Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : VANNY REHULINA SEMBIRING

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 859884607

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4109/Pendidikan Kewarganegaraan

Kode/Nama UPBJJ : UPBJJ MEDAN

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN
1. Julukan negara maritim tidak serta merta diberikan begitu saja
kepada Indonesia. Berikut lima alasan kuat mengapa Indonesia
disebut sebagai negara maritim :
• Memiliki lautan yang luas Berdasarkan data dari Badan
Informasi Geospasial (BIG) dengan Pusat Hidrografi dan
Oseanografi TNI Angkatan Laut (PUSHIDROSAL), luas
wilayah negara Indonesia adalah 8,3 juta km2 dengan luas
perairan sebesar 6,4 juta km2 dan luas daratan 1,9 juta
km2.
• Memiliki posisi geostrategis Indonesia memiliki posisi
geografis yang sangat strategis, di mana Indonesia terletak
di antara persilangan dua benua dan dua samudra, yang
merupakan pelayaran perdagangan dunia. Berdasarkan
lokasi tersebut Indonesia menjadi strategis sebagai pusat
perdagangan internasional, hal itu menjadikan wilayah laut
Indonesia sebagai urat nadi perdagangan dunia.
• Kekayaan laut yang melimpah Memiliki perairan yang luas
tentu di dalamnya terdapat potensi kekayaan sumber daya
alam yang besar juga. Sumber daya tersebut meliputi hasil
laut yang beragam dan melimpah. Indonesia memiliki
potensi perikanan tangkap yang unggul, dengan potensi
lestari sebesar 12,54 juta ton per tahun yang tersebar di
perairan wilayah Indonesia dan perairan zona ekonomi
ekslusif (ZEE).
• Maju dalam bidang perikanan dan kelautan Bidang
perikanan dan kelautan masih menjadi sektor unggulan
yang memberi konstribusi besar dalam perekonomian
bangsa khususnya pada kegiatan ekspor.
• Memiliki budaya bahari Indonesia merupakan negara
multikultural, yakni memiliki berbagai keberagaman,
termasuk keberagaman budaya yang mencakup budaya
bahari. Budaya bahari dimaknai sebagai kumpulan nilai,
pengetahuan, kepercayaan, aktivitas, dan perilaku
masyarakat yang hidup berdampingan dengan laut.
2.Indonesia dapat mengambil beberapa pendekatan untuk mengantisipasi berbagai
rongrongan baik dalam maupun luar negeri. Berikut adalah beberapa pendekatan yang
dapat dilakukan:

• Pendekatan Diplomatik: Indonesia dapat menggunakan diplomasi sebagai alat untuk


mengatasi rongrongan baik dalam maupun luar negeri. Ini melibatkan dialog,
negosiasi, dan kerjasama dengan negara-negara lain untuk mencapai solusi yang
saling menguntungkan.
• Pendekatan Keamanan: Indonesia dapat memperkuat keamanan nasional untuk
mengantisipasi rongrongan dalam negeri. Ini melibatkan peningkatan kekuatan
militer, penegakan hukum yang ketat, dan kerjasama dengan lembaga keamanan
internasional.
• Pendekatan Ekonomi: Indonesia dapat memperkuat ekonomi nasional untuk
mengantisipasi rongrongan luar negeri. Ini melibatkan pengembangan sektor
ekonomi yang kuat, diversifikasi ekonomi, dan peningkatan daya saing global.
• Pendekatan Sosial dan Budaya: Indonesia dapat memperkuat identitas nasional dan
mempromosikan keragaman budaya untuk mengantisipasi rongrongan dalam negeri.
Ini melibatkan pendidikan yang inklusif, dialog antaragama, dan promosi nilai-nilai
kebangsaan.
• Pendekatan Lingkungan: Indonesia dapat mengambil langkah-langkah untuk
melindungi lingkungan dan mengatasi perubahan iklim. Ini melibatkan pengurangan
emisi gas rumah kaca, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan
kerjasama internasional dalam isu lingkungan.
• Pendekatan Teknologi: Indonesia dapat memanfaatkan teknologi untuk
mengantisipasi rongrongan baik dalam maupun luar negeri. Ini melibatkan
pengembangan teknologi informasi dan komunikasi yang aman, perlindungan data
pribadi, dan keamanan siber.
Dengan mengadopsi pendekatan-pendekatan ini, Indonesia dapat memperkuat kedaulatan
nasional, menjaga stabilitas dalam negeri, dan menghadapi tantangan dari luar dengan lebih
baik.
3.Apabila Asta Sosial Budaya di Indonesia mengalami kelemahan, beberapa solusi yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut:

• Peningkatan Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat : Meningkatkan pendidikan dan


kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai budaya dan sosial yang ada di Indonesia.
Hal ini dapat dilakukan melalui program-program pendidikan yang memasukkan
materi tentang budaya dan sosial, serta melalui kampanye dan kegiatan sosialisasi
yang melibatkan masyarakat secara luas.
• Pengembangan Seni dan Budaya : Mendorong pengembangan seni dan budaya
sebagai sarana untuk memperkuat Asta Sosial Budaya di Indonesia. Dukungan
terhadap seniman dan budayawan, penyelenggaraan festival seni dan budaya, serta
promosi seni dan budaya Indonesia baik di dalam maupun luar negeri dapat menjadi
langkah-langkah yang efektif dalam memperkuat Asta Sosial Budaya.
• Penghormatan terhadap Keragaman Budaya : Mendorong penghormatan terhadap
keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan
menghargai dan mempromosikan keberagaman budaya, serta melibatkan
masyarakat dalam upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal.
• Penguatan Etika dan Moral : Meningkatkan penguatan etika dan moral dalam
masyarakat. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan nilai-nilai etika dan moral
sejak dini, serta melibatkan berbagai pihak seperti keluarga, sekolah, dan lembaga
masyarakat dalam membangun kesadaran akan pentingnya etika dan moral dalam
kehidupan sehari-hari.
• Pengembangan Kebijakan Publik : Mendorong kebijakan pengembangan publik yang
mendukung Asta Sosial Budaya di Indonesia. Hal ini meliputi pembentukan regulasi
yang melindungi dan memajukan keberagaman budaya, serta alokasi anggaran yang
memadai untuk pengembangan budaya dan sosial di Indonesia.
Dengan mengimplementasikan solusi-solusi di atas, diharapkan Asta Sosial Budaya di
Indonesia dapat diperkuat dan menjadi salah satu pilar yang kuat dalam menjaga ketahanan
nasional.
4.Dampak negatif dari globalisasi pada kedaulatan ekonomi Indonesia adalah:
• Munculnya kesenjangan sosial di masyarakat
• Munculnya kapitalisme baru di Indonesia
• Barang impor lebih disukai oleh masyarakat Indonesia
• Uang negara tidak stabil
• Produk lokal tersingkirkan oleh produk impor
• Pertumbuhan dalam negeri terganggu
• Perubahan gaya hidup
5.Pembinaan ketahanan nasional dalam bidang politik luar negeri adalah suatu upaya untuk
menjaga kepentingan dan keamanan negara di tingkat internasional. Berikut adalah beberapa strategi
yang dapat dilakukan dalam pembinaan ketahanan nasional dalam bidang politik luar negeri:

• Diplomasi: Diplomasi merupakan salah satu strategi utama dalam politik luar negeri. Melalui
diplomasi, negara dapat menjalin hubungan baik dengan negara lain, memperjuangkan
kepentingan nasional, dan menyelesaikan konflik secara damai. Diplomasi juga dapat
digunakan untuk memperkuat kerjasama regional dan internasional.
• Diplomasi Ekonomi: Strategi ini melibatkan penggunaan kebijakan ekonomi untuk
memperkuat posisi negara di tingkat internasional. Hal ini dapat dilakukan melalui kerjasama
ekonomi, investasi asing, dan perdagangan internasional. Dengan memperkuat ekonomi
nasional, negara dapat meningkatkan daya tawar politiknya di tingkat internasional.
• Diplomasi Publik: Diplomasi publik melibatkan upaya untuk mempengaruhi opini publik di
negara lain melalui kegiatan budaya, pendidikan, dan media. Dengan membangun citra positif
di mata masyarakat internasional, negara dapat memperkuat posisinya dan mendapatkan
dukungan dalam politik luar negeri.
• Kerjasama Regional dan Internasional: Negara dapat membangun kerjasama dengan negara-
negara lain dalam bentuk organisasi regional atau internasional. Melalui kerjasama ini, negara
dapat memperkuat posisinya dalam menghadapi tantangan politik luar negeri, seperti konflik
regional, terorisme, atau perubahan iklim.
• Diplomasi Keamanan: Strategi ini melibatkan upaya untuk menjaga keamanan nasional
melalui kerjasama dengan negara-negara lain dalam bidang pertahanan dan keamanan. Hal ini
dapat dilakukan melalui perjanjian keamanan, kerjasama intelijen, dan partisipasi dalam
operasi perdamaian internasional.
• Diplomasi Lingkungan: Strategi ini melibatkan upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan
hidup di tingkat internasional. Negara dapat berperan aktif dalam perjanjian lingkungan
internasional, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mempromosikan penggunaan energi
terbarukan.
• Diplomasi Hak Asasi Manusia: Strategi ini melibatkan upaya untuk memperjuangkan hak asasi
manusia di tingkat internasional. Negara dapat berperan aktif dalam organisasi hak asasi
manusia internasional, memperjuangkan keadilan dan kebebasan di negara lain, dan
menghindari pelanggaran hak asasi manusia dalam politik luar negeri.
Strategi-strategi di atas dapat membantu negara dalam membangun ketahanan nasional dalam bidang
politik luar negeri. Namun, setiap negara perlu menyesuaikan strategi ini dengan kebutuhan dan
kondisi masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai