Anda di halaman 1dari 3

1.Tujuh alasan negara Indonesia layak disebut sebagai poros maritim dunia!

jawab:
Indonesia disebut sebagai poros maritim dunia karena beberapa alasan berikut:
a. Letak Geografis: Indonesia terletak di antara dua samudra besar, yaitu Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik. Letaknya yang strategis membuat Indonesia menjadi jalur perdagangan utama antara benua Asia
dan Australia dengan Eropa dan Amerika.
b. Kepulauan Terbesar: Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau, menjadikannya negara kepulauan
terbesar di dunia. Kepulauan ini mencakup luas wilayah laut yang sangat besar, sehingga memberikan
potensi besar untuk pengembangan sektor maritim.
c. Sumber Daya Alam: Indonesia kaya akan sumber daya alam laut, seperti ikan, minyak bumi, gas alam,
dan tambang. Potensi ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil dan eksportir
komoditas maritim terbesar di dunia.
d. Keanekaragaman Hayati: Perairan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, termasuk
terumbu karang, hutan mangrove, dan spesies laut lainnya. Hal ini membuat Indonesia menjadi tujuan
wisata bahari yang populer dan penting untuk pelestarian ekosistem laut global.
e. Jalur Perdagangan: Indonesia memiliki jalur perdagangan yang penting, seperti Selat Malaka, Selat
Sunda, dan Selat Lombok. Jalur-jalur ini merupakan jalur utama bagi kapal-kapal kargo yang
menghubungkan Asia Timur dengan Asia Tenggara dan Eropa.
f. Potensi Energi Terbarukan: Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan,
terutama energi angin dan energi panas bumi. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan energi dalam negeri dan juga sebagai sumber pendapatan melalui ekspor
energi . terbarukan.
g.Kerjasama Regional: Indonesia aktif dalam kerjasama regional maritim, seperti ASEAN (Association of
Southeast Asian Nations) dan Coral Triangle Initiative. Melalui kerjasama ini, Indonesia berperan dalam
menjaga keamanan maritim, melindungi lingkungan laut, dan meningkatkan kerjasama ekonomi di
kawasan.Dengan alasan-alasan di atas, Indonesia diakui sebagai poros maritim dunia yang memiliki
peran penting dalam perdagangan, keamanan, dan pelestarian lingkungan laut global.

2.Pendekatan untuk Mengantisipasi Rongrongan dalam dan Luar Negeri!


jawab:
Indonesia dapat mengambil beberapa pendekatan untuk mengantisipasi berbagai rongrongan baik
dalam maupun luar negeri. Berikut adalah beberapa pendekatan yang dapat dilakukan:
a. Pendekatan Diplomatik: Indonesia dapat menggunakan diplomasi sebagai alat untuk mengatasi
rongrongan baik dalam maupun luar negeri. Ini melibatkan dialog, negosiasi, dan kerjasama dengan
negara-negara lain untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan.
b. Pendekatan Keamanan: Indonesia dapat memperkuat keamanan nasional untuk mengantisipasi
rongrongan dalam negeri. Ini melibatkan peningkatan kekuatan militer, penegakan hukum yang ketat,
dan kerjasama dengan lembaga keamanan internasional.
c. Pendekatan Ekonomi: Indonesia dapat memperkuat ekonomi nasional untuk mengantisipasi
rongrongan luar negeri. Ini melibatkan pengembangan sektor ekonomi yang kuat, diversifikasi ekonomi,
dan peningkatan daya saing global.
d. Pendekatan Sosial dan Budaya: Indonesia dapat memperkuat identitas nasional dan mempromosikan
keragaman budaya untuk mengantisipasi rongrongan dalam negeri. Ini melibatkan pendidikan yang
inklusif, dialog antaragama, dan promosi nilai-nilai kebangsaan.
e. Pendekatan Lingkungan: Indonesia dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi lingkungan
dan mengatasi perubahan iklim. Ini melibatkan pengurangan emisi gas rumah kaca, pengelolaan sumber
daya alam yang berkelanjutan, dan kerjasama internasional dalam isu lingkungan.
Pendekatan Teknologi: Indonesia dapat memanfaatkan teknologi untuk mengantisipasi rongrongan baik
dalam maupun luar negeri. Ini melibatkan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
aman, perlindungan data pribadi, dan keamanan siber.Dengan mengadopsi pendekatan-pendekatan ini,
Indonesia dapat memperkuat kedaulatan nasional, menjaga stabilitas dalam negeri, dan menghadapi
tantangan dari luar dengan lebih baik.

3.Berdasarkan pernyataan di atas, tentukanlah solusi yang dapat dilakukan apabila Asta Ideologi lemah
di Indonesia!
Jawab;
a.Penghayatan agama dan kepercayaan menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab secara
rukun dan saling menghormati antar agama.
b.Sikap tegang rasa dan brani membela kebenaran dan keadilan.
c.Kesadaran berbangsa dan bernegara, serta rela berkorban demi kepentingan persatuan,kesatuan
sertamengutamakan keselamatan negara dari pada kepentingan pribadi atau golongan.
d.Demokrasitangbersangkutandanpersatuansertamenguamakan keselamatan negara dari pada
kepentingan pribadi atau golongan. e.Bersikap adil , tidak boros,sederhana,bekerja keras, dan
menghargai hasil kerja orang lain.

4.Analisislah pengaruh negatif globalisasi yang dapat menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi
Indonesia.
Jawab:
Globalisasi memiliki dampak yang kompleks terhadap ekonomi suatu negara, termasuk
Indonesia.Meskipun globalisasi dapat memberikan manfaat seperti akses pasar yang lebih luas dan
transfer teknologi, ada juga beberapa dampak negatif yang dapat menjadi ancaman bagi kedaulatan
ekonomi Indonesia.
Berikut adalah beberapa pengaruh negatif globalisasi yang perlu dianalisis:
- Ketergantungan Ekonomi:Globalisasi dapat membuat Indonesia menjadi terlalu bergantung pada
ekonomi global. Ketergantungan ini dapat membuat Indonesia rentan terhadap fluktuasi pasar global,
seperti krisis keuangan atau perubahan kebijakan perdagangan internasional.

5.Strategi Pembinaan Ketahanan Nasional dalam Bidang Politik Luar Negeri yaitu:
Pembinaan ketahanan nasional dalam bidang politik luar negeri adalah suatu upaya untuk menjaga
kepentingan dan keamanan negara di tingkat internasional. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat
dilakukan dalam pembinaan ketahanan nasional dalam bidang politik luar negeri:
a. Diplomasi: Diplomasi merupakan salah satu strategi utama dalam politik luar negeri. Melalui
diplomasi, negara dapat menjalin hubungan baik dengan negara lain, memperjuangkan kepentingan
nasional, dan menyelesaikan konflik secara damai. Diplomasi juga dapat digunakan untuk memperkuat
kerjasama regional dan internasional.
b. Diplomasi Ekonomi: Strategi ini melibatkan penggunaan kebijakan ekonomi untuk memperkuat posisi
negara di tingkat internasional. Hal ini dapat dilakukan melalui kerjasama ekonomi, investasi asing, dan
perdagangan internasional. Dengan memperkuat ekonomi nasional, negara dapat meningkatkan daya
tawar politiknya di tingkat internasional.
c. Diplomasi Publik: Diplomasi publik melibatkan upaya untuk mempengaruhi opini publik di negara lain
melalui kegiatan budaya, pendidikan, dan media. Dengan membangun citra positif di mata masyarakat
internasional, negara dapat memperkuat posisinya dan mendapatkan dukungan dalam politik luar
negeri.
d. Kerjasama Regional dan Internasional: Negara dapat membangun kerjasama dengan negara-negara
lain dalam bentuk organisasi regional atau internasional. Melalui kerjasama ini, negara dapat
memperkuat posisinya dalam menghadapi tantangan politik luar negeri, seperti konflik regional,
terorisme, atau perubahan iklim.
e. Diplomasi Keamanan: Strategi ini melibatkan upaya untuk menjaga keamanan nasional melalui
kerjasama dengan negara-negara lain dalam bidang pertahanan dan keamanan. Hal ini dapat dilakukan
melalui perjanjian keamanan, kerjasama intelijen, dan partisipasi dalam operasi perdamaian
internasional.
f. Diplomasi Lingkungan: Strategi ini melibatkan upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup di
tingkat internasional. Negara dapat berperan aktif dalam perjanjian lingkungan internasional,
mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mempromosikan penggunaan energi terbarukan.
g. Diplomasi Hak Asasi Manusia: Strategi ini melibatkan upaya untuk memperjuangkan hak asasi
manusia di tingkat internasional. Negara dapat berperan aktif dalam organisasi hak asasi manusia
internasional, memperjuangkan keadilan dan kebebasan di negara lain, dan menghindari pelanggaran
hak asasi manusia dalam politik luar negeri.

Strategi-strategi di atas dapat membantu negara dalam membangun ketahanan nasional dalam bidang
politik luar negeri. Namun, setiap negara perlu menyesuaikan strategi ini dengan kebutuhan dan kondisi
masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai