Anda di halaman 1dari 11

Ancaman di Bidang Politik

Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Dariluar
negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukantekanan
politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakanbentuk
ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk
menekan negara lain. Kedepan, bentuk ancaman yang berasal dari luarnegeri diperkirakan
masih berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan peran darifungsi pertahanan non-
militer untuk menghadapinya.Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam
negeri dapat berupapenggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan
suatupemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk
melemahkankekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain
dariancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik,separatisme
dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuanganbersenjata. pola
perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional.
oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi denganmenggunakan kekuatan militer. "hal ini
membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang
mengancam kedaulatan, keutuhan, dankeselamatan bangsa.

Strategi dalam Mengatasi Ancaman di Bidang Politik


Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi politik, strategi pertahanan di bidang
politikditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam menanggulangi segala bentuk ancaman
yangditujukan kepada kehidupan politik bangsa Indonesia. Menurut Noor Ms Bakry (2009: 366)
strategi di bidang politik terwujud dengan adanya kehidupan politik bangsa yang berlandaskan
demokrasi Pancasila yang telah mampu memelihara stabilitas politik yang sehat dan dinamis
serta mampu Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif. adapun, langkah yang
ditempuh untuk melaksanakan strategi dalam menghadapiancaman berdimensi politik
dilakukan melalui dua pendekatan berikut.
1) Pendekatan ke dalam
Yaitu pembangunan dan penataan sistem politik dalam negeri yang sehat dan dinamis dalam
kerangka negara demokrasi yang menghargai kebhinnekaan atau kemajemukan bangsa
Indonesia. hasil yang diharapkan adalah terciptanya stabilitas politik dalam negeri yang dinamis
serta memberikan efek penangkal yang tinggi. penataan ke dalam diwujudkan melalui
pembangunan dan penataan sistem politik dalam negeri yang dikemas ke dalam penguatan
tigapilar berikut.
• Penguatan penyelenggaraan pemerintahan negara
yang sah, efektif, bersih,berwibawa, bebas KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) dan bertanggung ja
%ab yang berkemampuan mewujudkan tujuan pembentukan pemerintah negara, seperti
pembukaan undang Dasar Negara republik Indonesia tahun 1945
• Penguatan lembaga legislatif
sehingga menjadi lembaga yang berkualitas dan prosesional pada bidangnya. Lembaga
legislative yang mampu bekerja sama dengan pemerintah dalam memproses dan melahirkan
produk)produk legislasi (berupa peraturan perundang)undangan bagi kepentingan
pembangunan nasional. lembaga legislatif yang melaksanakan fungsi kontrol secara efektif
terhadap penyelenggaraan pemerintahandalam kerangka kepentingan bangsa dan negara
bukan atas kepentingan golongan atau pribadi, serta berdasarkan kaidah dan etika bernegara
dalam negara demokrasi.
• Penguatan kekuatan politik nasional
baik partai politik maupun organisasi masyarakatsebagai alat untuk memberdayakan
masyarakat sebagai subjek politik danpembangunan nasional. kekuatan politik berkewajiban
mewujudkan dan meningkatkan perannya dalam pendidikan politik bagi warga negara,
terutama konstituennya sehingga menjadi warga negara yang sadar hukum yang memahami
kewajiban dan hak sebagai warga negara. (Buku putih pertahanan Indonesia yahun 2008: 850)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ancaman integrasi nasional di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam
negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan
melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik
merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh
pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Ke depan, bentuk ancaman yang berasal dari luar
negeri diperkirakan masih berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi
pertahanan non-militer untuk menghadapinya.

Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan
kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa,
atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu,
ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri.
Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa
senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk
menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan
menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki
tingkat resiko yang besar yang mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.

B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan ancaman integrasi nasional di bidang politik?
Bagaimana bentuk-bentuk ancaman integrasi nasional di bidang politik?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik
Ancaman integrasi nasional di bidang politik adalah setiap usaha dan kegiatan baik dalam
negeri maupun luar negeri yang dikategorikan sebagai hal yang membahayakan dan memecah
belah persatuan dengan mengatas namakan politik. Ancaman di bidang politik dapat
bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik
dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi,
provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang
sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan
kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa,
atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.

B. Bentuk-bentuk Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik


1. Politik Uang (Money Politics)
Kasus korupsi yang marak terjadi pada Pemilu 2014, banyak partai politik yang melakukan
politik uang ini dengan cara konvensional yaitu dengan memberikan sejumlah uang maupun
barang.
2. Politik SARA
Politik sara adalah politik yang mengeksplorasikan perbedaan agama dan etnis bahkan ideologi.
Contoh kasusnya adalah puluhan orang yang mengaku warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan
berdemo menolak Lurah Susan. Dengan alasan agama Lurah Susan yang dilantik sebagai Lurah
Lenteng Agung baru-baru ini merupakan produk kebijakan lelang lurah dari Gubernur DKI
Jakarta Jokowi. Penolakan atas Lurah Susan atas alasan agama sangatlah tidak tepat.
3. Politik Oligarki
Oligarki adalah bentuk pemerintahan berikut sistem politik yang kekuasaan politiknya secara
efektif dipegang oleh satu kelompok ataupun golongan masyarakat. Baik dibedakan menurut
keluarga ataupun kekayaan. Ini merupakan pelanggaran dalam hal demokrasi. Demokrasi ini
memiliki dua dimensi.
Sebagai kasus contohnya, berkaitan dengan kasus suap yang ditujukan kepada Ratu Atut dan
adiknya Tubagus (Wawan), yang ternyata memiliki Dinasti Politiknya sendiri, di antaranya Kakak
Tri Atut sebagai Walikota Tangerang Selatan, Kakak Tri Atut menjadi Walikota Serang, dan anak
tirinya Hervani yang menjadi wakil bupati Pandeglang. Hal ini menimbulkan kontroversi karena
sistem politik di Banten tidak lagi murni atas nama demokrasi.

4. Penyerangan Batas Wilayah Negara


Contoh kasus penyerangan batas wilayah adalah Ambalat. Ambalat adalah blok laut yang
terletak di Laut Sulawesi dan Selat Makasar di dekat perpanjangan perbatasan darat antara
Sabah Malaysia dan Kalimantan Timur. Persoalan klaim dimulai saat adanya perjanjian Tapal
Batas Kontinental Indonesia yang ditanda tangani oleh Indonesia dan Malaysia. Namun
Indonesia akhirnya melihat hal tersebut sebagai ekspansi terhadap wilayah Indonesia dan
mengurangi kedaulatan NKRI.

C. Strategi Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik


Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi politik, strategi pertahanan di bidang politik
ditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam menanggulangi segala bentuk ancaman yang
ditujukan kepada kehidupan politik bangsa Indonesia. Menurut Noor Ms. Bakry (2009: 366),
strategi di bidang politik terwujud dengan adanya kehidupan politik bangsa yang berlandaskan
demokrasi Pancasila yang telah mampu memelihara stabilitas politik yang sehat dan dinamis
serta mampu melaksanakan politik luar negeri Indonesia bebas aktif.
Adapun, langkah-langkah yang ditempuh untuk melaksanakan strategi dalam menghadapi
ancaman berdimensi politik dilakukan melalui dua pendekatan berikut.
1. Pendekatan ke Dalam
Yaitu pembangunan dan penataan sistem politik dalam negeri yang sehat dan dinamis dalam
kerangka negara demokrasi yang menghargai kebhinnekaan atau kemajemukan bangsa
Indonesia. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya stabilitas politik dalam negeri yang dinamis
serta memberikan efek penangkal yang tinggi. Penataan ke dalam diwujudkan melalui
pembangunan dan penataan sistem politik dalam negeri yang dikemas ke dalam penguatan tiga
pilar berikut.
a. Penguatan Penyelenggaraan Pemerintahan
Penguatan penyelenggaraan pemerintahan negara yang sah, efektif, bersih, berwibawa, bebas
KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) dan bertanggung jawab yang berkemampuan mewujudkan
tujuan pembentukan pemerintah negara, seperti tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Penguatan Lembaga Legislatif
Penguatan lembaga legislatif sehingga menjadi lembaga yang berkualitas dan profesional pada
bidangnya. Lembaga legislatif yang mampu bekerja sama dengan pemerintah dalam
memproses dan melahirkan produk-produk legislasi (berupa peraturan perundang-undangan)
bagi kepentingan pembangunan nasional. Lembaga legislatif yang melaksanakan fungsi kontrol
secara efektif terhadap penyelenggaraan pemerintahan dalam kerangka kepentingan bangsa
dan negara bukan atas kepentingan golongan atau pribadi, serta berdasarkan kaidah dan etika
bernegara dalam negara demokrasi.
c. Penguatan Kekuatan Politik Nasional
Penguatan kekuatan politik nasional baik partai politik maupun organisasi masyarakat sebagai
alat untuk memberdayakan masyarakat sebagai subjek politik dan pembangunan nasional.
Kekuatan politik berkewajiban mewujudkan dan meningkatkan perannya dalam pendidikan
politik bagi warga negara, terutama konstituennya sehingga menjadi warga negara yang sadar
hukum yang memahami kewajiban dan hak sebagai warga negara. (Buku Putih Pertahanan
Indonesia Tahun 2008: 85).
2. Pendekatan ke Luar
Pendekatan keluar diarahkan untuk mendinamisasikan strategi dan upaya diplomatik melalui
peningkatan peran instrumen politik luar negeri dalam membangun kerja sama dan saling
percaya dengan negara-negara lain. Sebagai kondisi untuk mencegah atau mengurangi potensi
konflik antarnegara, yang dimulai dari tataran internal, regional, supraregional, hingga global.
Pendekatan keluar diwujudkan dengan cara berikut.
a. Pada Lingkup Internal
Pada lingkup internal, yaitu melalui penciptaan, pembangunan, dan peningkatan kondisi dalam
negeri yang semakin mantap dan stabil, yang dibarengi dengan upaya-upaya peningkatan dan
perbaikan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan kuat serta penguatan dan peningkatan
kehidupan sosial kemasyarakatan.
b. Pada Lingkup Regional
Pada lingkup regional, politik dan diplomasi Indonesia diarahkan untuk selalu aktif dan
berperan dalam membangun dan meningkatkan kerja sama dengan negara lain dalam kerangka
prinsip saling percaya, saling menghargai, dan tidak saling mengintervensi urusan dalam negeri.
c. Pada Lingkup Supraregional
Pada lingkup supraregional, politik luar negeri dikembangkan untuk berperan dalam penguatan
ASEAN plus Enam yang terdiri atas 10 negara anggota bersama-sama dengan Cina, Jepang,
Korea Selatan, India, Australia, dan Selandia Baru, melalui hubungan bilateral yang harmonis
dan terpelihara serta diwujudkan dalam kerja sama yang lebih konkret. Dalam kerangka
penguatan ASEAN plus Enam tersebut, kinerja politik luar negeri Indonesia harus mampu
membangun hubungan dan kerja sama yang memberikan jaminan atas kedaulatan dan
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak adanya intervensi, terutama
jaminan tidak adanya agresi terhadap wilayah kedaulatan Indonesia.
d. Pada Lingkup Global
Pada lingkup global, politik luar negeri harus memainkan perannya secara maksimal dalam
memperjuangkan kepentingan nasional melalui keberadaan Indonesia sebagai anggota PBB,
Gerakan Non-Blok, Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan Forum Regional ASEAN (ARF). Peran
diplomasi harus mampu mengidentifikasi potensi-potensi ancaman berdimensi politik yang
mengancam kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia serta melakukan langkah-langkah
pencegahan. Lapisan pertahanan militer dalam menghadapi ancaman politik yang
membahayakan kedaulatan, keutuhan wilayah NKRI. Mengembangkan strategi pertahanan
militer dalam konteks memperkuat usaha-usaha diplomasi yang dilakukan unsur pertahanan
nir-militer. Implementasi upaya pertahanan militer dalam konteks menghadapi ancaman
berdimensi politik (Buku Putih Pertahanan Indonesia Tahun 2008: 86).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan
kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa,
atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.
Ancaman integrasi nasional di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam
negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan
melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik
merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh
pihak-pihak lain untuk menekan negara lain.
Strategi di bidang politik terwujud dengan adanya kehidupan politik bangsa yang berlandaskan
demokrasi Pancasila yang telah mampu memelihara stabilitas politik yang sehat dan dinamis
serta mampu melaksanakan politik luar negeri Indonesia bebas aktif.
B. Saran
Korupsi merupakan salah satu ancaman integrasi nasional di bidang politik. Seluruh masyarakat
Indonesia untuk bisa menjauhi dan mencegah tindak pidana korupsi agar bisa mengurangi
kerugian bagi negara bila korupsi itu berhubungan dengan keuangan negara. Dan agar kita tidak
terjerat hukuman sampai harus dihukum mati. Jika kita tidak melakukan korupsi maka hidup
kita akan selalu tenang dan tenteram tanpa terbebani oleh dosa karena korupsi.
Makalah PPKN Ancaman Dibilang Politik

Nama Kelompok:
1. Muhammad Dzaky Alfarizi
2. Muhammad Rizky Akbar
3. Kiki Emilia Putri
4. Bela Novyola
5. Suci Wulandari
6. Angel Aulia

Anda mungkin juga menyukai