Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik ini.
Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad
SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan Semoga kita termasuk dari
golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah tantang
Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik ini. Harapan kami semoga makalah yang telah
tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para
pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaiki
bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari
aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni
didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan
saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas
di kemudian hari.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
o A. Latar Belakang
o B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
o A. Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik
o B. Bentuk-bentuk Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik
1. Politik Uang (Money Politics)
2. Politik SARA
3. Politik Oligarki
4. Penyerangan Batas Wilayah Negara
o C. Strategi Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik
1. Pendekatan ke Dalam
a. Penguatan Penyelenggaraan Pemerintahan
b. Penguatan Lembaga Legislatif
c. Penguatan Kekuatan Politik Nasional
2. Pendekatan ke Luar
a. Pada Lingkup Internal
b. Pada Lingkup Regional
c. Pada Lingkup Supraregional
d. Pada Lingkup Global
BAB III PENUTUP
o A. Kesimpulan
o B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa
penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu
pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan
kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari
ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik,
separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan
bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati
masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan
menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang politik
memiliki tingkat resiko yang besar yang mengancam kedaulatan, keutuhan, dan
keselamatan bangsa.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa
penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu
pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan
kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari
ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik,
separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan
bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati
masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan
menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang politik
memiliki tingkat resiko yang besar yang mengancam kedaulatan, keutuhan, dan
keselamatan bangsa.
Beberapa cara untuk mengatasi ancaman di bidang dan politik, yaitu:
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
1. Pengertian Politik
Politik berasal dari bahasa Yunani (politicos) yang berarti dari, untuk, atau yang
berkaitan dengan warga negara.
Ancaman integrasi nasional di bidang politik adalah setiap usaha dan kegiatan
baik dalam negeri maupun luar negeri yang dikategorikan sebagai hal yang
membahayakan dan memecah belah persatuan dengan mengatas namakan politik.
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri.
Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan
melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade
politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali
digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat
berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu
pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan
kekuasaan pemerintah.
B. Bentuk-bentuk Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik
Kasus korupsi yang marak terjadi pada Pemilu 2014, banyak partai politik
yang melakukan politik uang ini dengan cara konvensional yaitu dengan memberikan
sejumlah uang maupun barang. Kasus korupsi yang marak terjadi pada Pemil 2014
kemaren, banyak partai politik yang melakukan politik uang ini dengan cara
konvensional yaitu dengan memberikan sejumlah uang maupun barang.
2. Politik SARA
Politik sara adalah politik yang mengeksplorasikan perbedaan agama dan etnis
bahkan ideologi. Contoh kasusnya adalah puluhan orang yang mengaku warga
Lenteng Agung, Jakarta Selatan berdemo menolak Lurah Susan. Dengan alasan
agama Lurah Susan yang dilantik sebagai Lurah Lenteng Agung baru-baru ini
merupakan produk kebijakan lelang lurah dari Gubernur DKI Jakarta Jokowi.
Penolakan atas Lurah Susan atas alasan agama sangatlah tidak tepat. Politik sara
adalah politik yang mengeksplorasikan perbedaan agama dan etnis bahkan ideologi.
Contoh kasusnya adalah puluhan orang yang mengaku warga Lenteng Agung, Jakarta
Selatan berdemo menolak Lurah Susan dengan alasan agama Lurah Susan yang
dilantik sebagai Lurah Lenteng Agung baru-baru ini merupakan produk kebijakan
lelang lurah dari Gubernur DKI Jakarta, Jokowi penolakan atas Lurah Susan atas
alasan agama sangatlah tidak tepat.
3. Politik Oligarki
Kasus Ambalat. Ambalat adalah blok laut yang terletak di Laut Sulawesi dan
Selat Makasar di dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah Malaysia dan
Kalimantan Timur. Persoalan klaim dimulai saat adanya perjanjian Tapal Batas
Kontonental Indonesia yang ditanda tangani oleh Indonesia dan Malaysia. Namun
Indonesia akhirnya melihat hal tersebut sebagai ekspansi terhadap wilayah Indonesia
dan mengurangi kedaulatan NKRI.
1. Pendekatan ke Dalam
Yaitu pembangunan dan penataan sistem politik dalam negeri yang sehat dan dinamis
dalam kerangka negara demokrasi yang menghargai kebhinnekaan atau kemajemukan
bangsa Indonesia. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya stabilitas politik dalam negeri
yang dinamis serta memberikan efek penangkal yang tinggi. Penataan ke dalam
diwujudkan melalui pembangunan dan penataan sistem politik dalam negeri yang dikemas
ke dalam penguatan tiga pilar berikut.
2. Pendekatan ke Luar
Bentuk ancaman integrasi bidang politik yang lain adalah separatisme yang timbul
dari dalam negeri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, separatisme adalah paham atau
gerakan untuk memisahkan diri (mendirikan negara sendiri). Separatisme bisa menempuh
pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Baca juga: Ancaman
Integrasi Nasional Bidang Politik Pola perjuangan politik tanpa senjata sering ditempuh
untuk menarik simpati masyarakat internasional. Maka dari itu, separatisme sulit dihadapi
dengan menggunakan kekuatan militer. Contohnya Darul Islam/Tentara Islam Indonesia
(DI/TII) yang ingin mendirikan Negara Islam Indonesia sejak masa kemerdekaan. Di era
setelah Reformasi, ada Hizbut Tahrir, gerakan yang ingin menjadikan Indonesia negara Islam
atau khilafah. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) akhirnya dibubarkan karena dianggap
mengancamkeutuhanNKRI.
Upaya mengatasi ancaman di bidang ideologi dan politik dapat dilakukan dengan cara
penguatan ideologi Pancasila. Pancasila merupakan falsafah hidup negara Indonesia,
sehingga penguatan Pancasila wajib dilakukan. Penguatan ideologi Pancasila dapat dilakukan
dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sebisa mungkin,
nilai-nilai yang terkadung dalam Pancasila diamalkan oleh seluruh warga negara Indonesia
Selain penguatan Pancasila, konsep Bhinneka Tunggal Ika juga perlu dikuatkan. Agar
persatuan dan kesatuan warga negara Indonesia tetap terjaga. Dilansir dari buku Pendidikan
Kewarganegaraan (2020) karya Damri dan Fauzi Eka Putra, beberapa cara lain untuk
mengatasi ancaman di bidang ideologi dan politik, yaitu: Mengembangkan demokrasi politik
Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan perannya
secara benar Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara mengegakkan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa. Ancaman berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat
berupa penggunaan kekuatan seperti pengerahan massa. Pengerahan massa bisa memiliki
agenda kudeta atau menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang
kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat
berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu
pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan
kekuasaan pemerintah.
Ancaman integrasi nasional di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri
maupun dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh
suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi,
provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi
politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain.
Ancaman merupakan setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri
maupun luar negeri yang dinilai dapat membahayakan kedaulatan, keutuhan, dan
keselamatan suatu negara. Kita perlu terus meningkatkan kewaspadaan terhadap
berbagai ancaman tersebut agar keutuhan NKRI tetap terjaga. Kewaspadaan terhadap
ancaman diberbagai bidang, seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan dan keamanan.
B. Saran
Korupsi merupakan salah satu ancaman integrasi nasional di bidang politik. Seluruh
masyarakat Indonesia untuk bisa menjauhi dan mencegah tindak pidana korupsi agar bisa
mengurangi kerugian bagi negara bila korupsi itu berhubungan dengan keuangan negara. Dan
agar kita tidak terjerat hukuman sampai harus dihukum mati. Jika kita tidak melakukan
korupsi maka hidup kita akan selalu tenang dan tenteram tanpa terbebani oleh dosa karena
korupsi.
agar kita tidak terjerat hukuman sampai harus dihukum mati. Jika kita tidak
melakukan korupsi maka hidup kita akan selalu tenang dan tenteram tanpa terbebani oleh d