Anda di halaman 1dari 12

Assalamualaikum wr.

wb
Nama : Etika Juli Yanti
Prodi : Manajemen S1 (Bogor)
NIM : 048412362

1.Lakukanlah analisis terkait pentingnya posisi grografis Indonesia baik di tingkat


ASEAN maupun dunia!

Jawaban :
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki posisi geografis yang
strategis di tengah-tengah Lautan Hindia dan Pasifik. Secara geografis, Indonesia terletak di
antara Asia dan Australia. Dengan letaknya yang strategis ini, Indonesia memiliki keuntungan
yang besar dalam bidang perdagangan dan hubungan internasional. Indonesia memiliki
potensi besar untuk menjadi pusat perdagangan dunia dan menjadi poros maritim global.
Pentingnya posisi geografis Indonesia di tingkat ASEAN dapat dilihat dari peranan
Indonesia sebagai negara penggerak ASEAN. Indonesia merupakan negara pendiri ASEAN
dan memiliki peranan penting dalam memajukan kerjasama ekonomi, politik, dan keamanan
di kawasan ASEAN. Indonesia juga memiliki hubungan yang erat dengan negara-negara
tetangganya di kawasan seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Hal ini menjadikan
Indonesia sebagai negara penghubung dan memudahkan akses perdagangan di kawasan
ASEAN.
Pentingnya posisi geografis Indonesia juga terlihat di tingkat dunia. Indonesia memiliki
wilayah laut yang luas dan merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan letaknya
yang strategis, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat perdagangan global.
Indonesia juga menjadi jalur utama pelayaran antara Asia dan Australia, serta menjadi pintu
gerbang menuju Pasifik. Hal ini memudahkan akses perdagangan dan hubungan internasional
antara Indonesia dengan negara-negara di dunia.
Konektivitas maritim menjadi perhatian Indonesia dalam memanfaatkan posisi
geografisnya. Indonesia telah mengambil inisiatif untuk membangun konektivitas maritim
melalui pembangunan pelabuhan dan infrastruktur maritim lainnya. Hal ini diharapkan dapat
meningkatkan aksesibilitas dan memudahkan perdagangan di kawasan ASEAN dan dunia.
Selain itu, Indonesia juga telah mengambil inisiatif untuk meningkatkan kerjasama maritim
dengan negara-negara di kawasan seperti China, Jepang, dan Korea Selatan.
Dalam buku "Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas Maritim (2018)",
terlihat bahwa Indonesia tengah berusaha untuk memanfaatkan posisi geografisnya untuk
menjadi poros maritim dunia. Hal ini dilakukan dengan membangun infrastruktur maritim
yang modern dan meningkatkan kerjasama maritim dengan negara-negara di kawasan dan
dunia. Indonesia juga berusaha untuk mempromosikan ide poros maritim dunia melalui
berbagai forum internasional.
Dalam kesimpulannya, posisi geografis Indonesia yang strategis memberikan keuntungan
besar bagi negara ini. Indonesia memiliki peranan penting di tingkat ASEAN dan potensi
besar untuk menjadi poros maritim dunia. Upaya Indonesia dalam memanfaatkan posisi
geografisnya untuk membangun konektivitas maritim dan meningkatkan kerjasama maritim
dengan negara-negara di kawasan dan dunia diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia
sebagai negara penghubung dan memudahkan akses perdagangan di kawasan ASEAN dan
dunia.
Dalam hal diplomasi, posisi geografis Indonesia yang strategis juga memberikan
keuntungan bagi Indonesia dalam menjalin hubungan dengan negara-negara di luar kawasan
ASEAN. Indonesia dapat memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan perdamaian
di kawasan Asia Pasifik serta memperkuat hubungan dengan negara-negara di kawasan
tersebut. Selain itu, Indonesia juga dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan
kerja sama ekonomi dan pembangunan di tingkat global.
Dalam hal pembangunan konektivitas maritim, posisi geografis Indonesia yang strategis
juga memberikan keuntungan bagi Indonesia dalam mengembangkan infrastruktur dan
konektivitas maritim di kawasan Asia Tenggara dan dunia. Indonesia dapat memainkan peran
penting dalam mengembangkan jalur perdagangan dan investasi yang lebih efisien dan efektif
di kawasan tersebut. Selain itu, Indonesia juga dapat memainkan peran penting dalam
mempromosikan pembangunan infrastruktur dan konektivitas maritim di tingkat global.

