Anda di halaman 1dari 2

1.

5 Kesalahan ejaan
- Jaman = Zaman
- Dikuatirkan = Dikhawatirkan
- Kayaknya = Terlihatnya
- Kompentensi = Kompetensi
- Sertivikasi = Sertifikasi

5 Kesalahan pemilihan diksi


- Apalagi Terlebih dengan akan diberlakukannya zaman era pasar bebas Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA).
- Kebijakan itu dikhawatirkan membuat posisi tenaga kerja lokal semakin tersisih.
- Menteri asal Semarang itu membeberkan, jumlah TKA sebenarnya mengalami penurunan
dari tahun ke tahun.
- Pada tahun berikutnya, jumlahnya turun menjadi 72 ribu.
- Kemudian, pada 2017 angkanya turun lagi kembali menjadi 69 ribu dan 2018 tinggal tersisa
68 ribu orang.
2. 5 kalimat efektif dari soal nomor 1
- Zaman = Pada zaman ini, teknologi sudah berkembang secara pesat.
- Dikhawatirkan= Orang yang tidak melakukan vaksinasi, dikhawatirkan akan lebih mudah
terserang virus penyebab penyakit.
- Terlihatnya = Papan tulis yang ada di ruang kelas itu terlihatnya sangat jauh sekali.
- Kompetensi = Peningkatan kompetensi siswa pada abad 21 tidak hanya dari segi kognitif tapi
juga dari segi afektif.
- Sertifikasi = BNSP adalah otoritas sertifikasi personil yang bertugas melaksanakan sertifikasi
kompetensi profesi bagi tenaga kerja.

4. 6 kalimat / 1 paragraf peran perempuan di Masa Pandemi Covid-19, sebab akibat


Selama pandemi COVID-19 kebijakan bekerja bagi para pekerjapun berubah. Untuk
pekerja perempuan hal ini juga mengubah pola kerja dan emosional mereka dalam bekerja.
Dengan diberlakukan kebijakan baru bekerja dari rumah atau lebih sering disebut dengan WFH
untuk sebagian pekerja perempuan yang juga sebagai seorang Ibu menjadi solusi untuk
membantu mereka menjaga anak-anak. Namun hasil studi membuktikan bahwa modalitas
kerja dan dukungan sosial yang dirasakan berdampak pada kesejahteraan perempuan
selama penguncian (lock down) COVID-19, dengan beberapa kekhususan dan perbedaan
antara perempuan yang hidup dengan anak-anak dan mereka yang tidak. Dalam
kelompok wanita dengan anak di bawah umur, bekerja di rumah adalah berhubungan
dengan tingkat depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pergi bekerja. Bagi wanita
dengan anak-anak, bekerja di rumah dapat memperburuk konflik pekerjaan-keluarga,
dan kesulitan untuk melepaskan diri dari komitmen kerja ketika bekerja di rumah
mungkin tampak jelas bagi para ibu yang harus mengasuh anak-anak mereka. Di sisi lain,
bekerja di rumah dikaitkan dengan tingkat depresi yang lebih rendah daripada bekerja
dalam kelompok tanpa anak di bawah umur.

5. Paraphrase paragraph terakhir

Saat ini, pekerja yang diberhentikan di Indonesia mencapai 26,5 ribu orang. Hanif selaku
Menteri Ketenagakerjaan Indonesia tidak menyebut hal tersebut sebagai PHK masal, karena
pemerintah masih terus berupaya mengurangi pengangguran di Indonesia. Membuka dan
mengupayakan lapangan kerja bagi tenaga kerja lokal adalah salah satu upaya untuk
mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai