wb
Nama : Etika Juli Yanti
Prodi : Manajemen S1 (Bogor)
NIM : 048412362
Jawaban :
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki posisi geografis yang
strategis di tengah-tengah Lautan Hindia dan Pasifik. Secara geografis, Indonesia terletak di
antara Asia dan Australia. Dengan letaknya yang strategis ini, Indonesia memiliki keuntungan
yang besar dalam bidang perdagangan dan hubungan internasional. Indonesia memiliki
potensi besar untuk menjadi pusat perdagangan dunia dan menjadi poros maritim global.
Pentingnya posisi geografis Indonesia di tingkat ASEAN dapat dilihat dari peranan
Indonesia sebagai negara penggerak ASEAN. Indonesia merupakan negara pendiri ASEAN
dan memiliki peranan penting dalam memajukan kerjasama ekonomi, politik, dan keamanan
di kawasan ASEAN. Indonesia juga memiliki hubungan yang erat dengan negara-negara
tetangganya di kawasan seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Hal ini menjadikan
Indonesia sebagai negara penghubung dan memudahkan akses perdagangan di kawasan
ASEAN.
Pentingnya posisi geografis Indonesia juga terlihat di tingkat dunia. Indonesia memiliki
wilayah laut yang luas dan merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan letaknya
yang strategis, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat perdagangan global.
Indonesia juga menjadi jalur utama pelayaran antara Asia dan Australia, serta menjadi pintu
gerbang menuju Pasifik. Hal ini memudahkan akses perdagangan dan hubungan internasional
antara Indonesia dengan negara-negara di dunia.
Konektivitas maritim menjadi perhatian Indonesia dalam memanfaatkan posisi
geografisnya. Indonesia telah mengambil inisiatif untuk membangun konektivitas maritim
melalui pembangunan pelabuhan dan infrastruktur maritim lainnya. Hal ini diharapkan dapat
meningkatkan aksesibilitas dan memudahkan perdagangan di kawasan ASEAN dan dunia.
Selain itu, Indonesia juga telah mengambil inisiatif untuk meningkatkan kerjasama maritim
dengan negara-negara di kawasan seperti China, Jepang, dan Korea Selatan.
Dalam buku "Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas Maritim (2018)",
terlihat bahwa Indonesia tengah berusaha untuk memanfaatkan posisi geografisnya untuk
menjadi poros maritim dunia. Hal ini dilakukan dengan membangun infrastruktur maritim
yang modern dan meningkatkan kerjasama maritim dengan negara-negara di kawasan dan
dunia. Indonesia juga berusaha untuk mempromosikan ide poros maritim dunia melalui
berbagai forum internasional.
Dalam kesimpulannya, posisi geografis Indonesia yang strategis memberikan keuntungan
besar bagi negara ini. Indonesia memiliki peranan penting di tingkat ASEAN dan potensi
besar untuk menjadi poros maritim dunia. Upaya Indonesia dalam memanfaatkan posisi
geografisnya untuk membangun konektivitas maritim dan meningkatkan kerjasama maritim
dengan negara-negara di kawasan dan dunia diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia
sebagai negara penghubung dan memudahkan akses perdagangan di kawasan ASEAN dan
dunia.
Dalam hal diplomasi, posisi geografis Indonesia yang strategis juga memberikan
keuntungan bagi Indonesia dalam menjalin hubungan dengan negara-negara di luar kawasan
ASEAN. Indonesia dapat memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan perdamaian
di kawasan Asia Pasifik serta memperkuat hubungan dengan negara-negara di kawasan
tersebut. Selain itu, Indonesia juga dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan
kerja sama ekonomi dan pembangunan di tingkat global.
Dalam hal pembangunan konektivitas maritim, posisi geografis Indonesia yang strategis
juga memberikan keuntungan bagi Indonesia dalam mengembangkan infrastruktur dan
konektivitas maritim di kawasan Asia Tenggara dan dunia. Indonesia dapat memainkan peran
penting dalam mengembangkan jalur perdagangan dan investasi yang lebih efisien dan efektif
di kawasan tersebut. Selain itu, Indonesia juga dapat memainkan peran penting dalam
mempromosikan pembangunan infrastruktur dan konektivitas maritim di tingkat global.
Secara keseluruhan, posisi geografis Indonesia yang strategis sebagai negara kepulauan
yang terletak di antara dua benua dan dua samudra memberikan keuntungan yang besar bagi
Indonesia dalam hal diplomasi, perdagangan, investasi, dan pembangunan konektivitas
maritim di tingkat ASEAN maupun dunia. Indonesia dapat memainkan peran penting dalam
menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan tersebut serta memperkuat hubungan dengan
negara-negara di kawasan tersebut.
2.Uraikan peran Anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan
Republik Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta
berupa fisik dan non fisik!
Jawaban :
Sebagai mahasiswa, saya memiliki peran penting dalam melindungi Negara Kesatuan
Republik Indonesia dari berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan
(ATHG) baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri serta berupa fisik dan non fisik.
Berikut adalah beberapa peran yang dapat saya lakukan :
3.Lakukanlah analisis penyebab munculnya ATHG yang bisa memecah belah NKRI!
Jawaban :
Hambatan yang sering dihadapi dalam pembangunan integrasi nasional adalah kurangnya
infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai di daerah-daerah terpencil. Hal ini
dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat dan memperburuk kesenjangan ekonomi dan
sosial antar daerah. Selain itu, kurangnya akses terhadap informasi dan teknologi juga dapat
menjadi hambatan dalam upaya membangun integrasi nasional.
Gangguan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa dapat berupa fisik
dan nonfisik. Gangguan fisik dapat berupa tindakan terorisme, separatisme, dan radikalisme
yang dapat mengancam keamanan nasional. Sedangkan gangguan nonfisik dapat berupa
hoaks, ujaran kebencian, dan propaganda yang dapat mempengaruhi opini publik dan
memperkeruh suasana.
Oleh karena itu, diperlukan upaya yang serius dan terus menerus dalam mengatasi ATHG
dalam pembangunan integrasi nasional. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui penguatan
nilai-nilai kebangsaan, peningkatan kualitas pendidikan, pembangunan infrastruktur yang
merata, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, peran aktif masyarakat dalam
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa juga sangat penting dalam mengatasi ATHG.
3. Keterlibatan Masyarakat
Masyarakat harus menjadi bagian yang aktif dalam memperkuat ideologi Pancasila.
Keterlibatan masyarakat dalam berbagai kegiatan dan program yang dilaksanakan oleh
pemerintah dapat memperkuat pemahaman dan pengaplikasian nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Media Massa
Media massa juga dapat menjadi bagian penting dalam memperkuat ideologi Pancasila.
Melalui berbagai media, masyarakat dapat memperoleh informasi, pemahaman, dan
pandangan yang lebih luas tentang nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, media massa harus
memperhatikan dan memperkuat pemberitaan dan program yang berhubungan dengan nilai-
nilai Pancasila.
Dalam rangka memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk memperkuat wawasan
ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional, harus melibatkan seluruh
elemen masyarakat, baik itu pemerintah, masyarakat, media massa, kepemimpinan yang
berintegritas, dan lain-lain. Selain itu, perlu juga dilakukan pendidikan dan pelatihan,
implementasi dalam kebijakan dan program pemerintah, keterlibatan masyarakat, media
massa, pembinaan karakter bangsa, pengawasan dan penegakan hukum, dilaksanakannya
program-program yang berkaitan dengan Pancasila, penguatan sistem pertahanan dan
keamanan, dan penguatan kerja sama dengan pihak luar. Dengan kerja sama dan upaya
bersama ini, memperkuat ideologi Pancasila akan semakin mudah dan terwujud ketahanan
nasional yang lebih kuat dan kokoh.
Selain upaya-upaya yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa hal lain yang
dapat dilakukan untuk memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk memperkuat
wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional :
1) Pertama, perlu dilakukan upaya untuk memperkuat pemahaman tentang sejarah dan
makna dari ideologi Pancasila. Hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan
kurikulum pendidikan yang lebih terfokus pada sejarah dan makna dari Pancasila,
serta melalui kegiatan-kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat dalam
mempelajari dan memahami nilai-nilai Pancasila.
3) Ketiga, perlu dilakukan upaya untuk memperkuat kerja sama antar negara dalam
memperkuat ideologi Pancasila. Hal ini dapat dilakukan melalui kerja sama bilateral
dan multilateral dengan negara-negara lain yang memiliki ideologi yang sejalan
dengan Pancasila, serta melalui partisipasi aktif Indonesia dalam forum-forum
internasional yang membahas tentang ideologi dan nilai-nilai universal.
Sumber :
-BMP Pendidikan Kewarganegaraan MKDU4111 Edisi 3