Anda di halaman 1dari 18

PARADIGMA

HUBUNGAN
INTERNASIONAL
—PRESENTED BY

“De’ajeng Azzura”
“Rif’ati Khoridatin Nabila”
“Muhammad Rhenaldy Ferdiansyah”
INTRODUCTIO
N
Hubungan Internasional berdiri atas dasar sebuah perspektif
pada awal kemunculannya. Setelah membaca banyak literatur,
dapat disimpulkan bahwa perspektif/Paradigma adalah sudut
pandang sesorang atau pihak-pihak yang memiliki kepentingan
dalam menanggapi dan mendekati suatu permasalahan atau
persoalan. Berbicara tentang perspektif, tidak ada yang namanya
salah atau benar karena sudut pandang seseorang dalam
menanggapi dan mendekati suatu permasalahan atau persoalan
memiliki cara yang berbeda-beda. Dan dapat diartikan perspektif
dalam hubungan internasional adalah suatu pandangan seseorang
dalam menanggapi dan mengatasi suatu permasalahan, isu, dan
fenomena HI. Perpektif yang berbeda-beda inilah yang menyeret
para pemikir ke dalam perdebatan besar atau Great Debate.
01 PENGERTIAN 03 GREAT DEBATE

02 MACAM 04 KESIMPULAN
01
PENGERTIAN
PENGERTIAN
Paradigma atau perspektif adalah cara pandang terhadap sesuatu dan cara pandang
terhadap lingkungan sekitar.Cara pandang terhadap sesuatu dan terhadap lingkungan
sekitar ini secara otomatis akan mempengaruhi cara berpikir dan perilaku.Hubungan
Internasional, adalah cabang dari ilmu politik, merupakan suatu studi tentang persoalan-
persoalan luar negeri dan isu-isu global di antara negara-negara dalam sistem
internasional, termasuk peran negara-negara, organisasi-organisasi antarpemerintah,
organisasi-organisasi nonpemerintah atau lembaga swadaya masyarakat, dan perusahaan-
perusahaan multinasional.Jadi dapat disimpulkan,pengertian Paradigma atau prespektif
dalam ilmu Hubungan Internasional adalah Cara pandang terhadap sesuatu dan cara
Pandang terhadap lingkungan Internasional itu sendiri.Sesuatu disini dapat diartikan
dengan para Aktor-aktor HI,yang kemudian mempengaruhi cara bertindak dan berpikir.
02
macam-macam
Idealisme
Idealisme adalah aliran pemikiran yang terinspirasi dari tokoh politik
seperti Plato, Aristoteles, Cicero, yang dimana mereka percaya bahwa
terdapat nilai moral yang bersifat universal yang harus ditaati dengan
didasari keyakinan dalam kebaikan yang melekat pada diri manusia. Aliran
ini mempercayai bahwa moralitas, organisasi, hukum dan perjanjian akan
melawan sifat anarkis internasional.
Bagi idealis perang adalah suatu penyimpangan yang harus dihindari demi
terwujudnya perdamaian.Bagi mereka perang adalah masalah internasional
yang memerlukan usaha kolektif dan multilatelar bukan hanya masalah
nasional saja. Oleh sebab itu masyarakat internasional harus berusaha
menghapus institusi yang mendorong terjadinya perang dan mengusahakan
perdamaian dan ketertiban dunia.
Realisme
Realisme adalah aliran pemikiran yang berasal dari tokoh Thucydides,
Niccolo Machiavelli. Mereka berpendapat bahwa manusia memiliki sifat
egois yang mementingkan diri sendiri dan tidak mengenal adanya
pemerintahan internasional.Bagi realisme prinsip-prinsip seperti yang
sampaikan oleh kaum idealis tidak bisa diterapkan dalam negara. Bagi
realisme yang terpenting dalam suatu negara adalah power yang berguna
untuk mencapai keamanan dan perdamaian.
Selain itu negara merupakan aktor yang paling penting bagi realis dan
bersifat rasional. Mereka berfokus pada potensi konflik yang terjadi di
negara-negara. Sehingga keamanan harus benar-benar di tingkatkan
Tradisionalisme
Paradigma tradisional di sini menitikberatkan negara sebagai
unit analisis artinya negara ini adalah objek yang
dianalisis.Negara yang dimaksud dari paradigma tradisionalis
ini adalah orang-orang atau sekumpulan manusia.Jadi pada
dasarnya paradigma tradisionalis ini menitikberatkan analisis
pada individu pada manusia Yang berkumpul di dalam satu
negara.
Manusia menjadi objek yang dianalisis karena Manusia itu
memiliki empat hal Yaitu,value,kepentingan,kebutuhan,
tendensi/ niat dan tujuan. paradigma tradisional ini juga
sangat menekankan fokus pada aspek aspek historis atau
Behavioralisme
Paradigma Behavioralis ini menekankan pada aspek-aspek saintifik atau
ilmiah dalam HI.bahasa sederhananya,paradigma behavioralis ini
mengatakan bahwa HI itu harus saintifik.Dengan kata lain Empiris,yaitu
harus ada bukti nyata.

Saintifik itu harus Netral tidak boleh berpihak, Untuk bersikap Netral
satu-satunya cara menurut paradigma behavioralis ini adalah dengan
melakukan observasi atau pengamatan dan pengukuran.Kedua itu harus
dilakukan seakurat mungkin nggak boleh meleset satu istilah atau ada
satu kalimat yang terkenal dalam paradigma behavioralis.
Globalisme
Memiliki beberapa poin Utama:
 dunia internasional mulai muncul yang namanya
interdependensi dan integrasi.
 negara bukan lagi satu-satunya faktor penting dalam hati
beratnya berkurang bahkan ada aktor yang perannya lebih
signifikan dari negara.
 dari paradigma globalisasi,muncul banyak aktor-aktor baru
dalam hubungan internasional misalnya MNC dan NGO
 dari paradigma globalisasi adalah isu isu hubungan
internasional Semakin Semakin meluas,sudah keluar dari isu
militer
 paradigma globalis mengatakan bahwa terjadi pergeseran atau
03
GREAT
DEBATE
GREAT DEBATE II
Behavioralism vs Traditionalism
01 02
Perdebatan pada GD II
dilakukan oleh antara
kelompok IR scholar yang
menginginkan adanya
pendekatan scientific GD II ini kemudian
method dalam mempelajari disebut sebagai
HI dan kelompok yang perdebatan “realist vs
masih menekankan behavoralist” atau
pentingnya pendekatan tradisionalist vs
historis dalam teori HI. Scientism
GREAT DEBATE II
Behavioralism vs Traditionalism

01 02

Disebut juga sebagai inter Yaitu debate antara Atau disebut juga
paradigm debate liberalism, realism, dan pedebatan antara
radical theory realism,institustionalism
dan structuralism
04
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Didalam ilmu hubungan internasional banyak bebarapa paradigma yang ada
pada hubungan internasional. Pendekatan utama yang seringkali digunakan
dalam mengamati fenomena-fenomena dan masalah-masalah internasional,
yakni dari tiga paradigma Idealisme, Realisme dan Behavioralisme. Tulisan
ini telah memberikan gambaran tentang perjalanan paradigma dalam ilmu
hubungan internasional sebagai ilmu pengetahuan yang memiliki kekhususan
tersendiri. Perdebatan paradigma (The Great Debate) adalah bukti kekuatan
Studi Hubungan Internasional dalam memberikan tawaran berbagai macam
teori dalam memahami dan menjelaskan fenomena hubungan internasional.
THANK
S

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai