Anda di halaman 1dari 6

CRITICAL REVIEW JURNAL ILMIAH

Teori Hubungan Internasional Sebuah Pendekatan Paradigmatik

Disusun oleh :

Nama: Putri Yasmin Imarotul Mujaddidah

Nim: 10040222111

Dosen Pengampu :

Nur Luthfi Hidayatullah, S.IP., M.Hub.Int.

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2022

17
17
CRITICAL REVIEW JURNAL ILMIAH

A. IDENTITAS JURNAL
Judul
Teori Hubungan Internasional Sebuah Pendekatan Paradigmatik
Jurnal Jurnal Transnasional
Volume & Halaman Vol.3, No.2
Tahun 2012
Penulis M. Saeri

B. ISI JURNAL
Abstrak Jurnal yang berjudul “Teori Hubungan Internasional Sebuah
Pendekatan Paradigmatik” ini berisi tentang beragam pandangan dunia
yang mendukung teori Hubungan Internasional (HI) kontemporer.
Alasan dan juga tanggapan terhadap keduanya juga dibahas dalam
penelitian ini.
Abstrak atau bagian Pendahuluan yang disajikan penulis hanya
menggunakan Bahasa inggris (Bahasa Internasional). Secara
keseluruhan isi dari abstrak atau bagian pendahuluan ini langsung
menuju ke topik bahasan yang dibahas namun tidak mencantumkan
bagaimana metode yang digunakan dan juga hasil penelitiannya.
Pengantar Pada paragraf pertama, penulis menjelaskan tentang sejarah
munculnya ilmu hubungan internasional. Ilmu hubungan internasional
dimulai sejak akhir Perang Dunia I (PD I), dan selanjutnya
perkembangannya sangat pesat sejak akhir Perang Dunia II (PD II)
dengan munculnya kekuatan-kekuatan besar seperti Amerika Serikat
dan Uni Soviet dalam pertarungan politik dunia.
Paragraf selanjutnya, penulis menegaskan bahwa ada perlunya untuk
mengkaji secara sungguh-sungguh faktor yang dapat digunakan oleh
negara sebagai dasar bagi pengambilan kebijakan dalam mengahadapi
perkembangan dunia yang begitu cepat berubah. Saat ini kajian-kajian
hubungan internasional dikaji didalam departemen atau jurusan
tersendiri dibawah payung bidang politik atau fakultas ilmu politik.
Hal ini berbeda dengan perkembangan sebelumnya, masalah
hubungan internasional hanya dikaji dalam bentuk mata kuliah yang
terpisah-pisah di berbagai fakultas atau jurusan.
Paragraf selanjutnya, penulis menjelaskan bahwa adanya perdebatan
dalam perkembangan kajian Hubungan Internasional, yaitu perdebatan
1
tentang apakah ilmu hubungan internasional merupakan disiplin ilmu
tersendiri atau tidak, dan kedua perdebatan tentang paradigma yang
mendasari perkembangan teori dalam kajian hubungan internasional.
Paragraf selanjutnya penulis menegaskan bahwa adanya hal menarik
yang muncul dalam perdebatan kedua yaitu tentang paragdima yang
mendasari perkembangan teori dalam kajian hubungan internasional.
Yaitu munculnya paradigma-paradigma utama dalam kajian hubungan
internasional yang satu sama lain saling bertentangan. Paradigma-
paradigma utama tersebut antara lain adalah idealime, realisme,
behavioralisme, dan strukturalisme. Kemudian, muncul pula
paradigma-paradigma baru seperti pluralisme dan feminisme, yang
semua itu menambah khazanah kekayaan paradigma dan teori dalam
kajian hubungan internasional.
Pembahasan Pada bagian pembahasan, penulis membagi sub pokok bahasan
menjadi beberapa bagian, yaitu :
Perkembangan Kajian Ilmu Hubungan Internasional; Sebelum
PD I, kajian hubungan internasional dipelajari secara terpisah
diberbagai cabang ilmu seperti dalam bidang hukum, sejarah, dan
falsafah. Pemikiran yang diajukan adalah hubungan internasional
tidak boleh lagi dipandang sebagai disiplin ilmu yang terpisah,
melainkan disiplin yang memiliki cara pandang atau pendekatan
khusus yang mampu menterjemahkan dan memahami dimensi
empiriknya secara utuh. Ilmu hubungan internasional lahir dan
berkembang sebagai bentuk tanggapan langsung terhadap peristiwa-
peristiwa nyata yang terjadi di dunia dan mendefinisikan tujuan-
tujuannya untuk mencegah pengulangan peristiwa-peristiwa tersebut.
Asumsi Teori Idealisme;
 Semua manusia (bangsa) menginginkan perdamaian.
 Perang adalah dosa dan terjadi karena ketidak sengajaan.
 Harus ada pemerintahan dunia yang dapat mengendalikan
kekuatan-kekuatan yang menyebar dalam sistem dunia.
Asumsi Teori Realisme;
 Negara adalah aktor utama.
Penganut realis yang menggunakan konsep sistem dalam
pengertian interrelasi bagian-bagian biasanya merujuk pada
sistem internasional.

1
 Negara adalah aktor tunggal
Merupakan aktor yang memiliki otoritas mutlak untuk
mengambil kebijakan, dan status ini tidak dimiliki oleh aktor
lain (aktor non negara).
 Negara adalah aktor rasional
Pengambil kebijakan dari kalangan pemerintahan
mengevaluasi setiap alternatif, menyeleksi satu diantara yang
paling maksimal kegunaannya (maksimalisasi keuntungan).
 Keamanan nasional adalah Masalah utama
Power adalah konsep utama. Realis menganggap keamanan
militer atau isu strategis adalah termasuk politik tinggi (high
politics).
Asumsi Teori Behaviorisme; Hubungan internasional
mencerminkan perilaku dari para pengambil kebijakan suatu negara
sehingga penelitian dalam ilmu HI harus fokus pada perilaku para
pengambi kebijakan.
Asumsi Teori Strukturalis; Hubungan internasional adalah
hubungan ekonomi antar negara-negara didunia yang secara garis
besar terstruktur kedalam susunan negara industri maju, negara
industri baru, dan negara berkembang atau terbelakang. Fokus
analisis adalah interaksi antara negara dan pasar, yaitu bagaimana
variable pasar (ekonomi) mempengaruhi kebijakan negara.
Asumsi Teori Pluralisme; Aktor non negara adalah kenyataan yang
penting dalam hubungan internasional. Pelaku-pelaku hubungan
internasional non negara mampu membangun sistem internasional
baru (globalisasi).
Kesimpulan Pada bagian kesimpulan, penulis membuktikan bahwa paradigma
dalam kajian hubungan internasional berjalan seiring dengan
perkembangan hubungan internasional sebagai disiplin ilmu.
Perdebatan yang pada awalnya menyoal keberadaan dan peran ilmu
hubungan internasional baik secara keilmuan maupun kehidupan
nyata kemudian memusat dan menajam pada penemuan cara pandang
yang menyeluruh dan meyakinkan tentang intisari dari ilmu
hubungan internasional itu. Hasilnya, perdebatan itu telah
mengelompokkan para ahli ilmu hubungan internasional kedalam
kelompok-kelompok pemikiran yang satu sama lain saling

1
bertentangan bahkan saling menegasikan.
Kekuatan Penelitian 1. Kaya akan teori ekpertis yang sesuai dan digunakan dengan tepat
2. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia, mempermudah
pembaca untuk memahami.
Kekurangan Penelitian 1. Abstrak yang tulis kurang menyeluruh.
2. Tidak ada desain, metode dan peserta dalam penelitian ini
menjadikan hasil penelitian kurang kaya akan ilmu terbaru.

Anda mungkin juga menyukai