Secara keseluruhan, posisi geografis Indonesia yang strategis sebagai negara kepulauan
yang terletak di antara dua benua dan dua samudra memberikan keuntungan yang besar bagi
Indonesia dalam hal diplomasi, perdagangan, investasi, dan pembangunan konektivitas
maritim di tingkat ASEAN maupun dunia. Indonesia dapat memainkan peran penting dalam
menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan tersebut serta memperkuat hubungan dengan
negara-negara di kawasan tersebut.

2.Uraikan peran Anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan
Republik Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta
berupa fisik dan non fisik!
Jawaban :
Sebagai mahasiswa, saya memiliki peran penting dalam melindungi Negara Kesatuan
Republik Indonesia dari berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan
(ATHG) baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri serta berupa fisik dan non fisik.
Berikut adalah beberapa peran yang dapat saya lakukan :

1. Meningkatkan Kesadaran Nasionalisme


Sebagai mahasiswa, saya harus memiliki kesadaran nasionalisme yang tinggi dan
memahami pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saya dapat
memperkuat kesadaran nasionalisme dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan kebangsaan dan memperdalam pengetahuan tentang sejarah dan budaya Indonesia.

2. Mengembangkan Kemampuan Intelektual


Sebagai mahasiswa, saya harus memiliki kemampuan intelektual yang baik agar dapat
menghadapi berbagai tantangan dan hambatan yang muncul. Saya dapat mengembangkan
kemampuan intelektual dengan mengikuti kuliah, seminar, dan workshop yang berkaitan
dengan isu-isu kebangsaan dan geopolitik.

3. Meningkatkan Keterampilan Sosial


Sebagai mahasiswa, saya harus memiliki keterampilan sosial yang baik agar dapat
berinteraksi dengan masyarakat dan memperkuat jaringan sosial yang dapat membantu dalam
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saya dapat meningkatkan
keterampilan sosial dengan mengikuti kegiatan-kegiatan sosial dan mengembangkan
kemampuan kepemimpinan.

4. Menjaga Keamanan dan Ketertiban


Sebagai mahasiswa, saya harus dapat menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan
kampus dan masyarakat sekitar. Saya dapat melakukan hal ini dengan mengikuti kegiatan-
kegiatan yang berkaitan dengan keamanan dan ketertiban, serta melaporkan segala bentuk
gangguan atau tindakan yang merugikan keamanan dan ketertiban.

5. Berpartisipasi dalam Pembangunan Nasional


Sebagai mahasiswa, saya harus dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional dengan
memberikan kontribusi positif dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan
lingkungan. Saya dapat melakukan hal ini dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan pembangunan nasional dan memperkuat kemampuan saya dalam bidang
yang saya minati.

6. Meningkatkan Kesadaran Hukum


Sebagai mahasiswa, saya harus memahami dan mengikuti peraturan hukum yang berlaku
di Indonesia. Saya harus menghindari dari melakukan tindakan yang melanggar hukum
seperti korupsi, penyalahgunaan narkoba, dan tindakan kejahatan lainnya yang dapat
merugikan negara.

7. Meningkatkan Kesadaran Keamanan


Sebagai mahasiswa, saya dapat menjadi mata dan telinga pemerintah dalam
mengantisipasi ancaman keamanan yang ada di sekitar kampus dan lingkungan sekitar. Saya
dapat menginformasikan jika ada tindakan mencurigakan yang dapat mengancam keamanan
negara.

8. Meningkatkan Kesadaran Sosial


Sebagai mahasiswa, saya dapat membantu masyarakat dalam membangun kesadaran
sosial agar terhindar dari ancaman berbagai macam bencana alam, seperti longsor, banjir,
gempa bumi dan lain sebagainya.

9. Meningkatkan Kesadaran Ekonomi


Sebagai mahasiswa, saya dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan kesadaran
ekonomi, baik melalui pelatihan, penyuluhan, maupun pembinaan. Dengan meningkatkan
kesadaran ekonomi ini, maka masyarakat akan memiliki kemampuan untuk meningkatkan
kesejahteraannya dan negara akan menjadi lebih kuat dan mandiri.

10. Menjaga Kebersihan Lingkungan


Sebagai mahasiswa, saya harus menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kampus atau
lingkungan tempat tinggal saya. Dengan menjaga kebersihan ini, maka lingkungan akan
menjadi lebih sehat dan nyaman untuk ditinggali. Selain itu, hal ini juga dapat mencegah
berbagai jenis penyakit yang dapat merugikan negara.
Dalam kesimpulan, sebagai mahasiswa, saya memiliki peran yang sangat penting dalam
melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari berbagai ancaman dan tantangan. Saya
harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, memahami peraturan hukum yang berlaku,
membantu masyarakat dalam membangun kesadaran sosial, meningkatkan kesadaran
ekonomi, menjaga kebersihan lingkungan, dan menjadi mata dan telinga pemerintah dalam
mengantisipasi ancaman keamanan yang ada. Dengan demikian, saya dapat membantu
membangun Indonesia yang lebih kuat dan mandiri, Dengan melakukan peran-peran tersebut,
saya berharap dapat membantu dalam melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari
berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) baik yang berasal
dari dalam maupun luar negeri serta berupa fisik dan non fisik.
Dengan melakukan peran-peran tersebut, saya berharap dapat membantu dalam
melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari berbagai bentuk Ancaman, Tantangan,
Hambatan, dan Gangguan (ATHG) baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri serta
berupa fisik dan non fisik. Sebagai mahasiswa, saya menyadari bahwa tugas dan tanggung
jawab untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak hanya terletak
pada pemerintah dan aparat keamanan, tetapi juga terletak pada seluruh warga negara,
termasuk saya sebagai mahasiswa. Oleh karena itu, saya akan terus berusaha untuk
meningkatkan kesadaran nasionalisme, mengembangkan kemampuan intelektual dan
keterampilan sosial, serta berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3.Lakukanlah analisis penyebab munculnya ATHG yang bisa memecah belah NKRI!
Jawaban :

Upaya pembangunan integrasi nasional menjadi sangat penting bagi keberlangsungan


bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, adat istiadat, dan budaya. Namun,
upaya tersebut seringkali mendapat Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan yang
dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Ancaman tersebut dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Di dalam negeri,
terdapat kelompok-kelompok yang ingin memperjuangkan kepentingan mereka sendiri tanpa
memperhatikan kepentingan bangsa secara keseluruhan. Kelompok-kelompok tersebut dapat
berbasis suku, agama, bahkan politik. Selain itu, upaya integrasi nasional juga dapat
dihadapkan pada ancaman terorisme yang dapat memicu konflik horizontal antar kelompok.
Di luar negeri, upaya integrasi nasional juga dapat dihadapkan pada ancaman berupa
intervensi dari negara-negara lain yang ingin mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.
Selain itu, perkembangan teknologi dan informasi juga membawa dampak pada upaya
integrasi nasional. Media sosial, misalnya, dapat menjadi sarana bagi penyebaran informasi
yang salah atau hoaks yang dapat memicu konflik di masyarakat.
Selain Ancaman, upaya integrasi nasional juga dihadapkan pada Tantangan dan Hambatan.
Tantangan yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya integrasi nasional. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya edukasi dan
sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah dan stakeholder terkait. Sementara itu, hambatan
dapat berupa perbedaan bahasa, adat istiadat, dan budaya yang dapat memicu
kesalahpahaman dan konflik antar kelompok.
Terakhir, upaya integrasi nasional juga dapat dihadapkan pada Gangguan yang dapat
berupa fisik dan nonfisik. Gangguan fisik dapat berupa bencana alam, konflik antar
kelompok, dan kekerasan yang dapat mengganggu stabilitas sosial dan politik di Indonesia.
Sementara itu, gangguan nonfisik dapat berupa peredaran narkoba yang dapat merusak
generasi muda dan membawa dampak buruk terhadap stabilitas sosial dan politik di
Indonesia.
Dalam menghadapi ATHG tersebut, diperlukan kerja sama dan komitmen dari seluruh
stakeholder terkait, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha dan industri.
Pemerintah perlu meningkatkan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya integrasi nasional,
sementara masyarakat perlu meningkatkan kesadaran dan toleransi terhadap perbedaan.
Dunia usaha dan industri juga perlu memainkan peran aktif dalam mengurangi kesenjangan
sosial dan ekonomi antar kelompok di Indonesia.
Upaya pembangunan integrasi nasional selalu dihadapkan pada berbagai Ancaman,
Tantangan, Hambatan, dan Gangguan atau yang disingkat dengan ATHG. Ancaman dapat
berasal dari dalam maupun luar negeri, seperti konflik antar suku, agama, dan golongan yang
dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, adanya kebijakan yang tidak
sesuai dengan kepentingan nasional juga dapat menjadi ancaman bagi integrasi nasional.
Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan integrasi nasional adalah adanya perbedaan
budaya, bahasa, dan adat istiadat yang dapat mempengaruhi pemahaman dan kesepahaman
antar masyarakat. Selain itu, adanya kesenjangan ekonomi dan sosial antar daerah juga
menjadi tantangan dalam upaya membangun integrasi nasional.
Hambatan yang sering dihadapi dalam pembangunan integrasi nasional adalah kurangnya
infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai di daerah-daerah terpencil. Hal ini
dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat dan memperburuk kesenjangan ekonomi dan
sosial antar daerah.
Gangguan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa dapat berupa fisik
dan nonfisik. Gangguan fisik dapat berupa tindakan terorisme, separatisme, dan radikalisme
yang dapat mengancam keamanan nasional. Sedangkan gangguan nonfisik dapat berupa
hoaks, ujaran kebencian, dan propaganda yang dapat mempengaruhi opini publik dan
memperkeruh suasana.
Oleh karena itu, diperlukan upaya yang serius dan terus menerus dalam mengatasi ATHG
dalam pembangunan integrasi nasional. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui penguatan
nilai-nilai kebangsaan, peningkatan kualitas pendidikan, pembangunan infrastruktur yang
merata, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, peran aktif masyarakat dalam
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa juga sangat penting dalam mengatasi ATHG.
Dalam menghadapi Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) dalam upaya
pembangunan integrasi nasional, dibutuhkan langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan
oleh seluruh stakeholder terkait.
Pemerintah perlu meningkatkan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya integrasi
nasional untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat. Hal ini dapat dilakukan
melalui program-program edukasi di sekolah-sekolah, kampanye sosial di media massa, dan
pembentukan kebijakan yang mendukung upaya integrasi nasional. Pemerintah juga perlu
meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap kelompok-kelompok yang
melakukan tindakan subversif yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran dan toleransi terhadap perbedaan. Hal ini
dapat dilakukan melalui program-program yang mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan
persaudaraan antar suku, agama, dan budaya. Masyarakat juga perlu memperkuat solidaritas
dan menghindari tindakan yang dapat memicu konflik horizontal antar kelompok.
Dunia usaha dan industri juga perlu memainkan peran aktif dalam mengurangi
kesenjangan sosial dan ekonomi antar kelompok di Indonesia. Hal ini dapat dilakukan
melalui program-program Corporate Social Responsibility (CSR) yang fokus pada
pembangunan ekonomi dan sosial di daerah-daerah yang masih tertinggal. Industri juga perlu
meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam program-program pengembangan ekonomi
sehingga tercipta iklim yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Dalam menghadapi ATHG, terdapat beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan oleh
seluruh stakeholder terkait. Pertama, perlu ada upaya untuk meningkatkan pemahaman dan
kesadaran masyarakat mengenai pentingnya integrasi nasional. Kedua, perlu ada kebijakan
yang mendukung upaya integrasi nasional, baik dari segi edukasi, sosialisasi, maupun
penegakan hukum. Ketiga, terdapat perlunya meningkatkan keterlibatan masyarakat dan
dunia usaha dalam upaya integrasi nasional. Dan terakhir, perlu ada kerjasama antar negara
dalam menghadapi ancaman dari luar negeri yang dapat memicu konflik di Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan integrasi nasional, diperlukan kerjasama dan komitmen dari
seluruh stakeholder terkait. Dengan adanya upaya yang konkret dari seluruh stakeholder,
diharapkan upaya pembangunan integrasi nasional dapat tercapai sehingga tercipta persatuan
dan kesatuan bangsa yang kokoh dan kuat.
Upaya pembangunan integrasi nasional selalu dihadapkan pada berbagai Ancaman,
Tantangan, Hambatan, dan Gangguan atau yang disingkat dengan ATHG. Ancaman yang
berasal dari dalam negeri dapat berupa konflik antar suku, agama, dan golongan yang dapat
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, adanya kebijakan yang tidak
sesuai dengan kepentingan nasional juga dapat menjadi ancaman bagi integrasi nasional.
Ancaman dari luar negeri dapat berupa pengaruh budaya asing yang dapat mengancam
keberadaan budaya lokal dan merusak identitas nasional.
Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan integrasi nasional adalah adanya perbedaan
budaya, bahasa, dan adat istiadat yang dapat mempengaruhi pemahaman dan kesepahaman
antar masyarakat. Selain itu, adanya kesenjangan ekonomi dan sosial antar daerah juga
menjadi tantangan dalam upaya membangun integrasi nasional. Hal ini dapat memicu
ketidakpuasan masyarakat dan memperburuk kondisi sosial ekonomi di daerah tertentu.

Hambatan yang sering dihadapi dalam pembangunan integrasi nasional adalah kurangnya
infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai di daerah-daerah terpencil. Hal ini
dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat dan memperburuk kesenjangan ekonomi dan
sosial antar daerah. Selain itu, kurangnya akses terhadap informasi dan teknologi juga dapat
menjadi hambatan dalam upaya membangun integrasi nasional.
Gangguan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa dapat berupa fisik
dan nonfisik. Gangguan fisik dapat berupa tindakan terorisme, separatisme, dan radikalisme
yang dapat mengancam keamanan nasional. Sedangkan gangguan nonfisik dapat berupa
hoaks, ujaran kebencian, dan propaganda yang dapat mempengaruhi opini publik dan
memperkeruh suasana.
Oleh karena itu, diperlukan upaya yang serius dan terus menerus dalam mengatasi ATHG
dalam pembangunan integrasi nasional. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui penguatan
nilai-nilai kebangsaan, peningkatan kualitas pendidikan, pembangunan infrastruktur yang
merata, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, peran aktif masyarakat dalam
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa juga sangat penting dalam mengatasi ATHG.

4.Lakukanlah telaah bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha


untuk memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan
nasional!
Jawaban :
Memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk memperkuat wawasan ideologi
Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional harus melalui beberapa tahapan.
Tahapan tersebut meliputi:

1. Pendidikan dan Pelatihan


Pendidikan dan pelatihan menjadi salah satu hal yang paling penting dalam memperkuat
ideologi Pancasila. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat memahami, menghargai, dan
mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan dan pelatihan
harus dimulai sejak usia dini dan terus dilakukan hingga tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

2. Implementasi dalam Kebijakan dan Program Pemerintah


Pemerintah sebagai pengemban amanah negara harus mampu mengimplementasikan nilai-
nilai Pancasila dalam setiap kebijakan dan program yang dijalankan. Hal ini akan
memberikan dampak yang langsung terhadap masyarakat sehingga lebih mudah untuk
memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

3. Keterlibatan Masyarakat
Masyarakat harus menjadi bagian yang aktif dalam memperkuat ideologi Pancasila.
Keterlibatan masyarakat dalam berbagai kegiatan dan program yang dilaksanakan oleh
pemerintah dapat memperkuat pemahaman dan pengaplikasian nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.

4. Media Massa
Media massa juga dapat menjadi bagian penting dalam memperkuat ideologi Pancasila.
Melalui berbagai media, masyarakat dapat memperoleh informasi, pemahaman, dan
pandangan yang lebih luas tentang nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, media massa harus
memperhatikan dan memperkuat pemberitaan dan program yang berhubungan dengan nilai-
nilai Pancasila.

5. Kepemimpinan yang Berintegritas


Kepemimpinan yang berintegritas dan berkepribadian Pancasila akan menjadi contoh bagi
masyarakat dalam memperkuat ideologi Pancasila. Kepemimpinan yang berintegritas akan
mampu memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan
dampak positif pada masyarakat.

6. Pembinaan Karakter Bangsa


Pembinaan karakter bangsa juga menjadi langkah penting dalam memperkuat ideologi
Pancasila. Pembinaan karakter bangsa harus dimulai sejak usia dini dan terus dilakukan
hingga dewasa. Pembinaan karakter bangsa harus mengajarkan nilai-nilai Pancasila seperti
gotong royong, keadilan, kebersamaan, dan persatuan.

7. Pengawasan dan Penegakan Hukum


Pengawasan dan penegakan hukum yang kuat dan tegas juga menjadi bagian penting
dalam memperkuat ideologi Pancasila. Dengan adanya pengawasan dan penegakan hukum
yang baik, akan tercipta tata kelola yang baik dan mencegah tindakan-tindakan yang merusak
nilai-nilai Pancasila.

8. Dilaksanakannya Program-Program yang Berkaitan dengan Pancasila


Program yang berkaitan dengan Pancasila seharusnya dijalankan secara terus-menerus dan
melibatkan seluruh elemen masyarakat. Program tersebut dapat berupa kegiatan sosial,
kegiatan pendidikan, dan kegiatan yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila.

9. Penguatan Sistem Pertahanan dan Keamanan


Penguatan sistem pertahanan dan keamanan juga menjadi bagian penting dalam
memperkuat ideologi Pancasila. Dengan adanya sistem pertahanan dan keamanan yang kuat,
akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh rakyat Indonesia, sehingga mereka
dapat berkembang dan beraktivitas dengan tenang.

10. Penguatan Kerja Sama dengan Pihak Luar


Penguatan kerja sama dengan pihak luar juga sangat penting dalam memperkuat ideologi
Pancasila. Kerja sama tersebut dapat berupa kerja sama dengan negara lain terkait dengan
nilai-nilai yang sama dengan Pancasila, atau kerja sama dengan organisasi internasional dan
regional untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila.

Dalam rangka memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk memperkuat wawasan
ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional, harus melibatkan seluruh
elemen masyarakat, baik itu pemerintah, masyarakat, media massa, kepemimpinan yang
berintegritas, dan lain-lain. Selain itu, perlu juga dilakukan pendidikan dan pelatihan,
implementasi dalam kebijakan dan program pemerintah, keterlibatan masyarakat, media
massa, pembinaan karakter bangsa, pengawasan dan penegakan hukum, dilaksanakannya
program-program yang berkaitan dengan Pancasila, penguatan sistem pertahanan dan
keamanan, dan penguatan kerja sama dengan pihak luar. Dengan kerja sama dan upaya
bersama ini, memperkuat ideologi Pancasila akan semakin mudah dan terwujud ketahanan
nasional yang lebih kuat dan kokoh.
Selain upaya-upaya yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa hal lain yang
dapat dilakukan untuk memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk memperkuat
wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional :

1) Pertama, perlu dilakukan upaya untuk memperkuat pemahaman tentang sejarah dan
makna dari ideologi Pancasila. Hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan
kurikulum pendidikan yang lebih terfokus pada sejarah dan makna dari Pancasila,
serta melalui kegiatan-kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat dalam
mempelajari dan memahami nilai-nilai Pancasila.

2) Kedua, perlu dilakukan upaya untuk memperkuat pengawasan terhadap pelanggaran


terhadap nilai-nilai Pancasila. Hal ini dapat dilakukan melalui penguatan lembaga-
lembaga pengawasan seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta melalui penegakan hukum yang
lebih tegas terhadap pelanggaran terhadap nilai-nilai Pancasila.

3) Ketiga, perlu dilakukan upaya untuk memperkuat kerja sama antar negara dalam
memperkuat ideologi Pancasila. Hal ini dapat dilakukan melalui kerja sama bilateral
dan multilateral dengan negara-negara lain yang memiliki ideologi yang sejalan
dengan Pancasila, serta melalui partisipasi aktif Indonesia dalam forum-forum
internasional yang membahas tentang ideologi dan nilai-nilai universal.

4) Keempat, perlu dilakukan upaya untuk memperkuat peran masyarakat dalam


memperkuat ideologi Pancasila. Hal ini dapat dilakukan melalui pemberdayaan
masyarakat dalam membangun kesadaran akan pentingnya ideologi Pancasila, serta
melalui partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan-kegiatan sosial yang melibatkan
nilai-nilai Pancasila.

5) Kelima, perlu dilakukan upaya untuk memperkuat pengembangan sumber daya


manusia yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi dalam memperkuat
ideologi Pancasila. Hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan kurikulum
pendidikan yang lebih terfokus pada nilai-nilai Pancasila, serta melalui pelatihan dan
pengembangan kompetensi bagi para pegawai negeri dan masyarakat umum.

Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, diharapkan ideologi Pancasila dapat menjadi


landasan yang kokoh dalam membangun ketahanan nasional Indonesia, serta dapat
memperkuat wawasan ideologi Indonesia dalam menghadapi berbagai ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan yang dapat merusak ketahanan nasional.

Sumber :
-BMP Pendidikan Kewarganegaraan MKDU4111 Edisi 3

Anda mungkin juga menyukai