POLITIK
Guru Pengajar
Finatarisa Hadrianti, S.Pd.
Disusun oleh :
Om Swastyastu, Puji syukur kehadirat TME yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas masalah yang berjudul (Ancaman Integrasi Nasional Di
Bidang Politik) ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas guru pada
bidang studi PPKn. Selain ini, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
ancaman pada bidang politik di wilayah Indonesia bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Finatarisa selaku guru PPKn yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang saya tekuni.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ancaman integrasi nasional di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri
maupun dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh
suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi,
provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi
politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain.
Ke depan, bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih
berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan non-
militer untuk menghadapinya.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat
berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu
pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan
kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari
ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik,
separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan
bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati
masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan
menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang
politik memiliki tingkat resiko yang besar yang mengancam kedaulatan, keutuhan, dan
keselamatan bangsa.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan ancaman integrasi nasional di bidang politik?
2. Bagaimana bentuk-bentuk ancaman integrasi nasional di bidang politik?
3. Bagaimana strategi mengatasi ancaman integrasi nasional di bidang politik?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa
penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan
yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan
pemerintah. Ancaman integrasi nasional di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri
maupun dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu
negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau
blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali
digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Strategi di bidang politik
terwujud dengan adanya kehidupan politik bangsa yang berlandaskan demokrasi Pancasila
yang telah mampu memelihara stabilitas politik yang sehat dan dinamis serta mampu
melaksanakan politik luar negeri Indonesia bebas aktif.
B. Saran
Korupsi merupakan salah satu ancaman integrasi nasional di bidang politik. Seluruh
masyarakat Indonesia untuk bisa menjauhi dan mencegah tindak pidana korupsi agar bisa
mengurangi kerugian bagi negara bila korupsi itu berhubungan dengan keuangan negara.
Dan agar kita tidak terjerat hukuman sampai harus dihukum mati. Jika kita tidak
melakukan korupsi maka hidup kita akan selalu tenang dan tenteram tanpa terbebani oleh
dosa karena korupsi.