Anda di halaman 1dari 3

2.

Pendekatan untuk Mengantisipasi Rongrongan dalam dan Luar Negeri

Indonesia dapat mengambil beberapa pendekatan untuk mengantisipasi berbagai rongrongan yang
datang baik dari dalam maupun dari luar. Berikut adalah beberapa pendekatan yang dapat dilakukan:

Pendekatan Diplomatik: Melalui diplomasi, Indonesia dapat menjalin hubungan yang baik dengan
negara-negara lain dan berpartisipasi aktif dalam organisasi internasional. Dengan membangun
kerjasama dan dialog yang konstruktif, Indonesia dapat memperoleh dukungan dan meminimalkan
potensi rongrongan dari negara-negara lain.

Pendekatan Keamanan: Indonesia perlu memperkuat keamanan nasional dan membangun kemampuan
pertahanan yang tangguh. Ini melibatkan peningkatan anggaran pertahanan, modernisasi alat-alat
militer, dan pelatihan personel yang efektif. Dengan memiliki kekuatan militer yang kuat, Indonesia
dapat menghadapi ancaman dari luar dengan lebih baik.

Pendekatan Ekonomi: Indonesia perlu memperkuat ekonomi domestik untuk mengurangi


ketergantungan pada negara lain. Diversifikasi ekonomi, pengembangan industri, dan peningkatan
investasi dalam sektor strategis akan membantu mengurangi kerentanan terhadap rongrongan ekonomi
dari luar.

Pendekatan Sosial dan Politik: Indonesia perlu memperkuat persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.
Ini melibatkan membangun kepercayaan antar kelompok masyarakat, mengatasi ketimpangan sosial,
dan mempromosikan inklusi politik. Dengan memperkuat fondasi sosial dan politik, Indonesia dapat
mengurangi potensi rongrongan dari dalam negeri.

Pendekatan Hukum: Indonesia perlu memperkuat sistem hukum dan penegakan hukum yang adil dan
transparan. Ini melibatkan reformasi hukum, pemberantasan korupsi, dan perlindungan hak asasi
manusia. Dengan memiliki sistem hukum yang kuat, Indonesia dapat mengatasi rongrongan yang
melanggar hukum.

Pendekatan Diplomasi Publik: Indonesia perlu meningkatkan diplomasi publik untuk memperkuat citra
positif di mata dunia. Ini melibatkan promosi budaya, pariwisata, dan diplomasi digital. Dengan
membangun citra yang baik, Indonesia dapat mengurangi potensi rongrongan informasi negatif dari
luar.

Dengan mengadopsi pendekatan-pendekatan ini, Indonesia dapat mengantisipasi dan menghadapi


berbagai rongrongan yang datang baik dari dalam maupun dari luar dengan lebih efektif.

3. Jika asta ideologi lemah maka pemerintah harus melakukan langkah langkah pembinaan baik di
sekolah sekolahformal atau diluar sekolah.Pengamalan pancasila sebagai ideologi juga berlaku dalam
pembuatan peraturan perundang-undangan. Setiapperaturan harus dijiwai nilai-nilai pancasila,
termasuk peraturan yang bersifat larangan. Seperti, ketentuan-ketentuanyang bertentangan dengan
kepentingan umum, diantaranya terganggunya kerukunan warga, dan diskriminasiterhadap suku atau
agama.“Apabila tidak sesuai, maka peraturan tersebut harus dilakukan pembatalan ataupencabutan,”
tegasnya.

4. Ancaman di Bidang Ekonomi merupakan setiap usaha dan kegiatan baik itu yang berasal dari luar
maupun dalam negeri yang dinilai mengancam dan membahayakan keamanan finansial serta
pertumbuhan ekonomi nasional bangsa indonesia.

Ekonomi suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Ini adalah bukti nyata pengaruh globalisasi. Saat ini
tidak ada negara dengan kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh negara lain. Globalisasi
perekonomian di satu sisi membuka peluang pasar produk dalam negeri ke pasar internasional secara
kompetitif. Sebaliknya, juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar
domestik. Pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi
antara lain:

- Indonesia dibanjiri barang-barang dari luar negeri seiring perdagangan bebas yang tidak mengenal
batas-batas negara. Akibatnya barang-barang lokal kalah bersaing dengan produk luar negeri.

- Perekonomian Indonesia terancam dikuasai pihak asing seiring kemudahan penanaman modal bagi
orang asing. Akibatnya, bangsa Indonesia dijajah secara ekonomi oleh investor asing.

- Timbul kesenjangan sosial yang tajam akibat persaingan bebas sehingga pelaku ekonomi ada yang
menang dan kalah. Yang menang bisa memonopoli pasar, yang kalah hanya menjadi penonton dan
tertindas.

- Sektor-sektor ekonomi rakyat yang mendapat subsidi akan semakin berkurang, koperasi sulit
berkembang, penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya makin ditinggalkan, sehingga angka
pengangguran dan kemiskinan sulit dikendalikan dan Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi
jangka panjang.

5.strategi yang dapat dilakukan dalam pembinaan ketahanan nasional dalam bidang politik luar negeri:

Diplomasi: Diplomasi merupakan salah satu strategi utama dalam politik luar negeri. Melalui diplomasi,
negara dapat menjalin hubungan baik dengan negara lain, memperjuangkan kepentingan nasional, dan
menyelesaikan konflik secara damai. Diplomasi juga dapat digunakan untuk memperkuat kerjasama
regional dan internasional.

Diplomasi Ekonomi: Strategi ini melibatkan penggunaan kebijakan ekonomi untuk memperkuat posisi
negara di tingkat internasional. Hal ini dapat dilakukan melalui kerjasama ekonomi, investasi asing, dan
perdagangan internasional. Dengan memperkuat ekonomi nasional, negara dapat meningkatkan daya
tawar politiknya di tingkat internasional.

Diplomasi Publik: Diplomasi publik melibatkan upaya untuk mempengaruhi opini publik di negara lain
melalui kegiatan budaya, pendidikan, dan media. Dengan membangun citra positif di mata masyarakat
internasional, negara dapat memperkuat posisinya dan mendapatkan dukungan dalam politik luar
negeri.

Kerjasama Regional dan Internasional: Negara dapat membangun kerjasama dengan negara-negara lain
dalam bentuk organisasi regional atau internasional. Melalui kerjasama ini, negara dapat memperkuat
posisinya dalam menghadapi tantangan politik luar negeri, seperti konflik regional, terorisme, atau
perubahan iklim.

Diplomasi Keamanan: Strategi ini melibatkan upaya untuk menjaga keamanan nasional melalui
kerjasama dengan negara-negara lain dalam bidang pertahanan dan keamanan. Hal ini dapat dilakukan
melalui perjanjian keamanan, kerjasama intelijen, dan partisipasi dalam operasi perdamaian
internasional.

Diplomasi Lingkungan: Strategi ini melibatkan upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup di
tingkat internasional. Negara dapat berperan aktif dalam perjanjian lingkungan internasional,
mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mempromosikan penggunaan energi terbarukan.

Diplomasi Hak Asasi Manusia: Strategi ini melibatkan upaya untuk memperjuangkan hak asasi manusia
di tingkat internasional. Negara dapat berperan aktif dalam organisasi hak asasi manusia internasional,
memperjuangkan keadilan dan kebebasan di negara lain, dan menghindari pelanggaran hak asasi
manusia dalam politik luar negeri.

Strategi-strategi di atas dapat membantu negara dalam membangun ketahanan nasional dalam bidang
politik luar negeri. Namun, setiap negara perlu menyesuaikan strategi ini dengan kebutuhan dan kondisi
masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai