Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : HARISTYA ABIYOGA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043998017

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4109 / PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Kode/Nama UPBJJ : 30/PALEMBANG

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Berikut adalah tujuh alasan negara Indonesia layak disebut sebagai negara poros maritim
dunia:
a. Indonesia terletak di antara dua samudra utama, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra
Hindia, serta menghubungkan benua Asia dan Australia. Hal ini menjadikannya sebagai
lokasi yang sangat strategis dalam pelayaran global.
b. Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau, menjadikannya negara kepulauan terbesar di
dunia. Kepulauan ini menciptakan jalur laut yang penting untuk perdagangan,
transportasi, dan keamanan maritim.
c. Selat Malaka, yang terletak di antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia, adalah salah
satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, menghubungkan Samudra Hindia dengan Laut
China Selatan. Indonesia memainkan peran penting dalam mengelola lalu lintas maritim
ini.
d. Indonesia memiliki sumber daya alam laut yang melimpah, termasuk ikan, minyak bumi,
gas alam, dan batubara. Hal ini memberikan kontribusi besar dalam perekonomian negara
dan perdagangan dunia.
e. Dengan garis pantai yang panjang, Indonesia memiliki potensi besar untuk
mengembangkan energi terbarukan seperti energi surya dan tenaga air laut, yang dapat
berkontribusi pada keberlanjutan global.
f. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman hayati lautnya yang sangat kaya. Terumbu
karang, spesies ikan, dan biota laut lainnya membuatnya menjadi tujuan utama bagi
penyelam dan ilmuwan laut.
g. Indonesia aktif dalam memelihara keamanan maritim di kawasan ini, termasuk dalam
operasi anti-pembajakan dan penegakan hukum laut internasional. Negara ini juga
berkomitmen untuk memerangi ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU)
penangkapan ikan.
Semua alasan di atas menjadikan Indonesia sebagai poros maritim yang penting dalam
hubungan ekonomi global, perdagangan, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan laut.

2. Indonesia, dengan kekayaan hayati, flora dan fauna, keragaman budaya, dan agama yang
unik, memang memiliki tantangan dalam menjaga integritasnya dari berbagai rongrongan yang
datang dari dalam maupun dari luar. Untuk mengantisipasi rongrongan tersebut, Indonesia
dapat mengambil beberapa pendekatan:
a) Penguatan Hukum dan Keamanan
Meningkatkan penegakan hukum dan keamanan negara untuk melindungi sumber daya
alam, budaya, dan agama Indonesia. Ini mencakup mengatasi ilegalitas dalam
penangkapan ikan, deforestasi, dan perdagangan satwa liar.
b) Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan
Mengembangkan kebijakan yang mendukung pengelolaan sumber daya alam yang
berkelanjutan, seperti hutan, perikanan, dan energi terbarukan. Ini akan membantu
menjaga kekayaan alam Indonesia.
c) Pendidikan dan Kesadaran Publik
Meningkatkan pendidikan dan kesadaran publik tentang kekayaan hayati, budaya, dan
agama Indonesia. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat akan lebih
cenderung mendukung upaya pelestarian.
d) Diplomasi dan Kerjasama Regional
Berpartisipasi aktif dalam diplomasi regional dan kerjasama dengan negara-negara
tetangga dalam masalah maritim, keamanan, dan perdagangan. Ini dapat mengurangi
potensi konflik dan rongrongan dari luar.
e) Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan
Mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang mengurangi ketergantungan pada
eksploitasi sumber daya alam dan mempromosikan sektor-sektor ekonomi lainnya,
seperti pariwisata berkelanjutan.
f) Perlindungan Warisan Budaya
Mengambil langkah-langkah konkret untuk melindungi warisan budaya Indonesia, seperti
situs-situs bersejarah dan tradisi budaya yang unik. Ini dapat mencakup peran aktif
pemerintah dalam pemeliharaan dan pelestarian warisan ini.
g) Kebijakan Luar Negeri yang Cerdas
Mengembangkan kebijakan luar negeri yang cerdas dan berwawasan ke depan, yang
memungkinkan Indonesia untuk menjaga hubungan baik dengan negara-negara lain
sambil melindungi kepentingan nasional.
h) Kerja Sama Internasional
Aktif dalam kerja sama internasional dalam berbagai forum dan organisasi, termasuk
dalam masalah lingkungan, perdamaian, dan perdagangan. Ini dapat membantu
Indonesia memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan global.
Pendekatan yang holistik yang mencakup aspek hukum, kebijakan, pendidikan, dan diplomasi
akan membantu Indonesia menghadapi berbagai rongrongan yang mungkin datang dari dalam
dan luar negara, sambil menjaga kekayaan uniknya untuk generasi mendatang.

3. Pernyataan tersebut mencerminkan pentingnya geopolitik dan geostrategi dalam rangka


mencapai tujuan ketahanan nasional Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
UUD NRI tahun 1945 yang menegaskan konsep "Asta Gatra". Asta Gatra ini merujuk pada
konsep penting dalam filosofi Jawa yang menggambarkan delapan arah atau unsur yang
harus diperhatikan dan seimbangkan dalam upaya mencapai keselarasan dan keseimbangan.
Dalam konteks ketahanan nasional, Asta Gatra mengacu pada aspek-aspek yang harus
seimbang dan terkelola dengan baik, termasuk politik, militer, ekonomi, sosial, budaya,
hankam (pertahanan dan keamanan), geospasial, dan ketahanan lingkungan.

Jika Asta Sosial Budaya (aspek sosial dan budaya) di Indonesia dianggap lemah, beberapa
solusi yang dapat diimplementasikan untuk memperkuatnya meliputi:
a) Meningkatkan pendidikan dan kesadaran budaya di masyarakat. Ini dapat mencakup
program-program pendidikan yang mempromosikan pemahaman tentang sejarah, nilai-
nilai budaya, dan tradisi Indonesia. Sekolah, perguruan tinggi, dan media massa dapat
memainkan peran penting dalam hal ini.
b) Memperkuat upaya pelestarian dan pemeliharaan warisan budaya Indonesia, seperti situs
bersejarah, seni tradisional, dan bahasa daerah. Hal ini dapat mencakup pengembangan
museum, situs bersejarah, dan dukungan finansial untuk seniman dan budayawan.
c) Meningkatkan promosi budaya Indonesia di tingkat nasional dan internasional. Ini
termasuk mendukung seni pertunjukan, festival budaya, dan pameran seni yang dapat
memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.
d) Mendorong inklusi sosial, termasuk hak-hak kelompok minoritas dan masyarakat adat. Ini
dapat memperkuat keragaman budaya dan mengurangi ketidaksetaraan dalam akses
terhadap sumber daya dan hak.
e) Meningkatkan kerjasama dengan negara-negara lain dalam hal pertukaran budaya dan
kerjasama lintas budaya. Program pertukaran siswa, seniman, dan budayawan dapat
membantu memperkuat hubungan budaya.
4. Globalisasi, meskipun membawa banyak manfaat, juga dapat membawa sejumlah pengaruh
negatif yang berpotensi menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi Indonesia. Penting untuk
dicatat bahwa dampak negatif globalisasi tidak selalu terjadi dalam semua kasus dan sektor
ekonomi. Namun, Indonesia harus mengambil tindakan proaktif untuk mengatasi ancaman-
ancaman ini dengan kebijakan yang memperkuat kedaulatan ekonomi, mempromosikan
perdagangan yang seimbang, dan menjaga kendali atas sumber daya ekonominya. Berikut
adalah beberapa pengaruh negatif globalisasi yang perlu diperhatikan:
a) Ketergantungan terhadap Ekonomi Dunia: Integrasi ekonomi Indonesia ke dalam
ekonomi global membuat negara ini rentan terhadap fluktuasi ekonomi dunia. Krisis
ekonomi global dapat berdampak langsung pada ekonomi Indonesia, terutama jika negara
ini sangat tergantung pada perdagangan internasional.
b) Perdagangan Tidak Seimbang: Globalisasi dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam
perdagangan internasional. Indonesia mungkin mengalami defisit perdagangan karena
ketergantungan pada impor produk tertentu, yang dapat mengancam keberlanjutan
ekonomi.
c) Kontrol Perusahaan Multinasional: Keberadaan perusahaan multinasional di Indonesia
dapat mengancam kedaulatan ekonomi karena mereka mungkin memiliki lebih banyak
pengaruh daripada pemerintah dalam beberapa sektor kunci. Ini dapat menciptakan
ketidakseimbangan kekuasaan dan eksploitasi sumber daya alam negara.
d) Hilangnya Kepemilikan Lokal: Dalam beberapa kasus, perusahaan asing dapat
mengakuisisi atau menguasai perusahaan lokal, yang dapat mengancam kedaulatan
ekonomi Indonesia dan mengarah pada hilangnya kepemilikan lokal atas aset dan sumber
daya.
e) Kemunduran Produksi Lokal: Dalam usaha untuk memenuhi permintaan global, ada
risiko bahwa Indonesia dapat mengabaikan produksi lokal dan berfokus pada ekspor. Ini
dapat mengancam ketahanan ekonomi dalam jangka panjang.
f) Standar Ganda: Adopsi standar internasional dalam perdagangan global dapat
menciptakan ketidaksetaraan dalam persyaratan produk dan layanan, yang dapat
merugikan produsen lokal yang mungkin tidak dapat memenuhi standar tersebut.
g) Krisis Keuangan: Globalisasi dapat membawa risiko keuangan, termasuk spekulasi
keuangan, yang dapat berdampak buruk pada stabilitas ekonomi Indonesia.
h) Ketidaksetaraan Sosial: Dalam beberapa kasus, globalisasi dapat memperburuk
ketidaksetaraan sosial dan ekonomi di Indonesia, dengan sebagian besar manfaat ekonomi
global diterima oleh segmen-spesifik masyarakat.

5. Dalam rangka membangun ketahanan politik, terutama melalui politik luar negeri, Indonesia
dapat mengimplementasikan berbagai strategi. Berikut beberapa strategi yang dapat
diterapkan:
a) Promosi Ideologi Pancasila
Melalui diplomasi publik dan hubungan internasional, Indonesia dapat mempromosikan
ideologi Pancasila sebagai landasan etika dan moral negara. Ini melibatkan pendidikan
dan komunikasi yang kuat tentang nilai-nilai Pancasila dalam hubungan internasional.
b) Kerjasama Antarbangsa
Membangun dan memperkuat kerjasama dengan negara-negara lain yang memiliki nilai
dan prinsip serupa, seperti demokrasi, hak asasi manusia, dan perdamaian. Indonesia
dapat memainkan peran aktif dalam organisasi dan forum internasional yang
mempromosikan nilai-nilai ini.
c) Resolusi Konflik dan Diplomasi
Melalui diplomasi aktif, Indonesia dapat memediasi konflik di tingkat internasional dan
berkontribusi pada perdamaian dunia. Ini akan memperkuat citra Indonesia sebagai
negara yang mendorong stabilitas politik global.
d) Penguatan Lembaga Politik
Memperkuat lembaga politik di tingkat nasional, seperti parlemen dan lembaga eksekutif,
untuk memastikan proses politik berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi dan
hukum. Ini mencakup promosi transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola yang baik.
e) Penyelenggaraan Pemilu yang Adil dan Bebas
Memastikan bahwa pemilihan umum dan proses pemilu berjalan secara adil, bebas, dan
transparan, yang akan memperkuat legitimasi pemerintahan dan mendukung stabilitas
politik.
Seluruh strategi ini harus didasarkan pada prinsip-prinsip diplomasi yang beretika dan kerja
sama internasional yang saling menguntungkan. Melalui penerapan strategi ini, Indonesia
dapat membangun ketahanan politik yang kuat dan berkontribusi pada stabilitas politik
regional dan global, sambil tetap setia pada nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI 1945.
Sumber :
BMP MKWU4109 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Anda mungkin juga menyukai