Anda di halaman 1dari 6

KASUS ANCAMAN BERDIMENSI POLITIK DAN

STRATEGI MENGATASI ANCAMAN BERDIMENSI POLITIK

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 2
MELLY PUSFITA ALFAHZIRA
NASTITI INDRASWARI RAHMADANI
M. ARYA ALFATHIR
ROBI NANDA PRATAMA HAKIM
ANDRIO MAHESA PUTRA
HARYANDO
KASUS ANCAMAN BERDIMENSI POLITIK

Politik adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan sekelompok

Masyarakat (negara). Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan

alat yang digunakan untuk mencapai tujuan yang dikehendak (Sulaiman, 2016: 59). Ancaman

berdimensi politik dapat bersumber dari dalam negeri dan luar negeri. Dari luar negeri, ancaman

di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap

Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik yang sering kali digunakan oleh pihak-

pihak lain untuk menekan negara lain. Kedepan, bentuk ancaman yang berasal dari luar negri

diperkirakan masih berpotensi terhadap indonesia, yeng memerlukan peran dari fungsi

pertahanan non-militer untuk menghadapinya.

Ancaman berdimensi politik yanng bersumber dari dalam negeri dapat berupa

penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk membangkitkan suatu pemerintahan

yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.

Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politikyang timbul di

dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan

politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering

ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit

dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di

bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang mengancam kedaulatan, keutuhan, dan

keselamatan bangsa. Ancaman berdimensi politik di Indonesia sebagai berikut.

a. Korupsi
Tindak pidana korupsi merupakan contoh ancaman politik bersifat intern. Tindakan
korupsi dapat merugikan negara. Mengapa demikian? Tindakan korupsi mampu
memperlambat pertumbuhan ekonomi, menurunkan inestasi, meningkatkan kemiskinan,
serta meningkatkan ketimpangan mendapatan. Akibatnya, kesejahteraan masyarakat di suatu
negara sulit tercapai. Tindakan korupsi marak terjadi di kalangan pejabat.
Simaklah contoh korupsi berikut.

Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) telah menetapkan X sebagai tersangka dugaan jual
beli jabatandi Kabupaten Y pada tahun anggaran 2017. Pada masa jabatan periode 2023-
2008, X pernah divonis bersalah atas kasus korupsi dana bantuan sarana dan prasarana
pendidikan KabupatenY. Saat itu, pengadilan tipikor menjatuhkan hukuman 22 bulan
pidana penjara dan denda Rp100 juta subsider kurungan terhadap X. Tindak pidana yang
dilakukan X secara berulang membuat KPK mempertimbangkan untuk menuntut X dengan
hukuman maksimal.

Tindakan korupsi seperti contoh kasus diatas dapat menghambat fungsi pemerintahan.
Korupsi akan menghambat peran negara dalam pengaturan alokasi, pemerataan akses dan
aset, serta memperlemah peran pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan politik.
Selain itu, korupsi yang terjadi pada lembaga-lembaga negara dapat mengakibatkan
menghilangnya kepercayaan masyarakat.

b. Gerakan Separatisme
Selain korpsi, gerakan separatisme mengancam sistem politik di Indonesia. Separatisme
merupakan gerakan untk memisahkan diri dari suatu negara dengan tujuan memandirikan
negara sendiri. Timor Timur yang saat ini terkenal sebagai negara Timor Leste dahulu
merupakan bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Timor Timur
menjadi negara merdeka pada tahun 1999.

c. Unjuk Rasa atau Demonstrasi


Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat
di Muka Umum pasal 1 ayat (3) menyatakan bahwa unjuk rasa atau demonstrasi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau lebih untuk mengeluarkan pikiran dan lisan,
tulisan, dan sebagainya secara demonstratif di muka umum. Contohnya, aksi demonstrasi
mahasiswa pada Saeptember 2019. Aksi demosntrasi didasari penolakan beberapa produk
hukum yang telah dibuat DPR. Aksi demonstrasi telah mengancam stabillitas politik
Indonesia. Politik yang terus menimbulkan pro dan kontra akan menghambat tercapainya
program pemerintah dan mengganggu stabilitas ekonomi. Dilansir dari sindonews.com, aksi
demonstrasi tidak akan mengancam stabilitas politik apabila terdapat aspek-aspek berikut.

1) Hadirnya Pemimpin Nasional yang Kuat dan Tegas


Pemerintah hendaknya bersikap tegas menghadapi aksi unjuk rasa. Sikap tegas
pemerintah mampu meminimalisasi kerugian akibat aksi demonstrasi. Kerusakan sarana
maupun jatuhnya korban jiwa tidak akan meningkat apabila pemerintah mampu
bertindak tegas dengan memberikan respons positif kepada pengunjuk rasa.
2) Hadirnya Media Massa yang Mengawasi dan Berimbang
Media massa berperan mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang
tepat, akurat, dan benar. Akan tetapi, tidak jarang oknum lain menyalahgunakan
informasi yang diperoleh dan menyebarluaskan berita buhong (hoax). Berita hoax yang
tidak sesuai kenyataan hanya akan memperkeruh suasana. Oleh karena itu, masyarakat
perlu selektif terhadap berita yang didapatkan.

3) Hadirnya Masnyarakat Sipil Yang Aktif dan Progresif


Indonesia adalah negara demokratis. Keberadaan masyarakat sipil memiliki peran
penting dalam proses demokrasi suatu negara. Masyarakat sipil dapat aktif bergerak
memberdayakan masyarakat. Selain itu, masyarakat sipil yang progresif ikut
mempengaruhi apa yang sebenarnya menjadi kebijakan publik secara bertanggung jawab.

Selain ancaman di atas, ancaman dalam bidang politik juga dapat berupa intimidasi, provokasi,
maupun blokade politik. Intimidasi merupakan tindakan menakut-nakuti atau memaksa pihak
lain berbuat sesuatu. Provokasi adalah perbuatan untuk menghasut, mempengaruhi, dan
membangkitkan kemarahan. Adapun blokade adalah pengepungan atau penutupan sistem
politik suatu negara.
Money politic merupakan salah satu bentuk intimidasi terhadap para pemilih.
Pemberian sejumlah uang bertujuan memaksa pihak lain memberikan hak pilih untuk kandidat
tertentu. Tindakan money politic akan membuat masyarakat semakkin apatis terhadap
Pelaksanaan pemilu.

STRATEGI MENGATASI ANCAMAN BERDIMENSI POLITIK

Politik sangat berhubungan dengan pengambilan keputusan dan kebijakan


penyelenggara untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Ketercapaian tujuan negara tidak
terlepas dari ancaman yang setiap saat membahayakan sistem politik Indonesia. Oleh karena
itu, perlu adanya strategi menghadapi ancaman berdimensi politik. Strategi mengatasi ancaman
berdimensi politik dapat dilakukan melalui pendekatan berikut.

a. Pendekatan Kedalam
Pendekatan kedalam merupakan pembangunan dan penataan sistem politik
dalam negri yang sehat dalam kerangka demokrasi yang menghargai keberagaman
bangsa Indonesia. pendekatan ini bertujuan menciptakan stabilitas politik dalam negri
yang dinamis. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan penguatan tiga pilar berikut.

1) Penguatan penyelenggaraan pemerintahan negara yang sah, efektif, bersih,


berwibawa, bebas KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme), dan bertanggunng jawab.
Strategi ini akan mampu mewujudkan tujuan pembentukan pemerintahan negara
sesuai dengan pembukaan UUD NRI Tahun 1945.
2) Penguatan lembaga legislatif bertujuan menciptakan lembaga yang berkualitas dan
profesional pada bidang lainnya. Lembaga yang berkualitas dan profesional akan
mampu bekerja sama dengan pemerintah dlam membentuk produk-produk legislasi
beerupa peraturan perundan-undangan bagi kepentingan pembangunan nasional.

3) Penguatan kekuatan politik nasional, baik partai politik maupun organisasi


masyarakat. Kekuatan politik berkewajiban mwujudkan dan meningkatkan
perannya dalam pendidikan politik bagi warga negara.

b. Pendekatan Keluar
Pendekatan keluar dapat dilakukan melalui peningkatan peran instrumen politik
luar negeri dalam membangun kerja sama dengan negara lain demi mencegah potensi
konflik antarnegara. Pendekatan luar negri dapat dilakukan sebagai berikut.

1) Pada Lingkup Internal


Pada lingkup ini dapat dilakukan penciptaan, pembangunan, dan peningkatan
kondisi dalam negrei yang semakin mantap dan stabil. Upaya lain yang perlu
dilakukan yaitu meningkatkan dan memprbaiki pertumbuhan ekonomi yang sehat
dan kuat serta penguatan dan peningkatan kehidupan sosial kmasyarakatan.

2) Pada Lingkup Regional


Pada lingkup ini, politik dan diplomasi diarahkan untuk selalu aktif dan
berperan dalam membangun dan meningkatkan kerja sama dengan negara lain.
Kerja sama dilakukan dalam kerangka prinsip saling percaya, saling menghargai,
dan tidak saling mengintervensi urusan dalam negri.

3) Pada Lingkup Supraregional


Pada lingkup ini, politik luar negeri dikembangkan untuk berperan dalam penuatan
ASEAN. Indonesia harus mampu membangun hubungan dan kerja sama yang
memberikan jaminan atas kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI, tidak adanya
intervensi, terutama jaminan tidak adanya agresi terhadap wilayah kedaulatan
Indonesia

4) Pada Lingkup Global


Pada lingkup ini, politik luar negeri berperan memperjuangkan kepentingan
nasional melalui keberadaan Indonesia sebagai anggota PBB, Gerakan Non-Blok,
Organisasi Konferensi Islam, dan Forum Regional ASEAN (ARF).

Berdasarkan dua pendekatan diatas, dapat disimpukan bahwa ancaman


berdimensi politik dapat diatasi dengan strategi berikut.
a. Melakukan penataan beserta pembangunan sistem politik yang dinamis dan
sehat dalam kerangka negara yang bersifat demokratis (meghargai perbedaan,
dan kebhinekaan di Indonesia). Upaya ini akan memberikan dampak terciptanya
stabilitas sistem politik dalam negri.
b. Penguatan di berbagai lembaga negara agar terbebas dari KKN sehingga
terbentuk pemerintahan yang sehat dan kukuh seperti yang diamanatkan dalam
UUD NRI Tahun 1945. Lembaga negara yang bersih akan membawa NKRI
menjadi negara yang tertib, adil, dan makmur. Selain itu, produk perundang-
undangan menjadi berkualitas demi kepentingan rakyat.
c. Memperkuat asas kebersamaan dan persatuan yang telah dirumuskan dalam
perundang –undangan .
d. Mengembangkan demokrasi politik.
e. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.
f. Mengadakan reformasi lembaga politik agar menjalankan fungsi dan perannya
secara baik dan benar.
g. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa.
h. Menegakkan supremasi hukum.
i. Memperkuat posisi Indonesi dalam kancah politik internasional

Anda mungkin juga menyukai