Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KEWARGANEGARAAN

Nama : Sayid Fauzan Faerus AQ


Nim : 049299207
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia & Kewarganegaraan
Prodi : Menejemen

1. Dalam buku yang berjudul “Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas


Maritim (2018), Indonesia berada di dalam garis equator yang berada di antara dua
benua yaitu Benua Asia dan Australia, serta beada di antara samudra Hindia dan Pasifik.
Indonesia tengah berupaya untuk memanfaatkan posisi tersebut untuk menjadi poros
maritime dunia.
Lakukanlah analisis terkait pentingnya posisi grografis Indonesia baik di tingkat ASEAN
maupun dunia!
Jawaban :
Pertama-tama, posisi geografis Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua samudra
memberikan keuntungan strategis yang besar bagi Indonesia. Hal ini membuat Indonesia menjadi
poros maritim dunia, dengan akses langsung ke dua samudra utama dan sebagai jembatan antara
dua benua. Hal ini sangat penting bagi ASEAN karena Indonesia merupakan negara terbesar di
kawasan ASEAN dan menjadi pusat pertemuan antara negara-negara di kawasan Asia dan
Australia.
Posisi geografis Indonesia yang strategis sebagai negara kepulauan yang terletak di antara dua
benua dan dua samudera, yaitu Benua Asia dan Australia serta Samudra Hindia dan Pasifik,
memberikan Indonesia keuntungan yang besar dalam menjalankan diplomasi dan pengembangan
konektivitas maritim. Dalam buku yang berjudul “Diplomasi Indonesia dan Pembangunan
Konektivitas Maritim” (2018), Indonesia sedang berupaya untuk memanfaatkan posisi strategis
tersebut untuk menjadi poros maritim dunia.
Di tingkat ASEAN, Indonesia memiliki peran penting sebagai pemimpin regional. Sebagai negara
terbesar di ASEAN, Indonesia memiliki kontribusi yang signifikan dalam memajukan kerjasama
regional dan meningkatkan keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut. Melalui posisi geografisnya
yang strategis, Indonesia dapat memfasilitasi konektivitas maritim yang lebih baik di wilayah
ASEAN, dengan cara membangun infrastruktur dan jaringan transportasi yang lebih efisien dan
berkelanjutan.
Selain itu, Indonesia juga dapat memainkan peran penting dalam mengatasi berbagai isu keamanan
yang muncul di wilayah ASEAN, seperti konflik di Laut China Selatan dan ancaman terorisme.
Dengan memiliki kemampuan militer yang memadai dan terus mengembangkan kerjasama
keamanan regional, Indonesia dapat menjadi kekuatan pengimbang yang mampu menghadapi
berbagai tantangan keamanan di wilayah ASEAN.
Di tingkat dunia, posisi geografis Indonesia juga memberikan keuntungan yang besar dalam
mengembangkan kerjasama internasional dan memperkuat diplomasi luar negeri. Sebagai poros
maritim dunia, Indonesia dapat menjadi pusat perdagangan internasional dan menawarkan potensi
besar untuk investasi di sektor maritim. Selain itu, Indonesia juga dapat memainkan peran penting
dalam menjaga stabilitas regional dan internasional, dengan cara berperan aktif dalam organisasi
internasional seperti PBB, ASEAN, dan G20.
Namun, posisi geografis Indonesia juga membawa risiko dan tantangan yang perlu diatasi.
Indonesia terletak di jalur gempa dan tsunami yang sering terjadi di kawasan tersebut. Selain itu,
Indonesia juga menjadi sasaran ancaman dari berbagai kejahatan transnasional seperti perdagangan
narkoba, perdagangan manusia, dan perdagangan senjata. Oleh karena itu, Indonesia perlu
meningkatkan kerjasama regional dan internasional dalam mengatasi berbagai risiko dan tantangan
yang muncul di wilayah tersebut.
Dalam kesimpulannya, posisi geografis Indonesia yang strategis memberikan keuntungan besar
dalam menjalankan diplomasi dan pengembangan konektivitas maritim di tingkat ASEAN dan
dunia. Namun, Indonesia juga dihadapkan dengan berbagai risiko dan tantangan yang perlu diatasi
dengan meningkatkan kerjasama regional dan internasional. Oleh karena itu, Indonesia harus terus
mengembangkan kemampuan militer dan diplomasi luar negeri yang kuat, serta meningkatkan
kerjasama dengan negara-negara ASEAN dan mitra internasional untuk mencapai tujuan nasional
dan mewujudkan stabilitas regional yang kokoh dan keamanan global yang lebih baik. Selain itu,
Indonesia harus memanfaatkan posisi geografisnya sebagai poros maritime dunia untuk mendorong
pengembangan ekonomi dan perdagangan, terutama melalui pembangunan infrastruktur
konektivitas maritim yang lebih baik. Dengan demikian, Indonesia dapat meningkatkan peran dan
pengaruhnya di tingkat ASEAN dan dunia, serta membantu membangun perdamaian, stabilitas, dan
kemakmuran bagi masyarakat dunia secara keseluruhan.

2. Sebagai warga negara Indonesia kita harus bisa ikut berpatisipasi secara aktif dalam
melindungi berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG)
agar dapat mewujudkan ketahanan nasional. Ganguan tersebut bisa berasal dari dalam
dan luar negeri serta bisa berupa fisik dan non fisik.
Uraikan peran Anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan
Republik Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta
berupa fisik dan non fisik!
Jawaban :
Sebagai mahasiswa, kita memiliki peran penting dalam melindungi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dari berbagai Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) baik yang berasal
dari dalam maupun luar negeri serta berupa fisik dan non fisik. Untuk itu, ada beberapa hal yang
dapat kita lakukan untuk berpartisipasi secara aktif dalam mewujudkan ketahanan nasional:
 Memiliki pemahaman yang baik tentang ideologi negara dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi
oleh bangsa Indonesia, seperti Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan semboyan "Unity in
Diversity". Kita harus memahami arti dan pentingnya nilai-nilai tersebut agar dapat
mempertahankan keutuhan NKRI.
 Berperan aktif dalam kegiatan sosial, ekonomi, dan politik di lingkungan sekitar, seperti
bergabung dengan organisasi sosial atau kegiatan kemasyarakatan, membantu masyarakat dalam
mengatasi berbagai masalah yang dihadapi, serta memperjuangkan hak-hak masyarakat.
 Meningkatkan kemampuan diri dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, keterampilan, dan
pengetahuan tentang teknologi dan informasi. Dengan memiliki kemampuan yang baik, kita
dapat memberikan kontribusi yang lebih baik dalam membangun dan mengembangkan bangsa
Indonesia.
 Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar, serta melaporkan jika ada tindakan
yang merugikan masyarakat atau negara.
 Menghargai perbedaan dan toleransi terhadap perbedaan agama, suku, budaya, dan pandangan
politik. Dengan menghargai perbedaan tersebut, kita dapat memperkuat keberagaman sebagai
kekuatan bangsa Indonesia.
 Menghindari tindakan yang merugikan masyarakat atau negara, seperti korupsi, tindak
kejahatan, dan pelanggaran hukum lainnya. Kita harus selalu mengedepankan kepentingan
nasional dan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
 Meningkatkan keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan keamanan nasional,
seperti ikut serta dalam program-program pemerintah yang bertujuan untuk memperkuat
ketahanan nasional, seperti Program Kewaspadaan Dini (PRAJA) dan Program Bela Negara.

Dalam menjalankan peran kita sebagai mahasiswa dalam melindungi negara dari berbagai bentuk
ATHG, kita harus selalu mengedepankan semangat kebangsaan dan nasionalisme. Kita harus
memiliki rasa kecintaan dan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara, serta selalu berupaya
untuk memperkuat keutuhan dan persatuan NKRI. Untuk memperkuat keutuhan dan persatuan
NKRI, sebagai mahasiswa kita bisa melakukan beberapa upaya, antara lain:
 Mengedepankan semangat persatuan dan kebhinekaan
Sebagai mahasiswa, kita bisa mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga persatuan
dan kebhinekaan di Indonesia. Kita bisa mengambil inisiatif untuk mengadakan kegiatan yang
mengintegrasikan berbagai budaya dan agama di Indonesia.
 Berpartisipasi aktif dalam kegiatan kebangsaan
Kita dapat mengikuti kegiatan kebangsaan seperti upacara bendera, peringatan hari nasional,
dan kegiatan lainnya yang bertujuan untuk memperkuat rasa nasionalisme.
 Membangun kerjasama dan toleransi antar etnis dan agama
Kita dapat menjalin hubungan baik dengan teman-teman dari berbagai etnis dan agama, serta
selalu menghormati perbedaan yang ada. Kita juga dapat mengambil inisiatif untuk mengadakan
kegiatan yang melibatkan partisipasi dari berbagai etnis dan agama.
 Meningkatkan kesadaran hukum
Kita bisa mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjunjung tinggi hukum dan
menghormati hak asasi manusia. Kita bisa mengambil inisiatif untuk mengadakan kegiatan yang
berfokus pada pengenalan hukum dan hak asasi manusia.
 Aktif dalam kegiatan sosial dan lingkungan
Kita dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan lingkungan yang bertujuan untuk
memperkuat keutuhan dan persatuan NKRI, seperti membersihkan lingkungan, mengadakan
donor darah, dan kegiatan lainnya yang berdampak positif bagi masyarakat.
Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, sebagai mahasiswa kita dapat memperkuat keutuhan dan
persatuan NKRI serta membantu negara dalam melindungi diri dari berbagai bentuk ATHG baik
yang berasal dari dalam maupun luar negeri dan berupa fisik maupun non-fisik.

3. Upaya pembangunan integrasi nasional selalu mendapat Ancaman, Tantangan,


Hambatan, dan Gangguan atau yang disingkat dengan ATHG. Hal tersebut dapat
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa yang bisa berasal dari dalam danluar
negeri serta bisa berupa fisik dan nonfisik.
Lakukanlah analisis penyebab munculnya ATHG yang bisa memecah belah NKRI
Jawaban :
Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) yang dapat memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa menjadi suatu hal yang perlu diwaspadai oleh seluruh elemen masyarakat,
termasuk pemerintah, militer, dan masyarakat sipil. Dalam konteks Indonesia, keutuhan dan
persatuan NKRI menjadi kunci penting dalam mewujudkan ketahanan nasional yang kokoh dan
dapat menjamin keamanan serta kesejahteraan rakyat.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab munculnya ATHG yang dapat memecah belah NKRI,
antara lain adalah perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), ekonomi, politik, dan
budaya. Faktor-faktor tersebut seringkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk
menciptakan konflik dan memecah belah persatuan bangsa.
Perbedaan SARA menjadi faktor utama yang dapat memecah belah kesatuan bangsa. Indonesia
sebagai negara yang heterogen dengan beragam suku, agama, dan budaya, seringkali mengalami
konflik yang disebabkan oleh perbedaan tersebut. Konflik antarsuku seperti konflik di Poso,
Maluku, dan Papua adalah contoh nyata bagaimana perbedaan suku dan agama dapat menciptakan
ketegangan dan konflik. Selain itu, faktor ekonomi juga menjadi penyebab munculnya ATHG yang
dapat memecah belah NKRI. Ketimpangan ekonomi antarwilayah dan kelompok sosial dapat
menciptakan ketidakpuasan dan ketidakadilan yang berujung pada konflik. Contoh nyata adalah
konflik agraria antara petani dengan perusahaan dan pemerintah, serta konflik antara nelayan
dengan kapal-kapal asing di Laut Natuna.
Faktor politik juga menjadi penyebab munculnya ATHG yang dapat memecah belah NKRI. Konflik
politik antarpartai, korupsi, dan oligarki dapat menciptakan ketidakstabilan politik yang berujung
pada konflik dan kekacauan. Contoh nyata adalah konflik antarpendukung pasangan calon dalam
Pilkada, serta kerusuhan yang terjadi saat sidang MK terkait hasil Pemilu.
Selain faktor SARA, ekonomi, dan politik, faktor budaya juga dapat menjadi penyebab munculnya
ATHG yang dapat memecah belah NKRI. Perbedaan budaya dapat menciptakan konflik antara
kelompok-kelompok sosial yang berbeda, seperti konflik antara budaya Jawa dan Papua, atau
konflik antara kelompok progresif dan konservatif dalam konteks kebebasan berpendapat.
Dalam menghadapi ATHG yang dapat memecah belah NKRI, seluruh elemen masyarakat harus
saling bekerja sama untuk mengatasi dan menghindari konflik yang dapat merusak persatuan
bangsa. Diperlukan upaya-upaya seperti pembangunan toleransi antarsuku dan agama,
pembangunan ekonomi yang merata, penguatan sistem demokrasi, pemberantasan korupsi, serta
peningkatan pendidikan dan kesadaran nasional. Mahasiswa juga memiliki peran penting dalam
menjaga dan memperkuat keutuhan dan persatuan bangsa, dengan menjadi agen perubahan yang
mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme dalam berbagai kegiatan yang dilakukan.
Dalam rangka menjaga dan memperkuat keutuhan dan persatuan NKRI, mahasiswa dapat
melakukan berbagai upaya seperti:
 Meningkatkan kesadaran nasional dan kebangsaan melalui berbagai kegiatan yang
mengedepankan nilai-nilai kebangsaan seperti semangat gotong royong, kejujuran, dan kerja
keras.
 Mengadakan dialog antarsuku dan antaragama untuk memperkuat toleransi dan menghindari
konflik yang dapat merusak persatuan bangsa.
 Mengadakan kegiatan-kegiatan sosial dan budaya yang melibatkan masyarakat dari berbagai
suku dan agama untuk mempererat hubungan antarsuku dan antaragama.
 Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi, seperti pemilihan umum, dengan
memberikan informasi yang akurat dan mudah dipahami tentang calon-calon yang akan dipilih.
 Mengedukasi masyarakat tentang bahaya korupsi dan pentingnya menjaga integritas dalam
berbagai aspek kehidupan.
 Memperjuangkan hak-hak masyarakat yang terpinggirkan dan memperjuangkan kesetaraan
ekonomi untuk masyarakat dari berbagai daerah.
Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, diharapkan mahasiswa dapat berperan aktif dalam
menjaga dan memperkuat keutuhan dan persatuan NKRI, serta membangun bangsa yang lebih maju
dan berkemajuan.

4. Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadikan pedoman untuk
hidup berbangsa dan bernegara. Kondisi sekarang ini banyak teradapat Ancaman, Tantangan,
hambatan dan Gangguan (ATHG) yang dapat merusak ketahanan nasional, sehingga Pancasila
seharusnya dinternalisasikan bukan hanya sekedar dihafalkan supaya ketahanan nasional negara
Indoneisa menjadi kokoh.
Lakukanlah telaah bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk
memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional!
Jawaban :
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang memuat lima sila yang menjadi dasar negara
dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila telah menjadi pegangan dalam
membangun negara Indonesia sejak kemerdekaan pada tahun 1945. Namun, dalam era globalisasi
dan modernisasi yang semakin maju, Pancasila kerap dianggap sebagai hal yang kuno dan tidak
relevan lagi dengan zaman sekarang. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk memperkuat
ideologi Pancasila agar tetap menjadi wawasan ideologi Indonesia yang relevan dan menjadi
pondasi yang kokoh dalam membangun ketahanan nasional.
Pertama-tama, untuk memperkuat ideologi Pancasila, perlu dilakukan internalisasi nilai-nilai
Pancasila pada semua lapisan masyarakat. Internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan melalui
pendidikan di sekolah-sekolah, pelatihan di tempat kerja, dan sosialisasi melalui media massa.
Pendidikan dan pelatihan yang baik dapat membentuk generasi yang memiliki pemahaman yang
kuat tentang nilai-nilai Pancasila, sehingga akan memperkuat wawasan ideologi Indonesia.
Kedua, perlu dilakukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan elemen-elemen lainnya
dalam memperkuat ideologi Pancasila. Pemerintah dapat berperan aktif dalam mempromosikan
nilai-nilai Pancasila dalam segala aspek kehidupan masyarakat, seperti dalam kebijakan
pembangunan, kebijakan sosial, dan kebijakan politik. Selain itu, masyarakat juga harus terlibat
aktif dalam memperkuat ideologi Pancasila dengan cara mendukung program-program pemerintah
yang berbasis Pancasila.
Ketiga, perlu dilakukan revitalisasi terhadap organisasi-organisasi yang berbasis Pancasila.
Organisasi-organisasi tersebut dapat berperan sebagai agen pembentuk wawasan ideologi yang kuat
dan menjadi wadah untuk memperkuat ideologi Pancasila. Organisasi-organisasi tersebut juga dapat
membantu pemerintah dalam melakukan sosialisasi nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat.
Keempat, perlu dilakukan kampanye yang efektif untuk memperkuat ideologi Pancasila. Kampanye
tersebut dapat dilakukan melalui media sosial, media massa, dan kegiatan-kegiatan sosial.
Kampanye yang efektif dapat memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat tentang nilai-
nilai Pancasila dan memotivasi mereka untuk berperan aktif dalam membangun ketahanan nasional.
Kelima, perlu dilakukan pengawasan dan penegakan hukum terhadap tindakan yang bertentangan
dengan nilai-nilai Pancasila. Pengawasan dan penegakan hukum yang baik akan membantu menjaga
integritas dan keutuhan ideologi Pancasila serta memberikan sanksi kepada pelaku tindakan yang
merusak ideologi Pancasila.
Dalam kesimpulannya, memperkuat ideologi Pancasila menjadi upaya penting dalam membangun
ketahanan nasional Indonesia. Hal ini dapat dilakukan melalui internalisasi nilai-nilai Pancasila,
kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, revitalisasi lembaga-lembaga Pancasila, dan
pengembangan pendidikan karakter yang berbasis Pancasila. Dengan memperkuat ideologi
Pancasila, kita dapat mengatasi berbagai ATHG yang dapat mengancam keutuhan dan persatuan
bangsa serta membangun kebanggaan dan semangat kebangsaan yang kuat. Seluruh elemen
masyarakat, khususnya generasi muda, juga perlu aktif memperkuat ideologi Pancasila dengan cara
mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi agen perubahan positif
bagi bangsa dan negara. Dengan demikian, Indonesia dapat memperkuat wawasan ideologi dan
membangun ketahanan nasional yang kokoh dan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai