agama
Islam merupakan bagian dasar dan inti kurikulum pendidikan nasional. Dan dengan demikian
Pendidikan ama Islam pun terpadu dalam sistem pendidikan nasional.
6.    Kemudian pada pasal 47, terutama ayat 2 dinyatakan bahwa: ciri khas satuan pendidikan
yang diselenggarakan oleh masyarakat tetap diindahkan. Dengan pasal ini, satuan-satuan
Pendidikan Islam baik yang berada dalam jalur maupun jalur  luar sekolah akan tetap tumbuh
dan berkembang secara terarah dan terpadu dalam sistem Pendidikan Nasional. Sehubungan
dengan satuan pendidikan yang berciri khas ini, pada PP Nomor 28 tahun 1990, tentang
pendidikan Dasar, 4 ayat 3 menegaskan bahwa: SD dan SLTP yang berciri khas Agama
Islam, yang diselenggarakan oleh Departemen Agama, masing-masing Madrasah Ibtidaiyah
dan Madrasah Tsanawiyah. Dengan demikian, Madrasah diakui sama dengan sekolah umum
dan merupakan satuan pendidikan yang terintegrasi dalam sistem Pendidikan nasional.[4]  

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Kebijakan Pemerintah Mengenai Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama


Pendidikan Agama diatur secara khusus dalam
UU Nomor 4 Tahun 1950 pada Bab XII pasal 20, yaitu :
1.      Dalam sekolah-sekolah negeri diadakan pelajaran agama, orang tua murid menetapkan
apakah akan mengikuti pelajaran tersebut.
2.      Cara penyelenggaraan pengajaran agama di sekolah-sekolah negeri diatur dalam peraturan
yang menetapkan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan, bersama-sama
dengan Menteri Agama.

Kebijakan Pemerintah Mengenai Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru


Dalam sidang MPR yang menyusun GBHN sejak tahun 1973 hingga sekarang, selalu
ditegaskan bahwa pendidikan agama menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah negeri
dalam semua jenjang pendidikan, bahkan pendidikan agama sudah dikembangkan sejak
Taman Kanak-kanak (BAB V pasal 9 ayat 1 PP Nomor 27 sejak Tahun 1990 dalam UU
Nomor 2 Tahun 1989).

Daftar Pustaka

BJ.Boland. Pergumulan Islam di Indonesia, Jakarta: Grafiti Pers, 1985


Drs.Hasbullah.Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,  2001
Nata, Abbudin.Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: PT Grafindo Persada, 2012

[1] Drs.Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, PT rajagrafindo Persada,  Jakarta, 2001,


hal: 74
[2] BJ.Boland, Pergumulan Islam di Indonesia,Grafiti Pers, Jakarta, 1985, hal: 110
[3] Drs.Hasbullah,Op.Cit. hal: 84
[4] Drs.Hasbullah,Op.Cit. hal: 86-88

Diposkan oleh Ganda Rusman Maulana Zebua di 10:55:00 PM 

Reaksi: 
 
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

No comments:

Post a Comment
Newer PostOlder PostHome
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Translate

Powered by  Translate

Total Pageviews About Me


116113
Blog Archive
 ►  2016 (24)
 ▼  2015 (45)
o ►  Nove
mber(25)
o ►  Octob Ganda Rusman
er (2) Maulana Zebua
View my complete
o ▼  June ( profile
18)
 M
AKALAH Nikmat
Allah Dan Cara
Mensyukurinya
 M
AKALA QUR’AN
HADIS”
TOLERANSI DAN
ETIKA
PERGAULA...
 T
ANGGUNGJAWAB
TERHADAP
KELUARGA DAN
MASYARAKAT
 M
AKALAH APLIKASI
KOMPUTER
KEYBOARD
 M
AKALAH
KEWAJIBAN
BERDAKWAH
 M
AKALAH QUR’AN
HADITS
KEWAJIBAN AMAR
MA’RUF NAHI ...
 K
ONSEP DASAR IPS
POLITIK DAN
PEMERINTAHAN
 K
eikhlasan Dalam
Beribadah
 A
QIDAH PADA
ZAMAN
ROSULULLAH
SAW DAN
KHULAFAUR
RAS...
 Pe
ndidikan Islam Pada
Masa Orde lama Dan
Orde Baru...
 P
EMBARUAN
PENDIDIKAN
ISLAM DI MESIR
 H
AKIKAT DAN
KARAKTERISTIK
KOSEP DASAR IPS
SD/MI
 S
EJARAH
PENDIDIKAN
ISLAM
 P
RATIK
PENENTUAN
WAQAF DAN
PENULISAN ISIM
MAUSUL
 M
AKALAH
QIRA’ATUL
QUR’AN DAN
IMLA’ “PRAKTEK
MAD T...
 Pe
njabaran Makharijul
Huruf Secara Rinci
Penulis...
 P
EMETAAN KAJIAN
TARTILDAN ILMU
TAJWID SERTA
MACAM-...
 SI
FAT HURUF AL-
LAZIMAH
MUDLADDAH
PENULISAN AL-
QOMA...
 ►  2014 (7)
Search This Blog
Search

Picture Window template. Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai