Anda di halaman 1dari 9

Paradigma Pembangunan Era Globalisasi

Abid Fatur Ritonga1 Dias Aditya Lubis2 Jurda Rahim Mulia3 Laura Amanda Sari4
Raihanfadlurrohman5 Putri Rahmanja6 Zakiyah An Nisa’ Basuni7

1-7
Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera utara
1
21062002 221062002 32106200182 4Lauraamandasari78@gmail.com 52106200190
6
2106200520 7Zakiyahpanjaitan@gmail

Abstrak
Penelitian ini membahas tentang seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang di terapkan
dalam pembangunan di era globalisasi ini. fokus penelitian ini kepada pembangunan di era
globalisasi dan ditengah pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek seperti apa
yang butuhkan dalam pembangunan di era globalisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pancasila adalah
paradigma dalam berbagai bidang pembangunan, jadi nilai-nilai dasar Pancasila secara normatif
menjadi kerangka acuan setiap aspek pembangunan nasional di Indonesia.
Kata kunci: paradigma dan pembangunan
The study deals with the set of assumptions, concepts, values, and practices applied in the
development of this age of globalization. The focus of this research on the development of the
age of globalization and the middle of the pandemic. The aim of this study is to know what kind
of aspects are needed in the age of globalization. The method used in this study is qualitative
analysis. The result of this study suggests that pancasila is a paradigm in various areas of
development, so the basic values of pancasila normatively become the framework for every
aspect of national development in Indonesia.
Key words: Paradigm and development

PENDAHULUAN pokok persoalan suatu cabang ilmu


pengetahuan.1
Istilah paradigma pada mulanya dipakai
dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan. Inti sari dari pengertian paradigma adalah
Menurut Thomas Khun, orang yang pertama suatu asumsi asumsi teoretis yang umum
kali mengemukakan istilah tersebut (merupakan suatu sumber lain), sehingga
menyatakan bahwa ilmu pada waktu itu merupakaan suatu sumber hukum-hukum,
didominasi oleh sebuah paradigma. metode, serta penerapan dalam ilmu
Paradigma adalah pandangan mendasar dari 1
Kuhn, Thomas Samuel. (2002). The Structure of
para ilmuwan tentang apa yang menjadi Scientific Revolutions Peran Paradigma dalam
Revolusi Sains. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
pengetahuan sehingga sangat menentukan menurut Pancasila adalah makhluk
sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu monopluralis. Kodrat manusia yang
sendiri. monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri,
antara lain:
Paradigma menjadi suatu alat bantu bagi
para ilmuwan dalam mengatasi persoalan a.       susunan kodrat manusia terdiri atas
masalah yang harus dikerjakan, dijawab atau jiwa dan raga
menjadi suatu kerangkan atau acuan yang
b.      sifat kodrat manusia sebagai individu
harus dijalankan oleh ilmuwan. Dengan
sekaligus sosial
paradigma atau sudut pandang dan kerangka
acuan tertentu , seoarang ilmuwan dapat c.       kedudukan kodrat manusia sebagai
menjelaskan sekaligus menjawab suatu makhluk pribadi dan makhluk tuhan.2
masalah dalam ilmu pengetahuan. Istilah
paradigma makin lama makin berkembang Berdasarkan itu, pembangunan nasional
tidak hanya dakam bidang ilmu pengetahuan diarahkan sebagai upaya meningkatkan
saja tapi bidang politik, ekonomi, sosial harkat dan martabat manusia yang meliputi
budaya, dan hukum. Kemudian istilah aspek jiwa, raga,pribadi, sosial, dan aspek
paradigma berkembang dalam pengertian ketuhanan. Secara singkat, pembangunan
sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, nasional sebagai upaya peningkatan manusia
acuan, tolok ukur, sumber, orientasi, secara totalitas.Pembangunan sosial harus
parameter arah dan tujuan. mampu mengembangkan harkat dan
martabat manusia secara keseluruhan. Oleh
Dengan demikian, paradigma menempati karena itu, pembangunan dilaksanakan di
posisi tinggi dan penting dalam berbagai bidang yang mencakup seluruh
melaksanakan segala hal dalam kehidupan aspek kehidupan manusia. Pembangunan,
manusia. Pancasila sebagai paradigma, meliputi bidang politik, ekonomi, sosial
artinya nilai-nilai dasar pancasila secara budaya, dan pertahanan keamanan.
normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan
tolok ukur segenap aspek pembangunan
nasional yang dijalankan di Indonesia. Hal
ini sebagai konsekuensi atas pengakuan dan
penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila
sebagai dasar negara dan ideologi nasional. TINJAUN PUSTAKA
Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif Dalam tinjauan Pustaka ini diuraikan
bahwa Pancasila adalah dasar negara mengenai paradigma, pembangunan, era
Indonesia, sedangkan negara merupakan globalisasi
organisasi atau persekutuan hidup manusia
maka tidak berlebihan apabila pancasila 1. Paradigma
menjadi landasan dan tolok ukur Pengertian paradigma ini adalah suatu cara
penyelenggaraan bernegara termasuk dalam pandang seorang individu itu terhadap
melaksanakan pembangunan.
2
Nilai-nilai dasar Pancasila itu dikembangkan Oktavianus Afiantoro,
“Pancasila_sebagai_paradigma_pancasila”
atas dasar hakikat manusia. Hakikat manusia
(Universitas Atma Jaya Yogyakarta) hal.02
dirinya sendiri dan juga lingkungannya yang Istilah pembangunan dapat juga
mana hal tersebut tentu akan mempengaruhi didefinisikan maupun juga diberikan
dari cara berpikir (kognitif), bersikap pengertian yang berbeda-beda oleh satu
(afektif), serta juga cara bertingkah laku orang dengan orang yang lainya, negara satu
(konatif).3 dengan negara yang lainnya. Namun pada
umum terdapat kesepakatan bahwa
Pendapat lain juga menyebutkan pengertian
pembangunan merupakan proses untuk
paradigma ini merupakan seperangkat
melakukan perubahan. Pembangunan
keyakinan, asumsi, ide, teori, konsep, nilai,
merupakan suatu seperangkat usaha yang
serta juga praktik yang diterapkan di dalam
terencana atau terarah dalam dapat
memandang realitas pada sebuah komunitas
menghasilkan sesuatu yang dapat
yang sama, khususnya itu di dalam disiplin
dimanfaatkan dalam memenuhi suatu
ilmu. Dari penjelasan tersebut maka dapat
kebutuhan atau juga dapat meningkatkan
disimpulkan bahwa istilah paradigma ini
kesejahteraan hidup manusia.
umumnya merujuk pada cara atau pola
berpikir atau juga cara penyelesaian masalah 3. Era globalisasi
yang dilakukan manusia.
Pengertian era globalisasi dapat dijelaskan
Istilah dari “paradigma” diadaptasi bahasa dari dua kata yang membangunnya yakni
Inggris yakni “paradigm” yang merupakan kata “era” dan “globalisasi”. Era berarti
serapan dari bahasa Latin yakni “paradigma” zaman atau kurun waktu, sementara
yang memiliki arti suatu model atau pola. globalisasi berarti proses mengglobal atau
Serta apabila di dalam bahasa Yunani itu mendunia. Dengan demikian era globalisasi
disebut “paradeigma” (para+deiknunai) berarti zaman yang di dalamnya terjadi
yang memiliki arti membandingkan, proses mendunia. 4
bersebelahan (para), dan juga
Proses mendunia ini yang terjadi sejak tahun
memperlihatkan (deik).
1980-an itu terjadi di berbagai bidang atau
2. Pembangunan aspek kehidupan manusia, misalnya di
bidang politik, sosial, ekonomi, agama, dan
Di Indonesia istilah pembangunan seringkali
terutama sekali globalisasi di bidang
berkonotasi maupun juga berarti dalam
teknologi.
membangun infrastruktur dan fasilitas
fisik.yang Pada dasarnya, pengertian PEMBAHASAN
pembangunan secara umum merupakan
Paradigma Pembangunan Bidang politik
suatu proses perubahan yang akan terus
menerus untuk dapat menuju kekeadaan Pembangunan ditujukan untuk membentuk
yang akan lebih baik yang berdasarkan suatu pemerintahan demokratis yang menjunjung
norma-norma tertentu. Dalam pengertian kebebasan berpendapat serta melayani
pembangunan, para ahli lalu kemudian tuntutan rakyat secara adil, terbuka, jujur,
banyak memberikan penjelasan yang juga dan akuntabel. Dalam hal ini Pancasila
bermacam-macam sama dengan halnya memberikan dasar-dasar moralitas politik
dengan perencaan.
4
Rachmanto, “Pengertian Era Globalisasi dan
Dampaknya” jurnal system informasi 9 (Januari
3
https://pendidikan.co.id/pengertian-paradigma/ 2017)
negara yang berdasarkan Ketuhanan yang moralitas kemanusiaan dan Ketuhanan.
Maha Esa dan kemanusiaan yang adil dan Pancasila sebagai paradigma pengembangan
beradab. Perilaku politik, baik dari warga ekonomi juga lebih mengacu pada Sila
negara maupun penyelenggara negara Keempat Pancasila; sementara
dikembangkan atas dasar moral tersebut pengembangan ekonomi lebih mengacu
sehingga menghasilkan perilaku politik pada pembangunan Sistem Ekonomi
yang santun dan bermoral. Indonesia. Dengan demikian subjudul ini
Pancasila sebagai paradigma pengembangan menunjuk pada pembangunan Ekonomi
sosial politik diartikan bahwa Pancasila Kerakyatan atau pembangunan Demokrasi
bersifat sosial-politik bangsa dalam cita-cita Ekonomi atau pembangunan Sistem
bersama yang ingin diwujudkan dengan Ekonomi Indonesia atau Sistem Ekonomi
menggunakan nilai-nilai dalam Pancasila. Pancasila.
Pemahaman untuk implementasinya dapat Perwujudan pancasila sebagai paradigma
dilihat secara berurutan-terbalik: dan moralitas dalam pembangunan bidang
1). Penerapan dan pelaksanaan keadilan ekonomi dapat dilakukan dengan cara:
sosial mencakup keadilan politik, budaya, 1). Sistem ekonomi negara senantiasa
agama, dan ekonomi dalam kehidupan mendasarkan pada pemikiran untuk
sehari-hari; mengembangkan ekonomi atas dasar
2). Mementingkan kepentingan rakyat moralitas kemanusiaan dan ketuhanan
(demokrasi) bilamana dalam pengambilan 2). Menghindari pengembangan ekonomi
keputusan; yang mengarah pada sistem monopoli dan
3). Melaksanakan keadilan sosial dan persaingan bebas
penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan 3). Mengembangkan sistem ekonomi
konsep mempertahankan persatuan; kerakyatan dan kekeluargaan yang ditujukan
4). Dalam pencapaian tujuan keadilan untuk mencapai kesejahteraan rakyat secara
menggunakan pendekatan kemanusiaan luas
yang adil dan beradab;  
5). Tidak dapat tidak; nilai-nilai keadilan
sosial, demokrasi, persatuan, dan Paradigma pembangunan Bidang Sosial
kemanusiaan (keadilan-keberadaban) Budaya
tersebut bersumber pada nilai Ketuhanan
Yang Maha Esa. Dalam hal ini Pancasila sebagai
  Pembangunan sosial budaya harus mampu
meningkatkan harkat dan martabat manusia,
Paradigma Pembangunan Bidang yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan
Ekonomi beradab. Kemudian berdasarkan sila
persatuan Indonesia, pembangunan sosial
  budaya dikembangkan atas dasar
Dalam pembangunan ekonomi, pemerintah penghargaan terhadap budaya-budaya yang
harus berlandaskan Pancasila terutama sila beragam di Nusantara.
kelima, yaitu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Dalam ekonomi Pembangunan sosial budaya termasuk salah
kerakyatan, kebijakan ekonomi harus satu aspek pembangunan yang penting dan
ditujukan sebesar-besarnya untuk senantiasa terus ditingkatkan kualitasnya.
kemakmuran rakyat. Selain itu, Apabila dicermati, sesungguhnya nilai-nilai
pembangunan ekonomi harus berdasarkan Pancasila itu memenuhi kriteria sebagai
puncak-puncak kebudayaan, sebagai dalam pembangunan bidang ini dapat
kerangka-acuan-bersama, bagi kebudayaan – dilakukan dengan cara:
kebudayaan di daerah seperti Sila Pertama,
menunjukan tidak satu pun sukubangsa 1). Pertahanan dan keamanan negara harus
ataupun golongan sosial dan komuniti berdasarkan kepada tujuan demi tercapainya
setempat di Indonesia yang tidak mengenal kesejahteraan hidup manusia sebagai
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha makhluk Tuhan Yang Maha Esa
Esa. Sila Kedua, merupakan nilai budaya
yang dijunjung tinggi oleh segenap 2). Pertahanan dan keamanan negara harus
warganegara Indonesia tanpa membedakan berdasarkan pada tujuan demi tercapainya
asal-usul kesukubangsaan, kedaerahan, kepentingan seluruh warga negara indonesia
maupun golongannya. Sila Ketiga,
mencerminkan nilai budaya yang menjadi 3). Pertahanan dan keamanan harus mampu
kebulatan tekad masyarakat majemuk di menjamin hak asai manusia, persamaan
kepulauan nusantara untuk mempersatukan derajat serta kebebasan
diri sebagai satu bangsa yang berdaulat. Sila kemanusiaanPembangunan Hukum
Keempat, merupakan nilai budaya yang luas
persebarannya di kalangan masyarakat Salah satu tujuan negara Indonesia adalah
majemuk Indonesia untuk melakukan melindungi segenap bangsa Indonesia dan
kesepakatan melalui musyawarah. Sila ini seluruh tumpah darah Indonesia. Untuk
sangat relevan untuk mengendalikan nilai- mewujudkannya, diperlukan perlindungan
nilai budaya yang mendahulukan hukum kepada semua warga negara tanpa
kepentingan perorangan. Sila Kelima, betapa diskriminasi. Dengan demikian, substansi
nilai-nilai keadilan sosial itu menjadi hukum yang dikembangkan harus
landasan yang membangkitkan semangat merupakan perwujudan sila-sila yang
perjuangan bangsa Indonesia dalam terkandung dalam Pancasila.
memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikutserta melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.

Paradigma Pembangunan di bidang


Paradigma pembangunan dibidang Hukum
pertahanan dan keaamanan
Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah
melindungi segenap bangsa Indonesia dan
Paradigma Persatuan dan kesatuan bangsa seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini
indonesia dapat terwujud salah satunya mengandung makna bahwa tugas dan
dengan adanya sistem pertahanan dan tanggung jawab tidak hanya oleh
keamanan negara. Oleh karena itu, penyelenggara negara saja, tetapi juga rakyat
pembangunan dalam bidang pertahanan dan Indonesia secara keseluruhan. Atas dasar
keamanan mutlak dilakukan dengan tersebut, sistem pertahanan dan keamanan
senantiasa berlandaskan pada nilai-nilai adalah mengikut sertakan seluruh komponen
pancasila. Perwujudan nilai-nilai pancasila bangsa. Sistem pembangunan pertahanan
dan keamanan Indonesia disebut sistem 3. adanya pembagian dan pembatasan tugas-
pertahanan dan keamanan rakyat semesta tugas ketatanegaraan yang juga
(sishankamrata). mendasar.Sesuai dengan UUD 1945, yang di
dalamnya terdapat rumusan Pancasila,
Sistem pertahanan yang bersifat semesta Pembukaan UUD 1945 merupakan bagian
melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dari UUD 1945 atau merupakan bagian dari
dan sumber daya nasional lainnya, serta hukum positif. Dalam kedudukan yang
dipersiapkan secara dini oleh pemerintah demikian, ia mengandung segi positif dan
dan diselenggarakan secara total terpadu, segi negatif. Segi positifnya, Pancasila dapat
terarah, dan berlanjut untuk menegakkan dipaksakan berlakunya (oleh negara); segi
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan negatifnya, Pembukaan dapat diubah oleh
keselamatan segenap bangsa dari segala MPR—sesuai dengan ketentuan Pasal 37
ancaman. Penyelenggaraan sistem UUD 1945.
pertahanan semesta didasarkan pada
kesadaran atas hak dan kewajiban warga Hukum tertulis seperti UUD—termasuk
negara, serta keyakinan pada kekuatan perubahannya—, demikian juga UU dan
sendiri. peraturan perundang-undangan lainnya,
harus mengacu pada dasar negara (sila – sila
Sistem ini pada dasarnya sesuai dengan Pancasila dasar negara).
nilai-nilai pancasila, di mana pemerintahan
dari rakyat (individu) memiliki hak dan Dalam kaitannya dengan ‘Pancasila sebagai
kewajiban yang sama dalam masalah paradigma pengembangan hukum’, hukum
pertahanan negara dan bela negara. (baik yang tertulis maupun yang tidak
Pancasila sebagai paradigma pembangunan tertulis) yang akan dibentuk tidak dapat dan
pertahanan keamanan telah diterima bangsa tidak boleh bertentangan dengan sila-sila:
Indonesia sebagaimana tertuang dalam UU
No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan 1). Ketuhanan Yang Maha Esa,
Negara.
2). Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Dalam undang-undang tersebut dinyatakan
bahwa pertahanan negara bertitik tolak pada 3). Persatuan Indonesia,
falsafah dan pandangan hidup bangsa
Indonesia untuk menjamin keutuhan dan 4). Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik kebijaksanaan dalam
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan permusyawaratan/perwakilan
Undang-Undang Dasar 1945.
5). Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Dengan ditetapkannya UUD 1945, NKRI Indonesia.
telah memiliki sebuah konstitusi, yang di
dalamnya terdapat pengaturan tiga Dengan demikian, substansi hukum yang
kelompok materi-muatan konstitusi, yaitu: dikembangkan harus merupakan perwujudan
atau penjabaran sila-sila yang terkandung
1. adanya perlindungan terhadap HAM, dalam Pancasila. Artinya, substansi produk
hukum merupakan karakter produk hukum
2.adanya susunan ketatanegaraan negara responsif (untuk kepentingan rakyat dan
yang mendasar, dan merupakan perwujuan aspirasi rakyat).
KESIMPULAN
Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa paradigma menempati posisi dan fungsi yang
strategis dalam setiap proses kegiatan. Perencanaan, pelaksanaan, dan pemanfaatan hasil dalam
setiap kegiatan dapat diukur dengan paradigma tertentu yang diyakini kebenarannya
Berdasarkan analisis data yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional memiliki arti bahwa segala aspek
pembangunan nasional harus berlandaskan nilai-nilai Pancasila terutama di era globalisasi dan
masa pandemi ini. Oleh sebab itu pembangunan nasional ditujukan untuk meningkatkan harkat
dan martabat manusia yang meliputi aspek rohani, jasmani, aspek individu, sosial, dan
ketuhanan.
2. Implementasi Pancasila sebagai paradigma dapat terwujud apabila pemerintah dan masyarakat
dapat menerapkan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila dan nilai Pancasila tersebut tidak pudar
seiring berjalannya waktu terutama di era globalisasi. Sebagai masyarakat harusnya kita tetap
melestarikan Pancasila dalam segala aspek karena nilai yang terkandung adalah nilai kebaikan
dam kebenaran.

DAFTAR PUSTAKA
Kuhn, Thomas Samuel. (2002). The Structure of Scientific Revolutions Peran Paradigma dalam
Revolusi Sains. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mukiyat dkk, Modul pelatihan guru mata pelajaran PPKn(2016:12)
https://pendidikan.co.id/pengertian-paradigma/
Rachmanto, “Pengertian Era Globalisasi dan Dampaknya” jurnal system informasi 9 (Januari
2017)
Oktavianus Afiantoro, “Pancasila_sebagai_paradigma_pancasila” (Universitas Atma Jaya
Yogyakarta)
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5619788/makna-pancasila-sebagai-paradigma-
pembangunan-ini-penjelasannya.

Anda mungkin juga menyukai